p u t u s a n - pt-medan.go.id fileberdasarkan surat kuasa khusus ... tanggal lahir 05-04-1956,...
Post on 17-Jun-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Hal 1 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
P U T U S A N
NOMOR : 408/PDT/2015/PT-MDN
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
PENGADILAN TINGGI MEDAN yang mengadili perkara perdata dalam
Pengadilan Tingkat Banding menjatuhkan putusan perkara antara :
HADI SOSLIMA GULO Als AMA DEBORA, Umur ± 43 Tahun, Tanggal lahir 12-
05-1971, , Jenis Kelamin laki-laki, pekerjaan wiraswasta, agama Kristen
Protesta, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Desa Sisarahili I Kecamatan
Mandrehe, Kabupaten Nias Barat,
Dalam hal ini telah memberi kuasa kepada YUDIKASI WARUWU, S.H.,M.H.berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 Februari 2015 yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunungsitoli dengan Reg. No
: 16/SK/2015/PN-GS tanggal 18 Februari 2015;
Slanjutnya disebut sebagai : Pembanding semula Tergugat;
MELAWAN
1. IMMANUEL GULO, Umur ± 71 Tahun, Tanggal lahir 23-9-1942, Pekerjaan Pensiunan
BUMN, Jenis Kelamin laki-laki, agama Kristen, Kewarganegaraan Indonesia,
Alamat Jalan Kapten M. Jamil Lubis No. 121, Kelurahan Bandar Selamat,
Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.; sebagai Terbanding I semula
Penggugat I;
2. LEOS BALTHASAR WIRAWAN GULO, Umur ± 27 Tahun, Tanggal lahir 26-04-1987,
Pekerjaan PNS, Jenis Kelamin laki-laki, agama Kristen, Kewarganegaraan
Indonesia, Alamat Jalan Pendidikan No. 27-A, Kelurahan Ilir, Kecamatan
Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli.;sebagai Terbanding II semula Penggugat II;
3. JUNIUS GULO, Umur ± 58 Tahun, Tanggal lahir 05-04-1956, Pekerjaan POLRI,
Jenis Kelamin laki-laki, agama Kristen, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat
Hal 2 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Desa Sisarahili Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat.; sebagai
Terbanding III semula Penggugat III;
Dalam hal ini telah dikuasakan kepada : KOSMAS DOHU AMAJIHONO, SH.MH(Advokad/penasihat hukum) pada Law Office KOSMAS & REKAN yang beralamat
di Jalan Imam Bonjol No. 98 Kelurahan Pasar Telukdalam Kecamatan Telukdalam
Kabupaten Nias Selatan berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 003/Kuasa
Pdt/P/III/2014, tanggal 10 Mei 2014,
PENGADILAN TINGGI tersebut ;
Telah membaca :
1. Berkas perkara & surat-surat yang bersangkutan;
2. Salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli Nomor :
09/Pdt.G/2015/PN.Gst. tanggal 12 Agustus 2015;
3. Akta Banding Nomor. 09/Bdg/Akta.Pdt/2015/PN.Gst bahwa pada hari Selasa,
tanggal 25 Agustus 2015 Kuasa Tergugat mengajukan permohonan banding
atas putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara a quo;
4. Relaas pemberitahuan pernyataan banding kepada kuasa para Penggugat
pada hari Senin, tanggal 21 Agustus 2015;
5. Memori banding Kuasa Tergugat yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri pada hari ...., tanggal 30-09-2015;
6. Kontra memori banding dari Kuasa Penggugat yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri pada hari , tanggal 20-10- 2015;
7. Risalah-risalah pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh
Jurusita/Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri kepada para pihak untuk
mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas) setelah
hari dan tanggal pemberitahuan diterima;
TENTANG DUDUKNYA PERKARAMenimbang bahwa berdasarkan surat gugatan tertanggal 20 Januari 2015
yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunungsitoli pada tanggal 21
Januari 2015 dengan Register Nomor 9/Pdt.G/2015/PN Gst para penggugat
mengajukan gugatan dengan dalil sebagai berikut:
Hal 3 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
1. Bahwa almarhum YOSEFO GULO Als Ama Watiziduhu adalah Pewaris Para
Penggugat dan semasa hidup Pewaris Para Penggugat memiliki seorang Istri
bernama : ELINA GULO Als Ina Watiziduhu serta memiliki 3 (tiga) orang anak
kandung laki-laki, masing-masing bernama : 1. IMMANUEL GULO; 2.
Almarhum SASTRA ELL GULO Als Ama Wira memiliki seorang isteri
bernama : ASPHITA MARIA DASWATINA MENDROFA serta memiliki
seorang anak kandung laki-laki atas nama LEOS BALTHASAR WIRAWAN
GULO Als Wira, 3. JUNIUS GULO ;
2. Bahwa Pewaris Para Penggugat berasal dari kampung Sisarahili, Kecamatan
Mandrehe, kabupaten Nias / sekarang Kabupaten Nias Barat, dan pekerjaan
Pewaris Para Penggugat adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di
Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias / sekarang Kabupaten Nias Barat,
dan semasa hidup Pewaris Para Penggugat memiliki tanah yang diperoleh
melalui Hibah dari almarhum 1. FONAO GOELO ALIAS AMA BALOEGOE
DAROEA; 2. GABOE GOELO 3. SOJA’OEDOE GOELO, yang terletak di
Desa Sisarahili, di Pinggir Jalan dekat Kota Mandrehe, Kecamatan Mandrehe,
Kabupaten Nias / sekarang Kabupaten Nias Barat, dengan Luas = + 2 Hektar
dan batas-batas tanah, sebagaimana yang termuat di dalam Soerat
Keterangan Penjerahan tanah hibah tanggal 5 April 1952 yang dibuat
dihadapan / dibenarkan Pedjabat Kepala Kampoeng Sisarahili, sebagai
berikut :
- Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoeli / sekarang sesuai
dengan mata angin ;
- Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan menyisir jalan
ke Sisarahili / sekarang sesuai dengan mata
angin.
- Sebelah Utara : Tanah milik kami sendirisekarang sesuai dengan
mata angin ;
- Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe / sekarang sesuai
dengan mata angin ;
3. Bahwa berdasarkan penuturan lisan secara turun-temurun Pewaris Para
Penggugat kepada Para Penggugat dan di benarkan oleh Ibu Kandung Para
Penggugat (ELINA GULO Als Ina Watiziduhu) yang sudah berumur tua
mengatakan, sebagai berikut ;
Hal 4 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
a. Bahwa setelah peralihan hak milik di atas tanah pada poin 2 (dua) diatas
tertanggal 5 April 1952, maka Pewaris Para Penggugat membagun rumah
di atas tanah tersebut, untuk tempat tinggal Pewaris Para Penggugat
beserta keluarga dan bagunan rumah tua tersebut masih ada sampai
sekarang meskipun tidak utuh seperti semula, selain itu Pewaris Para
Penggugat juga menanam sebagian bibit pohon karet di atas tanah
tersebut ;
b. Bahwa selanjutnya sekitar tahun 1962, Pewaris Para Penggugat beserta
keluarga pindah di Kecamatan Gunungsitoli, Kabupaten Nias karena
Pewaris Para Penggugat mendapat tugas baru sebagai Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di Kecamatan Gunungsitoli, Kabupaten Nias. Maka untuk
mengurus / memelihara tanah dan rumah beserta tanaman milik Pewaris
Para Penggugat, sementara waktu dipercayakan kepada Ayah Kandung
Tergugat atas nama : SETI GULO Alias Ama Zi’ari selaku Ipar Pewaris
Para Penggugat dengan kesepakatan jika Pewaris Para Penggugat dan
keluarga sudah pindah kembali di Mandrehe, maka tanah dan bagunan
rumah beserta tanaman di atasnya kembali kepada Pewaris Para
Penggugat ;c. Bahwa setelah beberapa tahun kemudian sekitar tahun 1966, Pewaris
Para Penggugat pindah tugas kembali sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias / sekarang Kabupaten Nias
Barat, dan Pewaris Para Penggugat membawa kembali Keluarganya
pindah di Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias / sekarang Kabupaten
Nias Barat, selanjutnya Pewaris Para Penggugat langsung menguasai
tanah dan rumah miliknya, yang telah di percayakan kepada Ayah
Kandung Tergugat ;d. Bahwa sehubungan dengan perpindahan Pewaris Para Penggugat beserta
Keluarga di Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias / sekarang Kabupaten
Nias Barat, yang langsung menguasai tanah dan rumah miliknya, maka
Ayah Kandung Tergugat tidak keberatan, namun Ayah Kandung Tergugat
tetap memanen hasil pohon karet di atas tanah tersebut, meskipun
Pewaris Para Penggugat sudah menegur secara lisan Ayah Kandung
Tergugat agar berhenti memanen hasil pohon karet tersebut di atas tanah
milik Pewaris Para Penggugat, akan tetapi Ayah Kandung Tergugat tidak
mengindahkannya ;
Hal 5 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
e. Bahwa oleh karena Ayah Kandung Tergugat tidak mengindahkan teguran
lisan Pewaris Para Penggugat tersebut dan dengan pertimbangan karena
Ayah Kandung Tergugat selaku Ipar Pewaris Para Penggugat, maka
Pewaris Para Penggugat mengizinkan semasa hidup Ayah Kandung
Tergugat untuk memanen hasil tanaman di atas tanah tersebut dengan
syarat secara lisan yang disepakati antara Pewaris Para Penggugat
dengan Ayah Kandung Tergugat, sebagai berikut ;
1. Bahwa tanah yang terletak di Desa Sisarahili, di Pinggir Jalan dekat
Kota Mandrehe, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias / sekarang
Kabupaten Nias Barat, dengan Luas = + 2 Hektar dan di atas tanah
tersebut ditanami pohon karet serta batas-batas tanah, sebagaimana
yang termuat di dalam Soerat Keterangan Penjerahan tanah hibah
tanggal 5 April 1952 adalah milik Pewaris Para Penggugat ;
2. Bahwa Ayah Kandung Tergugat dan keluarganya diperkenankan
memanen hasil pohon karet, akan tetapi dilarang menanam jenis
tanaman apapun di atas tanah tersebut, dan tanaman yang sudah ada
di atas tanah tersebut maupun tanaman yang tumbuh dikemudian hari
baik yang ditanam Pewaris Para Penggugat atau tanaman yang tumbuh
karena alam adalah tetap milik Pewaris Para Penggugat ;
3. Bahwa apabila dikemudian hari Ayah Kandung Tergugat meninggal
dunia maka keturunan Ayah Kandung Tergugat tidak berhak
memanen dan menanam jenis tanaman apapun di atas tanah milik
Pewaris Para Penggugat ;
f. Bahwa selanjutnya pada tahun 1992, Ayah Kandung Tergugat meninggal
dunia, maka Tergugat tetap menguasai tanah milik Pewaris Para
Penggugat tanpa izin dan tanpa sepengetahuan Pewaris Para Penggugat
maupun Para Penggugat meskipun telah berulangkali Pewaris Para
Penggugat menegur Tergugat secara lisan untuk menghentikan segala
kegiatannya di atas tanah tersebut, akan tetapi Tergugat tidak
mengindahkannya. Sehingga sekitar akhir tahun 1995 Pewaris Para
Penggugat memanggil Tergugat dengan tujuan untuk menyelesaikan
sengketa antara Pewaris Para Penggugat dengan Tergugat di atas tanah
tersebut dengan memperlihatkan kepada Tergugat Soerat Keterangan
Penjerahan tanah hibah tanggal 5 April 1952, akan tetapi Tergugat tetap
tidak mengindahkannya ;
Hal 6 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
4. Bahwa selain pohon karet yang ditanami Pewaris Para Penggugat di atas
tanah tersebut, Pewaris Para Penggugat dan Para Penggugat juga menanam
pohon jati dan Tergugat menguasai tanah milik Pewaris Para Penggugat
pada poin 2 (dua) di atas, dengan cara membangun bagunan permanen di
atas tanah tersebut untuk usaha perabot Tergugat, kemudin Tergugat
menebang pohon karet milik Para Penggugat dengan menggantikan pohon
mahoni ;
5. Bahwa setelah Pewaris Para Penggugat meninggal dunia sekitar tahun 2002
di Desa Sisarahili, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias / sekarang
Kabupaten Nias Barat, maka secara hukum hak kepemilikan di atas tanah
tersebut beralih kepada Para Penggugat dan oleh karenanya Para Penggugat
telah berusaha untuk menyelesaikan sengketa di atas tanah pada poin 2
(dua) di atas secara kekeluargaan, agar Tergugat mengosongkan dan
menghentikan segala kegiatannya di atas tanah tersebut, akan tetapi
Tergugat tetap tidak mengindahkannya, yang menurut hukum perbuatan
Tergugat merupakan Perbuatan Melawan Hukum (Onrecht Matige daad) ;
6. Bahwa sebelum Pewaris Para Penggugat meninggal dunia sekitar tahun
2002, maka Pewaris Para Penggugat telah menghibahkan dan menjual
sebagian tanah tersebut pada poin 2 (dua) di atas kepada pihak lain, sebagai
berikut ;
1. Bahwa Pewaris Para Penggugat menghibahkan sebagian tanah tersebut
kepada Pemerintah Kabupaten Nias / sekarang Kabupaten Nias Barat
untuk pembagunan jalan dengan luas = + 795 M2 (tujuh ratus sembilan
puluh lima meter persegi) ;
2. Bahwa Pewaris Para Penggugat menjual sebagian tanah tersebut kepada
BALINIA GULO dengan luas = + 120 M2 (seratus dua puluh meter
persegi), sesuai dengan Surat Jual Beli tertanggal 10 November 1998 ;
7. Bahwa setelah Pewaris Para Penggugat meninggal dunia, maka Para
Penggugat menjual sebagian dari tanah tersebut kepada pihak lain ;
1. Bahwa Penggugat atas nama : IMMANUEL GULO menjual sebagian tanah
tersebut kepada BALINIA GULO dengan luas = + 70 M2 (tujuh puluh meter
persegi), sesuai dengan Surat Perjanjian Ganti Rugi tanggal 27 Agustus
tahun 2007 ;
2. Bahwa selanjutnya Penggugat atas nama : IMMANUEL GULO menjual
sebagian tanah tersebut kepada BALINIA GULO dengan luas + 300 M2
Hal 7 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
(tiga ratus meter persegi), sesuai dengan Surat Perjanjian Jual Beli tanah
tanggal 24 Mei tahun 2010.;
3. Bahwa kemudian ASPHITA MARIA DASWATINA MENDROFA Als Ina
Wira, Ibu Kandung Penggugat II atas nama : LEOS BALTHASAR
WIRAWAN GULO Als Wira menjual sebagian tanah tersebut kepada
FA’AHAKHO DODO DAELI dengan luas + 600 M2 (enam ratus meter
persegi), sesuai dengan Surat Jual Beli tertanggal 17 Januari 2011 ;
8. Bahwa dengan dihibahkan dan dijual sebagian tanah tersebut pada poin 2
(dua) di atas, maka tanah milik Pewaris Para Penggugat saat ini luasnya dari :
± 2 (dua) hektar - ± 1885 M2 = jadi sisa luas tanah sekarang ± 18.115 M2
(delapan belas ribu seratus lima belas meter persegi). dan sebelumnya tanah
milik Pewaris Para Penggugat satu hamparan, akan tetapi setelah dibagun
Jalan Umum ditengah tanah tersebut maka tanah sengketa menjadi 2 (dua)
hambaran yaitu:
1. Tanah hamparan pertama, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoeli (+ 93 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Utara : tanah milik kami sendiri (+ 105 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 114,5 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
2. Tanah hamparan kedua, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan menyisir jalan ke
Sisarahili (+ 150 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Utara : Tanah milik kami sendiri (+ 40 M), dahulu, sekarang
sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 40 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Hal 8 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
9. Bahwa sehubungan dengan dalil-dalil tersebut di atas, maka Para Penggugat
memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Gunungsitoli untuk menyatakan
dalam hukum segala surat-surat yang timbul antara Tergugat dengan pihak
lain sepanjang mengenai tanah pada poin 2 (dua) di atas dinyatakan tidak
berlaku ;
10. Bahwa akibat perbuatan Tergugat tersebut diatas, Para Penggugat
mengalami kerugiaan Materiil dan oleh karenanya mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Gunungsitoli untuk menghukum Tergugat membayar
kerugian materiil yang dialami dan diderita Penggugat sebesar Rp.
