pariwara vol 30 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/pariwara ipb vol 030...euphoriau 2018...
Post on 15-May-2018
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor
Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani
Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A
Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,
Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: humas@apps.ipb.ac.id
Volume 030/ Tahun 2018PARIWARA IPB
Terbit Harian
ebagai upaya dari tindak lanjut kerja sama/
Smemorandum of understanding (MoU) Institut
Pertanian Bogor (IPB) dengan Pemerintah
Kabupaten Blora dan PT. GMM-Bulog yang telah
dilaksanakan pada Nopember 2017 lalu, IPB melalui
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen (FEM) IPB menginisiasi dibentuknya Pusat
Pengembangan Agribisnis Blora (PPAB). Hal ini
disampaikan pada acara Workshop “Membangun
Agribisnis Blora yang Inklusif dan Berkelanjutan” di
Aula Kantor Bupati Blora (26/2).
Kegiatan ini dihadiri Bupati Blora, H. Djoko Nugroho;
Sekretaris Daerah dan para kepala dinas di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Blora; Direktur PT. GMM-Bulog,
Dr. Rachmat Pambudy; Komisaris PT. GMM Bulog,
Letjend (Purn) Yunus Yosfiah; serta tim Departemen
Agribisnis yang terdiri dari Dr. Bayu Krisnamurthi, Dr. Dwi
Rachmina (Ketua Departemen), Dr. Anna Fariyanti, Eva Yolynda
A, MM dan Feryanto, M.Si.
Bupati Blora menyambut baik inisiatif dari IPB untuk
mengembangkan agribisnis di daerahnya. Ia menyampaikan,
bahwa Kabupaten Blora memiliki beragam komoditas
agribisnis yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai upaya
memberdayakan masyarakat miskin di pedesaan. Salah satu
contoh yang ia sampaikan adalah potensi sapi potong di Blora.
“Blora merupakan daerah dengan populasi SAPI terbesar
kedua di Indonesia, tetapi pengusahaan ternak masih dilakukan
sangat tradisional dan belum dapat memberikan nilai tambah
dan kesejahteraan bagi pemiliknya. Selain sapi, komoditas
tanaman pangan dan buah-buah Blora juga memiliki potensi
yang sangat besar untuk dikembangkan dan ditingkatkan daya
saingnya,” ujar bupati.
IPB Gagas Pusat Pengembangan Agribisnis di Blora
2
Oleh karena itu, kata Bupati, dengan hadirnya IPB melalui
kerja sama yang telah disepakati diharapkan mampu
membantu pemerintah daerah membangun dan
mengembangkan agribisnis Blora yang berdaya saing.
Dengan demikian petani-petani kecil terutama yang
berdekatan dengan lahan hutan bisa merasakan
manfaatnya, dalam jangka panjang diharapkan dapat
ikut serta membantu mengurangi kemiskinan di Blora.
Sementara itu, Dr. Bayu Krisnamurthi mengatakan,
bahwa PPAB merupakan bagian dari upaya untuk
membantu pemerintah daerah mencapai tujuan
pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs). Ke depannya, PPAB memiliki
tugas dan fungsi melakukan sinergi dan koordinasi
mengenai program-program pengembangan agribisnis,
melakukan pemberdayaan terhadap petani dan pelaku
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta
memfasilitasi untuk membuka akses layanan dan kerja
sama dengan stakeholders.
“Untuk mewujudkan PPAB dapat berjalan dalam jangka
waktu dekat, sesegera mungkin dirancang program kerja
untuk tahun 2018 dan 2019. Sebagai tindak lanjut
program jangka pendek juga disepakati pelaksanaan
Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari
mahasiswa IPB ke Kabupaten Blora,” terang Dr. Bayu.
Ketua Departemen Agribisnis FEM IPB, Dr. Dwi Rachmina,
menyampaikan, PPAB ini merupakan bagian dari tanggung
jawab perguruan tinggi untuk dapat membantu masyarakat
dalam konsep Tridharma, terutama petani dalam memperbaiki
dan meningkatkan kualitas hidupnya. IPB melalui Departemen
Agribisnis akan memberi dukungan penuh terhadap program-
program yang akan dijalankan melalui PPAB dengan
melibatkan stakeholder yang lain, salah satunya dengan PT.
