peduli pangan jajanan anak sekolah
Post on 11-Feb-2018
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah
1/12
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM1Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM1
Pembaca yang terhormat,
Survei Badan POM pada 09 Desember 2010 menunjukkan bahwa, pangan jajanan anak sekolah menjadi salah satu penyebab kasus kejadian luar biasa (KLB)
keracunan pangan. Untuk itu Badan POM bersama Kementerian Diknas bekerja sama dalam menerapkan manajemen risiko pangan jajanan anak sekolah (PJ AS).
Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil risiko terjadinya KLB keracunan pangan di sekolah. Sehubungan dengan hal itu pada edisi ini kami sajikan artikel Peduli
Pangan J ajanan Anak Sekolah agar kita lebih sadar dan peduli terhadap pangan yang dikonsumsi oleh anak-anak kita di sekolah.
Masih terkait dengan keamanan pangan, pada edisi ini kami sajikan pula artikel tentang deteksi bakteri Enterobacter sakazakii di laboratorium, agar pembaca
mendapatkan wawasan lebih tentang bagaimana cara mendeteksi bakteri ini di laboratorium. Dengan wawasan tersebut diharapkan dapat memberikan pema-
haman sehingga tidak cepat panik dalam menyikapi pemberitaan mengenai susu formula yang diduga tercemar bakteri ini. Artikel ini kami lengkapi pula denganKeterangan Pers tentang penjelasan hasil pengujian susu formula.
Disamping itu dalam menghadapi perkembangan sistem perdagangan dunia yang cenderung mengarah pada menipisnya entry barrier antar negara yang
dapat menimbulkan banyak dampak negatif seperti masuknya berbagai produk obat dan makanan ilegal termasuk produk palsu maka Badan POM selaku institusi
pengawas Obat dan Makanan telah melakukan Langkah strategis dengan membentuk Satgas (Satuan Tugas) Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal. Satgas ini
dicanangkan pada tanggal 31 J anuari 2011 oleh Bapak Wakil Presiden RI. Ulasan mengenai hal tersebut kami muat dalam artikel Satgas Pemberantasan Obat
dan Makanan Ilegal oleh Badan POM.
Pembaca, agar kita tidak terjebak mempercayai berita yang kebenarannya diragukan seperti berita-berita mengenai dugaan susu formula yang tercemar E. saka-
zakii, maka seharusnya kita selalu mencari informasi dari sumber terpercaya. Informasi terpercaya mengenai pengawasan obat dan makanan bisa didapatkan di
website Badan POM (www.pom.go.id). Anda juga dapat meminta informasi langsung ke Badan POM baik melalui Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK)
maupun unit layanan informasi di Pusat Informasi Obat Nasional dan Sentra Informasi Keracunan Nasional. Mulai edisi ini InfoPOM memuat Forum PIO Nas dan
Forum SIKer Nas yang berisi tanya jawab seputar informasi obat dan informasi keracunan.
Demikian, semoga infoPOM edisi ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca semua.
Selamat membaca
em aca yang ter ormat,
Survei Badan POM pada 09 Des
EDITO
RIAL
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
InfoPOMBADAN RIPOM
PEDULI PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAHSS 1829-933
ENTEROBACTER SAKAZAKII
WEBSITE BADAN POM
TELAH DIBENTUK
SATGAS PEMBERANTASANOBAT DAN MAKANAN ILEGAL
-
7/23/2019 Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah
2/12
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM2
SajianUtama
a anan anak sekolah selain
dapat memberi asupan energ
dan gizi pada anak, bila tidak
diwaspadai juga berpotensi
menimbulkan masalah, sepert
andungan gizi yang tidaseimbang, adanya kandungan
bahan berbahaya atau
kandungan bahan tambahan
pangan yang melewati ambang
batas aman, cemaran bahan
kimia dan patogen serta
masalah higiene dan sanitasi.
eberapa hasil penelitian
menemukan bahwa banya
pangan jajanan anak sekolah
ternyata tercemar bakteri dancemaran kimiawi. Sebuah
penelitian di Bogor
menunjukkan bahwa 25%
50% sampel minuman yang
dijual di kaki lima tercemar oleh
akteri almonella paratyphi A
akteri ini kemungkinan berasal
dari es batu dari air yang tidak
dimasak terlebih dahulu.
edangkan cemaran kimiaw
yang umum ditemukan padamakanan jajanan anak sekolah
adalah penggunaan bahan
yang tidak boleh ditambahkan
pada pangan seperti boraks,
formalin, rhodamin B dan
methanil yellow. Bahan-bahan
ini ditambahkan sebagai
pengempal boraks , pengawet
(formalin), dan pewarna
makanan (rhodamin B dan
methanil yellow). Namun hal inia aa tn a an yang saa
arena a an- a an n a aa
a an yang guna an untu
industri dan bersifat
karsinogenik. Boraks digunakan
untu a an pem uat eteren,
formalin digunakan sebagai
pengawet mayat dan rhodami
B serta methanil yello
digunakan sebagai pewarna
te st . a tu paru a an n
sangat ama, ma a a an-
bahan ini dapat terakumulasi
pada tubuh manusia sehingga
a am ang a panang apat
menyebabkan masalah keseha-
tan, seperti kanker dan lain-lain.
Masih banyaknya pedagang yang
menggunakan bahan kimia berba-
aya pada pangan a anan menun-
ukkan rendahnya pengetahuandan kesadaran produsen menge-
nai keamanan pangan jajanan.
Para pedagang menambahkan
bahan kimia berbahaya karena
bahan-bahan tersebut dapat
memberikan penampilan makanan
yang menarik dengan harga yang
murah namun tidak mempertim-
bangkan aspek risikonya secara
keseluruhan. Selain itu diketahui
juga bahwa umumnya makananyang dijajakan tidak disiapkan se-
cara aik an ersih karena akses
yang kurang terhadap air bersih
serta fasilitas cuci dan pembuan-
gan sampah.
MANAJEMEN RISIKO PJAS
Hasil survei Badan POM
pada 09 Desember 2010, mem-
perlihatkan bahwa pangan a anan
anak sekolah menadi salah satupenyebab kasus kejadian luar
biasa (KLB) keracunan pangan.
