modul pendidikan agama islam iz
Post on 16-Nov-2015
39 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 1
PENDAHULUAN
Pada hakekat Pendidikan Agama Islam merupakan bagian dari pada Pendidikan Nasional
dalam menbentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
(Hablumminallah) dan berakhlak karimah (hablumminannas) serta memiliki sumber daya
manusia yang handal (ulil albab).
Mata kuliah Pendidikan Agama Islam tidak hanya mengantarkan mahasiswa untuk
menguasai berbagai hal dalam ajaran Islam, tetapi yang terpenting adalah bagaimana
Mahasiswa dapat mengamalkan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari hari bahkan dapat
digandengkan dengan program studi yang ditempuhnya.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 2
BAB 1
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN ISLAM
A. Dasar atau Landasan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Dalam mempelajari Agama Islam yang baik dan benar harus berpedoman kepada 3 (tiga)
sumber hukum Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad. Al Quran Nur Kariim merupakan wahyu
Allah yang mutlak, benar dan mutlak pasti tentang isi dan ajaran yang terkandung
didalamnya.
Sikap seorang muslim dalam mempelajari dan memahami ajaran Islam agar tidak ragu maka
Al Quran dijadikan sebagai pedoman dan pusat rujukan yang pertama dan utama. Setelah
Al-Quran sebagai rujukan atau pedoman pertama maka seorang muslim sangat dianjurkan
pula untuk memahami hadits sebagai sumber hukum islam yang ketiga.
Dalam mempergunakan ketiga sumber hukum tersebut perlu dipatuhi dan dipedomani secara
baik dan berurutan.
Firman Allah dalam surat Al-Isra(17):9, artinya:
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjukan yang lebih lurus dan memberikan
kabar gembira kepada orang-orang mumin yang mengerjakan amal sholeh bahwa mereka
ada pahala yang besar
Hadits Rasullah SAW yang artinya :
Kutinggalkan untuk umat ku dua pusaka tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya,
selama kamu masih berpegang kepada kedua pusaka itu, yaitu kitabullah dan sunah Rasul -
Nya.
B. Tiga Kerangka Dasar PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Begitu banyaknya isi ajaran islam yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, hubungan
manusia dengan dirinya dan hubungan manusia dengan manusia lain. Bahkan mengatur
hubungan manusia dengan alam serta dengan lingkungannya, namun dari semuanya itu dapat
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 3
dikelompokan kepada tiga kelompok (Tiga Kerangka Dasar) yaitu tentang ajaran dari Akidah
dan Syariat serta tentang akhlak.
Seorang Islam yang baik, tiga hal ini harus melekatkan pada dirinya dan dilahirkan dalam
bentuk perbuatan atau katifitas sehari-hari. Kualitas islamnya seseorang sangat ditentukan
oleh keyakinan (Akidah)yang kuat, kokh dalam mengakui dan mempercayai Allah SWT
adalah penguasa mutlak,penentu mutlak, pemberi mutlak kepada alam ini termasuk umat
manusia. Allah adalah tuhan yang wajib disembah dan wajib dipatuhi perintah dan larangan-
Nya. Tidak boleh ada dalam diri seorang muslim, tuhan yang wajib disembah kecuali Allah
SWT.
Kualitas Islamnya seseorang juga ditentukan oleh kerangka dasar yang kedua yaitu mematuhi
secara sadar, sabar dan ikhlas hukum dan aturan yang ada dalam islam. Yang mana
bersumber kepada Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad. Kualitas keislaman seseorang tidak kalah
penting nya dari keimanan dan kemampuan dalam menumbuh kembangkan sifat-sifat yang
baik, prilaku yang baik, baik sebagai hamba Allah, maupun sebagai makhluk individu bahkan
sebagai makhluk bermasyarakat (bersosialisasi). Nilai Keislaman seseorang menurut tiga
kerangka dasar diatas, Allah jelaskan dalam firmannya surat Ali Imran (3) : 102 104 :
C. Sasaran yang ingin dicaPendidikan Agama Islam dari PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
Dalam mempelajari agama Islam, sasaran yang ingin dicaPendidikan Agama Islam adalah
meningkatnya pengetahuan dalam bidang kognitif baik ilmu tentang Islam dan juga dalam
bidang ilmu umum lainnya. Masyarakat Islam harus mampu memahami dan menguasai
tentang ilmu untuk kebutuhan hidup di dunia dan akhirat.
Ajaran Islam mencakup berbagai dimensi kehidupan manusia, ada dimensi keduniawian, dan
dimensi tauhid dan akhirat yang tidak dapat dipisahkan serta tidak mungkin dipertentangkan
asal prinsip-prinsip pokok yang orisinal (Al-Quran dan Hadist) tidak dilanggar dan diabaikan.
Firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya (55) : 30-33.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 4
Sasaran berikutnya dalam mempelajari agama Islam adalah terjadinya perubahan perilaku
dari yang tidak baik menjadi baik dari, dari yang tidak bermanfaat kepada yang bermanfaat,
dari perilaku yang salah kepada perilaku yang benar sehingga menjadi kebiasaan dalam
kehidupan sehari-hari (akhlak karimah). Firman Allah dalam surat Ali Imran (3) : 110.
D. Struktur Kajian PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Mempelajari agama Islam yang dapat mengantarkan pada pemahaman yang baik ditentukan
oleh konteks dan substansi yang jelas. Ilmiah dan mengacu pada referensi terpercaya serta
memahami historis agama Islam dengan baik. Selanjutnya jadikan Islam sebagai prescriptive
(membimbing) kita dalam pola pikir (jalan pemikiran). Perilaku (sifat yang ada) dan pola
tindak (sikap) yang diambil sehingga dapat dirasakan bahwa agama Islam adalah agama
rahmat bagi manusia.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 5
BAB 2
AGAMA DAN PENGERTIANNYA DALAM BERBAGAI BENTUK
A. PENGERTIAN AGAMA
1. Ad-Dien (bhs Arab)
a. Menurut bahasa : Ad-Dien dari kata kerja Daa, yadinu, artinya :
Pembahasan, perhitungan (jaza) (QS. Alfatihah : 3 QS. Adz Dzariyaat : 6, QS.
Infithor : 17, QS. Al-Waqiah : 56, Qs. Shaad : 78)
Ibadah atau penyembahan (QS. Al-Aroof : 29, QS> Az-Zumar : 2-3)
Hukum dan Undang-undang (QS. Yusuf : 76)
Taat atau patuh (QS. An-Nahl : 52)
Nasehat (Hadits Nabi Agama itu ialah nasehat)
Bermasyarakat (empati) (Hadits Nabi Ad-Dien itu ialah bermasyarakat)
Millah atau agama (QS. Al-Kafiruun : 6, QS. Al-Anam : 156)
b. Menurut Definisi (Tarif) Ad-Dien adalah :
Ad-Dien :
1) Suatu undang-undang atau peraturan yang lengkap yang diturunkan oleh Allah
kepada para Nabi (Rasul) untuk mengatur kehidupan manusia, lahir bathin, dunia
akhirat.
2) Undang-undang atau peraturan Allah yang diturunkan oleh para Rasul dengan
perantaraan wahyu yang sudah dikumpulkan dalam bentuk kitab suci yang
isinya untuk mengatur kehidupan dan penghidupan manusia lahir bathin, dunia
akhirat. QS. Asy-Syuaro : 13
Artinya :
Allah telah mensyariatkan untuk kamu ad-dien sebagai yang telah ditetapkan-Nya kepada
Nuh dan juga yang telah kami (Allah) wahyukan kepada Muhammad, dan juga yang telah
Kami (Allah) wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa. Hendaklah kamu menegakkan ad-
dien itu dan janganlah kamu berselisih pendapat tentangnya (Ad-Dien).
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 6
Kemudian Kami jadikan kamu tetap berada diatas hukum Allah dan Rasul dalam setiap
urusan, maka ikutilah hukum Allah dan Rasul itu, dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu
orang-orang yang tidak mengenal Allah dan Rasul. (QS. ...........................)
Definisi Ad-Dien Islam yang Esensial
1) Informasi atau undang-undang yang datang dari Allah tentang alam beserta
kedudukannya yang ditunjukkan kepada manusia melalui para Nabi atau Rasul yang
dibukukan menjadi kitab suci (Al-Quran) sebagai acuan atau pedoman dalam sikap
aktifitas hidup manusia.