GMM Bulog.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur PT. GMM-Bulog Dr.
Rachmat Pambudy yang menyatakan akan mendukung
program kerja sama ini. Menurutnya, PT. GMM-Bulog sebagai
BUMN pengolah tebu menjadi gula dan berada di Blora akan
membantu pelaksanaan program-program yang akan
dijalankan, terutama sinergi antara tebu – ternak yang
diusulkan oleh IPB.
Selama ini, kotoran ternak yang jumlahnya banyak dan belum
dimanfaatkan dengan baik, ke depannya akan diolah menjadi
pupuk kandang yang dapat dimanfaatkan oleh petani Blora,
terutama petani tebu. Sementara itu, para peternak akan
memperoleh pakan hijauan dari pucuk tebu yang dipanen,
selain ampas hasil pengolahan tebu (bagas) yang dihasilkan PT.
GMM – Bulog (fwk***).
EuphoRiau 2018 Buka Cara Pandang Siswa tentang Pertanian
Organisasi Mahasiswa Daerah (Omda) Ikatan
Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau (IKPMR) di
Institut Pertanian Bogor (IPB) telah sukses
menggelar IPB EuphoRiau 2018. Setelah mengunjungi
69 SMA/sederajat se-Provinsi Riau dengan total peserta
sekitar 6.586 siswa. “Kegiatan Euphoriau 2018
diharapkan mampu membuka cara pandang siswa
tentang pertanian dan mengetahui IPB lebih dalam
lagi,” kata Ketua IKPMR, Indra Abadi. EuphoRiau 2018
merupakan kegiatan di bawah payung IPB Goes to
School (IGTS).
Tampak salah satu siswa menanyakan tentang program
studi Aktuaria. Pertanyaan ini dijawab Indra, Program
Studi Aktuaria merupakan ilmu yang mempelajari tentang
pengelolaan resiko keuangan yang bisa saja terjadi di massa
depan, merupakan kombinasi dari ilmu matematika, statistika,
keuangan, peluang dan program komputer”.
Menurut Ariqah Adliana, siswa SMAN 1 Rengat, Penjelasan
kakak mahasiswa IPB sangat jelas dan nggak bertele-tela, tetapi
terlalu cepat durasinya. Padahal masih ingin bertanya dan
teman-teman sangat antusias. Brosurnya juga cantik.”
Hal senada juga disampaikan Indah Pramesti, siswa SMAN 15
Pekanbaru,” Terima kasih atas sosialisasi IPB. Membantu
banget infonya apalagi tentang jurusannnya, jadi makin
semangat untuk masuk IPB, apalagi karena kakak tingkatnya
friendly banget.”
Tidak mau kalah dengan para siswa, beberapa guru dan kepala
sekolah juga memberikan testimoninya terhadap kegiatan
ini.“Saya mendukung acara IGTS. Acara ini bisa memotivasi
adik-adik, agar mau melanjutkan pendidikan ke uPErguruan
Tinggi,” ujar Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Tapung.
Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Benai juga mengatakan dengan
adanya sosialisasi ke sekolah, anak-anak jadi termotivasi untuk
sekolah ke luar Riau, apalagi sudah ada alumni dari sekolah
yang lanjut ke IPB. (***/ris)
3
Himpunan Mahasiswa Tjianjoer, Institut Pertanian
Bogor (Himat IPB) telah melakukan -kegiatan
roadshow ke-18 SMA yang ada di Cianjur. Himat
adalah salah satu Organisasi Mahasiswa Daerah (Omda) di
bawah binaan IPB.“Sebanyak 82 mahasiswa IPB
memberikan informasi mengenai perguruan tinggi dan
berbagi pengalaman yang telah mereka dapatkan kepada
2.398 siswa yang ada di Cianjur selama 17 hari,” kata Ketua
Himat IPB, Shihab.
Siswa SMA di Cianjur sangat antusias saat mahasiswa IPB
asal Cianjur memberikan materi mengenai IPB. Banyak siswa
yang mengajukan pertanyaan, salah satunya yaitu
pertanyaan mengenai program studi Silvikultur, Fakultas
Kehutanan IPB. Salah satu anggota Himat menjelaskan,
“Silvikultur adalah bagaimana kita menanam, merawat,
dan kemudian dan memanen suatu tumbuhan. Selain itu, silvikultur
bukan hanya tentang bagaimana menanam pada lahan yang subur
saja tetapi bagaimana kita mengubah lahan bekas tambang
menjadi peluang untuk menghijaukannya kembali. Pertanyaan
kritis tersebut mencerminkan antusias dan perhatian yang sangat
besar dari siswa-siswa SMA di Cianjur.”