Dari 141 keadian, 15 disebab-
kan oleh pangan a anan anak
sekolah dan setiap tahun tingkat
kejadian tertinggi (69% - 79%)
terjadi di Sekolah Dasar (SD). Hal
n se a an o e e erapa a
seperti fasilitas dan sanitasi kantin
sekolah serta pedagang jajanan
anak sekolah yang tidak memadai,pengeta uan pe agang tentang
eamanan pangan yang sangat
urang, urangnya e u as men-
genai pangan yang aman
KAJIAN RISIKO JAJANANANAK SEKOLAH (PJAS)
Menurut hasil penelitian
makanan a anan anak sekolah
menyumbang asupan nutrissekitar 36% karbohidtrat, 29%
protein dan 52% zat besi bagi
anak usia sekolah. Untuk itu
selain dapat mengganal rasa
apar dan haus, a anan anak
sekolah juga harus dapat
memberikan asupan nutrisi
yang cukup untuk menunang
pertumbuhan tubuh yang
maksimal serta dapat
menyediakan energi bagi siswaagar dapat berkonsentrasi dan
mengikuti kegiatan bela ar-
mengaar dengan baik.
Pangan jajanan anak sekolah
(PJ AS) adalah Pangan Siap
a i yang ditemui di lingkungan
se o a an secara rutn
konsumsi oleh sebagian besar
anak sekolah. J ajanan iniberperan cukup penting dalam
mem er an asupan energ an
gz ag ana ana us a
sekolah, yang di masa depan
nanti akan menjadi sumber
daya manusia SDM yan
mem angun suatu angsa.
Tidak dapat dipungkiri bahwa
kualitas SDM pada usia
produktif akan dipengaruhi
pem entu annya se a ec ,se ngga per em anga
mereka selayaknya menjadi
perhatian semua pihak.
ada kenyataannya panga
-
7/23/2019 Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah
3/12
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM3
SajianUtama
a anan anak sekolah dengan prioritas
kepada murid sekolah, serta pro-
gram pengawasan aanan ana
sekolah yang belum
berjalan dengan baik.
ntuk memperkecil risiko ter-
jadinya KLB keracunan pangan
di sekolah, Badan POM bersama
Kementerian Diknas bekera sama
dalam menerapkan manajemen
risiko PJ AS. Diknas merumuskan
legislasi terkait dengan PJ AS,
sedangkan Badan POM melaku-
an pengawasan dengan fokusterhadap penggunaan bahan ber-
a aya yang arang guna an
pada pangan, penggunaan bahan
tambahan pangan dan cemaran
mikroba dalam Pangan J aanan
Anak Sekolah (PJ AS) yang dilak-
sanakan oleh Balai Besar/Balai
POM di seluruh Indonesia. Leg-
islasi mengenai PJ AS antara lain
a alah PP nomor 1 Tahun 2
tentang Standar Nasional Pendidi-
an, pasal 42 ayat 2 bahwa setiap
satuan pendidikan wajib memiliki
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011
sarana dan prasarana antara lain
uang antn an eraturan enter
Pendidikan Nasional Republik Indone-
sia No. 39 tahun 2008 Tentang Pembi-
naan Kesiswaan.
Dalam melaksanakan fungsi
pengawasannya Badan POM melaku-
produk dan parameter uji sebagai
er ut:
Hasil pengujian yang
dilakukan oleh Balai Besar / Balai
P M seluruh Indonesia pada
tahun 2010 menunjukkan bahwa
328 sampel dari 2.984 sampel
(45,34%) yang diuji pada tahun
2010 tidak memenuhi syarat.
rhadap produk yang tidak me-T
enuhi syarat, Balai Besar/Balai
OM setempat telah melakukanPdakan intervensi berupa ker-ti
sama dengan pihak sekolaha
ususnya tim Usaha Kesehatank
ekolah (UKS)S
-
7/23/2019 Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah
4/12
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM4
un u men ng a a
esadaran keamanan pangan
epada guru, orangtua murid,
murid dan pedagang sekitar
sekolah yang bersangkutan.
Selain itu Balai Besar/Balai POM
mea u an erasama engan
inas terkait untuk melakukan
pembinaan kepada pedagang
yang bersangkutan.
PENINGKATAN PJAS YANG
AMAN, BERMUTU DAN
BERGIZI
Untuk meningkatkan pangan
jajanan anak sekolah yang aman,
bermutu dan bergizi maka Badan
M melakukan upaya dengan
melibatkan semua pemangku
kepentingan terkait. Program
ini dilakukan dengan
mem er aya an omuntas
sekolah dalam penyediaan
SajianUtama
pangan a anan ana se o a yang
aman, bermutu dan bergizi. Untuk itu
ada 5 strategi yang diterapkan yaitu:
1. Mengembangkan program PJ AS
dengan meningkatkan advokasi
peran stakeholder, regulasi PJ AS,
pengembangan pengelolaan PJ A
dan melaksanakan program
pengawasan keamanan PJ AS.
2. Meningkatkan kesadaranmasyarakat tentang PJ AS dengan
mengakti kan sistem aringan
informasi dan komunikasi melalui
pertemuan peningkatan akses
jaringan informasi dan komunikasi,
pengembangan sistem informasi
an komunikasi serta
pengembangan Participatory
Multilevel Food Safety Campaign.
Strategi lainnya adalahmengga a an per a u up
bersih sehat di sekolah dengan
memberdayakan Usaha
Kesehatan Sekolah dan
memberdayakan dokter kecil di
sekolah.
3. Mengembangkan capacity
building, dengan memberikan
pelatihan kepada pedagang,
melatih inspector cilik dan
mengadakan pelatihan audit
internal sekolah. Selain itu juga
dibuat Training of tariner (TOT)
pengelolaan PJ AS dan T T
penyuluhan keamanan PJ AS.
4. Mengembangkan fasilitas PJ AS
penye aan an per a an
infrastruktur kantin sekolah dan
penjaja di luar kantin,menga a an rap test t
bagi sekolah-sekolah serta
memaksimalkan ungsi mobil
a oratorum e ng.