Informasi / perintah Allah (agama)
DisamPendidikan Agama Islamkan kepada manusia oleh Rasul
Untuk menuntun, pedoman bagi setiap aktifitas manusia (Al-Quran)
Untuk keselamatan, kebahagiaan, lahir bathin, dunia akhirat manusia (Hablum
Munallah wahablum minannas)
Maka barang siapa yang hendak dikehendaki Allah diberikan petunjuk kepadanya
niscaya Allah akan membukakan pintu hatinya untuk memeluk Agama Islam. Dan siapa
yang disesatkan Allah niscaya Allah jadikan hatinya sempit lagi keluh kesah, sesak,
seolah-olah dia mendaki ke langit.
Demikianlah Allah menjadikan hati-hati yang kotor bagi orang-orang yang tidak
beriman (QS. Al-Am : 125).
2) Dinul Islam adalah agama yang berhak dan benar serta diakui oleh Allah SWT (QS. At-
Taubah : 29 dan 33, QS. Ali Imran : 85, QS. Al-Maidah : 23).
3) Dinul Islam namanya diberikan langsung dari Allah bukan nama yang diberikan oleh
Nabi Muhammad (QS. Ali Imran : 19)
Definisi tentang Ad-Dien mengandung makna sebagai berikut :
a. Membentuk manusia tunduk dan patuh kepada Allah (perintah dan larangan Allah
SWT)
Berpegang teguhlah kamu kepada ajaran Allah SWT. (QS. Ali Imran : 102)
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 7
b. Kemampuan mengenal Allah akan melahirkan kemampuan mengerjakan ajaran
agama utuh (bulat) Kaffah, Integral.
c. Menyadarkan manusia bahwa kehidupan ini ada rambu-rambu petunjuk-Nya dalam
QS. (tentang Tuhan dan alam).
d. Menterjemahkan bahwa kewajiban dan kepatuhan yang dilaksanakan akan ada
ganjaran/balasannya dari allah SWT.
e. Suatu proses alih nilai (transfer of value) yang dikembangkan dalam rangka
perubahan perilaku dlam mewujudkan manusia insane kamil bercirikan : punya daya
fikir (Trought Processes) kuat analisis atau penalaran akal, daya dzikir (Feeling Life)
mengoptimalkan hati nurani (Sanubariyum), daya cipta imajinasi dan daya karir
(Behavior) meningkatkan sumber daya manusia, mutu, kwalitas sebagai makhluk
yang actual dan berakal.
2. Agama Dalam Bahasa Sangskrit
a. Pengertian menurut bahasa
A = Tidak Gama = Pergi
A = Tidak Gama = Kacau/Chaos
Agama berarti aturan/peraturan, tuntunan dan tidak berantakan.
b. Definisi Agama
Agama adalah peraturan-peraturan ang merupakan hukum yang harus dipatuhi
oleh manusia
Agama adalah ikatan-ikatan yang harus dipegang teguh dan dipatuhi oleh
manusia yang mana ikatan itu berasal dari kekuatan ghaib atau kekuatan yang
lebih tinggi dari manusia. Lebih menonjolkan soal tradisi.
3. Agama Dalam Bahasa Latin (Religi)
a. Pengertian menurut bahasa : mengumpulkan, membaca, mengingat
b. Menurut definisi :
Religi adalah kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang diterangkan
dalam kitab suci (rutinitas ritual atau acara sakral).
Religi adalah mengikat manusia dengan Tuhan yang harus diutamakan dalam
kehidupan sehari-hari melalui sosialisasi kemanusiaan.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 8
Religi adalah kekuatan yang lebih tinggi dan tidak bisa ditanggap dengan
panca indra karena bersifat ghaib atau subjektif (dokma).
Kesimpulan :
1. Ad-Dien Islam :
Peraturan-peraturan (hukum) yang harus dipatuhi oleh manusia, guna untuk
keselamatan hidup manusia lahir bathin, dunia kahirat, yang disebut wajib, sunnat, halal
dan haram.
Mewajibkan seseorang untuk tunduk dan patuh kepada Tuhan dengan mengamalkan
segala perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan sebagai wujud kepatuhan dan
eksistensi atau statusnya sebagai manusia.
Kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan dan akan dipertanggung jawabkan baik
langsung atau tidak langsung (akhirat).
Berisikan perintah dan larangan yang selalu ada balasannya dari Allah SWT (Basiron)
untuk orang Islam, (Nadziron) untuk orang kafir.
Berisikan perintah untuk mempercayai yang ghaib dengan segala bentuk peristiwa dan
keadaan.
Bukan sebatas agama diikutinya.
2. Agama
Berisikan ajaran untuk mempercayai adanya Tuhan dan melaksanakan perintah dan
larangan-Nya.
Perintah dan larangan akan tetap ada balasannya.
Berisikan perintah untuk berbuat baik kepada Tuhan, sesama manusia dan alam
sekitarnya.
Menonjolkan soal tradisi.
3. Religi
Berisikan ajaran-ajaran tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
Berisikan ajaran bahwa tuhan adalah kekuatan yang lebih dan tidak dapat ditangkap
dengan panca indra.
Ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama manusia dan
dengan alam lingkungan.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 9
Meyakini dan mematuhi hal-hal yang abstrak/ghaib (misterius fascinas).
Tidak terdapat pada Injil.
Lebih menonjolkan ikatan manusia dengan keompoknya dan dengan dirinya.
B. UNSUR-UNSUR PENTING YANG TERDAPAT DALAM AGAMA
1. Kekuatan Ghaib
a. Manusia merasa dirinya lemah, maka kekuatan ghaib dijadikan tempat meminta
pertolongan.
b. Hubungan baik antara manusia dengan kekuatan ghaib harus dibuktikan dengan
mematuhi perintah dan larangan yang datang dari kekuatan ghaib.
Dalam memahami dan meyakini kekuatan ghaib masing-masing pemeluk agama
mempunyai diferensiasi (perbedaan kemampuan memahami) tentang kekuatan ghaib.
Diferensiasi itu mengalir dari perasaan (emosional) dan pikiran (rasional).
2. Keyakinan manusia bahwa kekuatan ghaib akan atau sangat menentukan kebahagiaan
dan kegagalan hidup manusia itu sendiri, baik dunia atau akhirat akan melahirkan
ketarisasi (pembersihan jiwa) karena ingat diujung kehidupan ditunggu oleh kematian
(momentomori) they will be done (pengadilan Allah akan berlaku).
3. Respon yang bersifat emosional dari manusia terhadap kekuatan ghaib/Tuhan.
a. Dalam bentuk perasaan Takut :
Banyak terdapat dalam agama Primitive (D, A, P)
b. Dalam bentuk perasaan Cinta :
Banyak terdapat dalam agama Monoteisme
c. Dalam bentuk Penyembahan :
Agama Primitive (D, A, P)
d. Dalam bentuk Pemujaan :
Agama Monoteisme
Respon itulah yang memberikan cara dan corak hidup tertentu bagi masing-masing
pemeluk agama (salah satu ciri ajarannya). Respon ini akan mengantarkan para pemeluk
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 10
agama berusaha Adjusmen (menyesuaikan diri) dengan ajaran agamanya, kadangkala
sudah mengantarkan pemeluknya pada tingkat Habitforming (menjadi kebiasaan.
Paham tentang adanya yang KUDUS (Sacred) yang suci dalam bentuk kekuatan ghaib,
tempat-tempat yang ghaib/suci yang kadang kala disebutkan dalam kitab suci.
Sacred (Kudus) bagi pemeluk agama akan dapat mempengaruhi prilaku emosional dan
rasional (Impact) yang di wujudkan dalam doa (To unite in prayer). Sacred (Kebebasan
Sang Pencipta) dianggap legih mendatangkan rasa tentram pada manusia.
C. TIGA PERSOALAN POKOK DALAM SEBUAH AGAMA
1. Isi Ajaran Agama
a. Keyakinan (credial)
Keyakinan kepada kekuatan Supranatural (ghaib) yang mengatur dan menciptakan
alam ini.
b. Peribadatan (Ritual)
Tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan Supranatural merupakan
wujud konsekuensi Pengakuan dan Ketundukan
c. Sistem Nilai, Transfer nilai, yang mengatur :
Hubungan manusia secara Vertical
Hubungan manusia secara Horizontal
Hubungan manusia dengan alam, lingkungan, dsb
2. Ditinjau dari Sumbernya, agama dapat dibagi dua :
a. Agama Wahyu / Samawi
Yang diterima oleh manusia dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril
disamPendidikan Agama Islamkan dan disebarkan oleh Nabi/Rasul-Nya yang
dituangkan dalam kitab suci kepada umat manusia.
b. Agama Non Wahyu
Hasil olah fikir, rekayasa manusia yang dianggap memiliki pengetahuan yang
lengkap dan mendalam pada semua aspek kehidupan.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 11
3. Ditinjau dari misi penyebarannya, agama dapat dibagi :
a. Agama Misionaris
Menuntut penganutnya untuk menyebarkan ajarannya kepada manusia lain
(Agama Islam)
SamPendidikan Agama Islamkanlah olehmu walaupun satu ayat.
b. Agama Non Misonaris
Ajaran agamanya disamPendidikan Agama Islamkan kepada, dalam lingkungan
masyarakat tertentu.