110.000.000 (seratus sepuluh juta rupiah) dengan perincian, sebagai berikut ;
1. Bahwa oleh karena Tergugat memanen hasil pohon karet di atas tanah
tersebut yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya, maka sangat berdasar hukum Para Penggugat
membebankan biaya Sewa tanah tersebut kepada Tergugat dari awal
tahun 1996 sampai dengan akhir 2014 selama ± 18 tahun x @
5.000.000/pertahun sebesar Rp. 90.000.000 (sembilan puluh juta rupiah);
2. Bahwa biaya operasional Pengacara Penggugat dalam mengurus perkara
ini sampai di Pengadilan Negari Gunungsitoli sebesar Rp. 20.000.000
(dua puluh juta rupiah);
11. Bahwa selain kerugian materiil tersebut, Para Penggugat juga mengalami
kerugian Immateriil berupa rasa malu terhadap masyarakat dan terhambatnya
Para Penggugat menguasai dan mengelolah tanah tersebut, karena
penguasaan Tergugat di atas tanah tersebut dan tanpa seizin dan
sepengetahuan Para Penggugat, meskipun kerugian ini tidak dapat dinilai
dengan uang. Akan tetapi oleh karena menurut hukum kerugian tersebut
dapat digantikan dengan nilai uang. Maka Penggugat memohon kepada
Ketua Pengadilan Negeri Gunungsitoli untuk menghukum Tergugat
membayar kerugian Immateriil yang dialami oleh Penggugat dengan uang
tunai secara lunas sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah);
12. Bahwa agar gugatan Para Penggugat ini tidak sia-sia dikemudian hari, maka
Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Gunungsitoli untuk
meletakkan Sita Jaminan (conservatoir Beslag) di atas tanah obyek sengketa
yang terletak di Desa Sisarahili, di Pinggir Jalan dekat Kota Mandrehe,
Kecamatan : Mandrehe, Kabupaten : Nias Barat / dahulu Kabupaten Nias,
dengan ukuran luas sebelumya ± 2 (dua) hektar - ± 1885 M2 = jadi sisa luas
Hal 9 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
tanah sekarang ± 18.115 M2 (delapan belas ribu seratus lima belas meter
persegi). Tanah milik Pewaris Para Penggugat yang sebelumnya satu
hamparan maka dengan dibangun jalan umum ditengah tanah tersebut maka
tanah sengketa menjadi 2 (dua) hamparan, dengan batas-batas, sebagai
berikut:
1. Bahwa tanah hamparan pertama, dengan batas-batas sebagai berikut ;
Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoeli (+ 93 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Utara : tanah milik kami sendiri (+ 105 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 114,5 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
2. Bahwa tanah hamparan kedua, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan menyisir jalan ke
Sisarahili (+ 150 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Utara : Tanah milik kami sendiri (+ 40 M), dahulu, sekarang
sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 40 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
DALAM PROVISIBahwa mengigat tindakan Tergugat menguasai tanpa hak, merusak, melakukan
pembangunan di atas tanah sengketa serta untuk menghindari kerugian yang lebih
besar kepada Penggugat maka sudah selayaknya sebelum perkara ini diputus
kiranya Ketua Pengadilan Negeri Gunungsitoli menjatuhkan putusan Provisi yang
menyatakan : memerintahkan Tergugat keluar dari tanah sengketa dan
menghentikan segala kegiatan apapun di atas tanah sengketa ;
Bahwa berdasarkan uraian-uraian dan alasan-alasan tersebut di atas,
Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Gunungsitoli Cq. Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, agar memutuskan sebagai
berikut:
Hal 10 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
DALAM PROVISI :
Mengabulkan permohonan putusan provisi Penggugat seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA :1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.;
2. Menyatakan dalam hukum bahwa Soerat Keterangan Penjerahan tanah hibah
tanggal 5 April 1952 yang dibuat dihadapan / dibenarkan Pedjabat Kepala
Kampoeng Sisarahili, antara Pewaris Para Penggugat dengan almarhum : 1.
FONAO GOELO ALIAS AMA BALOEGOE DAROEA ; 2. GABOE GOELO ; 3.
SOJA’OEDOE GOELO, di atas sebidang tanah yang terletak di Desa
Sisarahili, di Pinggir Jalan dekat Kota Mandrehe, Kecamatan : Mandrehe,
Kabupaten : Nias Barat / dahulu Kabupaten Nias, dengan luas = + 2 Hektar
dan batas-batas, sebagai berikut ;
- Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoelisekarang sesuai dengan
mata angin ;
- Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan menyisir jalan
ke Sisarahili sekarang sesuai dengan mata angin
- Sebelah Utara : Tanah milik kami sendiri sekarang sesuai dengan
mata angin ;
- Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe / sekarang sesuai
dengan mata angin.
ADALAH SAH MENURUT HUKUM ;
3. Menyatakan sebagai hukum bahwa tanah yang terletak di Desa Sisarahili, di
Pinggir Jalan dekat Kota Mandrehe, Kecamatan : Mandrehe, Kabupaten : Nias
Barat / dahulu Kabupaten Nias, dengan ukuran luas sebelumya ± 2 (dua)
hektar - ± 1885 M2 = jadi sisa luas tanah sekarang ± 18.115 M2 (delapan belas
ribu seratus lima belas meter persegi). Tanah milik Pewaris Para penggugat
yang sebelumnya satu hamparan maka dengan dibangun jalan ditengah tanah
tersebut maka tanah sengketa menjadi 2 (dua) hamparan, dengan batas-batas,
sebagai berikut :
1. Bahwa tanah hamparan pertama, dengan batas-batas sebagai berikut ;
Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoeli (+ 93 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Hal 11 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Sebelah Utara : tanah milik kami sendiri (+ 105 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ; -
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 114,5 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
2. Bahwa tanah hamparan kedua, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan menyisir jalan ke
Sisarahili (+ 150 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Utara : Tanah milik kami sendiri (+ 40 M), dahulu, sekarang
sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 40 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
ADALAH SAH MILIK PARA PENGGUGAT;
4. Menyatakan secara hukum bahwa perbuatan Tergugat merupakan Perbuatan
Melawan Hukum ( Onrecht Matige Daad );
5. Menyatakan dalam hukum segala surat-surat yang timbul antara Tergugat
dengan pihak lain sepanjang mengenai tanah aquo dinyatakan tidak berlaku;
6. Menghukum Tergugat membayar kerugian materiil yang dialami dan diderita
Penggugat sebesar Rp. 110.000.000 (seratus sepuluh juta rupiah) dengan
perincian, sebagai berikut:
1. Bahwa oleh karena Tergugat memanen hasil pohon karet di atas tanah
tersebut yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya, maka sangat berdasar hukum Para Penggugat
membebankan biaya Sewa tanah tersebut kepada Tergugat dari awal
tahun 1996 sampai dengan akhir 2014 selama ± 18 tahun x @
5.000.000/pertahun sebesar Rp. 90.000.000 (sembilan puluh juta rupiah);
1. Bahwa biaya operasional Pengacara Penggugat dalam mengurus perkara
ini sampai di Pengadilan Negari Gunungsitoli sebesar Rp. 20.000.000
(dua puluh juta rupiah);
7. Menghukum Penggugat membayar Kerugian Immateriil yang dialami dan
diderita Penggugat sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu miliyar) ;
8 Menyatakan secara hukum sah dan berharganya sita Jaminan (Conservatoir
beslag) yang diletakkan di atas tanah tanah yang terletak di Desa Sisarahili,
di Pinggir Jalan dekat Kota Mandrehe, Kecamatan : Mandrehe, Kabupaten :
Hal 12 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Nias Barat / dahulu Kabupaten Nias, dengan ukuran luas sebelumya ± 2
(dua) hektar, sekarang sisa luas tanahnya ± 18.115 M2 (delapan belas ribu
seratus lima belas meter persegi). Tanah milik Pewaris Para Penggugat yang
sebelumnya satu hamparan maka dengan dibangun jalan umum ditengah
tanah tersebut maka tanah sengketa menjadi 2 (dua) hamparan, dengan
batas-batas, sebagai berikut:
1. Bahwa tanah hamparan pertama, dengan batas-batas sebagai berikut ;
Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoeli (+ 93 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Utara : tanah milik kami sendiri (+ 105 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 114,5 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
2. Bahwa tanah sawah hamparan kedua, dengan batas-batas sebagai
berikut :
Sebelah Timur : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan menyisir jalan ke
Sisarahili (+ 150 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Utara : Tanah milik kami sendiri (+ 40 M), dahulu, sekarang
sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 40 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
9. Menyatakan secara hukum putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
meskipun ada Banding, Verzet dan Kasasi ( Uit voorbaar bij voorraad );
10. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam
perkara ini;
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya ( Ex aequo et bono );
Menimbang bahwa, kuasa para Penggugat melakukan perbaikan surat
gugatan pada tanggal 24 Maret 2015 sebagai berikut :
Hal 13 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
1. Bahwa posita gugatan poin 6 (enam) angka 1 (satu) halaman 4 dari 8 halaman
ditulis: “------------Luas = + 795 M2 (tujuh ratus sembilan puluh lima meter
persegi) dirubah Luas : Panjang + 175 M x Lebar + 5 M = + 875 M2 (delapanratus tujuh puluh lima meter persegi)---“; -
2. Bahwa posita gugatan poin 8 (delapan) halaman 4 dari 8 halaman ditulis : “------
- tanah milik Pewaris Para Penggugat saat ini luasnya dari : ± 2 (dua) hektar - ±
1885 M2 = jadi sisa luas tanah sekarang ± 18.115 M2 (delapan belas ribu
seratus lima belas meter persegi) dirubah luasnya dari : ± 2 (dua) hektar - ±1965 M2 = jadi sisa luas tanah sekarang ± 18.035 M2 (delapan belas ribu tigapuluh lima meter persegi) ------------“:
2. Tanah hamparan pertama, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoeli (+ 93 M) dirubah (+ 70M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M)
dirubah ( + 175 M) M) dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Utara : tanah milik kami sendiri (+ 105 M) dirubah ( +
118 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 114,5 M)
dirubah ( + 122 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
3. Tanah hamparan kedua, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M) dirubah (
+ 205 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan menyisir jalan ke
Sisarahili (+ 150 M) dirubah (+ 190 M), dahulu, sekarang sesuai dengan
mata angin ;
Sebelah Utara : Tanah milik kami sendiri (+ 40 M) dirubah ( + 73 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe ( + 40 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
3. Bahwa posita gugatan poin 12 (dua belas) halaman 5 – 6 dari 8 halaman ditulis
: “------ dengan ukuran luas sebelumya ± 2 (dua) hektar - ± 1885 M2 = jadi sisa
luas tanah sekarang ± 18.115 M2 (delapan belas ribu seratus lima belas meter
persegi) dirubah ukuran luas sebelumya: ± 2 (dua) hektar - ± 1965 M2 = jadi
Hal 14 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
sisa luas tanah sekarang ± 18.035 M2 (delapan belas ribu tiga puluh lima meter
persegi) ------------“:
1. Tanah hamparan pertama, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoeli (+ 93 M) dirubah (+ 70M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M)
dirubah (+ 175 M) M) dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin
Sebelah Utara : tanah milik kami sendiri (+ 105 M) dirubah (+
118 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 114,5 M)
dirubah (+ 122 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
2. Tanah hamparan kedua, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M) dirubah(+ 205 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan menyisir jalan ke
Sisarahili (+ 150 M) dirubah (+ 190 M), dahulu, sekarang sesuai dengan
mata angin ;
Sebelah Utara : Tanah milik kami sendiri (+ 40 M) dirubah (+ 73 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 40 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
DALAM PROVISIDalam provisi halaman 6 dari 8 halaman ditulis : Mengabulkan permohonan
putusan provisi Penggugat seluruhnya dirubah Mengabulkan permohonan
putusan provisi Para Penggugat seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA1. Bahwa petitum gugatan poin 1 (satu) halaman 6 dari 8 halaman ditulis :
Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya dirubah Mengabulkan gugatan
Para Penggugat seluruhnya;
2. Bahwa petitum gugatan poin 3 halaman 6 – 7 dari 8 halaman ditulis : “--------
dengan ukuran luas sebelumya ± 2 (dua) hektar - ± 1885 M2 = jadi sisa luas
tanah sekarang ± 18.115 M2 (delapan belas ribu seratus lima belas meter
persegi) dirubah ukuran luas sebelumya: ± 2 (dua) hektar - ± 1965 M2 = jadi
Hal 15 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
sisa luas tanah sekarang ± 18.035 M2 (delapan belas ribu tiga puluh lima meter
persegi) ------------“:
1. Tanah hamparan pertama, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoeli (+ 93 M) dirubah (+ 70M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M)
dirubah (+ 175 M) M) dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin
Sebelah Utara : tanah milik kami sendiri (+ 105 M) dirubah (+
118 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 114,5 M)
dirubah (+ 122 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
2. Tanah hamparan kedua, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M) dirubah(+ 205 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan menyisir jalan ke
Sisarahili (+ 150 M) dirubah (+ 190 M), dahulu, sekarang sesuai dengan
mata angin ;
Sebelah Utara : Tanah milik kami sendiri (+ 40 M) dirubah (+ 73 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 40 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
ADALAH SAH MILIK PARA PENGGUGAT;4. Bahwa petitum gugatan poin 8 (delapan) halaman 7-8 dari 8 halaman ditulis : “-
-----dengan ukuran luas sebelumya ± 2 (dua) hektar - ± 1885 M2 = jadi sisa
luas tanah sekarang ± 18.115 M2 (delapan belas ribu seratus lima belas meter
persegi) dirubah ukuran luas sebelumya: ± 2 (dua) hektar - ± 1965 M2 = jadi
sisa luas tanah sekarang ± 18.035 M2 (delapan belas ribu tiga puluh lima meter
persegi) ------------“:
1. Tanah hamparan pertama, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoeli (+ 93 M) dirubah (+ 70M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M)
dirubah (+ 175 M) M) dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin
Hal 16 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Sebelah Utara : tanah milik kami sendiri (+ 105 M) dirubah (+
118 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 114,5 M)
dirubah (+ 122 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
2. Tanah sawah hamparan kedua dirubah Tanah hamparan kedua, dengan
batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 159 M) dirubah(+ 205 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan menyisir jalan ke
Sisarahili (+ 150 M) dirubah (+ 190 M), dahulu, sekarang sesuai dengan
mata angin ;
Sebelah Utara : Tanah milik kami sendiri (+ 40 M) dirubah (+ 73 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 40 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Menimbang bahwa, Tergugat mengajukan jawaban tertanggal 7 April 2015
yang berbunyi sebagai berikut :
E KS EPSI:
1. Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium)Bahwa gugatan Para Penggugat adalah kurang pihak, sebab yang harus
ditarik sebagai pihak dalam perkara ini adalah saudara-saudara Tergugat lainnya
yang turut menguasai objek sengketa sebagai sesama ahli waris dari orangtua
Tergugat, yakni: ARIF GULO (almarhum), FIRMAN GULO, dan YAMAMONI
GULO, sebagai Ahli Waris dari Alm. SETI GULO berdasarkan Surat Keterangan
Ahli Waris No. 470/89/SIS-I/2015 tanggal 01 Maret 2015, dan Surat Keterangan
Kematian No. 470/88/SIS-I/2015 tanggal 01 Maret 2015, dan oleh karenanya
gugatan Para Penggugat tersebut sangat beralasan hukum untuk ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
Bahwa hal itu sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung RI No.