5. Monitoring dan evaluasi
program PJ A dengan
melakukan efisiens
manajemen dan
monitoring serta pelaporan.
PENUTUP
Pangan a anan anak sekolah
memegang peranan penting dan
strategis dalam pembangunan
sumber daya manusia Indonesia
yang tangguh. Untuk it
program PJ AS harus mampu
mem er aya an omuntas
sekolah, anak didik, guru, orang
tua, serta penjual makanan.
elain itu untuk kesuksesanprogram ini juga ditentukan oleh
sinergisme lintas sektor dan
s ap an engan target teru ur
yang secara terus menurus
dipantau dan dievaluasi.
roses terus menerus an
berkesinambungan dari program
ini diharapkan dapat menadikan
pangan a anan anak sekolah
aman dan bermutu sehinggadapat mencukupi kebutuhan
nutrisi anak usia sekolah.
(Sandhyani ED)
-
7/23/2019 Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah
5/12
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM5
ENDAHULUA
Enterobacter sakazakii mungkinbisa dinobatkan sebagai bacteria
of the year, karena kehebohan
ang ditimbulkannya terkait
dugaan telah mencemari produk
susu formula yang beredar di
negeri ini. Untuk itu, sebelum kita
ikut menyalahkan E. sakazakii
untuk kesalahan yang belum tentu
dilakukannya, ada baiknya kita
mengenal bakteri ini lebih auhdan mengetahui bagaimana
bakteri ini dideteksi di
laboratorium.
Sampai tahun 1980, E. sakazakii,
dikenal dengan nama
Enterobacter cloacae. Seorang
bakteriolog J epang, Riichi
Sakazakii menemukan bahwa
pada spesies ini ada enis lain
ang er e a engan a ter .Clocae. Untuk menghargai jasa
beliau, spesies yang ditemukan
tersebut diberi nama Enterobacter
Kontroversi tercemarnya susu formula bayi oleh bakterimencuat kembali belakangan ini, bakteri Enterobactersakazakii diduga telah mencemari sebagian produk susuyang beredar di negeri ini.
DETEKSI ENTEROBACTERSAKAZAKII DI LABORATORIUM
sakazakii.
E. sakazakii ini adalah mikroorganisme
vegetatif yang termasuk ke dalam
famili Enterobacteriaceae, merupa-
kan bakteri gram negatif yang tidak
memerlukan oksigen untuk melang-
sungkan kehidupannya. Bakteri ini
berbentuk koliform kokoid , dan tidak
membentuk spora.
E. sakazakii bersifat patogen, Center
for Disease Control and Prevention
Amerika Serikat melaporkan terjadiin eksi atal yang disebabkan bakteri
ini pada bayi baru lahir yang dirawat
di ICU. Selain bayi yang dirawat Di
ICU, bayi dengan berat lahir rendah
dan bayi premature yang dirawat di
ruang khusus tidak mendapat ASI
dari ibunya karena dirawat di ruang
khusus) juga mempunyai risiko yang
lebih besar untuk terinfeksi bakteri ini
bila diberikan susu formula yang tidaksteril.
Bakteri ini dapat dijumpai dimana
saja, termasuk di lingkungan industri
makanan, rumah sakit, bahkan
a ter n perna soas ar
peralatan dapur di lingkungan
perumahan Fakta lain yang
menarik tentang E. sakazakii
a alah ahwa akteri ini erkem-
ang a engan cepat pa a
suhu 37 C sampai dengan 44 C.
Walaupun demikian, bakteri ini
akan mati pada suhu diatasoC, sehingga seharusnya
bakteri ini tidak dapat
berkembang pada saat proses
industri karena suhu yang tinggi
saat proses industri
erangsung. enyapan an
penympanan pro u yang a ,
terutama untuk produk susu
formula dapat menghindarkan
kita dari bahaya yang mungkin
itim ulkan oleh E.sakazakii
lihat box cara penyimpanan dan
penyiapan susu formula yang
baik).
PENGAWASAN SUSUFORMULA OLEH BADAN
POM RI
Sebagai institusi yang memiliki
otoritas dalam pengawasan obat
dan makanan, Badan POM terus
menerus melakukan pengawasan
produk pangan termasuk produk
formula bayi. Pengawasan
dilakukan secara komprehensif
meliputi pengawasan yang dimulaidari produk yang belum beredar
(pre market evaluation) sampai
dengan produk di peredaran (post
market control).
ost mar et contro a sana an
dengan melakukan inspeksi
pada sarana produksi untuk
pemenuhan penerapan
persyaratan Cara Produksi
Pangan yang Baik (CPPB),selain juga melakukan sampling
produk dari peredaran untuk
dilakukan pengujia
-
7/23/2019 Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah
6/12
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM6
.
Sejak bulan J uli tahun 2008,
deteksi E. sakazakii dalam susu
formula sudah masuk dalam
persyaratan Codex Alimentarius.
Codex Alimentarius dirumuskan
oleh Codex Alimentarius
Commission (CAC), yaitu komisi
PBB yang dibentuk pada tahun
1963 oleh FAO dan WHO untuk
mengembangkan standarmakanan, tuntunan dan teks yang
bertujuan untuk melindungi
ese atan onsumen.
CAC baru pada bulan J uli
tahun 2008 menetapkan kriteria
mikrobiologi, antara lain
persyaratan batas maksimum
cemaran Enterobacter sakazakii
untuk produk formula bayi bubuk
Walaupun demikian Badan POM
telah melakukan u i mikrobiologideteksi E. sakazakii dalam susu
formula sejak bulan Maret tahun
2008, dan pada tahun 2009 Badan
POM mengeluarkan Peraturan
Nomor HK.00.06.1.52.4011 ten-
tang Penetapan Batas Maksimum
Cemaran Mikroba dan Kimia
Makanan.
DETEKSI E. SAKAZAKII DI
LABORATORIUMPrinsip dari metode ini yaitu per-
tumbuhan koloni spesifik dengan
tahapan sebagai berikut:
. ra-peng ayaan a am e a
Non-selektif air
Tahap ini bertujuan untuk
meng up an atau memu an
kondisi bakteri yang mungkin
ter apat a am suatu pro utercemar. Media yang dipakai
pa a ta ap n a aa me a yang
dapat menumbuhkan berbaga
ens a ter.
