pembuatan profil risiko pelayanan...
Post on 04-Feb-2018
332 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Aktivitas administratif dan klinis yang
dilakukan untuk mendeteksi, mengevaluasi dan mengurangi risiko cedera pada pasien, pegawai, pengunjung dan institusi itu sendiri
(Joint Commission)
Mengapa perlu manajemen risiko?
➢ Meningkatkan mutu
➢Meningkatkan keselamatan
➢ Meminimalkan kerugian
Manfaat Manajemen Risiko
Bagi Pasien:
- Mendapatkan pelayanan yang bermutu
- Meningkatnya keselamatan
Bagi Rumah Sakit:
- Perlindungan reputasi dan kepercayaan
- Mengurangi komplain, tuntutan
- Menghindari/meminimalkan kerugian
finansial
Manajemen Risiko dalam Standar NasionalAkreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1
Standar PMKP.12.
Program manajemen risiko berkelanjutan digunakan
untuk melakukan identifikasi dan mengurangi cedera
serta mengurangi risiko lain terhadap keselamatan
pasien dan staf.
Standar PKPO 1 EP 3
Ada bukti pelaksanaan sekurang-kurangnya satu
kajian pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat
yang didokumentasikan selama 12 bulan terakhir.
Identifikasi Risiko
Sumber Data:
Laporan medication error
Komplain
Hasil audit
Hasil survei
Capaian indikator
Medical Record review
Hasil ronde/tracer
FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)
RCA (Root Cause Analysis)
Identifikasi Risiko (…lanjutan)
➢ Lakukan process mapping: proses, subproses
➢ Dampak risiko: Finansial, Keselamatan, Properti,
Bisnis
➢ Risiko dikelompokkan : risiko eksternal, internal
(Perspektif : RS? Instalasi Farmasi ?)
Risiko internal: dapat dikendalikan
- Organisasi
- SDM
- Fasilitas dan sarana
- Komunikasi
Risiko eksternal: sulit/ tidak dapat dikendalikan
11
PROSES RISIKO TINDAK LANJUT PIC
Seleksi
Perencanaan
Pengadaan
Penerimaan
Penyimpanan
Pendistribusian
Peresepan
Penyalinan
Penyiapan
Pemberian
Pemantauan
IDENTIFIKASI RISIKO DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN
DAN PENGGUNAAN OBAT
13
PROSES RISIKO
Seleksi
Seleksi Obat dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek safety,
efficacy, quality
Seleksi obat hanya mempertimbangkan
harga
Tidak ada verifikasi dokumen mutu
(Surat Izin Edar, CPOB, CoA, batch QC,
BA/BE
Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung
Tidak mempertimbangkan produk LASA
dengan obat yang sudah distok oleh RS
Merek obat berganti-ganti untuk zat aktif
yang sama
IDENTIFIKASI RISIKO
14
PROSES RISIKO
Pengadaan
Obat diadakan sesuai kebutuhan
pasien dan dilakukan sesuai
peraturan.