437.K/Sip/1973 tanggal 9 Desember 1975 yang menyebutkan: “Karena tanah
sengketa tidak hanya dikuasai oleh Tergugat sendiri tetapi bersama-sama dengan
saudara kandungnya, seharusnya gugatan ditujukan terhadap Tergugat dan
saudara Tergugat lainnya bukannya hanya Tergugat sendiri, sehingga oleh
Hal 17 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
karena itu gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima (Niet ontvankelijk
Verklaard);
2. Gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel)Bahwa apabila memperhatikan dalil-dalil gugatan para Penggugat, maka
ternyata gugatan Para Penggugat tersebut kabur, membingungkan dan
menyesatkan sebab dalil-dalil tersebut merupakan karangan Para Penggugat
belaka;
Bahwa hal itu sesuai dengan dalil-dalil Para Penggugat pada halaman 2
poin 2 yang mendasarkan gugatannya pada Soerat Keterangan Penyerahan tanah
hibah tanggal 5 April 1952 (tanpa meterai), dan baru dimeterai kemudian oleh
Kepala Kantor Pos dan Giro Gunungsitoli pada tanggal 4 – 1 - 1991;
Bahwa dengan tidak adanya meterai atas Soerat Keterangan Penyerahan
tanah hibah tanggal 5 April 1952 tersebut, mengakibatkan surat tersebut tidak
mempunyai kekuatan untuk dijadikan sebagai bukti atau dasar gugatan Penggugat
dalam perkara itu, karena hanya berupa surat biasa dan bukanlah akta dibawah
tangan;
Bahwa disamping itu dalam Soerat Keterangan Penyerahan tanah hibah
tanggal 5 April 1952 tentang batas-batas tanah tersebut terutama yang berwatas di
sebelah utara disebut “dengan tanah milik kami sendiri” yang mengakibatkan
Soerat Keterangan Penyerahan tanah hibah tanggal 5 April 1952 tersebut kabur
dan tidak jelas siapa yang dimaksud dengan “tanah milik kami sendiri” yang
menimbulkan multi tafsir;
Bahwa selanjutnya pihak yang menyerahkan hibah atas nama FONAO
GULO alias AMA BALOEGOE DAROEA pada halaman 2 poin 2 gugatan Para
Penggugat berbeda dengan nama yang menyerahkan hibah pada Soerat
Keterangan Penyerahan tanah hibah tanggal 5 April 1952 yang dijadikan sebagai
dasar gugatan Penggugat, yaitu FONAO GULO alias BALOEGOE DAROEA;
Bahwa selain itu nama-nama yang menyerahkan hibah pada Soerat
Keterangan Penyerahan tanah hibah tanggal 5 April 1952 tersebut tidak memiliki
tanah di objek sengketa tersebut yang dijadikan dasar menyerahkan objek
sengketa kepada orangtua Para Penggugat;
Bahwa dengan demikian perbuatan hukum berupa hibah atas tanah yang
dilakukan oleh orang yang bukan pemilik tanah adalah tidak sah, karena
bertentangan dengan hukum dan hak orang lain, sehingga hibah yang demikian
batal menurut hukum;
Hal 18 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Bahwa menurut ketentuan Pasal 1682 KUH Perdata, Akta Hibah haruslah
dibuat dihadapan Notaris, maka dengan demikian apabila tidak dilakukan di depan
Notaris, mengakibatkan hibah tersebut cacat hukum atau tidak sah, sehingga
menurut hukum oleh karena Soerat Keterangan Penyerahan tanah hibah tanggal 5
April 1952 tersebut tidak dibuat di depan Notaris, maka haruslah dibatalkan, dan
dapat berakibat gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak
dapat diterima;
JAWABAN DAN BANTAHAN TENTANG POKOK PERKARA:
Jawaban dalam eksepsi tersebut diatas adalah secara mutatis mutandis
termasuk dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan uraian tentang
jawaban atas pokok perkara dibawah ini:
1. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil gugatan Para
Penggugat kecuali yang secara tegas Tergugat benarkan dan akui dibawah
ini:
2. Bahwa tidak benar objek sengketa adalah milik Para Penggugat, sebab tidak
ada tanah milik orangtua Para Penggugat di lokasi objek sengketa. Dan tanah
milik Para Penggugat tersebut terletak di seberang jalan umum yaitu di
sebelah kiri jalan umum dari Gunungsitoli menuju ibu kota Kecamatan
Mandrehe, dan tanah milik Tergugat terletak di sebelah kanan jalan umum
dari Gunungsitoli menuju kota Mandrehe, sehingga antara tanah milik Para
Penggugat dengan tanah milik Tergugat dibatasi oleh jalan umum dari
Gunungsitoli menuju kota Mandrehe;
3. Bahwa objek sengketa adalah milik Tergugat bersama dengan saudara-
saudara Tergugat lainnya yang bernama ARIF GULO (Almarhum), FIRMAN
GULO, dan YAMAMONI GULO berdasarkan Surat Keterangan Ahli Waris No.
470/89/SIS-I/2015 tanggal 01 Maret 2015 dan Surat penetapan watas tanah
perkebunan antara Dobara Gulo cs dengan Andrea Gulo cs tanggal 6
Agustus 1962, yang diwarisi dari orangtua Tergugat yang bernama SETI
GULO alias AMA ZIARI, dan orangtua Tergugat tersebut memperoleh objek
sengketa dari kakek Tergugat yang bernama SA’AMAO alias AMA ANDREA;
4. Bahwa adapun objek sengketa adalah warisan yang belum dibagi milik
Tergugat dan saudara-saudara Tergugat yang bernama ARIF GULO
(almarhum), FIRMAN GULO, dan YAMAMONI GULO, yang terletak di dusun
Hal 19 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
II,Desa Sisarahili I, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat (dahulu
Kabupaten Nias), dengan batas-batas sebagai berikut:
Tanah hamparan bagian A:Sebelah Utara : Berbatasan dengan, Mbombo Simate Ta’uli;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan tanah milik ahli waris dari
Otahogo Gulo.
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan jalan raya menuju Desa
Sisarahili I;
Sebelah Timur : Berbatasan dengan berbatasan dengan jalan raya
(jalan propinsi) dari Gunungsitoli menuju kota
Kecamatan Mandrehe;
Tanah Hamparan B:Sebelah Utara : Berbatasan dengan jalan raya menuju Desa
Sisarahili I;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan tanah milik ahli waris dari
Otahogo Gulo, dan ahli waris dari Dobara Gulo;
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan tanah milik ahli waris dari Aseri
Gulo, tanah milik Aroziduhu Gulo, dan tanah milik
Saderakhi Gulo;
Sebelah Timur : Berbatasan dengan jalan raya (jalan propinsi) dari
Gunungsitoli menuju kota Kecamatan Mandrehe;
5. Bahwa sejak ± tahun 1910, lokasi objek sengketa tersebut telah dikuasai
secara turun temurun oleh orangtua kakek Tergugat yang bernama SA’AMAO
GULO alias AMA ANDREA tersebut dan selanjutnya diteruskan kepada anak-
anaknya yang bernama: ANDREA GULO, JO’ELI GULO dan SETI GULO;
6. Bahwa objek sengketa adalah bagian dari orangtua Tergugat yang bernama
SETI GULO alias AMA ZIARI yang telah menguasai objek sengketa tersebut
semasa hidupnya dan setelah meninggal pada tanggal 26 November 1993,
Tergugat dan saudara-saudara Tergugat lainnya yaitu ARIF GULO, FIRMAN
GULO dan YAMAMONI GULO menguasai dan mengolah objek sengketa
tanpa gangguan dan tanpa keberatan dari pihak manapun termasuk dari
pihak Para Penggugat;
7. Bahwa pada tahun 1962, orangtua Tergugat dan saudara-saudaranya yang
bernama ANDREA GULO dan JO’ELI GULO menentukan batas tanah objek
sengketa (manoro ola) bersama yang berwatas yaitu DOBARA GULO,
Hal 20 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
OTAHOGO GULO, SUMOLA GULO, SOJA’OEDOE GULO, TURE’E GULO
dan FANATAWA GULO, disaksikan oleh tokoh-tokoh adat Kampung
Sisarahili dan diperbuat dihadapan Kepala Kampung Sisarahili I, berdasarkan
Surat penetapan watas tanah perkebunan antara Dobara Gulo cs dengan
Andrea Gulo cs pada tanggal 6 Agustus 1962, yang menegaskan bahwa
objek sengketa adalah tanah warisan milik kakek Tergugat yang bernama
SA’AMAO GULO Als. AMA ANDREA;
8. Bahwa kira-kira pada tahun 1988, orangtua Para Penggugat yang bernama
YOSEFO GULO alias AMA WATIZIDUHU menentukan batas tanah (manoro
ola dano) miliknya dengan mengundang saksi-saksi yang berwatas dan juga
para tokoh adat Desa Sisarahili I dan juga turut disaksikan oleh Kepala Desa
Sisarahili I pada waktu itu yang bernama BUALA GULO alias AMA RIDO;
9. Bahwa dalam menentukan batas tanah milik orangtua Para Penggugat
tersebut objek sengketa tidak termasuk milik orangtua Para Penggugat,
sehingga yang ditentukan batas tanah milik orangtua Para Penggugat yang
bernama YOSEFO GULO alias AMA WATIZIDUHU tersebut hanyalah di
sebelah kiri jalan dari Gunungsitoli menuju kota Mandrehe;
10. Bahwa pada waktu itu seluruh tokoh yang hadir dan juga yang berwatas
termasuk yang menyaksikan dan turut menandatangani sebagai saksi atau
pihak ketiga yaitu: BENIJAMI GULO, mengetahui objek sengketa adalah milik
orangtua Tergugat yang bernama SETI GULO alias AMA ZIARI dan bukan
milik YOSEFO GULO als. AMA WATIZIDUHU;
11. Bahwa sekitar tahun 1998, orangtua Para Penggugat yang bernama
YOSEFO GULO ALS. AMA WATIZIDUHU dan ELINA GULO ALS. INA
WATIZIDUHU pernah mendatangi Tergugat dan saudara-saudara Tergugat
untuk minta ijin membangun rumah permenen diatas objek sengketa, namun
Tergugat dan saudara-saudara Tergugat tidak mengijinkan orangtua Para
Penggugat tersebut membangun rumah permanen diatas tanah milik
Tergugat dan saudara-saudara Tergugat, sehingga akhirnya orangtua Para
Penggugat tersebut membangun rumah di tanah miliknya sendiri yaitu di
sebelah kiri jalan raya (jalan propinsi) dari Gunungsitoli menuju kota
Kecamatan Mandrehe;
12. Bahwa Soerat keterangan penjerahan tanah hibah tanggal 5 April 1952 yang
digunakan oleh Para Penggugat sebagai dasar menguasai dan menjual
sebagian objek sengketa adalah cacat hukum, karena yang menyerahkan
Hal 21 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
hibah pada Soerat Keterangan Penyerahan tanah hibah tanggal 5 April 1952
tersebut tidak memiliki tanah di objek sengketa tersebut yang dijadikan dasar
menyerahkan objek sengketa kepada orangtua Para Penggugat;
13. Bahwa dengan demikian perbuatan hukum berupa hibah atas tanah yang
dilakukan oleh orang yang bukan pemilik tanah adalah tidak sah, karena
bertentangan dengan hukum dan hak orang lain, sehingga hibah yang
demikian batal menurut hukum;
14. Bahwa menurut ketentuan Pasal 1682 KUH Perdata, Akta Hibah haruslah
dibuat dihadapan Notaris, maka dengan demikian apabila tidak dilakukan di
depan Notaris, mengakibatkan hibah tersebut cacat hukum atau tidak sah,
sehingga menurut hukum oleh karena Soerat Keterangan Penyerahan tanah
hibah tanggal 5 April 1952 tersebut tidak dibuat di depan Notaris, maka
haruslah dibatalkan, dan dapat berakibat gugatan Para Penggugat ditolak
atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
15. Bahwa dengan demikian Tergugat menolak seluruh dalil-dalil yang diuraikan
Para Penggugat tersebut pada poin 2 s/d poin 12 gugatannya, dan oleh
karenanya dalil-dalil tersebut patut ditolak dan haruslah dikesampingkan;
16. Bahwa tindakan orangtua Para Penggugat dan Para Penggugat sendiri yang
menjual sebagian objek sengketa kepada orang yang bernama BALINIA
GULO dan FA’AHAKHODODO DAELI, tanpa hak dan tanpa persetujuan dan
tanpa sepengetahuan Tergugat dan saudara-saudara Tergugat adalah
Perbuatan Melawan Hukum dan oleh karenanya Tergugat mengajukan
gugatan balik atas tindakan orangtua Para Penggugat dan Para Penggugat
tersebut;
17. Bahwa oleh karena dalil-dalil Penggugat tersebut pada poin 2 s/d poin 12
ditolak dan tidak dipertimbangkan, maka dalil-dalil Penggugat pada poin
berikutnya yaitu dalam tuntutan provisi haruslah dikesampingkan dan tidak
perlu dipertimbangkan karena tidak ada alasan yang kuat bagi Para
Penggugat untuk mengajukan tuntutan provisi tersebut;
GUGATAN REKONPENSI:Bahwa Penggugat dalam Rekonpensi semula sebagai Tergugat dalam
Konpensi, menolak semua dalil Para Tergugat dalam Rekonpensi semula Para
Penggugat dalam Konpensi, kecuali yang tegas diakui oleh Penggugat dR, dan
mohon kiranya dalil-dalil Penggugat dR yang termuat dalam Konpensi secara
Hal 22 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
mutatis mutandis termasuk dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam
Rekonpensi ini, dengan komposisi pihak-pihak sebagai berikut:
HADI SOLISMA GULO ALIAS AMA DEBORA, Jenis Kelamin: Laki-Laki, Umur:
44 Tahun, Pekerjaan: Anggota DPRD Kabupaten Nias Barat, Agama: Kristen,
Kewarganegaraan: Indonesia, Alamat: Desa Sisarahili I, Kecamatan Mandrehe,
Kabupaten Nias Barat, Propinsi Sumatera Utara. Dalam hal ini disebut sebagai:
Penggugat;
Dengan ini mengajukan gugatan Rekonpensi kepada:
1. IMMANUEL GULO, Umur ± 71 Tahun, Pekerjaan: Pensiunan BUMN, Jenis
Kelamin: Laki-Laki, Agama: Kristen, Kewarganegaraan: Indonesia, Alamat: Jl.
