panduan pembuatan pertanggungjawaban...

Post on 02-Feb-2018

240 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PANDUAN

PEMBUATAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT

TAHUN 2016

LEMBAGA PENELITIAN

DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

U N I V E R S I T A S SEB EL AS MA RET

JL. Ir. SUTAMI NO. 36 A

SURAKARTA

I(ATA PENGANTAR

Assalamualtaihm" Wr. Wb.

R4ii syr*ur mdlah senffitiasa selalu kita paqidffi k@a Allah SWT, berlcd kaunia

serta hidayahl.Iya l<ami dapd menyelesaikm m€nyusun buku Pm&an Pembludm

Pertangguogiau,aban Ketrmgan Pelaksanam Penelitian dm PengaMim k€eada Ldasyralrd

Llniversitas Sebelas }daret Tahun 241,6.

Bulnr Panduan Pembudan Pemmggpqiawaban Kemngan Pelaksanam Penelitia dan

PengaMim ke@a f{asyrdra Universitas S€belas lvlarct Tahrm 2016 memryakm hilct

@rm yang dih{ukan bagi pma ptti/pengabdi di linghrngm Uriversitas Sebelas l\,Iarct

datam membud petug$mgau,aban keumgm pelalsaa t4as penelitian dan pengabdian

iui memud uraim mengenai mekanisne m€nyu$m petanggung jaurah k€umgm png sesuai

dengan perafilran perundang - tndmgan ymg berlaku.

Penyusman pe,rtang$mgiauabm keumgan segs penting bagi para penelid/pemgsbdi

ymg tel& selesai melaksanakm tugas perelitim dan pengabdim km€na dana penelitim dm

pen$Aim tenseht bersumb€r dai keumgro rcgffi 1mg heus aipertmggungiauat*m

petggunaannya Mendasa*an @a Undmg - Udmg Nomor 17 Tahrm 2003 Tentmg

Ksuangan Negra, maka dili sisi prmes ksuangro negra mencangktrp sehmrh rmgkaian

kegiatan png bertaitm d€ngm pengelolaan obyek sebagaimma t€rsebut diatas mulai dad

rumusar kebijakm dan penptit k€etfirsm smpi der,gnn pertmggungiaunabm.

Se,moga buku pm&ru ini d@ *eqiadi actrur bagi penelitir?engaHi di lingkrmg@

Univenitas S€belas lvlmst dale penyo$man pertmsgungiarraban keuegm kegidan pe,nelitian

dm pengabdim keeada mastrualrd yang telah dilalsmakar. Kmi smgat mengharapken txitik

deean"

Wcsalamuallaihm" Wr. Wb.

Sap,rt r,ll[.tli,PhJ)ffi$

1E1403 tmt 7

1

PANDUAN

PEMBUATAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT

TAHUN 2016

A. PENDAHULUAN

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)

merupakan unsur pelaksana Universitas Sebelas Maret yang mempunyai tugas

mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Pusat – Pusat di

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Fakultas, Jurusan,

Bagian, Kelompok, dan Perorangan, mengusahakan pengendalian dalam hal

penggunaan sumber daya, serta mengusahakan pengembangan dan peningkatan

mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Berkaitan dengan peran Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta diatas, hal tersebut didalamnya

berhubungan dengan pengelolaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat di perguruan tinggi yang secara umum tahapan kegiatan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat yang telah disetujui untuk didanai meliputi

pengusulan, seleksi, pelaksanaan dan pelaporan.

Mengenai pelaporan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

yang mewajibkan adanya laporan kemajuan dan laporan akhir kegiatan penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat, juga perlunya dibuat laporan penggunaan dana

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Guna menjamin ketertiban dan

kelancaran pelaksanaan administrasi keuangan perlu disusun laporan

pertanggungjawaban keuangan (SPJ) secara benar.

Mendasarkan pada Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang

Keuangan Negara, salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan

pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip-prinsip tepat

waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintah yang telah

diterima secara umum dan menurut Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN) yang merupakan perwujudan dari pengelolaan

keuangan negara harus dilaksanakan secara profesional, terbuka, dan bertanggung

2

jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Peraturan terkait mengenai

pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mendasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran dan

Belanja Negara, serta berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

190/PMK.05/2012 Tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka perlu disusunnya buku

panduan pembuatan pertanggungjawaban keuangan pelaksanaan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat yang dapat memberi petunjuk pencairan dana dan

pengelolaan keuangan dalam pelaksanaan pertanggungjawaban keuangan dan

penyusunan pertanggungjawaban keuangan penyelenggaraan kegiatan.

