materi tiang pancang

35
 PONDA SI TIA NG PA NCA NG Disampaikan Pada Acara: “Pelatihan dan Sertifikasi Pengawas Pekerjaan Bangunan Rumah Susun yang Menggunakan Komponen & Sistem Pracetak  Oleh : PT JHS PILING SYSTEM Maret 2007

Upload: dendi-rizki-prabowo

Post on 07-Oct-2015

613 views

Category:

Documents


164 download

DESCRIPTION

materi tiang pancang

TRANSCRIPT

  • PONDASI TIANG PANCANG

    Disampaikan Pada Acara:Pelatihan dan Sertifikasi Pengawas

    Pekerjaan Bangunan Rumah Susun yang Menggunakan Komponen & Sistem Pracetak

    Oleh: PT JHS PILING SYSTEM

    Maret 2007

  • SENYUM ala SOEHARTO, BIKIN SEHAT dan PANJANG UMUR

    Para ahli politikboleh sibuk

    menganalisa. Padahal rahasiakekuasaan dan

    panjangnya umurSoeharto cuma satu.

    Ia selalutersenyum dalam

    setiappenampilannya.

    Bangsa Indonesia, seyogyanya menerapkan

    falsafah:MIKUL

    DHUWUR, MENDHEM

    JERO

  • JENIS2 PONDASI SECARA UMUM:

    1. MICROPILE: ukuran 10cm, 16cm dll.2. MINIPILE: ukuran 20cm, 32cm dll. 3. BIG PILE: Solid Square Pile ukuran 30cm, 35cm, 40cm, 45cm sd 50cm (atau Spun Pile)

    PEMILIHAN JENIS PONDASI DI ATAS

    DISESUAIKAN PERUNTUKANNYA

  • MICROPILE: ukuran 10cm, 16cm dll.

    Berfungsi sebagai:

    1. Perkuatan Tanah Lunak (Softsoil Reinforcement)2. Peningkatan Stabilitas Lereng (Slope Stablity)3. Mengurangi Penurunan (Settlement Reducer)

    Secara Sistem: dilengkapi dengan PC Mattres (Matras

    Beton)

    Umumnya untuk proyek2 Infrastruktur, seperti: Jalan Raya; Lantai Pabrik atau Pelabuhan; Tanggul Sungai dll

    Pa= 8 sd 10 ton

  • PC MATTRESS MICROPILESPC MATTRESS MICROPILES(FOR SOFT SOIL REINFORCEMENT)

  • Produksi Cerucuk Beton (Micropile)Lokasi: Stock yard, Plant Cakung Jakarta

  • Instalasi Produk CermatonProyek: Tanggul Sungai Citanduy-Jateng

  • MINIPILE: ukuran 20cm, 32cm dll.

    Berfungsi sebagai:Pondasi Bangunan Bertingkat Rendah (Ruko, Rukan dll)

    Pa= 25 sd 40 ton

  • BIG PILE: Solid Square Pile ukuran 30cm, 35cm, 40cm, 45cm sd 50cm.

    Berfungsi sebagai:Pondasi Jembatan, Bangunan Bertingkat Sedang sampai

    Tinggi (Rusun atau Highrise Building lainnya)

    Pa= 50 sd 200 ton

  • Perbedaan Karakteristik Produksi Beberapa Jenis Pondasi:

    1. Micropile: Spesifikasi Standar (content & panjang segmen: 4m)2. Minipile: Spesifikasi Standar (content & panjang segmen: 3m &

    6m)3. Square Pile: Spesifikasi & Panjang tiang sesuai

    kebutuhan (upon request).

    Selanjutnya Yang akan dibahas lebih mendalam

    adalah: Khusus Square Pile (Tiang Besar)

  • DETAIL SPESIFIKASI PONDASI TIANG PANCANG

    PC SQUARE PILE (Prestressed Precast Concrete Square Pile)

    Pola Penyebutan umum, misalnya sbb: 40cm L=15m (strand 7 ea )

    atau40cm L=(10+14)m (strand 8 ea )

    (Mutu beton 500 kg/cm2)Penentu kekuatan

    Tiang, untuk dimensi tertentu

  • GAMBAR PC SQUARE PILE

  • FOTO PC SQUARE PILE

  • KONDISI PALING KRITIS

    Selama Pengangkatan (During handling):1. Pada 2 titik angkat2. Pada 1 titik angkat (ujung lain di tanah)

    Selama Pemancangan (During Driving):1. Pada kondisi Hard Driving (tembus lensa tanah dll?)2. Pada saat timbul eksentrisitas (tiang langsing?)

    Penetapan jenis Hammer yang tepat, atau dibantu preboring .