Dilakukan dengan mencuplikan
sampe a u no uas an a am
media pra-pengkayaan non-selekti
dan diinkubasi pada suhu 37 1
C selama 16 20 jam.
. Pengkayaan dalam Media Selektif
air.etea on s a ter per a
pada tahap sebelumnya, maka
a am ta ap n a an a ter
yang ditumbuhkan adalah bakteri
tertentu sa a yang coco an
tumbuh baik dalam media
selektif yang hanya cocok untuk
menumbuhkan bakteri tertentu yang
akan di deteksi. Media
selektif yang digunakan untuk
. sa aza a a a me a yang
termasuk alam
Enterobacteriaceae Enrichment
broth (EE broth).
a a ta ap n a an yang
tumbuh pada media
pra-pengkayaan diinokulasikan
dalam media selektif cair dan
diinkubasi pada suhu (44 0,5)oC
selama am.
3. Isolasi dan identifikasi dengan
media lempeng.
a a ta ap n stra n a ter
tertentu akan tumbuh pada media
dengan membentuk koloni yang
khas dengan warna tertentu sehing-
ga apat e a an engan stra n
akteri lain.
Isolasi dan identifikasi dilakukan
dengan menginokulasikan
a an peng ayaan engan
menggoreskannya pada media
lempeng agar khromogenik, lalu
diinkubasi pada suhu (44 1)o selama 22 26 am. Media
agar khromogenik dibuat untuk
memudahkan identifikasi koloni
bakteri yang tumbuh. Prinsip
kerja media agar khromogenik
ini yaitu memanfaatkan sifat
khas bakteri E.sakazakii yang
memproduksi al a-glukosidase,
imana strain lain ari amilintero acteraceae t a
mempro u s nya.
4. Konfirmasi
Hasil identifikasi pada tahap
se elum ini masih harus
dikonfirmasi lagi hasilnya
dengan melakukan u i oksidase
dan u i biokimia khusus untuk
.sakazakii dengan beberapa
cara yatu:
4.1 Oksidasi Kolonitersangka diinokulasikan
mengunakan batang kaca,
alu ditotolkan pada kertas
sitokrom oksi ase. Amati
perubahan warna yang
tera , apa a pos tp,
terjadi warna violet atau
biru gelap dalam waktu
tidak kurang dari 10 detik.
4.2 U i Dekarboksilasi Lysin
oloni tersangkadiinokulasikan pada media
. ys ne ecar oxyase
alu diinkubasi pada suhu
(30 1) C selama 24
2jam. Amati perubahan
warna iakan. Warna
voet setea n u as
menan akan reaks
positif, dan warna
kuning menandakan reaksi
negatif.
4.3 Uji L-Ornithine
decarboksilase
no uas an oon
-
7/23/2019 Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah
7/12
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM7
tersangka pada media-ornt ne ecar o s ase
medium lalu inkubasi pada
suhu (30 1) oC selama24 3 jam. Warna
violet setelah inkubasimenan a an rea spositif, dan warnakuning menandakanreaksi negatif.
4.4 U i L- Arginine dihydrolaseInokulasikan kolontersang a pa a me aL-arginine dihyrolationmedium, setelah itu di-n u as an pa a su u
30 1 selama 24
2am. Warna violet setelahinku asi menan akanreaksi positif, dan warnaunng menan a an
reaksi negati .4.5 U i Fermentas
Inokulasikan kolonitersangka pada mediamasing-masing media kar-bohidrat fermentasimedium, inkubasi padasuhu (30 1) C selama
24 2 am. Warnakuning setelah inkubasimenan a an rea spositif, dan warna merahmenan akan reaksnegati
4. U i Hidrolisa sitratInokulasikan kolonitersang a pa a permu aanmedia immon itrat agarmiring. Inkubasikan padasuhu (30 1) C selama
24 2 jam. Reaksi positifditunukkan dengatimbulnya warna biru.
Sebagai pengganti identifikasisecara iokimia konvensionaseperti di atas, u i kon rmasdapat juga dilakukanmenggunakan API (AnalyricaPro le Index system kit. APIsystem ini dibuat secara spesifikuntuk strain bakteri tertentu,
untuk mendeteksi E. Sakazakiidigunakan API-20E systemspesi k.Dengan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi,
digunakan untuk kon rmasi akhir
setelah diperoleh koloni spesi k dari
media agar. Diawali dengan lisis
bakteri menggunakan dapar lisis
misal CTAB dilanutkan dengan
isolasi dan purifikasi DNA, yang kemu-dian diadikan sebagai cetakan tem-
plate pada saat ampli kas
gen spesifik ompA dengan PCR.
PENUTUP
Laboratorium Pusat Pengu ian
Obat dan Makanan Nasional Badan
M RI telah mendapatkan IS /IE
17025 dan setiap tahun selalu
mendapatkan assesment dari WHO,
sehingga validitas hasil deteksi
E.sakazakii alam susu ormula
tidak perlu diragukan lagi. Dar
hasil u i 224 sampel susu formula
yang dilakukan seak tahun 200
sampai dengan tahun 2010,
t a temu an cemaran
.sa aza pa a sampe yang
diuji. Untuk itu konsumen susu
ormula tidak perlu terlalu panik
menyikapi pemberitaan mengenahal ini. Dengan pengawasan yang di-
lakukan oleh Badan POM dan penge-
tahuan tentang penyiapan
susu ormula yang baik, risiko
kontaminasi susu formula dapat
dihindarkan. Dra. Siti Sutanti
amtini Ph.D
PUSTAKA :
1. ISO/TS 22964: First Edition
2006-02-01 Milk and milk
products Detection o
Enterobacter sakazakii, 2006.
2. Nair,M.K.M and K.S.
Venkitanarayanan, April, 2006.
Cloning and Squencing of the
ompA Gene of Enterobacter
sakazakii and Development
of an ompA-Targeted PCR fo
Rapid Detection o
Enterobacter sakazakii in
Infant Formula, J . of App. and
Environt. Microbiology,
p.2539-25463. Rapidmicrobiology,
Cronobacter (Enterobacter)
sakazakii, Detection and
Identification Methods.