Kapten M. Jamil Lubis No. 121, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan
Medan Tembung, Kota Medan, untuk selanjutnya disebut sebagai: TergugatI;
2. LEOS BALTHASAR WIRAWAN GULO, Umur: ± 27 Tahun, Pekerjaan:
Pegawai Negeri Sipil (PNS), Jenis Kelamin: Laki-Laki, Agama: Kristen,
Kewarganegaraan: Indonesia, Alamat: Jl. Pendidikan No. 27 – A, Kelurahan
Ilir, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, selanjutnya disebut sebagai:
Tergugat II;3. JUNIUS GULO, Umur: ± 58 Tahun, Pekerjaan: POLRI, Jenias Kelamin: Laki-
Laki, Agama: Kristen, Kewarganegaraan: Indonesia, Alamat: Desa Sisarahili,
Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat, selanjutnya disebut sebagai:
Tergugat III;Untuk selanjutnya disebut sebagai: Para Tergugat;
Bahwa adapun gugatan rekonpensi dari Penggugat ini didasarkan pada hal-hal
sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat pada awalnya memiliki tanah sebagai warisan yang belum
dibagi milik Tergugat dan saudara-saudara Tergugat yang bernama ARIF
GULO (almarhum), FIRMAN GULO, dan YAMAMONI GULO, yang terletak di
dusun II,Desa Sisarahili I, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat
(dahulu Kabupaten Nias), dengan batas-batas sebagai berikut:
Tanah hamparan bagian A:Sebelah Utara : Berbatasan dengan, Mbombo Somate Ta’uli;
Hal 23 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Sebelah Barat : Berbatasan dengan tanah milik ahli waris dari
Otahogo Gulo;
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan jalan raya menuju Desa
Sisarahili I;
Sebelah Timur : Berbatasan dengan berbatasan dengan jalan raya
(jalan propinsi) dari Gunungsitoli menuju kota
Kecamatan Mandrehe;
Tanah Hamparan B:Sebelah Utara : Berbatasan dengan jalan raya menuju Desa
Sisarahili I;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan tanah milik ahli waris dari
Otahogo Gulo, dan ahli waris dari Dobara Gulo;
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan tanah milik ahli waris dari Aseri
Gulo, tanah milik Aroziduhu Gulo, dan tanah milik
Saderakhi Gulo;
Sebelah Timur : Berbatasan dengan jalan raya (jalan propinsi) dari
Gunungsitoli menuju kota Kecamatan Mandrehe;
2. Bahwa adapun objek sengketa tersebut adalah warisan yang belum dibagi
milik Penggugat bersama dengan saudara-saudara Penggugat lainnya yang
bernama ARIF GULO (Almarhum), FIRMAN GULO, dan YAMAMONI GULO
berdasarkan Surat Keterangan Ahli Waris No. 470/89/SIS-I/2015 tanggal 01
Maret 2015 dan Surat penetapan watas tanah perkebunan antara Dobara
Gulo cs dengan Andrea Gulo cs tanggal 6 Agustus 1962, yang diwarisi dari
orangtua Penggugat yang bernama SETI GULO alias AMA ZIARI, dan
orangtua Penggugat tersebut memperoleh objek sengketa dari kakek
Penggugat yang bernama SA’AMAO alias AMA ANDREA;
3. Bahwa sejak ± tahun 1910, lokasi objek sengketa tersebut telah dikuasai
secara turun temurun oleh orangtua kakek Penggugat yang bernama
SA’AMAO GULO alias AMA ANDREA tersebut dan selanjutnya diteruskan
kepada anak-anaknya yang bernama: ANDREA GULO, JO’ELI GULO dan
SETI GULO;
4. Bahwa objek sengketa adalah bagian dari orangtua Penggugat yang
bernama SETI GULO alias AMA ZIARI yang telah menguasai objek sengketa
tersebut semasa hidupnya dan setelah meninggal pada tanggal 26
November 1993, Penggugat dan saudara-saudara Penggugat lainnya yaitu
Hal 24 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
ARIF GULO, FIRMAN GULO menguasai dan mengolah objek sengketa tanpa
gangguan dan tanpa keberatan dari pihak manapun termasuk dari pihak Para
Tergugat;
5. Bahwa pada tahun 1962, orangtua Penggugat dan saudara-saudaranya yang
bernama ANDREA GULO dan JO’ELI GULO menentukan batas tanah objek
sengketa (manoro ola dano) bersama yang berwatas yaitu DOBARA GULO,
OTAHOGO GULO, SUMOLA GULO, SOJA’OEDOE GULO, TURE’E GULO,
dan FANATAWA GULO, disaksikan oleh tokok-tokoh adat Kampung
Sisarahili dan diperbuat dihadapan Kepala Kampung Sisarahili I, berdasarkan
Surat Penetapan Watas Tanah Perkebunan antara Dobara Gulo cs dengan
Andrea Gulo cs pada tanggal 6 Agustus 1962;
6. Bahwa dalam Surat Penetapan Watas Tanah Perkebunan tanggal 6 Agustus
1962 antara DOBARA cs sebagai Pihak Pertama dengan orangtua
Penggugat sebagai Pihak Kedua, sama sekali tidak ada hak milik orangtua
Para Tergugat di lokasi objek sengketa;
7. Bahwa dalam Surat Penetapan Watas Tanah Perkebunan antara Dobara
Gulo cs dengan Andrea Gulo cs pada tanggal 6 Agustus 1962, juga turut
ditandatangani oleh BENIJAMI yang bertindak sebagai saksi dari tokoh-tokoh
adat Kampung Sisarahili pada waktu itu;
8. Bahwa pada tahun 1988, orangtua Para Tergugat yang bernama YOSEFO
GULO alias AMA WATIZIDUHU menentukan batas tanah (manoro ola dano)
miliknya dengan mengundang saksi-saksi yang berwatas dan juga para tokoh
adat Desa Sisarahili I dan juga turut disaksikan oleh Kepala Desa Sisarahili I
pada waktu itu yang bernama BUALA GUOLO alias AMA RIDO;
9. Bahwa dalam menentukan batas tanah milik orangtua Para Tergugat
tersebut, objek sengketa tidak termasuk milik orangtua Para Tergugat
sehingga yang ditentukan batas tanah milik orangtua Para Tergugat yang
bernama YOSEFO GULO alias AMA WATIZIDUHU tersebut hanyalah di
sebelah kiri jalan dari Gunungsitoli menuju kota Mandrehe;
10. Bahwa pada waktu itu seluruh tokoh yang hadir dan juga yang berwatas
mengetahui objek sengketa adalah milik orangtua Penggugat yang bernama
SETI GULO alias AMA ZIARI;
11. Bahwa sekitar tahun 1998, orangtua Para Tergugat yang bernama YOSEFO
GULO ALS. AMA WATIZIDUHU dan ELINA GULO ALS. INA WATIZIDUHU
pernah mendatangi Penggugat dan saudara-saudara Penggugat untuk minta
Hal 25 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
ijin membangun rumah permenen diatas objek sengketa, namun Penggugat
dan saudara-saudara Penggugat tidak mengijinkan orangtua Para Tergugat
tersebut membangun rumah permanen diatas tanah milik Penggugat dan
saudara-saudara Penggugat, sehingga akhirnya orangtua Para Tergugat
tersebut membangun rumah di tanah miliknya sendiri yaitu di sebelah kiri
jalan raya (jalan propinsi) dari Gunungsitoli menuju kota Kecamatan
Mandrehe;
12. Bahwa Soerat keterangan penjerahan tanah hibah tanggal 5 April 1952 yang
digunakan oleh Para Tergugat sebagai dasar menguasai dan menjual
sebagian objek sengketa adalah cacat hukum, karena yang menyerahkan
hibah pada Soerat Keterangan Penyerahan tanah hibah tanggal 5 April 1952
tersebut tidak memiliki tanah di objek sengketa tersebut yang dijadikan dasar
menyerahkan objek sengketa kepada orangtua Para Tergugat;
13. Bahwa dengan demikian perbuatan hukum berupa hibah atas tanah yang
dilakukan oleh orang yang bukan pemilik tanah adalah tidak sah, karena
bertentangan dengan hukum dan hak orang lain, sehingga hibah yang
demikian batal menurut hukum;
14. Bahwa menurut ketentuan Pasal 1682 KUH Perdata, Akta Hibah haruslah
dibuat dihadapan Notaris, maka dengan demikian apabila tidak dilakukan di
depan Notaris, mengakibatkan hibah tersebut cacat hukum atau tidak sah,
sehingga menurut hukum oleh karena Soerat Keterangan Penyerahan tanah
hibah tanggal 5 April 1952 tersebut tidak dibuat di depan Notaris, maka
haruslah dibatalkan, dan dapat berakibat gugatan Penggugat ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
15. Bahwa tanpa izin dan tanpa sepengetahuan serta tanpa persetujuan
Penggugat dan saudara-saudara Penggugat, sebagian objek sengketa telah
dijual oleh orangtua Para Tergugat tertanggal 10 November 1998 dan
Tergugat I kembali menjual sebagian objek sengketa kepada BALINIA GULO
pada tanggal 27 Agustus 2007, pada tanggal 24 Mei Tahun 2010 Tergugat I
IMMANUEL GULO KEMBALI menjual sebagian objek sengketa kepada
BALINIA GULO, serta pada tanggal 17 Januari 2011, ASPHITA MARIA
DASWATINA MENDROFA Als. INA WIRA (Ibu Kandung Tergugat II) juga
turut menjual sebagian objek sengketa kepada FA’AHAKHO DODO DAELI;
16. Bahwa tindakan Para Tergugat menjual sebagian objek sengketa kepada
pihak ketiga tersebut diatas tanpa izin dan tanpa persetujuan serta tanpa
Hal 26 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
sepengetahuan Penggugat dan saudara-saudara Penggugat adalah
Perbuatan Melawan Hukum (onrechts matige daad) yang menimbulkan
kerugian materil dan immateril kepada Penggugat dan saudara-saudara
Penggugat;
17. Bahwa oleh perbuatan Para Tergugat tersebut pada poin 11 dan poin 12
merupakan Perbuatan Melawan Hukum, maka transaksi jual beli tanggal 10
November 1998 antara orangtua Para Tergugat dengan Balinia Gulo,
transaksi jual beli tanggal 27 Agustus 2007 antara Tergugat I Immanuel Gulo
dengan Balinia Gulo, dan transaksi jual beli tanggal 24 Mei Tahun 2010
antara Tergugat I Immanuel Gulo dengan Balinia Gulo serta transaksi jual beli
tanggal 17 Januari 2011 antara ASPHITA MARIA DASWATINA MENDROFA
Als. INA WIRA (ibu kandung Tergugat II) haruslah dinyatakan batal demi
hukum atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum
yang mengikat sepanjang mengenai objek sengketa;
18. Bahwa untuk itu Penggugat memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia
yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menghukum Para Tergugat
atau pihak manapun yang menguasai sebagai objek sengketa tersebut untuk
mengosongkan menyerahkan sebagian objek sengketa tersebut secara
sukarela kepada Penggugat dan bila perlu dengan bantuan pihak kepolisian;
19. Bahwa akibat Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat
berupa menguasai sebagian objek sengketa bahkan menjualnya kepada
pihak lain sebagaimana diuraikan diatas, telah membawa kerugian materil
kepada Penggugat, yaitu:
- Uang yang akan didapatkan Penggugat apabila tanah yang telah dijual
oleh orangtua Para Tergugat kepada Balinia Gulo pada tanggal 10
November 1998, apabila Penggugat sewakan kepada pihak lain sebesar
Rp. 5.000.000.- (lima juta rupiah) pertahun x 17 Tahun (yang dihitung dari
tahun 1998 s/d tahun 2015)= Rp. 85.000.000.- (delapan puluh lima juta
rupiah)
- Uang yang akan didapatkan Penggugat apabila tanah yang telah dijual
oleh Tergugat I kepada Balinia Gulo pada tanggal 27 Agustus 2007,
apabila Penggugat sewakan kepada pihak lain sebesar Rp. 5.000.000.-
(lima juta rupiah) pertahun x 8 Tahun (yang dihitung dari tahun 2007 s/d
tahun 2015)= Rp. 40.000.000.- (empat puluh lima juta rupiah)
Hal 27 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
- Uang yang akan didapatkan Penggugat apabila tanah yang telah dijual
oleh Tergugat I kepada Balinia Gulo pada tanggal 24 Mei 2010, apabila
Penggugat sewakan kepada pihak lain sebesar Rp. 5.000.000.- (lima juta
rupiah) pertahun x 5 Tahun (yang dihitung dari tahun 2010 s/d tahun
2015)= Rp. 25.000.000.- (dua puluh lima juta rupiah)
- Uang yang akan didapatkan Penggugat apabila tanah yang telah dijual
oleh ASPHITA MARIA DASWATINA MENDROFA Als. INA WIRA (Ibu
Kandung Tergugat II) kepada Fa’ahakhododo Daeli pada tanggal 17
Januari 2011, apabila Penggugat sewakan kepada pihak lain sebesar Rp.
5.000.000.- (lima juta rupiah) pertahun x 4 Tahun (yang dihitung dari
tahun 2011 s/d tahun 2015)= Rp. 20.000.000.- (dua puluh juta rupiah)
- Sehingga jumlah keseluruhan kerugian materil Penggugat sebesar Rp.
170.000.000.- (Seratus tujuh puluh juta rupiah);
20. Bahwa selain kerugian materil yang dialami oleh Penggugat, sebagai akibat
dari Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat,
Penggugat juga mengalami kerugian immateriil berupa tekanan psykologi
karena terus memikirkan sebagai objek sengketa yang telah dikuasai dan
dijual oleh Para Tergugat kepada pihak lain, dan telah berakibat tercemarnya
nama baik Penggugat di tengah masyarakat, apalagi Penggugat adalah
sebagai Wakil Rakyat (Anggota DPRD Kabupaten Nias Barat), semuanya itu
itdak dapat dinilai dengan uang, akan tetapi Penggugat berpendapat sangat
pantas dan beralasan jika Majelis hakim Yang Mulia yang memeriksa dan
mengadili perkara ini untuk menghukum Para Tergugat membayar ganti
kerugian immateriil kepada Penggugat, yang jika dirupiahkan sebesar Rp.
2.000.000.000.- (dua milyar rupiah);
21. Bahwa selanjutnya Penggugat memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim
memerintahkan Para Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsoom)
sebesar Rp. 1.000.000.- (satu juta rupiah) perhari, apabila Para Tergugat lalai
melaksanakan isi putusan ini terhitung sejak perkara ini memperoleh
kekuatan hukum yang tetap;
22. Bahwa mohon juga kepada Majelis Hakim Yang Mulia yang mengadili dan
memeriksa perkara ini untuk menghukum Para Tergugat membayar seluruh
biaya yang timbul dalam perkara ini;
Hal 28 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Penggugat memohon kepada majelis
hakim Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili gugatan rekonpensi ini,
berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan di dalam hukum Penggugat adalah Ahli Waris dari orangtua
Penggugat yang bernama SETI GULO Als. AMA ZIARI berdasarkan
Surat Keterangan ahli Waris No. 470/89/SIS-I/2015 tanggal 01 Maret
2015;
3. Menyatakan di dalam hukum bahwa tanah yang terletak di dusun II,Desa
Sisarahili I, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat (dahulu
Kabupaten Nias), dengan batas-batas sebagai berikut:
Tanah hamparan bagian A:Sebelah Utara : Berbatasan dengan, Mbombo Simate Ta’uli;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan tanah milik ahli waris dari
Otahogo Gulo;
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan jalan raya menuju Desa
Sisarahili I;
Sebelah Timur : Berbatasan dengan jalan raya (jalan propinsi)
dari Gunungsitoli menuju kota Kecamatan
Mandrehe;
Tanah Hamparan B:Sebelah Utara : Berbatasan dengan jalan raya menuju Desa
Sisarahili I;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan tanah milik ahli waris dari
Otahogo Gulo, dan ahli waris dari Dobara Gulo;
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan tanah milik ahli waris dari Aseri
Gulo, tanah milik Aroziduhu Gulo, dan tanah milik
Saderakhi Gulo;
Sebelah Timur : Berbatasan dengan jalan raya (jalan propinsi) dari
Gunungsitoli menuju kota Kecamatan Mandrehe;
yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini adalah sah sebagai
warisan yang belum dibagi dari orangtua Penggugat yang bernama SETI
GULO Als.AMA ZIARI kepada Penggugat dan saudara-saudara
Penggugat;
Hal 29 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
4. Menyatakan dalam hukum Para Tergugat telah melakukan Perbuatan
Melawan Hukum (onrechts matige daad);
5. Menyatakan dalam hukum Soerat keterangan penjerahan tanah hibah
tanggal 5 April 1952 adalah cacat hukum dan tidak mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat sepanjang mengenai objek sengketa;
6. Menyatakan dalam hukum transaksi jual beli tanggal 10 November 1998
antara orangtua Para Tergugat dengan Balinia Gulo, transaksi jual beli
tanggal 27 Agustus 2007 antara Tergugat I Immanuel Gulo dengan
Balinia Gulo, dan transaksi jual beli tanggal 24 Mei Tahun 2010 antara
Tergugat I Immanuel Gulo dengan Balinia Gulo serta transaksi jual beli
tanggal 17 Januari 2011 antara ASPHITA MARIA DASWATINA
MENDROFA Als. INA WIRA (ibu kandung Tergugat II) haruslah
dinyatakan batal demi hukum atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat sepanjang mengenai objek
sengketa;
7. Menyatakan dalam hukum segala perikatan baik jualbeli, sewa-menyewa,
ataupun perjanjian apa saja antara Para Tergugat dengan pihak ketiga
tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat sepanjang mengenai
objek sengketa;
8. Menghukum Para Tergugat mapun pihak lain yang menguasai sebagian
objek sengketa untuk meninggalkan dan mengosongkan sebagian objek
sengketa, dan bila diperlukan dengan bantuan pihak keamanan;
9. Menghukum Para Tergugat untuk membayar ganti kerugian materil
maupun immateril kepada Penggugat sebesar Rp. 2.170.000.000.- (dua
milyar seratus tujuh puluh juta rupiah) secara tunai dan sekaligus;
10. Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsoom)
kepada Penggugat sebesar Rp. 1.000.000.0 (satu juta rupiah) perhari,
apabila Para Tergugat lalai melaksanakan isi putusan ini terhitung sejak
putusan ini telah berkekuatan hukum tetap;
11. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Para
Tergugat
Bahwa berdasarkan hal dan uraian tersebut diatas, para Tergugat memohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gunungsitoli yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memberikan putusan sebagai berikut:
I. DALAM KONPENSI:
Hal 30 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
DALAM EXEPSI:
Mengabulkan eksepsi yang diajukan Tergugat untuk seluruhnya.
DALAM POKOK PERKARA:
- Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk verklaard);
II. DALAM REKONPENSI:
DALAM POKOK PERKARA:
- Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonpensi untuk seluruhnya;
Apabila Pengadilan berpendapat lain, maka Tergugat dK / Penggugat dR
memohon putusan hukum yang seadil-adilnya (Ex aequo at bono).
Menimbang bahwa, dalam perkara a quo, Pengadilan Negeri Gunungsitoli
telah menjatuhkan putusan Nomor : 09/Pdt.G/2015/PN.Gst, tanggal 12 Austus
2015 yang amarnya sebagai berikut :
MENGADILI:
DALAM KONPENSIDalam Eksepsi- Menolak eksepsi dari Tergugat
Dalam Provisi- Menolak gugatan provisi dari para Penggugat
Dalam Pokok Perkara:1. Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk sebagian.
2. Menyatakan dalam hukum bahwa Soerat Keterangan Penjerahan tanah hibah
tanggal 5 April 1952 yang dibuat dihadapan / dibenarkan Pedjabat Kepala
Kampoeng Sisarahili, antara Pewaris Para Penggugat dengan almarhum : 1.
FONAO GOELO ALIAS AMA BALOEGOE DAROEA ; 2. GABOE GOELO ; 3.
SOJA’OEDOE GOELO, di atas sebidang tanah yang terletak di Desa Sisarahili,
di Pinggir Jalan dekat Kota Mandrehe, Kecamatan : Mandrehe, Kabupaten :
Nias Barat / dahulu Kabupaten Nias, dengan luas = + 2 Hektar dan batas-
batas, sebagai berikut ;
- Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoeli / sekarang sesuai dengan
mata angin ;
- Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan menyisir jalan
Hal 31 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
ke Sisarahili sekarang sesuai dengan mata angin
- Sebelah Utara : Tanah milik kami sendiri / sekarang sesuai dengan
mata angin ;
- Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe / sekarang sesuai
dengan mata angin.