B. KETENTUAN UMUM PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN

KEUANGAN

Dalam pelaksanaan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

berdasarkan buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat di perguruan tinggi edisi IX, bahwa program penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat harus mengacu pada standar penjaminan mutu penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut,

dalam Ditlitabmas menetapkan ketentuan umum pelaksanaan program penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat yang diuraikan sebagai berikut :

a. Ketua peneliti/pelaksana adalah dosen tetap perguruan tinggi yang mempunyai

Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) yang terdaftar dalam pangkalan Data

Perguruan Tinggi (PDPT) yang tersedia di : http://pdpt.dikti.go.id atau

http://evaluasi.dikti.go.id.

b. Anggota peneliti/pelaksana adalah dosen yang harus mempunyai NIDN,

sedangkan anggota peneliti/pelaksana bukan dosen harus mengisi form

kesediaan.

c. Proposal diusulkan melalui Lembaga Penelitian dan atau Lembaga Pengabdian

kepada Masyarakat dan pimpinan tertinggi perguruan tinggi tempat dosen

tersebut bertugas secara tetap di perguruan tinggi bersangkutan yang dikirim ke

Ditlitabmas dengan cara diunggah melalui SIM-LITABMAS

(http://simlitabmas.dikti.go.id).

3

d. Pada tahun yang sama setiap peneliti hanya boleh terlibat dalam 1 (satu) judul

penelitian atau pengabdian sebagai ketua dan 1 (satu) judul sebagai anggota,

atau sebagai anggota didalam usulan proposal maksimum pada 2 (dua) skema

yang berbeda, baik program Hibah Penelitian Desentralisasi, Hibah Penelitian

Kompetitif Nasional maupun hibah pengabdian kepada masyarakat.

e. Apabila penelitian atau pengabdian yang dihentikan sebelum waktunya akibat

kelalaian peneliti/pelaksana atau terbukti mendapatkan duplikasi pendanaan

penelitian atau pengabdian atau mengusulkan kembali penelitian atau

pengabdian yang telah didanai sebelumnya, maka ketua peneliti/pelaksana

tersebut tidak diperkenankan mengusulkan penelitian atau pengabdian yang

didanai oleh Ditlitabmas selama 2 (dua) tahun berturut – turut dan diwajibkan

mengembalikan dana penelitian atau pengabdian ke kas negara.

f. Lembaga Penelitian dan atau Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat

perguruan tinggi diwajibkan untuk melakukan kontrol internal terhadap semua

kegiatan pengelolaan penelitian dan pengabdian dengan mengacu kepada sistem

penjaminan mutu yang berlaku di masing – masing perguruan tinggi.

g. Lembaga penelitian dan atau Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat

perguruan tinggi yang tidak melaksanakan point f tidak akan diikutkan dalam

program pemetaan kinerja penelitian atau pengabdian kepada masyarakat tahun

berikutnya.

h. Peneliti atau pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang tidak berhasil

memenuhi luaran (output) yang dijanjikan pada proposal akan dikenai sanksi,

yaitu yang bersangkutan tidak diperbolehkan untuk mengajukkan usulan baru

sampai dipenuhinya output yang dijanjikan.

i. Penggunaan dan pertanggungjawaban dana penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat mengacu pada aturan yang berlaku.

Selain ketentuan yang diuraikan diatas, mengenai Laporan Pertanggungjawaban

(SPJ) Keuangan dibuat oleh Ketua Pelaksana Kegiatan/Tim Peneliti dengan

mengacu pada sistem pertanggungjawaban keuangan di lingkungan Universitas

Sebelas Maret dan bukti-bukti SPJ dibuat dan disusun mengacu Rencana

Anggaran Biaya Penelitian yang termuat dalam Pelaksanaan Kegiatan

Penelitian/ Pengabdian kepada Masyarakat; disusun sesuai Rekapitulasi Realisasi

Pengeluaran.

4

C. PENCAIRAN DANA

Tahapan pencairan dana menyesuaikan dengan tahapan yang tertera dalam kontrak

Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

D. PENYUSUNAN BUKTI-BUKTI SPJ

a. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan disusun sesuai dengan

Rekapitulasi Realisasi Pengeluaran Pelaksanaan Penelitian / Pengabdian.

b. Warna cover menyesuaikan Laporan Hasil Penelitian / pengabdian.

c. Pada halaman satu disusun Laporan Penggunaan Dana yang memuat

urutan bukti-bukti pengeluaran sesuai dengan kelompok biaya/belanja

kemudian diurutkan sesuai tanggal pengeluaran (lihat Lampiran I);

d. Bukti pengeluaran berupa ;

a. Belanja Honorarium (lihat Lampiran II).

- Dasar honorarium peneliti/pengabdi dapat dilihat dalam Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015.

