pelajaran i

Post on 08-Aug-2015

38 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pelajaran I :Oli Mesin Klasifikasi API modern ga identik dg oli bermutu!

Spoiler for Hasil uji oli mesin API SM

Yg bisa dianggap oli mesin klasifikasi API modern seperti API SL, SM, dan SN. Diatas ini Gan , tipikal hasil uji beberapa merk oli mesin SAE 5w30 API SM. Tipikal sifat karakteristik oli mesin API SM relatif sama dg API SN. Klasifikasi API SL , bedanya ada di kadar aditif anti ausnya.

Kebanykan awam-ga kecuali mekanik- menganggap level oli mesin API modern seperti API SM SN , bisa dipakai utk mobil rekomendsi dibawahnya. Misalnya utk mobil yg rekomendasinya API SJ SH dsb. Di manual nya juga disebut seperti itu. Opini ini tidak salah , tetapi kurang PAS. Asal Agan tau setiap klasifikasi oli mesin berkembang seiring dg perkembangan mesin kendaraan dan tuntutan zaman. Saat ini isu yg santer berkembang adalh isu lingkungan dan efisiensi BBM. Nah oli API SM dan SN itulah jawabannya. Klasifikasi APi modern ini didesain dan diformulasikan misalnya: umumnya memiliki viskositas yg encer dan kadar aditif anti aus ZDPP yg sedikit dan low ash. kadar aditifnya max 800 ppm (satuan mg aditif /lt oli). Oli encer berperan pada efisiensi BBM, sedangkan kadar aditif yg sedikit akan mengurangi kontaminasi katalis konverter pd sistem

gas buang kendaran modern. Untuk kendaraan rekomendasi level API SJ SH dan dibawahnya sebaliknya . Oli mesin tipe ini relatif tinggi kadar aditif anti ausnya, karena biasnya tdk dilengkapi katalis konverter. Ada yg sampai aditfnya 1400 ppm. utk mobil2 lawas aditif ini sangat berperan dalam meredam ausnya mesin. Sebaliknya utk mobil modern, level API ini ga boleh dipakai krn akan merusak katalis. Mkanya masuk akal kalau di bilang mobil dg level oli mesin API modern tdk dibolehkan memakai level API dibawah yg direkomendasikan. Tetapi mobil dg oli rekomendasi dibawah boleh memakai level API diatasnya.

Pelajaran II: Beda kode SAE bisa sama kekentalannya

Harus difahami oleh otomania, bahwa oli mesin memiliki sifat karakteristik; apabila suhu mesin panas, oli mesin akan menjadi encer. Sebaliknya kalau suhu mesin dingin oli mesin menjadi cenderung kental. Oleh sebab itu, meskipun suatu oli mesin memiliki SAE yang berbeda-beda, oli mesin tersebut bisa memiliki kekentalan yang sama di dalam mesin. “

Setiap kekentalan SAE oli mesin, tidak bersifat statis. Kekentalannya akan berubah mengikuti suhu mesin kendaraan tersebut. Didalam mesin, oli SAE 5W30 , SAE 10w30 atau 15w40, dapat juga bersifat seperti SAE 20w50 (atau sebaliknya) dan memiliki kekentalan yang sama pada suhu-suhu tertentu. Artinya sebenarnya disini adalah kita tidak perlu takut menggunakan oli mesin diluar rekomendasi SAE pabrikan kendaraan, asal SAE-nya masih dalam batas kewajaran/proporsional.

Sekarang, mari kita lihat grafik dibawah ini

Spoiler for Perbandingan kekentalan oli mesin berbagai SAE

Grafik diatas ini adalah grafik yang menggambarkan kurva berbagai jenis SAE oli mesin yakni SAE 5w30, SAE10W30, SAE 15W40 dan SAE 20w50 . Jadi setiap SAE oli mesin sebenarnya memiliki profil kurva yang berbeda-beda. Kurva itu bisa dibuat mulai dari suhu rendah (minus) sampai suhu diatas 150 oC. Namun disini untuk memperjelas pembahasan, sengaja hanya ditampilkan profil kurva-kurva kekentalan oli mesin tersebut hanya pada suhu 45-100 oC.

