p u t u s a n - pt-medan.go.id · pdf filekualanamu, pasar vi, kecamatan beringin ... kalender...
Post on 01-Mar-2018
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 1 dari 67 hal
P U T U S A N NOMOR : 137/PDT/2015/PT.MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata dalam Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Cq. KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN Cq. DIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN UDARA Cq. PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN SATUAN KERJA BANDAR UDARA
MEDAN BARU, dahulu beralamat di Komplek Proyek
Pembangunan Bandar Udara Medan Baru, Desa
Kualanamu, Pasar VI, Kecamatan Beringin, Kabupaten
Deli Serdang, Sumatera Utara, sekarang beralamat di
Gedung Karsa Lantai 5 Kementerian Perhubungan, Jalan
Merdeka Barat No. 8 Jakarta, dan dalam hal ini telah
memilih domisili hukum di Kantor Kuasanya : 1. AS.
Aribowo, SH., 2. Gali Sarjono, SH., 3. Robert Ambrosius
Sianturi, SH, Bagian Hukum dan Humas Kementerian
Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,
berdasarkan Surat Perintah Tugas Nomor : SP.434 Tahun
2014, tanggal 13 Mei 2014, selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING semula TERGUGAT ;
L a w a n
1. PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk, berkedudukan dan beralamat di
Jalan.. MT. Haryono Kav. Nomor 10, Cawang, Jakarta
13340, dan ;
2.PT. YASA PATRIA PERKASA, berkedudukan dan beralamat di Jalan
Raya Lenteng Agung Barat 18, Jagakasa, Jakarta
Selatan;
Kedua perusahaan tersebut diatas PT. WASKITA
KARYA (Persero) Tbk, dan PT. YASA PATRIA PERKASA
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 2 dari 67 hal
tergabung dalam suatu kerjasama operasi dengan nama
KSO WASKITA-YASA, beralamat di Jalan MT. Haryono
Kav. Nomor 10, Cawang, Jakarta 13340, sesuai dengan
Surat Kerjasama Operasi (KSO) No. DAFT77/X/2010,
tanggal 5 Oktober 2010, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
No. 001/SK/WY-JO/BUMB4/XII/2013, tanggal 17
Desember 2013, oleh karenanya bertindak untuk dan atas
nama serta mewakili perseroan tersebut, dan dalam hal ini
telah memilih domisili hukum di Kantor Kuasanya : 1.
Nengah Sujana, SH., MH., 2. Fathoni, SH., 3. A. Muliawan
Widjaja, SH., 4. Zaenal Abidin, SH., MH., 5. Abdullah
Subur, SH., 6. Yunianto, SH., 7. Jemy Ronald Vito, SH., 8.
Popy Nurjanah, SH., Para Advokat pada Nengah Sujana
& Rekan Law Firm, beralamat di Gedung Fuyinto Sentra
Mampang Lt. 3, Jalan Mampang Prapatan Raya No. 28,
Jakarta Selatan 12790, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
Nomor : 001/SK/WY-JO/BUMB4/XII/2013, tertanggal 17
Desember 2013, dan telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dibawah register Nomor
: W2.U4/40/HKM.01.10/II/2014, tanggal 25-02-2014,
selanjutnya disebut sebagai TERBANDING semula
PENGGUGAT ;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara Nomor 137/Pdt/2015/PT.Mdn tanggal
15 April 2015 dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut ;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 25
Pebruari 2014, yang didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam, pada tanggal 25 Februari 2014, dalam register nomor :
15/Pdt.G/2014/PN.Lbp, telah mengajukan gugatan sebagai berikut :
1. Bahwa PENGGUGAT adalah Kontraktor untuk Paket Jasa Pemborongan
Pekerjaan Tanah Tahap III, Perbaikan Tanah dan Aeronautical Pavement
Runway Pembangunan Bandar Udara Medan Baru (Paket 4) ("PROYEK
AERONAUTICAL"), milik TERGUGAT, berdasarkan Kontrak Nomor : 16/
PERJ/BUMB/ XII/ 2010 tanggal 17 Desember 2010 (Bukti P-1), selanjutnya
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 3 dari 67 hal
disebut "KONTRAK INDUK" ;
2. Bahwa KONTRAK INDUK telah mengalami sebanyak 9 (sembilan) kali
perubahan berdasarkan dokumen-dokumen sebagai berikut :
i) Addendum 01 Nomor 78/ ADD/ BUMB/ PK.4/ VI/ 2011 tanggal 16 Juni
2011, (Bukti P-2a) ;
ii) Addendum 02 Nomor 81/ ADD/BUMB/PK.4/ VIII/ 2011 tanggal
22 Agustus 2011, (Bukti P-2b) ;
iii) Addendum 03 Nomor 86/ ADD/ BUMB/ PK.4/ XI/ 2011 tanggal 18
Nopember 2011, (Bukti P-2c) ;
iv) Addendum 04 Nomor 90/ ADD/BUMB/PK.4/ I/ 2012 tanggal 16 Januari
2012, (Bukti P-2d) ;
v) Addendum 05 Nomor 91/ ADD/BUMB/PK.4/ III/ 2012 tanggal
07 Maret 2012, (Bukti P-2e) ;
vi) Addendum 06 Nomor 94/ ADD/ BUMB/PK.4/ XI/ 2012 tanggal 05
Nopember 2012, (Bukti P-2f) ;
vii) Addendum 07 Nomor 95/ ADD/ BUMB/ PK.4/ XII/ 2012 tanggal 03
Desember 2012,(Bukti P-2g) ;
viii) Addendum 08 Nomor 99/ ADD/ BUMB/PK.4/ XII/ 2012 tanggal 13
Desember 2012, (Bukti P-2h) ;
ix) Addendum 09 Nomor 101/ ADD/ BUMB/PK.4/ II/ 2012 tanggal 14 Februari
2013, (Bukti P-2i) ;
Selanjutnya KONTRAK INDUK berikut seluruh perubahannya
(Addendum) akan disebut juga sebagai "KONTRAK";
3. Bahwa KONTRAK juga dilengkapi dengan dokumen Syarat-Syarat
Kontrak ("SSK") (Bukti P-3) ;
4. Bahwa berdasarkan KONTRAK drsepakati antara lain hal-hal sebagai
berikut :
i) Harga Pekerjaan ("Harga Kontrak") pada awalnya adalah Rp.
408.689.304.000,- (Empat ratus delapan milyar enam ratus delapan puluh
sembilan juta tiga ratus empat ribu rupiah) namun setelah beberapa kali
perubahan, terakhir berdasarkan Addendum No. 09 Nomor 101/ ADD/
BUMB/PK.4/ II/ 2012 tanggal 14 Februari 2013, maka Harga Kontrak
berubah menjadi Rp. 430.577.024.000,- (Empat ratus tiga puluh milyar
lima ratus tujuh puluh tujuh juta dua puluh empat ribu rupiah), sudah
termasuk pajak PPN 10 % ;
ii) Harga Kontrak dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) berdasarkan DIPA Satuan Kerja Bandar Udara Baru
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 4 dari 67 hal
Tahun Anggaran 2010 No. 0509/022-05.2/II/ 2010 tanggal 31 Desember
2009 dan Surat Menteri Keuangan No. S-476/ MK.2/ 2010 tanggal 26
November 2010 ;
iii) Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan berdasarkan KONTRAK dan
perubahannya adalah selama 760 (Tujuh ratus enam puluh) hari kalender
terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
dengan masa pemeliharaan selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari
sejak tanggal serah terima pertama (Provisional Hand Over/PHO) ;
iv) Penyesuaian harga diberlakukan bagi kontrak yang masa
pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan mengacu kepada
Keppres 80 Tahun 2003 Bab I.E.3 Rumus Penyesuai Nilai Kontrak ;
v) Setiap perselisihan dalam pelaksanaan KONTRAK dilaksanakan secara
musyawarah dan mufakat namun apabila tidak tercapai maka para pihak
sepakat akan diselesaikan melalui PENGADILAN LUBUK PAKAM di Deli
Serdang. Dengan demikian secara hukum PENGADILAN NEGERI
LUBUK PAKAM mempunyai yurisdiksi hukum dan karenanya berwenang
untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara aquo ;
5. Bahwa PENGGUGAT telah menyelesaikan seluruh pekerjaan PROYEK
AERONAUTICAL dengan baik, sesuai design dan spesifikasi teknis yang
ditetapkan dalam KONTRAK, dibawah pengawasan JAYA CMEmerkom-Vini,
selaku Konsultan Manajemen Konstruksi, sebagaimana ternyata dari :
i) Berita Acara Pemeriksaan Lapangan No. 076/ BA-P4/BUMB/
KONT/ II/ 2013 tangga113 Februari 2013 (Bukti P-4a) ;
ii) Berita Acara Serah Terima Pertama (Provisional Hand Over/PHO)
No. : 079/ B-ST1/BUMB/ KONT/ II/ 2013 tanggal 14 Februari 2013, (Bukti
P-4b) ;
6. Bahwa meskipun PENGGUGAT telah menyelesaikan pekerjaan PROYEK
AERONAUTICAL dengan mencapai progress 100% dan telah diserah
terimakan kepada TERGUGAT (vide Bukti P-4a dan Bukti P-4b), akan tetapi
TERGUGAT belum menyelesaikan kewajibannya secara tuntas kepada
PENGGUGAT berupa : pembayaran penyesuaian harga (eskalasi),
pembayaran biaya Pajak Galian C, pembayaran tambahan biaya (overhead)
sebagai akibat penghentian pekerjaan, pembayaran biaya percepatan dan
kerugian perhitungan bunga yang sebagaimana PENGGUGAT uraikan
dibawah ini.
Tuntutan Pembayaran Penyesuaian Harga (Eskalasi)
7. Bahwa PENGGUGAT berhak untuk mendapatkan pembayaran penyesuaian
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 5 dari 67 hal
harga (eskalasi) berdasarkan fakta-fakta hukum sebagai berikut :
i) Berdasarkan ketentuan Pasal 6 KONTRAK (vide Bukti P-1) jo.
Addendum No. 8 (vide Bukti P-2h), disepakati bahwa Jangka Waktu
Pelaksanaan Pekerjaan adalah selama 760 (Tujuh ratus enam puluh) hari
kalender terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK), sehingga KONTRAK aquo merupakan KONTRAK TAHUN
JAMAK dan Harga Kontrak diperhitungkan berdasarkan harga satuan
(unit price) ;
ii) Berdasarkan Syarat-Syarat Kontrak, (vide Bukti P-3), telah
diperjanjikan mengenai penyesuaian harga (eskalasi) yaitu :
- Pasal 2.2 Syarat-Syarat Kontrak, menentukan : "Pelaksanaan
Kontrak mengacu kepada ketentuan yang tercantum dalam Keppres
80 Tahun 2003 perubahannya ;
- Pasal 33.1 Syarat-Syarat Kontrak, menentukan : "Harga Kontrak
dapat berubah akibat adanya penyesuaian harga" ;
- Pasal 33.2 Syarat-Syarat Kontrak, menentukan : "Perhitungan
penyesuaian harga harus disesuaikan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, termasuk mata uang yang dipakai untuk
penyesuaian biaya sesuai dengan kesepakatan para pihak" ;
- Pasal 33.5 Syarat-Syarat Kontrak, menentukan : "Rumus yang
digunakan dalam penyesuaian harga satuan, adalah sebagai berikut :
Hn =Ho (a + b.Bn/Bo + c.Cn/Co + d.Dn/Do +……) ;
Hn = Harga satuan barang/jasa pada saat pekerjaan
dilaksanakan.
Ho = Harga satuan barang/jasa pada saat penyusunan
harga penawaran (28 (dua puluh delapan) hari
sebelum pemasukan penazvaran).
A = Koefisien tetap yang terdiri keuntungan dan
overhead.
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan
besaran komponen keuntungan dan overhead,
maka a adalah 0,15.
b,c,d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga kerja,
bahan, alat kerja dsb.
Penjumlahan a+b+c+d+……dst. adalah 1,00
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat pekerjaan
dilaksanakan memakai indek harga yang
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 6 dari 67 hal
digunakan bersumber dari penerbitan Badan
Pusat Statistik (BPS. Jika Indeks harga tidak
dimuat dalam penerbitan BPS, maka digunakan
indeks harga yang disiapkan oleh Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara ;
Bo, Co, Do = Indeks harga penyusunan pada saat penyusunan
harga penawaran 28 (dua puluh delapan) hari
sebelum pemasukan penawaran). Indek harga
yang digunakan bersumber dari penerbitan Badan
Pusat Statistik (BPS). Jika Indeks harga tidak
dimuat dalam penerbitan BPS maka digunakan
indeks harga yang disiapkan oleh Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara;
- Pasal 33.6 Syarat-Syarat Kontrak, menentukan : "Rumusan
Penyesuaian Nilai Kontrak adalah sebagai berikut :
Pn = (Hnl x V1) + (Hn2 x V2) + (Hn3 x V3) + dst
Pn = Nilai kontrak setelah dilakukan penyesuaian harga
satuan barang/ jasa.
Hn = Harga satuan baru setelah dilakukan penyesuaian
harga menggunakan rumusan penyesuaian
satuan harga.
Vi = Volume pekerjaan yang dilaksanakan.
iii) Berdasarkan Pasal 30.8 Keppres No. 80 Tahun 2003, dinyatakan secara
tegas : "Kontrak Tahun Jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan
yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun
anggaran yang dilakukan atas persetujuan oleh Menteri Keuangan untuk
pengadaan yang dibiayai oleh APBN.Gubernur untuk pengadaan yang
dibiayai APBD Propinsi, Bupati/Walikota untuk pengadaan yang dibiayai
APBD Kabupaten/Kota. Untuk sistem kontrak Tahun Jamak perlu
diperhatikan bahwa ketentuan mengenai eskalasi & perhitungan Rumus
eskalasi ditetapkan oleh Kepala Kantor atau satuan kerja atau pimpinan
proyek, atau pimpinan bagian proyek dan dimasukkan dalam dokumen
pengadaan/kontrak";
iv) Lampiran I Bab II Butir D sub-butir i ayat 1 dan 2 Keppres No. 80 Tahun
2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, yang menentukan : "1) Penyesuaian harga dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang tercanturn dalam dokumen kontrak; 2)
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 7 dari 67 hal
Penyesuaian harga diberlakukan terhadap kontrak jangka panjang (lebih
dari 12 (dua belas) bulan)" ;
v) Lampiran I Bab II Butir E tentang Tata Cara Perhitungan Penyesuaian
Harga (Price Adjustment), pada butir-butir :
1) Persyaratan Penggunaan Rumusan Penyesuaian Harga ;
2) Rumusan Penyesuaian Harga Satuan; dan
3) Rumusan Penyesuaian Nilai Kontrak;
vi) Ketentuan Pasal 23 (1) (b) (3) Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000
tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, yang menentukan :
"Kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)
sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai: (b) Rumusan
pekerjaan yang meliputi :
(3) nilai pekerjaan dan ketentuan mengenai penyesuaian nilai pekerjaan
akibat fluktuasi harga untuk kontrak kerja konstruksi bertahun
jamak…… ;
8. Berdasarkan ketentuan sebagaimana PENGGUGAT kutip diatas, maka
sangat jelas bahwa PENGGUGAT berhak untuk mendapatkan penyesuaian
harga (eskalasi) atas pekerjaan PROYEK AERONAUTICAL tersebut, apalagi
selama berlangsungnya pelaksanaan Pekerjaan, secara nyata telah terjadi
kenaikan harga barang dan jasa yang menimbulkan dampak finansial
terhadap Harga Kontrak ;
9. Bahwa untuk menentukan besarnya biaya penyesuaian harga maka
PENGGUGAT telah melakukan perhitungan dengan mengacu kepada :
Rumus Perhitungan Penyesuaian Harga, Daftar Indeks yang dikeluarkan
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia ("BPS") dan Koefisien Komponen
Pekerjaan sebagaimana diatur dalam KONTRAK serta Keppres No. 80
Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah ;
10. Bahwa berdasarkan surat PENGGUGAT kepada TERGUGAT, Nomor:
1994/WY-JO/ BUMB4/ XI/ 2012, tanggal 29 Nopember 2012, perihal
permohonan penetapan Koefisien Komponen Pekerjaan, yang pada intinya
menyampaikan kepada TERGUGAT mengenai permohonan agar
Kementerian Perhubungan/ Direktur Jenderal Perhubungan Udara dapat
menetapkan Daftar Koefisien Komponen Pekerjaan dalam PROYEK
AERONAUTICAL, sebagaimana yang diusulkan oleh PENGGUGAT (Bukti P
- 5) ;
11. Bahwa terhadap permohonan PENGGUGAT kepada TERGUGAT agar
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 8 dari 67 hal
Kementerian Perhubungan/Direktur Jenderal Perhubungan Udara dapat
menetapkan Daftar Koefisien Komponen Pekerjaan dalam PROYEK
AERONAUTICAL, maka melalui surat nomor: 324/P.105/BUMB/ KONT/ IV/
2013, tanggal 15 April 2013 (Bukti P - 6), TERGUGAT telah menyampaikan
kepada PENGGUGAT bahwa Kementerian Perhubungan/Direktur Jenderal
Perhubungan Udara telah memberikan persetujuan koefisien komponen
pekerjaan dari PENGGUGAT dan meminta agar PENGGUGAT
menyampaikan usulan penyesuaian harga berdasarkan koefisien pekerjaan
yang telah ditetapkan ;
12. Bahwa dengan merujuk pada surat TERGUGAT tanggal 15 April 2013 (vide
Bukti P-6), tersebut, maka PENGGUGAT telah melakukan perhitungan biaya
penyesuaian harga yang harus dibayarkan oleh TERGUGAT kepada
PENGGUGAT yaitu sebesar Rp. 71.383.218.000,- (Tujuh puluh satu milyar
tiga ratus delapan puluh tiga juta dua ratus delapan belas ribu rupiah),
perhitungan mana telah disampaikan oleh PENGGUGAT kepada
TERGUGAT melalui Surat No. 884/ WY-JO/ BUMB4/ V/ 2013 tanggal 3 Juni
2013, (Bukti P - 7) ;
13. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 point 1.9 SSK jo Pasal 13 point 13.2 dan
13.3 SSK tentang Pengawasan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
("KMK"), maka selanjutnya usulan biaya penyesuaian harga (eskalasi) yang
diajukan oleh PENGGUGAT tersebut, sesuai kewenangannya telah pula
dilakukan pemeriksaaan (evaluasi) oleh JAYA CM - Emerkom-Vini selaku
KMK, dengan hasil perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) yang disetujui
oleh KMK sebesar Rp. 61.958.823.000,- (Enam puluh satu milyar sembilan
ratus lima puluh delapan juta delapan ratus dua puluh tiga ribu Rupiah),
sebagaimana ternyata dari surat rekomendasi KMK No.
1395/PBUMB/JEV/SK/VII/ 2013 tertanggal 19 Juli 2013 yang ditujukan
kepada TERGUGAT dan ditembuskan pula kepada PENGGUGAT, (Bukti P -
8).
Dengan demikian terhadap perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) yang
diajukan oleh PENGGUGAT tersebut, setelah dilakukan pemeriksaan
(evaluasi) oleh JAYA CM-Emerkom-Vini, yang notabene menggunakan
koefisien komponen pekerjaan yang diterbitkan Dirjen, maka terdapat
koreksi/pengurangan sebesar Rp. 9.424.395.000.-, (Sembilan milyar empat
ratus dua puluh empat juta tiga ratus sembilan puluh lima ribu Rupiah);
14. Bahwa berkenaan dengan hasil perhitungan penyesuaian harga (eskalasi)
yang diajukan oleh PENGGUGAT yang notabene telah di periksa/ dievaluasi
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 9 dari 67 hal
oleh JAYA CM-Emerkom-Vini, selaku KMK, maka TERGUGAT tidak
memberikan tanggapan apapun, namun dalam beberapa pertemuan yang
membahas masalah penyesuaian harga (eskalasi) tersebut, TERGUGAT
pernah menyampaikan perbedaan cara pandang dalam mekanisme
perhitungan penyesuaian harga, antara lain :
a. Penyesuaian harga atas pekerjaan tambahan timbunan dan Preloading
Ex Quarry dalam Site untuk item baru berupa pekerjaan Subdrain,
Material oil dan pekerjaan lainnya (Pekerjaan Beton dan Base Course)
ditolak oleh TERGUGAT.