4. WHO, Questions and Answers
on Enterobacter sakazakii in
powdered infant formula, 2004
5. Infant Food Information Center.
Untuk mengurangi risiko kontaminasi susu formula, lakukanlah beberapa tips berikut:1. Gunakan air masak dari sumber yang baik. Bila menggunakan air minum dalam ke-
masan, se a n ya re us ag supaya e aman. n ar pema a an a r sumur yang
belum teruji kandungan unsur kimiawi maupun jasad reniknya.
2. Sterilkan botol susu sebelum dipakai. Rebus botol dan dotnya dalam air mendidihyang merendam keseruhan botol selama beberapa menit untuk mematikan bakteridan kuman lainnya.
. Sebelum menyiapkan susu, cuci tangan dengan sabun dan air hanga
. er sa on s a eng susu, jangan berikan susu ormula dalam kemasan yang telahrusak kepada bayi
5. Siapkan susu formula secukupnya. Susu yang sudah disiapkan harus segera diberikanepada bayi. J angan membiarkan susu formula dalam suhu ruangan terlalu lama.
Susu formula yang berada di ruang terbuka lebih dari dua am harus dibuang. Bila disimpandalam kulkas, selalu cek kembali kondisinya sebelum diberikan kepada bayi dan harusdibuang setelah melewati 24 jam. Beberapa jenis bakteri dapat hidup dan berkembang biakaam su u ren a .
. angan menyimpan sisa susu yang sudah diberikan kepada bayi. Buang sisa susu
yang tidak habis diminum bayi. usu tersebut mungkin telah terkena bakteri dari liur danmulut bayi.
7. Bila dalam perjalanan, jangan menyimpan botol yang telah disterilkan di tempat yangsama dengan popok atau baju kotor. Simpan botol di tempat tersendiri yang terisolasiengan aman.
-
7/23/2019 Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah
8/12
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM8
PressRelease
PENJELASAN HASIL PENGUJIAN SUSU FORMULA(KETERANGAN PERS BADAN POM RI TANGGAL 10 FEBRUARI 2011)
Sehubungan dengan tugas Badan Pengawas Obat dan Makanan RI dibidang Pengawasan Obat dan Makanan,
terkait dengan keamanan, mutu, dan gizi pangan, Badan POM RI selaku otoritas Pengawasan Obat dan Makanan
di Indonesia perlu memberikan penjelasan sesuai dengan tugas dan fungsinya, sebagai berikut:
1. Badan POM sebagai institusi yang memiliki otoritas pengawasan, telah dan akan secara terus menerus melaku-
kan pengawasan produk pangan termasuk produk formula bayi. Pengawasan dilakukan secara komprehensif
sesuai dengan kaidah yang berlaku secara internasional meliputi pengawasan yang dimulai dari produk sebelum
beredar (pre market control) sampai dengan produk di peredaran (post market control).
2. Post market control dilakukan secara rutin antara lain melalui inspeksi terhadap sarana produksi untuk pemenu-
han penerapan persyaratan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB). Selain itu juga dilakukan sampling produk
dari peredaran untuk dilakukan pengujian laboratorium.
3. Sebagai respon atas hasil penelitian IPB yang dipublikasikan pada Februari 2008 dan sebagai tindakan untukmelindungi kesehatan masyarakat serta menjamin bahwa susu formula bayi yang beredar memenuhi syarat,
maka pada Maret 2008 Badan POM telah melakukan sampling dan pengujian terhadap 96 (sembilan puluh
enam) produk formula bayi. Meskipun pada saat itu sebenarnya belum ditetapkan adanya persyaratan cemaran
Enterobacter sakazakii dalam produk formula bayi berbentuk bubuk baik secara nasional maupun internasional
(Codex Alimentarius Commission/CAC). Hasil pengujian Badan POM menunjukkan seluruh sampel yang diuji
tidak mengandung Enterobacter sakazakii.
4. CAC baru pada Juli 2008 menetapkan kriteria mikrobiologi, antara lain persyaratan batas maksimum cemaran
Enterobacter sakazakii untuk produk formula bayi berbentuk bubuk, sebagaimana tercantum dalam Code of
Hygienic Practice For Powdered Formulae For Infants and Young Children.
5. Mengingat Indonesia merupakan salah satu dari 184 negara anggota CAC, maka dalam penetapan regulasiterkait dengan standar dan persyaratan produk pangan termasuk produk formula bayi berbentuk bubuk, Badan
POM mengacu pada standar yang ditetapkan oleh CAC. Oleh karena itu pada tahun 2009 Badan POM menetap-
kan Peraturan Nomor HK.00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia
dalam Makanan.
6. Selain itu, CAC dan WHO juga telah menetapkan Guidelines for the Safe Preparation, Storage and Handling
of Powdered Infant Formula (FAO/WHO-2007). Berdasarkan hal itu, pada tahun 2009 Badan POM telah me-
netapkan Peraturan Nomor HK.00.05.1.52.3920 tentang Pengawasan Formula Bayi dan Formula Bayi Untuk
Keperluan Medis Khusus, yang isinya antara lain memuat cara membersihkan dan sterilisasi peralatan dan cara
menyiapkan dan menyajikan formula bayi.Sesuai dengan tugas dan fungsi Badan POM dalam memberikan per-
lindungan kepada masyarakat atas produk susu formula bayi yang beredar, maka secara konsisten Badan POMmelakukan sampling dan pengujian. Pada tahun 2009 dilakukan sampling dan pengujian terhadap 11 sampel,
tahun 2010 sebanyak 99 sampel, dan tahun 2011 sampai dengan awal Februari sebanyak 18 sampel.
HIMBAUAN:
7. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir untuk
mengonsumsi formula bayi dengan tetap mengikuti petunjuk penyimpanan, penyiapan dan penyajian sesuai
dengan petunjuk yang tercantum dalam label.
8. Badan POM akan tetap mengawal keamanan, mutu, dan gizi atas produk pangan yang beredar dan apabila
masyarakat memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Ba-dan POM (hukmas@pom.go.id) atau melalui Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ulpk@pom.go.id atau 021-
4263333 atau 021-32199000).
