norma dan adat istiadat keluarga membentuk pribadi mahasiswa berbudaya
Post on 15-Jan-2015
2.489 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Mata Kuliah : Ilmu Budaya DasarDosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah/Tulisan
NORMA DAN ADAT ISTIADAT KELUARGA MEMBENTUK
PRIBADI MAHASISWA BERBUDAYA
Kelas : 1-EA22
Tanggal Penyerahan Makalah : 29 Oktober 2013
Tanggal Upload Makalah : 30 Oktober 2013
P E R N Y A T A A NDengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini
saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M Nama Lengkap Tanda Tangan
10213481 AI INTAN
Program Sarjana Ekonomi
UNIVERSITAS GUNADARM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunianya atas
selesainyamakalah kedua
pada mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang berjudul “
Norma Dan AdatIstiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
”. Mencoba memberikan
penjelasan dan pegangan yang jelas, mudah dan ringkas, guna untuk mempermudah
pembaca(mahasiswa/mahasiswi) memahami dan mengerti dalam membentuk perilaku
berbudaya.Semoga dengan adanya makalah ini, pembaca (mahasiswa/mahasiswi) menjadi
lebihmemahami tentang perilaku berbudaya didalam lingkungan keluarga.
Ucapkan terima kasih tak luput diucapkan kepada dosen mata kuliah Ilmu
BudayaDasar yaitu Bapak Burhan Amin yang telah memberikan arahan dan bimbingan
dalam penyusunan makalah ini. Menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah
ini,maka dari itu saya berharap kritik dan saran yang membangun untuk ke depannya agar
sayadapat lebih baik lagi dalam mengerjakan makalah berikutnya.
Dengan ini, untuk para pembaca bisa memahami isi dari makalah ini,
selamatmembaca dan semoga bisa memanfaatkan makalah ini didalam kehidupan sehari-hari.
Jakarta, 29 Oktober 2013
AI INTAN
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................................. 1
Pernyataan ........................................................................................................................ 2
Kata Pengantar .................................................................................................................. 3
Daftar Isi ............................................................................................................................ 4
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 5
1. Latar Belakang ........................................................................................................ 52. Tujuan .................................................................................................................... 73. Sasaran ................................................................................................................... 7
BAB II
PERMASALAHAN ............................................................................................................ 8
1. Kekuatan .................................................................................................................... 112. Kelemahan ................................................................................................................. 113. Peluang ...................................................................................................................... 124. Tantangan .................................................................................................................. 12
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................................................16
1. Kesimpulan ............................................................................................................. 162. Rekomendasi .......................................................................................................... 17
Refrensi ................................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kepribadian adalah keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan
berinteraksidengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat
yang bisadiukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Berbicara mengenai kepribadian
kebudayaanmempunyai peranan penting dalam membentuk kepribadian sesorang maupun
kepribadian bangsa. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan penyesuaian
diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari. Kebudayaan tidak pernah mempunyai
bentuk yang abadi,tetapi terus menerus berganti-gantinya alam dan zaman.Beberapa Teori
tentang kepribadian :
Teori psikodinamika berfokus pada pergerakan energi psikologis di dalam
manusia,dalam bentuk kelekatan, konflik, dan motivasi.
Teori Freud, Sigmund Freud berpendapat bahwa kepribadian terdiri dari tiga
sistemutama: id, ego, dan superego. Setiap tindakan kita merupakan hasil interaksi
dankeseimbangan antara ketiga sistem tersebut.
Teori Jung, Carl Jung pada awalnya adalah salah satu sahabat terdekat Freud
dananggota lingkaran koleganya, tetapi pertemanan mereka berakhir dalam
pertengkarantentang ketidaksadaran. Menurut Jung, di samping ketidaksadaran
individual, manusiamemiliki ketidaksadaran kolektif yang mencakup ingatan
universal, simbol-simbol,gambaran tertentu, dan tema-tema yang disebutya sebagai
arketipe.