Penolakan TERGUGAT tersebut jelas sangat tidak beralasan karena
penambahan pekerjaan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisah
dari KONTRAK dan diperhitungkan dengan harga satuan KONTRAK
awal, sehingga item baru tersebut harus dimasukkan sebagai komponen
perhitungan penyesuaian harga (eskalasi).
b. Indek harga komponen asphalt dimana aspal yang digunakan adalah
aspal import sesuai Pasal 6.2.2 (Asphalt Cement) buku 3 Spesifikasi
Teknis Kontrak namun oleh TERGUGAT dihitung dengan komponen
asphalt local.
Pendapat/sikap TERGUGAT tersebut adalah keliru dan sangat merugikan
bagi PENGGUGAT, karena faktanya komponen produk asphalt tersebut
benar-benar merupakan produk yang diimpor oleh PENGGUGAT untuk
menyelesaikan pembangunan PROYEK AERONAUTICAL ;
15. Bahwa sikap dan cara pandang TERGUGAT tersebut adalah keliru dan tidak
berdasarkan hukum, karena apabila TERGUGAT masih meragukan hasil
perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) yang diajukan oleh PENGGUGAT
dan notabene telah diperiksa/ dievaluasi oleh JAYA CMEmerkom-Vini, selaku
Konsultan Manajemen Konstruksi yang berdasarkan KONTRAK merupakan
wakil dari TERGUGAT, maka TERGUGAT dapat meminta bantuan kepada
ahli independen seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
("BPKP") untuk melakukan pemeriksaan ulang/ audit terhadap perhitungan
penyesuaian harga (eskalasi) yang diajukan oleh PENGGUGAT tersebut ;
16. Bahwa ternyata dengan merujuk pada cara pandang TERGUGAT yang keliru
tersebut, TERGUGAT dalam beberapa kesempatan menyatakan hanya
bersedia membayar nilai penyesuaian harga (eskalasi) kepada PENGUGAT
lebih kurang sebesar Rp. 35.676.185.000,- (Tiga puluh lima milyar enam
ratus tujuh puluh enam juta seratus delapan puluh lima ribu Rupiah).
Sehubungan dengan penawaran TERGUGAT tersebut PENGGUGAT melalui
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 10 dari 67 hal
surat No. 1012/WY-JO/ BUMB4/ IX/ 2013 tanggal 27 September 2013 (Bukti
P - 9), meminta kepada TERGUGAT agar diadakan pertemuan kembali untuk
membahas usulan penyesuaian harga proyek perbaikan Tanah dan
Aeronautical Pavement Runway Bandar Udara Medan Baru (Paket 4)
sebelum dimintakan audit kepada BPKP ;
17. Bahwa sehubungan dengan pemintaan PENGGUGAT untuk membahas
bersama perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) tersebut diatas (vide
Bukti P-9), TERGUGAT tidak memberikan tanggapan. TERGUGAT justru
menginformasikan bahwa usulan pernyesuaian harga sudah diproses dan
sudah dikirim ke BPKP Perwakilan Propinsi Sumatera Utara untuk dilakukan
audit terlebih dahulu dan hasil final penyesuaian harga adalah hasil audit
BPKP, sebagaimana ternyata dari Surat TERGUGAT No. 703/ P.101/ BUMB/
X/ 2013 tanggal 1 Oktober 2013 (Bukti P - 10) ;
18. Bahwa PENGGUGAT sangat keberatan dengan sikap TERGUGAT yang
mengirimkan perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) untuk diaudit oleh
BPKP, tanpa melibatkan PENGGUGAT dan KMK untuk melakukan klarifikasi
mengenai perhitungan tersebut. Adapun alasan keberatan dari
PENGGUGAT adalah sebagai berikut :
a. Masih terdapat perbedaan cara pandang antara PENGGUGAT dengan
TERGUGAT mengenai komponen dalam perhitungan penyesuaian harga
sehingga menyebabkan adanya selisih harga yang cukup besar antara
perhitungan PENGGUGAT dengan TERGUGAT ;
b. Permintaan audit kepada BPKP oleh TERGUGAT dilakukan secara tidak
transparan, karena PENGGUGAT mendapat informasi bahwa
perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) yang dimintakan audit BPKP
oleh TERGUGAT adalah perhitungan versi TERGUGAT dan BUKAN
perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) yang diajukan oleh
PENGGUGAT yang notabene telah diperiksa/ dievaluasi oleh JAYA CM-
Emerkom-Vini, selaku KMK ;
c. BPKP adalah mitra pendamping TERGUGAT sehingga logika hukumnya
jika perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) yang disampaikan oleh
TERGUGAT kepada BPKP adalah perhitungan versi TERGUGAT, maka
BPKP akan melakukan audit terhadap perhitungan versi TERGUGAT
tersebut, padahal berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003 mengenai
penyesuaian harga (eskalasi), PENGGUGAT-lah yang seharusnya
berhak menyampaikan perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) kepada
TERGUGAT atau KMK untuk dilakukan evaluasi/ pemeriksaan oleh pihak
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 11 dari 67 hal
TERGUGAT dan selajutnya untuk memenuhi syarat kepatuhan internal
(Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Baik) TERGUGAT dapat
melibatkan BPKP/instansi independen guna melakukan audit/
pemeriksaan ;
d. Secara hukum PENGGUGAT tidak terikat kepada hasil audit BPKP
karena tidak ada ketentuan dalam KONTRAK yang mewajibkan/
menggantungkan pembayaran penyesuaian harga (eskalasi) harus
didasarkan pada hasil audit yang dilakukan oleh BPKP ;
19. Berdasarkan alasan diatas maka sangat jelas bahwa PENGGUGAT berhak
mendapatkan penyesuaian harga (eskalasi) atas pekerjaan PROYEK
AERONAUTICAL dan tidak ada alasan hukum bagi TERGUGAT untuk tidak
menerima hasil perhitungan harga (eskalasi) yang diajukan oleh
PENGGUGAT, apalagi hasil perhitungan tersebut telah dilakukan
evaluasi/diperiksa oleh KMK selaku Pengawas dan Wakil TERGUGAT dalam
pelaksanaan KONTRAK tersebut ;
20. Bahwa dengan demikian perhitungan biaya penyesuaian harga (eskalasi)
yang telah dilakukan oleh PENGGUGAT sebesar Rp. 71.383.218.000,-
(Tujuh Puluh Satu Milyar Tiga Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Dua Ratus
Delapan Belas Ribu Rupiah) adalah sudah benar dan sangat beralasan untuk
dikabulkan ;
Tuntutan Pembayaran Biaya Pajak Galian C
21. Bahwa selain penyesuaian harga (eskalasi) di atas PENGGUGAT juga
berhak atas pembayaran Biaya Pajak Galian C, karena adanya kenaikan
harga, berdasarkan Peraturan Bupati Deli Serdang No. 467 Tahun 2011
(Bukti P - 11), dimana pajak galian C yang awalnya adalah Rp. 800/m3
dirubah menjadi Rp. 7.000/m3, sehingga menimbulkan tambahan beban
biaya sebagai akibat peningkatan besarnya pajak yang mencapai 9
(sembilan) kali lipat ;
22. Bahwa permintaan biaya kompensasi atas perubahan besarnya Pajak Galian
C diatas sangat beralasan hukum, karena pada saat penawaran harga
tender, PENGGUGAT hanya menganggarkan untuk biaya Pajak Galian C
sebesar Rp. 800/m3 sesuai ketentuan Pajak Galian C yang berlaku pada
saat itu, namun dalam perjalanannya terjadi perubahan biaya Pajak Galian C
berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Deli Serdang (vide Bukti P-11)
pajak galian C berubah menjadi sebesar Rp. 7.000/m3, sehingga
PENGGUGAT harus menanggung beban tambahan (diluar harga kontrak)
sebesar Rp. 6.988.100.000,- (Enam milyar sembilan ratus delapan puluh
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 12 dari 67 hal
delapan juta seratus ribu Rupiah) (Bukti P - 12) ;
Tuntutan Pembayaran Tambahan Biaya (overhead) Sebagai Akibat
Penghentian Pekerjaan
23. Bahwa disamping itu, PENGGUGAT juga berhak atas pembayaran
tambahan biaya (overhead) sebagai akibat penghentian pekerjaan selama
8,5 bulan yang disebabkan berlarut-larutnya penyelesaian masalah
perubahan/ perijinan Pajak Galian C dan adanya demonstrasi penutupan
jalan oleh masyarakat, di mana selama menunggu dimulainya lagi pekerjaan
tersebut PENGGUGAT telah mengeluarkan tambahan biaya (overhead),
antara lain untuk membayar gaji karyawan, pemeliharaan alat di lapangan
maupun inefesiensi peralatan yang seluruhnya berjumlah sebesar Rp.
16.000.000.000,- (Enam belas milyar Rupiah), dimana biayabiaya tersebut
adalah diluar perhitungan nilai kontrak (Bukti P - 13) ;
Maka oleh karena itu, sudah sepatutnya dan cukup beralasan menurut
hukum apabila TERGUGAT dihukum untuk membayar Tambahan Biaya
(Overhead) akibat terhentinya pekerjaan selama 8,5 bulan sebesar Rp.
16.000.000.000,- (Enam belas milyar Rupiah) tersebut, kepada
PENGGUGAT;
Tuntutan Pembayaran Biaya Percepatan (Kompensasi) Pekerjaan.
24. Bahwa akibat terhentinya pekerjaan selama 8,5 bulan, TERGUGAT telah
menyetujui perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dari 715 hari
menjadi 760 hari sebagaimana dituangkan dalam Addendum No. 5, maka hal
ini berarti PENGGUGAT harus menyelesaikan pekerjaan yang tertunda
selama 8,5 bulan hanya dalam waktu 1,5 bulan ;
25. Bahwa untuk keperluan percepatan penyelesaian pekerjaan tersebut,
PENGGUGAT harus menambah jumlah peralatan, menambah jam kerja,
menambah operator dan SDM, dan menambah sistim stok, di mana untuk
keperluan tersebut telah menimbulkan biaya tambahan bagi PENGGUGAT
sebesar Rp. 15.000.000.000,- (Lima betas milyar Rupiah) diluar perhitungan
nilai kontrak (Bukti P - 14) ;
Maka oleh karena itu, sesuai ketentuan Pasal 29 (1) Syarat-Syarat Kontrak
mengenai Pembayaran Kompensasi, PENGGUGAT berhak menuntut
kepada TERGUGAT untuk membayar ganti rugi (kompensasi) atas biaya
percepatan pekerjaan sebesar Rp. 15.000.000.000,- (Lima betas milyar
Rupiah) tersebut ;
26. Bahwa terhadap kewajiban TERGUGAT untuk membayar biaya penyesuaian
harga (eskalasi), tambahan biaya Pajak Galian C,biaya tambahan (overhead)
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 13 dari 67 hal
sebagai akibat dihentikannya pekerjaan dan biaya percepatan pekerjaan
(kompensasi) sebagaimana diuraikan di atas, PENGGUGAT telah berulang
kali -baik secara lisan maupun tertulis - memberikan peringatan/somasi
TERGUGAT, terakhir sebagaimana ternyata dari surat Kuasa Hukum
PENGGUGAT kepada TERGUGAT, sebagai berikut :
24.1. Surat tanggal 20 Desember 2013, Ref. No : 458/ NSR.NS/12/13,
Perihal : Somasi (Tegoran) (Bukti P - 15) ;
24.2. Surat tanggal 7 Januari 2014, Ref. No : 012/ NSR.NS/1/14, Perihal :
Somasi/Tegoran Terakhir (Bukti P - 16);
Namun ternyata, sampai dengan diajukannya Gugatan ini TERGUGAT tidak
juga mau melaksanakan kewajibannya membayar biaya penyesuaian harga
(eskalasi), biaya tambahan (overhead) sebagai akibat dihentikannya
pekerjaan dan biaya percepatan pekerjaan (kompensasi) tersebut kepada
PENGGUGAT ;
27. Bahwa sikap dan tindakan TERGUGAT yang belum juga melakukan
pembayaran biaya penyesuaian harga (eskalasi), tambahan biaya Pajak
Galian C, biaya tambahan (overhead) sebagai akibat dihentikannya
pekerjaan dan biaya percepatan pekerjaan (kompensasi) sebagaimana
diuraian diatas -zvalaupun telall berulang kali dilakukan
peringatan/penagihan-, adalah merupakan perbuatan wanprestasi (ingkar
janji) yang menimbulkan kerugian terhadap PENGGUGAT ;
Hal mana sesuai dengan ketentuan Pasal 1238 KUHPerdata dan Pasal 22
(2) (g) Undang-Undang Jasa Konstruksi (UUJK), Pasal 23 (1) (g) (1) (b)
Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi ("PPPJK") yang untuk jelasnya PENGGUGAT kutip sebagai
berikut :
i) Pasal 1238 KUH Perdata :
"Si berutang adalah lalai, apabila is dengan surat perintah atau dengan
sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya
sendiri, salah jika ini menetapkan, bahwa si berutang harus dianggap
lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan";
ii) Pasal 22 (2) (g) UUJK :
"Kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus mencakup uraian
mengenai : ……
(g) cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung-jawab dalam
hal salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
diperjanjikan ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 14 dari 67 hal
Penjelasan Pasal 22 (2) (g) UUJK
"Cidera janji adalah suatu keadaan apabila salah satu pihak dalam kontrak
kerja konstruksi :
1. tidak melakukan apa yang diperjanjikan ; dan/atau
2. melaksanakan apa yang diperjanjikan, tetapi tidak sesuai dengan yang
diperjanjikan; dan/atau
3. melakukan apa yang diperjanjikan, tetapi terlambat; dan/atau
4. melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.
Yang dimaksud dengan tanggung-jawab, antara lain, berupa pemberian
kompensasi, penggantian biaya dan atau perpanjangan waktu, perbaikan
atau pelaksanaan ulang hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan apa yang
diperjanjikan, atau pemberian ganti rugi ";
iii) Pasal 23 (1) (g) (1) (b) PPJK.
"Kontrak Kerja Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat
(1) sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai :
(g) Ketentuan yang mengenai cidera janji yang meliputi :
(1) bentuk cidera janji:
(b) oleh Pengguna Jasa yang meliputi :
i) terlambat membayar ;
ii) tidak membayar; dan
iii) terlambat menyerahkan, sarana pelaksanaan pekerjaan" ;
28. Bahwa oleh karena TERGUGAT telah terbukti melakukan perbuatan
wanprestasi (ingkar janji) kepada PENGGUGAT, maka secara dan menurut
hukum PENGGUGAT berhak menuntut TERGUGAT untuk membayar ganti
kerugian, biaya dan bunga kepada PENGGUGAT, sebagaimana diatur dalam
ketentuan Pasal 29 Syarat-Syarat Khusus Kontrak, Pasal 22 (2) (g) Undang-
Undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi ("UUJK"), Pasal 23 (1)
(g) (2) PPPJK, dan Pasal 1243 KUHPerdata, yang selengkapnya PEMOHON
kutip sebagai berikut :
26.1. Pasal 29 Syarat-Syarat Khusus Kontrak :
"Kompensasi dapat diberikan kepada Pihak Kedua bila dibuktikan
merugikan Pihak Kedua dalam hal sebagai berikut :
1. Pihak Pertama memodifikasi atau merubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pekerjaan Pihak Kedua."
26.2. Pasal 22 (2) (g) UUJK. :
"Kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus mencakup uraian
mengenai : ………
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 15 dari 67 hal
(g) cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung-jawab
dalam hal salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana diperjanjikan;
Penjelasan Pasal 22 (2) (g) UUJK.
"Cidera janji adalah suatu keadaan apabila salah satu pihak dalam
kontrak kerja konstruksi :
1. tidak melakukan apa yang diperjanjikan ; dan/atau
2. melaksanakan apa yang diperjanjikan, tetapi tidak sesuai dengan
yang diperjanjikan; dan/atau
3. melakukan apa yang diperjanjikan, tetapi terlambat; dan/atau
4. melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.
Yang dimaksud dengan tanggung-jawab, antara lain, berupa
pemberian kompensasi, penggantian biaya dan atau perpanjangan
waktu, perbaikan atau pelaksanaan ulang hasil pekerjaan yang tidak
sesuai dengan apa yang diperjanjikan, atau pemberian ganti rugi ";
26.3. Pasal 23 (1) (g) (2) PPJK :
"Dalam hal terjadi cidera janji yang dilakukan oleh penyedia jasa atau
pengguna jasa, pihak yang dirugikan BERHAK untuk memperoleh
kompensasi, penggantian biaya dan atau perpanjangan waktu,
perbaikan atau pelaksanaan ulang hasil pekerjaan yang tidak sesuai
dengan yang diperjanjikan atau pemberian ganti rugi "
26.4. Pasal 1243 KUHPerdata :
"Penggantian biaya, rugi dan bunga karena tak dipenuhinya suatu
perikatan barulah mulai diwajibkan, apabila si berutang setelah
dinyatakan lalai memenuhi perikatannya tetap melalaikannya, atau jika
sesuatu yang harus diberikan atau diperbuatnya, hanya dapat
diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang telah
dilampaukannya"
29. Adapun kerugian -baik materiil maupun immateriil- yang diderita oleh
PENGGUGAT akibat perbuatan perbuatan wanprestasi (ingkar janji) yang
telah dilakukan oleh TERGUGAT tersebut, adalah sebagai berikut :
a. Kerugian Materiel :
i) Biaya Penyesuaian Harga (Eskalasi)
atas KONTRAK tahun jamak (multy years)
sebesar Rp. 71.383.218.000,-
ii) Tambahan biaya Pajak Galian C
sesuai Peraturan Bupati Deli Serdang
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 16 dari 67 hal
No. 467 Tahun 2011, sebesar Rp. 6.988.100.000,-
iii) Tambahan biaya (overhead)
akibat dihentikannya pekerjaan, sebesar Rp. 16.000.000.000,-
iv) Ganti rugi (kompensasi)
atas biaya percepatan pekerjaan sebesar Rp. 15.000.000.000,-
= Rp. 109.371.318.000,-
v) Keuntungan yang diharapkan apabila
Uang sebesar Rp. 109.371.318.000,
tersebut PENGGUGAT simpan dalam
bentuk deposito pada Bank, maka
PENGGUGAT akan mendapatkan
bunga sebesar 2% (dua persen) setiap
bulannya, sehingga seluruh keuntungan
yang diperoleh PENGGUGAT terhitung
sejak Oktober 2013 s/ d. diajukannya
gugatan ini (Februari 2014) adalah :
4 bulan x 2% x Rp. 109.371.318.000,- = Rp. 8.749.705.440.-
Sub total = Rp. 118.121.023.440.-
vi) Biaya.
Bahwa untuk mengurus perkara ini,
PENGGUGAT telah menggunakan jasa
ahli (advokat) dan untuk itu PENGGUGAT
telah mengeluarkan biaya, uang
sebesar = Rp. 350.000.000,- +
Total Rp. 118.471.023.440.-
b. Kerugian Immateriel :
Bahwa akibat perbuatan wanprestasi (ingkar janji) yang telah dilakukan
oleh TERGUGAT tersebut, telah mengganggu dan mempengaruhi
jalannya usaha/pekerjaan PENGGUGAT, sehingga kredibilitas dan
kepercayaan para relasi/teman bisnis PENGGUGAT menjadi turun, hal
mana apabila dinilai dengan uang, setara dan patut ditetapkan sebesar
Rp. 50.000.000.000,- (Lima puluh milyar Rupiah) ;
Bahwa dengan demikian jumlah seluruh kerugian yang PENGGUGAT
derita akibat perbuatan ingkar janji (wanprestasi) yang dilakukan oleh
TERGUGAT adalah sebesar (Rp. 118.471.023.440.- + Rp.