Misalkan rekomendasi SAE kendaraan kita adalah SAE 20w50. Artinya sebenarnya potensi perlindungan optimal mesin kendaraan kita didesain saat kekentalan oli mesin berkisar 16,3 – 21,9 cSt (Area warna merah pada kurva). Dari kurva diatas ini dapat dilihat, dari berbagai SAE oli mesin selain SAE 20w50 , bila ditarik garik keatas, maka “area merah” SAE 20w50 akan berpotongan dengan kurva kekentalan SAE 5w30, SAE 10w30, dan SAE 15w40. Perpotongan tersebut menunjukkan suhu dimana jenis SAE tersebut memiliki karakter kekentalan yang sama dengan SAE 20w50. Lebih jelas Arti kurva diatas adalah Oli mesin dibawah ini akan memiliki kekentalan yang sama dengan SAE 20w50 pada suhu:

-SAE 5W30, pada suhu 70 – 80,5 oC.-SAE 10W30, pada suhu 71 – 81 oC-SAE 15W40, pada suhu 86 -96 oC.

Kurva diatas ini hanyalah sekedar contoh, bahwa kekentalan dari SAE yang berbeda akan memiliki sifat kekentalan yang sama didalam mesin pada suhu-suhu tertentu. Artinya sebenarnya, Kita bisa saja menggunakan oli mesin diluar rekomendasi SAE pabrikan, sejauh itu masih proporsional.Profil kurva setiap oli mesin, berbeda-beda, meskipun memiliki SAE nya sama, tergantung dari merk oli mesin. Namun pada SAE yang sama perbedaan profil kurvanya tidak terpaut jauh.Satu hal yang harus difahami juga, kekentalan atau jenis SAE oli mesin hanyalah salah satu faktor saja yang menentukan pada kinerja mesin kendaraan . Faktor lainnya yang tak kalah penting adalah, faktor mutu oli mesin itu sendiri. Oleh sebab itu, oli mesin jenis SAE yang sama namun dengan merk berbeda, sangat mungkin menghasilkan kinerja dan tingkat perlindungan berbeda pada mesin kendaraan.

nah ini sekedar tambahan..PANDUAN MEMILIH SAE DAN JENIS KENDARAAN

Spoiler for TIPS MEMILIH SAE DAN JENIS KENDARAAN

Nah gambar diatas adalah gambar yg menunjukkan sifat viskositas berbagai SAE oli mesin saat diuji pada suhu dingin yg sama , kira2 -20 C. Terlihat jelas perbandingannnya diatas adalah semakin tinggi kode SAE nya (mis. SAE 15w40 dibandingkan dg lainnya) semakin cenderung kental oli mesin, atau semkin susah mengalir. Terlihat jelas wadah gelas oli 15w40 belum terisi sedangkan yg lainnya sudah banyak olinya.Jadi inilah yg dimaksud, sifat khas oli, jenis SAE apapun , bila kena dingin akan cenderung kental dan kena panas akan menjadi encer. Tetapi sifat kekentalannya masing2 oli tetap berbeda2.

Semua jenis SAE oli multigrade diuji 2 kondisi : pada suhu dingin dan panas .Begitu juga SAE 5w 40.

Kode 5W artinya oli ini diuji pada suhu dingin -30 C utk uji starter. dan -35 C utk aliran pemompaan. Lihat tanda panah digambar.kode 40 nya artinya oli ini pda suhu 100 C harus memiliki kekentalan 12.5 -16.3 cSt. (satuan kekentalan oli mesin- sbg. perbandingan kira2 kekentalan air pd 25 C = 1 cSt)

Jadi Makna "sesungguhnya" oli yg memliki kode 5W40 adalah oli yg pada suhu dingin memiliki sifat kekentalan seperti kode 5W. Artinya 5w ? diuji pada suhu -30 dan -35 (secara umum memiliki kekentalan 17000-an cSt pd suhu tsb.-nilai ini terbilang kental)) Dan pada suhu tinggi memiliki sifat spt kode 40. artinya kode 40? pada suhu 100 c harus memiliki kekentalan 12.5 - 16.3 cSt .(nilai sigin terbilang encer)

jadi kode 5w40 itu: menunjukkan kode pengujian utk suatu oli , merujuk pada tebel SAE J 300

Dalam pandangan awam kode 5w itu harus selalu encer dalam kondisi apapun. Ini mungkin salah persepsi. Kode 5W encer pada kodisi suhu ruang. Tetapi pada suhu rendah tetap berlaku sifat umum utk semua oli yi; pd suhu dingin akan cenderung kental.

top related