new band plan, operating procedures dan monitoring · 2020. 7. 6. · band plan, operating...

Post on 28-Oct-2020

3 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BAND PLAN, OPERATING PROCEDURES dan MONITORING

WEBINAR ORARI PUSAT, 4 JULI 2020

TITON DUTONO YB3PET

DEWAN PAKAR ORARI PUSAT

KOORDINATOR SISTEM MONITORING IARU REGION 3

Dinas Amatir adalah Dinas Radio Telekomunikasi tertua

• Pada tahun 1912 Dinas Amatir bolehmemanfaatkan semua spektrumfrekuensi diatas 1,5MHz.

• Setelah 1924 Dinas Amatir mulaiberbagi frekuensi dengan Dinas lainyang mulai dipakai karena kemajuanteknologi telekomunikasi

• Saat ini Dinas Amatir hanya memakaiporsi kecil dari spektrum frekuensi yangtersedia

(Sumber: Handbook on Amateur and Amateur-Sateliite Services, ITU, Edition of 2014)

SEJARAH REGULASI FREKUENSI

Sumber: 1. KS. Shanmugam, “DIGITAL AND ANALOG COMMUNICATION SYSTEM”, Jhon Wiley, New York,1979.2. https://www.itu.int

BERLATIH HIDUP BERDAMPINGAN

• Pada Mukadimah RR Ayat 0.4 disebutkan bahwa,semua stasiun, untuk keperluan apapun, harusdipasang dan dioperasikan dengan tata caratertentu sehingga tidak meyebabkan interferensi.

• Didalam pasal tentang definisi pada RR ayat No.1.166 disebutkan bahwa, interferensi adalah efekdari keberadaan energi yang tak diharapkan, yangbisa disebabkan oleh satu atau kombinasi dariproses emisi, radiasi atau induksi saat terjadinyaproses penerimaan di dalam sistem penerimakomunikasi radio.

Penyebab Interferensi

• Ayat No.1.146 RR menjelaskan bahwa emisiyang tak diharapkan (menyebabkaninterferensi) bisa terdiri dari Emisi Spurius danEmisi out-of-band.

• Ayat No.1.144 RR menyebutkan bahwa yangdisebut sebagai Emisi out-of-band adalah emisiyang terjadi dengan munculnya sinyal-sinyaldengan frekuensi tepat disamping bandwidthyang sudah ditentukan, sebagai akibat dariproses modulasi.

• Pada ayat No.1.145 RR menjelaskan bahwaemisi spurius adalah emisi tak diharapkan yangterjadi dengan munculnya sinyal-sinyal denganfrekuensi diluar bandwidth akibat ketidaklinieran peranti elektronika maupun karena tataletak komponen.

Prosedur dan tata krama berkomunikasi lewat radio dapat memitigasi interferensi.

• memonitor untuk mengetahui komunikasi apa yangsedang berlangsung, siapa yang ada pada frekuensi,siapa stasiun pengendali frekuensi, dll

• Tunggu sebentar -- hingga komunikasi yang sedangberlangsung selesai, sehingga bergabungnya kitapada frekuensi tersebut tidak mengganggu merekayang sedang berkomunikasi dan akan menjagasuasana tetap bersahabat.

• Suasana bersahabat dalam kanal frekuensi adalahpenting, karena dengan demikian semua pesertaQSO akan berbicara dengan normal, tidak berteriakdan tidak berbicara dengan nada tinggi.

Karena berteriak atau berbicaradengan nada tinggi adalahpangkal terjadinya interferensiakibat fenomena overmodulasiyang menyebabkan munculnyasinyal-sinyal emisi out-of-band.

Kondisi Nyata Pita 40M Amatir Radio di INS

• Sejak 2003, sidang WRC-2003memutuskan bahwa dinas/layananbroadcasting pindah dari frekuensi7,100 -7,200 MHz, sehingga sejak saatitu amatir radio secara eksklusif bolehmamakai segmen frekuensi itu.

• Sehingga sejak saat itu, pita frekuensiini menjadi sangat “crowded” hinggasaat ini.

Penyebab Interferensi Pada Pita 40 meter

• Banyak sekali pemakaian frekuensi yang tidaksemestinya (berlisensi) maupun para“intruder/piracy” (tak berlisensi) teridentifikasimemancar dari teritori Indonesia.

• Pada kenyataannya, hampir semua penyebabinterferensi ini datang dari anggota resmi ORARI(berlisensi).

• Mereka tidak mengidahkan tata krama danmelupakan prosedur operasi saat mepergunakanpita frekuensi ini.

• Mereka salah memilih moda pada saat memancarpada suatu segmen/sub-pita frekuensi.

• Mereka memancar dengan power transmisimelebihi dari peraturan yang sudah ditetapkan.