50.000.000.000,-) = Rp. 168.471.023.440,- (Seratus enam puluh delapan
milyar empat ratus tujuh puluh satu juta dua puluh tiga ribu empat ratus
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 17 dari 67 hal
empat puluh Rupiah) sudah termasuk beban pajak sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku ;
c. Bunga :
Bahwa dari jumlah seluruh kerugian sebesar Rp. 168.471.023.440,- (Sera
tus enam puluh delapan milyar empat ratus tujuh puluh satu juta dua
puluh tiga ribu empat ratus empat puluh Rupiah) tersebut, menurut hukum
PENGGUGAT berhak pula menuntut TERGUGAT untuk membayar
bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulannya, terhitung sejak gugatan
ini didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam di
Deli Serdang sampai dengan dibayar secara tunai dan sekaligus lunas ;
30. Bahwa oleh karena tuntutan penyesuaian harga dan Pembayaran
Kompensasi yang diajukan oleh PENGGUGAT sebagaimana diuraikan diatas
sangat beralasan hukum dan didukung bukti-bukti autentik maka sudah
sepatutnya permohonan PENGGUGAT untuk dikabulkan ;
31. Bahwa guna menjamin gugatan PENGGUGAT agar nantinya tidak sia-sia
(illusoir) dikemudian hari karena adanya itikad tidak baik dari TERGUGAT
serta dikhawatirkan selama proses perkara ini berlangsung, TERGUGAT
akan memindahtangankan/mengalihkan harta kekayaannya guna
menghindari din dari kewajibannya membayar ganti kerugian, maka
PENGGUGAT mohon dengan hormat kepada Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam di Deli Serdang agar kiranya berkenan terlebih dahulu untuk
meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap harta kekayaan
TERGUGAT yang akan PENGGUGAT ajukan dengan permohonan
tersendiri;
32. Bahwa oleh karena gugatan PENGGUGAT ini didasarkan pada bukti bukti
yang tidak dapat dibantah kebenarannya dan mempunyai nilai pembuktian
sempurna, maka cukup alasan menurut hukum apabila putusan dalam
perkara ini dinyatakan dapat dilaksanakan lebih dahulu, meskipun ada
bantahan, banding maupun kasasi (uitvoerbaar bij voorraad);
Berdasarkan fakta-fakta dan alasan-alasan gugatan di atas, PENGGUGAT mohon
dengan hormat kepada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam di Deli Serdang yang
memeriksa dan mengadili perkara ini agar kirannya berkenan memutuskan
sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan TERGUGAT telah melakukan wanprestasi yang menimbulkan
kerugian bagi PENGGUGAT ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 18 dari 67 hal
3. Menghukum TERGUGAT untuk membayar ganti rugi materiil maupun
immaterial kepada PENGGUGAT uang sebesar Rp. 168.471.023.440,-
(Seratus enam puluh delapan milyar empat ratus tujuh puluh satu juta dua
puluh tiga ribu empat ratus empat puluh Rupiah), ditambah bunga sebesar 2%
(dua persen) setiap bulannya, terhitung sejak gugatan ini didaftarkan pada
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam di Deli Serdang dengan
dibayar secara tunai dan sekajigus lunas ;
4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan dalam
perkara ini ;
5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara ;
Atau setidak-tidaknya,
- Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, PENGGUGAT mohon putusan
yang adil dan bijaksana (ex aequo et Bono) ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat
melalui kuasanya telah mengajukan jawaban secara tertulis tertanggal : Juli
2014, yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut :
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa dalil gugatan PENGGUGAT dalam angka 1 s.d. 6 yang pada
pokoknya menyatakan bahwa TERGUGAT belum menyelesaikan
kewajibannya secara tuntas kepada PENGGUGAT berupa : pembayaran
penyesuaian harga (eskalasi), pembayaran biaya Pajak Galian C,
pembayaran tambahan biaya (overhead) sebagai akibat penghentian
pekerjaan, pembayaran biaya percepatan dan kerugian perhitungan bunga,
patut ditolak dan dikesampingkan ;
2. Bahwa dalam Kontrak Nomor 16 /PERJ/BUMB/XII/2010 tanggal 17
Desember 2010 telah diatur mengenai hal dan kewajiban Para Pihak
sebagaimana dijelaskan berikut :
Kontrak Pasal 2 : HARGA KONTRAK :
2.1. Harga Kontrak sebesar Rp. 408.689.304.000,- (Empat ratus delapan
milyar enam ratus delapan puluh sembilan juta tiga ratus empat ribu
rupiah) sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen).
sebagaimana telah diubah terakhir dalam Addendum 9 Nomor
99/ADD/BUMB/PK.4/XII/2012 tanggal 13 Desember 2012 menjadi :
2.1. Harga Kontrak sebesar Rp. 430.577.024.000,00 (Empat ratus tiga puluh
milyar lima ratus tujuh puluh tujuh juta dua puluh empat ribu Rupiah)
termasuk PPN 10% (sepuluh persen).
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 19 dari 67 hal
Kontrak Pasal 4 : LINGKUP PEKERJAAN :
4.1 Lingkup Pekerjaan terdiri dari :
a. Persiapan Mobilisasi Alat Berat ;
b. Pekerjaan Umum dan Persiapan ;
c. Pekerjaan Tanah, Pekerjaan Ground Treatment ;
d. Pekerjaan Perkerasan/Pavement Runway; dan
e. Jalan Inspeksi.
4.2 Lingkup Pekerjaan sebagaimana tersebut dalam Pasal 4.1 dilaksanakan
sesuai dengan Dokumen Kontrak pada Pasal 3.1.
Kontrak Pasal 7 : HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK :
7.1 Untuk pelaksanaan Pekerjaan tersebut dalam Pasal 4, maka
TERGUGAT akan membayar kepada PENGGUGAT atas pelaksanaan
pekerjaan tersebut dengan syarat-syarat pembayaran sebagaimana
diatur lebih lanjut dalam Syarat-Syarat Kontrak dan menerima hasil
Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak ;
7.2 Dengan mempertimbangkan pembayaran yang akan dilakukan oleh
TERGUGAT sebagaimana tersebut pada Pasal 7.1, PENGGUGAT
berkewajiban untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan ketentuan dalam Kontrak ;
Syarat-Syarat Kontrak Pasal 11 : HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK :
11.1 Hak dan kewajiban TERGUGAT
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
PENGGUGAT yang pelaksanaannya dilakukan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi ;
b. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh PENGGUGAT ;
c. Membayar prestasi pekerjaan kepada PENGGUGAT sesuai Kontrak ;
d. Membantu PENGGUGAT untuk kelancaran pelaksanaan Kontrak sesuai
kewenangan yang dimiliki oleh TERGUGAT ;
11.2 Hak dan kewajiban PENGGUGAT :
a. Menerima pembayaran untuk prestasi pekerjaan sesuai dengan harga
yang telah ditentukan dalam Kontrak ;
b. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada TERGUGAT ;
c. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal dan
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 20 dari 67 hal
d. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan oleh TERGUGAT ;
e. Menyerahkan hasil pekerjaan kepada TERGUGAT sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak ;
f. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
balk di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan
pengaruh / gangguan kepada masyarakat maupun lingkungan, sebagai
akibat polusi, kebisingan dan kerusakan lain yang disebabkan kegiatan
PENGGUGAT ;
g. Metode pelaksanaan pekerjaan secara terinci yang akan dilaksanakan
disampaikan kepada TERGUGAT dan atau Konsultan Manajemen
Konstruksi oleh PENGGUGAT dan mempresentasikan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi dan atau TERGUGAT guna persetujuan ;
h. Dalam hal terdapat sesuatu yang mempengaruhi jadwal waktu
pelaksanaan, PENGGUGAT wajib segera menyiapkan revisi rencana
jadwal waktu dan menyerahkannya kepada TERGUGAT guna
persetujuan. Dimana PENGGUGAT diperlukan untuk mengkoordinasikan
pekerjaannya dengan pihak lainnya dan pekerjaan tersebut tidak
dinyatakan dalam Dokumen Kontrak, maka kemudian PENGGUGAT
harus menyerahkan semua detail yang relevan dari pekerjaan tersebut
untuk persetujuan TERGUGAT sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan;
i. PENGGUGAT atas biaya sendiri harus menyampaikan contoh (sample)
material dan barang yang akan dipergunakan dalam pekerjaan untuk
mendapat persetujuan TERGUGAT. Contoh material dan barang yang
sudah mendapat persetujuan TERGUGAT harus ditandai untuk
memudahkan pengenalan. Material dan barang yang tidak disetujui oleh
TERGUGAT harus segera dikeluarkan dari lapangan oleh PENGGUGAT
dengan biaya sendiri ;
j. PENGGUGAT harus menyampaikan Shop Drawing kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi dan atau TERGUGAT, sebelum pelaksanaan
pekerjaan dimulai ;
k. Shop Drawing harus diserahkan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi dan atau TERGUGAT paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kalender sebelum pekerjaan yang terkait dilaksanakan. Konsultan
Manajemen Konstruksi dalam waktu 14 (empat betas) hari kalender
setelah menerima Shop drawing harus sudah memberikan pendapatnya,
tanggapan untuk perbaikan atau persetujuannya. Konsep Shop Drawing
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 21 dari 67 hal
yang tidak mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi
harus segera diperbaiki oleh PENGGUGAT dan paling lambat diserahkan
kembali kepada Konsultan Manajemen Konstruksi dalam waktu 7 (tujuh)
hari setelah penyerahan konsep Shop Drawing pertama dikembalikan
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah
penyerahan kedua konsep Shop Drawing, Konsultan Manajemen
Konstruksi harus sudah memberikan pendapat atau persetujuannya.
Setiap keterlambatan yang disebabkan oleh proses persetujuan Shop
drawing dari Konsultan Manajemen Konstruksi dan atau TERGUGAT,
harus tidak menjadi alasan bagi PENGGUGAT untuk menunut
penambahan biaya. Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum Shop Drawing
dan metode pelaksanaan pekerjaan disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi dan atau TERGUGAT ;
I. Selama proses persetujuan Shop Drawing dan atau metode pelaksanaan,
PENGGUGAT harus tetap bertanggung jawab atas kelancaran kemajuan
pekerjaan, dan kesesuaiannya dengan persyaratan dalam Dokumen
Kontrak.
3. Bahwa Sesuai ketentuan yang diatur dalam Kontrak Pasal 2 : Harga Kontrak
beserta perubahannya, Kontrak Pasal 4 : LINGKUP PEKERJAAN, Kontrak
Pasal 7 : HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK, dan Syarat-Syarat Kontrak
Pasal 11 : HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK, TERGUGAT telah
melaksanakan seluruh kewajibannya sebagaimana diatur dalam kontrak
termasuk membayar prestasi pekerjaan kepada PENGGUGAT sebesar
Harga Kontrak yang telah disepakati yaitu sebesar Rp. 430.577.024.000,00
(empat ratus tiga puluh milyar lima ratus tujuh puluh tujuh juta dua puluh
empat ribu rupiah) termasuk PPN 10% (sepuluh persen) ;
4. Bahwa sesuai dengan hal tersebut di atas dan itikad balk dari TERGUGAT
dalam melaksanakan klausa kontrak, semua dalil PENGGUGAT yang
menyatakan TERGUGAT wanprestasi sangat tidak berdasar sesuai klausa
kontrak dan patut untuk ditolak.
TUNTUTAN PEMBAYARAN PENYESUAIAN HARGA
5. Bahwa dalil gugatan PENGGUGAT dalam angka 7 s.d. 20 yang pada
pokoknya menyatakan bahwa TERGUGAT belum melakukan pembayaran
terhadap kewajiban pembayaran penyesuaian harga, patut ditolak dan
dikesampingkan ;
6. Bahwa berdasarkan Syarat-Syarat Kontrak Pasal 33 : Penyesuaian Harga
menyebutkan :
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 22 dari 67 hal
33.1. Harga kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian harga ;
33.2. Penyesuaian harga harus disesuaikan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku termasuk mata uang yang dipakai untuk
penyesuaian harga sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK ;
33.3. Penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata
pembayaran kecuali komponen keuntungan dan overhead
sebagaimana tercantum dalam penawaran ;
33.4. Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak/Amandemen. Bagian
Kontrak atau pekerjaan yang terlambat dilaksanakan karena
kesalahan PENGGUGAT, penyesuaian harga satuan dan nilai Kontrak
menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang ditetapkan pada Kontrak Awal ;
33.5. Rumus yang digunakan dalam penyesuaian harga satuan, adalah
sebagai berikut :
Hn = Ho (a + b.Bn/Bo + c.Cn/Co + d.Dn/Do +……)
Hn = Harga satuan barang / jasa pada saat pekerjaan
dilaksanakan
Ho = Harga satuan barang Ijasa pada saat penyusunan
harga penawaran {28 (dua Puluh delapan) hari
sebelum pemasukan penawaran}
a = Koefisien tetap yang terdiri keuntungan dan
overhead.
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan besaran
komponen keuntungan dan overhead, maka a adalah
0,15.
b,c,d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga kerja,
bahan, alat kerja, dsb, memakai koefisien komponen
ana/isa harga satuan kontrak.
Penjumlahan a+b+c+d+ dst adalah 1,00.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat pekerjaan
dilaksanakan memakai lndeks harga yang digunakan
bersumber dari penerbitan Badan Pusat Statistik
(BPS). Jika indeks harga tidak dimuat dalam
penerbitan BPS, maka digunakan indeks harga yang
disiapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 23 dari 67 hal
Bo, Co, Do = lndeks harga komponen pada saat penyusunan
harga penawaran 28 (dua puluh delapan) hari
sebelum pemasukan penawaran). lndeks harga yang
digunakan bersumber dari penerbitan Badan Pusat
Statistik (BPS). Jika indeks harga tidak dimuat dalam
penerbitan BPS, maka digunakan indeks harga yang
disiapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara.
33.6. Rumusan penyesuaian Nilai Kontrak, adalah sebagai berikut :
Pn = (Hn1 x V1 ) + ( Hn2 x V2) + (Hn3 x V3 +……dst.
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian harga
satuan barang/jasa.
Hn = Harga satuan baru setelah dilakukan penyesuaian
harga menggunakan rumus penyesuaian satuan
harga.
Vi = Volume pekerjaan yang dilaksanakan.
7. Bahwa sesuai Syarat-Syarat Kontrak Pasal 33 angka 33.1 dan angka 33.2
menjelaskan harga kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian harga.
Memang benar dalam kontrak dimungkinkan dilakukan pembayaran terhadap
penyesuaian harga dari PENGGUGAT tetapi tetap berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan berdasarkan kesepakatan para pihak ;
8. Bahwa perubahan harga kontrak karena penyesuaian harga dapat dilakukan
dengan proses penghitungan nilai penyesuaian harga yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan disepakati oleh para pihak dan
dituanqkan dalam bentuk addendum kontrak berdasarkan Pasal 55 Syarat-
Syarat Kontrak ;
9. Bahwa apabila ternyata TERGUGAT dan PENGGUGAT tidak dapat
menyepakati nilai dari penyesuaian harga dalam jangka waktu kontrak
sehingga tidak ada addendum kontrak terkait penyesuaian kontrak,
menyebabkan gugatan dari PENGGUGAT kepada TERGUGAT untuk
membayar penyesuaian harga sebesar Rp. 71.383.218.000,- (Tujuh puluh
satu milyar tiga ratus delapan puluh tiga juta dua ratus delapan belas ribu
rupiah) tidak memiliki kekuatan hukum dalam kontrak dan patut ditolak ;
TUNTUTAN PEMBAYARAN BIAYA PAJAK GALIAN C
10. Bahwa dalil gugatan PENGGUGAT dalam angka 21 s.d. 22 yang pada
pokoknya menyatakan bahwa TERGUGAT belum melakukan pembayaran
terhadap kewajiban biaya pajak galian C, patut ditolak dan dikesampingkan ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 24 dari 67 hal
11. Bahwa berdasarkan Syarat-Syarat Kontrak Pasal 22 : PAJAK-PAJAK DAN
BEA :
PENGGUGAT harus membayar segala pajak, bea dan pungutan-pungutan
umum yang dikenakan sehubungan dengan pelaksanaan dan penyelesaian
Kontrak ini sesuai dengan undang-undang perpajakan, peraturan
pemerintah, peraturan daerah setempat dan peraturan pelaksanaannya.
12. Bahwa pembayaran pajak galian C sesuai Peraturan Bupati Deli Serdang No.
467 Tahun 2011 tentang kenaikan pajak galian C merupakan kewajiban
PENGGUGAT sebagaimana telah diatur dalam kontrak ;
13. Bahwa dalil PENGGUGAT yang menuntut TERGUGAT membayar biaya
tambahan karena kenaikan Pajak Galian C sebesar Rp. 6.988.100.000,-
(Enam milyar sembilan ratus delapan puluh delapan juta seratus ribu Rupiah)
tidak memiliki dasar hukum dalam kontrak dan patut ditolak ;
TUNTUTAN PEMBAYARAN TAMBAHAN BIAYA (OVERHEAD)
14. Bahwa dalil gugatan PENGGUGAT dalam angka 23 yang pada pokoknya
menyatakan bahwa TERGUGAT belum melakukan pembayaran terhadap
kewajiban tambahan biaya (overhead), patut ditolak dan dikesampingkan ;
15. Bahwa tambahan biaya disebabkan karena berlarut-larutnya penyelesaian
masalah perubahan/perijinan Pajak Galian C tidak menjadi tanggungjawab
TERGUGAT. Persoalan Pajak Galian C sesuai dengan Syarat-Syarat
Kontrak Pasal 22 merupakan kewajiban dari PENGGUGAT untuk
menyelesaikannya ;
16. Bahwa Selama pelaksanaan kontrak, TERGUGAT tidak pernah melakukan
penghentian pekerjaan Jasa Pemborongan Pekerjaan Tanah Tahap Ill,
Perbaikan Tanah dan Aeronautical Pavement Runway Pembangunan Bandar
Udara Medan Baru (Paket 4) ;
17. Bahwa dalam Dokumen Kontrak tidak ada ketentuan mengenai pembayaran
biaya tambahan (overhead) kepada Pihak Kedua. Bahkan dalam Syarat-
Syarat Kontrak Pasal 10 : DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA disebutkan :
10.1. Daftar kuantitas harus dipahami bersamaan dengan pemahaman atas
seluruh dokumen Kontrak. Harga yang dimasukkan/ditawarkan oleh
PENGGUGAT dalam daftar kuantitas <harus sudah termasuk semua
biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan, menyelesaikan,
memelihara pekerjaan sebagaimana disyaratkan dan diuraikan dalam
dokumen Kontrak.
