mual dan muntah

Post on 18-Feb-2016

110 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

assa

TRANSCRIPT

L O G O

Fauzan Luthfi AM

Pembimbing:dr. Imai Indra, Sp.An

LAPORAN KASUS

www.themegallery.com

Identitas PasienNama : Nn. MUmur : 18 tahunJenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Banda AcehStatus : Belum MenikahNo. CM : 1024110Tanggal Masuk : 10 September 2015Tanggal Operasi : 11

Septembember 2015Berat Badan : 43 KgTinggi Badan : 155 Cm

www.themegallery.com

PremedikasiAnamnesis

Keluhan Utama: Benjolan di ketiak kanan Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang dengan keluhan adanya benjolan yang dirasakan di ketiak kanan. Benjolan sudah dirasakan sejak 3 tahun yang lalu. Awalnya benjolan kecil kemudian terus membesar hingga sekarang ini. Pasien juga mengeluhkan nyeri di sekitar benjolan terutama saat menstruasi. Pasien pertama sekali menstruasi saat umur 12 tahun, teratur 6 hari. Riwayat demam lama disangkal, BAK dan BAB tidak ada gangguan.

Riwayat Penyakit Dahulu• Hipertensi (-), DM (-), Asma (-),

Alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga:• Ibu pasien dan keluarga

perempuan lainnya tidak mempunyai keluhan yang sama

Riwayat Penggunanaan Obat• Tidak ada

www.themegallery.com

Pemeriksaan FisikKesadaran: Compos mentisAirway

Bebas (+), Mallampati (1)Leher Normal, Obstruksi (-),Gigi Palsu (-), Pasien menggunakan kawat gigi

BreathingRR : 18 x/menit, RIC (-/-), NCH (-/-), Pneumothoraks (-/-), Hematothoraks (-/-)

www.themegallery.com

Pemeriksaan fisikCirculation

Nadi 88 x/menit, TD : 110/80 mmHg, Oedem ekstremitas (-/-), Anemia (-/-),

Brain Kesadaran: E4 M6 V5 : 15, Pupil : Isokor 3mm/3mm

Status Lokalis ar. axilla dextra : I : Tampak benjolan, warna sama dengan sekitar.P : Teraba massa ukuran 4x3x2 cm, konsistensi kenyal, permukaan rata, dapat digerakkan (mobile), batas tegas, tidak ada nyeri tekan.

Kepala: Mata : NormalTelinga : NormalHidung : NormalMulut : Normal

AbdomenInspeksi : Kesan simetris , distensi (-)Palpasi : Distensi abdomen (-), Nyeri tekan (-), ballotement (+)Perkusi : Redup (-), asites (-), nyeri ketok CV (+)Auskultasi : peristaltik usus (+)

JantungInspeksi : Ictus cordis terlihat Palpasi : Ictus cordis teraba ICS VI 1 cm medial midaxillaris anterior sinistraPerkusi :Batas atas : ICS III sinistraBatas kanan : Linea parasternalis kananBatas Kiri : ICS VI 1 cm medial midaxillaris anterior sinistraAuskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)

Genetalia:Miksi dan Defekasi lancar

PULMO Depan Belakang

Inspeksi Simetris, Retraksi (-)

Simetris, Retraksi (-)

Palpasi Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)

Perkusi Sonor Kedua lapangan paru

Sonor Kedua lapangan paru

Auskultasi Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

Ekstrimitas Superior Inferior

Kanan Kiri Kanan Kiri

Sianotik - - - -

Edema - - - -

Ikterik - - -

Gerakan Aktif Aktif Aktif Aktif

Tonus otot Normo

tonus

Normo

tonus

Normo

tonus

Normo

tonus

I : Tampak benjolan, warna sama dengan sekitar.P : Teraba massa ukuran 4x3x2 cm, konsistensi kenyal, permukaan rata, dapat digerakkan (mobile), batas tegas, tidak ada nyeri tekan.

www.themegallery.com

Pemeriksaan Laboratorium

LAB (3/9/15) NILAI LAB NILAI

Hb 12,6 gr/dl CT/BT 8’/2’

Ht 37 % Ureum/kreatinin 14/0,48 mg/dl

Leukosit 8,9 x 103 /UL KGDS 84 mg/dl

Trombosit 319 x 103 /UL Na/K/Cl 141/4,9/101

T3 Total 1,49 (0,9-2,5 mol/L) T4 Total 80,35 (60-120)

TSH 1,50 (0,25-5 mol/L)

www.themegallery.com

Pemeriksaan X-Ray (3/9/2015)

Kesimpulan : Cor dan Pulmo tidak ada kelainan

www.themegallery.com

Diagnosa : Mamae abrant DexTidakan : Wide InsisiKesimpulan : ASA IRencana Anestesi : General Anestesi

www.themegallery.com

Durante AnestesiaKesadaran : CMTekanan Darah : 130/83 mmHgFrekuensi Jantung : 79 x/menitFrekuensi Nafas : 20 x/menitTemperatur : 36,5 oCTanggal Anastesi : 11 September 2015Operator : dr. Noer Faisal, Sp.B