Saat sekarang agama sudah mulai pada bentuk Missionaries.
4. Pencarian manusia terhadap agama
a. Akal yang sempurna senantiasa menuntut :
Kepuasan berfikir
Pemenuhan kepuasan dari distorsi kebenaran (Nabi Ibrahim)
Transformasi pencerahan dari agama dalam kehidupan manusia (individual
dan komunal)
b. Pengakuan hati nurani yang dibelokkan oleh : keraguan, keberpura-puraan
yang sifatnya temporal dan aksidental.
Dan Dia (Allah) mendapati sebagai seorang yang bingung lalu Allah memberi
petunjuk (AD. Duhaa, 93 : 7),
D. AD- DIENUL ISLAM
MJ : Apa yang dikatakan Islam itu ya Muhammad ?
NM :
a). Islam itu didirikan diatas lima pondasi / dasar yang kokoh Aku bersaksi tiada
Tuhan selain dari Allah, dan Aku bersaksi Muhammad adalah Rasul Allah, dan
dirikan shalat, bayarkan zakat, dan mengerjakan puasa Ramadhan dan mengerjakan
Haji ke Baitullah
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 12
Islam itu ditata atas lima dasar Disebut juga Rukun Islam
1. Dua kalimat syahadat (Syahadatain)
2. Mendirikan Shalat lima waktu (Maktubah dan Nafilah)
3. Zakat (wajib mengeluarkan zakat maal dan zakat fitrah)
4. Wajib puasa pada bulan Ramadhan (Maktubah dan Nafilah)
5. Wajib Haji ke Baitullah (Mekkah dan Madinah, Arafah)
Syarat-syarat agama dikatakan lengkap/sempurna :
1. Datang dari Allah (Agama Samawi)
2. Mempeunyai kitab suci (Bukti otentik semua peristiwa dan kebenaran)
3. Mempunyai Rasul (Panutan dan Uswatun Hasanah)
4. Untuk diamalkan oleh manusia (Pertanggung Jawab)
5. Dapat menyelamatkan kehidupan manusia (perorangan, kelompok masyarakat, urusan
dunia dan akhirat menjadi pegangan yang komit dan kosisten)
Islam agama yang mengandung ibadat dan syariat :
1. Dapat menumbuhkan dan mempertahankan kesucian jasmani dan rohani
2. Setiap aktifitas jasmani dan rohani berpedoman/berdasarkan syariat Islam
3. Cinta berbuat baik/Maruf dan mampu meninggalkan yang tidak baik / Mungkar
Kesimpulan :
1. Rukun Iman menuntun manusia berfikir berdasarkan ratio dan Aqidah
Rukun Islam menuntun manusia berbuat, bertindak berdasarkan hukum manusia dan
hukum Allah
2. Islam menuntun penganutnya mempertahankan keseimbangan dan keserasian akal dan
nafsu, Brain dan Input, Kognitif dan Efektif.
3. Islam mengingatkan kesalahan adalah virus jiwa yang dapat melemahkan kekuatan jiwa
seseorang
4. Islam mengajarkan keberhasilan dan kebahagiaan kehidupan dunia harus diupayakan
dengan baik dan kerja keras. Mengingatkan agar persiapan untuk akhirat jangan
dilupakan/ tidak dipentingkan.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 13
Konsep Islam :
Dunia adalah lahan akhirat
Islam itu tinggi dan tidak ada satupun konsep yang dapat menandingi atau
mengalahkannya.
Tiga kordinat penting/tiga keserasian penting :
1. Daya fikir membangun kekuatan penalaran akal
2. Daya Dzikir Penggugah rasa dan jiwa
3. Daya cipta/imajinasi kemampuan penerawangan akal kealam mikro dan makrokosmos
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 14
BAB 3
TUJUAN MASING-MASING RUKUN ISLAM
1. SYAHADATAIN / DUA KALIMAT SYAHADAT
a. Mengikis khurafat/tahyul, macig, irrasio
b. Kesaksian, pengakuan Islamnya seseorang
Fondasi/dasar Islam harus kuat
QS.7 (Al Araf) Ayat 158
Katakanlah : Hai manusia sesungguhnya Aku utusan Allah kepadamu sekalian. Kepunyaan-
Nya kerajaan langit dan bumi. Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Allah yang menghidupkan dan
mematikan, sebab itu berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya Nabi yang ummi, yang
beriman kepada Allah dan firman-Nya. Dan ikutlah Rasul mudah-mudahan kamu mendapat
petunjuk
Ikrar Syahadatain
Syahadat Tauhid
1) Alam ini milik Allah
2) Allah yang menghidupkan dan mematikan sesuatu
Syahadat Rasul
Rasul ummi, tidak pernah merekayasa perintah Allah.
Mematuhi perintah Rasul salah satu jalan untuk mendapat petunjuk dari Allah
2. SHALAT MAKTUBAH DAN NAFILAH
a. Induk dan tata cara ibadat
b. Tolak ukur iman, Islam dan Ihsan
c. Pertanggung jawaban pertama utama
Tiang Agama : Shalat wajib tiang utama
Shalat sunat tiang penyangga
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 15
QS.29 (Al-Ankabut) Ayat 45
Bacakanlah ya Muhammad yang telah diwahyukan kepadamu dari alkitab dan dirikanlah
shalat, sesungguhnya shalat itu dapat mencegah manusia dari perbuatan yang keji dan yang
mungkar. Sesungguhnya mengingat Allah lebih besar manfaatnya dan Allah mengetahui apa
saja yang kamu kerjakan.
Shalat wajib dikerjakan
Shalat dapat mencegah manusia dari yang keji dan mungkar
Shalat salah satu cara yang terbaik dalam mengingat Allah, maka :
a. Shalat harus dikerjakan dengan baik, dan dibiasakan atau dimulai pada usia dini (7 tahun)
b. Moment dalam upaya mengenalkan kesadaran ke Tuhanan / Aqidah
c. Anak suci bersih (Teori Tabularasa) usia 10 tahun adalah penanaman dan pengawasan
secara kontinu, sehingga lahir kebiasaan mengerjakan shalat dan akan terhindar dari
pengaruh yang negatif dan membahayakan.
Suruh shalat anakmu apabila usianya 7 tahun dan apabila sudah usia 10 tahun tidak
mengerjakan shalat maka pukullah dan pisahkan kamar tidur mereka .
Shalat jangan sekedar rutinitas ritual saja, sebab tidak akan menjauhkan kita dari
perbuatan keji dan mungkar.
Akan datang suatu saat nanti dimana orang-orang Islam telah mengerjakan shalat padahal
mereka belum shalat.
Shalat, amal/Ibadah manusia yang pertama diperiksa Allah
Amalan yang pertama kali yang diperlihatkan pada hari kiamat nanti adalah shalat. Jika
shalatnya baik maka amalan yang lain akan diperlihatkan, Jika shalatnya tidak baik maka
amalan lainnya tidak akan diperlihatkan lagi.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 16
3. ZAKAT ZAKAT MAAL, FITRAH
a. Mensucikan harta Harta milik Allah (Tauhid, Rubbubi)
b. Menumbuhkan rasa syukur Allah akan tambah
c. Menumbuhkan rasa sosial mengurangi kemiskinan dan patologi sosial
Jendela agama Sirkulasi
QS. 9 (At-Taubah) Ayat 60
Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang :
1) Fakir
2) Miskin
3) Pengumpul / Panitia zakat
4) Para mualaf
5) Memerdekakan budak
6) Orang-orang yang berhutang untuk jalan allah
7) Orang-orang perjalanan bukan untuk maksiat yang memerlukan pertolongan
8) Fisabilillah
Zakat mensucikan harta yang bersih, halal dan haram
Zakat salah satu cara mensyukuri rahmat dan niikmat Allah
Memperkecil patologi sosial, memupuk kepedulian sesama
Memperkecil angka kemiskinan
4. PUASA WAJIB DAN SUNAT
a. Mensucikan jiwa dan harta
b. Disiplin dan bertanggung jawab
c. Hidup sederhana, kebersamaan
d. Meningkatkan kesehatan
Dinding agama, perisai, junnah, benteng
QS. 2 (Al-Baqarah) Ayat 183
Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. Mudah-mudahan kamu akan bertaqwa.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 17
Puasa Ramadhan wajib, yang mendapat dispensasi ada beberapa
Sakit yang membahayakan
Dalam perjalanan jarak jauh
Orang yang mampu tapi ada resiko yang lebih berat (hamil, menyusui)
Puasa Ramadhan yang digugurkan satu hari tanpa ada alasan menurut agama, maka wajib
diganti 2 bulan berturut-turut.