ADALAH SAH MENURUT HUKUM ;
3. Menyatakan sebagai hukum bahwa tanah yang terletak di Desa Sisarahili, di
Pinggir Jalan dekat Kota Mandrehe, Kecamatan : Mandrehe, Kabupaten : Nias
Barat / dahulu Kabupaten Nias, dengan ukuran luas sebelumya ± 2 (dua)
hektar - ± 1965 M2 = jadi sisa luas tanah sekarang ± 18.035 M2 (delapan belas
ribu seratus lima belas meter persegi). Tanah milik Pewaris Para penggugat
yang sebelumnya satu hamparan maka dengan dibangun jalan ditengah tanah
tersebut maka tanah sengketa menjadi 2 (dua) hamparan, dengan batas-batas,
sebagai berikut :
1. Bahwa tanah hamparan pertama, dengan batas-batas sebagai berikut
Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoeli (+ 70 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin.
Sebelah Barat : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 175 M),
dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Utara : tanah milik kami sendiri (+ 118 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ; -
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 122 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
2. Bahwa tanah hamparan kedua, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Jalan raya menuju desa Sisarahili (+ 205 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan menyisir jalan ke
Sisarahili (+ 190 M), dahulu, sekarang sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Utara : Tanah milik kami sendiri (+ 73 M), dahulu, sekarang
sesuai dengan mata angin ;
Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe (+ 40 M), dahulu,
sekarang sesuai dengan mata angin ;
ADALAH SAH MILIK PARA PENGGUGAT;
Hal 32 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
4. Menyatakan secara hukum bahwa perbuatan Tergugat merupakan Perbuatan
Melawan Hukum ( Onrecht Matige Daad );
5. Menyatakan dalam hukum segala surat-surat yang timbul antara Tergugat
dengan pihak lain sepanjang mengenai tanah aquo dinyatakan tidak berlaku;
6. Menolak gugatan Para Penggugat untuk selebihnya.
7. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam
perkara ini;
DALAM REKONPENSI- Menolak gugatan rekonpensi dari Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat
dalam Konpensi untuk seluruhnya.
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSIMenghukum Tergugat dalam Konpensi / Penggugat dalam Rekonpensi untuk
membayar biaya perkara sejumlah Rp. .2.491.000,00 (dua juta empat ratus
sembilan puluh satu ribu rupiah) .
Menimbang bahwa, atas putusan tersebut Tergugat mengajukan
permohonan banding sebagaimana terdaftar pada kepaniteraan Pengadilan Negeri
Gunung Sitoli Akta Banding Nomor. 09/Bdg/Akta.Pdt/2015/PN.Gst bahwa pada
hari Selasa, tanggal 25 Agustus 2015;
PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan
memeriksa permohonan banding dari kuasa Tergugat yaitu pada hari selasa
tanggal 25 Agusutus 2015 maka permohonan banding tersebut masih dalam
tenggang waktu untuk banding dan diajukan dengan cara serta syarat-syarat
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 199 RBg dan peraturan perundang-
undangan sehingga permohonan banding kuasa Tergugat secara formal dapat
diterima ;
Menimbang, bahwa setelah membaca & mempelajari Memori Banding
Pembanding semula Tergugat, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan menarik
kesiimpulan yang menjadi alasan permohonan banding pada pokoknya sebagai
berikut :
Hal 33 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
1. Bahwa gugatan para Penggugat adalah Obscuur Libel karena adaperbedaan yang sangat menyolok tentang luas tanah yang diuraikan olehPenggugat dalam gugatannya dan dalam perbaikan gugatannya tersebutsehingga gugatan kabur dan tidak jelas maka gugatan Penggugat-Penggugatharus dinyatakan tidak dapat diterima sesuai dengan Putusan MahkamahAgung No. 565.K/Sip/1973 tanggal 21 Agugstus 1974 yang sudah menjadiJurisprudensi Tetap Mahkamah Agung(vide dalam gugatannya pada halaman 3 alinea 1);
2. Bahwa gugatan Penggugat-Penggugat kurang pihak, tanah objek sengketatidak hanya dikuasai secara fisik oleh Tergugat melainkan juga dikuasai olehsaudara-saudara Tergugat lainnya sebagai sesama ahli waris dari orangtuaTergugat, yakni Arif Gulo (Almarhum), Firman Gulo, dan Yamamoni Gulo;oleh karenanya gugatan Penggugat-Penggugat tersebut sangat beralasanhukum untuk ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima; sesuaidengan Putusan Mahkamah Agung RI No. 437.K/Sip/1973 tanggal 9 Desember1975 yang menyebutkan: “Karena tanah sengketa tidak hanya dikuasai olehTergugat sendiri tetapi bersama-sama dengan saudara kandungnya,seharusnya gugatan ditujukan terhadap Tergugat dan saudara Tergugatlainnya bukannya hanya Tergugat sendiri, sehingga oleh karena itu gugatanharus dinyatakan tidak dapat diterima;(vide keterangan saksi-saksi dan surat keterangan ahli waris dari alm SetiGulo No. 470/89/sis-1/2015 tanggal 01 maret 2015 dan surat keterangankematian No. 470/88/sis-1/2015)
TENTANG POKOK PERKARA:
TENTANG BUKTI-BUKTI PARA PENGGUGAT:
Bahwa tidak ada satupun bukti yang diajukan para Penggugatmenunjukkan bahwa objek sengketa adalah warisan atau milik dariorangtua para Penggugat yang bernama Yosefo Gulo (orangtuaPenggugat);
Bahwa pertimbangan majelis hakim pada halaman 54 aline 3 yangmenjadikan “ Bukti P1 berupa soerat keterangan penjerahan tanah hibahtanggal 5 april 1952 antara Yosefu Gulo Alias Ama Watiziduhu denganFonao Goelo Alias Baloegoe Darofa, Gaboe Goelo dan Soja’oedoe Goeloyang ditandatangani dan dibenarkan oleh pedjabat kepala kampoengsisarahili atas nama : Benejami Gulo” sebagai dasar kepemilikan tanahobyek gugatan Yosefo Gulo pertimbangan yang salah, karena berdasarkanpendapat Ahli Bahasa Indonesia, Dr.SADIELI TELAUMBANUA, M.Pd, bahwaSoerat Keterangan Penjerahan Tanah Hibah surat bukti bukti P-1kemungkinan dibuat setelah berlakunya Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)pada tahun 1972; dengan argumen bahwa kata-kata jalan (3 kalidisebutkan), kata jenis, itu merupakan ejaan yang disempurnakanyangbaru berlaku pada tahun 1972; Sebelum tahun 1972 ejaan yang digunakan
Hal 34 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
adalah ejaan lama atau ejaan Suwandi seperti kata jalan (EYD)sebelumnya digunakan kata Djalan dari tahun 1947 s/d 1972, demikianjuga kata jenis sebelum tahun 1972 ditulis Djenis;
Bahwa surat bukti P-1 dapat mengelabui atau menutupinya seolah-olahbukti P-1 tersebut dibuat pada tahun 1952, digunakan juga ejaan yangberlaku sejak tahun 1091 s/d 1947 yaitu ejaan Van Ophuysen antara lainkata Soerat (judul bukti P-1), terseboet, bentoek, menoejoe, joesteroe,maoepoen, manapoen, joega, ditoemboehi, kajoe, beloekar,sebeloemnya, beloem, diperboeat, pengaroeh, penoeh, kemoernian,dipergoenakan, menoeroet perloenja;
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim pada putusan No. 9/Pdt.G/2015/PN-Gst jelas-jelas memutarbalikkan fakta dan bukti yang terungkapdipersidangan dimana keterangan saksi-saksi terutama saksi yang diajukanoleh para Pembanding tidak semuanya dituangkan dalam pertimbanganhukum Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa perkara tersebut;
Bahwa apabila bukti P-6 dan bukti P-11 yang oleh Majelis Hakim utarakanpada halaman 55 aline 4-6 sangatlah keliru apabila dihubungkanketerangan saksi yang dihadirkan oleh Pembanding / Tergugat asalmenurut fakta yang terungkap di persidangan terdapat ketidak sesuaiandalam pertimbangan Majelis Hakim tersebut, dimana yang sebenarnyamenurut saksi BUALA GULO, bahwa objek sengketa adalah kepunyaanorangtua Tergugat yang bernama Seti Gulo dan bukan milik Yosefo Gulo,selain daripada itu keterangan saksi TALIASA GULO yang terungkap dipersidangan yang mengatakan “bahwa disekitar objek sengketa tidak adatanah milik Yosefo Gulo dan bukti P-6 bukan merupakan tanah yangdisengketakan sekarang” maka surat bukti P-6 dan P-11 tidak dapatdijadikan sebagai pertimbangan hakim dalam mengabulkan gugatanpengugat sebagian.
TENTANG BUKTI-BUKTI PARA TERGUGAT:
Bahwa berdasarkan surat bukti T-2 mengenai tanah sengketa, milik dariorangtua Tergugat : Seti Gulo yang berasal dari Kakek Seti Gulo.Sebagaimana keterangan para saksi : Buala Gulo dan Taliasa gulo “ yangmengatakan bahwa mereka mengakui dan membenarkan (vide bukti T-3)sehingga bukti T-3
Bahwa keterangan saksi Penggugat adalah keterangan yang didengar dariorangtuanya yang telah meninggal dan tidak mengetahui asal-usul tanahmenyebutkan hibah dari keturunan Zebua; Dan harus dicermat adalahketerangan saksi Penggugat : Fatulusi Gulo als. Ama Wato yangmenyebutkan bahwa objek sengketa diserahkan oleh orangtua saksikepada Yosefo Gulo als.Ama Watiziduhu (orangtua para Penggugat) adalahkarena ada hubungan keluarga dekat; Halaman ini Tergugat tolok sebabantara saksi dengan para Penggugat sendiri tidak ada hubungan keluarga;
Hal 35 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Bagaimana mungkin saksi yang tidak memiliki hubungan keluarga denganpara Penggugat menghibahkan tanah milik para saksi apalagi dalam ukuranyang sangat luas dan pada akhirnya para saksi tidak memiliki tanah lagi?
TENTANG PEMERIKSAAN SETEMPAT
Bahwa terhadap objek sengketa, Majelis Hakim telah melakukanpemeriksaan setempat, dimana tidak dilakukan pengukuran tanah olehPengadilan Negeri Gunungsitoli, sehingga sulit menentukan kebenaran luasobjek sengketa tersebut menurut gugatan para Penggugat, dan dengandemikian gugatan para Penggugat tersebut sangat beralasan untuk ditolakatau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa setelah membaca & mempelajari Kontra Memori
Banding yang terdaftar di Pengadilan Negeri pada hari tanggal, 20 Oktober 2015
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan menyimpulkan tanggapan Terbanding
pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor :9/Pdt.G/2015/PN-Gst, tanggal 12 – Agustus – 2015, didasarkan ataspertimbangan hukum yang benar serta telah memenuhi rasa keadilan hukum danrasa keadilan masyarakat, Oleh karenanya Para Terbanding / dahulu ParaPenggugat menolak dengan tegas segala bentuk keberatan dalil - dalil MemoriBanding;
I. TENTANG BANTAHAN EKSEPSIBahwa Para Terbanding membantah dengan tegas dalil-dalil Eksepsi Memori
Banding Pembanding dengan dasar dan alasan sebagai berikut:
1. Gugatan Obscuur Libel
Bahwa Para Terbanding menolak dalil Eksepsi Memori Banding mengenaiGugatan Obscuur Libel karena Para Terbanding telah menjelaskan secaraterang benderang mengenai asal usul tanah perkara, letak, luas dan batas-batastanah perkara, sebagaimana pada halaman 2 – 11 Putusan Nomor :9/Pdt.G/2015/PN-Gst dalam gugatan tanggal 20 Januari 2015; dan padahalaman 12 – 15 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gst dalam perbaikangugatan tanggal 24 Maret 2015, yang didasari pada Soerat KeteranganPenjerahan tanah hibah tanggal 5 April 1952 antara YOSEFO GULO AlsAma Watiziduhu (Pewaris Para Penggugat) dengan 1. FONAO GOELOALIAS AMA BALOEGOE DAROEA; 2. GABOE GOELO 3. SOJA’OEDOEGOELO yang ditandatangan dan dibenarkan oleh Pedjabat Kepala KampoengSisarahili atas nama : BENEJAMI GULO (Bukti Surat P – 1), didukungdengan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gunungsitoli padahalaman 49 yang menyatakan “bahwa dalam Surat Gugatan Para Penggugatsecara tegas telah disebutkan dan diuraikan letak, luas dan batas-batas tanahyang digugatnya”;
Hal 36 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Bahwa kemudian Majelis Hakim telah mempertimbangkan dengan tepat danbenar mengenai luas tanah perkara sekarang yang di dasari pada gugatan danperubahan gugatan serta hibah jalan maupun bukti P.1, P.2, P.3, P.4, P.5 ParaTerbanding / dahulu Para Penggugat pada halaman 57 Putusan Nomor :9/Pdt.G/2015/PN Gst alinea ke 3 yang menyatakan : bahwa mengenaikeberadaan tanah obyek sengketa saat ini yang awalnya sekitar 2 (dua) Hektarkarena sebagian tanah obyek sengketa telah dialihkan kepada pihak lain dengancara dihibahkan dan dijual, maka terjadi pengurangan terhadap obyek tanahperkara sebagai berikut: Pewaris para Penggugat dK / para Tergugat dR menghibahkan sebagian
tanah perkara kepada Pemerintah daerah untuk pembangunan jalan denganukuran Panjang ± 175 M x Lebar ± 5 M sehingga luasnya menjadi ± 875M2;
Pewaris para Penggugat dK / para Tergugat dR menjual kepada Balinia Gulodengan ukuran ± 120 M2;
Penggugat Emmanuel Gulo menjual sebagian tanah perkara tersebutkepada Balinia Gulo dengan luas ± 70 M2;
Penggugat Emmanuel Gulo menjual sebagian tanah perkara tersebutkepada Balinia Gulo dengan luas ± 300 M2;
Ibu Kandung Penggugat II (Leos Balthasar Wirawan Gulo) menjual sebagiantanah kepada Fa’ahakho Dodo Daeli dengan luas ± 600 M2;
Sehingga keseluruhan luas tanah perkara sekarang ± 2 Ha - ± 1965 M2Sisanya luas tanah sekarang ± 18.035 M2;
Bahwa justru sebaliknya Pembanding tidak dapat membuktikan kebenaran asalusul tanah perkara, letak, luas dan batas-batas tanah perkara yangdikuasainya/diolahnya, baik dalam Eksepsi/Jawaban, Gugatan Rekopensi,Duplik, Keterangan Saksi-sakai maupun Bukti T.3 dan Bukti T.4 yang padakenyataannya tidak bersesuaian dan oleh karenanya dalil Eksepsi GugatanObscuur Libel ini patut untuk ditolak dan/atau setidak-tidaknya tidak dapatditerima;
2. Gugatan Kurang Pihak
Bahwa Para Penggugat tidak menarik saudara kandung Tergugat atas nama :ARIF GULO (Almarhum), FIRMAN GULO dan YAMAMONI GULO, (ahliwaris : Seti Gulo) sebagai pihak dalam perkara ini, karena ARIF GULO(Almarhum), FIRMAN GULO dan YAMAMONI GULO tidak menguasaiobyek sengketa milik YOSEFO GULO (Pewaris Para Terbanding). Akan tetapi,selama ini yang menguasai secara nyata obyek sengketa milik PewarisPara Terbanding adalah Tergugat sendiri,
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim Pengadilan NegeriGunungsitoli telah menerapkan hukum dengan tepat dan benar pada halaman48 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gst)” dengan memberi pertimbangansebagai berikut:- Bahwa pada prinsipnya setiap orang atau badan hukum sebagai subjek
hukum berhak mengajukan gugatan ke pengadilan bilamana yangbersangkutan merasa haknya dilanggar atau kepentingannya dirugikan oleh
Hal 37 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
pihak/orang lain, sedangkan untuk menilai benar tidaknya ada pelanggaranhak dan/atau kepentingan yang dirugikan tersebut tergantung dari hasilpemeriksaan dan pembuktian di persidangan, dengan demikian asas inimemberikan kewenangan sepenuhnya kepada Penggugat dK/Tergugat dRuntuk menentukan siapa-siapa saja yang ditarik sebagai Tergugat atauTurut Tergugat di dalam gugatannya dan asas inipun telah diterapkandalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor : 305 K/Sip/1971 tanggal16 Juni 1971 jo Nomor : 366 K/Sip/1973 tanggal 10 Desember 1973 Jo.Nomor : 516 K/Sip/1973 tanggal 25 September 1975 yang menyatakanbahwa Penggugat berhak menentukan siapa-siapa yang akan digugat yangdianggapnya telah melanggar haknya atau merugikan kepentingannya,demikian pula dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor : 3909K/Pdt/1994 tanggal 11 April 1997 ditegaskan bahwa adalah hak dariPengugat untuk menentukan siapa-siapa yang ditarik menjadi pihak dalamperkara;