Banyak hal menarik yang diperoleh dari kegiatan roadshow
tersebut. Mahasiswa dapat berbagi pengalaman dan informasi
kepada adik-adik kelas mereka, selain itu mereka juga bisa
memberikan motivasi kepada siswa-siswa SMA untuk melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka juga dapat
memberikan wawasan yang lebih luas mengenai betapa
pentingnya pertanian Indonesia.
“Keren banget sosialisasinya, jadi pengen masuk IPB. Semua
fakultasnya dijelasin dengan rinci, apalagi waktu terakhirnya ada
video MPKMB angkatan 53, keren banget. Jadi semangat pengen
masuk IPB!” tutur salah satu siswa SMA Warungkondang.
Selain para siswa, guru bimbingan konseling pun turut memberikan
kesan dan harapan mereka terhadap roadshow yang dilakukan
oleh Himat IPB. “Semoga dari ratusan siswa SMA Pasundan ini ada
yang bisa masuk IPB, bukan hanya satu atau dua orang, kalau bisa
lebih. Semoga dengan adanya sosialisasi dari mahasiswa IPB ini bisa
memberikan motivasi untuk siswa disini,” ujar Iis guru Bimbingan
dan Konseling SMA Pasundan. (***/ris)
Siswa di Cianjur Tertarik Masuk Prodi Silvikultur IPB
Feryan Fernanda, Mahasiswa Departemen Agronomi
dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor (IPB), ikuti student exchange program yang
diadakan oleh Graduate School of Global Enviromental
Studies, Kyoto University. Feryan bersama Deli Situmorang
(Fakultas Teknologi Pertanian, IPB) berada di Jepang selama
15 hari, sejak 20 Februari sampai 6 Maret 2018.
Feryan dan Deli, berhasil menjadi perwakilan Indonesia
yang diikuti oleh lebih dari 10 negara di dunia dengan tema
Wild and Wise Collaborative Learning Program : Livelihood,
Environment, and Peace.
Kegiatan belajar dilakukan di dalam kelas dan lapangan.
Setiap peserta diajak menyusuri Danau Biwa di Jepang
untuk mempelajari masalah pencemaran lingkungan dan
proses pengelolaan limbah industri besar di Jepang
(Treatment System).
“Output dari exchange program ini adalah menyadarkan peserta
tentang risiko pencermaran lingkungan pada negara-negara maju
yang ekonominya sedang berkembang pesat, sehingga kita
sebagai negara berkembang dapat lebih baik dalam mengelola
lingkungan selaras dengan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan,” jelas Feryan.
Motivasi terbesar Feryan mengikuti program ini karena rasa
keingintahuannya yang kuat. Feryan tertarik dengan kemajuan
teknologi Jepang yang diiringi dengan pelestarian lingkungan yang
sangat baik. Tetapi Feryan menjelaskan bahwa Jepang memiliki
sejarah pencemaran lingkungan yang berat akibat pertumbuhan
industri yang kuat sehingga dibutuhkan upaya perbaikan
lingkungan agar kembali lestari.
Feryan bercerita tentang kesannya selama mengikuti exchange
program ini, “Sangat menyenangkan bisa belajar di Universitas
tertua di Jepang dan peraih penghargaan Nobel terbanyak.
Terlebih suasana akhir musim dingin yang menjadi tantangan
tersendiri bagi kami,” ujar Feryan.
Melalui exchange program ini, Feryan banyak belajar tentang
penyeimbangan pembangunan dan perkembangan teknologi.
Selain itu belajar menjadi pemimpin yang tangguh, kuat, dan
mumpuni untuk memimpin banyak orang dalam permasalahan
lingkungan sesuai dengan Masterplan dari Kyoto University.