- Jabatan Fungsional Peneliti mendasarkan Peraturan Kepala Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Petunjuk

Teknis Jabatan Fungsional Peneliti adalah :

No Jabatan Golongan Ruang Angka Kredit

1 Peneliti Pertama III/a 100

III/b 150

2 Peneliti Muda III/c 200

III/d 300

3 Peneliti Madya IV/a 400

IV/b 550

IV/c 700

4 Peneliti Utama IV/d 850

IV/e 1050

b. Belanja barang Kuitansi untuk pengeluaran berupa pembelian barang

(lihat Lampiran III);

c. Belanja Operasional Lainnya :

1) Rapat Persiapan Kegiatan

Rapat persiapan kegitan yang dilaksanakan di kantor, yang dapat

dipertanggungjawabkan hanya snack rapat atau makan siang.

5

Apabila rapat persiapan yang dilaksanakan di kantor mengundang

instansi atau wakil kementerian/lembaga, maka perserta rapat dari

instansi atau wakil kementerian/Lembaga dapat diberikan Surat

Perjalanan Dinas (SPD) atau transport lokal.

Absensi (daftar hadir) dibuat pada saat rapat persiapan kegiatan yang

dilaksanakan dikantor dan yang dilaksanakan di luar kantor. Absensi

(daftar hadir) diperlukan untuk mengetahui berapa banyak peserta yang

hadir ( lihat Lampiran IV)

2) Tanda terima transport lokal

Tanda terima transport lokal dibuat dalam bentuk tabel seperti daftar

hadir (absen) kegiatan. Transpor lokal diberikan maksimal

Rp 150.000,-. (lihat Lampiran V ).

Satuan biaya uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota tidak

dapat diberikan kepada Pejabat Negara/Pegawai Aparatur Sipil

Negara/ Anggota Polri / TNI / pihak lain yang melakukan kegiatan

dalam komplek perkantoran yang sama.

d. Belanja Perjalanan Dinas /SPD.

Perjalanan dinas dapat dilakukan oleh Ketua Peneliti, anggota peneliti

maupun tenaga teknis yang melaksanakan kegiatan penelitian di

kabupaten / kota. Perjalanan dinas mengacu pada Permenkeu Nomor

113/PMK.05/2012 Tentang Perjalanan Dinas Bagi Pejabat Negara,

Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap, Permenkeu No.

65/PMK.02/2015 dan Peraturan Direktur Jenderal

Perbendaharaan Nomor PER – 22/PB/2013, yang terdiri dari:

1) Uang Harian (uang makan, uang saku dan transport lokal);

2) Transport luar kota. (tiket+boarding+Airport Tax jika menggunakan

Pesawat Udara);

3) Biaya Akomodasi Hotel berdasarkan ketentuan yang berlaku

(Permenku 65/PMK.02/2015) Tentang Standar Biaya Masukan

Tahun Anggaran 2016;

4) Transport Bandara dibuktikan dengan tanda tangan pengeluaran Riil.;

5) Perjalanan Dinas didukung dengan Surat Tugas dari Sekretaris

LPPM UNS dan Surat Perjalanan Dinas (SPD).

Pelaporan pertanggungjawaban ketua peneliti, anggota peneliti dan

tenaga teknis yang melakukan perjalanan dinas dibuat dalam bentuk

6

SPD (Surat Perjalanan Dinas) yang berisi antara lain :

1) Kuitansi Perjalanan Dinas. Lihat (Lampiran VI)

2) Rincian perjalanan Dinas. Lihat ( Lampiran VII)

3) Daftar Pengeluaran Riil untuk biaya transport dari propinsi

ke Kabupaten / Kota. (lihat lampiran VIII)

4) Surat Tugas Perjalanan Dinas dari Sekretaris LPPM.

(lihat Lampiran IX)

5) Lembar 1 SPD (lihat Lampiran X)

6) Lembar 2 SPD, dilengkapi dengan stempel dan tanda tangan pejabat/

pegawai negeri Kabupaten / Kota.

e. Bukti Pengeluaran dibuat ”rangkap” 2 (dua) dengan perincian sebagai berikut :

1. Arsip LPPM dalam bentuk asli.

2. Arsip Peneliti dalam bentuk asli.

f. Kuitansi/bukti pengeluaran disusun secara rapi sesuai urutan, untuk kemudian

dijilid dan diserahkan ke LPPM-UNS melalui Sub Bagian Umum.

g. Hasil Penelitian dan Pengabdian berupa peralatan dan/atau alat yang dibeli dari

kegiatan ini adalah milik negara yang harus dilaporkan kepada instansi/lembaga

pada masing – masing fakultas asal peneliti/pengabdi kepada pengelola SIMAK

BMN Fakultas/Lembaga atau jika di hibahkan kepada masyarakat harus di

buatkan Berita Acara Serah Terima (BAST) dengan diketahui pejabat setempat

dan penerima.