- Bahwa kemudian dengan berpedaoman pada Yurisprudensi MahkamahAgung RI Nomor : 1072 K/Sip/1982 tanggal 1 Agustus 1983 yangmenegaskan : Suatu gugatan perdata yang bertujuan untuk menuntuthaknya atas sebidang tanah yang dikuasai oleh orang lain, maka orang yangharus ditarik sebagai pihak Tergugatnya adalah orang-orang yang secaranyata benar-benar menguasai/menghaki tanah yang disengketakantersebut, dan berdasarkan keterangan para saksi pihak Penggugat maupunTergugat, serta Pengakuan Tergugat dan hasil Pemeriksaan Setempat dilokasi, diperoleh fakta bahwa tanah obyek perkara saat ini secara nyata/fisikdikuasai oleh Tergugat, sedangkan saudara-saudara Tergugat yang lainsudah sejak lama tidak tinggal di Desa Sisarahili Kecamatan MandreheKabupaten Nias Barat tetapi mereka sudah pergi merantau ke Jambi;
Bahwa kemudian pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 49 Putusan Nomor: 9/Pdt.G/2015/PN Gst)” alinea ke 1 yang menyatakan : bahwa denganberpedoman asas/kaedah hukum yang ditegaskan dalam Yurisprudensitersebut, Majelis Hakim berkesimpulan Eksepsi inipun harus ditolak karenatanpa diikutsertakan mereka itu (ahli waris Seti Gulo) sebagai pihak dalamperkara ini tidaklah menjadikan gugatan kurang lengkap pihaknya atau kurangsempurna yang berakibat Gugatan tidak dapat diterima;
Bahwa selanjutnya Surat Keterangan Ahli Waris No. 470/89/SIS-I/2015 tanggal1 Maret 2015 (bukti surat T.2) bukan merupakan alas hak kepemilikan Kakek,Orang tua Pembanding / dahulu Tergugat maupun Pembanding / dahuluTergugat di atas tanah perkara dan oleh karenanya sangat berdasar hukumEksepsi Gugatan Kurang Pihak ini patut untuk ditolak dan/atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;
II. TENTANG POKOK PERKARA
Bahwa Para Terbanding menolak dengan tegas dalil-dalil Memori BandingPembanding kecuali yang nyata-nyata diakui kebenarannya ;
Hal 38 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Bahwa Para Terbanding mengajukan Soerat Keterangan Penjerahantanah hibah tanggal 5 April 1952 antara YOSEFO GULO Als AmaWatiziduhu (Pewaris Para Penggugat) dengan 1. FONAO GOELOALIAS AMA BALOEGOE DAROEA; 2. GABOE GOELO 3. SOJA’OEDOEGOELO yang ditandatangan dan dibenarkan oleh Pedjabat KepalaKampoeng Sisarahili atas nama : BENEJAMI GULO (Bukti Surat P – 1),sebagai bukti alas hak Kepemilikan YOSEFO GULO (Pewaris ParaTerbanding / dahulu Para Penggugat di atas tanah terperkara, didukungdengan Pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 54 Putusan Nomor :9/Pdt.G/2015/PN Gst alinea ke 3, yang menyatakan : bahwa bukti suratP.1 menerangkan tanah sengketa berasal dari tanah milik Zebua Gulo,yang diwariskan kepada keturunannya dan hal ini juga telah diterangkanoleh Saksi FATULUSI GULO dan Saksi AMONIO GULO dimukapersidangan sebagai berikut:Bahwa Para Penghibah (1. FONAO GOELO ALIAS BALOEGOE DAROEA; 2.GABOE GOELO 3. SOJA’OEDOE GOELO) mendapatkan tanah tersebut, darikakek saksi yang bernama Zebua Gulo;
Bahwa anak kandung laki-laki Zebua Gulo ada dua orang yaitu : GOE GULOdan SENDRAZOYA GULO;
Bahwa saksi hanya tahu salah seorang keturunan GOE GULO yaitu : SumolaGulo alias Ama Hukumbowo, kemudian Hukumbowo Gulo, mempunyaianak salah seorang TEMAZISOKHI GULO ALS AMA NIUS;
Bahwa Saksi menerangkan bahwa keturunan SENDRAZOYA GULO ada 5(lima) orang yaitu 1. Sokhomo Gulo als Ama mbadina, 2. Ndrali Gulo aliasAma SOJA’OEDOE GOELO (Soja’oedoe Gulo Penghibah), 3. Fonau Guloalias Ama waudulala (penghibah), 4. Te’ero Gulo alias Ama Dobara, 5.Lahe Gine Gulo alias Ama Otahogo;
Bahwa selanjutnya didukung dengan keterangan saksi FATULUSI GULO padahalaman 31 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gst, saksi AMONIO GULOpada halaman 33 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gst, dan saksiTEMAZISOKHI GULO ALS AMA NIUS pada halaman 35 Putusan Nomor :9/Pdt.G/2015/PN Gst yang menyatakan : Bahwa sepengetahuan Saksi tanah sengketa milik Alm. Yosefo Gulo Als Ama
Watiziduhu (Pewaris Para Penggugat); Bahwa saksi menerangkan Alm. Yosefo Gulo Als Ama Watiziduhu (Pewaris
Para Penggugat mendapatkan tanah sengketa tersebut dengan cara hibah; Bahwa Saksi menerangkan bahwa yang menghibahkan tanah sengketa
tersebut kepada Alm. Yosefo Gulo Als Ama Watiziduhu (Pewaris ParaPenggugat) adalah 1. FONAO GOELO ALIAS BALOEGOE DAROEA; 2.GABOE GOELO 3. SOJA’OEDOE GOELO;
Saksi menerangkan bahwa benar awalnya tanah sengketa adalah milik ParaPenghibah (1. FONAO GOELO ALIAS BALOEGOE DAROEA; 2. GABOEGOELO 3. SOJA’OEDOE GOELO) keturunan Zebua Gulo;
Bahwa para saksi yaitu : saksi FATULUSI GULO, saksi AMONIO GULO dansaksi TEMAZISOKHI GULO yang dihadirkan Para Terbanding / dahulu Para
Hal 39 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Penggugat adalah keturunan Zebua Gulo sebagai pemilik awal tanahterperkara, sebagaimana keterangan saksi FATULUSI GULO pada halaman32 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN yang menyatakan bahwa Saksimenerangkan nama ayah saksi : Otohago Gulo alias ama wilina, Nama KakekSaksi Lahe Gine Gulo alias Ama Otahogo, anak kandung dari SENDRAZOYAGULO, Keturunan Zebua Gulo, didukung dengan Keterangan saksi Pembanding/ dahulu Tergugat yaitu : saksi SUARA GULO dihalaman 44 Putusan Nomor :9/Pdt.G/2015/PN-Gst yang menyatakan : bahwa anak dari Otahogo Guloadalah Fatulusi Gulo alias Ama Wato sedangkan Otahogo Gulo adalahketurunan dari SENDRAZOYA GULO, kemudian saksi AMONIO GULO padahalaman 33 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN-Gst yang menyatakan : bahwasaksi menerangkan nama ayah saksi yaitu Hunombowo Gulo, nama kakeksaksi Te’ero Gulo alias ama Dobara, anak kandung dari SENDRAZOYA GULO,Keturunan Zebua Gulo, Selanjutnya saksi TEMAZISOKHI GULO padahalaman 35 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN yang menerangkan : bahwanama ayah saksi yaitu Hukumbowo Gulo Alias Ama Tema, nama kakek saksiSumola Gulo Alias Ama Huku, Anak kandung dari Goe Gulo, Keturunan ZebuaGulo;
Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, bukti-bukti Para Terbanding /dahulu Para Penggugat baik bukti surat maupun Keterangan Para saksiFATULUSI GULO, saksi AMONIO GULO dan saksi TEMAZISOKHI GULO,pada prinsipnya saling bersesuaian sebagaimana dalam pertimbanganMajelis Hakim pada halaman 55 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN- Gst alineake 1 menyatakan : bahwa terhadap bukti surat P.1 s/d P.5 termasuk dalamkategori Akta di Bawah Tangan. Pasal 1874 Kitab Undang-Undang HukumPerdata/Burgerlijk Wet Boek (BW) dan Pasal 286 Reglemen Buiten engewijsten (RBg) merumuskan bahwa yang dimaksud dengan akta di bawahtangan adalah: tulisan atau akta yang dibuat dan ditandatangani dibawah tangan’ tidak dibuat atau ditandatangani dihadapan pejabat yang berwenang atau tidak dibuat oleh pejabat yang berwenang;
Bahwa menurut Pasal 1875 BW dan Pasal 288 RBg, selama tidak dibantah olehyang membuat dan bertandatangan di akta tersebut, maka akta dibawahtangan mempunyai daya kekuatan pembuktian yang sempurna sepertilayaknya akta otentik dan mengikat pada orang yang menandatangani aktatersebut dan juga kepada ahli waris orang tersebut dan kepada orang yangmendapat hak dari mereka;Bahwa bukti surat dan saksi-saksi Para Terbanding sangat relevan danmembuktikan Kepemilikan Alm. Yosefo Gulo (Pewaris Para Terbanding /dahulu Para Penggugat) maupun Para Terbanding / dahulu Para Penggugat diatas tanah terperkara, yaitu:
Hal 40 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Bukti P -1 : Soerat Keterangan Penjerahan tanah hibah tanggal 5April 1952 antara YOSEFO GULO Als Ama Watiziduhu (Pewaris ParaPenggugat) dengan 1. FONAO GOELO ALIAS BALOEGOE DAROEA; 2.GABOE GOELO 3. SOJA’OEDOE GOELO yang ditandatangan dandibenarkan oleh Pedjabat Kepala Kampoeng Sisarahili atas nama :BENEJAMI GULO;
Bahwa tanah sengketa dalam bukti surat ini terletak di Desa Sisarahili, diPinggir Jalan dekat Kota Mandrehe, Kecamatan Mandrehe, KabupatenNias / sekarang Kabupaten Nias Barat;- Bahwa ukuran tanah sengketa dalam bukti surat ini dengan Luas = + 2
Hektar;- Bahwa batas-batas tanah sengketa dalam bukti surat ini, sebagai
berikut :- Sebelah Timur : Sungai kecil simatetaoeli / sekarang sesuai dengan
mata angin;- Sebelah Barat : Mata air sungai kecil nandrulo dan
menyisir jalan ke Sisarahili / sekarang sesuai dengan mata angin ; --- Sebelah Utara : Tanah milik kami sendiri / sekarang sesuai
dengan mata angin ;- Sebelah Selatan : Jalan Menuju Kota Mandrehe / sekarang
sesuai dengan mata angin ; -Bukti P – 2 : Surat Jual Beli tertanggal 10 November 1998 antara YOSEFOGULO Als Ama Watiziduhu (Pewaris Para Penggugat) dengan BALINIA GULO; --
Keterangan : Bukti surat untuk membuktikan bahwa semasa hidup YOSEFO GULO
Als Ama Watiziduhu (Pewaris Para Penggugat) sebagai pemiliktanah sengketa berdasakan Soerat Keterangan Penjerahan tanahhibah tanggal 5 April 1952, telah menjual sebagian tanah tersebutkepada BALINIA GULO;
Bukti P – 3 : Surat Perjanjian Ganti Rugi tanggal 27 Agustustahun 2007 antara IMMANUEL GULO dengan BALINIA GULO; --Bahwa bukti surat ini membuktikan dimana IMMANUEL GULO anakkandung YOSEFO GULO Als Ama Watiziduhu sebagai pemilik tanahsengketa;
Bukti P - 4 : Surat Perjanjian Jual Beli tanah tanggal 24 Mei tahun2010 antara IMMANUEL GULO dengan BALINIA GULO; Bahwa buktisurat ini dimana IMMANUEL GULO anak kandung YOSEFO GULOAls Ama Watiziduhu sebagai pemilik tanah sengketa
Bukti P – 5 : Surat Jual Beli tertanggal 17 Januari 2011 antara ASPHITAMARIA DASWATINA MENDROFA Als Ina Wira, Ibu Kandung Penggugatatas nama : LEOS BALTHASAR WIRAWAN GULO Als Wira denganFA’AHAKHO DODO DAELI ;- Bahwa bukti surat membuktikan dimana Istridari Almarhum SASTRA ELL GULO Als Ama Wira, Ibu Kandung PenggugatLEOS BALTHASAR WIRAWAN GULO Als Wira atas nama : ASPHITAMARIA DASWATINA MENDROFA Als Ina Wira, menantu YOSEFO GULOAls Ama Watiziduhu sebagai pemilik tanah sengketa;
Bukti surat P – 6 telah dipertimbangkan Majelis Hakim pada halaman 55putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN-Gst alinea ke 3 yang menyatakan : bahwaterhadap bukti P.6 dari fakta persidangan berupa keterangan saksi-saksiTergugat dK / Pengunggat dR dan juga telah dibenarkan oleh Pengunggat dK /
Hal 41 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Tergugat dR dalam kesimpulannya bahwa dalam bukti surat ini, bukan tanahsengketa dan tiada ada hubungannya dalam perkara ini sehingga bukti inimenjadi tidak relevan dipertimbangkan dan haruslah dikesampingkan;-
Bukti P – 11 yang telah dipertimbangkan Majelis Hakim pada halaman 55putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN-Gst alinea ke 5 yang menyatakan : bahwaberdasarkan bukti surat P.11 yang berupa Surat Pernyataan Ahli Waris yangmenerangkan bahwa Alm. Yosefo Gulo, telah meninggal dunia pada tanggal19 September 2002 dan Para Penggugat dK / Para Tergugat dR merupakanahli waris dari Alm. Yosefo Gulo yang mewarisi seluruh harta peninggalanberupa tanah obyek perkara dari orang tua dan kakeknya tersebut, hal inidijelaskan juga oleh saksi-saksi Penggugat dK / Tergugat dR yang telahdidengar keterangannya dipersidangan bahwa Yosefo Gulo Als AmaWatiziduhu memiliki seorang istri bernama Elina Gulo serta memiliki ahli warisdalam hal ini Para Penggugat dK / Para Teergugat dR ;
Bahwa selain bukti-bukti surat tersebut di atas, untuk membuktikan kebenarangugatannya telah mengajukan saksi-saksi atas nama : saksi FATULUSIGULO, saksi AMONIO GULO dan saksi TEMAZISOKHI GULO, sangatrelevan membuktikan hak kepemilikan Alm. Yosefo Gulo (Pewaris ParaTerbanding / dahulu Para Penggugat) di atas tanah perkara, karena Parasaksi-saksi tersebut adalah keturunan Zebua Gulo sebagai pemilik awal tanahperkara;
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 54 alinea 3, telah tepat danbenar dan Keterangan Ahli Bahasa Indonesia : Dr. SADIELI TELAUMBANUA,M.Pd telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim dengan tepat dan benar padahalaman 57 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gst alinea ke 4, yangmenyatakan : Bahwa perihal keterangan Saksi Ahli Bahasa yang diajukan olehpihak Tergugat dK/Penggugat dR untuk menerangkan keberadaan bukti P.1dan bukti T.3 maka Majelis Hakim berpendapat walaupun di dalam surattersebut ada menggabungkan beberapa jenis ejaan yang pernah berlakumaupun menggunakan istilah yang tidak dikenal dalam kaidah bahasaIndonesia maka tidak menyebabkan secara otomatis surat bukti P.1 dan T.3tersebut menjadi tidak sah dan tidak mengikat bagi mereka yang telahmembuatnya, karena pada saat surat tersebut dibuat kondisi keberadaanmasyarakat di Kepulauan Nias masih belum banyak yang benar benar pahambahasa Indonesia khususnya dalam bahasa tulisan. Kemudian pertimbanganMajelis Hakim halaman 58 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gst alinea ke 1,yang menyatakan : Bahwa selanjutnya untuk dapat menyatakan terhadapsurat P.1 dan T.3 tidak dapat kebenarannya tentunya harus melaluipemeriksaan lebih lanjut melalui Labkrim Polri dan telah menjadi ranahnyahukum pidana sehingga majelis berpendapat keterangan ahli tersebut haruslahdikesampingkan;
Bahwa Pertimbangan Majelis Hakim, bukti surat P.6 dan P.11 pada halaman55 putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN-Gst alinea 4-6 telah tepat dan benar,karena dalam perkara ini obyek sengketa (tanah perkara) bukan tanah yangterletak di dalam bukti Surat Tanah Warisan Milik YOSEFO GULO, tanggal 16Mei 1989 (bukti surat P.6) yang didukung dengan Keterangan SaksiPembanding / dahulu Tergugat yaitu saksi TALIASA GULO pada halaman 40
Hal 42 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gst yang menerangkan : Bahwa tanahyang dimaksud dalam surat bukti P.6 tidak termasuk juga tanah yangdisengketakan sekarang. Akan tetapi obyek sengketa dalam perkara ini adalahtanah yang terletak di dalam bukti Soerat Keterangan Penjerahan tanahhibah tanggal 5 April 1952 (Bukti surat P.1), sebagai bukti KepemilikanYOSEFO GULO (Pewaris Para Terbanding / dahulu Para Penggugat) danSurat Pernyataan Ahli Waris Alm. Yosefo Gulo, yang disaksikan dandibenarkan oleh Kepala Desa Sisarahili dan dikuatkan oleh Camat Mandrehe(bukti surat P.11) diajukan oleh Para Terbanding / dahulu Para Penggugatdipersidangan untuk membuktikan bahwa Alm. Yosefo Gulo memiliki seorangIstri bernama Elina Gulo serta memiliki ahli waris dalam hal ini adalah ParaTerbanding / dahulu Para Penggugat;
TENTANG BUKTI–BUKTI PARA TERGUGAT (dalil Memori Banding hal. 7)
Bahwa bukti surat T.1, T.2, T.3 dan T.4, bukan merupakan bukti kuat danyang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum tentang alas hakkepemilikan Kakek, Orang tua Pembanding
Bahwa adapun Tanggapan Para Terbanding / dahulu Para Penggugat, untukmenolak bukti surat T.1, T.2, T.3 dan T.4 bukan sebagai alas hak kepemilikan,sebagai berikut:
1. Bukti T – 1 : Fotocopy Surat Keterangan Kematian An. SETI GULO No:470/88/SIS-I/2015 tanggal 01 Maret 2015; - membuktikan bahwa benarSETI Gulo (Ayah Pembanding) telah meninggal dunia; Surat bukti tidakrelevan dan tidak berkaitan dengan hak kepemilikan kakek, orang tuaPembanding / dahulu Tergugat maupun Pembanding / dahulu Tergugatsendiri di atas tanah terperkara; -
2. Bukti T - 2 : Fotocopy Surat Keterangan Ahli Waris No: 470/89/SIS-I/2015tanggal 1 Maret 2015;Bahwa bukti menjelaskan ahli waris Alm. Seti Gulo;bukti ini tidak relevan dan tidak berkaitan dengan hak kepemilikan kakek,orang tua Pembanding / dahulu Tergugat maupun Pembanding / dahuluTergugat sendiri di atas tanah terperkara; ---