Puasa memberikan hal yang positif kepada manusia Islahu Anfus
Emosi
Kejujuran dan ikhlas
Kesehatan lahir bathin
Kebersamaan / sosialisasi
Puasa menghidupkan kesucian
Tazkiyatu Rohani
Tazkiyatu Qolbi / Emosional
Tazkiyatu Maal
Puasa Ramadhan
Penting
Urusan
Amal
Shaum
Anda
Rahmat
Allah
Membebaskan
Anda
Dari
Hukum
Api
Neraka
Hal-hal yang harus dikerjakan pada bulan Ramadhan
Shalat wajib
Puasa yang baik / apik
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 18
Tadarus, Zikir/Shalat Sunnat
Ramadhan adalah kesempatan yang terbaik untuk mengerjakan Pahala Lailatul Qadar
Melahirkan kepercayaan diri yang mandiri/kuat
Al Iktimaadu Alan Nafsi Asasunnajah
Kepercayaan diri adalah dasar keberhasilan dan kemenangan.
5. HAJI KEBAITULLAH
a. Mentaqarrubkan diri kepada Allah
b. Menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah
c. Memperkaya cakrawala ilmu, politik, sejarah, teknologi, ekonomi dan lain-lain
QS. 3 (Ali Imran) Ayat 97
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu bagi orang-orang yang
sanggup mengadakan perjalanan kepada-Nya.
Haji wajib bagi orang yang mampu
Haji mentaqarrubkan diri kepada Allah/shalatnya
Haji harus dapat melindungi/orang yang sudah haji
Harus dapat memelihara diri, keluarga, orang lain dari perbuatan salah/Haji mabrur bukan
haji Mardud
Penjabaran ayat :
1. Haji wajib satu kali selama hidup
2. Kondisi harus prima/sehat
3. Keamanan dan ketenangan keluarga yang ditinggal
4. Keuangan yang cukup
Rukun Haji :
1. Memakai pakaian ihram 2 helai kain yang suci tanpa jahit kepala terbuka (laki-laki)
2. Berada di arafah (wukuf di arafah)
3. Tawaf 7 x disekitar Kabah
4. Sai 7 x antara bukit Shafa dan Marwa
5. Menggunting / mencukur rambut.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 19
BAB 4
TEOLOGI DAN TAUHID
A. Tuhan Dalam Pengertian Umum
1. Pembahasan tentang Tuhan ada dalam Teologi dan Tauhid
a. Teologi awalnya muncul dalam agama Kristen Ketuhanan Nabi Isa (Tri
Tunggal)
b. Pengertian Teologi. Toe (Theos) = Tuhan, Logos = Ilmu
Teologi = Ilmu ketuhanan dalam bahasa Arab disebut Ilmu illahiyah
2. Eksistensi dan keberadan Tuhan
a. Masalah ketuhanan, masalah yang sudah tua, aktual dan tidak pernah out of
date dalam perjalanan hidup manusia.
b. Masalah ketuhanan adalah masalah yang paling prinsipil bagi manusia karena
terkait dengan ketentuan dan menentukan arah hidup setiap manusia (indiviidu)
c. Dalam menyatakan pilihan/keyakinan tentang Tuhan setiap orang akan
berbeda-beda atau freedom of choice (kebebasan memilih)
d. Tuhan dalam pengetian umum
Satu kekuatan yang ada diluar kekuatan manusia
Kekuatan yang dapat mengeluarkan manusia dari masalah
e. Tuhan dalam pengertian aliran
1). Theismus dan Deismus
Mengakui bahwa Tuhan itu ada dan berwujud namun ada perbedeaan
pendapat antara keduanya.
Perbedaannya :
Theismus : Tuhan itu ada, Tuhan yang menciptakan alam dan Tuhan
pula yang memelihara dan mengatur alam ini seluruhnya.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 20
Deismus : Tuhan itu ada, Tuhan yang menciptakan alam namun Tuhan
tidak ikut memelihara dan mengaturnya.
Berarti : Tuhan dalam faham Theismus/Teistis sangat aktif, sedangkan Tuhan dalam
faham Deismus/deistis pasif.
2). Atheisme
Tidak mempercayai adanya Tuhan
Argumennya :
Alam ini ada bukan karena Tuhan tetapi sudah terjadi karena proses
evolusi yang teratur
Manusia gagal dan berhasil bukan karena Tuhan, akan tetapi ditentukan
oleh kemampuan manusia itu sendiri
Hidup dan matinya manusia bukanlah karena Tuhan, akan tetapi semata-
mata karena dimakan usia/masa atau sakit
Hidup, manusia, roh, alam ini merupakan materi yang sudah ada
Manusia hidup bukan karena adanya roh, melainkan manusia itu hidup
maka roh itu ada
3). Agnocticitis (Agnoctic)
Faham yang tidak mau tau dengan Agama dan Tuhan
Dianut oleh kaum cendekiawan barat yang sibuk dengan IPTEK dan
urusan keduniaan
B. Manusia Membutuhkan Tuhan dan Proses Pencariannya
1. Manusia Membutuhkan Tuhan
a. Keterbatasan kemampuan manusia.
b. Untuk mendapatkan perlindungan dan dikeluarkan dari masalah/musibah.
c. Karena memiliki fitrah ketuhanan (mono religius).
2. Proses Pencarian Manusia Tentang Tuhan
a. Melalui proses filsafat (Pemikiran, Ilmu Pengetahuan).
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 21
b. Melalui proses tektual (Kitab suci + sumber dalil naqli) daya fikir (arena
otak).
c. Melalui proses Intuitif (keyakinan, keimanan) daya rasa (arena qalbu).
Harus dilakukan secara aporteori (kritis, ada bukti dan argumen yang benar)
serta kritis diaktis yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahin AS. Tokoh
pemikir kritis Diaktis Nabi Ibrahim As bukan Socrates lihat QS. Al-Anam (6)
: 75 : 79
C. Tuhan Dalam Versi Islam (Tauhid)
1. Pengertian Tauhid (Ketuhanan)
a. Tauhid secara Etimologi
Tauhid berasal dari akar kata wahada = sesuatu itu satu
Wahada, Yuwahida, Tauhidan (Tauhid). Proses pemikiran mengesakan
Allah menjadi satu kesimpulan mutlak (ketuhanan Yang Maha Esa).
b. Tauhid Secara Terminologi
Ilmu pengetahuan yang mempelajari, membahas tentang hal-hal yang wajib
(mesti ada), mustahil (tak mungkin ada), dan Jaiz (boleh ada dan tiada) pada
Allah (zat, sifat, afal-Nya).
c. Ilmu Tauhid disebut
Ushuluddin (dasar-dasar agama) Berbicara tentang dasar-dasar
agama.
Aqaid/Akidah Berbicara tentang keyakinan dalam Islam.
Teologi/Ketuhanan Berbicara tentang keesaan, Maha Kuasa Allah.
2. Tuhan Dalam Islam
a. Allah pencipta dan pengatur alam semesta secara tepat dan akurat (Orbitasi
dan rotasi) planet yang ada QS. Yasin (36) : 38-40
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 22
b. Berkuasa tanpa batas dan tanpa bantuan (tidak ada sekutu bagi-Nya) QS.
Ar-Rahman (55) : 27
c. Allah kekal dan memiliki kebesaran dan kemuliaan QS Ikhlas (112) : 1-4
D. Ruang Lingkup Tauhid (Tiga Prinsip Keesaan Allah)
1. Esa dalam dan dari segi zat-Nya
a. Tidak berawal dan tidak berakhir
b. Zat yang kekal dan abadi
c. Tidak ada yang mengatasi, melampaui, menyamai-Nya
2. Esa dalam dan dari segi sifat-Nya
a. Keabadian-Nya menyatu dalam zat-Nya
b. Sifat-sifat Allah tidak sama dengan sifat makhluk
Pembagian sifat-sifat Allah :
Sifat-sifat yang wajib bagi Allah (jumlah 20)
Wujud, Qidam (tidak berawal dan tidak berakhir) Baqa = Kekal, Kaumuhu
Samian = (selalu berada dalam keadaan mendengar)
Sifat-sifat yang mustahil bagi Allah (jumlah 20)
Al-Adam = Mustahil bagi Allah tidak ada
Al-Huduts = Mustahil bagi Allah bahaya
Al-Fana = Mustahil bagi Allah lenyap
Jahlu = Mustahil bagi Allah bodoh
Sifat Jariz bagi Allah (hanya 1 sifat)
Jariz bagi Allah berbuat atau tidak berbuat terhadap sesuatu yang mungkin ada
atau mungkin tidak ada.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 23
3. Esa dalam Afal-Nya (Esa dari segi perbuatan-Nya)
Kejadian apapun yang terjadi di alam ini bersumber dari keinginan dan
kehendak Allah.