E. BIAYA MATERAI

Setiap pembelian barang/jasa sewa dibubuhi meterai sebagaimana yang telah

diatur dalam Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai,

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1995 Tentang Perubahan Tarif Bea

Materai dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.03/2009 Tentang

Bentuk Ukuran dan Warna Benda Materai. Berkaitan dengan dokumen yang

dikenakan tarif Bea Materai untuk dokumen yang menyatakan nominal uang

dengan batasan sebagai berikut :

a. nominal sampai Rp 250.000,- tidak dikenakan Bea Materai.

b. nominal diatas Rp 250.000,- sampai Rp.1.000.000,- dikenakan Bea

Meterai 3.000,-

c. nominal diatas Rp.1.000.000,- dikenakan Bea Meterai 6.000,-

7

F. KEWAJIBAN PAJAK

1. Pajak Penghasilan (PPh 21)

Pemotongan PPh Pasal 21 adalah cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan

melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib

Pajak Orang Pribadi di dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau

kegiatan.

Pembayaran Penghasilan yang wajib dipotong PPh Pasal 21 oleh Bendahara

Pengeluaran adalah pembayaran atas honorarium pelaksanaan kegiatan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Pajak Penghasilan Belanja Barang (PPh 22)

Dasar pemotongan PPh Psl 22 adalah Undang – Undang Nomor 36 Tahun

2008. Setiap pembelian barang lebih dari Rp. 2.000.000,- dan PPh pasal 22

sebesar 1,5% dari DPP (dilampiri SSP PPN; SSP PPh psl. 22 dan Faktur Pajak

Standar dan menggunakan NPWP toko).

3. Pajak Penghasilan Pembelian Jasa/Sewa (PPh. Ps. 23)

Dasar pemotongan PPh Ps 23 adalah Undang – Undang Nomor 36 Tahun

2008. Setiap transaksi pembelian Jasa/sewa kurang dari Rp. 1.000.000,-

dikenakan PPh Ps. 23 sebesar 2 %. (dilampiri SSP PPh psl. 23 yang distempel

toko). Setiap pembelian Jasa/Sewa lebih dari Rp. 1.000.000,- dikenakan PPN

sebesar 10% dari DPP dan PPh pasal 23 sebesar 2% dari DPP (dilampiri Faktur

Pajak, SSP PPN; SSP PPh psl. 23 yang distempel toko) Khusus pembelian

Konsumsi/Jasa catering berapapun nilainya dikenakan PPh pasal 23 sebesar 2

% dan tidak dikenakan PPN.Apabila pembelian Konsumsi/Jasa Catering tidak

mempunyai NPWP maka dikenakan pajak 2 kali lipat atau 4% (dilampiri SSP

PPh psl,23). Berkaitan dengan penyetoran PPh 23 menggunakan NPWP

Universitas Sebelas Maret.

4. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Dasar pemotongan PPN Undang – Undang Nomor 42 Tahun 2009. Setiap

pembelian barang atau jasa yang nilai akumulasinya Rp. 1.000.000,- ke atas

dengan satu penyedia barang dalam jangka waktu satu bulan kalender; maka

dikenakan PPN sebesar 10% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) disertai Faktur

Pajak dan Surat Setor Pajak (SSP).

8

CARA MENGHITUNG DASAR PENGENAAN PAJAK (DPP)

DPP = 100/110 x Jumlah Pembelian.

CARA MENGHITUNG BESARAN PPN

PPN = 10% x DPP

G. PENGADAAN BARANG/JASA

Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang

dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola

maupun oleh penyedia barang/jasa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54

Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang

Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Adapun Pengadaan peralatan Barang/Jasa menggunakan dua cara

yaitu:

1. Swakelola

Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya

direncanakan, dikerjakan, dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai

penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok

masyarakat.

Kontrak pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah

perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau pelaksana

Swakelola.

Mendasarkan Pasal 26 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang

telah dirubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomot 54 Tahun 2010 Tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disebutkan “pekerjaan yang dapat dilakukan

dengan swakelola meliputi” :

a. pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau

memanfaatkan kemampuan teknis sumber daya manusia, serta sesuai

dengan tugas dan fungsi K/L/D/I;

b. pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi

langsung masyarakat setempat atau dikelola oleh K/L/D/I;

c. pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi, atau pembiayaannya

tidak diminati oleh Penyedia Barang/Jasa;

9

d. pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung/ditentukan terlebih

dahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa akan

menimbulkan ketidakpastian dan resiko yang besar;

e. penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya, atau

penyuluhan;

f. pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) dan survei yang bersifat

khusus untuk pengembangan teknologi/metode kerja yang belum dapat

dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa;

g. pekerjaan survei, pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah,

pengujian di laboratorium dan pengembangan sistem tertentu;

h. pekerjaan yang bersifat rahasia bagi K/L/D/I yang bersangkutan;

i. pekerjaan Industri Kreatif, inovatif dan budaya dalam negeri;

j. penelitian dan pengambangan dalam negeri; dan/atau

k. pekerjaan pengembangan industri pertahanan, industri alutsista dan

industri almatsus dalam negeri.