(UAM/Zul)
Mahasiswa IPB Belajar Kelola Lingkungan dari Jepang
4
Ciptakan Inovasi Pengontrol Pematangan Buah, Mahasiswa IPB Ini Sabet Juara dalam Beberapa Lomba
Institut Pertanian Bogor sebagai perguruan tinggi terkemuka do dunia terus mencetak mahasiswa yang inovatif, khususnya berinovasi di bidang pertanian. Berbagai inovasi yang
diciptakan ditujukan untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang lebih maju.
Salah satunya inovasi yang dikreasikan oleh dua mahasiswa Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yakni Athiyyah Khayyirah dan Achmad Fauzi. Inovasi yang diciptakan berupa kotak dengan teknologi pengontrol pematangan buah.
Kotak tersebut diberi nama Gradiumbox dengan bahan adsorben limbah padat rumput laut. Limbah padat rumput laut yang dipilih adalah Gracillaria sp. dan Gellidium sp, yang kemudian disingkat menjadi Gradium.
Fauzi menerangkan bahwa inovasi itu dibuat agar memudahkan beberapa pihak di bidang pertanian seperti petani, pengembang bisnis, dan distributor dalam pendistribusian buah-buah kepada konsumen. Agar buah yang didistribusikan ke konsumen masih segar tanpa diawetkan dengan zat kimia yang berbahaya.
“Hasil pertanian saat ini contohnya seperti pisang sebanyak 20-30% itu terbuang busuk. Agar tahan lama, maka kami membuat teknologi dengan bahan limbah padat rumput laut yang dikeringkan dan diolah menjadi adsorben,” jelas Fauzi.
Pembuatan adsorben dimulai dengan mengambil selulosa limbah rumput laut yang kemudian dikeringkan selama lima hari atau hingga kandungan air dalam limbah kering. Selanjutnya, limbah disaring untuk menghilangkan partikel kotor seperti debu, yang kemudian dicampur dengan beberapa cairan seperti asam sitrat dan akuades dengan perbandingan tertentu. Ketika adonan limbah dan cairan sudah jadi, dibuatlah adonan tersebut menyerupai tablet dengan ketebalan 5 mm dan dioven dengan suhu 85 – 90 derajat celcius selama lima jam.
“Limbah padat rumput laut kami ambil dari PT Agar Swallow. Selesai semua tahap tersebut, adsorben kami letakkan di dasar sebuah box balok lalu ditutup dengan sekat. Di atas sekat itulah buah-buah dikontrol pematangannya. Selain itu, di atas buah-buah juga diberi silikagen untuk menyerap air dari buah. Kalau adsorben bertugas menyerap gas etilen yang menyebabkan pembusukan buah. Dengan begitu, buah tidak cepat busuk,” lanjut Fauzi.
Inovasi Gradiumbox ini telah berhasil menyabet beberapa juara diantaranya Juara 1 ASEAN Geosmart Competition 2018 di Universitas Pendidikan Indonesia dan Juara Harapan 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) VI Nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas.
“Besar harapan kami dalam pembuatan inovasi ini, semoga bisa memajukan pertanian Indonesia yang lebih maju terutama membantu petani Indonesia serta untuk menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045 nanti,” tutup Fauzi dengan harapannya. (NIN/Zul)
Ice Box Challenge, Tingkatkan Kepedulian Mahasiswa IPB
Isu-isu kemanusiaan telah banyak beredar baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri, seperti kejadian luar biasa di
Asmat dan Banten, sampai konflik di Suriah dan Palestina.
Untuk itu, lembaga-lembaga dakwah kampus Institut Pertanian
Bogor (IPB) bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT),
mengadakan Ice Box Challenge bagi mahasiswa IPB dan
penggalangan dana untuk Palestina. Acara ini diadakan di
pelataran Masjid Al-Hurriyyah, kampus IPB Dramaga, Bogor,
belum lama ini.
I ce Box Chal lenge merupakan suatu upaya untuk
membangkitkan rasa empati dan kepedulian di kalangan
mahasiswa IPB. Tantangan tersebut berupa mobil box yang diberi
nama Mobil Palestina. Mobil box berisi sebuah tenda dan televisi
untuk menampilkan video-video tentang kondisi musim dingin di
Palestina dan Suriah. Tidak hanya itu, suhu di dalam box mobil
juga diatur mencapai 10 derajat celcius.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merasakan bagaimana kondisi
saudara-saudara kita di Palestina. Dengan demikian, harapannya
mahasiswa dapat tersentuh dengan kondisi yang dialami saudara-
saudara kita di Palestina,” ujar Ketua Panitia Ice Box Challenge, Fadly.