18. Bahwa berdasarkan ketentuan ini, biaya overhead sudah termasuk dalam
harga yang ditawarkan oleh PENGGUGAT dan juga harga satuan baru hasil
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 25 dari 67 hal
negosiasi yang dituangkan dalam Addendum Kontrak. Dengan demikian
tuntutan pembayaran tambahan biaya (Overhead) sebagai akibat
penghentian pekerjaan adalah tidak berdasar ;
19. Bahwa adanya demontrasi penutupan jalan oleh masyarakat yang
menyebabkan keterlambatan pekerjaan bukan kelalaian dan/atau kesalahan
dari TERGUGAT. Sehingga TERGUGAT tidak dapat diminta tanggungjawab
dan tidak memiliki kewajiban untukmengganti kerugian dari PENGGUGAT ;
20. Bahwa oleh karena adanya demontrasi penutupan jalan oleh masyarakat,
maka PENGGUGAT (Waskita-Yasa, KSO) menyampaikan usulan
Permohonan Pekerjaan Tambah Kurang Volume Kontrak dan Perpanjangan
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Kontrak Paket 4 sesuai denqan surat Nomor :
145/WYJO/BUMB4/11/2012 tanqqal 7 Februari 2012. TERGUGAT dengan
itikad baik telah menyepakati memberikan perpanjangan waktu pelaksanaan
pekerjaan dari 660 hari menjadi 760 hari dan pekerjaan tambah kurang
volume kontrak yang dituangkan dalam Addendum 8 Nomor :
99/ADD/BUMB/PK.4/X11/2012 tanggal 13 Desember 2012 ;
21. Bahwa dalil PENGGUGAT berhak atas pembayaran tambahan biaya
(overhead) sebagai akibat penghentian pekerjaan selama 8,5 bulan yang
disebabkan berlarutlarutnya penyelesaian masalah perubahan/perijinan
Pajak Galian C dan adanya demonstrasi penutupan jalan oleh masyarakat, di
mana selama menunggu dimulainya lagi pekerjaan tersebut PENGGUGAT
antara lain untuk membayar gaji karyawan, pemeliharaan alat di lapangan
maupun inefesiensi peralatan sebesar Rp. 16.000.000.000,- (Enam belas
milyar Rupiah) tidak memiliki dasar hukum dalam kontrak dan patut ditolak ;
TUNTUTAN PEMBAYARAN BIAYA PERCEPATAN (KOMPENSASI)
22. Bahwa dalil gugatan PENGGUGAT dalam angka 24 s.d 25 yang pada
pokoknya menyatakan bahwa TERGUGAT belum melakukan pembayaran
terhadap kewajiban biaya percepatan (kompensasi), patut ditolak dan
dikesampingkan ;
23. Bahwa Sesuai Syarat-Syarat Kontrak Pasal 29 : KOMPENSASI, Kompensasi
dapat diberikan kepada PENGGUGAT bila dapat dibuktikan merugikan
PENGGUGAT dalam hal sebagai berikut:
1. TERGUGAT memodifikasi atau mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pekerjaan PENGGUGAT ;
2. TERGUGAT tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi atau instruksi
sesuai jadwal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ;
3. PENGGUGAT belum bisa masuk ke lokasi pekerjaan untuk
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 26 dari 67 hal
melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan dalam Kontrak ;
4. TERGUGAT menginstruksikan kepada PENGGUGAT untuk melakukan
pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak
diketemukan kerusakan / kegagalan / penyimpangan ;
5. Dalam hal TERGUGAT tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk
membayar sesuai progres yang telah tercapai, maka PENGGUGAT
berhak mengajukan ganti rugi maksimal sebesar suku bungs B.I. rate
dikalikan sesuai dengan jangka waktu keterlambatan ;
6. Keterlambatan TERGUGAT dalam melakukan pembayaran sesuai
progres yang telah dicapai, tidak mengurangi kewajiban PENGGUGAT
untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai Kontrak ;
24. Bahwa timbulnya tambahan biaya PENGGUGAT terhadap percepatan
penyelesaian pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 29 Syarat-
Syarat Kontrak dan tetap merupakan kewajiban PENGGUGAT atas
keterlambatan kemajuan pekerjaan dari PENGGUGAT yang telah disepakati
sesuai jadwal kontrak, sehingga tambahan biaya terhadap percepatan
penyelesaian pekerjaan tersebut bukan merupakan tanggungjawab atau
kewajiban TERGUGAT ;
25. Bahwa Selama pelaksanaan kontrak, TERGUGAT tidak pernah melakukan
penghentian pekerjaan dan memodifikasi/mengubah jadwal Pekerjaan Tanah
Tahap III, Perbaikan Tanah dan Aeronautical Pavement Runway
Pembangunan Bandar Udara Medan Baru ;
26. Bahwa oleh karena adanya demontrasi penutupan jalan oleh masyarakat,
PENGGUGAT menvampaikan usulan Permohonan Pekerjaan Tambah
Kurang Volume Kontrak dan Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Kontrak Paket 4 sesuai dengan surat Nomor : 145/WY-JO/BUMB4/11/2012
tanqqal 7 Februari 2012. Dalil PENGGUGAT menjadi tidak relevan meminta
pertanggung jawaban penghentian pekerjaan kepada TERGUGAT ;
27. Bahwa dalil PENGGUGAT yaitu untuk keperluan percepatan penyelesaian
pekerjaan, PENGGUGAT harus menambah jumlah peralatan, menambah
jam kerja, menambah operator dan SDM, dan menambah sistim stok, di
mana untuk keperluan tersebut telah menimbulkan biaya tambahan sebesar
Rp. 15.000.000.000,- (Lima belas milyar rupiah) tidak memiliki dasar hukum
dalam kontrak dan patut ditolak ;
28. Bahwa dalil gugatan PENGGUGAT dalam angka 26 s.d 30 yang pada
pokoknya menyatakan bahwa TERGUGAT telah wanprestasi karena tidak
melakukan pembayaran terhadap kewajiban penyesuaian harga, pajak galian
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 27 dari 67 hal
C, tambahan biaya (overhead) dan biaya percepatan (kompensasi), patut
ditolak dan dikesampingkan ;
29. Bahwa dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
menyebutkan bahwa suatu perjanjian dianggap sah apabila memenuhi syarat
sepakat mereka yang mengikatkan dirinya. Sepakat antara Para Pihak yang
Mengikatkan Diri yakni para pihak yang mengadakan perjanjian harus saling
setuju dan seia sekata dalam hal yang pokok dari perjanjian. Tuntutan
PENGGUGAT terhadap pembayaran nilai penyesuaian harga, pajak galian
C, tambahan biaya (overhead) dan biaya percepatan (kompensasi) belum
pernah menjadi kesepakatan para pihak dan dituangkan dalam klausa
kontrak ;
30. Bahwa dalil Wanprestasi (atau ingkar janji) adalah berhubungan erat dengan
adanya perjanjian para pihak. Baik perikatan itu di dasarkan perjanjian sesuai
pasal 1338 sampai dengan 1431 KUHPerdata maupun perikatan yang
bersumber pada undang-undang seperti di atur dalam pasal 1352 sampai
dengan pasal 1380 KUH perdata. Salah satu alasan adanya wanprestasi
atau ingkar janji dari debitur dapat berupa :
1. tidak memenuhi kewajiban sama sekali ;
2. terlambat memenuhi kewajiban, atau
3. memenuhi kewajibannya tetapi tidak seperti apa yang telah di perjanjikan.
31. Bahwa dalil-dalil PENGGUGAT mengenai pembayaran terhadap kewajiban
penyesuaian harga, pajak galian C, tambahan biaya (overhead) dan biaya
percepatan (kompensasi) tidak diatur menjadi kewajiban TERGUGAT dalam
kontrak. TERGUGAT dengan itikad baik telah melaksanakan secara
keseluruhan klausa-klausa dalam kontrak sehingga dalil PENGGUGAT
tentang wanprestasi oleh TERGUGAT patut ditolak ;
Berdasarkan alasan-alasan hukum sebagaimana diuraikan di atas, maka
TERGUGAT memohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berkenan untuk memutuskan :
DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet onvankelijk
verklaard) ;
2. Menyatakan TERGUGAT tidak terbukti melakukan wanprestasi (ingkar janji)
yang merugikan PENGGUGAT ;
3. Menolak pembayaran kerugian materiil dan immaterial dari PENGGUGAT
sebesar Rp. 168.471.023.440,- (Seratus enam puluh delapan milyar empat
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 28 dari 67 hal
ratus tujuh puluh satu juta dua puluh tiga ribu empat ratus empat puluh
Rupiah) dan bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulannya karena
TERGUGAT tidak pernah melakukan wanprestasi (ingkar janji) ;
4. Menolak sita jaminan yang diajukan oleh PENGGUGAT karena asset-asset
TERGUGAT merupakan prasarana kepentingan umum ;
5. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara hingga putusan
dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap (inckrach van gewisjde).
Atau
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono) ;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam telah menjatuhkan putusan tanggal 23 Oktober 2014
Nomor :15 /PDT.G/2014/PN-Lbp, yang amarnya sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan Wanprestasi yang menimbulkan kerugian
bagi Penggugat ;
3. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti Rugi Materiil sebesar Rp
97.383.218.000 ( Sembilan puluh tujuh Milyar tiga ratus delapan puluh tiga juta
dua ratus delapan belas rupiah);
4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang ditaksir hingga
sekarang sejumlah Rp 291.000,- (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ;
5. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ;
Menimbang, bahwa Relaas Pemberitahuan Putusan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam tanggal 23 Oktober 2014 Nomor 15/Pdt.G/2014/PN-Lbp melalu
Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memberitahukan dengan resmi
isi putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 11 Nopember 2014
kepada Pembanding/Tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding Nomor :
52/BDG/2014, tanggal 18 November 2014 yang dibuat oleh NELSON
GURNING,SH.MH, Wakil Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang
menerangkan bahwa Tergugat/Pembanding telah menyatakan banding terhadap
putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor : 15/PDT.G/2014/PN-Lbp
tanggal 23 Oktober 2014 dan telah diberitahukan kepada Penggugat/Terbanding
pada tanggal 9 Desember 2014;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 29 dari 67 hal
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat telah
mengajukan memori banding tanggal 22 Desember 2014 yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 13 Desember 2014 dan
Memori Banding tersebut telah diserahkan kepada Kuasa Hukum Terbanding
semula Penggugat pada tanggal 10 Februari 2015 ;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat telah
mengajukan Kontra Memori Banding tanggal 20 Februari 2015 yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 20 Februari 2015, dan
Kontra Memori Banding tersebut telah diserahkan kepada Tergugat semula
Pembanding pada tanggal 20 Maret 2015 ;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 3 Desember
2014 telah memberitahukan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat
dan dan pada tanggal 9 Desember 2014 kepada Terbanding semula Penggugat
untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14
(empat belas hari) setelah diterimanya pemberitahuan ini sebelum berkas perkara
dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara serta syarat-
syarat yang ditentukan oleh Undang-undang maka permohonan banding tersebut
secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pembanding semula Tergugat telah mengajukan
memori banding tanggal 22 Desember 2014 yang menyataka, membantah dan
menolak secara tegas semua pertimbangan hukum dan Putusan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Perkara Nomor 15/Pdt.G/204/PN-.LP, kecuali
apa yang diakui Pembanding secara tegas dan benar adalah sebagai berikut :
DALAM PERTIMBANGAN HUKUM PUTUSAN 15/Pdt.G/2014/PN.LP
1. Bahwa Pertimbangan Majelis Hakim mengenai Surat Kontrak Nomor
16/PERJ/BUMB/XII/2010 tanggal 17 Desember 2010, Perubahan Kontrak
(Addendum) 1 Nomor 78/ADD/BUMB/PK.4/I/2011 tanggal 16 Juni 2011,
Perubahan Kontrak (Addendum) 02 Nomor 81/ADD/BUMB/PK.4/VIII/2011
tanggal 22 Agustus 2011, Perubahan Kontrak (Addendum) 03 Nomor
86/ADD/BUMB/PK.4/XI/2011 tanggal 18 Nopember 2011, Perubahan Kontrak
(Addendum) 05 Nomor 91/ADD/BUMB/PK.4/III/2012 tanggal 7 Maret 2012,
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 30 dari 67 hal
Perubahan Kontrak (Addendum) 06 Nomor 94/ADD/BUMB/PK.4/XI/2012
tanggal 5 November 2012, Perubahan Kontrak (Addendum) 07 Nomor
95/ADD/BUMB/PK.4/XII/2012 tanggal 3 Desember 2012, Perubahan Kontrak
(Addendum) 08 Nomor 99/ADD/BUMB/PK4/XII/2012 tanggal 13 Desember
2012, dan Perubahan Kontrak (Addendum) 09 Nomor
101/ADD/BUMB/PK.4/II/2013 tanggal 14 Pebruari 2013 adalah benar sesuai
bukti-bukti yang diserahkan oleh PEMBANDING.
2. Bahwa sesuai bukti dari PEMBANDING dan TERBANDING, majelis hakim
lalai tidak memasukkan pertimbangan adanya Perubahan Kontrak
(Addendum) 4 Nomor 90/ADD/BUMB/PK.4/I/2011 tanggal 16 Januari 2012
dan Perubahan Kontrak/Addendum 10 Nomor 103/ADD/BUMB/PK.4/VI/2013
tanggal 26 Juni 2013 (sesuai bukti dari PEMBANDING T-14).
3. Bahwa sesuai pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 44 alinea pertama
yaitu Perubahan Kontrak/Addendum mengalami perubahan sebanyak 9
(sembilan) kali sangat tidak tepat atau keliru. Sesuai bukti dari PEMBANDING
bahwa addendum telah dilakukan sebanyak 10 (Sepuluh) kali. Ini
membuktikan bahwa majelis hakim tidak memeriksa secara menyeluruh bukti-
bukti dalam persidangan atau patut diduga hanya menggunakan bukti-bukti
dari TERBANDING yang menyatakan addendum hanya sembilan kali.
4. Bahwa sesuai pertimbangan hukum majelis hakim halaman 44 alinea kedua
yaitu,”….......namun menurut Pihak Tergugat selaku Pejabat Pembuat
Komitmen menyatakan bahwa tuntutan Pembayaran Penyesuaian harga,
Tuntutan Pembayaran biaya Pajak Galian C, Tuntutan Pembayaran
Tambahan Biaya (Overhead) dan Tuntutan Pembayaran biaya Percepatan
(Kompensasi) tidak ada diatur dan itu menjadi kewajiban dari pihak Tergugat
dalam Kontrak.”, menurut PEMBANDING pertimbangan majelis hakim kurang
tepat dan patut ditolak karena tidak sesuai dengan jawaban PEMBANDING di
Pengadilan Negeri.
Bahwa berdasarkan jawaban dari PEMBANDING menjelaskan hal-hal sebagai
berikut:
Penyesuaian Harga berdasarkan Kontrak Pasal 33 angka 33.1 dan
angka 33.2 menjelaskan harga kontrak dapat berubah akibat adanya
penyesuaian harga. Memang benar dalam kontrak dimungkinkan
dilakukan pembayaran terhadap penyesuaian harga dari
PENGGUGAT/TERBANDING tetapi tetap berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan berdasarkan kesepakatan para pihak. Yang
dimana hingga kontrak berakhir para pihak tidak dapat menemukan
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 31 dari 67 hal
kesepakatan karena adanya perbedaan penghitungan.
Pajak Galian C berdasarkan Syarat-Syarat Kontrak Pasal 22 tentang
Pajak-Pajak dan Bea menjelaskan bahwa :
“Pihak Kedua PENGGUGAT/TERBANDING harus membayar
segala pajak, bea dan pungutan-pungutan umum yang
dikenakan sehubungan dengan pelaksanaan dan
penyelesaian Kontrak ini sesuai dengan undang-undang
perpajakan, peraturan pemerintah, peraturan daerah setempat
dan peraturan pelaksanaannya.”
Biaya Tambahan (Overhead) tidak ada diatur dalam kontrak.
Biaya Kompensasi berdasarkan Syarat-Syarat Kontrak Pasal 29
menjelaskan kompensasi dapat diberikan kepada
TERBANDING/PENGGUGAT bila dapat dibuktikan merugikan
TERBANDING dalam hal sebagai berikut:
1. PEMBANDING/TERGUGAT memodifikasi atau mengubah
jadwal yang dapat mempengaruhi pekerjaan
TERBANDING/PENGGUGAT;
2. PEMBANDING/TERGUGAT tidak memberikan gambar –
gambar, spesifikasi atau instruksi sesuai jadwal yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan;
3. TERBANDING/PENGGUGAT belum bisa masuk ke lokasi
pekerjaan untuk melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan
dalam Kontrak;
4. PEMBANDING/TERGUGAT menginstruksikan kepada
TERBANDING/PENGGUGAT untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak
diketemukan kerusakan / kegagalan / penyimpangan;
5. Dalam hal PEMBANDING/TERGUGAT tidak dapat memenuhi
kewajibannya untuk membayar sesuai progres yang telah
tercapai, maka TERBANDING/PENGGUGAT berhak
mengajukan ganti rugi maksimal sebesar suku bunga B.I. rate
dikalikan sesuai dengan jangka waktu keterlambatan;
6. Keterlambatan PEMBANDING/TERGUGAT dalam melakukan
pembayaran sesuai progres yang telah dicapai, tidak
mengurangi kewajiban TERBANDING/PENGGUGAT untuk
menyelesaikan pekerjaannya sesuai Kontrak.
Yang dimana tidak satupun klausa dalam Pasal 29 dapat dibuktikan oleh
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 32 dari 67 hal
TERBANDING/PENGGUGAT dalam perkara ini.
5. Bahwa PEMBANDING mengakui bahwa bukti P-6 dari TERBANDING dan
dalam pertimbangan majelis hakim pada halaman 47 alinea pertama
menjelaskan :
a. Perhitungan penyesuaian harga kontrak Jasa Pemborongan Pekerjaan
Tanah Tahap III, Perbaikan Tanah dan Aeronautical Pavement Runway
Pembangunan Bandar Udara Medan Baru (Paket 4) agar dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam dokumen kontrak dan
peraturan terkait lainnya;
b. Perhitungan penyesuaian harga kontrak Jasa pemborongan Pekerjaan
tanah Tahap III, Perbaikan Tanah dan Aeronautical Pavement Runway
Pembangunan Bandar Udara Medan Baru (Paket 4) agar
menggunakan koefisien komponen pekerjaan yang telah ditetapkan
sebagaimana terlampir;
c. Pelaksanaan Amandemen Kontrak dan Pembayaran penyesuaian
harga kontrak jasa pemborongan Pekerjaan tanah Tahap III, Perbaikan
Tanah dan Aeronautical Pavement Runway Pembangunan Bandar
Udara Medan Baru (Paket 4) dapat dilakukan setelah dilakukan Pre-
Audit oleh Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
TERBANDING tidak pernah menolak 3 (tiga) klausa diatas sebagai
persyaratan dalam penghitungan dan pembayaran penyesuaian harga.
6. Bahwa sesuai pertimbangan hukum majelis hakim halaman 47 alinea kedua
yaitu,” .............Penyelesaian perselisihan tentang penyesuaian harga tidak
juga mendapat kesepakatan walaupun pihak penggugat telah menyelesaikan
seluruh Pekerjaan Tanah Tahap II, Perbaikan Tanah dan Aeronatical
Pavement Runway Pembangunan Bandar Udara Medan Baru (paket 4)
sebagaiman Berita Acara Serah Terima Pertama (Provisional Hand Over
(PHO) No. 079/BA-ST1/BUMB/KONT/II/2013 tanggal 14 Pebruari
2013.............dst”, tidak terjadinya kesepakatan tentang jumlah penyesuaian
harga antara PEMBANDING dan TERBANDING karena belum selesainya
audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP). Pelaksanaan Amandemen Kontrak dan Pembayaran penyesuaian
harga dapat dilakukan setelah dilakukan Pre-Audit oleh Badan Pemeriksaan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) berdasarkan bukti P-6 TERBANDING.
7. Bahwa berdasarkan bukti PEMBANDING, PEMBANDING telah mengajukan
surat kepada Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Nomor 691/P.101/BUMB/IX/2013 perihal Permohonan Audit Atas
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 33 dari 67 hal
Penyesuaian Harga Kontrak Pekerjaan Tanah Tahap III, Perbaikan Tanah dan
Aeronatical Pavement Runway Pembangunan Bandar Udara Medan Baru
(paket 4) tanggal 26 September 2013. Hal ini membuktikan PEMBANDING
telah beritikad baik untuk menyelesaikan proses penyesuaian harga sebelum
kontrak berakhir. PEMBANDING memiliki keharusan untuk terlebih dahulu
melaksanakan audit oleh Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) karena sebagai aparatur pemerintah memiliki kewajiban mentaati
peraturan perundang-undangan dan menghindari adanya kerugian negara.
8. Bahwa sesuai pertimbangan majelis hakim pada halaman 48 alinea kedua
yaitu,”………surat P-11.P-17 ,P-24, dan bukti surat P-28 tentang Penyesuaian
Harga Timbunan berkenaan dengan Pajak Galian Golongan C diketahui
adanya kenaikan Pajak Galian Golongan C yang besarnya ditetapkan oleh
Pemda Kabupaten Deli Serdang Sumut..........dst”, patut ditolak dan tidak
terkait dengan kontrak (beserta addendum). Hal tersebut merupakan
kewajiban dari TERBANDING sesuai dengan klausa kontrak Syarat-Syarat
Kontrak Pasal 22 (bukti T-1).
9. Bahwa sesuai pertimbangan majelis hakim pada halaman 48 alinea ketiga
yaitu,”………bahwa adanya kenaikan harga tarif pajak galian C di Kabupaten
Deli Serdang disampaikan oleh Pihak Tergugat kepada Pejabat pembuat
Komitmen Bandar Udara Medan Baru pada tanggal 04 Juli 2011 sesuai
dengan bukti surat P-25 dan berdasarkan P-35 tentang surat dari Tergugat
yang ditujukan kepada Penggugat sebagai Pejabat Pembuat
Komitmen.........dst”, ada ketidak jelasan pihak yang disebutkan oleh majelis
hakim. Bahwa Pejabat Pembuat Komitmen dalam perkara ini adalah sebagai
Tergugat bukan sebagai Penggugat. Majelis hakim telah keliru sehingga
pertimbangan hakim tidak relevan dan patut ditolak.