QS. Az-Zumar : 61 Allah pencipta segala sesuatu dan Allah yang memelihara
segala sesuatu
QS. As-Syura : 12 Allah yang memiliki kunci-kunci langit dan bumi
E. Cara Mentauhidkan Allah
1. Dasar atau cara yang dapat ditempuh
Dasar Dalil Naqli (surat dan ayat)
Banyak ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang cara mentauhidkan
Allah antara lain terdapat dalam surat :
Al-Anaam ayat 74 83
Yang menjelaskan tentang cara Nabi Ibrahim mengajarkan Tauhid.
Ali Imran ayat 64
Yang menjelaskan tentang ajakan kembali kepada Tauhid.
Al Jin ayat 20
Yang menjelaskan tentang pernyataan Tauhid Nabi Muhammad
Al Baqarah ayat 133
Yang menjelaskan tentang semua Nabi bertauhid
Ash Shaffaat ayat 35 37
Yang menjelaskan tentang menyombongkan diri
Al Anbiyaa ayat 92, Al Mukminuun ayat 53, Ar Ruun ayat 32
Yang menjelaskan tentang memecah agama Tauhid
Al Anbiyaa ayat 92, Al Mukminuun ayat 52
Yang menjelaskan tentang agama Tauhid, agama Allah
Al Baqarah ayat 83
Yang menjelaskan tentang ajaran Tauhid untuk Bani Israil
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 24
Az Zukhruf ayat 28 30
Yang menjelaskan tentang ajaran Tauhid diwariskan Nabi Ibrahim
Dasar Dalil Aqli (Rasio dan Nalar)
Melalui nalar manusia, pengalaman dan daya nalar manusia, akhirnya
pada hakikah yang diterangkan Al-Quran dan Hadist.
Dasar Dalil Aqli ini kebanyakan menjadi methode penerimaan kalangan
filsuf, pemikir, juga intelektual. Adakalanya pemahaman upaya ini lebih
kritis yang hasilnya cukup meyakinkan.
Wijdan (Renungan)
Dengan renungan, kita dapat mengetahui bahwa tidak ada yang bisa
memberi rizki, menyembuhkan segala penyakit, menolak segala macam
marabahaya, memberikan segala macam manfaat, membahagiakan,
menyengsarakan, menjadikan seseorang miskin dan kaya, yang
menghidupkan, yang mematikan, yang meluluskan seseorang dari segala
macam ujian, yang menaikan dan menurunkan pangkat dan jabatan
seseorang, kecuali Allah. Semua ini menuntut kita agar hanya meminta
kepada Allah semata dan tidak kepada selain-Nya.
2. Sebutan Ilmu Tauhid
Tauhid Rububiyah
Tauhid Rububiyah atau kekuasaan Tuhan yakni mempercayai dan
mengakui bahwa hanya Allah dengan menggunakan nama Rabb satu-
satunya yang memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara
serta menjaga seluruh alam semesta dan Allah yang menentukan hidup,
mati serta rezeki manusia.
Tauhid Uluhiyah
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 25
Tauhid Uluhiyah atau ibadah yakni keyakinan kita kepada Allah mutlah
menjadi Illahi (Tuhan) kita, dan tidak ada yang lain selain itu bahwa
hanya kepada Allah setiap ibadah dialamatkan, dan hanya Allah semata
yang layak disembah.
Maksud Tauhid Al-Uluhiyah ialah kita mentauhidkan Allah dalam
peribadatan atau persembahan.
Tauhid Asmaawash Shifaat
Yakni keyakinan kita kepada Allah dengan nama-nama-Nya, demikian
juga dengan sifat-sifat-Nya yang sempurna.
Dalam hal ini menurut Al-Quran terdapat beberapa nama Allah yang
menjadi sifat-Nya dan Ia sandangkan sendiri pada diri-Nya dalam kitab-
Nya atau melalui lisan Rasulullah, yaitu dengan menetapkan apa yang
ditetapkan Allah dan meniadakan apa yang ditiadakan-Nya dengan
tanpa tahrif (mengubah), tathil (menafikan), takyif (menanyakan
bagaimana), juga tanpa tasybih (menyerupakannya dengan makhluk).
3. Simbiosis Mutualisme Mentauhidkan Allah
Tatanan Mentauhidkan Allah
1. Segala sesuatu milik Allah (Tauhid Rububiyah) QS. Al-Bagarah 284 Apa
yang ada di bumi dan dilangit milik Allah
Allah yang menentukan dan menetapkan siapa yang akan diberi dan
ditolak oleh Allah
Allah yang mengambil dan mencabut rizki dan nikmat dari diri
manusia.
Allah penggerak dan pusat kesadaran bagi makhluk manusia
2. Kepada Allah manusia menyembah dan minta pertolongan (ibadat dan
istianah/doa) Tauhid Ilahiyah
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 26
Allah yang wajib disembah dan dipuja
Allah yang wajib tempat manusia meminta bukan kepada yang lain
Syarat ibadat diterima Allah :
a. Memiliki/mencintai ibadat (Hubb) karena Allah
b. Tunduk karena Allah (Khudu)
Syarat istianah diterima Allah :
a. Berserah diri karena Allah (Tsiqqoh) atau Ikhlas karena Allah
b. Menggantungkan harapan / optimisma kepada Allah (Itimad)
Ibadat dan istinah dwi tunggal ibadat yang mulia di sisi Allah
3. Selalu memperbanyak komunikasi dengan Allah Tauhid Asmawasshifa
Dengan menyebut nama Allah Asmaul Husna Allah (99) sesuai
dengan pokok/sub stansi masalah
Berarti manusia tidak terpaksa dalam perbuatannya melainkan
diberi kebebasan oleh Allah dalam mengambil dan memiliki
keputusan. QS An-Najm : 35 : Sesungguhnya manusia tidak
mendapat apa-apa kecuali yang telah diusahakan nya
Determinisme dengan kebebasan manusia
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 27
BAB 5
IMAN DAN TAQWA
A.
- Iman bersifat abstrak dan selalu berada dalam diri seseorang (is to believe in ones self).
- Iman sangat menentukan aksist (nilai kemanusiaan seseorang).
PENGERTIAN IMAN
1. ETIMOLOGI
KEYAKINAN
- Tidak terlepas dari
proses psikologis
- Kadar (Kuat, Lemahnya
iman sangat dipengaruhi
oleh kondisi internal
&eksternal
2. TERMINOLOGI / DEFINISI
Tasydiqu bil qalbi, Iqraarun billisan,
amal bin jawarih
Tasydiqu bil qalbi
- Dibenarkan / diakui oleh jiwa
secara ikhlas
- Tidak ada paksaan dari siapa pun.
Iqraarun bil lisan
- Ikrar / Ucapan yang komit dan
konsekuwen apa yang
dibenarkan.
Amal bil Jawarih
- Diamalkan, diaplikatifkan dengan
sadar & utuh.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 28
B.
PROSES LAHIR IMAN
1. TASYDUQU BIL
QALBI
- Proses Afektif
- Pengakuan hati secara Ikhlas,
Kaffah atau integral
2. IQRAARUN BIL
LISAN
Proses Kognitif (Brain)
- Diucapkan dengan penuh
kesadaran
- Dapat dipertanggung jawabkan
keyakinan tersebut
3. AMAL BIN
JAWARIH
Proses Psikomotorik
- Diamalkan secara continue
- Membawa perubahan kepada
pribadi
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 29
C.
2. Menumbuhkan kekuatan / inner self (jiwayang
kuat,
bersih)
- Berbuat didasarkan pada baik, buruk, dosa dan
pahala
bahkan untung rugi.
- Memperkecil / menghilangkan keberadaan tabiat
yang
baik (dosa penghalang berpikir)
- Menyeimbangkan dua konstruksi yang berbeda :
Antara keinginan dan kebutuhan
Antara kepuasan dan kebaikan
Antara kesengajaan dan kealfaan
- Dapat menanggulangi konflik kejiwaan
1. Membentuk kepribadian yang ulet, semangat
pantang
menyerah ;
- Tidak takut pada cobaan, ujian, tantangan hidup.
- Selalu siap berkompetitif, bersaing secara sehat
3. Mendorong orang berpikir secara ideal dan idealis
- Berpikir maju dengan mempertahankan
akhlak, moral, norma, hukum.