Selain itu, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Hurriyyah bersama
lembaga dakwah kampus lainnya mengadakan penggalangan dana yang
dilakukan sejak Desember 2017 lalu. Donasi yang telah terkumpul dari
seluruh mahasiswa IPB berjumlah Rp 31.840.000. Penyerahan donasi
langsung dilakukan oleh Ketua LDK Al-Hurriyyah kepada pihak ACT yang
diwakilkan oleh Dicky Irawan.
Fadly mengatakan, donasi tersebut akan digabungkan bersama donasi
lain di seluruh Indonesia dalam misi Kapal Kemanusiaan Palestina yang
dihimpun oleh ACT.
“Kapal Kemanusiaan Palestina merupakan misi mulia untuk
mengantarkan 10 ton karung beras kepada rakyat Palestina. Kita sebagai
muslim meskipun terpisah oleh batas-batas negara tetapi tetap
bersaudara dan semoga dapat memberikan semangat kepada pejuang-
pejuang Palestina di sana,” tuturnya.
Saat ini, LDK Al-Hurriyyah, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa (BEM KM) IPB, dan seluruh BEM Fakultas di IPB sedang
melakukan penggalangan dana juga untuk Asmat dan gempa bumi di
Lebak Banten. (UAM/nm)
JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-28 MARET 2018
Sabtu- Rabu, 10- 28 Maret 2018 IPB Art Contest 2018
Tempat : Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : BEM KM IPB CP : Qudsyi Ainul Fawaid (085715623003)
1
Minggu, 18 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Nonton Bareng An Inconvenient Truth”
Tempat : Cinemaxx Lippo Kebun Raya Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)
4
Kamis, 15 Maret 2018 MoU IPB dengan Kabupaten Nias Utara
Waktu : 14.00 - 15.00 WIB Tempat : Ruang Sidang Rektor, Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 2, Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Direktorat Kerjasama dan Hubungan Alumni IPBCP : 0251-8622642 ex. 111 3
Rabu, 14 Maret 2018 Seminar “SPIRIT OF INDONESIA”
Tempat : Auditorium CCR IPBUnit Penanggung Jawab : Kementerian Apresiasi dan Olahraga BEM KM IPB 2018CP : Hendrawan Tri Prabowo( 081219819245)Narasumber:- Dr. (H.C.) H. Zulki�i Hasan, SE., MM.- Dede yusuf, ME. ST. (Ketua Komisi IX DPR RI)- Dr. Syarkawi Rauf, SE., MM. (Ketua KPPU)- Dr. Abraham Samad, SH., MH. (Ketua KPK 2011 - 2015)- Anindya Bakrie (CEO Bakrie Group)
2
Sabtu-Minggu, 17-18 Maret 2018 Pelatihan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000 2005 & FSSC 22000 HACCP & GMP
Waktu : 08.30- 17.00 WIB Tempat : Kampus Institut Pertanian Bogor Dramaga Unit Penanggung Jawab : BEM KM IPB CP : Mutiara Mutu Katiga (08111182426)
5
Minggu, 18 Maret 2018 Pelatihan Eksternal Pengembangan dan Persiapan Diri Melakukan Wawancara dengan HRD"Great Thinking Inside, Great Looking Outside"
Waktu : 08.00- 12.00 WIBTempat : Auditorium FMIPA IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : HIMASIERA IPBCP : Tri Rakhmawati (087874811977) 6
Kamis- Jumat, 22-23 Maret 2018 Meteorological Day 2018 GAMET (Galeri Meteorologi)
Waktu : 06.00 – 17.00 WIB Tempat : Koridor Tanah Faperta IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)
7
JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-28 MARET 2018
Jumat- Minggu, 23- 25 Maret Meteorological Day 2018 "National Meteorological Debate Competition”
Tempat : Ruang Kuliah dan Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)
8
Minggu, 25 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Sarasehan Nasional Perubahan Iklim”
Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)Narasumber : - Prof. Ir. Rachmat Nadi Witoelar- Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.Sc - Prof. Dr. Thomas Djamaluddin - Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc 10
Sabtu, 24 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Kepo Iklim”
Tempat : Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)
9
Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:
www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id
top related