10. Bahwa sesuai pertimbangan majelis hakim pada halaman 49 alinea kedua
yaitu,”……….dihubungkan dengan bukti P-33 tentang surat dari Pemerintah
Kabupaten Deli Serdang Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah tanggal 22 Juli
2013 perihal Pembayaran Pajak Galian C yang ditujukan kepada Tergugat
yang menyatakan bahwa telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah
(SKPD) Galian C tahun 2011 atas nama WASKITA YASA.........dst”, majelis
hakim keliru dan salah menyebutkan pihak dalam bukti P-33. Dalam bukti P-
33 adalah surat dari PEMDA Kabupaten Deli Serdang kepada Waskita Yasa
(Penggugat/Terbanding). Karena adanya kesalahan pihak tersebut maka
pertimbangan majelis hakim patut ditolak.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 34 dari 67 hal
11. Bahwa sesuai pertimbangan majelis hakim pada halaman 49 alinea ketiga
tentang biaya overhead tidak berdasar dan patut ditolak. Karena dalam
kontrak beserta addendum tidak ada klausa yang menyebutkan biaya
overhead menjadi tanggungjawab dari PEMBANDING.
12. Bahwa dalam kontrak ada pengaturan mengenai biaya kompensasi dalam
Syarat-Syarat Kontrak Pasal 29, menjelaskan kompensasi dapat diberikan
kepada TERBANDING bila dapat dibuktikan merugikan TERBANDING dalam
hal PEMBANDING memodifikasi atau mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pekerjaanTERBANDING. Dalam hal terjadinya perubahan
jadwal pelaksanaan kontrak yang disebabkan oleh berlarut-larutnya ijin Galian
C dan akibat adanya demonstrasi. Jadi tuntutan kompensasi dari
TERBANDING tidak masuk dalam klausa Pasal 29 karena perubahan jadwal
bukan atas perintah dan kesalahan dari PEMBANDING, akan tetapi
berdasarkan permohonan dari TERBANDING (bukti PEMBANDING T-17).
13. Bahwa sesuai pertimbangan majelis hakim pada halaman 51 alinea kedua
yaitu,” ............dihubungkan dengan jawaban dari surat Kementerian
Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tanggal 12 April
2013...........dst”, majelis hakim tidak jelas menunjuk surat yang dimaksud.
PEMBANDING tidak pernah mengirimkan surat kepada TERBANDING pada
tanggal 12 April 2013. Oleh karena ketidakjelasan surat yang dimaksud,
pertimbangan hakim sepatutnya ditolak.
14. Bahwa sesuai pertimbangan majelis hakim pada halaman 51 alinea kedua
yaitu,”………..Pihak Penggugat telah berusaha untuk mendapat kepastian dari
pasal 33 dari Kontrak tersebut dengan cara menyurati Tergugat dan telah
seringnya mengadakan rapat untuk mencari solusi pemecahan namun tidak
juga mendapat kesepakatan walaupun Addendum/perubahan kontrak sering
dilakukan.”, majelis hakim telah memberikan pertimbangan hukum yang keliru
dan tidak tepat. Karena proses negoisasi addendum 1 (satu) s.d 10 (sepuluh)
tidak pernah membahas penyesuaian harga.
Bahwa adanya perbedaan penghitungan antara PEMBANDING dan
TERBANDING membuat tidak adanya kesepakatan yang dapat diterima
bersama. PEMBANDING juga telah mengajukan permohonan audit kepada
Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap
perhitungan versi PEMBANDING, versi TERBANDING dan versi konsultan MK
(berdasarkan bukti P-1 PEMBANDING). Proses audit Badan Pemeriksaan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan syarat utama dalam
pembayaran penyesuaian harga oleh Pemerintah.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 35 dari 67 hal
15. Bahwa sesuai pertimbangan majelis hakim pada halaman 53 alinea kedua
yaitu,”Menimbang bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun
2010 pasal 92 dengan rincian menyebutkan tentang Penyesuaian Harga pada
kontrak tahun jamak sebagai berikut:..........dst”, majelis hakim keliru dalam
menggunakan peraturan perundang-undangan sehingga pertimbangan hukum
hakim harus ditolak.
Bahwa kontrak beserta addendum-addendum dalam perkara ini berpedoman
terhadap Keppres Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan barang/jasa Pemerintah.
16. Bahwa sesuai pertimbangan majelis hakim pada halaman 54 alinea kedua
yaitu,”Menimbang bahwa dengan demikian dasar hukum tentang penyesuaian
Harga diatur dalam peraturan perundang-undangan dan dalam kontrak
dihubungkan dengan jawaban Tergugat yang menyatakan bahwa segala
biaya yang ditimbulkan dalam hal adanya penerapan ketentuan peraturan
daerah di Kabupaten Deli Serdang mengenai tarif pajak galian C menjadi
tanggung jawab Penggugat...........dst”, PEMBANDING berpendapat tidak ada
keterkaitan dasar hukum penyesuaian harga dengan tarif galian C. Karena
dasar hukum penyesuaian harga adalah Syarat-Syarat Kontrak Pasal 33
sedangkan dasar hukum tarif pajak galian C adalah Syarat-Syarat Kontrak
Pasal Pasal 22. Majelis hakim keliru dalam menghubungkan pertimbangan
hukum sehingga patut untuk ditolak.
Bahwa ketidakmampuan TERBANDING dalam membayar pajak galian C tidak
menjadi tanggung jawab PEMBANDING sesuai Syarat-syarat Kontral Pasal
22 yaitu
TERBANDING harus membayar segala pajak, bea dan pungutan-
pungutan umum yang dikenakan sehubungan dengan pelaksanaan dan
penyelesaian Kontrak ini sesuai dengan undang-undang perpajakan,
peraturan pemerintah, peraturan daerah setempat dan peraturan
pelaksanaannya.
17. Bahwa sesuai pertimbangan majelis hakim pada halaman 54 alinea ketiga
yaitu,”Menimbang bahwa mengenai tuntutan dari Penggugat setelah Majelis
perhatikan semuanya ada termuat dalam kontrak dari pasal 41 sampai
dengan pasal 43 jelas termuat tentang pekerjan tambah kurang serta
pembayarannya namun semuanya harus dinegosiasikan dan hasilnya harus
dituangkan dalam kontrak dan Penggugat mengajukan Permohonan
kompensasi atas perubahan kebijakan Pemerintah pemerintah dalam
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 36 dari 67 hal
kenaikan tarif nilai pajak galian C...........dst”, majelis hakim telah keliru dalam
menggunakan Pasal 42 dan Pasal 43 sehingga patut untuk ditolak.
Bahwa Pasal 41 tentang perpanjangan waktu kontrak telah disepakati dan
tertuang dalam Addendum 9 Nomor 101/ADD/BUMB/PK.4/II/2013 tanggal 14
Pebruari 2013.
Bahwa Pasal 42 dan Pasal 43 tentang Pekerjaan Tambah Kurang hanya
mengatur apabila ada perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan
pada saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi dalam kontrak. Pasal
ini tidak dapat diterapkan dalam kenaikan tarif pajak galian C, yang
diakibatkan oleh adanya Perturan Daerah Deli Serdang.
18. Bahwa sesuai pertimbangan majelis hakim pada halaman 55 alinea kedua
yaitu,” .................berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh kedua belah
pihak sebagaimana tersebut di atas dalam kaitannya satu sama lain yang
ternyata bersesuaian Majelis Hakim berpendapat bahwa tuntutan yang
dimohonkan Penggugat dalam gugatannya tentang Penyesuian harga sesuai
dengan kontrak Nomor 16/PERJ/BUMB/XII/2010 tanggal 17 Desember 2010
dalam pasal 33 dan itu telah merupakan kesepakatan antara Penggugat dan
Tergugat dengan demikian Penggugat berhasil membuktikan gugatannya.”,
majelis hakim telah mengambil kesimpulan yang keliru dan tidak berdasar
sehingga patut ditolak.
Bahwa majelis hakim tidak menyebutkan bukti mana yang menunjukkan telah
adanya kesepakatan tentang nilai penyesuaian harga antara PEMBANDING
dan TERBANDING.
19. Bahwa sesuai pertimbangan majelis hakim pada halaman 55 alinea ketiga
yaitu,’………..bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas petitum
angka 2 dapat dikabulkan berdasarkan bukti P-15. Bahwa Penggugat telah
mengirimkan surat somasi kepada Tergugat dan sesuai dengan pasal 1238
KUHPerdata namun pihak Tergugat tidak mengindahkan hingga telah
dilakukannya serah terima pekerjaan kontrak pada tanggal 14 Pebruari
2013..........dst”, PEMBANDING merasa tidak memiliki kewajiban atau prestasi
yang belum dilaksanakan berdasarkan kontrak Nomor
16/PERJ/BUMB/XII/2010 tanggal 17 Desember 2010 sehingga somasi
TERBANDING menjadi tidak relevan. Oleh karena itu pertimbangan majelis
hakim patut ditolak.
Bahwa sesuai dengan tugas dan fungsi PEMBANDING sebagai aparatur
Negara sangat memahami bahwa segala sesuatu yang menggunakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dapat
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 37 dari 67 hal
dipertanggungjawabkan dan harus dituangkan dalam bentuk tertulis (kontrak).
Bahwa berdasarkan tidak adanya bukti adanya kesepakatan antara
PEMBANDING dan TERBANDING mengenai penyesuaian harga, putusan
hakim tentang wanprestasi menjadi tidak tepat.
20. Bahwa sesuai pertimbangan majelis hakim pada halaman 55 alinea keempat
yaitu,”Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai petitum angka 3 Majelis
berpendapat Penggugat telah dapat menjelaskan dengan lengkap dan
sempurna tentang ganti rugi yang dituntutnya maka sepatutnya Majelis
mengabulkan sebahagian saja dengan perincian sebagai berikut:..........dst”,
majelis hakim hanya memakai dalil dari TERBANDING dalam membuat
keputusan. Majelis hakim tidak dapat menjelaskan sebagai berikut :
Kapan dan dimana terjadi kesepakatan antara PEMBANDING dan
TERBANDING tentang nilai penyesuaian harga?
Dimana dalam klausa kontrak yang menyebutkan bahwa
PEMBANDING berkewajiban membayar pajak galian C?
Dimana dalam klausa kontrak yang menyebutkan bahwa
PEMBANDING berkewajiban membayar biaya overhead akibat
demonstrasi dan berlarut-larutnya ijin galian C?
Dimana dalam klausa kontrak yang menyebutkan bahwa
PEMBANDING berkewajiban membayar kompensasi percepatan
pekerjaan akibat demonstrasi dan berlarut-larutnya ijin galian C?,
Majelis Hakim tidak menjelaskan secara jelas dasar-dasar hukum dalam
kontrak dalam membuat keputusan sehingga putusan majelis hakim patut
untuk ditolak dan dibatalkan
21. Bahwa PEMBANDING tetap pada dalil-dalil sebagai berikut :
TUNTUTAN PEMBAYARAN PENYESUAIAN HARGA
22. Bahwa sesuai Syarat-Syarat Kontrak Pasal 33 angka 33.1 dan angka 33.2
menjelaskan harga kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian harga.
Memang benar dalam kontrak dimungkinkan dilakukan pembayaran terhadap
penyesuaian harga dari TERBANDING/PENGGUGAT tetapi tetap
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan berdasarkan kesepakatan
para pihak, yang harus dituangkan dalam Addendum Kontrak setelah
dilakukan audit oleh Badan Pengawas dan Pemeriksa Keuangan (BPKP).
Bahwa apabila ternyata PEMBANDING/TERGUGAT dan
TERBANDING/PENGGUGAT tidak dapat menyepakati nilai dari penyesuaian
harga dalam jangka waktu kontrak sehingga tidak adanya kesepakatan
(addendum kontrak) terkait penyesuaian harga, yang berarti gugatan dari
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 38 dari 67 hal
TERBANDING/PENGGUGAT kepada PEMBANDING/TERGUGAT untuk
membayar penyesuaian harga sebesar Rp. 71.383.218.000,- (Tujuh puluh
satu milyar tiga ratus delapan puluh tiga juta dua ratus delapan belas ribu
rupiah) tidak memiliki kekuatan hukum dalam kontrak dan patut ditolak.
TUNTUTAN PEMBAYARAN BIAYA PAJAK GALIAN C
23. Bahwa berdasarkan Syarat-Syarat Kontrak Pasal 22 : PAJAK-PAJAK
DAN BEA :
TERBANDING/PENGGUGAT harus membayar segala pajak, bea dan
pungutan-pungutan umum yang dikenakan sehubungan dengan
pelaksanaan dan penyelesaian Kontrak ini sesuai dengan undang-
undang perpajakan, peraturan pemerintah, peraturan daerah setempat
dan peraturan pelaksanaannya.
Bahwa pembayaran pajak galian C sesuai Peraturan Bupati Deli Serdang No.
467 Tahun 2011 tentang kenaikan pajak galian C merupakan kewajiban
TERBANDING/PENGGUGAT sebagaimana telah diatur dalam kontrak.
Bahwa dalam kontrak tidak ada ketentuan atau tidak pernah ada permintaan
dari PEMBANDING/TERGUGAT mengenai asal muasal dari material Galian
C. TERBANDING/PENGGUGAT diperbolehkan mendatangkan material
Galian C dari daerah lain diluar Kabupaten Deli Serdang. Oleh karenanya
keputusan mendatangkan Galian C dari Kabupaten Deli Serdang adalah
mutlak berdasarkan keputusan dari TERBANDING/PENGGUGAT, sehingga
segala akibatnya merupakan resiko dari TERBANDING/PENGGUGAT.
Bahwa dalil TERBANDING/PENGGUGAT yang menuntut
PEMBANDING/TERGUGAT membayar biaya tambahan karena kenaikan
Pajak Galian C sebesar Rp. 4.000.000.000,- (Empat miliar rupiah) tidak
memiliki dasar dan patut ditolak.
TUNTUTAN PEMBAYARAN TAMBAHAN BIAYA (OVERHEAD)
24. Bahwa tambahan biaya disebabkan karena berlarut-larutnya penyelesaian
masalah perubahan/perijinan Pajak Galian C dan adanya demonstrasi tidak
menjadi tanggungjawab TERGUGAT.
Bahwa dalam Dokumen Kontrak tidak ada ketentuan mengenai pembayaran
biaya tambahan (overhead) kepada Pihak Kedua. Bahkan dalam Syarat-
Syarat Kontrak Pasal 10 : DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA disebutkan :
10.1. Daftar kuantitas harus dipahami bersamaan dengan pemahaman
atas seluruh dokumen Kontrak. Harga yang
dimasukkan/ditawarkan oleh TERBANDING/PENGGUGAT
dalam daftar kuantitas harus sudah termasuk semua biaya yang
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 39 dari 67 hal
dibutuhkan untuk melaksanakan, menyelesaikan, memelihara
pekerjaan sebagaimana disyaratkan dan diuraikan dalam
dokumen Kontrak.
Bahwa berdasarkan ketentuan ini, biaya overhead sudah termasuk dalam
harga yang ditawarkan oleh TERBANDING/PENGGUGAT dan juga harga
satuan baru hasil negosiasi yang dituangkan dalam Addendum Kontrak.
Dengan demikian tuntutan pembayaran tambahan biaya (Overhead) sebagai
akibat penghentian pekerjaan adalah tidak berdasar.
Bahwa dalil TERBANDING/PENGGUGAT berhak atas pembayaran tambahan
biaya (overhead) sebagai akibat penghentian pekerjaan selama 8,5 bulan
yang disebabkan berlarut-larutnya penyelesaian masalah perubahan/perijinan
Pajak Galian C dan adanya demonstrasi penutupan jalan oleh masyarakat, di
mana selama menunggu dimulainya lagi pekerjaan tersebut
TERBANDING/PENGGUGAT antara lain untuk membayar gaji karyawan,
pemeliharaan alat di lapangan maupun inefesiensi peralatan sebesar Rp.
12.000.000.000,- (Dua Belas milyar Rupiah) tidak memiliki dasar hukum
dalam kontrak dan patut ditolak.
PEMBAYARAN BIAYA PERCEPATAN (KOMPENSASI)
25. Bahwa Sesuai Syarat-Syarat Kontrak Pasal 29 : KOMPENSASI, Kompensasi
dapat diberikan kepada TERBANDING/PENGGUGATbila dapat dibuktikan
merugikan TERBANDING/PENGGUGAT dalam hal sebagai berikut:
1. PEMBANDING/TERGUGAT memodifikasi atau mengubah jadwal
yang dapat mempengaruhi pekerjaan TERBANDING/PENGGUGAT;
2. PEMBANDING/TERGUGAT tidak memberikan gambar – gambar,
spesifikasi atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan pekerjaan;
3. TERBANDING/PENGGUGATbelum bisa masuk ke lokasi pekerjaan
untuk melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan dalam Kontrak;
4. PEMBANDING/TERGUGAT menginstruksikan kepada
TERBANDING/PENGGUGAT untuk melakukan pengujian tambahan
yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak diketemukan
kerusakan / kegagalan / penyimpangan;
5. Dalam hal PEMBANDING/TERGUGAT tidak dapat memenuhi
kewajibannya untuk membayar sesuai progres yang telah tercapai,
maka PEMBANDING/PENGGUGAT berhak mengajukan ganti rugi
maksimal sebesar suku bunga B.I. rate dikalikan sesuai dengan
jangka waktu keterlambatan;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 40 dari 67 hal
6. Keterlambatan PEMBANDING/TERGUGAT dalam melakukan
pembayaran sesuai progres yang telah dicapai, tidak mengurangi
kewajiban TERBANDING/PENGGUGAT untuk menyelesaikan
pekerjaannya sesuai Kontrak.
Bahwa timbulnya tambahan biaya TERBANDING/PENGGUGAT terhadap
percepatan penyelesaian pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 29
Syarat-Syarat Kontrak dan tetap merupakan kewajiban
TERBANDING/PENGGUGAT atas keterlambatan kemajuan pekerjaan dari
TERBANDING/PENGGUGAT yang telah disepakati sesuai jadwal kontrak,
sehingga tambahan biaya terhadap percepatan penyelesaian pekerjaan
tersebut bukan merupakan tanggungjawab atau kewajiban
PEMBANDING/TERGUGAT.
Bahwa dalil TERBANDING/PENGGUGAT yaitu untuk keperIuan percepatan
penyelesaian pekerjaan, TERBANDING/PENGGUGAT harus menambah
jumlah peralatan, menambah jam kerja, menambah operator dan SDM, dan
menambah sistim stok, di mana untuk keperluan tersebut telah menimbulkan
biaya tambahan sebesar Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh milyar rupiah) tidak
memiliki dasar hukum dalam kontrak dan patut ditolak.
Berdasarkan alasan-alasan hukum sebagaimana diuraikan di atas, maka
PEMBANDING memohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berkenan untuk memutuskan :
DALAM POKOK PERKARA
1. Menerima Pernyataan Banding dari PEMBANDING;
2. Membatalkan Putusan Majelis Hakim tingkat pertama untuk seluruhnya;
3. Menyatakan PEMBANDING tidak terbukti melakukan wanprestasi (ingkar
janji) yang merugikan TERBANDING;
4. Menolak pembayaran kerugian materiil sebesar Rp. 97.383.218.000
(Sembilan puluh tujuh Milyar tiga ratus delapan puluh tiga juta dua ratus
delapan belas ribu rupiah);
5. Menolak pembayaran biaya perkara yang ditaksir hingga sekarang sejumlah
Rp 291.000,- (Dua Ratus Sembilan Puluh Satu ribu rupiah);
6. Menghukum TERBANDING untuk membayar biaya perkara hingga putusan
dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap (inckrach van gewisjde).