Demikian penjelasan ini kami sampaikan untuk dapat diketahui sebagaimana mestinya.
-
7/23/2019 Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah
9/12
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM9
Badan POM sudah melakukan langkah strategis dengan membentuk Satuan Tugas Pemberantasan
Obat dan Makanan Ilegal. Tujuan pembentukan SATGAS ini adalah meningkatkan koordinasi aktifdan sinergisme antara Badan POM dengan instansi pemerintah terkait dan organisasi kemasyarakatanuntuk memutus mata rantai pasokan dan permintaan (Supply and Demand) obat dan makanan ilegal.Hal ini dilakukan dalam rangka penangkalan, pencegahan dan penegakan hukum untuk perlindunganmasyarakat.
TELAH DIBENTUK
SATGAS PEMBERANTASAN
OBAT DAN MAKANAN ILEGAL
Pada era globalisasi,
per em angan s stem
perdagangan dunia cenderung
mengarah pada menipisnya entry
barrier antar negara.Kecenderungan ini diperkuat lagi
dengan adanya kesepakatan
regional ASEAN, AFTA dan
C-AFTA yang berimplikasi pada
peningkatan masuknya komoditi
Obat dan Makanan impor serta
persebarannya yang cepat ke
seluruh wilayah negeri ini.
ika tidak diwaspadai,
perdagangan bebas ini akanmenimbulkan banyak dampak
negatif, diantaranya adalah
masuknya berbagai produk obat
dan makanan ilegal termasuk
produk palsu melalui port d entre
ilegal di wilayah perbatasan
n onesia.
ea tas n meng arus an
Indonesia memiliki Sistem
Pengawasan Obat dan Makanan(SISPOM) yang efektif dan efisien
untuk melindungi masyarakat dari
produk obat dan makanan ilegal/
pa su yang er s o ter a ap ese a-
tan.
Mengingat kompleksitas tantangan
dan masalah yang dihadapi dalam
pengawasan Obat dan Makananmaka Badan P M selaku institusi
pengawas Obat dan Makanan perlu
melakukan perkuatan kerjasama
lintas sektor dengan institusi lain yakni
nsttus penega u um an nsttus
yang berwenang dalam pengaturan
arus keluar masuk barang seperti
Ditjen Bea Cukai serta pihak lain
yang terkait. Selain itu pelanggaran
tindak pidana Obat dan Makananarus tn a anut engan tn a an
penegakan hukum yang memadai
sehingga dapat memberikan efek
jera. Disamping itu partisipasi
publik termasuk lembaga
emasyarakatan sebagai mitra
Badan POM yang strategis juga san-
gat diperlukan dalam
memberikan umpan balik.
Langkah strategis yang sudadilakukan oleh Badan P M adalah
dengan membentuk Satgas (Satuan
Tugas) Pemberantasan Obat dan
Makanan Ilegal .
Satgas ini beranggotakan Badan
POM, Direktorat J enderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan -
ementerian Kesehatan,Direktorat enderal Bea dan
Cukai, Kementerian Keuangan,
Direktorat J enderal Perdagangan
Dalam Negeri, Kementeria
er agangan , epo s an
Negara RI, dan Kejaksaan Agung
RI, terdiri dari dua bidang yaitu
Satgas I Bidang Penangkalan
dan Pencegahan serta Satgas II
idang Penegakan Hukum.SATGAS ini dicanangkan pada
tanggal 31 J anuari 2011 oleh
Bapak Wakil Presiden RI. (Dewi
Sofiah)
Kantor Sekretariat SATGAS di :
Gedung E Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI
Jl. Percetakan Negara No 23,Jakarta Pusat
Telp. 021-4244691 ext 1332
Websi te : www.pom.go.id
-
7/23/2019 Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah
10/12
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM10
Sosialisasi
Website Badan POM; Media Komunikasi BadanPOM dengan Masyarakat Pada Era Online
Saat ini penggunaan internet sudah dianggap sebagai suatu hal yang penting. Internet yangmulai marak dan ramai pada tahun 1995, sudah mulai menimbulkan efek yang signifikan.Ditandai dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di seluruh dunia, termasuk diIndonesia, disusul dengan menjamurnya situs-situs web yang menampilkan berbagai informasi
Saat ini penggunaan internet
sudah dianggap sebagai suat
hal yang penting. Internet yang
mulai marak dan ramai pada
tahun 1995, sudah mulai
menimbulkan efek yang signifikan.
Ditandai dengan meningkatnya
uma pengguna nternet
seuru una, termasu
Indonesia, disusul dengan
menjamurnya situs-situs web
yang menampilkan berbagai
in ormasi.
Website adalah halaman-halaman
yang memuat banyak informasi
tentang berbagai hal. Kontens
we s te ter r ar er aga
macam elemen informasi seperti
teks, gambar, animasi, suara dan
video. Fasilitas website dapat
digunakan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan
tentang berbagai hal; informasi
tentang pendidikan, kesehatan,
keluarga, sosial, budaya, politik,
bisnis, adalah beberapa
di antaranya. serta banyak hal
yang ada di seluruh penjuru dunia.
Saat ini Badan POM memiliki
situs website institusional yang
beralamat di http://www.pom.go.id.
Website ini berfungsi sebagai salah
tronik, Unit Layanan Pengaduan
Konsumen (ULPK), Informasi
satu media komunikasi resmi antara
adan P M dengan masyarakat
sta e o ers. roses omun as
tidak hanya berjalan satu arah
(melalui berita-berita dan informasi
yang dipublikasikan), melainkan juga
komunikasi dua arah (ada wadahuntuk mengakomodir feedback dari
masyarakat/stakeholders).
Berita-berita terbaru yang
dipublikasikan Badan POM
dapat dilihat baik di fitur Berita
Aktual, Peringatan Publik ataupun
Press release. Di tiga bagian ini
anda dapat melihat berbagai
macam berita terakhir yang teradi di
lingkungan Badan POM. Selain itujuga ada fitur informasi tentan
Reformasi Birokrasi, Notifikasi Ko-
smetik Online, Daftar Antrian Elek-
Obat, Informasi Keracunan,
Obat Bahan Alam Indonesia
dan Sistem Keamanan Pangan
Terpadu. Dari masing-masing
fitur ini, anda dapat melihat
berbagai informasi yang lebih
spesifik yang mungkin andabutuhkan.