3. Bukti T – 3 : Fotocopy Surat Penetapan Watas Tanah Perkebunan AntaraDobara Gulo cs dengan Andrea Gulo cs tanggal 6 Agustus 1962; Bahwadalam bukti surat ini tidak dijelaskan bahwa tanah tersebut tanah Sa’amaoGulo Alias Ama Andrea, akan tetapi yang ditegaskan adalah tanahperkebunan yang terletak di harefa dari cucu Zebua Gulo;-Bahwadalam bukti surat ini tidak jelas asal usul tanah milik TergugatKonvensi/Penggugat Rekonvensi;--Bahwa bukti ini bukan alas hakkepemilikan Andrea Gulo cs, karena tidak jelas dari mana Andrea Gulo csmemperoleh tanah tersebut;-Bahwa bukti surat ini bukan alas hakkepemilikan Seti Gulo dan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi;-Bahwa batas-batas tanah yang ada didalam bukti surat ini, berbedadengan batas-batas tanah yang ditulis Tergugat Konvensi/PenggugatRekonvensi di dalam Eksepsi/Jawaban dan Gugatan Rekonpensi yangdiajukan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dipersidangan tanggal7 April 2015 serta di dalam Duplik yang diserahkan dipersidangan olehTergugat pada tanggal 28 April 2015;-
4. Bukti T – 4 : Fotocopy Peta Tanah dan Luas yang diolah dan dikuasaioleh SETI GU LO dan diteruskan oleh Ahli waris Arif Gulo Almarhum,
Hal 43 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Firman Gulo, Yamamoni Gulo dan Hadi Soslima Gulo yang terletak diDesa Sisarahili I, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat tanggal 18Mei 2015; Bahwa ukuran tanah yang dimaksud Tergugat pada bukti suratini yang dibuat tanggal 18 Mei 2015, tidak ada tercantum di dalamEksepsi/Jawaban dan Gugatan Rekonpensi yang diajukan Tergugatdipersidangan tanggal 7 April 2015 serta di dalam Duplik yang diserahkandipersidangan oleh Tergugat pada tanggal 28 April 2015; -Bahwa ukurantanah yang dimaksud dalam bukti surat ini tanggal 18 Mei 2015, tidak adadi dalam Surat Penetapan Watas Tanah Perkebunan Antara Dobara Gulocs dengan Andrea Gulo cs tanggal 6 Agustus 1962 (bukti T – 3); Bahwabukti T.3 telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim dengan tepat danbenar pada halaman 56 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gst alinea ke3 menyatakan : bahwa sebaliknya, Tergugat dK / Penggugat dR untukmembuktikan dalilnya bahwa tanah obyek sengketa adalah miliknya yangtelah didapat dari secara warisan turun temurun dari kakek dan orang tuamereka telah mengajukan surat bukti T.3 yaitu Surat penetapan watastanah perkebunan antara Dobara Gulo cs dengan Andrea Gulo cs,kemudian alinea ke 4 menyatakan : bahwa setelah Majelis Hakim menelitisurat bukti tersebut maka Majelis Hakim berpendapat surat tersebut jugatergolong dalam akta dibawah tangan dan surat bukti ini bukan merupakanalas hak kepemilikan tanah karena tidak menerangkan asal usul tanahtersebut, selanjutya alinea ke 5 menyatakan : bahwa bukti surat ini jugabukan alas hak kepemilikan Seti Gulo dan Tergugat Konvensi / PenggugatRekonvensi karena batas-batas tanah yang ada di dalam bukti surat ini,berbeda dengan batas-batas tanah yang ditulis Tergugat Konvensi /Penggugat Rekonvensi di dalam Eksepsi/Jawaban dan dalam GugatanRekonvensi yang diajukan Tergugat Konvensi / Penggugat Rekonvensidipersidangan serta di dalam Duplik yang diserahkan dipersidangan olehTergugat Konvensi / Penggugat Rekonvensi. Seterusnya alinea ke 6menyatakan : bahwa dalam bukti surat ini juga tidak disebutkan letak tanahyaitu : Desa, Kecamatan dan Kabupatennya dan alinea ke 7 menegaskan: bahwa dari pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim berpendapatbahwa tanah terperkara tersebut bukan kepunyaan kakek dan orang tuaTergugat yang kemudian telah diwariskan kepada Tergugat dK /Penggugat dR;
Bahwa sehubungan dengan bukti surat T.1, T.2 dan T.4 di atas, telahdipertimbangkan Majelis Hakim dengan tepat dan benar pada halaman 56Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gst alinea ke 8 yang mengatakan : bahwaterhadap bukti lain dari Tergugat dK / Penggugat dR yaitu T.1, T.2 dan T.4karena tidak merupakan bukti kepemilikan haruslah dikesampingkan; -Bahwa dari bukti surat Pembanding / dahulu Tergugat yaitu T.3 dan T.4dihubungkan dengan Eksepsi/Jawaban, Gugatan Rekonvensi dan Duplikmaupun keterangan saksi-saksi Pembanding / dahulu Tergugat tidak adayang bersesuaian mengenai asal usul tanah, letak, ukuran, batas-batastanah yang dimaksud dalam bukti surat T.3 dan keterangan saksi-saksiPembanding / dahulu Tergugat menurut hukum merupakan Testimonium deauditu karena keterangan saksi-saksi tersebut yang didengar dari orang lainyang tidak ada hubungan darah dengan Zebua Gulo sebagai pemilik awaltanah terperkara;
Hal 44 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Bahwa untuk mempertegas tanah terperkara berasal dari Zebua Gulo yangtelah diwariskan kepada keturunannya di dalam bukti surat T.3 ditulis dengantegas yaitu “--- tanah perkebunan yang terletak di harefa dari cucu ZebuaGulo”, artinya bahwa tanah perkara bukan milik Alm. Sa’amao Gulo (KakekPembanding / dahulu Tergugat) dan Alm. Seti Gulo (Orang tua Pembanding /dahulu Tergugat) maupun Pembanding / dahulu Tergugat dan/atau tidak adatanah milik Alm. Sa’amao Gulo (Kakek Pembanding / dahulu Tergugat) danAlm. Seti Gulo (Orang tua Pembanding / dahulu Tergugat) maupunPembanding / dahulu Tergugat di lokasi tanah perkara, melainkan tanahperkara berasal dari tanah milik Zebua Gulo yang telah diwariskan kepadaketurunannya dan kemudian keturunan Zebua Gulo atas nama : 1. FONAOGOELO ALIAS BALOEGOE DAROEA; 2. GABOE GOELO 3. SOJA’OEDOEGOELO menghibahkan tanah perkara kepada Alm. YOSEFO GULO (PewarisPara Terbanding / dahulu Para Penggugat) bukti surat P.1. SelanjutnyaZebua Gulo dan Keturunannya serta YOSEFO GULO (Pewaris ParaTerbanding / dahulu Penggugat) maupun Para Terbanding / dahulu ParaPenggugat tidak pernah mengalihkan hak kepemilikan di atas tanah perkarakepada Kakek dan Orang tua Pembanding / dahulu Tergugat maupun kepadaPembanding / dahulu Tergugat sendiri;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka pertimbangan MajelisHakim pada halaman 56 alinea ke 4 telah tepat dan benar dan oleh karenanyadalil-dalil Memori Banding sepanjang mengenai bukti-bukti Pembanding /dahulu Tergugat baik bukti surat maupun saksi-saksi, sangat berdasar hukumuntuk ditolak dan atau dikesampingkan;
TENTANG KETERANGAN SAKSI PARA TERBANDING / DAHULU PARAPENGGUGAT
Bahwa Keterangan saksi-saksi Para Terbanding / dahulu Para Penggugat atasnama : saksi FATULUSI GULO, saksi AMONIO GULO dan saksiTEMAZISOKHI GULO menyebutkan bahwa tanah terperkara adalah milikYosefo Gulo sumber pengetahuan para saksi-saksi Para Terbanding / dahuluPara Penggugat yang didengar dari orang tua para saksi-saksi yangmerupakan keturunan Zebua sebagai pemilik awal tanah terperkara; menuruthukum dibenarkan sebagai alat bukti, sebagaimana dalam M. Yahya Harapan,Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktiandan Putusan Pengadilan, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, tahun 2005, hlm 662– 663 yang menyatakan : penerimaan testimonium de auditu sebagai alat buktisecara eksepsional, telah dibenarkan Yurisprudensi peradilan Indonesia. Salahsatu di antaranya Putusan MA No. 239 K/Sip/1973. Dalam kasus ini PN, PTdan MA membenarkan kesaksian de auditu sebagai alat bukti denganpertimbangan yang berbunyi :
Bahwa keterangan saksi-saksi di atas pada umumnya adalah menurut pesan,tetapi haruslah pula dipertimbangkan bahwa hampir semua kejadian atauperbuatan atau peristiwa hukum yang terjadi dahulu tidak mempunyai surat,tetapi adalah berdasarkan pesan turun temurun, sedangkan saksi-saksi yanglangsung menghadapi perbuatan hukum itu dulunya tidak ada lagi yangdiharapkan hidup sekarang, sehingga dalam hal demikian pesan turuntemurun itulah yang dapat diharapkan sebagai keterangan dan menurut
Hal 45 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
pengetahuan Hakim Majelis sendiri pesan-pesan seperti ini oleh masyarakatBatak umumnya dianggap berlaku dan benar: dalam pada itu harus pula diperhatikan tentang dari siapa pesan itu diterima
dan orang yang memberi keterangan bahwa dialah yang menerima pesantersebut;
oleh karena itu, dari sudut inilah dinilai keterangan saksi-saksi tersebut;
Bahwa selanjutnya keterangan saksi FATULUSI GULO, pada pokoknyamenerangkan bahwa Yosefo Gulo (Pewaris Para Terbanding / dahulu ParaPenggugat) memperoleh tanah terperkara dengan cara hibah dari (1. FONAOGOELO ALIAS BALOEGOE DAROEA; 2. GABOE GOELO 3. SOJA’OEDOEGOELO) keturunan Zebua Gulo dan bersesuaian dengan Bukti surat P.1,bukan karena hubungan keluarga, dan selanjutnya keterangan saksiFATULUSI GULO pada halaman 32 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gstmenerangkan: Bahwa saksi mengatakan sekarang tanahnya berbatasan dengan tanah
sengketa disebelah Utara; Bahwa saksi menerangkan tanah miliknya berasal dari tanah milik kakek
saksi yaitu Zebua Gulo;Bahwa kemudian saksi AMONIO GULO pada halaman 34 Putusan Nomor :9/Pdt.G/2015/PN Gst menerangkan ; bahwa saksi menerangkan tanda-tanda alam batas tanah antara tanah
saksi dengan tanah sengketa yaitu Sungai Simatetauli; Bahwa saksi mengatakan tanah miliknya berasal dari kakek saksi yaitu
Zebua Gulo; Bahwa saksi tinggal di atas tanah miliknya disebelah timur tanah sengketa;
TENTANG KETERANGAN SAKSI PEMBANDING / DAHULU TERGUGAT
Bahwa keterangan saksi-saksi Pembanding / dahulu Tergugat, atas nama :BUALA GULO, TALIASA GULO, FATONI GULO, SUARA GULO dan BUALA IIGULO, tidak bersesuaian dengan Eksepsi/Jawaban, Gugatan Rekonpensidan Duplik serta bukti surat T.3 dan T.4 Pembanding / dahulu Tergugattentang asal-usul tanah, letak, ukuran dan batas-batas tanah;Bahwa pada prinsipnya sumber pengetahuan para saksi Pembanding / dahuluTergugat tersebut didengar dari orang tua para saksi, maka hal ini menuruthukum merupakan TESTIMONIUM DE AUDITU atau dengan kata laindiragukan kebenarannya dan tidak dibenarkan sebagai suatu alat bukti karenapara saksi dan orang tua para saksi bukan keturunan Zebua Gulo sebagaipemilik awal tanah terperkara dan tidak ada berkaitan dengan tanahsengketa, dan dalam hal orang tua Pembanding / dahulu Tergugat dankeluarganya menguasai, mengolah, menanami dan mengambil hasil obyeksengketa, bukan berarti tanah terperkara milik Kakek, Orang tuaPembanding / dahulu Tergugat dan keluarganya, hal ini didukung denganketerangan saksi Para Terbanding / dahulu Para Penggugat atas nama : saksiFATULUSI GULO pada halaman 32 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gstmenerangkan: bahwa saksi tidak mengetahui dasar Hadi Soslima Gulo(Tergugat) menguasai tanah sengketa dan bahwa saksi tidak tahu dan tidakpernah mendengar mengenai Wanoro Ola Dano (menentukan batas tanah)tahun 1962 (T.3). Kemudian saksi AMONIO GULO pada halaman 34 PutusanNomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gst menerangkan : bahwa tanah sengketa dahulu
Hal 46 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
milik Zebua Gulo dan tidak ada tanah milik keluarga Tergugat; dan selanjutnyasaksi TEMAZISOKHI GULO pada halaman 36 Putusan Nomor :9/Pdt.G/2015/PN Gst menerangkan : bahwa saksi tidak tahu dan tidak pernahmendengar dari orang tua saksi tentang Wanoro Ola Dano (menentukan batastanah) tahun 1962 (T.3);
Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka keterangan parasaksi Para Terbanding / dahulu Para Penggugat, dibenarkan oleh hukum sebagaisuatu alat bukti dan bukan merupakan TESTIMONIUM DE AUDITU, dansebaliknya menurut hukum keterangan para saksi Pembanding / dahulu Tergugattidak dibenarkan oleh hukum sebagai suatu alat bukti karena merupakanTESTIMONIUM DE AUDITU, sehingga sangat berdasar hukum dalil-dalilkeberatan Pembanding / dahulu Tergugat dalam Memori Banding tentangketerangan para saksi Para Terbanding / dahulu Para Penggugat, patut ditolak dan/ atau dikesampingkan;
TENTANG TENTANG PENDAPAT AHLI, (dalil Memori Banding halaman 8 –9)
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 54 alinea 3, telah tepatdan benar dan Keterangan Saksi Ahli Bahasa Indonesia : Dr. SADIELITELAUMBANUA, M.Pd telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim pada halaman57 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gst alinea 4, yang menyatakan : Bahwaperihal keterangan Saksi Ahli Bahasa yang diajukan oleh pihak TergugatdK/Penggugat dR untuk menerangkan keberadaan bukti P.1 dan bukti T.3 makaMajelis Hakim berpendapat walaupun di dalam surat tersebut ada menggabungkanbeberapa jenis ejaan yang pernah berlaku maupun menggunakan istilah yangtidak dikenal dalam kaidah bahasa Indonesia maka tidak menyebabkan secaraotomatis surat bukti P.1 dan T.3 tersebut menjadi tidak sah dan tidak mengikatbagi mereka yang telah membuatnya, karena pada saat surat tersebut dibuatkondisi keberadaan masyarakat di Kepulauan Nias masih belum banyak yangbenar benar paham bahasa Indonesia khususnya dalam bahasa tulisan. Kemudianpertimbangan Majelis Hakim halaman 58 Putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN Gstalinea 1, yang menyatakan : Bahwa selanjutnya untuk dapat menyatakan terhadapsurat P.1 dan T.3 tidak dapat kebenarannya tentunya harus melalui pemeriksaanlebih lanjut melalui Labkrim Polri dan telah menjadi ranahnya hukum pidanasehingga majelis berpendapat keterangan ahli tersebut haruslah dikesampingkan;
Bahwa dalil keberatan Pembanding / dahulu Tergugat tentang KeteranganAhli tidak berdasar hukum dan oleh karenanya patut ditolak dan / ataudikesampingkan;
TENTANG PEMERIKSAAN SETEMPAT (dalil Memori Banding halaman 9)
Bahwa Pemeriksaan Setempat hari Jumat, tanggal 5 Juni 2015, yangdihadiri oleh Para Terbanding dan Pembanding sendiri serta ikut di hadiri KepalaDesa Sisarahili, telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim dengan tepat dan benarpada halaman 52 – 53 putusan Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN-Gst dan alinea ke 5
Hal 47 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
menyatakan : Majelis Hakim memperoleh dan menemukan fakta-fakta nyata danyuridis yang diakui dan dibenarkan oleh kedua belah pihak dalam perkara ini yaitu:
obyek perkara adalah berupa sebidang tanah seluas ± 2 Ha dan di atasnyaterdapat tanaman pohon dan beberapa unit bangunan, yang terletak diDesa Sisarahili Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Selatan;
Bahwa diatas tanah sengketa ada tanaman karet, kayu jati, mahoni; Bahwa diatas tanah sengketa juga ada berdiri bagunan berupa satu rumah
kosong yang sudah kelihatan lapuk dan tidak dihuni adalah milik Alm. YosefoGulo dan berdiri bangunan rumah yang sekarang dikuasai oleh Tergugat dK /Penggugat dR dan dijadikan tempat pembuatan perabot;-
Bahwa berdasarkan uraian serta alasan-alasan tersebut di atas, ParaTerbanding Menolak Memori Banding dan selanjutnya Menguatkan PutusanPengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor : 9/Pdt.G/2015/PN-Gst tanggal 12 –Agustus – 2015;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan
membaca dan menelaah Memori Banding dan Kontra Memori Banding dalam
korelasinya dengan Putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli tanggal 12-08-2015
No.09 /Pdt.G/2015/PN.Gst.- berpendapat sebagaimana terurai berikut;
Dalam Eksepsi :
Menimbang bahwa, setelah membaca dan mempelajari pertimbangan
hukum tentang eksepsi sebagaimana tertuang pada Putusan Pengadilan Negeri
tanggal12-08-2015; No. 09/Pdt.G/2015/PN.Gst; Halaman 47 sampai dengan
halaman 51; Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan berpendpat bahwa
pertimbangan hukum tentang eksepsi oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama sudah
tepat dan benar sehingga cukup beralasan menurut hukum untuk dikuatkan;
Dalam Pokok Perkara.