Dalam Pasal 26 ayat (3) disebutkan bahwa“prosedur Swakelola meliputi

kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, penyerahan, pelaporan dan

pertanggungjawaban pekerjaan”.

2. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.

Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang

menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.

Berkaitan dengan Penyedia Barang/Jasa mendasarkan Pasal 35 - 40 Peraturan

Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden

Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disebutkan

sebagai berikut :

Pasal 35

(1) Kelompok Kerja ULP /Pejabat Pengadaan menyusun dan menetapkan

metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.

(2) Pemilihan Penyedia Barang dilakukan dengan :

a. Pelelangan Umum;

b. Pelelangan Terbatas;

c. Pelelangan Sederhana;

d. Penunjukan Langsung;

10

e. Pengadaan Langsung; atau

f. Kontes.

Pasal 36

(1) Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya pada

prinsipnya dilakukan melalui metode Pelelangan Umum dengan

pascakualifikasi.

(2) Khusus untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi yang bersifat

kompleks dan diyakini jumlah penyediannya terbatas, pemilihan Penyedia

Barang/Penyedia Pekerjaan Konstruksi dilakukan dengan Pelelangan

Terbatas.

(3) Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya melalui

Metode Pelelangan Umum diumumkan paling kurang di website

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi, papan pengumuman

resmi untuk masyarakat, dan Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE,

sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi

kualifikasi dapat mengikutinya.

(4) Dalam Pelelangan Umum tidak ada negosiasi teknis dan harga.

Pasal 37

(1) Pengadaan pekerjaan yang tidak kompleks dan bernilai paling tinggi

Rp 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) dapat dilakukan dengan :

a. Pelelangan Sederhana untuk Pengadaan Barang/Jasa lainnya; atau

b. Pemilihan Langsung untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.

(2) Pelelangan Sederhana atau Pemilihan Langsung dilakukan melalui proses

pasca kualifikasi.

Pasal 38

(1) Penunjukkan Langsung terhadap 1 (satu) Penyedia Barang/Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya dapat dilakukan dalam hal :

a. Keadaan tertentu; dan/atau

b. Pengadaan Barang Khusus/Pekerjaan Konstruksi khusus/Jasa Lainnya

yang bersifat khusus.

(2) Penunjukan Langsung dilakukan dengan mengundang 1 (satu) Penyedia

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang dinilai mampu

melaksanakan

(3) Penunjukan Langsung dilakukan dengan negosiasi baik teknis maupun harga

sehingga diperoleh harga yang sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan

11

secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 39

(1) Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap pengadaan Barang/Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp 200.000.000,- (dua

ratus juta rupiah), dengan ketentuan :

a. kebutuhan operasional K/L/D/I;

b. teknologi sederhana;

c. resiko kecil; dan/atau

d. dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa usaha orang perseorangan dan/atau

badan usaha kecil serta koperasi kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang

menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh Usaha Mikro,

Usaha Kecil, dan Koperasi Kecil.

(2) Pengadaan Langsung dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar

kepada Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.

(3) PA/KPA dilarang menggunakan metode Pengadaan Langsung sebagai alasan

untuk memecah paket Pengadaan menjadi beberapa paket dengan maksud untuk

menghindari pelelangan.

Pasal 40

(1) Sayembara digunakan untuk Pengadaan Jasa Lainnya yang memiliki

karakteristik sebagai berikut :

a. merupakan proses dan hasil dari gagasan, kreatifitas, inovasi, budaya dan

metode pelaksanaan tertentu; dan

b. tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.

(2) Kontes digunakan untuk Pengadaan Barang yang memiliki karakteristik sebagai

berikut :

a. tidak mempunyai harga pasar; dan

b. tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.

12

VII. PENUTUP

Demikian petunjuk penyusunan Pertanggungjawaban Keuangan

Penyelenggaraan Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat disusun,

semoga bermanfaat.

Surakarta,

Ketua,

Prof. Sulistyo Saputro, M.Si, Ph.D

NIP. 19680904 199403 1001

13

Uang yang diterima : Tahap I : Rp. ,- Tahap II : Rp.

Jumlah Rp. ,- Penggunaan Rp. Tahap ( I atau II ) Pajak pph 21 (Gol III(5%) atau IV(15%) – sumber dana DIKTI

Rp. Pajak PPN dan PPh 23 (sumber dana APBN & PNBP UNS) Rp. Sisa Rp. ,-

Lampiran I

LAPORAN PENGGUNAAN DANA

HIBAH PENELITIAN / PENGABDIAN………………

TAHUN ANGGARAN 2016

Ketua Peneliti :……………………….