    Hindari tiang yang terlalu langsing

    Penetapan spesifikasi Tiang Yang tepat, sesuai kebutuhan

  • SKETSA & HITUNGAN KONDISI PENGANGKATAN TIANG

    0.21 L0.21 L 0.58 L

    HANDLING PADA 2 TITIK ANGKAT

    L-2LL L

    L

    q

    M = 1/8 q(L-2L)2 - 1/2 q(L)2L L

    M = 1/2 q(L)2

    Dengan menyamakan Momen atas & bawah, didapati

    kondisi optimum: L=0,21L

  • SKETSA & HITUNGAN KONDISI PENGANGKATAN TIANG

    HANDLING PADA 1 TITIK ANGKAT

    z

    L-z

    gambar pada saatlifting 1 titik angkat

    L-zz

    M = 1/2 qz2f1 (x)

    f2 (x)

    M=1/8 q(L-z)2

    Dengan trial & error, didapati kondisi optimum:

    z=0,34L, atau praktisnya: 1/3L

  • 3.3173.317

    UltUlt. Normal . Normal CompressionCompression

    ((kNkN))

    923923183183,,707033,,79796 ea1/26 ea1/240x4040x40

    UltUlt. Normal . Normal Tension Tension

    ((kNkN))

    UTS UTS ((kNkN))

    Effective Effective PrestressPrestresseded ((MpaMpa))

    No. of Strand No. of Strand ((nosnos))

    UKURAN UKURAN (cm2)(cm2)

    JHS PILE STRENGTHSTANDARD SPESIFICATION

    2052051351358787,,82822020,,6464389389,,858540x4040x40

    Bending Cap. Bending Cap. UltUlt (P=0)(P=0)

    (kNm)(kNm)

    Bending Bending Cap. Cap. UltUlt(P=max)(P=max)

    ((kNmkNm))

    Crack Crack Moment Moment ((kNmkNm))

    Torsion Torsion Cap. Cap.

    ((kNmkNm))

    Shear Cap. Shear Cap. ((kNkN))

    UKURAN UKURAN (cm2)(cm2)

    Contoh....

  • PERLUNYA TIANG BERSAMBUNG

    Dalam banyak kondisi, diperlukan adanya tiang bersambung, al. karena:

    1. Tiang single yang terlalu panjang, akan menjadi mahal biaya produksi, transportasi, handling maupun drivingnya (misal: 20m atau lebih).

    2. Adanya pembatasan dalam ketentuan lalulintas untuk angkutan tiang. (Tidak diijinkan sistem Stelling)

    3. Kendala jalan masuk proyek, dll

  • TiangLower

    Tiang Upper

    GAMBAR TEKNIS JOINT JHS

    Merupakan Type Joint yang sanggup menahan MOMEN LENTUR, TORSI

    DAN GAYA TARIK

    TIDAK MENGANDALKAN LAS, NAMUN BAJI

    Join Socket: tarik NOLJoin Tiang Bulat:

    andalkan las, kritis thd momen

  • 255

    Wedge Bending

    Cap. (kNm)

    2031.0391.7924.99240x40

    Wedge Torsion

    Cap. (kNm)

    Wedge Shear

    Cap. (kN)

    Wedge Tension

    Cap. (kN)Compr. Cap. (kN)UKURAN (cm2)

    JHS JOINT STRENGTHSTANDARD SPESIFICATION

    2.3194.0093.71240x40

    Anchor Bonding Cap.

    (kN)

    Welding Tension Cap.

    (kN)

    Plate Joint Tension Cap.

    (kN)UKURAN (cm2)

    Umumnya bisa dibuat: Joint lebih kuat dr

    tiangnya itu sendiri

    Contoh....

  • SKETSA GAMBAR JOIN & ARAH GAYA2:

  • HAL2 YANG PERLU PERHATIAN: PONDASI TIANG PANCANG

    ASPEK KUALITAS PRODUKSI: MUTU BETON (didukung data Crushing test yang relevan) Bahan baku lainnya (Strand & Besi) (didukung Mill Test Certificate

    yang relevan)

    Performa fisik tiang (Kelurusan, kesikuan kepala tiang, tidak keropos dll) ID Tiang jelas & spesifik (TRACEABLE jika ada masalah selama

    pemancangan)

    ASPEK HANDLING & STOCKING: Pastikan pd saat handling harus di 2 titik angkat

    yang benar Pastikan stock yard (utamanya di proyek) harus dlm

    kondisi rata dan memiliki daya dukung yang memadai.