Menimbang, bahwa setelah membaca dan menelaah tentang
pertimbangan pokok perkara dalam salinan resmi putusan Pengadilan Negeri
Gunung Sitoli, tanggal 12-08-2015, Nomor.09 /Pdt.G/2015/PN.Gst-,dan berita
acara sidang serta alat bukti dalam perkara a quo, Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan mempertimbangkan sebagai terurai berikut;
Menimbang, bahwa perkara a quo bertitik tolok dari bidang tanah obyek
gugatan yang letak dan luasnya pada saat Majelis Hakim Tingkat Pertama
mengadakan pemeriksaan setempat para pihak menunjuk pada obyek yang sama
sehingga jelas dan terang obyek gugatan adalah bidang tanah a quo;
Menimbang, bahwa dari surat bukti dan 3 (tiga) keterangan saksi
Terbanding/Penggugat dapat disimpulkan sebagai berikut :
Hal 48 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
1. Bahwa semasa hidupnya bapak Terbanding/Penggugat bernama Yosefo
Gulo als. Asma Watizuduhu sewaktu bertugas sebagai Pegawai Negeri
Sipil/PNS di Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias/ sekarang Kabupaten
Nias Barat; Pada tanggal 05-04-1952 mendapat hibah tanah dari orang
bernama : 1. Fanao Goelo; 2. Gaboe Goelo dan 3. Sojaoedoe Goelo;
2. Bahwa Yosefo Gulo mendirikan rumah di atas tanah tersebut lalu ketika
berpindah tugas rumah tersebut ditinggalkan;
3. Bahwa atas bidang tanah tersebut pada tanggal 10-11-1998 sebagian telah
dijual oleh allm Yosefo Gulo maupun kepada Balinia Gulo kemudian
selanjutnya pada tanggal 17-01-2011, Isteri alm. Yosefo Gulo bernama,
Aspita menjual lagi kepada Fa ahakho Dodo Daeli;
Menimbang, bahwa dari surat bukti dan 5 (lima) keterangan saksi
Pembanding/Tergugat dapat disimpulkan :
1. Bahwa bidang tanah obyek gugatan semula milik Saamao Gulo setelah
meninggal tanah diwariskan ke anaknya Seti Gulo; bapaknya
Pembanding/Tergugat;
2. Bahwa pada sekitar tahun 1961 Seti Gula berselisih batas yang baru
diselesaikan oleh tetua adat pada tahun 1962; dengan diadakan
pengukuran bidang tanahnya; termasuk saksi Buala Gulo;
3. Bahwa saat penyelesaian batas-batas tersebut tidak ada dan tidak
disebutkan adanya bidang tanah yang dimiliki oleh Yosefo Gulo;
4. Bahwa di atas tanah tersebut Seti Gulo menanam pohon havea, karet, jati
dan kakao/cokelat dan mendirikan rumah;
Menimbang, bahwa dalam perkara a quo telah diminta pendapat ahli
Bahasa Indonesia bernama :Dr. Satieli Telaumbanua yang antara lain berpendapat
bahwa ejaan yang digunakan dalam surat hibah tersebut tidak sesuai dengan
kaidah Bahasa yang berlaku saat itu yaitu ejaan Suwandi sedang dalam surat bukti
P-1 memakai ejaan van Ophoysen dan beberapa kata menggunakan ejaan
Soewandi;
Menimbang, bahwa selanjutnya ditinjau dari status saksi-saksi dalam
perkara a quo, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan mendapatkan latar
belakang bahwa saksi Terbanding/Penggugat bernama 1. Fatulusi Gulo, 2.
Hal 49 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Amonio Gulo dan 3. Temazisokhi Gulo; ke tiga saksi tersebut masih satu
keturunan dengan penghibah (ketiga saksi masih bersaudara);
Menimbang bahwa, untuk lima saksi Pembanding/Tergugat satu saksi
bernamaBuala Gulo pernah menjadi Kepala Desa dari 1984 sampai dengan tahun
1992; dengan demikian keterangan saksi ini memberi nilai tambah dalam menilai
suatu fakta;
Menimbang bahwa, dari kontradiksi masing-masing pihak tersebut di atas,
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan menyimpulkan fakta sebagai berikut :
1. Bahwa alm Yosefo Gulo/bpk Terbanding/Penggugat semasa bertugas di
Kecamatan Mandrehe pernah tinggal dan membangun rumah di atas tanah
obyek gugatan; Namun sejak kepindahan tugasnya tanah tersebut telah
ditinggalkan; dengan demikian penguasaan terputus; Meskipun kemudian
pada Nopember tahun 1998 Yosefo Gulo menjual bagian dari tanah obyek
gugatan lalu ada penjualan-penjualan lagi;
2. Bahwa alm Seti Gulo/bpk Pembanding/Tergugat telah secara terus menerus
tanpa putus menguasai, memelihara (ada sengketa batas lalu diselesaikan
tahun 1962) menanam pohon coklat, karet, havea, jati; lalu mendirikan
bangunan rumah yang sekarang untuk tempat usaha
Pembanding/Tergugat;
Menimbang bahwa, mendasarkan keadaan tersebut di atas Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan berpendapat bahwa hubungan hukum antara alm
Yosefa Gulo dan para Terbanding/Penggugat dengan bidang tanah obyek gugatan
bukanlah hubungan yang bersifat kepemilikan; Namun sebaliknya hubungan
hukum alm Seti Gulo/ bpt Pembanding/Tergugat dengan bidang tanah obyek
gugatan adalah hubungan yang bersifat kepemilikan dengan mendasarkan riwayat
asal usul tanah jelas dari Saamao Gulo, kemudian penguasaan secara terus
menerus tanpa putus serta ada tanaman keras dari alm Seti Gulo;
Menimbang bahwa, berdasarkan pertimbangan di atas Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan berpendapat bahwa bidang tanah obyek gugatan milik
aml. Seti Gulo in casu harta warisan yang menjadi hak Pembanding/Tergugat;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan menerima
dan membenarkan Memori Banding Pembanding/Tergugat maka putusan
Pengadilan Negeri Gunung sitoli Nomor : 09/Pdt.G/2015/PN.Gst tanggal 12-08-
Hal 50 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
2015 haruslah dibatalkan; Dan selanjutnya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Medan mengadili sendiri dengan pertimbangan berikut;
Menimbang, bahwa mendasarkan pertimbangan terurai di atas Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan menolak gugatan Penggugat konpensi;
Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara a quo diajukan gugatan
balik/ gugatan rekonvensi; Dan karena gugatan rekonpensi mempunyai dasar
hubungan yang erat serta untuk menghindarkan adanya putusan yang saling
bertentangan, demi mewujudkan asas peradilan sederhana, singkat dan biaya
ringan gugatan rekonpensi dapat dietrima;
Menimbang, bahwa pokok perselisihan dalam perkara a quo adalah hak
kepemilikan bidang tanah obyek gugatan; yang mana telah dipertimbangkan dalam
gugatan konpensi; maka dengan mengambilalih pertimbangan dalam gugatan
konpensi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan dapat mengabulkan gugatan
rekonpensi Penggugat rekonpensi/ Tergugat konpensi;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan
akan mempertimbangkan petitum gugatan rekonpensi sebagai berikut
Menimbang, bahwa petitum gugatan rekonpensi nomor 2.3, dan 5 karena
berkaitan erat dengan kepemilikan maka dengan mengambil pertimbangan dalam
gugatan konpensi dapat dikabulkan;
Menimbang, bahwa petitum gugatan rekonpensi nomor 4, 6, 7 dan 8 dapat
dikabulkan karena terbukti bidang tanah obyek gugatan milik Penggugat
Rekonpensi dan sebagai konsekuensi jualbeli yang menyangkut bidang tanah
tersebut tidak sah dan harus dibatalkan;
Menimbang, bahwa petitum ke 9 karena tidak disertai dengan perincian
yang didukung alat bukti yang jelas maka dinyatakan ditolak;
Menimbang bahwa, petitum ke 10 oleh karena amar putusan ini dapat
dieksekusi secara langsung dan bidang tanah obyek gugatan sebagian telah
dikuasai oleh Penggugat rekonpensi maka petitum ini dinyatakan ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dikabulkan maka
dihukum Terbanding semula Penggugat dihukum membayar biaya perkara pada
peradilan tingkat pertama dan tingkat banding;
Hal 51 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Memperhatikan UU Nomor :49 Tahun 2009 Tentang Perubahan kedua
atas Undang-Undang No.2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum, RBG serta
ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan perkara ini ;
M E N G A D I L I :
- Menerima permohonan banding Pembanding semula Tergugat; ;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli tanggal 12-08-
2015, Nomor : 09/Pdt.G/2015/PN.Gst.yang dimohonkan banding tersebut;
MENGADILI SENDIRIDALAM KONVENSI
- Menolok tuntutan provisi;
Dalam Eksepsi.- Menolak eksepsi Tergugat;
Dalam Pokok Perkara.- Menolak gugatan Penggugat konpensi seluruhnya;
DALAM REKONVENSI.1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan Penggugat rekonpensi bersama saudara saudaranya adalah
Ahli Waris dari alm. SETI GULO Als. AMA ZIARI berdasarkan Surat
Keterangan ahli Waris No. 470/89/SIS-I/2015 tanggal 01 Maret 2015;
3. Menyatakan bidang tanah yang terletak di dusun II,Desa Sisarahili I,
Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat (dahulu Kabupaten Nias),
dengan batas-batas sebagai berikut:
Tanah hamparan bagian A:Sebelah Utara : Berbatasan dengan, Mbombo Simate Ta’uli;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan tanah milik ahli waris dari
Otahogo Gulo;
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan jalan raya menuju Desa
Sisarahili I;
Sebelah Timur : Berbatasan dengan jalan raya (jalan propinsi)
dari Gunungsitoli menuju kota Kecamatan
Mandrehe;
Tanah Hamparan B:
Hal 52 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
Sebelah Utara :Berbatasan dengan jalan raya menuju Desa Sisarahili I;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan tanah milik ahli waris dari Otahogo
Gulo, dan ahli waris dari Dobara Gulo;
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan tanah milik ahli waris dari Aseri
Gulo, tanah milik Aroziduhu Gulo, dan tanah milik
Saderakhi Gulo;
Sebelah Timur : Berbatasan dengan jalan raya (jalan propinsi) dari
Gunungsitoli menuju kota Kecamatan Mandrehe;
adalah sah sebagai warisan yang belum dibagi dari orangtua
Pembanding/ Penggugat rekonpensi semula Tergugat konpensi yang
bernama SETI GULO Als.AMA ZIARI kepada Penggugat Rekonpensi dan
saudara-saudaranya;;
4. Menyatakan dalam hukum Para Tergugat Rekonpensi telah melakukan
Perbuatan Melawan Hukum (onrechts matige daad);
5. Menyatakan dalam hukum Soerat keterangan penjerahan tanah hibah
tanggal 5 April 1952 adalah cacat hukum dan tidak mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat sepanjang mengenai objek sengketa;
6. Menyatakan transaksi jual beli tanggal 10 November 1998 antara
orangtua Para Tergugat Rekonpensi dengan Balinia Gulo, transaksi jual
beli tanggal 27 Agustus 2007 antara Tergugat rekonpensi I Immanuel
Gulo dengan Balinia Gulo, dan transaksi jual beli tanggal 24 Mei Tahun
2010 antara Tergugat Rekonpensi I Immanuel Gulo dengan Balinia Gulo
serta transaksi jual beli tanggal 17 Januari 2011 antara ASPHITA MARIA
DASWATINA MENDROFA Als. INA WIRA (ibu kandung Tergugat
rekonpensi II) batal demi hukum;
7. Menyatakan dalam hukum segala perikatan baik jualbeli, sewa-menyewa,
ataupun perjanjian apa saja antara Para Tergugat rekonpensi dengan
pihak ketiga tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat sepanjang
mengenai objek sengketa;
8. Menghukum Para Tergugat rekonpensi mapun pihak lain yang
menguasai sebagian objek sengketa untuk meninggalkan dan
mengosongkan sebagian objek sengketa, dan bila diperlukan dengan
bantuan alat perlengkapan negara ;
9. Menolak gugatan rekonpensi selebihnya;
Hal 53 dari 53 Hal Put.No.381/PDT/2015/PT-MDN
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI.- Menghukum Penggugat Konpensi/ tergugat rekonpensi membayar biaya
perkara dalam tingkat pertama dan yang dalam tingkat banding ditetapkan
sebesar Rp. 150,000;- (Seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Selasa : tanggal 12 Januari 2016 oleh kami : Dr. A.Th.Pudjiwahono, SH. M.Hum, Ketua Pengadilan Tinggi, selaku Hakim Ketua
Majelis,dengan dan Maryana, SH, MH.- Hakim Anggota I dan Ade KomarudinSH, M.Hum.- Hakim Anggota II, berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan
Tinggi Medan tanggal 08 Desember 2015 Nomor. 408/PDT/2015/PT-MDN.- dan
putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari :
Kamis, tanggal 11 Febuari 2016 oleh Majelis Hakim tersebut dengan dibantu
oleh Johorlan, SH, Panitera Muda Perdata sebagai Panitera Pengganti
Pengadilan Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh pihak yang berperkara;
HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS,
MARYANA, SH, MH. Dr.A.TH. PUDJIWAHONO, SH, MHum
ADE KOMARUDIN, SH, MHum.PANITERA PENGGANTI,
JOHORLAN DONGORAN, SH
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-2. Redaksi Rp. 5.000,-3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah )
top related