Fakultas : ………………………

Judul Penelitian : ………………………

Skim : .....................................

NO. KETERANGAN

I HONOR TIM PENELITI (MAKS 30%) Volume Satuan Honor /Jam

TGL Honorarium Pembimbing xx xx xx Honorarium peneliti xx xx xx Honorarium Survei/petugas Lab xx xx xx Honorrium lain-lain xx xx xx

II PERALATAN PENUNJANG, DITULIS

SECARA TERPERINCI SESUAI

KEBUTUHAN (5 – 15 %)

Volume Satuan Harga

Satuan (Rp) Total (Rp)

TGL Pembelian……… xx xx xx Pembelian……… xx xx xx Dan lain-lain xx xx xx

III BAHAN HABIS PAKAI, DITULIS

SECARA TERPERINCI SESUAI

KEBUTUHAN (20 – 30 %)

Volume Satuan Harga

Satuan (Rp) Total (Rp)

TGL xx xx xx Biaya pengolahan data, uji Lab dll) xx xx xx

14

IV PERJALANAN, JELASKAN KEMANA

DAN UNTUK TUJUAN APA (15-25%)

Volume Satuan Biaya

Satuan (Rp) Total (Rp) SPD Survei xx xx xx FGD xx xx xx Dan lain-lain xx xx xx

V Lain – Lain : Administrasi, Publikasi, seminar, laporan, lainnya sebutkan (maks. 15 %)

xx xx xx

Rp.

Mengetahui/Menyetujui

Ketua LPPM UNS

Prof. Sulistyo Saputro, M.Si, Ph.D

NIP. 19680904 199403 1001

Surakarta, ……………

Ketua Peneliti

(N A M A T E R A N G)

NIP …………...........

15

Lampiran II Contoh Daftar Honorarium

DAFTAR PENERIMAAN HONORARIUM

TIM PENELITIAN / PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT … TAHUN 2016

DENGAN JUDUL ……………………….

Berdasarkan Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian/ Pengabdian

………..Nomor: .../UN27.21/PL/2016, Tanggal,……….

NO NAMA JABATAN HONORARIUM GOL PPh Ps.

21 PENERIMAAN TANDA

TANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8

xxxxxxxxxxxx

Ketua Peneliti

Gol 4

6 = 4-5

xxxxxxxxxxxx

Anggota

Gol 3

6 = 4-5

xxxxxxxxxxxx

Administrasi

xxxxxxxxxxxx

xxxx

Teknisi

xxxxxxxxxxxx

Pengolah data

JUM

Terbilang………………………………………………. Keterangan: a. Honorarium dibayarkan berdasarkan PMK No. 65/PMK.02/2015

b. Golongan anggota sesuai dengan golongan ketua peneliti.

Mengetahui

Ketua Peneliti

(Nama Terang)

NIP…………

16

Lampiran III Contoh kuitansi < Rp.1.000.000

TA :

No. Bukti :

KUITANSI

Sudah terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen LPPM UNS

Jumlah : Rp

Terbilang :

Guna membayar :

Foto Copy laporan penelitian untuk kegiatan Penelitian

berjudul ……….… sesuai Penelitian/pengabdian Surat Tugas

Pelaksanaan Kegiatan ……….. (Skim penelitian/pengabdian)

sumber dana…… Tahun Anggaran 2016 dengan rincian sbb :

- 3 exp x Rp. 250.000,- = Rp. 750.000,-

Setuju dibebankan

Pejabat Pembuat Komitmen

LPPM UNS

Ir. Ary Setyawan M.Sc.,P.hD.

NIP. 196612041995121001

Stempel

…………..…. , ……

Meterai

Rp. 3.000,-

Tanda tangan

(Nama Terang)

Mengetahui,

Ketua Peneliti

(Nama Terang)

17

Contoh kuitansi ≥ 1.000.000,-

TA :

No. Bukti :

KUITANSI

Sudah terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen LPPM UNS

Jumlah : Rp

Terbilang :

Guna membayar :

Foto Copy laporan penelitian untuk kegiatan Penelitian

berjudul ……….… sesuai Penelitian/pengabdian Surat Tugas

Pelaksanaan Kegiatan ……….. (Skim penelitian/pengabdian)

sumber dana…… Tahun Anggaran 2016 dengan rincian sbb :

Setuju dibebankan

Pejabat Pembuat Komitmen

LPPM UNS

Ir. Ary Setyawan M.Sc.,P.hD.