    Jika tanah di lokasi proyek tidak rata, harus diberi ganjal kayu pd posisi titik angkat

    HAMMER TEST (korelasi) dan/atau

    CORE DRILL TEST, hanya jika dinilai perlu

    oleh Konsultan

  • METODA PELAKSANAAN PEMANCANGAN

    INFORMASI AWAL YANG PERLU PENETAPAN (Konsultan Perencana):

    Tiang didesign sbg: FRICTION PILE atau ENDBEARING PILE? Daya dukung Ijin (Pa), masing2 jenis tiang perlu diketahui. Soil Investigation (Sondir & SPT), akan menolong penetapan

    panjang tiang (atau perlu Indicator pile? Guna mencegah timbulnya hutan beton atau sebaliknya tiang kurang panjang)

    PEMAKAIAN FORMULA DINAMIS (sbg acuan Final Setting): Jika Tiang - FRICTION PILE, maka tidak perlu Final Set,

    melainkan: Kedalaman Penetrasi Tiang yang menentukan. Jika Tiang - ENDBEARING PILE, maka perlu angka Final

    Set sbg pegangan pelaksanaan, didapat dari Formula Dinamis.

  • Setel Alat

    PasangHammer

    PengangkatanTiang Pancang

    lower

    PenempatanTiang pada

    Titik pancang

    PengaturanVertikalitas

    PengelasanSambungan

    Pemancangan

    PemancanganTiang Upper

    Final Set atau

    Over BlowsSTOP

    Persiapan lahan

    Cek PergeseranMobilisasi

    Ya

    Tidak

    PDR :- Info Axis

    -Info Blows- Info Final Set

    -Info Pergeseran- Info Kedalaman

    De-Mob

    Setting Out

    METODA PELAKSANAANPEMANCANGANFLOWCHART

    Dalam Flow chart ini, bagan yang berwarna kuning,

    hal yang patut lebih diperhatikan oleh

    pengawas..lebih jelas pada uraian selanjutnya

  • CONTOH DATA TANAH (SPT)

    CONTOH PENETRASI TIANG END BEARING

    CONTOH PENETRASI TIANG FRICTION

    Kedalaman >48m, SPT sdh >40

    Kedalaman

  • 07.183.85.9 ==

    WpWh51.0

    83.85.4 ==

    WpWh

    Polusi Asap Tidak Ada Asap

    Tinggi JatuhTergantung Perlawanan

    Tanah

    Tinggi JatuhBisa Diatur Operator

    Tingkat kebisinganDan getaran besar

    Relatif lebih bisadiatur

    PEMILIHAN JENIS HAMMERPEMILIHAN JENIS HAMMER

    Panduan ideal: Wh/Wp= 0.3 sd 1

    Biaya Driving relatif lebih murah

    Biaya Driving relatif lebih mahal

    Diesel HammerDiesel Hammer HydraulicHydraulic HammerHammer

    REFERENSI: J. BOWLES atau lainnya

  • DIESEL HAMMERPT. JHS PILING SYSTEM

  • Hydraulic Hammer

    Power Pack

    HYDRAULIC HAMMERPT. JHS PILING SYSTEM

  • ( )Sf

    xWpWrWpnWrx

    ShWrehPa 1.

    254.0.. 2

    ++

    +=

    FORMULA DINAMISMODIFIED ENR

    Pa = Bearing Capacity of PilePa = Bearing Capacity of PileWrWr = Weight of Ram= Weight of RamWpWp= Weight of Pile= Weight of Pileh = Height of free fall of Ramh = Height of free fall of Ramn = Restitution Coefficient = 0.85n = Restitution Coefficient = 0.85eh = efficiency factor = 0.85eh = efficiency factor = 0.85SfSf = Safety factor = 6= Safety factor = 6

  • 6.090.61680,0008010,500883223

    5.010.50680,0007010,500883223

    4.900.49680,0006910,500883223

    2.850.29680,0005010,500883223

    40 x 40 cm. Hydraulic Hammer Wr=10.5t Pa : 80 Ton5.040.50680,000809,500883223

    4.100.41680,000709,500883223

    4.000.40680,000699,500883223

    2.200.22680,000509,500883223

    40 x 40 cm. Hydraulic Hammer Wr=9.5t Pa : 80 Ton2.550.25680,000707,000883223

    1.910.19680,000707,000883223

    1.850.18680,000697,000883223

    0.640.06680,000507,000883223

    40 x 40 cm. Hydraulic Hammer Wr=7t Pa : 80 Ton(cm)(cm)(kg)(cm)(kg)(kg)(m)

    S/10blowsS / blowSfPahWrWpL Sbg cont

    oh

    Final Set, Sbg salah satu

    kriteria penghentian

    Pemancangansetiap titiknya, yang menjadi

    indikasi tercapainya

    daya dukung ijin sesuai

    rencana (Pa)