- Berbuat secara logis, terencana, terukur.
- Bukan berspekulasi (Untung untungan).
- Bukan tahayul, syirik, magic.
KEUNTUNGAN /
KEGUNAAN
MEMILIKI IMAN
YANG BAIK
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 30
D. YANG MERUSAK IMAN & CARA MEMPERBAIKINYA
(Iman bisa fluktuatif) Hadist : Al Manu Yazid Wayanqus
Iman itu bisa bertambah dan berkurang
YANG MERUSAK IMAN
1. Melakukan perbuatan maksiat dan
dosa
2. Mencintai kesenangan dunia dan
melupakan akhirat
3. Tidak pandai bersyukur kepada Allah
CARA MEMPERBAIKI
KERUSAKAN IMAN
1. Berupaya meninggalkan / menjauhkan
diri dari yang tidak baik / tidak
bermanfaat (Tathohiru an nafsi
2. Membiasakan diri hidup disiplin
(komit dengan waktudan tugas)
(Dhawa bitu an nafsi)
3. Mengoptimalkan kemauan / cita cita
dengan optimisme, positif thinking
(Tarbiyatul al Iradah)
4. Bergaul dengan baik, tidak kuper,
egois, selalu komunikatif dan empati
(Al Atifahul diniyah)
5. Berusaha yang teerbaik dalam
kelompok dan menjadi tauladan oleh
orang lain (Al Qudwatun al Hasanah)
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 31
E. KRISIS IMAN DAN DAMPAKNYA
1. Muncul orang-orang kufur Jahli
- Kufur / keterbelakangan karena
kebodohan (tingkat pendidikan)
2. Muncul orang-orang kufur hukmi
- Tidak mengakui adanya Allah
- Hanya mengakui kemampuan IPTEK
3. Munculnya orang-orang kufur Hukmi
- Suka melanggar aturan agama (Allah)
- Suka melanggar hukum yang berlaku
(Dhomir)
4. Munculnya orang-orang kufur Amali
- Enggan berbuat baik
- Enggan beribadah sesuai Islam
5. Munculnya orang-orang yang kufur Nikmat
- Tidak pandai bersyukur
- Rakus
- Tamak
- Pelit / medit
6. Munculnya orang-orang kufur Nifaq
- Berpura-pura islam, prilaku tidak islam
- Benci dan alergi terhadap agama/ajaran
islam
KRISIS IMAN DAN
DAMPAKNYA
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 32
F. SISTEMATIS DAN IMPLEMENTASI ARKANUL IMAN
1. Beriman Kepada Allah
a. Keyakinan dan ketundukan hanya kepada Allah
b. Allah yang menentukan segala sesuatu tanpa ada campur tangan kekuasaan lain
c. Dari Allah alami ini dan Allah pula yang menentukan batasannya
2. Beriman kepada Malaikat
a. Meyakini ada makhluk gaib yang bernama malaikat dengan tugas yang telah digariskan
Allah
b. Kehadiran malaikat sangat berlaitan dengan kelangsungan hidup manusia / alam ini
3. Beriman kepada Rasul Allah
a. Meyakini pesuruh Allah diatas bumi ini hanya Rasul Allah yang dibimbing oleh wahyu
b. Mentauladani dan mengikuti petunjuknya yang sangat benar dan sangat pasti
4. Beriman kepada kitab Allah
a. Meyakini keberadaan wahyu / Firman Allah yang ditulis dalam kitab agama samawi
b. Kitab agama samawi kebenara isi dan tulisasnnya itu adalah mutlak dari Allah
c. Isinya hanya dengan ilmu pengetahuan ibadat, syariat dan muamalah
5. Beriman kepada Hari kiamat
a. Meyakini dibalik kehidupan fana (dunia)ini ada lagi kehidupan yang abadi dan kekal
b. Adanya pertanggung jawaban dari manusia kepada Allah
c. Adanya pembagian temapt dan kedudukan bagi manusia nantinya yang sesuai dengan
ibadah dan amalannya.
6. Beriman kepda Qada Dan Qadar
a. Dalam kehidupan ini tetap ada campur tangan Allah (genggaman kekuasaan)
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 33
b. Usaha dan perjuangan manusia sangat bersinergi dengan kasih sayang allah
A. TAQWA
B.
PENGERTIAN TAQWA
2. TERMINOLOGI
Sikap memelihara yang diwujudkan
dalam pengalaman ajaran islam secara utuh
dengan konsisten sehingga merasa dekat
kepad Allah.
Seorang yang bertaqwa disebut :
Muttaqin :
- Menjaga hubungan dengan Allah
- Menjauhkan diri dari perbuatan yang
tidak baik dan merugikan
1. Taqwa berasal dari kata Waqa, Yaqi,
Wiqayah, yang berarti :
- Takut : Memelihara
- Menjaga : Melindungi
INDIKATOR TAQWA
Meliputi :
1. Aspek keyakinan yang mencerminkan nilai-nilai Islam
2. Aspek ucapan yang mencerminkan nilai-nilai Islam
3. Aspek perbuatan yang mencerminkan nilai-nilai Islam
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 34
C.
KEDUDUKAN TAQWA
Merupakan nilai yang mendasar dan sangat mulia yang harus dimiliki oleh seseorang
muslim
1. Ukuran jauh dekatnya seseorang dengan Allah. Orang yang mulia disisi Allah
adalah orang yang bertaqwa (Al Hujarat : 13)
2. Merupakan bekal yang paling baik (Al Baqarah : 197)
3. Pakaian yang paling baik yang harus dipakai oleh manusia ( Al Araf : 26)
4. Kekasih / disayangi Allah (Yunus : 62 63)
5. Amalan orang yang taqwa diterima Allah (Al-maidah : 27)
MENTALITAS TAQWA
1. Tawadlu = rendah hati / tidak sombong (Al Araf : 6-7)
2. Qonaah = merasa cukup dengan yang dititipkan Allah
3. Wara = menjauhi yang haram dan subbut
4. Yakin = Optimisma
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 35
D.
E. IMAN DAN TAQWA MELAHIRKAN TAWAKKAL
Berserah diri kepada dan karena Allah
Berupaya dan berusaha karena Allah
Menerima dengan sabar dan ikhlas karena Allah
RUANG LINGKUP TAQWA
1. Menjaga hubungan dengan Allah
- Melaksanakan ibadah wajib dan sunnah dengan tulus ikhlas dan sabar
- Meninggalkan apa yang dilarang Allah (Islam)
- Selalu ingin / zikir kepada Allah dimana berada
2. Menjaga hubungan dengan sesama manusia
- Hidup bermanfaat bagi diri dan orang lain
- Komit dan konsekuen pada kebenaran / keadilan
- Memegang teguh amabah / janji
3. Hubungan dengan diri sendiri
- Sabar pada ketentuan, ujian Allah
- Berusaha dan berdoa
- Berani kompetitif dan ingin maju
- Pandai berterima kasih dan bersyukur
4. Hubungan dengan lingkungan hidup
- Dapat memanfaatkan alam dengan baik dan benar
- Jangan merusak alam / lingkungan, karena dapat membahayakan
kelangsungan hidup makhluk dan manusia
TAWAKKAL
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 36
BAB 6
MANUSIA DAN PENYEBUTANNYA
DALAM AL-QURAN
A. Kejadian Manusia
1. Menurut Teori Evolusi
Menurut evolusi Darwin yang dideskripsikan oleh Timan dkk ( 1984 : 12-16 ) manusia itu
berasal dari makhluk (binatang) yang berevolusi dari reptile menjadi jenis kera, dan
seterusnya berubah menjadi manusia. Teori ini ditolak karena terdapat perbedaan yang
sangat prinsip antara binatang dengan hewan (manusia).
