pelaksanaan program jaminan kesehatan - spn.or.id workshop bpjs kesehatan.pdf · penerapan tata...
Post on 09-Mar-2019
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
Pembukaan Majenas II SPN Semarang, 10 Februari 2016
2
PT. Askes (Persero)
JKN-KIS DAN KONTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI
http://health.kompas.com/read/2015/08/26/151800623/Benahi.Sistem.JKN
Penelitian Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) selama tahun 2014, kontribusi JKN-KIS bagi
ekonomi Indonesia terdiri dari :• industri Kesehatan 4,4 Triliun, • obat-obatan 1,7 Triliun,• lapangan kerja bidang kesehatan 4.2 Triliun• Konstruksi Rumah Sakit 8.36 Triliun
Jumlah itu belum termasuk belanja langsung
kebutuhan rumah sakit dan peningkatan
produktivitas tenaga kerja Indonesia.
Layanan JKN-KIS meningkatkan produktifitas
tenaga kerja Indonesia hingga lebih dari Rp 70.000
per jam.http://www.beritasatu.com/kesehatan/301664-jkn-berkontribusi-rp-186-t-bagi-ekonomi-indonesia.html
3
PT. Askes (Persero)
PEMANFAATAN JKN-KIS OLEH PESERTA
Kunjungan Rawat Jalan Tingkat Pertama1. Tahun 2014 sebanyak 61.7 Juta2. Tahun 2015 sebanyak 100,6 Juta
Kasus Rawat Inap Tingkat Pertama1. Tahun 2014 sebanyak 511 Ribu kasus2. Tahun 2015 sebanyak 925 Ribu kasus
Kunjungan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan1. Tahun 2014 sebanyak 21,3 Juta2. Tahun 2015 sebanyak 39,8 Juta
Kasus Rawat Inap Tingkat Lanjutan1. Tahun 2014 sebanyak 4,2 Juta kasus2. Tahun 2015 sebanyak 6,3 Juta kasus
3
162,3 Juta kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
1,4 Juta kasus Rawat Inap di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
61,1 Juta kunjungan RawatJalan Tingkat Lanjutan dan10,5 Juta kasus Rawat Inapdi Rumah Sakit
Yang DIJAMIN OLEH BPJS KESEHATAN
Sumber : Laporan Manajemen Des 2014 & Des 2015
KINERJA 2015
5
Jumlah FKRTL Bekerjasama
tercapai 1.847 RS/Klinik
Utama dan 2.813 Faskes Penunjang
Payment Point Online Bank
(PPOB) : 26.626 Modern Outlet,
87.775 Traditional Outlet
Cakupan Kepesertaan tercapai
156.790.287 jiwa
Indeks Kepuasan
Peserta tercapai
78,90(target 77)
Hasil Pre-Assessment
Penerapan Tata Kelola Organisasi
Predikat“Sangat Baik”
Distribusi KIS tercapai 100,70%(87 juta kartu)
Jumlah FKTP Bekerjasama tercapai 19.969 faskes (termasuk FKTP Gigi)
Kinerja BPJS KesehatanTahun 2015
6
Kepesertaan
6
(Jiwa)
No Segmen Peserta Realisasi 2014 Realisasi 2015% Realisasi
2015 thd
Realisasi 2014
1 2 3 5 6=5/3
1 PBI APBN 86,400,000 87,828,613 101.65
2 PPU Pemerintah 14,249,741 15,415,428 108.18
3 PPU BU 10,077,408 22,447,094 222.75
4 PBPU 9,052,859 14,961,768 165.27
5 Bukan Pekerja 4,876,416 4,966,769 101.85
6 PBI APBD 8,767,229 11,170,615 127.41
Total 133,423,653 156,790,287 117.51
7
Perkembangan Cakupan Kepesertaan Program JKN
(Jiwa)
86,4 juta 87,8 juta
38 juta
54 juta
9,05 juta15,13 juta
133,24 juta
156,79 juta
0 jt
20 jt
40 jt
60 jt
80 jt
100 jt
120 jt
140 jt
160 jt
180 jt
Real 2014 Real 2015
PBI Non-PBI tanpa PBPU PBPU Total
8
Perkembangan FKTP Provider Program JKN
3.984 3.720
9.788
17.492
945
18.437
4.441 4.581
9.799
18.821
1.148
19.969
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
18.000
20.000
Dokter PraktekPerorangan
Faskes TNI/Polri Puskesmas Total FKTP Dokter Gigi PraktekMandiri
Total FKTP dan FKTPGigi
Real 2014 Real 2015
↑7,6%
↑8,31%
9
Perkembangan FKRTL Provider Program JKN
583
193 143 42
652
68
1.681
1.447
828
3.956
607
200 145 42
758
95
1.847 1.892
921
4.660
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
4.500
5.000
RSPemerintah
RS Khusus RS TNI / Polri RS BUMN RS Swasta Klinik Utama Total FKTL Apotik Optik Total FKTLdan FaskesPenunjang
Real 2014 Real 2015
↑9,88%
↑17,8%
10
CHANNEL PPOB - BPJS KESEHATAN
12.500 outlet
38 Outlet
11.643 Outlet 4.126 Pos & 19.202 Agen Pos 817 Kantor
74 Outlet
61.075 Outlet
4000 Outlet
LOKET TRADISIONAL
11
CHANNEL PPOB - BPJS KESEHATAN