NIP. 196612041995121001

Mengetahui,

Ketua Peneliti

(Nama Terang)

Stempel

…………..…. , ……

Meterai

Rp. 6.000,-

Tanda tangan

(Nama Terang)

18

LAMPIRAN IV

DAFTAR HADIR

Acara :

Hari/Tanggal :

Tempat :

No Nama Jabatan dan

Instansi

Tanda Tangan

Surakarta, ..............................

Mengetahui, Ketua Peneliti

Nama terang

NIP

19

LAMPIRAN V

TANDA TERIMA TRANSPORT

Acara :

Hari / Tanggal :

Tempat :

No Nama Jumlah Tanda Tangan Rp. 150.000,- Rp. 150.000, Rp. 150.000, Rp. 150.000, Rp. 150.000, TOTAL Rp

Surakarta, .......................

Mengetahui,

Ketua Peneliti

Nama terang

NIP

20

Lampiran VI

Contoh Kuitansi Perjalanan Dinas

TA :

NO. BUKTI :

K U I T A N S I

Sudah terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen LPPM UNS

Jumlah : Rp

Terbilang : ............................................................................................................

Guna pembayaran : Belanja Perjalanan/SPD Solo.................dalam rangka .....................

Untuk kegiatan Penelitian berjudul ................. Sumber dana ...........

Tahun Anggaran 2016.

Surakarta,

Setuju Dibebankan Penerima,

Pejabat Pembuat Komitmen

LPPM UNS

Ir. Ary Setyawan M.Sc.,P.hD. ............................

NIP. 196612041995121001. NIP........................

Mengetahui,

Ketua Peneliti

(Nama Terang)

21

Lampiran VII

RINCIAN PERHITUNGAN

BIAYA PERJALANAN DINAS

NO PERINCIAN BIAYA JUMLAH KETERANGAN

1. Transpot berangkat Rp .................................,- Atas dasar SPPD

dari :Ketua LPPM

UNS

2. Uang harian Lumpsum :

a. Uang harian .... (.....) hari

b. Penginapan

c. Transpor Pegawai

d. Biaya Taksi

e. Airport tax

Rp .................................,-

Rp .................................,-

Rp .................................,-

Rp .................................,-

Rp .................................,-

Tanggal : ............

Nomor : ...............

3. Transpot Kembali Rp .................................,-

Jumlah Rp ..................................,-

Terbilang : (..............................................................................................................................)

..................., tanggal, bulan, tahun

Telah dibayar sejumlah Telah menerima jumlah uang sebesar

Rp................................. Rp.............................................

Ketua Peneliti Yang Menerima

(..................................) (.........................................)

NIP. ................................... NIP. ........................................

PERHITUNGAN SPPD RAMPUNG

Ditetapkan sejumlah : Rp .....................................................

Yang telah dibayar semula : Rp .....................................................

Sisa Kurang/Lebih : Rp .....................................................

22

Lampiran VIII

DAFTAR PENGELUARAN RIIL

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

NIP :

Jabatan :

Berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) Nomor ................. tanggal ................., dengan ini

kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Biaya transpor pegawai dan/atau biaya penginapan dibawah ini yang tidak dapat

diperoleh bukti – bukti pengeluaran, meliputi :

NO URAIAN JUMLAH

1. Transpor Bandara / Stasiun PP

JUMLAH

2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar – benar dikeluarkan untuk pelaksanaan

perjalanan Dinas dalam rangka .........................................seperti dimaksud dan apabila

dikemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan

kelebihan tersebut ke kas Negara.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Mengetahui, Surakarta, .....................................

Pejabat Pembuat Komitmen Yang nelaksanakan tugas

Ir. Ary Setyawan M.Sc.,P.hD Nama

NIP. 196612041995121001 NIP.

23

Lampiran IX

Format Surat Tugas satu orang

KOP LPPM UNS

S U R A T T U G A S

Nomor :

………./UN27.21/PL/2016

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret

memberi tugas kepada:

N a m a : .................................

N I P : ................................

Pangkat/Gol : .................../............

Jabatan : Ketua Peneliti

untuk melaksanakan tugas .................. berkaitan dengan penelitian/pengabdian

.................... (skim Penelitian / pengabdian) Tahun Anggaran 2016 yang

berjudul...................................................... dengan tujuan ..........selama......., mulai tanggal

......... s.d...............

Demikian surat tugas ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagimana mestinya.

Surakarta, ..............................

Ketua

Prof. Sulistyo Saputro, M.Si, Ph.D

NIP. 19680904 199403 1001

24

Format Surat Tugas beberapa orang

KOP LPPM UNS

S U R A T T U G A S

Nomor :

………./UN27.21/PM/2016

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebe las Maret

memberi tugas kepada:

NO NAMA NIP PANGKAT/GOL JABATAN 1. Ketua Peneliti 2. Anggota 3. Anggota 4. - Honorer Surveyor 5. - Mahasiswa Surveyor

untuk melaksanakan tugas .................. berkaitan dengan penelitian ........................