  • CONTOH FORM PDR & GRAFIK FINAL SET

    Record Final Set

    Data Akis dan Tanggal Pelaksanaan

    Data Teknis hammer dan Jumping Head aktual

    ID TIANG Record FS, Jumlah

    Blows, Panjang Tiang & Kedalaman tiang

    terpancang

  • METODA PENYAMBUNGAN TIANG PANCANG JHS

    1. Pancang tiang lower sampai tersisa m dr muka tanah.

    2. Pertemukan tiang upper dengan pengarah pin masuk vertikal ke lubang pin tiang lower.

    3. Masukkan 8 buah baji ke dlm rumah baji yang tersedia.4. Las penuh pada bagian pinggang baji saja.5. Pertemuan antara plat dasar join tiang upper dan lower

    TIDAK BOLEH dilas.6. Jika tiang lower terlanjur terpancang scr kurang vertikal,

    maka tiang upper harus mengikuti kemiringan yang ada, jangan dipaksakan vertikal. Bisa berdampak patah tiang waktu dipancang lanjut. (Daya dukung dihitung ulang jika perlu).

  • HAL2 YANG PERLU DIKONTROL DURING DRIVING

    1. Positioning titik pancang (berdasarkan staking out berupa patok kayu, paku+ rafia, dan titik bantu).

    2. Kontrol verticality (ideal dg 2 theodolit, namun dg Plumber/unting2 dalam 2 arah tegak lurus umumnya memadai). (rule 1:75 atau 1:80)

    3. Tergantung panjang tiang dan kondisi tanah, namun umumnya: jumlah pukulan dibatasi 1000 sd 1500 blows.

    4. Hasil akhir final set (sesuai Formula Dinamis), maupun posisi pergeseran aktual arah X dan Y, diupayakan dalam batas toleransi (sesuai ketentuan konsultan: umumnya 7,5cm sd 10cm).

    5. Jika terjadi hal2 yang diluar toleransi, perlu dibicarakan dengan konsultan perencana, terkait dg daya dukung efektif yang bisa dipertimbangkan.

  • IDENTIFIKASI RESIKO KECELAKAAN & PENCEGAHANNYA

    Pakai hook/segel/sling yang bagus Pakai hook/segel/sling yang bagus kondisinyakondisinya

    Tiang yang diangkat jatuhTiang yang diangkat jatuh77

    Pakai plat matras bajaPakai plat matras bajaAlat Crane rubuh krn tanah Alat Crane rubuh krn tanah amblasamblas

    66

    Pakai Helm pengamanPakai Helm pengamanKejatuhan serpihan betonKejatuhan serpihan beton55

    Pakai Safety ShoesPakai Safety ShoesKaki Tersandung/kejatuhan Kaki Tersandung/kejatuhan materialmaterial

    44

    Seling harus dalam kondisi baik dan Seling harus dalam kondisi baik dan pakai sarung tangan; ganti sling jika pakai sarung tangan; ganti sling jika kondisi kurang dr 80%kondisi kurang dr 80%

    Tertusuk sling rantas atau Tertusuk sling rantas atau tersabet sling putus tersabet sling putus

    33

    Posisi tiang saat berayun harus Posisi tiang saat berayun harus diperhatikan & pasang rambu diperhatikan & pasang rambu hati2hati2

    Terkena tumbukan tiangTerkena tumbukan tiang22

    Posisi berdiri di bak trailler harus Posisi berdiri di bak trailler harus diperhatikandiperhatikan

    Terjatuh dr bak traillerTerjatuh dr bak trailler11

    A. SAAT PENURUNAN TIANG & PEMANCANGANA. SAAT PENURUNAN TIANG & PEMANCANGAN

    ANTISIPASI & PENANGANANANTISIPASI & PENANGANANJENIS KERJA & RESIKOJENIS KERJA & RESIKONONO

    Thd. PEKERJAPENUTUP

  • IDENTIFIKASI RESIKO KECELAKAAN & PENCEGAHANNYA

    Jika hujan, putuskan stop kerja Jika hujan, putuskan stop kerja sementarasementara

    Hammer merosot karena licin Hammer merosot karena licin atau tersambar petir waktu hujanatau tersambar petir waktu hujan

    1010

    Pakai kedok las & sarung tangan lasPakai kedok las & sarung tangan lasTerkena percikan api pengelasanTerkena percikan api pengelasan99

    Pakai sabuk pengamanPakai sabuk pengamanJatuh dari ketinggian (naik Jatuh dari ketinggian (naik ladder)ladder)

    88

    LANJUTAN....LANJUTAN....

    ANTISIPASI & PENANGANANANTISIPASI & PENANGANANJENIS KERJA & RESIKOJENIS KERJA & RESIKONONO

    Thd. PEKERJA

    SELESAI