Obat tidak selalu tersedia ketika
diperlukan
Pengadaan obat tidak melalui jalur resmi
Anggaran untuk pembelian obat tidak
mencukupi
Tidak ada prosedur baku untuk
menangani kekosongan obat
Pengadaan obat non formularium tidak
dibatasi
Obat yang dibutuhkan belum memiliki
surat izin edar dari BPOM
Prosedur pengadaan obat melalui
Special Access Scheme (SAS) tidak
mudah
IDENTIFIKASI RISIKO
15
PROSES RISIKO
Penyimpanan
Penyimpanan obat yang menjamin
stabilitas,keamanan, mudah dicari
Penyimpanan Obat LASA (NORUM)
tidak dipisah/ tidak ditandai
Penyimpanan obat high alert tidak
dipisah / tidak di tandai
Lokasi Penyimpanan elektrolit pekat
tidak dibatasi
Penyimpanan obat tidak FEFO
Kekuatan obat dengan zat aktif sama
sangat bervariasi
Suhu tempat penyimpanan obat tidak
sesuai dengan stabilitas obat
Stok obat di ruang perawatan tidak
disimpan dengan aman, misal: tidak
dikunci pada area publik
IDENTIFIKASI RISIKO
16
PROSES RISIKO
Penyimpanan (.. Lanjutan)
Penyimpanan obat yang menjamin
stabilitas,keamanan, mudah dicari
Tempat penyimpanan obat tidak
diinspeksi secara berkala
Obat di troli emergensi tidak lengkap
Obat di troli emergensi tidak diinspeksi
secara berkala
Obat mendekati kadaluarsa tidak diberi
tanda
Obat kadaluarsa masih tersimpan
Obat yang dibawa pasien dari luar RS
tidak diperiksa mutunya
IDENTIFIKASI RISIKO
17
PROSES RISIKO
Pendistribusian
Pendistribusian obat menjamin
kualitas dan kuantitas obat sampai di
tujuan
Tidak dilakukan pemeriksaan sebelum
obat diambil dari tempat penyimpanan
Peralatan transport obat (troli, cool box)
tidak memadai
Pengantaran obat dilakukan oleh
petugas yang tidak berwenang
Obat diterima oleh petugas yang tidak
berwenang
Obat recall belum ditarik
Pencatatan stok tidak dilakukan dengan
benar
IDENTIFIKASI RISIKO
18
PROSES RISIKO
Peresepan
Resep/ Instruksi Pengobatan dibuat
dengan lengkap dan benar oleh
dokter yang berwenang
Resep/ Instruksi Pengobatan tidak
terbaca
Resep/ Instruksi Pengobatan tidak
lengkap sesuai kebijakan RS
Cara penulisan belum benar (singkatan,
istilah tidak baku)
Rekonsiliasi obat tidak dilakukan
Resep/ Instruksi pengobatan ditulis oleh
petugas yang tidak berwenang
Instruksi pengobatan dengan catatan
pemberian obat berbeda
IDENTIFIKASI RISIKO
19
PROSES RISIKO
Penyalinan
Penyalinan dilakukan dari rekam
medik ke lembar resep dan/atau ke
catatan pemberian obat secara akurat
Penulisan antara di rekam medik dan di
catatan pemberian obat berbeda
Petugas yang melaksanakan instruksi
pengobatan (farmasi untuk dispensing,
perawat untuk pemberian obat tidak
dapat mengakses instruksi asli)
IDENTIFIKASI RISIKO
20
PROSES RISIKO
Penyiapan
Penyiapan obat dilakukan di tempat
yang bersih, aman.
Dilakukan sesuai persyaratan oleh
petugas yang kompeten.
Obat disiapkan akurat dan tepat
waktu.
Tempat penyiapan obat belum sesuai
standar
Petugas yang menyiapkan obat tidak
kompeten
Pengkajian resep tidak dilakukan
Pelabelan obat tidak lengkap/ tidak jelas
Terjadi keterlambatan penyiapan obat
Obat yang disiapkan tidak sesuai
dengan yang diminta/ dibutuhkan
IDENTIFIKASI RISIKO
21
PROSES RISIKO
Pemberian
Pemberian obat dilakukan oleh
petugas yang berwenang.
Petugas melakukan verifikasi
sebelum obat diberikan ke pasien.
Pencatatan dilakukan untuk setiap
pemberian obat.
Pasien diberikan edukasi tentang cara
menggunakan obat yang benar.