(skim

Penelitian/Pengabdian) Tahun Anggaran 2016 yang

berjudul

...................................................... dengan tujuan ..........selama......., mulai tanggal .........

s.d...............

Demikian surat tugas ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagimana

mestinya.

Surakarta, ..............................

Ketua

Prof. Sulistyo Saputro, M.Si, Ph.D

NIP. 19680904 199403 1001

25

Lampiran X

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Jl.Ir.Sutami No.36A Kentingan Surakarta

Nomor

: /SPPD/2016

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS

1. Pejabat berwenang yang memberi perintah : Ketua LPPM UNS 2. Nama Pegawai yang diperintahkan/NIK :

3. a. Pangkat dan Golongan menurut PP No. 11 Th 2003 : b. Jabatan : c. Gaji Pokok : d. Tingkat menurut Peraturan perjalanan dinas :

4. Maksud perjalanan dinas :

5. Alat angkut yang dipergunakan : 6. a. Tempat berangkat : b. Tujuan :

7. a. Lamanya perjalanan dinas : ....... (......) hari b. Tanggal berangkat : ............................... c. Tanggal harus kembali : ...............................

8. 1. 2. 3. 4.

Pengikut : Nama Umur hubungan keluarga/keterangan

9. Pembebanan Anggaran :

10. Keterangan lain-lain : 11. Tembusan disampaikan kepada 1.

2.

Dikeluarkan di : Surakarta Pada tanggal :

KETUA LPPM UNS Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D NIP. 19680904 199403 1 001

26

I. Berangkat dari : Pada tanggal : Ke :

Ketua Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D

NIP. 19680904 199403 1 001

II Tiba di : Berangkat dari : Pada tanggal : Ke : Kepala : Pada tanggal : Kepala :

III Tiba di : Berangkat dari : Pada tanggal : Ke : Kepala : Pada tanggal : Kepala :

IV. Tiba kembali di : Surakarta Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa

(tempat kedudukan) Perjalanan tersebut diatas benar dilaksanakan

Pejabat yang member perintah : Atas perintahnya dan semata mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang

sesingkat - singkatnya. Pejabat yang memberi perintah:

KETUA KETUA Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D

NIP. 19680904 199403 1 001 NIP. 19680904 199403 1 001

V. CATATAN LAIN LAIN :

VI. PERHATIAN : Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta bendaharawan bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan keuangan Negara apabila Negara menderita kerugian akibat kesalahan,kelalaian dan kealpaannya.(angka 8,lampiran surat Menteri Keuangan tanggal 30 April 1974 No.B.296/M/K/1/4/1974

27

Lampiran XI

Komponen Biaya Perjalanan Dinas Jabatan Melewati Batas Kota.

28

29

Lampiran XII

Komponen Biaya Perjalanan Dinas Jabatan Di Dalam Kota Lebih dari 8 (Delapan) Jam.

30

31

Lampiran XIII

Komponen Biaya Perjalanan Dinas Jabatan Di Dalam Kota Sampai Dengan 8 (Delapan) Jam.

32

33

Lampiran XIV

Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri dan Uang Representasi

34

Lampiran XV

II. Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri

35

Lampiran XVI

Satuan Biaya Perjalanan Dinas Luar Negeri

Tarif Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Negeri

(Uang saku, transport lokal, dan uang makan,(Dalam US$))

36

37

38

Lampiran XVII

Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri

39

Lampiran XVIII

Satuan Biaya Fasilitas Transpor Bagi Pelaksana SPD dan Keluarga.

40

Perjalanan Dinas Jabatan digolongkan dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :

1. Tingkat A untuk Ketua/Wakil Ketua dan Anggota pada Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah, Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Agung, Mahkamah

Konstitusi, dan Menteri, Wakil Menteri, Pejabat Setingkat Menteri, Gubernur,

Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota,

Ketua/Wakil Ketua/ Anggota Komisi, Pejabat Eselon I, serta Pejabat lainnya

yang setara;

2. Tingkat B untuk Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon II, dan

Pejabat lainnya yang setara; dan

3. Tingkat C untuk Pejabat Eselon III/ PNS Golongan IV, Pejabat Eselon IV/PNS

Golongan III, PNS Golongan II dan I.

41

TIM PENYUSUN

PANDUAN PEMBUATAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TAHUN 2016

1. Penanggung jawab : Prof. Sulistyo Saputro, M.Sc. Ph.D

2. Ketua : Ir. Ary Setyawan, M.Sc, Ph.D

3. Sekretaris : Drs. Pramista Magna, M.Si

4. Anggota : Drs. Winarno

: Erna Nur’aini, S.Sos

: Sri Hasti Noerainingsih, SE

: Yugo Asmoro, S.H

top related