Bronislaw Malinowski yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori fungsional
dalamanthropologi, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan sebagai berikut :
a. System norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat
didalam upaya menguasai alam sekelilingnya
b. Organisasi ekonomi
c. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan; perlu diingat bahwa
keluargamerupakan pendidikan yang utama
d. Organisasi kekuatan
Pada intinya para ahli menunjuk pada adanya tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagaicultural universals, yaitu :
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumahtangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya)
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan,
sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya)
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan)
4. Bahasa (lisan maupun tertulis)
5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya)
6. Sistem pengetahuan dan pendidikan
7. Religi (sistem kepercayaan) Sejalan dengan derasnya arus modernisasi dan globalisasi, budaya-budaya daerah
kianmemudar dan terpinggirkan oleh budaya-budaya yang masuk kedalam tubuh budaya
kitayang dominan berasal dari budaya-budaya barat. Sehingga dari akibat tersebut
dapatmenimbulkan berbagai macam masalah budaya di Indonesia, antara lain adanya
perbedaankarakter kepribadian budaya barat dengan budaya Indonesia yang dapat merusak
budayaIndonesia yang juga dapat mengakibatkan pembentukan kepribadian yang kurang baik
akibatdari pergeseran nilai-nilai kebudayaan yang ada.
Secara umum Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalamkehidupan
setiap manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosial makamanusia tidak
bisa hidup sendiri atau saling ketergantungan.Budaya merupakan salah satu unsur dasar
dalam kehidupan sosial. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola
berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan
pola pikir masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang
dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan
ideologi yang mereka anut.
Berbicara mengenai kepribadian dan kebudayaan, tidak terlepas dari hubungan
antaramasyarakat dan kebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan
atauabstraksi perilaku manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku
manusiadapat dibedakan dengan kepribadiannya, karena kepribadian merupakan latar
belakang perilaku yang ada dalam diri seorang individu.
Oleh karena itu budaya sangatlah penting dalam setiap lapisan sosial. Karena
budayamembentuk pola pikir setiap individu yang bersangkutan dengan budaya tersebut.
Sesuaidengan judul makalah yang saya buat yaitu
‘’Norma Dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya’’
, maka Keluargalah memiliki dampak yang cukup besar dalam membentuk pola perilaku
berbudaya setiap mahasiswa atau mahasiswi dan setiapindividu. Sesuai dengan norma dan
ajaran yang berlaku disetiap adat istiadat pada umumnya
2.Tujuan
Mencoba memberikan penjelasan dan pegangan yang jelas, mudah dan ringkas,
gunauntuk mempermudah pembaca (mahasiswa/mahasiswi) memahami dan mengerti
dalammembentuk perilaku berbudaya yang sesuai dengan norma dan ajaran yang berlaku
disetiapt pada umumnya. Semoga dengan adanya makalah ini, pembaca
(mahasiswa/mahasiswi)menjadi lebih memahami tentang perilaku berbudaya didalam
lingkungan keluarga sertamenerapkannya didalam kehidupan sehari-hari dan tidak
terpengaruh dari lingkungan luar.
2. Sasaran
Semoga dengan adanya makalah ini, khususnya mahasiswa/mahasiswi yangmembacanya
dapat memahami dan mengerti dalam membentuk perilaku berbudaya sesuai dengan
norma dan adat istiadat, sehingga terciptalah individu yang berbudaya dan menjadilebih
memahami tentang perilaku berbudaya didalam lingkungan keluarga dan
tidak meninggalkan kesan budaya adat istiadat tersebut dan Makalah ini ditujukan bagi
setiap orang tua sebagai referensi untuk memahami pentingnya pendidikan mengenai norma dan
adat istiadat bagi anak
BAB II
PERMASALAHAN
Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan lain-lain sifat yang khasdimiliki
seseorang yang berkembang apabila orang tersebut berhubungan dengan orang
lain.Kepribadian sebenarnya merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psikologis,
dansosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi
suatuindividu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam menelaah pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian, sebaiknya dibatasi pada bagian
kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi kepribadian. Berikut tipe-tipekebudayaan
khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni :
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan. Di sini
dijumpaikepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang merupakan
anggotasuatu masyarakat tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak
samadan dengan kebudayaan-kebudayaan khusus yang tidak sama pula.
Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban danrural ways of life).
Contoh perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang
dibesarkandi desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di antara
teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan
perubahansosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan
di desalebih mempunyai sikap percaya diri sendiri dan lebih banyak mempunyai
sikapmenilai ( sense of value).
Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai
lapisansosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu
pula.
Kebudayaan khusus atas asar agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar
didalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab
didalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di
kalanganumatnya.
Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi
pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya,
berbedadengan kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada
suasanakekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul.
Budaya membentuk norma,sikap, dannilaiyang diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktusehinggaideologiyang
secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh
padakultur yang lain.
Oleh karena itulah pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga.Sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah
tanggung jawab sekolah. Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk membina
kepribadiannyaagar sesuai dengan norma-norma atau aturan di dalam masyaratakat atau
dilingkungannya.Setiap orang dewasa di dalam masyarakat dapat menjadi pendidik, sebab
pendidik merupakansuatu perbuatan sosial yang mendasar untuk petumbuhan atau
perkembangan anak didik menjadi manusia yang mampu untuk berpikir dewasa dan bijak.
Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi
sebagailembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu proses pendidikan.
Sehinggaorang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga
dikatakanlingkungan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan anak di dalam
keluarga,sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga.
Menurut Hasbullah (1997), dalam tulisannya tentang dasar-dasar ilmu pendidikan, bahwa
keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi
dalam perkembangan kepribadian anak dan mendidik anak dirumah; fungsi keluarga atau
orang tuadalam mendukung pendidikan di sekolah.Fungsi keluarga dalam pembentukan
kepribadian dan mendidik anak di rumah :
Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
Menjamin kehidupan emosional anak
Menanamkan dasar pendidikan moral anak
Memberikan dasar pendidikan sosial
Meletakan dasar-dasar pendidikan agama
Bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak
Memberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan
danketerampilan yang berguna bagi kehidupan kelak sehingga ia mampu
menjadimanusia dewasa hidup yang mandiri.
Menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan
proses belajar yang utuh.
Memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memberikan pendidikan
agamasesuai ketentuan Allah Swt, sebagai tujuan akhir manusia.
Fungsi keluarga atau orang tua dalam mendukung pendidikan anak di sekolah :
Orang tua bekerjasama dengan sekolah
Sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua
terhadapsekolah, sehingga sangat dibutuhkan kepercayaan orang tua terhadap sekolah
yangmenggantikan tugasnya selama di ruang sekolah.
Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan
memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya.
Orang tua menunjukkan kerjasama dalam menyerahkan cara belajar di
rumah,membuat pekerjaan rumah dan memotivasi dan membimbimbing anak dalam
belajar.
Orang tua bekerjasama dengan guru untuk mengatasi kesulitan belajar anak
Orang tua bersama anak mempersiapkan jenjang pendidikan yang akan dimasuki
danmendampingi selama menjalani proses belajar di lembaga pendidikan.
Jadi intinya adalah jika sedari kecil mahasiswa/mahasiswi dibekali dan didik
sedemikianrupa menjadi mahasiswa/mahasiswi yang berperilaku adat isitiadat, maksudnya
disini sedarikecil mahasiswa/mahasiswi tidak hanya dibekali ilmu untuk mengenal budaya
apa saja yangada di Indonesia, melainkan dididik menjadi mahasiswa/mahasiswi yang
berperilaku sopansantun, berbudi pekerti yang baik dan menjalankan perintah dan larangan
ALLAH SWT dariorang tua bahkan keluarganya. Otomatis di lingkungan meskipun banyak
faktor negatif yangsering tercipta dilingkungan lain, bisa menjadi tolak ukur
mahasiswa/mahasiswi tersebutuntuk menempatkan dirinya dimana seharusnya ia berada,
tetap dijalur yang sudah diajarkanorang tua atau keluarganya, atau mungkin lebih memilih
lingkungan baru yang berbeda jauh180 derajat dari lingkungan mahasiswa/mahasiswi itu
sebelumnya.
Analisis permasalahan “Norma Dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi
Mahasiswa Berbudaya” dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi
lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.Kekuatan (Strength)
Orang tua serta keluarga yang paling utama membentuk perilaku bebudaya.