Petugas yang memberikan obat tidak
berwenang
Verifikasi sebelum pemberian obat tidak
dilakukan
Pencatatan pemberian obat tidak
dilakukan dengan jelas dan benar
Pasien tidak diberi edukasi tentang cara
penggunaan obat yang benar
Perawat tidak dilatih mengenali
peralatan untuk pemberian obat (infusion
pump, alat infus)
Obat yang diberikan tidak sesuai
instruksi dokter
IDENTIFIKASI RISIKO
22
PROSES RISIKO
Pemantauan
Pemantauan respons pasien terhadap
efek obat (efek terapi dan efek
samping)
Pencatatan dan pelaporan efek
samping obat
Pelaporan kesalahan obat
Pemantauan efek samping obat tidak
dilakukan
Pelaporan efek samping obat tidak
dilakukan
Belum ada prosedur baku dalam
pemantauan terapi obat
Tenaga kesehatan yang melakukan
pemantauan belum terlatih
Sumber informasi obat tidak tersedia
Kesalahan obat (KNC, KTC, KTD) tidak
dilaporkan
Laporan kesalahan obat tidak dianalisis
Hasil analisis laporan obat tidak
ditindaklanjuti
IDENTIFIKASI RISIKO
Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)
Menganalisis proses dan outcome sebelum masalahmuncul.
Mengidentifikasi secara proaktif di titik mana danbagaimana suatu proses dapat gagal, mengapa dapatgagal, bagaimana mencegah kegagalan tersebut
Failure Mode and Effects Analysis
Deteksimodus
kegagalan
Tingkat Keparahan
(Severity)
Probabilitas
(Occurrence)
Controllability
RPN
Redesainproses
FMEA
Tahapan FMEA …(1)
1. Pilih proses yang akan dianalisis
2. Bentuk Tim Multidisipliner
3. Buat alur proses
4. Tentukan modus kegagalan (apa yang mungkingagal)
5. Tentukan dampak dari kegagalan
Tahapan FMEA …(2)
6. Untuk tiap modus kegagalan tentukan RPN (Risk Priority Number) dengan mengalikan: keparahan (severity), probabilitas kejadian (occurrence) dan Controllability RPN= S X O X C
7. Tentukan penyebab timbulnya tiap modus kegagalandengan RPN tinggi
8. Redesain (rancang ulang) proses untuk tindakan perbaikanberdasarkan peringkat RPN
9. Implementasikan proses baru
10. Evaluasi kembali RPN setelah proses barudiimplementasikan
Tips Memilih Proses Yang Akan Dianalisis
Proses yang berisiko tinggi (kompleks, prosedur tidakstandar, tergantung pada SDM)
Proses berisiko rendah berulang yang dapatmenimbulkan cedera berat.
Proses jarang terjadi tetapi menimbulkan dampakyang sangat besar
Pelayanan/Peralatan/Gedung baru
Identifikasi modus kegagalan dan dampaknya
No Proses Modus Kegagalan Dampak
1 Peresepan 1a Dokter tidak menulis resep sesuai standar (rute, dosis, bentuk sediaan, restriksi)
Pasien berisiko mendapatkan obat yang tidak tepat
1b Dosis/kekuatan/frekuensi/lama pemberian/kecepatan pemberian yang ditulis tidak sesuai dengan kebutuhan pasien
1c Obat terlewat diresepkan
CONTOH KASUS
Identifikasi modus kegagalan dan dampaknya
No Proses Modus Kegagalan Dampak
2 Penyiapan 2a Obat yang disiapkan tidak memenuhi prinsip 5 tepat (pasien, obat, dosis, rute, waktu)
Pasien berisiko mendapatkan obat yang tidak tepat
2b Salah mengambil obat
2c Obat terlewat disiapkan
2d Salah memasang etiket/ label
2e Salah kuantitas obat
Identifikasi modus kegagalan
No Proses Modus Kegagalan Dampak
3 Pemberian Pemberian obat kepada pasien tidak sesuai instruksipengobatan
Munculnya insiden keselamatan pasien: pasien mendapat obat yang tidak sesuai
Prioritas modus kegagalan
No Modus Kegagalan S O C RPN Ranking
1aDokter tidak menulis resep sesuai standar (rute, dosis, bentuk sediaan, restriksi)
5 5 4 100 1
1bDosis/kekuatan/frekuensi/lama pemberian/kecepatan pemberian yang ditulis tidak sesuai dengan kebutuhan pasien
5 5 3 75 3
1c Obat terlewat diresepkan 5 4 4 80 2