Data sd 29 Januari 2016
11
12
KERJASAMA PEMBIAYAAN TAGIHAN FASILITAS KESEHATAN MITRA BPJS KESEHATAN
DENGAN 4 (EMPAT) BANK BUMN
• BPJS Kesehatan wajibmembayar tagihanFaskes Tk LanjutanN+15 hari sejakdokumen klaimditerima lengkap(Pasal 38 Perpres No. 12 Tahun 2013)
• Rumah Sakit membutuhkan dana untuk belanja obat, alat medis dan operasional lainnya
SUPPLY CHAIN
FINANCING
• Membantulikuiditas keuanganFaskes Tk. Lanjutan
• Mengatasi masalahpembayarantagihan Faskespada saat Aset DJSmengalamikesulitan likuiditas
• MeningkatkankepuasanFaskes
• Meningkatkankepuasanpeserta BPJS Kesehatan
13
Pengembangan Titik Layanan BPJS Kesehatan
13 Divre
124 KC
384 KLOK
1.487 BPJS Center
34 LO
Akhir Tahun
12 Divre
104 KC
320 KLOK
962 BPJS Center
Belum ada LO
Awal Tahun
Jumlah Pegawai 2015 : 6.265 (termasuk 1.769 verifikator)
14
TANTANGAN IMPLEMENTASI JKN
15
TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN JKN
1. Kesesuaian besaran Iuran2. Rekrutmen peserta3. Standar tarif pelayanan kesehatan4. Pengendalian biaya dan pengendalian mutu layanan5. Supply side (jumlah, distribusi dan kompetensi)6. Obat7. Sistem rujukan berjenjang
16
1. Kesesuaian Besaran IuranPenyesuaian besaran iuran tahun 2016 diperlukan untukmenanggulangi mismatch antara iuran yang diterima dengan biayapelayanan kesehatan yang dikeluarkan tahun 2014 dan 2015. Selain itu sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pelayanan di FKTP dan FKRTL sekaligus untuk mendorong partisipasi swasta, mengantisipasi laju inflasi dan tuntutan kenaikan tarif.
2. Rekrutmen Peserta
Perlu dukungan prinsip kegotong royongan dan mengoptimalkanpartisipasi langsung dari peserta BUMN, Pekerja Penerima UpahSwasta dan masyarakat sehat dari segmen Pekerja Bukan PenerimaUpah (PBPU). Khusus untuk PBPU, masa tunggu administrasi menjadipeserta merupakan keniscayaan yang seyogyanya didukung penuhPemerintah.
17
3. Standar Tarif Pelayanan Kesehatan
Standar tarif yang diatur Permenkes 59/2014 berimplikasi terhadappenyerapan dana. Besarnya biaya pelayanan kesehatan dipengaruhioleh utilisasi dan tarif. Pemerintah perlu merevieu struktur tarif INA CBGs di rumah sakit.
4. Pengendalian Biaya dan Pengendalian Mutu LayananPenerapan kapitasi dan INA CBGs tidak luput dari masalah. Berbagaiisu antara lain up-coding, re-admision, bloody-discharge, dumping dan skimping merupakan implikasi yang tidak diharapkan dalampenerapan INA CBGs sebagai sistem pembayaran di rumah sakit. Kondisi ini jika dibiarkan akan berujung pada penyerapan dana di luarbatas normal, sehingga eskalasi biaya sulit dikendalikan. Untuk itudibutuhkan program kendali biaya dan mutu layanan yang konsistenyang dikoordinir oleh Kementerian Kesehatan.
18
5. Supply side (jumlah, distribusi dan kompetensi)
Kondisi saat ini distribusi fasilitas kesehatan tidak merata, baik tingkatpertama maupun tingkat lanjutan. Sarana dan prasarana fasilitaskesehatan rujukan di beberapa wilayah belum lengkap sesuai standarkelas yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Selain itu jugadiperlukan dukungan terhadap penerapan kapitasi berbasis kinerja(KBK) dan norma kapitasi, yang ditujukan untuk meningkatkan kualitaspelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, melalui peningkatankompetensi tenaga kesehatan.
6. Obat
Pemerintah perlu mereview kebijakan ketersediaan obat sehinggatercipta sistem yang kuat dan mampu mendorong komitmen berbagaipihak untuk memperbaiki pelayanan kepada peserta.
19
7. Sistem Rujukan Berjenjang
Mekanisme rujukan berjenjang antar fasilitas kesehatan membutuhkanpengaturan kebijakan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah.
Perlu dukungan implementasi yang kuat dari Kepala Daerah dan Dinas Kesehatan untuk bersama-sama dengan BPJS Kesehatan melakukan pengawasan yang ketat, mengedukasi fasilitas kesehatan dan peserta agar sistem ini dapat berjalan dengan baik.
top related