pekerjaan tiang pancang pada jembatan suramadu

Post on 15-Dec-2015

225 Views

Category:

Documents

64 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Pekerjaan tiang pancang

TRANSCRIPT

PEKERJAAN TIANG PANCANG PADA

JEMBATAN SURAMADU

VINA VICTRIANA I 0106019FARIDA SOPROH I 0106068YAN ANGGITIA FAJERIN I 0106158CITRA KHARISMA P. I 0107006VEBBY PERMATASARI S. I 0107023BAGUS SAGITA G. I 0107054ENDAH PUTRI N. I 0107158

 

Latar Belakang

Jembatan Suramadu terbentang diantara Kota Surabaya  Kepalanya  berada  di  desa Kedungcowek  Surabaya,  sedangkan  kakinya berada  di  desa  Sukolilo  Barat,  Bangkalan, Madura. Berbagai macam metode diterapkan dalam  pembangunan  jembatan  Suramadu, salah satu diantaranya adalah metode pondasi tiang pancang. 

LINGKUP PEMBAHASAN

Penerapan metode pondasi tiang pancang dalam

pembangunan jembatan Suramadu.

Tahap-tahap dalam melakukan pemancangan.

Persiapan sebelum melakukan pemancangan

• memonitor stok tiang pancang pipa baja yang sudah dicoating sesuai kebutuhan untuk menjaga kontinuitas pekerjaan pemancangan.

• pemindahan stok pipa tersebut ke tepi pantai sesuai dengan kebutuhan. Peralatan yang digunakan untuk pemindahan ini adalah crane service 25 ton dan truk trailer

Pemancangan tahap awal dan pemancangan selanjutnya

• Tahap awal :  memanfaatkan jalan kerja dengan menimbun tanah pada lokasi di Abutment (A0), Pilar 1-5 untuk sisi Surabaya. Sementara di sisi Madura di Abutment (A102), dan Pilar 101 sampai dengan pilar 96. 

• Tahap selanjutnya : pekerjaan pemancangan dilaksanakan dengan menggunakan ponton pancang.

Ukuran tiang pancang

• Pada pondasi untuk causewaydigunakan tiang pancang berdiameter 600 mm dengan spesifkasi sesuai dengan ASTM A252 Grade 2. Panjang masing-masing pipa 12 m, dengan kedalaman pemancangan rata-rata untuk sisi Surabaya sekitar 25 m dan sisi Madura 33 m menyesuaikan kedalaman tanah keras.

 

Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang

• pekerjaan pemancangan• pengisian pasir• pengisian beton tanpa tulangan

dan pengisian beton dengan tulangan.

Pekerjaan Pemancangan

•  Ponton service ditarik boat mendekati stok tiang pancang yang telah diposisikan dekat dengan pantai. Dengan bantuan crane, tiang pancang diletakkan diatas ponton service untuk dibawa menuju ponton pancang.

• Mengukur posisi dengan menggunakan teropong teodolit, mengarahkan leader crane yang memegang tiang pancang di atas kapal ponton ke sasaran bidik teropong yang telah disetting dengan komando dari surveyor. Bila telah sesuai dengan posisi yang diinginkan, maka tiang pancang sudah siap untuk dipancang.

• Untuk tiang pancang dengan kondisi miring (sudut 1:10) maka dibuat perbandingan dengan menggunakan mal yang dilengkapi dengan waterpass. Apabila sudah tepat maka tiang pancang di turunkan sesuai dengan kemiringannya dan siap untuk dipancang.

• Pelaksanaan pemancangan disesuaikan dengan nomor urut pengkondisian ponton, alat ukur, dan crane pancang. Setelah dilakukan kalendering (10 pukulan terakhir maksimal sebesar 2,5 cm) maka pemancangan dihentikan.

• Selanjutnya tiang pancang yang elevasinya tidak sama dipotong dengan menggunakan alat las, setelah terlebih dahulu diukur dengan menggunakan teodolit.

Pengisian Pasir

• Menggunakan ponton yang mampu menampung pasir 200 m3 sesuai dengan kebutuhan satu pile cap serta excavator dengan kapasitas ± 67 m3/ jam.

• Selanjutnya dump truck yang telah berisi pasir menuju dermaga dan menuangkan pasir. Diatas pontoon diposisikan sebuah excavator untuk memindahkan pasir dari dermaga ke ponton.

• Untuk pengisian pasir dipasang tremi di ujung tiang pancang, dan excavator mengisi pasir ke dalam tiang pancang dengan bantuan tremi.

• Selanjutnya dilakukan pengukuran kedalaman tiang pancang dengan menggunakan tali yang ujungnya diberi pemberat dan diukur dengan meteran, agar bisa mencapai kedalaman rencana dari pasir pada tiang pancang.

Pengisian beton• Besi isian pancang dipersiapkan di stockyard.• Stok besi diangkut dengan truk menggunakan

bantuan crane menuju dermaga dan dinaikkan ke atas ponton. Besi isian dimasukan ke tiang pancang dengan bantuan crane. Untuk mengantisipasi agar tulangan besi tersebut tidak jatuh, maka pada ujung tulangan dimasuki besi melintang yang panjangnya lebih dari diameter pipa pancang.

• Selanjutnya truk mixer dari batching plan menuju ke pompa pengecoran (concrete pump). Pengecoran dilakukan dengan concrete pump yang dilengkapi dengan belalai untuk memasukkan beton ke tiang pancang.

Pengisian beton

Menentukan posisi tiang pancang di laut

• Titik-titik tempat alat ukur digeser ke kiri atau ke kanan dari as sejauh setengah diameter pipa pancang (300 mm), disesuaikan dengan posisi tepi tiang pancang yang akan dibidik. Untuk memudahkan pelaksanaan, bagian tiang pancang yang di-stake-out atau dibidik adalah tepi tiang pancang, bukan bagian tengahnya.

Tahapan pelaksanaan pengukuran di lapangan adalah sebagai

berikut:• Mendirikan teodolit pada titik yang telah

direncanakan dengan posisi teropong mendatar• Melakukan pengesetan bacaan sudut vertikal

pada elevasi 2.50 meter. • Melakukan pengesetan bacaan sudut horisontal

dengan acuan arah centerline jembatan diset sebesar b = 03º 59' 42" dan b = 273º 59' 42",mengarah ke garis singgung tepi tiang pancang.

• Mengarahkan ladder crane pancang yang memegang tiang pancang diatas kapal ponton ke sasaran bidik teropong teodolit. Apabila tepi kiri dan tepi kanan sudah tepat bersinggungan, maka tiang pancang tersebut sudah berada di posisi yang tepat dan siap pancang. Cara tersebut digunakan untuk tiang pancang tegak

• Untuk tiang pancang miring dengan perbandingan sudut 1:10, ladder crane pancang diset membentuk sudut 1:10 dengan menggunakan mal yang dilengkapi dengan waterpass. Apabila sudah tepat, maka tiang pancang tersebut diturunkan sesuai kemiringan dan siap untuk dipancang.

• Mengarahkan tiang pancang pada bidikan teropong teodolit, tiang pancang siap untuk dipancang.

Ma T u R T - Q

top related