Karenasedari kecil mahasiswa/mahasiswi dididik dan diajarkan hal-hal yang baik,
diajarkan berperilaku sopan santun, dan berbudi pekerti yang baik, gunanya agar
nantinyaajaran tersebut akan terus melekat sampai nantinya mahasiswa/mahasiswi
menjadi pribadi dewasa dan bijak.
Adanya ajaran atau didikan yang dilangsungkan turun temurun dari nenek moyangdan
sampai detik ini masih saja dipergunakan, gunanya agar nantinya ajaran itu
tidak putus atau bahkan tidak punah karena terus-menerus diperkenalkan dan
otomatis akanterlesatarikan.
Kehangatan dan keakraban keluarga besar, gunanya menumbuhkan sikap adat
istiadatyang melekat dan rasa silahturahmi yang tinggi serta rasa saling menyayangi
danmenghormati antara yang lebih tua ke yang lebih muda begitu pula sebaliknya.
Keterbukaan antara mahasiswa/mahasiswi kepada orang tuanya, gunanya
untuk meminimalisir kesalah pahaman yang terjadi antara mahasiswa/mahasiswi dan
orangtua, sebab jika sekali saja terjadi kesalah pahaman nantinya orang tua tidak
akan begitu percaya lagi kepada anaknya (mahasiswa/mahasiswinya).
2.Kelemahan (Weakness)
Masuknya pengaruh budaya luar yang dapat mempengaruhi perilaku dan pola
pikir kebudayaan mahasiswa/mahasiswi didalam suatu lingkungan, yang
terkadangmahasiswa/mahasiswi merasa lebih bebas dan tidak mementingkan lagi
ajaran bahkandidikan dari orang tua yang sedari kecil mendidiknya untuk berperilaku
baik dan berbudaya.
Kurangnya kesadaran dan kecintaan mahasiswa/mahasiswi terhadap
budayaINDONESIA, karena itu mahasiwa/mahsiswi menjadi tidak perduli dan tidak
maumempertahankan bahkan melestarikan ajaran-ajaran baik yang mempunyai nilai
budi pekerti yang tinggi.
Kecenderungan mahasiswa/mahasiswi yang kurang melestarikan budaya, ini
karenamasuknya budaya luar yang mencerminkan nilai negatif dan lebih bebas,
jadimahasiswa/mahasiswi secara tidak langsung membandingkan dengan ajaran
ataudidikan yang dulu diterimanya.
Faktor lingkungan dan pola pemikiran yang pendek, karena merasa lebih bebasdengan
lingkungan baru kemudian mahasiswa/mahasiswi lebih cenderungmeninggalkan
ajaran lama atau perilaku berbudaya yang dulu diajarkan oleh orang tua bahkan
keluarganya.
3.Peluang (Opportunity)
Menampilkan ide kreativitas budaya dan memperkenalkannya tidak hanya
didalamlingkungan keluarga saja, melainkan didalam lingkungan kampus-kampus,
ataupundilingkungan masyarakat.
Membangun rasa kekeluargaan yang biasanya tercipta hanya dilingkungan
keluargasaja, kini diterapkan dilingkungan masyarakat ataupun lingkungan kampus,
gunanyauntuk menerapkan perilaku serta ajaran-ajaran baik dan menyebarluaskan
perilaku budi pekerti dan sopan santun.
Mengkombinasikan budaya lama dengan budaya baru, akan tetapi tidak
menyimpangdengan norma adat istiadat yang berlaku, jadi mengkombinasikan antara
ajaran yangdulunya diberikan oleh orang tua, dan kemudian diterapkan dilingkungan
baru, akantetapi tidak memudarkan ajaran
Memanfaatkan teknologi yang semakin canggih, guna untuk
memudahkanmahasiswa/mahasiswi membentuk pola perilaku masing-masing melalui
saranateknologi, sekaligus untuk memperkenalkan budaya adat istiadat sesuai dengan
normayang berlaku.
4.Tantangan/Hambatan (Threats)
Perbedaan pola pikir antar mahasiswa/mahasiswi, perbedaan ide bahkan pendapat
darimahasiswa/mahasiswi yang mengakibatkan banyak perbandingan yang tercipta,
dan nantinya akan berakibatkan pudarnya perilaku sopan santun dan berbudaya.