(K)-Onk Ahli anastesi : dr. Imai Indra, Sp.An

www.themegallery.com

www.themegallery.com

Rencana Anestesi : General Anestesi

• Midazolam 2 mg (IV)• Fentanyl 80 mg (IV)Premedikasi

• Propofol 80 mg (IV)Induksi

• Rocuronium 10 mg (IV) tiap 30 menit

• Inhalasi Sevofluran 2 %,• Inhalasi N2O : O2 2 : 2L

Maintenenance

www.themegallery.com

• ETT no 7,0• Jenis: kinking• Fiksasi: 20 cm

Tata Laksana

Jalan Nafas

• Ventilator • Volume tidal: 285 mL, RR: 12 x/i,

PEEP: 0Ventilasi

• Dexametason 4 mg (IV)• Ketorolac 30 mg (IV)• Odancentron 2 mg (IV)• Sulfas Atopin 0,5 mg + Neostigmin

0,5 mg• Drip Tramadol 100 mg dalam 500 cc

RL

Obat Lain

www.themegallery.com

- Vital sign selama operasi tiap 5 menit TD Nadi RR SpO2

- Pemberian Cairan - Pendarahan

www.themegallery.com

Estimasi Cairan BB : 43 kgM = 4:2:1M = ( 4x10 ) + (0) + (0)

40 = 40 ml/jam O = jenis operasi x BB

4 x 43 = 172 ml/ jam P = M x lama puasa (jam)

82 x 8 = 656 mlJam I = M + O + ½ P = 40 + 172 + 328 = 540 ml/jamJam ke II = M + O + ¼ P = 0 + 0 + 0 = 0 ml/jamJam ke III = M + O + ¼ P = 0+ 0 + 0 = 0 ml/jamTotal selama 3 jam = ±540 ml

www.themegallery.com

Cairan Masuk Jumlah

Ringer Lactat 500 ml

NaCl -

Darah -

www.themegallery.com

Pasien masuk RR dalam posisi terlentangRawat ke Ruangan : Jeumpa 3Awasi/ Anjuran : Vital Sign ( Tekanan darah,

Nadi, Frekuensi nafas dan SPO2)

www.themegallery.com

Pembahasan

MUAL DAN MUNTAH PASCA OPERASI

Post Operative Nausea and Vomiting (PONV)merupakan “The Big Little Problem” dalam pasca

operasi.

Insiden PONV terjadi pada 25-30% pasien pasca operasi dengan anestesi umum dan dapat

mencapai 70% pada pasien dengan high risk

Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) adalah perasaan mual muntah yang dirasakan dalam 24 jam setelah prosedur anestesi dan pembedahan.

Mual didefinisikan sebagai sensasi subjektif tidak nyaman untuk muntah

Muntah adalah suatu refleks paksa untuk mengeluarkan isi lambung melalui esophagus dan keluar dari mulut.

Anatomi dan Patofisiologi Mual Muntah

Pusat muntah, kumpulan saraf – saraf yang berlokasi di medulla oblongata. Saraf –saraf ini menerima input dari :

Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ) di area postrema Sistem vestibular (yang berhubungan dengan mabuk

darat dan mual karena penyakit telinga tengah) Nervus vagus (yang membawa sinyal dari traktus

gastrointestinal) Sistem spinoreticular (yang mencetuskan mual yang

berhubungan dengan cedera fisik) Nukleus traktus solitarius (yang melengkapi refleks dari

gag refleks)

Anatomi dan Patofisiologi Mual Muntah

Sensor utama stimulus somatik berlokasi di usus dan CTZ. Stimulus emetik dari usus berasal dari dua tipe serat saraf aferen vagus

a) Mekanoreseptor : berlokasi pada dinding usus dan diaktifkan oleh kontraksi dan distensi usus, kerusakan fisik dan manipulasi selama operasi.

b) Kemoreseptor : berlokasi pada mukosa usus bagian atas dan sensitif terhadap stimulus kimia

Faktor Resiko

Umur

Jenis Kelamin

Obesitas

Motion Sickness

Kecemasan

Faktor Pasien

Kehamilan

Tidak Merokok

Faktor Resiko

Tipe operasi resiko tinggi untuk terjadinya mual muntah

Faktor Pembedahan

Durasi operasi (setiap 30 menit penambahan

waktu resiko PONV meningkat sampai 60%).

Faktor Resiko

Preoperatif- Puasa? atau baru makan?

- Premedikasi:opioid?

Atopine?

Faktor Anestesi

Faktor Resiko

Faktor Anestesi

Intraoperatif- Teknik Anestesi

Intubasi?- Obat-obat Anestesi:Obat anestesi Inhalasi

Obat anestesi IntravenaObat Pelumpuh otot

Faktor Resiko

Faktor Anestesi

Postoperatif- Nyeri, pusing, ambulsi,

- makan terlalu cepat

www.themegallery.com

Penatalaksanaan

Ondansetron Dolasetron Granisetron Tropisetron Prometazine

dan Siklizine

Antagonist reseptor Serotonin:

Antagonist Dopamin:

Antihistamin

Hyoscine hydrobromide atau Scopolamin

Obat Antikholinergik:

Deksametasone

Steroid

1.Farmakologik

-Benzamida (Metoklopramide dan Domperidon),-Phenotiazine (Clorpromazine dan Proclorpromazine), -Butirophenon( Haloperidol dan Droperidol)

www.themegallery.com

Penatalaksanaan

Acupoint Stimulation,

Rangsangan Syaraf

Perkutaneus

Akupuntur

Acupressure

2. NonFarmakologik

L O G O

www.themegallery.com

top related