2. Menurut Teori Desedensi (keturunan)
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan. Tuhan menginformasikan atau
menerangkan asal usul manusia terdiri dari 2 bagian yaitu jasmani dan rohani.
a. Asal Usul Jasmani
Tuhan menginformasikan bahwa jasad manusia berasal dari tanah yang terdapat
dalam Al-Quran, Qs. Sajadah (32-7) Yang membuat segala sesuatu yang Dia
ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah
b. Asal Usul Rohani
Roh adalah sesuatu yang gaib yang pasti ada dalam setiap diri manusia, karena dapat
dirasakan tetapi tidak dapat di katakan dimana letaknya. Menurut Islam roh adalah
sesuatu yang gaib yang ditiupkan Tuhan kedalam janin sewaktu masih dalam rahim
ibunya. Dalam Qs. Sajadah (32-9) Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan
kedalam (tubuh) nya, roh (ciptaan) Nya dan Dia jadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati : (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
Inilah hakekat manusia yang sebenarnya.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 37
3. Menurut Islam
Proses Terwujudnya Manusia
Tuhan berbuat sekehendak-Nya dari tidak ada menjadi ada melalui proses sebagai
berikut:
a. Manusia yang terwujud (ada) tanpa Ibu dan Bapak
Kekuasaan Tuhan melebihi segalanya, tanpa Ibu dan Bapak, manusia dapat
diciptakan Tuhan langsung dari tanah. Manusia inilah yang disebut manusia
pertama yaitu Adam. Dalam Qs. Al-Anaam : Dialah yang menciptakan kamu
dari tanah sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi sesuatu ajal
yang ditentukan untuk bangkit, yang ada pada sisinya (dia sendirilah yang
mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).
b. Manusia yang terwujud (ada) tanpa Ibu
Maha suci Tuhan yang menciptakan segala yang ada di dunia ini berpasang-
pasangan, ada siang ada malam, ada laki-laki ada perempuan. Tuhan menciptakan
teman hidup untuk Adam yang diberi nama Hawa yang berasal dari tulang iga
Nabi Adan as. Keistimewan Hawa ialah selain ia sebagai perempuan yang
pertama diciptakan, ia juga seorang perempuan yang terwujud (ada) tanpa Ibu.
c. Manusia yang terwujud (ada) tanpa Bapak
Tuhan berkuasa atas segalanya, dapat menciptakan manusia ini dengan berbagai
cara yang diinginkan-Nya. Tanpa adanya Bapak hanya dengan Ibu saja, Tuhan
sanggup menciptakan manusia, itulah Nabi Isa as, anak dari Maryam.
d. Manusia yang terwujud (ada) dari sepasang laki-laki dan perempuan Manusia
terjadi dari pasangan laki-laki dan perempuan adalah manusia yang banyak seperti
kita sekarang ini dan kejadian tersebut dijelaskan dalam Qs. Al-Mujarat : 13
Hai, manusia Kami ciptakan untuk kamu dari sepasang laki-laki dan perempuan,
serta Kami jadikan bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa, supaya kamu saling
mengenal satu dengan yang lainnya.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 38
4. Pandangan Ilmu tentang Hakekat Manusia
Beberapa Pandangan Ilmu Tentang Hakekat Manusia Secara Umum. Para pemikir (pakar)
Barat memisahkan antara ilmu dengan agama, kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat
harus dipersiapkan dan dikelola secara terpisah. Pakar di dunia barat tentang hakekat
manusia akan diuraikan sebagai berikut :
Pandangan Psiko Analitik
Psiko Analitik adalah suatu aliran dalam ilmu jiwa yang mencoba menganalisa kejiwaan
manusia atas bagian-bagiannya. Menurut Freud, kejiwaan manusia dapat dianalisa
sebagai berikut :
a) Id (di otak kanan)
Id adalah suatu aspek kejiwaan manusia yang berfungsi sebagai sumber kekuatan dan
penggerak dari tingkah laku manusia.
b) Ego
Ego adalah bagian dari kepribadian (kejiwaan) manusia menjembatani antara dunia
luar dengan individu manusia.
Pandangan Islam Tentang Hakekat Manusia
Manusia Menurut Pandangan Islam
a) Makhluk yang paling sempurna / aktual (lima kebaikan) Qs. At-Tien ayat 4
Artinya :Sesungguhnya kami jadikan manusia sebaik-baik bentuk.
Ahsan The Best Didudukan dalam
Taqwin Susunan Anatomi yang indah harkat dan martabat
yang indah/cantik
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 39
Qs. ayat : 7- 8
Artinya : Allah telah menciptakan kamu, kemudian menyempunakan kejadianmu
dan menegakkan bentuk dan susunan kejadianmu sehingga harmonis, padahal dalam
bentuk dan rupa bagaimanapun Allah dapat susun kejadian itu.
b) Kesempurnaan manusia itu terletak pada 3 (tiga) kekuatan Internal Tri Chotomi
Akal pikiran
Jiwa / rohani keimanan (di dada / fitrah)
Nafsu keinginan (syahwat / perut)
Butir 2 dan 3 terikat dengan kehidupan jasmaniah, maka manusia berkembang
menurut waktu dan tempat.Perkembangan / kemajuan sangat ditentukan oleh
kemampuan :
Kapasitas kemampuan semenjak lahir / IQ
Abilitas kemampuan karena proses belajar Mengajar
B. Sebutan Lain Manusia Dalam Al - Quran
1. Penyebutan Nama Manusia Dari Berbagai Aspek
a. Dari aspek Historis penciptaannya, manusia disebut Bani Adam (Qs. Al-Araf :
31). Kronologis penciptaan manusia titik awalnya dari air (Qs. An-Nur : 45)
Dan Allah telah meniciptakan semua jenis hewan dan air. Secara Organisasi
morfologis (bentuk kata) kegiatan manusia melalui urutan-ururan tertentu.
(Qs.Al-Hijj : 28-29)
Ketika Allah berfirman kepada para Malaikat Aku (Allah) hendak membentuk
seorang manusia dari lempeng, dari lumpur yang di acu. Bila Aku telah
membentuknya secara selaras dan meniupkan kedalamnya Ruh-Ku, maka
sujudlah kepada-Nya.
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 40
b. Dari aspek Biologis kemanusiaannya (sifat fisik, kimia, biologisnya) disebut
Basyar. Manusia dibentuk dari komponen-komponen yang dikandung di dalam
tanah, dengan berbagai nama :
Juraeb (tanah gemuk)
Qs. Al-Kahfi : 37
Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya, sedang ia bercakap-cakap
dengannya Apakah kamu kafir kepada Tuhan yang menciptakan kamu dari
tanah (Turaeb). Kemudian dari setetes aiar mani lalu Allah menjadikan kamu
soerang laki-laki yang sempurna.
Tiin (tanah lempeng)
Qs. AS-Sajadah : 7
Tuhan memulai penciptaan manusia dari tanah lempeng.
Shalshalin min hamaain (lempeng dari lumpur yang dicetak)
Qs. Al-Hijj : 26
Dan sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah
liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang dibentuk.
Dari aspek Kecerasannya disebut Insan (makhluk yang berakal, berilmu pengetahuan) Insan dengan ilmunya akan berada diantara dua Jauhar yang agung dan hina.
Qs. Ar-Rahman : 3 4
Allah menciptakan manusia (Insan), mengajarnya pandai berbicara.
c. Dari aspek Sosiologi disebut Annas (makhluk bermasyarakat) Zoon
Politikon.
Qs. Al-Baqarah :21
Wahai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan orang-orang
sebelum kamu, agar kamu menjadi orang yang bertaqwa.
d. Dari aspek Posisi disebut Abdun (hamba Allah)
Qs. As-Saba : 34
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 41
Sesungghnya pada yang demikian itu benar-benar bukti kekuasaan Allah bagi
setiap hamba yang pasti kembali kepada-Nya.
2. Keunggulan Manusia Dari Makhluk Lain
a. Manusia (makhluk nyata) aktual, dinamis, sempurna
Memiliki pisik, jasad pelaksana
Memiliki roh, jiwa ditektor, generator
Memiliki nafsu generator
Memiliki akal penggagas
Memiliki agama pembimbing / netralisir
b. Manusia dapat menyeimbangkan antara kebutuhan rohani, akal, nafsu dan agama.
Keseimbangan Egosentris (diri sendiri) Nafsu Lauwamah
Palemos (emosional) Nafsu Amaroh
Eros (seksual) Nafsu Sufiah
Religius (agama) Nafsu Mutmainah
Agama dibutuhkan agar nafsu ini tidak berkembang / digunakan dalam bentuk
destructive
Kegagalam mempertahankan keseimbangan perangkat internal akan melahirkan
manusia yang ikhtilaf atau deviasi (penyimpangan) dalam bentuk :
Membelakangi Allah
Rakus dan tamak
AIDS, HIV
Sahabat syaitan dan derajat yang lebih rendah dari binatang 2.
Kemudian kami jadikan manusia sehina-hinanya kedudukan (Qs. At-Tien ayat : 5)
Keseimbangan kebutuhan hidup di dunia dan akhirat (Realisasi interaktif).
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 42
Mempertanggung jawabkan kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia
dalam bentuk mempertahankan kebenaran dan menyembah yang sudah
dibenarkan Allah.