2aObat yang disiapkan tidak memenuhi prinsip 5 benar (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute, dan benar cara pemberian obat)
5 3 2 30 6
2b Kesalahan pengambilan obat 5 4 2 40 5
2c Obat terlewat disiapkan 5 5 2 50 4
2d Salah memasang etiket/ label 5 3 1 15 9
2e Salah kuantitas obat 4 4 1 16 8
3 Penyerahan obat kepada pasien tidak sesuai 5 2 2 20 7
KategoriTingkat Keparahan
Level DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI
1 Insignificant Tidak ada cedera, kerugian keuangan kecil
2 Minor • Cedera ringan
• Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,kerugian keuangan
sedang
3 Moderate • Cedera sedang
• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
secara reversibel dan tidak berhubungan dengan penyakit yang
mendasarinya
• Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
4 Major • Cedera luas/berat
• Kehilangan fungsi utama permanen(motorik,sensorik, psikologis,
intelektual)/irreversibel, tidak berhubungan dengan penyakit
yang mendasarinya
• Kerugian keuangan besar
5 Cathastropic • Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit
yang mendasarinya
Kategori Probabilitas
Level Frekuensi Kejadian Aktual
1 Sangat Jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2 Jarang Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun
3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
5 Sangat Sering Terjadi dalam minggu/bulan
Kategori Controllability
Level Controllability Keterangan
1 Easy Mudah untuk dikontrol
2 Moderate Easy Agak mudah untuk dikontrol
3 Moderate Difficult Agak sulit untuk dikontrol
4 Difficult Sulit untuk dikontrol
RISIKODAMPAK (D) PROBABILITAS (P) CONTROLLABILITY (C) SKORING
(1-5) (1-5) (1-4) (DxPxC)
TABEL ASESMEN RISIKO
Identifikasi akar masalah dari modus kegagalan
No Modus Kegagalan Penyebab Potensial
1 Dokter tidak menulis resep sesuai standar (rute, dosis, bentuk sediaan, restriksi)
a. Edukasi belum optimal b. Kurangnya kepatuhan dokter
terhadap prosedur penulisan resep
2 Dosis/kekuatan/frekuensi/lama pemberian/kecepatan pemberian yang ditulis tidak sesuai dengan kebutuhan pasien
Kurangnya pemantauan
3 Obat terlewat diresepkan Kurangnya ketelitian terutama pada jam sibuk
Penanganan Risiko
Menghindari risiko
Mitigasi/modifikasi risiko
Menerima risiko
Berbagi/memindahkan risiko
Pharmaceutical Care
E-prescribing, Clinical
Decision Support
System (CDSS),
barcode, “forcing
function”, “Poke yoke”
Edukasi
Mitigasi/Modifikasi Risiko
Rancang Ulang
No OutputRank RPN
Upaya perbaikan
1 Dokter menulis resep sesuai standar (rute, dosis, bentuk sediaan, restriksi)
1 ● Pembuatan electronic prescribing
● Sosialisasi dan edukasi ketentuan penulisan resep kepada para dokter melalui Tim Farmasi dan Terapi
● Pelatihan penulisan resep yang benar bagi para dokter
2 Dosis/kekuatan/frekuensi/lama pemberian/ kecepatan pemberian yang ditulis sesuai dengan kebutuhan pasien
3 Melakukan umpan balik dan konfirmasi kepada dokter yang melakukan penulisan resep yang tidak sesuai kebutuhan pasien
3 Tidak ada kejadian obat terlewat diresepkan
2 Meningkatkan pengkajian resep dan pelaporannya oleh apoteker
Uji Coba Redesain Proses/Proses Baru
dengan Siklus PDSA
Plan
Do
Study
Act
• Desain proses baru atau re-desain
• Tetapkan indikator keberhasilan
• Cara pengumpulan data
• Tim untuk pengembangan dan evaluasi
sistem
• Implementasikan proses
baru
• Amati apa yang terjadi
• Evaluasi hasil implementasi
• Tentukan apakah perubahan berhasil
• pelajaran apa yang bisa dipetik
• Tindaklanjut hasil
evaluasi
• Modifikasi
• Tinggalkan
top related