Pertumbuhan jumlah pengunjung
ke situs website Badan POM
selalu meningkat dari tahun
ke tahun. e ak pertama kal
diluncurkan pada tahun ,
website Badan POM sampai saat
ini sudah diakses oleh lebih dari700 ribu orang. Pada tahun 2008,
website ini menyumbang bagi
pencapaian
-
7/23/2019 Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah
11/12
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM11
Sosialisasi
predikat Terbaik Pertama kategori
Lembaga Pemerintah Non
Departemen dalam e-government
awar , yang seenggara an o e
a alah Warta Ekonomi. Saat
ini website Badan P M sudah
mengembangkan banyak fitur
yang berorientasi pada
elektronisasi layanan publik, sebut
saja beberapa diantaranya adalah
ayanan permintaan in ormasi dan
onsultasi obat online, layanan
permintaan in ormasi keracunan
on ne, ayanan penga uan
onsumen online, layanan
prosedur peri inan ekspor-imporonline, dan layanan registras
online (masih dalam proses
pengembangan).
Salah satu fitur informasi yang
paling banyak diakses oleh
masyarakatstakeholders adalah
fitur Produk Teregistrasi.
ungkin anda uga salah seorang
pengakses yang paling sering
melakukan hit kefitur ini?
eberapa sering anda mendapatkan in o tentang kosmetik berbahaya lewatemail berantai? Atau berita tentang susu berbahaya lewat BBM contact? Atauobat berbahaya lewat fotokopi lusuh yang dipercaya sebagai SK dari BadanPOM? Sebaiknya anda tidak langsung percaya semua berita yang bukan berasaldari sumber yang terpercaya. Anda perlu mencari kebenaran beritanya.Salah satu cara untuk mencari kebenaran informasi ini adalah melaluiwebsite BPOM. Di dalam website BPOM ini ada berita-berita terbaru mengenaikegiatan BPOM dan press release/public warning terkait produk yang diawasiBPOM. Cara termudah adalah dengan melihat-lihat semua materi yang ada diwebsite tersebut, agar anda mendapatkan in ormasi yang memadai. Tapi bilaanda tidak punya cukup waktu atau anda sudah tahu topik apa yang akan andacari, maka anda dapat melakukan proses pencarian dengan cara yang mudah.Anda cukup mengisikan kata kunci pada kolom pencarian dan semua berita yangterkait dengan topik tersebut akan tampil.
engan mengguna an meto e n , ma a pencaran a an e cepat. an an adapat lebih yakin dan terinformasi tentang berita yang anda ingin ketahui.
Lebih baik anda
mencari kebenarannya
di website Badan POM
daripada khawatir
terhadap berita yang
belum jelas
kebenarannya.
Oleh karena, untuk meyakinkan
akan keakuratan suatu informasi
ter a t egatan pengawasan
Obat dan Makanan, secara
online anda dapat melihat
langsung ke website BadanP M dan bukan mencari ke
sumber lain yang belum
terpercaya (Ar ief Dwi Putranto)
Anda kesulitan untuk mencari produk teregistrasi yang sudah terda tar di
Badan POM? Website BPOM memiliki fasilitas untuk melihat produk mana yang
sudah memiliki registrasi di BPOM. Untuk dapat mengakses data tersebut ada
e erapa cara yang sa a u an
a. Melalui fitur Produk teregistrasi
Dar a aman utama, menu teregstras , a aman se anutnya an a sa
memilih produk apa yang anda ingin ketahui (Obat, Obat Tradisional, Kosmetik,
Produk Komplemen atau Makanan lalu pilih priode tahun yang diinginkan lalu
anda dapat mendapatkan daftar produk yang disetu ui pada tahun tersebut. Di
agan yang sama, an a apat uga me a u an proses pencar an pro u an
me at pro u apa saa yang uat o e suatu pro usen tertentu sesua engan
pilihan anda.
. Melalui fitur komo it
Dengan memilih komoditi, maka akan muncul suatu submenu berupa Obat, Obat
Tradisional, Kosmetik, Produk Komplemen dan Makanan. Pilihlah salah satu
komoditi yang sesuai lalu pilih menu Registrasi Daftar Produk
Teregistrasi Cari Produk maka anda akan masuk menu dimana anda tinggal
menget nama pro u yang ma su an an a a an apat engan segera
menemukan apakah suatu produk telah teregistrasi di BPOM atau belum.
. Mencari Informasi Produk Teregistrasi
II.SusuBerbaha
ya?Kosmetik
erlarang?ObatB
erbahaya?
CariKebenaran
nya
-
7/23/2019 Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah
12/12
Vol. 12 No. 1 Januari - Februari 2011 InfoPOM12
FORUM PIONas FORUM SIKerNASBADAN RIPOM
ertanyaan
Setelah memeriksakan diri ke dokter, saya didiagnosa men-
derita flu. Kemudian, dokter memberikan saya obat yang
mengandung deksametason, interhistin dan gliseril guaia-
kolat. Dari obat obat tersebut, apakah ada yang termasuk
antibiotik, dan apa kegunaan dari obat obat tersebut ?
Shanti, karyawan
Jawa an
Diantara tiga jenis obat yang diberikan oleh dokter yaitu
e sametason, inter istin an g iseri guaia o at, ti a a a
yang termasuk ke dalam golongan antibiotik.
Penyakit in uenza disebabkan oleh in eksi virus pada saluran
nafas bagian atas dan menimbulkan ge ala seperti bersin,
atu , sa it tenggoro an, i ung
tersumbat, dan hidung berair. Ge ala tersebut dapat
iatasi engan o at o at seperti antipireti penurun
panas), antihistamin (anti alergi), antitusif (penekan
atu , e ongestan pe ega i ung tersum at
dan ekspektoran (pengencer dahak).
Antipireti yang sering
digunakan adalah parasetamol.