Keanekaragaman suku bahkan budaya yang dimiliki setiap
mahasiswa/mahasiswi,yang berakibatkan pola pikir mahasiswa/mahasiswi menjadi
membandingkan antarasuku dan budaya yang satu dengan suku dan budaya yang lain.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, gunanya agar mahasiswa/mahasiswidapat
memilih mana budaya yang baik dan kurang baik untuk diterapkan didirimasing-
masing tanpa perlu meninggalkan ajaran yang dulu pernah diterimanya.
Perbedaan status sosial antara mahasiswa/mahasiswi menjadikan pola
pikir mahsiswa/mahasiswi tersebut membandingkan antara ajaran atau didikan yang
iaterima dari orang tuanya dan ajaran atau didikan yang ia lihat dari orang tua lain
yangmenerapkan ajaran tersebut kepada mahasiswa/mahasiswi (temannya) karena
terletak perbedaan maka terciptalah perbandingan.
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.Kesimpulan
Sebagai mahasiswa/mahasiswi harus membentuk perilaku berbudaya dengan
sebaik mungkin, karena kebudayaan akan mencerminkan tindakan serta
perilakumahasiswa/mahasiwsi yang bersangkutan dalam budaya tersebut. Terbentuknya
perilaku berbudaya pun tercermin dari didikan serta ajaran orang tua atau bahkan keluarga
yangmenjadikan pernan utama dalam terbentuknya perilaku Norma Dan Adat Istiadat
KeluargaMembentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya.
Sebaiknya setiap mahasiswa/mahasiswimenerapkan ilmu budaya didalam kehidupan
sehari-hari sehingga tercipta keharmonisan bahkan keanekaragaman yang sejahtera didalam
kehidupan.Adapun mahasiswa/mahasiswi harus memilah bahkan memilih budaya yang
masuk,karena dapat merusak budaya yang sebelumnya diterapkan. Dan
mahasiswa/mahasiswiwajib memilih mana budaya yang seharusnya mereka pilih dan
diterapkan dikehidupansehari-hari atau mana budaya yang seharusnya mereka hindari. Dan
janganlah begitumudahnya meninggalkan perilaku yang dulunya pernah diajarkan oleh orang
tua ataukelurganya. Serta jangan pula cepat terpengaruh dari perilaku yang diterapkan
dikeluargaatau bahkan lingkungan keluarga orang lain.
2. Rekomendasi
Orang tua serta keluarga yang paling utama membentuk perilaku bebudaya.
Karenasedari kecil mahasiswa/mahasiswi dididik dan diajarkan hal-hal yang baik,
diajarkan berperilaku sopan santun, dan berbudi pekerti yang baik, gunanya agar
nantinyaajaran tersebut akan terus melekat sampai nantinya mahasiswa/mahasiswi
menjadi pribadi dewasa dan bijak.
Kurangnya kesadaran dan kecintaan mahasiswa/mahasiswi terhadap
budayaINDONESIA, karena itu mahasiwa/mahsiswi menjadi tidak perduli dan tidak
maumempertahankan bahkan melestarikan ajaran-ajaran baik yang mempunyai nilai
budi pekerti yang tinggi.
Mengkombinasikan budaya lama dengan budaya baru, akan tetapi tidak
menyimpangdengan norma adat istiadat yang berlaku, jadi mengkombinasikan antara
ajaran yangdulunya diberikan oleh orang tua, dan kemudian diterapkan dilingkungan
baru, akantetapi tidak memudarkan ajaran lama tersebut.
Perbedaan status sosial antara mahasiswa/mahasiswi menjadikan pola
pikir mahsiswa/mahasiswi tersebut membandingkan antara ajaran atau didikan yang
iaterima dari orang tuanya dan ajaran atau didikan yang ia lihat dari orang tua lain
yangmenerapkan ajaran tersebut kepada mahasiswa/mahasiswi (temannya) karena
terletak perbedaan maka terciptalah perbandingan.
Referensi
http://ekoarif.wordpress.com/2012/11/28/peran-keluarga-dalam-pembentukan-
kepribadian-dan-pendidikan-anak/
http://www.psychologymania.com/2011/09/pengaruh-budaya-terhadap-
kepribadian.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi#Pengaruh_budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan#Sistem_kekerabatan_dan_organisasi_sosial
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian
top related