Masalah Akut dan Problem Mendasar

• Otoritas Monitoring Frekuensi (BALMON) tidak dapatmalaksanakan penindakan karena umumnya para “piracy” ituadalah anggota resmi ORARI yang berlisensi, sehingga mempunyailegalitas untuk memakai pita frekuensi ini.

• Sehingga haruslah ada suatu langkah fundamental untukmengatasi problema akut dan fundamental ini.

• Akhirnya PM 33/2009 (tentang Penyelenggaraan Amatir Radio)direvisi menjadi PM 17/2018 (tentang Kegiatan Amatir Radio danRadio Antar Penduduk) yang didalamnya ada pasal yangmenyantumkan sub-band beserta moda transmisi atau emisikelasnya.

• Diharapkan bahwa pasal lampiran II perihal sub-band pada PM17/2018 dapat dipakai sebagai basis legalitas dalam menegakkanperaturan, guna mendapatkan pita frekuensi yang tertata rapiberdasarkan pemakaian yang sesuai aturan.

Contoh soal naik tingkat PENEGAK yang menyangkut mitigasi interferensi

Pada transceiver Anda menampilkan frekuensi carrier sinyal telepon pada 14,350 MHz moda USB, kemudian Anda mendengar panggilan CQ suatu stasiun DX. Apakah legal untukmembalas panggilan menggunakan moda USB pada frekuensi yang sama?

• A. Ya, karena stasiun DX memulai kontak

• B. Ya, karena frekuensi yang ditampilkan masih dalam band 20 meter

• C. Tidak, sideband saya akan melampaui tepi pita yang diperbolehkan

• D. Tidak, stasiun radio amatir Indonesia tidak diizinkan untuk menggunakan emisi

teleponi di atas 14,300 MHz

Pada transceiver Anda menampilkan frekuensi carrier sinyal CW pada 7,000 MHz modaLSB, kemudian Anda mendengar panggilan CQ sebuah stasiun DX. Apakah legal untukmembalas

• A. Ya, karena stasiun DX memulai kontak

• B. Ya, karena frekuensi yang ditampilkan masih dalam band 80 meter

• C. Tidak, sideband saya akan melampaui tepi pita yang diperbolehkan bahkan untuk

moda CW sekalipun

• D. A dan B benar

14 MHz

CW

Phone Operation

14.35 14.1

International

Beacon

500 Hz

guard band

for beacons

14.070

NB

14.112

7.040 14.0 14.23

5 kHz

is recommended

for SSTV

NB

14.300

CoA

USB

14,650MHz14,350MHz

Carrier frequencyPhone audio spectrum

ILEGAL

7 MHz

Co primary

CW

Phone Operation

7.3 7.030 7.025

NB

7.040 Secondary

7.0 7.1

NB

7.110

CoA

7.2

7,000MHz6,900MHz

CW LSB spectrum

100HzILEGAL

PM 33/2009 Tentang Amatir Radio

PM 17/2018 Tentang Kegiatan Amatir Radio

dan Komunikasi Radio AntarPenduduk (lampiran 2 tentang

ragam pancaran dan band-plan)

SUB-BAND PLAN

PITA 40 M

Sinyalkecil

Sub-band plan Pita Amatir7 MHz

Segmentasi pita untukmoda transmisi power kecil (QRP) sertatransmisi “narrow band” seperti CW and digital low bit rate, diklusterpada 7 000 - 7 050 MHz.Segmen tersisa akanditempati oleh modateleponi dengan power transmisi regular (EIRP tinggi).

Telephoni, All Mode

QRP, CW DX Window

QRP, CW, Narrow Band Digital ModeIllegal Radio

Amateur Service AllocationFix and Mobile Allocation

Kondisi yang sering terjadi yang terpantaudi QTH YB3PET, maupun pusat monitoring

negara lain (J, AUS, NZL)

Kondisi yang sering terjadi yang terpantaudi QTH YB3PET maupun pusat monitoring

negara lain (J, NZL, AUS)

TEGURAN IARU REG 3 KEPADA ORARI ATAS INTERFERENSI DI PITA 40 M

KESIMPULAN

• Frekuensi adalah milik umat manusia dengan jumlah terbatas, olehkarena itu pemakaiannya harus diatur ketat untuk menghindariinterferensi agar semua yang berhak mempunyai kesempatan yang samauntuk memakainya.

• Piracy bisa datang dari pemakai illegal (tidak berlisensi) atau darianggota legal amatir radio namun tidak mengindahkan tata kramaprosedur operasi radio.

• PM 17/2018 tentang Kegiatan Amatir Radio dan Radio Antar Penduduk,dapat dipakai sebagai basis legalitas oleh Otoritas Monitoring Frekuensidi Indonesia (BALMON) untuk malaksanakan tindakan penertiban modapancaran dalam pita frekuensi amatir.

• Catatan laporan monitoring frekuensi IARU Region-3 dari tahun ke tahunsetiap bulan dapat di lihat pada

https://iaru-r3.org/iaru-region-3-monitoring-system-newsletter

top related