Antihistamin yang sering ada di obat u
diantaranya CTM, difenhidramin,
me i ro in napa isi at a n
pseudoefedrin. Obat yang termasuke a am pengencer a a iantaranya
gliseril guaiakolat dan ammonium
klorida, dan obat yang digunakan
sebagai dekongestan contohnya
fenilpropanolamin (PPA).
Sedangkan obat yang digunakan
sebagai antitusif diantaranya
ekstrometorfan.
Men awab pertanyaan Ibu Shanti,
obat yang diberikan oleh dokter Ibu
adalah: Deksametason yang
diindikasikan untuk mengobati radang yang timbul. Obat ini
merupakan obat keras, sehingga
penggunannya harus dibawah pengawasan dokter.
Gliseril guaiakolat diindikasikan sebagai ekspektoran untuk
mengatasi batuk berdahak, dan
Mebhidrolin napadisilat adalah obat anti alergi yang di-in i asi an untu mengatasi i ung tersum at.
Influenza adalah infeksi virus yang dapat sembuh dengan
sendirinya. Penggunaan obat flu hanya untuk meringankan
ge ala sa a dan bukan menyembuhkan. Disarankan untuk
istirahat yang cukup, banyak minum air putih, banyak makan
makananan dengan kalori dan protein tinggi yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh, dan makan buah segar yang
banyak mengandung vitamin.
Pertanyaan
Seseorang telah salah meneteskan Albothyl ke matanya, lalu
memeriksakan diri ke Rumah Sakit tempat saya beker a. Jadi
saya mau menanyakan mengenai pertolongan pertama untuk
ke adian tersebut. (A na, Apoteker)
Jawaban
Albothyl merupakan cairan obat luar yang diindikasikan untukandidiasis dan trikomoniasis. Obat ini hanya untuk pemaka-
ian luar, angan ditelan, dan
angan ter ena mata. Setiap 1 gram A ot y mengan ung
360 mg metakresolsulfonat formaldehid (polikresulen) atau
berkadar 36%. Polikresulen mempunyai aktivitas antiseptik
dan disinfektan.
Jika ahan ini terkena mata
dapatmenyebabkan iritasi
pada mata.
Pertolongan pertama
yang dapat dilakukan ika
ahan ini terkena mata
a a a segera irigasi mata
dengan air bersih yang
anyak atau dengan
larutan garam norma
NaCl 0,9% , selama
5-20 menit, atau
sekurangnya
a an engan sese a mem-
buka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak
ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Tutup mata dengan
ain assa steri . Se an utnya sete a perto ongan pertama
diberikan segera dapatkan pemeriksaan / evaluasi dari dokter
spesialis mata.
ata merupakan organ yang sangat peka. Obat yang diguna-
kan pada mata haruslah yang bersifat steril. Untuk mencegah
ter a inya esa a an penggunaan o at, isaran an untu
selalu membaca petun uk penggunaan/aturan pakai yang
tertera pada label atau kemasan produk dengan seksama.
PIO Nas adalah Pusat Informasi Obat Nasional yang menye-diakan akses in ormasi terstandar Approved Label dari se-mua obat yang beredar di Indonesia yang telah disetujui oleh
Badan POM sebagai NRA National Regulatory Authority . PIONas
melayani permintaan in ormasi dan konsultasi terkait dengan peng-gunaan bat. Permintaan in ormasi ke PI Nas dapat disampaikansecara langsung dengan datang ke PI Nas Ged. A, lt.1, BP M,l. Percetakan Negara No.23 J akarta Pusat atau melalui telepon
di Nomor 021-42889117/021-4259945, HP nomor 08121899530,email : informasi@pom.go.i
IKerNas adalah Sentra Informasi Keracunan Nasional yangsecara akti mencari dan mengumpulkan data/in ormasi kera-cunan dan menyiapkannya sebagai informasi yang teliti, be-
nar dan mutakhit serta siap pakai untuk diberikan/diinformasikankepada masyarakat luas, pro esional kesehatan, serta instansi pe-
merintah/swasta yang membutuhkannya dalam rangka mencegahdan mengobati keracunan. Permintaan informasi ke SIKerNas dapatdisampaikan secara langsung dengan datang ke SIKerNas Ged.A, lt.1, BPOM, J l. Percetakan Negara No.23 J akarta Pusat ataumelalui telepon di nomor 021-42889117/021-4259945, HP nomor081310826879, email : siker@pom.go.i
PenasehatKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan PengarahSekretaris Utama Badan POM Penanggungjawab Kepala PusatInformasi Obat dan Makanan Redaktur Kepala Bidang Informasi Obat Editor Dra. Tri Asti I, Apt, Mpharm; Dra. Murti Hadiyani;Sandhyani ED, S.Si, Apt Kontributor DR. Teppy Usia, M.Phil; Dra. Deksa Presiana, Apt, M.Kes; Dra. Dyah Nugraheni, Apt; Dra. Lucky
Hayati, Apt; Dra. Sutanti Siti Namtini Ph.D; Dra. Sri Mulyani, Apt; Drh. Rachmi Setyorini, MKM; Yustina Muliani, S.Si, Apt; J udhi Saras-wati, SP. MKM; Ellen Simanjuntak, SE; drg. Indah Ratnasari; Galih Prima Arumsari, S.Farm, Apt; Dewi Sofiah Sekretariat Yulinar, SKM,Msi; Arief Dwi Putranto, S.Si, Apt; Denik Prasetiawati, S.Farm, Apt; Tanti Kuspriyanto, S.Si, M.Si; Arlinda Wibiayu, S.Si, Apt; Netty Sirait,Surtiningsih Desain grafis indah Widyaningrum, S.Si, Apt; Eriana Kartika, S.Si, Apt Fotografer Ridwan Sudiro, S.Sos
PUSAT INFORMASI OBAT DAN MAKANAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA J l. Percetakan Negara No. 23 J akarta Pusat Tlp. 021-4259945; Fax. 021-42889117 e-mai informasi@pom.go.id
Redaksi menerima sumbangan artikel yang berisi informasi terkait dengan obat, makanan, kosmetika, obat tradisional, komplemen makanan, zat adiktif dan
bahan berbahaya. Kirimkan tulisan melalui alamat redaksi dengan melampirkan identitas diri penulis.
top related