Atau
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 41 dari 67 hal
Menimbang, bahwa Terbanding semula Penggugat telah mengajukan
Kontra Memori Banding tanggal 20 Februari 2015, Berdasarkan hal-hal sebagai
berikut :
A. PENDAHULUAN.
1. Bahwa Kontra Memori Banding ini diajukan oleh TERBANDING
sehubungan dengan Memori Banding yang diajukan oleh
PEMBANDING yang diterima oleh TERBANDING pada tanggal
10 Februari 2015, sehingga menurut hukum TERBANDING mempunyai
hak untuk mengajukan Kontra Memori Banding ini;
2. Bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh PEMBANDING di dalam
Memori Bandingnya tersebut hanyalah alasan yang dicari-cari saja dan
merupakan pengulangan –bukan merupakan hal-hal yang baru- dari
apa yang telah dikemukakan di dalam pemeriksaan tingkat pertama
(Pengadilan Negeri Lubuk Pakam);
Maka oleh karena itu, sesungguhnya tidak ada alasan hukum bagi
PEMBANDING untuk mengajukan permohonan pemeriksaan banding
kepada Pengadilan Tinggi Medan terhadap Putusan a quo, sehingga
patut kiranya Permohonan Banding berikut Memori Banding yang
diajukan oleh PEMBANDING tersebut ditolak atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima ;
3. Bahwa TERBANDING sangat sependapat dan menyetujui isi Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor : 15/Pdt.G/2014/PN.Lbp.,
tanggal 16 Oktober 2014 berikut dengan segala pertimbangan
hukumnya tersebut, karena memang senyatanya Putusan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam tersebut telah didasarkan atas pertimbangan
hukum yang cukup dan lengkap, sehingga sudah tepat dan benar
menurut hukum, tidak keliru/salah dalam menerapkan hukum ;
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka sudah sepatutnya dan cukup
beralasan menurut hukum apabila Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
Nomor : 15/Pdt.G/2014/PN.Lbp. tanggal 16 Oktober 2014 tersebut
DIKUATKAN kembali oleh Pengadilan Tinggi Medan ;
B. TANGGAPAN TERHADAP MEMORI BANDING.
Bahwa terhadap alasan-alasan PEMBANDING di dalam Memori Bandingnya
tertanggal 22 Desember 2014 tersebut, TERBANDING akan menyampaikan
tanggapannya sebagaimana akan diuraikan di bawah ini :
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 42 dari 67 hal
Mengenai Pertimbangan Hukum Putusan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam No. 15/Pdt.G/2014/Pn.Lbp.
1. Bahwa TERBANDING mohon dalil-dalil/alasan-alasan yang telah
TERBANDING kemukakan secara lengkap dalam surat Gugatan, Replik
dan Kesimpulan pada pemeriksaan tingkat pertama di Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam seluruhnya menjadi bagian yang tidak
terpisahkan/satu kesatuan dengan Kontra Memori Banding ini;
2. Bahwa TERBANDING MOHON AKTA atas dalil keberatan
PEMBANDING sebagaimana diuraikan pada butir 1 halaman 2 Memori
Banding yang pada intinya menyatakan bahwa pertimbangan hukum
Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, mengenai Surat
Kontrak No. 16/PERJ/BUMB/XII/2010 tanggal 17 Desember 2010,
berikut Perubahan Kontrak (Addendum-adendumnya) adalah benar
dan sesuai bukti-bukti yang diserahkan oleh PEMBANDING, sehingga
dengan demikian dalil PEMBANDING tersebut menjadi tetap dan
terbukti menurut hukum.
3. Bahwa TERBANDING menolak dengan tegas dalil/alasan keberatan
PEMBANDING pada butir 2 dan 3 halaman 2 Memori Banding, karena
memang senyatanya Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam a quo telah cukup lengkap dan berdasarkan fakta
yang terungkap selama proses persidangan, serta tidak lalai dalam
memberikan pertimbangan hukum.
Mengenai Addendum 04, Nomor : 90/ADD/BUMB/PK.4/I/2012, tanggal
16 Januari 2012 (vide Bukti P – 2d =Bukti T – 8) telah cukup
dipertimbangan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
pada halaman 40 alinea terakhir Putusan, begitu pula mengenai
Addendum 10 Nomor : 103/ADD/BUMD/PK.4/VI/2013, tanggal 26 Juni
2013 (vide Bukti T – 14) telah dipertimbangkan dan tertuang pada
halaman 50 alinea ketiga Putusan.
Bahwa dengan demikian, Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam sudah mempertimbangkan seluruh bukti-bukti yang
diajukan pada pihak, termasuk bukti Addendum 04 Nomor :
90/ADD/BUMB/PK.4/I/2012, tanggal 16 Januari 2012 (vide Bukti P – 2d
= Bukti T – 8) dan Addendum 10 Nomor : 103/ADD/BUMD/
PK.4/VI/2013, tanggal 26 Juni 2013 (vide Bukti T – 14) sehingga oleh
karenanya tidak benar dan haruslah ditolak alasan keberatan
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 43 dari 67 hal
PEMBANDING yang pada intinya menyatakan mejelis hakim tidak
memeriksa secara menyeluruh bukti-bukti dalam persidangan.
4. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING pada butir 4 halaman 2 Memori Bandingnya,
karena memang senyatanya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam dalam memeriksa dan mengadili perkara a quo sudah secara
cermat dan teliti/tidak keliru dalam memberikan pertimbangan
hukumnya sebagaimana diuraikan pada halaman 44 alinea kedua
Putusan a quo, karena seluruh pertimbangan hukum tersebut telah
didasarkan pada bukti dan fakta-fakta hukum berkenaan dengan
Kontrak Nomor : 16/Perj/BUMB/XII/2010 tanggal 17 Desember 2010
(Kontrak Induk) berikut Addendum-Addendum Kontrak yang dibuat
antara PEMBANDING dengan TERBANDING.
Mengenai pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam, pada halaman 44 alinea kedua Putusan a quo adalah sudah
tepat dan benar karena berisikan kesimpulan (conclution) dari Majelis
Hakim mengenai pokok permasalahan yang menjadi sengketa antara
PEMBANDING (d/h TERGUGAT) dengan TERBANDING (d/h
PENGGUGAT) dalam perkara Nomor : 15/Pdt.G/2014/PN.Lbp., yaitu :
(i) Biaya Penyesuaian Harga (eskalasi), sesuai ketentuan Pasal 6
Kontrak (vide Bukti P – 1), Syarat-Syarat Kontrak (vide Bukti P -
3), dan Keppres No. 80 Tahun 2003;
(ii) Tambahan Biaya Pajak Galian C, sesuai Peraturan Bupati Deli
Serdang No. 467 Tahun 2011 (vide Bukti P – 11);
(iii) Tambahan Biaya Overhead akibat dihentikan pekerjaan
selama 8,5 bulan, karena berlarut-larutnya penyelesaian
masalah perubahan/perijinan Pajak Galian C dan adanya
demonstrasi penutupan jalan oleh masyarakat (vide Bukti P –
13); dan
(iv) Biaya Percepatan pekerjaan (Kompensasi), sebagaimana
dituangkan dalam Addendum 05 Nomor: 91/ADD/BUMB/
PK.4/III/2012 tanggal 07 Maret 2012 (vide Bukti P – 2e).
Untuk lebih jelasnya pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam pada halaman 44 alinea kedua, TERBANDING kutip
secara utuh dan lengkap sebagai berikut :
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 44 dari 67 hal
“Menimbang bahwa yang menjadi persengketaan antara kedua belah
pihak adalah masalah biaya Penyesuaian harga (eskalasi), tambahan
biaya Pajak Galian C sesuai Peraturan Bupati Deli Serdang No. 467
Tahun 2011, Tambahan Biaya (Overhead) akibat dihentikan pekerjaan
dan biaya percepatan pekerjaan yang belum juga dibayarkan oleh pihak
Tergugat kepada Penggugat meskipun Kontrak Nomor
16/PERJ/BUMB/XII/KONT/XII/2010 tanggal 17 Desember 2010 tentang
Jasa Pemborongan Pekerjaan Tahap II, Perbaikan Tanah dan
Aeronautical Pavement Runway Pembangunan Bandar Udara Medan
Baru (Paket 4) yang telah diserah terimakan oleh Penggugat kepada
Tergugat pada tanggal 14 Februari 2013 dan dituangkan kedalam Berita
Acara Serah Terima No. 079/BA-ST1/BUMB/KONT/II/2013, namum
menurut Pihak Tergugat, selaku Pejabat Pembuat Komitmen
menyatakan bahwa ketentuan Pembayaran Penyesuaian Harga,
Tuntutan Pembayaran biaya Pajak Galian C, Tuntutan Pembayaran
Tambahan Biaya (overhead) dan Tuntutan Pembayaran biaya
percepatan (Kompensasi) tidak diatur dan itu menjadi kewajiban
Tergugat dalam Kontrak;
Selanjutnya seluruh jawaban dan penjelasan PEMBANDING
(d/h TERGUGAT), mengenai Penyesuaian Harga, Pajak Galian C,
Biaya Tambahan (Overhead) maupun Biaya Kompensasi telah
dipertimbangkan secara lengkap dan cermat oleh Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam sebagaimana diuraikan pada
halaman 45 sampai dengan halaman 55 Putusan Nomor :
15/Pdt.G/2014/PN.Lbp. aquo.
Dengan demikian terbukti bahwa pertimbangan hukum dan Putusan
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah
mempertimbangkan secara cermat dan benar mengenai hal-hal yang
dipersengketakan oleh PEMBANDING dan TERBANDING serta telah
sesuai dengan bukti-bukti dan fakta-fakta yang terungkap dalam
persidangan, sehingga sudah sepatutnya DIKUATKAN oleh Pengadilan
Tinggi Medan ;
5. Bahwa memang benar TERBANDING tidak menolak ketentuan yang
dimaksud dalam Surat Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja
(“Surat PPK Satker”) Bandar Udara Medan Baru Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan kepada Kuasa KSO
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 45 dari 67 hal
Waskita – Yasa, KSO, Nomor: 324/P.105/BUMB/ KONT/IV/2013,
tanggal 15 April 2013, perihal Penetapan Koefisien Komponen
Pekerjaan Kontrak Paket 4 (vide Bukti P – 6), sebagaimana diuraikan
oleh PEMBANDING pada butir 5 halaman 3 Memori Banding, karena
Surat PPK Satker tersebut jelas jelas merupakan tindak lanjut dari
pelaksanaan ketentuan Pasal 33 Syarat-syarat Kontrak (vide Bukti P-3)
jo Surat TERBANDING kepada PEMBANDING tanggal 29 Nopember
2012 (Vide Bukti P-5) yang membuktikan bahwa TERBANDING
berhak atas pembayaran Biaya Penyesuaian Harga (eskalasi) dan telah
dipertimbangkan secara tepat dan cermat oleh Mejelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada halaman 45 sampai dengan 47
Putusan Nomor : 15/Pdt.G/2014/PN.Lbp. aquo;
6. Bahwa TERBANDING menolak dalil keberatan/alasan PEMBANDING
sebagaimana diuraikan pada butir 6 Memori Banding, yang pada intinya
mendalilkan seolah-olah tidak terjadinya kesepakatan tentang jumlah
penyesuaian harga antara PEMBANDING dan TERBANDING karena
belum selesainya audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), padahal PEMBANDING telah
keliru dan tidak membaca secara utuh pertimbangan hukum Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam perkara ini.
Pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
pada halaman 47 alinea kedua selengkapnya berbunyi :
“Bahwa atas dasar surat tersebut kemudian pejabat pembuat
komitmen menyampaikan surat tersebut kepada Penggugat agar
Penggugat menyampaikan usulan penyesuaian harga kontrak Jasa
Pemborongan Pekerjaan Tanah Tahap III, Perbaikan Tanah dan
Aeronautical Pavement Runway Pembangunan Bandar Udara Medan
Baru (Paket 4) berdasarkan koefisien komponen pekerjaan yang
ditetapkan dan pihak Penggugat telah menyampaikan usulan
Penyesuaian Harga Kontrak untuk Jasa Pemborongan Pekerjaan
Tanah Tahap III, Perbaikan Tanah dan Aeronautical Pavement Runway
Pembangunan Bandar Udara Medan Baru (Paket 4) dengan nilai Rp.
71.383.218.000,00 termasuk PPN sesuai dengan bukti surat P-41 dan
Penyelesaian Perselisihan tentang Penyesuaian Harga tidak juga
mendapat kesepakatan walaupun pihak Penggugat (baca :
TERBANDING) telah menyelesaikan seluruh pekerjaan Tanah Tahap
III, Perbaikan Tanah dan Aeronautical Pavement Runway
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 46 dari 67 hal
Pembangunan Bandar Udara medan Baru (paket 4) sebagaimana
Berita Acara Serah terima Pertama (Provisional Hand Over (PHO) No.
079/BA-ST1/BUMB/KONT/II/2013 tanggal 14 Februari 2013, sesuai
dengan bukti P-4a dan P-4b = T-18; ...”
Berdasarkan pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam sebagaimana TERBANDING kutip diatas, maka terbukti
justru PEMBANDING-LAH yang meminta TERBANDING untuk
menyampaikan usulan penyesuaian harga kontrak (eskalasi) dan atas
usulan TERBANDING tersebut, PEMBANDING melalui Konsultan
Manajemen Kostruksi sudah melakukan evaluasi sebagai tindak lanjut
dari Surat PPK Satker tersebut. Oleh karena itu, seandainyapun
diperlukan audit oleh BPKP, maka perhitungan penyesuaian harga
(eskalasi) yang harus diaudit adalah perhitungan eskalasi yang
diusulkan oleh TERBANDING yang notabene telah dilakukan evaluasi
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi selaku wakil dari PEMBANDING,
dan bukan audit terhadap perhitungan eskalasi yang dibuat/dilakukan
oleh PEMBANDING sendiri dan tanpa sepengetahuan TERBANDING;
Lagi pula, sampai saat ini-pun tidak pernah ada hasil audit dari BPKP
yang disampaikan oleh PEMBANDING kepada TERBANDING
sehubungan dengan usulan penyesuaian harga kontrak (eskalasi) yang
telah TERBANDING ajukan, padahal PEMBANDING telah menikmati
manfaat dan hasil pekerjaan TERBANDING dengan mengoperasikan
Bandara Udara Medan Baru yang saat ini lebih dikenal sebagai Bandara
Internasional “KUALANAMU” Medan.
Disamping itu dalil/alasan keberatan PEMBANDING yang menyatakan
bahwa tidak tercapainya kesepakatan tentang jumlah penyesuaian harga
karena belum selesainya audit yang dilakukan oleh BPKP dan
karenanya TERBANDING tidak berhak atas penyesuaian harga adalah
tidak berdasar dan sangat menyesatkan karena :
i). Kewajiban pembayaran penyesuaian harga (eskalasi) yang harus
dibayarkan oleh PEMBANDING kepada TERBANDING, pada
dasarnya sudah diatur dalam ketentuan Pasal 6 Kontrak, Pasal 33
Syarat-Syarat Kontrak, dan Keppres No. 80 Tahun 2003 Bab I.E.3
Rumus Penyesuaian Nilai Kontrak;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 47 dari 67 hal
ii). Addendum Kontrak hanya merupakan syarat kelengkapan
administrasi untuk kepentingan PEMBANDING dalam melakukan
pembayaran kepada TERBANDING, bukan merupakan tolak ukur
berhak atau tidaknya TERBANDING atas nilai penyesuaian harga
(eskalasi);
iii). Usulan nilai penyesuaian harga (eskalasi) yang diajukan oleh
TERBANDING kepada PEMBANDING (vide Bukti P – 7a), telah
dievaluasi oleh Konsultan Manajemen Konstruksi selaku wakil
PEMBANDING (vide Bukti P – 7b)
7. Bahwa TIDAK BENAR dan karenanya harus ditolak pula dalil/alasan
PEMBANDING pada butir 7 halaman 4 Memori Banding, yang pada
intinya menyatakan seolah olah pembayaran penyesuaian harga hanya
dapat dilaksanakan jika ada hasil audit BPKP, TERBANDING dengan
ini mensomeer PEMBANDING untuk membuktikan bahwa permohonan
audit atas penyesuaian harga Kontrak Pekerjaan tanah Tahap III
kepada BPKP yang diajukan berdasarkan Surat No. 691/P-101/MUMB/
KONT/II/2013 adalah semata-mata untuk mengaudit usulan
penyesuaian harga (eskalasi) yang diajukan oleh TERBANDING dan
yang notabene sudah dievaluasi oleh Konsulkan Manajemen Konstruksi
selaku wakil Pembanding, tanpa mengurangi fakta hukum permohonan
bantuan audit yang dimintakan oleh PEMBANDING kepada BPKP
tersebut adalah untuk kepentingan internal, bersifat fakultatif (tidak
wajib) yaitu untuk kepentingan PEMBANDING i.c dalam rangka
pemenuhan azas pemerintahan yang baik (good governance) sehingga
secara hukum hasil audit BPKP tersebut tidak mengikat bagi
TERBANDING.
8. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING pada butir 8 halaman 4 Memori Bandingnya
yang pada intinya menyatakan bahwa Kenaikan Tarif Pajak Galian C
adalah menjadi kewajiban TERBANDING berdasarkan Syarat-Syarat
Kontrak Pasal 22.
Bahwa dalam Pasal 22 Syarat-Syarat Kontrak hanya menyebutkan
TERBANDING berkewajiban untuk membayar pajak, bea dan
pungutan sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan TERBANDING tidak pernah
menolak untuk membayar kewajiban biaya Pajak Galian C tersebut.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 48 dari 67 hal
Namun yang dituntut oleh TERBANDING dalam perkara aquo adalah
Penyesuaian harga akibat terjadinya Kenaikan Tarif Pajak Galian C
pada saat pelaksaaan pekerjaan yang jumlahnya mencapai 9
(sembilan) kali lipat dari biaya yang dianggarkan dalam surat
penawaran (tender).
Bahwa tuntutan penyesuaian biaya KENAIKAN TARIF Pajak Galian C
yang awalnya Rp. 800/M3 menjadi Rp. 7000/M3 berdasarkan Peraturan
Bupati Deli Serdang No. 467 Tahun 2011 tersebut, sangat beralasan
hukum bila dibebankan kepada PEMBANDING dengan pertimbangan
sebagai berikut :
a. Bahwa berdasarkan Pasal 2 butir 2 Kontrak telah ditetapkan bahwa
jenis kontrak yang dibuat antara PEMBANDING dengan
TERBANDING adalah Kontrak Harga Satuan dimana unsur
pekerjaan dengan jenis spesifikasi tertentu yang volume
pekerjaanya masih bersifat sementara dan pembayarannya
didasarkan kepada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia jasa
(i.c. TERBANDING). Sehingga dengan terjadinya kenaikan tarif
Pajak Galian C yang sangat luar biasa pada saat pelaksanaan
pekerjaan, maka selisih biaya Pajak Galian C yang dianggarkan
dalam Kontrak dan biaya yang nyata-nyata dibayarkan oleh
TERBANDING kepada PEMDA Deli Serdang haruslah dibebankan
kepada PEMBANDING.
Berbeda halnya jika yang diterapkan adalah jenis KONTRAK
lumpsum dimana semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses
penyelesaian pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
penyedia jasa (Kontraktor), dalam hal terjadi kenaikan tarif Pajak
Galian C selama pelaksanaan pekerjaan akan tetap menjadi
tanggung jawab TERBANDING (Vide : Pasal 30 ayat 2 dan 3
Keppres 80 Tahun 2003)
b. Bahwa penyesuaian biaya kenaikan tarif Pajak Galian C tersebut
juga dapat dimintakan berdasarkan ketentuan Pasal 13.7 FIDIC
Red Book tentang Penyesuaian Akibat Perubahan Peraturan
Pemerintah, ketentuan yang berlaku bagi konstruksi international
dimana disebutkan bahwa :
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 49 dari 67 hal
“ nilai kontrak harus disesuaikan dengan memperhitungkan
penambahan ataupun pengurangan biaya akibat perubahan
hukum dinegara tersebut (termasuk pengenalan hukum baru dan
pencabutan atau perubahan hukum yang ada) atau dalam
penjelasan hukum atau penjelasan pemerintah atas hukum
tersebut yang dibuat setelah tanggal dasar dan mempengaruhi
kontraktor dalam pelaksanaan kewajibannya berdasarkan
kontrak”
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka Putusan Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang mengabulkan tuntutan
TERBANDING atas penyesuaian harga terhadap SELISIH BIAYA
KENAIKAN TARIF Pajak Galian C, sebagai akibat adanya perubahan
peraturan dari Pemerintah Daerah Deli Serdang, meskipun hanya
sebesar Rp. 4.000.000.000 (Empat milyar rupiah), adalah sudah tepat,
benar dan sangat beralasan hukum, sehingga sepatutnya DIKUATKAN
kembali oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan.
9. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING pada butir 9 dan 10 halaman 4-5 Memori
Banding, mengenai alasan ketidakjelasan para pihak yang disebutkan
oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam
pertimbangan hukum pada halaman 48 alinea ketiga dan halaman 49
alinea kedua, karena setelah TERBANDING membaca pertimbangan
tersebut secara lengkap, ternyata hanya terjadi kekeliruan dalam hal
penulisan (salah ketik) kata saja, yaitu :
Pertimbangan hukum pada halaman 48 alinea ketiga, berbunyi :
“Menimbang, bahwa adanya kenaikan harga tarif pajak galian C di
Kabupaten Deli Serdang disampaikan oleh Pihak Tergugat kepada
Pejabat Pembuat Komitmen Bandar Udara Medan Baru pada
tanggal 04 Juli 2011 sesuai dengan bukti surat P – 25 dan
berdasarkan P – 35 tentang surat dari Tergugat yang ditujukan
kepada Penggugat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen agar dapat
dilakukan penyesuaian harga kontrak jasa pemborongan pekerjaan
tanah tahap III Perbaikan Tanah dan Aeronautical Pavement
Runway (Paket 4)...”
Pertimbangan hukum pada halaman 49 alinea kedua, berbunyi :
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 50 dari 67 hal
“...dihubungkan dengan bukti P – 33 tentang surat dari Kabupaten
Deli Serdang Dinas Pengelola Keuangan Daerah tanggal 22 Juli
2013 perihal Pembayaran Pajak Galian C yang ditujukan kepada
Tergugat yang menyatakan bahwa telah diterbitkan Surat Ketetapan
Pajak Daerah (SKDP) Galian C tahun 2011 atas nama WASKITA-
YASA...”
Bahwa penulisan kata “Tergugat” pada kedua pertimbangan
tersebut diatas, seharusnya tertulis dan dibaca sebagai
“Penggugat”. Hal ini terkonfirmasi dari bukti-bukti yang dirujuk oleh
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam pertimbangan
hukum tersebut yaitu Bukti P-25, P-33 dan P-35, yang jelas-jelas
mengacu pada Penggugat (sekarang TERBANDING), sehingga
menurut TERBANDING kesalahan dalam pengetikan tersebut
tidaklah material dan tidak merubah substasi dari pertimbangan
hukum yang diberikan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam dalam Putusan aquo.
10. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING dalam butir 11 dan 12 halaman 5 Memori
Banding, mengenai tanggung jawab untuk membayar kompensasi atas
Biaya Overhead dan Biaya Percepatan yang disebabkan terjadinya
perubahan jadwal pekerjaan atau perpanjangan kontrak, dengan
alasan sebagai berikut :
a. Bahwa dengan merujuk pada ketentuan Pasal 29 ayat 1 Syarat-
syarat Kontrak, yang berbuyi:
- Kompensasi dapat diberikan apabila dapat dibuktikan
merugikan Pihak Kedua (i.c. Terbanding) dalam hal Pihak
Pertama (Pembanding) memodifikasi atau mengubah
jadwal yang dapat mempengaruhi pekerjaan Pihak Kedua
(i.c. Terbanding).
Dengan ditandatanganinya Addendum No. 8 mengenai
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan (perpanjangan kontrak)
oleh PEMBANDING dan TERBANDING, maka secara otomatis
membuktikan adanya perintah dari PEMBANDING untuk merubah
jadwal pekerjaan menjadi lebih panjang sehingga oleh karenanya
bila dihubungkan dengan jenis Kontrak Harga Satuan yang berlaku
pada Kontrak maka PEMBANDING harus bertanggung jawab
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 51 dari 67 hal
terhadap konsekuensi dari perpanjangan kontrak tersebut,
diantaranya yaitu terjadinya penambahan biaya (overhead) untuk
penyelesaian pekerjaan.
b. Bahwa terbukti keterlambatan/terhambatnya penyelesaian pekerjaan
tersebut, bukan disebabkan oleh kelalaian TERBANDING dan
lagipula jenis Kontrak yang disepakati adalah Kontrak Harga Satuan
sehingga konsekuensi dari perpanjangan Kontrak adalah segala
resiko/biaya tambahan yang timbul selama penyelesaian pekerjaan
harus dibebankan dan menjadi tanggung jawab dari Pemberi Kerja
(i.c. PEMBANDING), kecuali jika jenis kontrak yang berlaku adalah
Kontrak Lumpsum dimana segala resiko yang timbul selama
pelaksanan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor
(i.c.TERBANDING) (vide : Pasal 30 Keppres 80 Tahun 2003).;
c. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam yang mengabulkan biaya overhead dan biaya
percepatan dengan merujuk pada ketentuan Pasal 41 s/d Pasal 43
Kontrak, sudah tepat, benar dan berdasarkan hukum, karena
faktanya dengan terjadinya perpanjangan waktu, maka dapat
dipastikan TERBANDING selaku Kontraktor, harus menanggung
tambahan biaya (overhead) dalam menyelesaikan kewajibannya
berdasarkan KONTRAK, sebagai akibat berhentinya pekerjaan
selama kurang lebih 8,5 bulan, dimana sambil menunggu dimulainya
pekerjaan TERBANDING harus tetap membayar gaji karyawan,
pemeliharaan alat di lapangan dan inefisiensi peralatan;
d. Bahwa demikian pula akibat terhentinya pekerjaan selama 8,5 bulan,
maka tenggang waktu penyelesaian pekerjaan dalam KONTRAK
disepakati berubah dari semula 660 hari menjadi 760 hari, sesuai
Addendum 5, (vide Bukti P-2e). Hal ini berarti TERBANDING hanya
diberikan perpanjangan waktu selama 100 hari untuk menyelesaikan
pekerjaan yang sudah terhenti/tertunda selama 8,5 bulan (255 hari),
sehingga mau tidak mau PEMBANDING telah meminta kepada
TERBANDING untuk melakukan percepatan penyelesaian Bandara
Kualanamu;
Sebagai konsekwensinya TERBANDING harus menambah jumlah
peralatan, menambah jam kerja, menambah operator dan SDM, dan
menambah sistem stok, dimana untuk keperluan percepatan
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 52 dari 67 hal
penyelesaian pekerjaan tersebut telah menimbulkan biaya tambahan
bagi TERBANDING (Bukti P – 14, P – 39, P- 39.a s/d P-39.f). Maka
dengan merujuk pada ketentuan Pasal 29 (1) Syarat-Syarat Kontrak
dan Pasal 2 ayat 2 mengenai Jenis Kontrak Harga Satuan,
pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam yang telah membebankan biaya percepatan kepada
PEMBANDING adalah sudah tepat dan berdasarkan hukum.
11. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING sebagaimana diuraikan pada butir 13
halaman 5 Memori Banding, yang menolak pertimbangan hukum Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada halaman 51 alinea kedua,
karena senyatanya yang terjadi hanyalah kesalahan pengetikan dimana
tertulis : “...dihubungkan dengan jawaban dari surat Kementerian
Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tanggal 12 April
2013...” seharusnya tertulis “...dihubungkan dengan jawaban dari surat
Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
tanggal 15 April 2013...”.
Bahwa terjadinya kesalahan pengetikan akan terlihat apabila
pertimbangan hukum itu dibaca secara keseluruhan dimana sangat
jelas bahwa yang dimaksud oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam adalah surat jawaban dari PEMBANDING kepada
TERBANDING tanggal 15 April 2013 (vide Bukti Surat P-6), perihal
Penetapan Koefisien Komponen Pekerjaan Kontrak Paket 4. Oleh
karena itu terbukti bahwa kesalahan pengetikan tersebut sama sekali
tidak menghilangkan substansi dari pertimbangan hukum Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, sehingga pertimbangan hukum
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada halaman 51 alinea
kedua tersebut sudah sepatutnya dan beralasan hukum untuk dikuatkan
oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan;
12. Bahwa TERBANDING menolak dengan tegas dalil/alasan keberatan
PEMBANDING dalam Memori Banding butir 14 halaman 5, yang pada
intinya mendalilkan seolah-olah selama proses negosiasi addendum 1
s/d 10, tidak pernah membahas penyesuaian harga dan bahwa
PEMBANDING telah mengajukan permohonan audit kepada BPKP
perhitungan versi PEMBANDING, versi TERBANDING dan versi
Konsultan MK. Dalil PEMBANDING tersebut tidak benar karena :
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 53 dari 67 hal
a. Berdasarkan surat No.730/P.101/BUMB/X/2013 tanggal 1 Oktober
2013 (Vide : Bukti P-10) yang notabene dibuat sebelum Addendum
10, PEMBANDING telah memberitahukan kepada TERBANDING
bahwa hasil perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) yang
diajukan oleh TERBANDING dan notabene telah dievaluasi oleh
Konsultan MK (wakil PEMBANDING) telah dikirimkan kepada BPKP
untuk dimintakan bantuan audit, sehingga TERBANDING
berpendapat PEMBANDING secara prinsip menyetujui perhitungan
penyesuaian harga (eskalasi) yang diajukan oleh TERBANDING,
tetapi untuk memenuhi azas pemerintahan yang baik,
PEMBANDING memerlukan hasil BPKP, untuk pembayarannya.
Namun faktanya sebagaimana pengakuannya sendiri pada butir 14
halaman 5 Memori Banding, PEMBANDING justru mengirimkan
3 (tiga) versi perhitungan kepada BPKP untuk dimintakan bantuan
audit yang salah satu diantaranya adalah hasil perhitungan
PEMBANDING sendiri, hal tersebut sangat bertentangan dengan
ketentuan Keppres No. 80 Tahun 2003 jo Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku yang mengatur bahwa biaya penyesuaian
harga (eskalasi) diberikan dan karenanya merupakan hak dari
TERBANDING dan karenanya pula perhitungan TERBANDING-lah
yang seharusnya diajukan untuk dievaluasi oleh PEMBANDING dan
jika diperlukan juga diaudit oleh BPKP.
b. Bahwa tidak mungkin BPKP melakukan audit terhadap 3 (tiga) versi
perhitungan yang diajukan kepadanya, karena BPKP bukanlah
lembaga yang dapat memutus terjadinya sengketa perhitungan
antara PEMBANDING dengan TERBANDING, terbukti berdasarkan
informasi terakhir yang TERBANDING peroleh bahwa seluruh hasil
perhitungan tersebut telah dikembalikan lagi kepada PEMBANDING.
Bahwa dari fakta-fakta diatas, maka pertimbangan hukum Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada halaman 51 alinea kedua sudah
tepat dan berdasarkan hukum dan karenanya patut untuk dikuatkan
oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan.
12. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING pada butir 15, halaman 5-6, Memori Banding
yang pada intinya menyatakan bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam telah keliru dalam menerapkan peraturan perundang-
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 54 dari 67 hal
undangan yaitu Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dimana
seharusnya ketentuan yang diberlakukan dalam Kontrak adalah
Keppres No. 80 Tahun 2003.
Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam sudah tepat dan benar dalam menerapkan hukum, hal mana
terbukti dalam perimbangan hukum pada halaman 51 alinea ketiga,
sangat jelas bahwa dalam menilai bukti-bukti yang diajukan
PEMBANDING dan TERBANDING, Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam telah mengacu kepada Keppres No. 80 Tahun 2003, yaitu
“Menimbang, bahwa setelah Majelis memperhatikan bukti P-1 sesuai
dengan bukti T-1 bahwa pelaksanaan kontrak mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam keppres No. 80 Tahun 2003
tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
Pemerintah….dst”
Dengan demikian, terbukti bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam sudah benar dan tidak keliru dalam
menerapkan peraturan perundang-undangan serta menilai bukti-bukti
dalam perkara aquo. Bahwa kalaupun pada pertimbanganya Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam mengutip ketentuan Pasal 92
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010, maka hal itu tidaklah salah
karena saat ini Keppres No. 80 Tahun 2010 sudah tidak berlaku lagi.
Selain dari pada itu hal-hal yang tercantum dalam Pasal 92 Perpres No.
54 Tahun 2010 sebagaimana dikutip oleh Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam mengenai ketentuan penyesuaian harga (eskalasi)
secara substansial tidak ada yang bertentangan dengan Keppres No.
80 Tahun 2003 sehingga sudah sepatutnya dan beralasan apabila
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan menolak atau setidak-tidaknya
tidak menerima alasan keberatan dari PEMBANDING.
13. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING pada butir 16 halaman 6 Memori Banding,
mengenai kekeliruan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
dalam menghubungkan antara penyesuaian harga dan tarif pajak galian
C, karena PEMBANDING tidak membaca secara keseluruhan
pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
aquo.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 55 dari 67 hal
Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam pada halaman 54 alinea kedua tersebut selengkapnya berbunyi :
“ Menimbang, bahwa dengan demikian dasar hukum tentang
Penyesuaian Harga diatur dalam peraturan perundang-
undangan dan dalam kontrak dihubungkan dengan jawaban
Tergugat yang menyatakan bahwa segala biaya yang ditimbulkan
dalam hal adanya penerapan ketentuan peraturan daerah
Kabupaten Deli Serdang mengenai tarif pajak galian C menjadi
tanggung jawab Penggugat dan kenaikan nilai pajak galian C yang
terlalu tinggi sehingga membuat Penggugat tidak dapat
menanggulangi biaya yang cukup besar sesuai dengan
Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 467 tahun 2011 Harga
Standar Bahan Mineral bukan logam dan batuan dalam daerah
Kabupaten Deli Serdang pada pasal 2 point 40 tanah/timbunan/pasir
timbunan harga dasar Rp. 28.000/m3 berdasarhan hal-hal tersebut
terlihat perbedaan tarif pajak galian golongan C sebesar Rp 7000 -
Rp 800 = Rp 6200 dan sesuai dengan Kontrak pasal 22
menyebutkan Pihak Kedua harus membayar segala pajak, bea dan
pungutan-pungutan umum yang dikenakan sehubungan dengan
pelaksanaan dan Penyelesaian kontrak ini sesuai undang-undang
perpajakan, peraturan pemerintah, peraturan daerah setempat dan
peraturan pelaksananya dan Penggugat hanya sanggup
membayar pajak galian c sesuai dengan bukti P – 33 yaitu
sebesar Rp 1.427.595.443,- (satu milyar empat ratus dua puluh
tujuh juta lima ratus sembilan puluh lima ribu empat ratus
empat puluh tiga rupiah) dan kekurangannya belum disetorkan
pajak Galian C sebesar Rp 4.212.766.557,- (empat milyar dua ratus
dua belas juta tujuh ratus enam puluh enam ribu lima ratus lima
puluh tujuh rupiah);
Dengan demikian, pertimbangan hukum tersebut diatas sudah benar
dan tidak keliru, karena dengan adanya kenaikan tarif pajak galian C
sesuai ketentuan Peraturan Bupati Kabupaten Deli Serdang No. 467
Tahun 2011 (vide Bukti P – 11) hingga 9 (sembilan) kali lipat telah
berakibat pula pada harga kontrak, sehingga perlu dilakukan
penyesuaian harga sesuai ketentuan Kontrak dan perundang-undangan
yang berlaku.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 56 dari 67 hal
14. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING pada butir 17 halaman 6 Memori
Bandingnya, yang pada intinya menyatakan bahwa Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah keliru dalam menggunakan
Pasal 42 dan Pasal 43 Kontrak.
Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam pada halaman 54 alinea ketiga tersebut selengkapnya berbunyi :
“Menimbang, bahwa mengenai tuntutan dari Penggugat setelah
Majelis perhatikan semuanya ada termuat dalam kontrak dari pasal
41 sampai dengan pasal 43 jelas termuat tentang pekerjaan
tambah kurang serta pembayarannya namun semuanya harus
dinegosiasikan dan hasilnya harus dituangkan dalam kontrak dan
Penggugat mengajukan permohonan kompensasi atas perubahan
kebijakan Pemerintah dalam kenaikan tarif pajak galian C,
terhentinya pelaksanaan pekerjaan oleh karena adanya
demonstrasi, perpanjangan waktu dan Percepatan Perbaikan
tanah dan Aeronautical Pavement Runway Pembangunan Bandar
Udara Medan Baru sesuai bukti surat P – 36 namun seluruh tuntutan
dari Penggugat yang diajukan kepada Tergugat tidak pernah
menghasilkan kesepakatan apabila dihubungkan dengan pasal 1230
Kuhperdata bahwa Penggugat dan Terguggat membuat kontrak
karena adanya kesepakatan, Kecakapan, suatu hal tertentu dan
sebab yang diperkenankan dan Perjanjian yang telah dibuat didalam
kontrak Nomor 16/PERJ/BUMB/XII/2010 tanggal 17 Desember 2010
berlaku sebagai undang-undang bagi Pengguat dan Tergugat sesuai
dengan pasal 1338 KUHPerdata dan Tergugat hanya
mengabulkan tentang perpanjangan masa kontrak yang telah
diaddemdum dalam Addendum 09”
Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam tersebut diatas sudah tepat, benar dan tidak keliru, karena
dengan telah disepakatinya perpanjangan waktu kontrak, maka
berakibat pada perubahan pekerjaan serta peningkatan biaya –
biaya yang harus ditanggung oleh TERBANDING termasuk
kenaikan tarif pajak Galian C yang mengalami kenaikan hingga 9
(sembilan) kali lipat. Sehingga TERBANDING mengajukan
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 57 dari 67 hal
kompensasi atas selisih kenaikan tarif pajak Galian C tersebut kepada
PEMBANDING.
15. Bahwa TERBANDING menolak dengan tegas dalil/alasan keberatan
PEMBANDING sebagaimana diuraikan pada butir 18 halaman 6 Memori
Banding yang pada intinya menyatakan pertimbangan hukum Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada halaman 55 alinea kedua
adalah keliru dan tidak berdasar, karena PEMBANDING-lah yang keliru
memahami isi pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam tersebut. Adapun pertimbangan hukum Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada halaman 55 alinea kedua
tersebut berbunyi:
“Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh
kedua belah pihak sebagaimana tersebut di atas dalam kaitannya
satu sama lain yang ternyata bersesuaian Majelis Hakim
berpendapat bahwa tuntutan yang dimohonkan Penggugat dalam
gugatannya tentang Penyesuaian harga sesuai dengan kontrak
Nomor 16/PERJ/BUMB/XII/2010 tanggal 17 Deember 2010 dalam
pasal 33 dan itu telah merupakan kesepakatan antara Penggugat
dan Tergugat dengan demikian Penggugat berhasil membuktikan
gugatannya.”
Berdasarkan pertimbangan hukum tersebut, maka Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam berpendapat TERBANDING
(d/h PENGGUGAT) telah berhasil membuktikan dalil gugatannya yaitu
bahwa TERBANDING berhak atas penyesuaian harga sesuai Kontrak
No. 16/PERJ/BUMB/XII/2010 tanggal 17 Desember 2010 dan Pasal 33
Syarat-Syarat Umum Kontrak, dimana telah disepakati adanya
ketentuan yang mengatur hak TERBANDING untuk mendapatkan
penyesuaian harga terhadap nilai Kontrak dan bukan mengenai adanya
kesepakatan perhitungan nilai penyesuaian harga (eskalasi). Justru oleh
karena belum ada kesepakatan mengenai perhitungan nilai
penyesuaian harga (eskalasi) maka hal ini diajukan ke Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam.
16. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING pada butir 19, halaman 7 Memori
Bandingnya, mengenai pertimbangan Majelis Hakim pada halama 55
alinea ketiga yang pada intinya menyatakan bahwa PEMBANDING
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 58 dari 67 hal
telah terbukti wanprestasi (ingkar janji) terhadap TERBANDING, dengan
alasan sebagai berikut :
a. Berdasarkan Kontrak telah terbukti bahwa TERBANDING memang
berhak atas penyesuaian harga (eskalasi), Biaya Kenaikan Pajak
Galian C, Tambahan Biaya (Overhead) dan Biaya Percepatan
Penyelesaian Pekerjaan sebagaimana telah diuraikan diatas.
b. Faktanya sampai dengan dilakukannya Serah Terima Pertama (vide
Bukti P-4b), bahkan meskipun TERBANDING telah memberikan
somasi (surat teguran) kepada PEMBANDING (vide Bukti P-15 dan
P-16), ternyata PEMBANDING tetap tidak bersedia melaksanakan
kewajibannya tersebut kepada TERBANDING, sehingga secara
hukum pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam pada halaman 55 alinea ketiga yang menyatakan bahwa
PEMBANDING telah wanprestasi kepada TERBANDING adalah
tetap dan berdasarkan hukum;
c. PEMBANDING hanya berlindung dibalik BPKP dan cenderung
mengulur-ulur waktu (buying times) dalam menyelesaikan
kewajibannya kepada TERBANDING berupa pembayaran
penyesuaian harga, Biaya Kenaikan Pajak Galian C, Tambahan
Biaya (Overhead) dan Biaya Percepatan Penyelesaian Pekerjaan.
Terbukti meskipun sudah dilakukan mediasi di Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam, PEMBANDING tetap tidak bersedia membuka ruang
untuk penyelesaian secara musyawarah, dengan menolak untuk
melakukan audit BPKP terhadap hasil perhitungan penyesuaian
harga (eskalasi) yang diajukan oleh TERBANDING dan telah diaudit
oleh Konsultan MK selaku wakil PEMBANDING (vide Bukti P-7a
dan P-7b). Bahkan dalam Memori Banding aquo, PEMBANDING
menyatakan merasa tidak memiliki kewajiban atau prestasi yang
belum dilaksanakan berdasarkan Kontrak kepada TERBANDING.
Berdasarkan hal-hal diatas maka sudah benar dan beralasan hukum
apabila pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam pada halaman 55 alinea ketiga DIKUATKAN kembali oleh
Mejelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan.
17. Bahwa TERBANDING menolak dengan tegas dalil/alasan keberatan
PEMBANDING sebagaimana diuraikan pada butir 20 dan 21 halaman 7
Memori Bandingnya, dengan alasan sebagai berikut :
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 59 dari 67 hal
Kesepakatan mengenai penyesuaian harga (eskalasi) atas
Kontrak antara PEMBANDING dan TERBANDING telah dengan
tegas dan jelas tercantum dalam Kontrak yaitu Pasal 6 Kontrak,
Jo. Pasal 22.2, Pasal 33.1, Pasal 33.2, Pasal 33.5 dan Pasal
33.6 Syarat-Syarat Kontrak, hal mana telah TERBANDING
uraikan pada butir 7 sampai dengan butir 20 surat
gugatan, sedangkan Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam telah dengan tepat dan lengkap
mempertimbangkannya pada halaman 45 sampai dengan
halaman 47 Putusan No. 15/Pdt.G/2014/Pn.Lbp. aquo;
Adanya kewajiban PEMBANDING atas pembayaran selisih tarif
pajak Galian C adalah akibat adanya kebijakan Pemerintah
Daerah Kabupaten Deli Serdang yang menetapkan kenaikan
harga pajak Galian C hingga 9 kali lipat. Hal tersebut terjadi diluar
perkiraan TERBANDING, sehingga patut kiranya apabila
PEMBANDING juga turut menanggung kenaikan tarif pajak
Galian C tersebut, halmana telah dipertimbangkan secara
cermat oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
pada halaman 48 dan 49 Putusan No. 15/Pdt.G/2014/Pn.Lbp
aquo ;
Kontrak yang dibuat oleh dan antara PEMBANDING dan
TERBANDING merupakan Kontrak Harga Satuan (vide Pasal 2
butir 2 Kontrak), dimana sangat dimungkinkan terjadi perubahan-
perubahan terhadap kontrak, termasuk volume pekerjaan dan
waktu penyelesaian pekerjaan. Faktanya selama menunggu
dimulainya pekerjaan TERBANDING harus menanggung
penambahan biaya (overhead) antara lain : gaji karyawan dan
pemeliharaan alat di lapangan serta inefisiensi peralatan.
Sehingga sangat beralasan apabila resiko tersebut juga
dibebankan kepada PEMBANDING halmana telah
dipertimbangkan secara cermat oleh Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada halaman 49 alinea
pertama dan halaman 54 alinea pertama Putusan No.
15/Pdt.G/2014/Pn.Lbp aquo;
Mengenai biaya percepatan pekerjaan, terjadi karena adanya
permintaan dari PEMBANDING sebagai akibat terhentinya
pekerjaan selama 8,5 bulan, sehingga tenggang waktu
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 60 dari 67 hal
penyelesaian pekerjaan dalam KONTRAK yang semula telah
disepakati 660 hari berubah menjadi 760 hari, sesuai Addendum
5, (vide Bukti P-2e). Hal ini berarti TERBANDING hanya
diberikan perpanjangan waktu selama 100 hari untuk
menyelesaikan pekerjaan yang sudah terhenti/tertunda selama
8,5 bulan (255 hari) sehingga mau tidak mau PEMBANDING
harus meminta kepada TERBANDING untuk melakukan
percepatan penyelesaian Bandara Kualanamu.
Sebagai konsekwensinya TERBANDING harus menambah
jumlah peralatan, menambah jam kerja, menambah operator dan
SDM, dan menambah sistem stok, dimana untuk keperluan
percepatan penyelesaian pekerjaan tersebut telah menimbulkan
biaya tambahan bagi TERBANDING (Bukti P – 14, P – 39, P-
39.a s/d P-39.f), halmana telah dipertimbangkan secara
cermat oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
pada halaman 50 alinea pertama Putusan No.
15/Pdt.G/2014/Pn.Lbp aquo;
Bahwa dengan demikian, pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam pada halaman 55 alinea keempat tersebut sudah
tepat dan benar, sehingga beralasan hukum apabila Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam aquo.
18. Bahwa TERBANDING dengan ini menegaskan tetap pada dalil-dalil
Surat Gugatan, Replik, Bukti-Bukti tertulis dan Kesimpulan, yang telah
TERBANDING serahkan pada persidangan perkara aquo di Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam yang pada intinya berisikan sebagai berikut :
Mengenai Tuntutan Pembayaran Penyesuaian Harga
19. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING pada butir 22 halaman 7 Memori Bandingnya,
karena mengenai penyesuaian harga (eskalasi) telah diatur dengan
jelas dan tegas dalam ketentuan Kontrak yaitu Pasal 6 Kontrak, Jo.
Pasal 22.2, Pasal 33.1, Pasal 33.2, Pasal 33.5 dan Pasal 33.6 Syarat-
Syarat Kontrak. Oleh karena itu, berdasarkan ketentuan Pasal 1338
KUH Perdata, maka kesepakatan mengenai penyesuaian harga
(eskalasi) tersebut mengikat Para Pihak dan berlaku sebagai Undang-
Undang serta harus dilaksanakan dengan itikad baik;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 61 dari 67 hal
20. Bahwa berdasarkan rumus yang telah diatur dalam Keppres No. 80
Tahun 2003 dan secara tegas diatur dalam Syarat-Syarat kontrak, maka
pada tanggal 3 Juni 2013 TERBANDING telah mengajukan usulan
perhitungan nilai penyesuaian harga (eskalasi) kepada PEMBANDING
sebesar Rp. 71.383.218.000,- (Tujuh puluh satu milyar tiga ratus
delapan puluh tiga juta dua ratus delapan belas ribu rupiah) (vide Bukti
P – 7a);
21. Bahwa kewajiban PEMBANDING membayar penyesuaian harga
(eskalasi) bukan didasarkan pada adanya kesepakatan yang harus
dituangkan dalam Addendum Kontrak, tetapi kewajiban PEMBANDING
yang timbul karena adanya Keppres No. 80 Tahun 2003. Dibuatnya
Addendum hanya merupakan syarat kelengkapan administrasi untuk
kepentingan PEMBANDING dalam melakukan pembayaran kepada
TERBANDING;
22. Bahwa pada tanggal 19 Juli 2013, PEMBANDING melalui Konsultan
Manajemen Konstruksi JAYA CM-Emercon-Vini (“KMK”) telah
melakukan evaluasi/penilaian terhadap usulan perhitungan penyesuaian
harga (eskalasi) yang diajukan oleh TERBANDING, dengan hasil
perhitungan sebesar Rp. 61.958.823.000,- (Enam puluh satu milyar
sembilan ratus lima puluh delapan juta delapan ratus dua puluh tiga ribu
rupiah) (vide Bukti P-7b dan P – 8).
Perbedaan hasil evaluasi/perhitungan antara PEMBANDING dan
TERBANDING tidak menghilangkan hak TERBANDING untuk
melakukan tuntutan/gugatan mengenai penyesuaian harga (eskalasi)
sesuai hasil perhitungan TERBANDING kepada PEMBANDING ;
23. Bahwa PEMBANDING memang tidak pernah menolak besarnya hasil
perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) dari TERBANDING yang
notabene telah dievaluasi oleh Konsultan MK, namun pada beberapa
kesempatan PEMBANDING selalu menyampaikan bahwa hasil
perhitungan TERBANDING telah diajukan kepada BPKP untuk
dilakukan audit. Namun demikian, permintaan audit kepada BPKP oleh
PEMBANDING tersebut dilakukan secara tidak transparan (tidak
terbuka), dan PEMBANDING tidak dapat membuktikan dalam
persidangan bahwa perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) yang
dimintakan audit kepada BPKP adalah perhitungan versi
TERBANDING, yang telah dievaluasi oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 62 dari 67 hal
24. Bahwa secara hukum, TERBANDING tidak terikat pada hasil audit
BPKP, karena tidak ada ketentuan dalam Kontrak yang mewajibkan/
menggantungkan pembayaran penyesuaian harga (eskalasi) harus
didasarkan pada hasil audit yang dilakukan oleh BPKP. Audit BPKP
hanya dibutuhkan untuk memenuhi syarat kepatuhan internal
PEMBANDING selaku Penyelenggaran Pemerintahan Yang Baik.
Dengan demikian, sudah terbukti bahwa tuntutan penyesuaian harga
(eskalasi) yang diajukan oleh TERBANDING telah sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku. Sehingga sudah sepatutnya dan
beralasan hukum apabila Majelis Pengadilan Tinggi Medan menguatkan
Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam aquo yang mewajibkan
PEMBANDING untuk membayar biaya penyesuaian harga (eskalasi)
kepada TERBANDING sebesar Rp. 71.383.218.000,- (Tujuh puluh satu
milyar tiga ratus delapan puluh tiga juta dua ratus delapan belas ribu
rupiah)
Mengenai Tuntutan Pembayaran Biaya Pajak Galian C
25. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING pada butir 23 halaman 8 Memori Bandingnya,
karena meskipun Pasal 22 Syarat-Syarat Kontrak telah menyatakan
bahwa TERBANDING berkewajiban untuk membayar pajak, bea dan
pungutan sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku, namun pada kenyataannya Pemerintah
Daerah Kabupaten Deli Serdang telah menetapkan kenaikan tarif Pajak
Galian C hingga 9 (sembilan) kali lipat dari biaya yang dianggarkan
dalam surat penawaran (tender) sehingga sangat memberatkan
TERBANDING.
26. Bahwa senyatanya TERBANDING telah menyelesaikan kewajibannya
membayar tarif Pajak Galian C, sedangkan yang menjadi tuntutan
TERBANDING dalam perkara aqou adalah biaya kompensasi akibat
kenaikan biaya Pajak Galian C yang semula Rp. 800/m3 menjadi
Rp. 7000/m3. Biaya kompensasi tersebut dapat dimintakan berdasarkan
ketentuan Pasal 13.7 FIDIC Red Book Tentang Penyesuaian Akibat
Perubahan Peraturan Pemerintah dimana disebutkan bahwa :
“..nilai kontrak harus disesuaikan dengan memperhitungkan
penambahan ataupun pengurangan biaya akibat perubahan hukum
dinegara tersebut (termasuk pengenalan hukum baru dan
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 63 dari 67 hal
pencabutan atau perubahan hukum yang ada) atau dalam
penjelasan hukum ataupenjelasan pemerintah atas hukum tersebut
yang dibuat setelah tanggal dasar dan mempengaruhi kontraktor
dalam pelaksanaan kewajibannya berdasarkan kontrak...’.
Dengan demikian, pertimbangan hukum dan Putusan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang mengabulkan tambahan biaya
Pajak Galian C, meskipun hanya sebesar Rp. 4.000.000.000,- sudah
tepat dan beralasan hukum. Sehingga sudah sepatutnya apabila Majelis
Hakim pengadilan Tinggi Medan menguatkan Putusan aquo.
Mengenai Tuntutan Pembayaran Tambahan Biaya (Overhead)
27. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING pada butir 24 halaman 8 Memori Bandingnya,
karena faktanya telah terjadi permasalahan-permasalahan di lapangan
antara lain demonstrasi, penutupan akses jalan oleh masyarakat dan
berlarut-larutnya perijinan/Pajak Galian C, sehingga atas persetujuan
PEMBANDING pekerjaan terpaksa dihentikan selama kurang lebih 8,5
bulan.
Bahwa akibat dihentikannya pekerjaan selama kurang lebih 8,5 bulan,
maka mengakibatkan timbulnya penambahan biaya (overhead) bagi
TERBANDING selama menunggu dimulainya pekerjaan antara lain :
gaji karyawan dan pemeliharaan alat di lapangan serta inefisiensi
peralatan. Hal tersebut sudah tidak sesuai dengan kondisi yang
tergambar pada saat harga penawaran, maka sangat beralasan hukum
apabila Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan menguatkan Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang mengabulkan tuntutan
TERBANDING agar PEMBANDING membayar tambahan biaya
(overhead) sebesar Rp. 12.000.000.000,- (dua belas milyar rupiah);
Mengenai Tuntutan Biaya Percepatan (Kompensasi)
28. Bahwa tidak benar dan karenanya ditolak dengan tegas dalil/alasan
keberatan PEMBANDING pada butir 25 halaman 9 Memori Bandingnya,
karena senyatanya PEMBANDING telah memerintahkan TERBANDING
untuk melakukan percepatan pekerjaan, sebagai akibat
terhenti/tertunda selama 8,5 bulan (255 hari).
Sebagaimana telah diuraikan diatas, tenggang waktu penyelesaian
pekerjaan dalam KONTRAK yang telah disepakati selama 660 hari
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 64 dari 67 hal
berubah menjadi 760 hari, sesuai Addendum 5, (vide Bukti P-2e). Hal
ini berarti TERBANDING hanya diberikan perpanjangan waktu selama
100 hari untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah terhenti/tertunda
selama 8,5 bulan (255 hari) sehingga mau tidak mau PEMBANDING
harus meminta kepada TERBANDING untuk melakukan percepatan
penyelesaian Bandara Kualanamu.
Sebagai konsekwensinya TERBANDING harus menambah jumlah
peralatan, menambah jam kerja, menambah operator dan SDM, dan
menambah sistem stok, dimana untuk keperluan percepatan
penyelesaian pekerjaan tersebut telah menimbulkan biaya tambahan
bagi TERBANDING (Bukti P – 14, P – 39, P- 39.a s/d P-39.f).
Oleh karena itu, sangat beralasan hukum apabila Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan berkenan menguatkan Putusan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam yang telah mengabulkan tuntutan TERBANDING
agar PEMBANDING membayar ganti rugi (kompensasi atas biaya
percepatan pekerjaan) kepada TERBANDING sebesar Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah);
Berdasarkan hal-hal sebagaimana telah TERBANDING uraikan diatas, maka
terbukti dalil-dalil/alasan keberatan PEMBANDING dalam Memori
Bandingnya tersebut tidak benar/tidak beralasan menurut hukum, maka oleh
karena itu sudah sepatutnya dan cukup beralasan menurut hukum apabila
Pengadilan Tinggi Medan menolak permohonan banding dan Memori
Banding dari PEMBANDING tersebut untuk seluruhnya.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, ternyata dan terbukti
Permohonan Banding dan dalil/alasan-alasan keberatan PEMBANDING
semula Tergugat di dalam Memori Bandingnya tersebut tidak benar/tidak
berdasarkan hukum, hanya merupakan alasan yang dicari-cari saja, tidak
ada hal-hal yang baru, dan hanya merupakan pengulangan dari apa yang
telah dikemukakan dalam pemeriksaan tingkat pertama yang notabene
sudah dipertimbangkan dan diputuskan secara tepat, benar, dan
berdasarkan hukum oleh Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, sehingga karenanya patut dan cukup
beralasan menurut hukum apabila Permohonan Banding dan Memori
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 65 dari 67 hal
Banding dari PEMBANDING semula Tergugat tersebut ditolak atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
D. PERMOHONAN
Maka berdasarkan hal-hal tersebut di atas, TERBANDING semula
Penggugat mohon dengan hormat kepada Ketua Pengadilan Tinggi Medan
di Medan, yang memeriksa perkara ini dalam tingkat banding agar kiranya
berkenan memeriksa dan mengadili kembali perkara ini dengan memutuskan
sebagai berikut :
1. Menolak Permohonan Banding dan Memori Banding dari
PEMBANDING, Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian
Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara cq.
Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja (PPK-SATKER) Bandar
Udara Medan Baru, semula Tergugat tersebut untuk seluruhnya;
2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor :
15/Pdt.G/2014/PN.Lbp., tanggal 16 Oktober 2014 yang dimohonkan
banding tersebut ;
3. Menghukum PEMBANDING, Pemerintah Republik Indonesia cq.
Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara cq. Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja (PPK-SATKER)
Bandar Udara Medan Baru, semula Tergugat tersebut untuk
membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini
Atau setidak-tidaknya,
- Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari dengan seksama
berkas tersebut beserta surat-surat yang terlampir, salinan resmi putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 15/Pdt.G/2014/PN-Lbp tanggal 23
Oktober 2014, Memori Banding dari Pembanding semula Tergugat dan Kontra
Memori Banding dari Terbanding semula Penggugat, Pengadilan Tinggi dapat
menyetujui pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam
perkara tersebut karena pertimbangan tersebut sudah tepat dan benar dan diambil
alih sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memeriksa dan
memutus perkara ini;
Menimbang, bahwa keberatan Pembanding semula Tergugat di dalam
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 66 dari 67 hal
Memori Bandingnya, tidak ada hal yang dapat melemahkan atau membatalkan
putusan Pengadilan Tingkat Pertama tersebut, karena semuanya telah
dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama,
oleh karenanya Memori Banding tersebut tidak beralasan lagi untuk
dipertimbangkan lebih lanjut oleh Pengadilan Tinggi;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,maka
putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor :15/PDT.G/2014/PN-Lbp tanggal
23 Oktober 2014 beralasan hukum untuk dipertahankan dan dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan tingkat pertama dikuatkan
sehingga Pembanding semula Tergugat berada di pihak yang kalah, maka harus
dihukum membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan;
Memperhatikan pasal 1320 KUHPerdata tentang Perjanjian dan peraturan
lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat
tersebut ;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No :
15/Pdt.G/2014/PN-Lbp, tanggal 23 Oktober 2014 yang dimohonkan
banding tersebut ;
- Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara
dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding ditetapkan
sejumlah Rp.150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah ) ;
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari SELASA tanggal 19 MEI 2015 oleh kami
Dr.H.SOEDARMADJI,SH,M.Hum, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan selaku
Ketua Majelis dengan DHARMA E DAMANIK,SH.MH, dan DAHLIA
BRAHMANA,SH,MH masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan
Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 15 APRIL 2015 Nomor:
137/PDT/2015/PT.MDN untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat
banding dan putusan tersebut pada hari RABU tanggal 27 MEI 2015 diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan
dihadiri Hakim-hakim Anggota, serta MUSA PENGARAPEN PURBA,SH Panitera
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 137/PDT/2015/ PT. MDN Halaman 67 dari 67 hal
Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan dengan tidak dihadiri kedua belah
pihak dalam perkara ini maupun kuasanya;
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
1.DHARMA E. DAMANIK,SH.MH. Dr.H.SOEDARMADJI,SH.M.Hum .
2.DAHLIA BRAHMANA,SH,MH.
Panitera Pengganti
( MUSA PENGARAPEN PURBA,SH )
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah )
top related