Inti kebenaran itu hanya satu datang dari Tuhanmu (kebenaran hakiki) maka
jangan kamu tergolong orang-orang yang ragu.
c.
d. Pemenuhan Kebutuhan Manusia Didasarkan Kepada :
1. Rasa Intelek
Merangsang pikiran untuk menyusun IPTEK
Membuka rahasia alam dengan ilmu secara terus menerus (Rasihun fil
ilmi) orang yang mendalami ilmu (missing link) untuk kehidupan dunia
berarti menyiapkan kebutuhan akhirat.
2. Rasa Sosial
Mendorong manusia hidup bermasyarakat dan bekerjasama dengan
sasaran hablum minanas (realisasi interaktif). Qs. Al-Hujurat ayat : 11 13
3. Rasa Etika
Mendorong manusia tuntuk dan patuh kepada norma, hukum, aturan baik
(berpegang teguhlah kamu dengan aturan Allah). Di sini letak perbedaan
manusia dengan binatang.
4. Rasa Estetika
Mendorong manusia mencintai dan memelihara keindahan, mampu
menciptakan bentuk yang menyenangkan dengan tidak berlawanan dengan
norma hukum Islam. (sesungguhnya Allah cinta kepada yang indah).
5. Rasa Agama Religi
Mendorong manusia untuk mengakui dan menyakini Allah (the will be
done) kehendak Tuhan akan tetap berlaku.
e. Hubungan Pikiran dan Perasaan
1. Rohlah yang akan memberikan pertanggung jawaban atas laku perbuatan -
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 43
manusia. Hakekat manusia itu terletak pada rohaninya (Sir Alexis karel,
Amerika)
2. Pikiran dan perasaan yang dijalin dengan baik akan melahirkan kemauan,
kemauan akan melahirkan laku perbuatan . Perbuatan yang tidak didasarkan
kepada agama akan menimbulkan kekecauan dan ancaman terhadap
kelasungan hidup manusia (Sir Herbert Samuel).
3. Kemuliaan manusia terletak pada keseimbangan rohani dimana dalam
memberikan keseimbangan akal dan nafsu berpijak kepada ajaran agama
seperti :
Tidak menekan kebebasan akal
Tidak menekan kebebasan nafsu
Berarti mengendalikan akal dan nafsu secara baik dan seimbang.
Hakekat hidup manusia terletak pada bagaimana mengoptimalkan status dan
eksistensi manusia itu sendiri (menyembah Allah dan mencari rezki berjalan
dengan baik dan seimbang). Allah telah mendorong manusia agar
mengoptimalkan internal yang dimilikinya.
Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahaman kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami ayat-ayat Allah, mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan
untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, mereka mempunyai telinga tetapi
tidak dipergunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah, mereka itu hidup seperti
binatang ternak, bahkan mereka itu lebih hina lagi. Mereka itulah orang-orang
yang lalai (Qs. Al-Araf ayat : 179).
Tidak menyadari status sebagai manusia
Tidak menyadari eksistensi sebagai manusia
Tidak berimbangnya fungsi akal, jiwa dan nafsu
C. Missing link teori evolusi dengan teori al-quran
Manusia berdasarkan Al-Quran, Kata Allah : Aku hendak menciptakan khalifah di bumi
yang memiliki jasad, akal, dan rohani, Sedangkan teori Darwin manusia nenek moyangnya
berasal dari kera atau sejenisnya (teori evolusi).
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 44
BAB 7
Misi dan Fungsi Penciptaan Manusia
A. Misi Penciptaan Manusia
1. Penyembahan dan Penghambaan kepada Allah
1. Dalam bentuk ritual seperti sholat (pengertian sempit)
Qs. Az-zaariyat : 56 -58
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-ku. Aku tidak mengharapkan rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku
tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah
maha pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh
Qs. Al-Bayyinah : 5
Dan mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah
agama yang lurus
2. Dalam bentuk ketaatan dan ketundukan manusia kepada Hukum-hukum Allah
(pengertian luas) dan bermanfaat
Qs. Al-Anbiya : 107
Dan tiadalah kami (Allah) mengutus kamu malainkan untuk menjadi rahmat bagi
semesta alam
Beribadat, berbuat amar maruf nahi mungkar
2. Penyembahan dan ketaatan untuk terwujudnya tatanan kehidupan yang baik, harmonis
dan diredhoi oleh Allah SWT ( adil, ikhlas, sabar, bermanfaat )
3. Memperjelas tugas dan status sebagai manusia
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 45
B. Fungsi Penciptaan Manusia
1. Khalifatan fil ardhi (pemimpin) atau wakil Allah di bumi
Qs. Al-Baqarah : 30
Ingatlah ketika Tuhanmu berkata kepada para Malaikat sesungguhnya Aku (Allah)
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi
2. Menjalankan dan menegakan perintah dan larangan Allah, karena manusia adalah
makhluk bidimesional (roh, jasad) dan pengetahuan, sedang makhluk lain bersifat
unidimensional dan minus pengetahuan.
C. Tanggung Jawab Manusia
1. Kepada dirinya
- Menjaga dan merawat diri dan berakhlah mahmudah
- Mempejuangkan kehidupan dunia dan akhirat dengan baik, optimal
- Meningkatkan Iman, Ibadat dan amal saleh
2. Kepada keluarga
Menciptakan keluarga sakinah, mawadah, warahmah dan menunaikan antara hak dan
kewajiban oleh masing-masing individu dalam keluarga Qs. Ar-Rum : 21
3. Kepada masayarakat
- Memelihara hubungan harmonis dalam bermasyarakat persatuan dan Kesatuan.
QS. Al-Hujurat : 10-13
- Tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan
Qs. Al-Maidah : 2
- Empati kepada kelompok the have not (dhuafa)
Qs. At-Taubah : 60
4. Kepada lingkungan (alam)
Memanfaatkan dan melestarikan SDA dengan baik tepat guna, tepat sasaran dan tepat
waktu. Qs. Al-Anbiya : 107
5. Kepada Allah
- Beibadat (menyembah, meminta tolong kepada Allag)
Qs. Al-Fatihah
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 46
- Melaksanakan ibadat Mahdhoh dan Ibadat Chairu Mahdoh Ibadat. Qashiroh
(untuk pribadi) maupun Mutaadiyah (sosial)
D. Martabat Manusia
1. Pengertian martabat
Harga diri / nilai diri
Derjat yang paling tinggi / baik yang membedakannya dengan yang lain
2. Pembagian martabat manusia
a. Martabat manusia secara umum
Baik dan sempurna kejadiannya
- Memiliki jasmani yang lengkap dan teratur, kuat (Hard Ware)
- Memiliki Rohani yang utuh dan komplit (Soft Ware)
- Memiliki Nafsu, Akal dan Agama
Qs. At-Tiin : 4 Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia itu sebaik-
baiknya kejadian
Termulia atau terhormat
Qs. Al-Isra : 70
Dan sesungguhnya telah Kami (Allah) muliakan anak-anak Adam
(manusia) dan Kami (Allah) beri mereka kendaraan di darat dan di laut dan
Kami (Allah) beri mereka rizki yang baik-baik dan kami (Allah) muliakan
mereka (manusia) dari kebanyakan makhluk yang telah kami (Allah)
ciptakan
Terpandai, terpintar
- Lulusnya Adam dari 3 perserta ujian yang diadakan oleh Allah Qs. Al-
Baqarah : 31-33 (Adam, Malaikat dan Iblis)
- Lulusnya Nabi Sulaiman dalam ujian yang diikuti oleh Jin
Qs. An-Naml : 38-40
Terpercaya, pengemban amanah
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 47
- Amanah dalam menyamPendidikan Agama Islamkan risalah Allah, gunung,
bumi tidak sanggup menerimanya. Akhirnya dipercayakan tugas menyiarkan
risalah Allah kepada manusia. Qs. Al-Ahdzab : 72
Tersayang dan disayangi
Allah berikan kepada manusia :
- Perlengkapan hidup yang komplit (hard ware, Soft ware dan piranti
kejiwaan lainnya)
- Diutusnya Rasul sebagai penuntun dan sumber informasi yang baik
- Dipercaya untuk menguasai dan mengelola alam dengan baik
- Diberi tempat disurga sesuai dengan amal ibadatnya
b. Martabat manusia secara khusus (orang yang beriman)
Paling tinggi derjadnya diantara manusia
Qs. Ali-Imran : 139 dan engkaulah manusia (manusia beriman) yang paling
tinggi derjatnya jika engkau beriman
Paling mulia diantara manusia
Qs. Al-Munafiquun :8 Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi
rasulnya dan bagi orang-orang mukmin
Martabat manusia menurut penelitian
Manusia adalah makhluk tertinggi, ini menurut :
1. Kaum Evolusionis : Manusia adalah tingkat evolusi yang tertinggi
2. Karl Marx : Manusia adalah makhluk tertinggi dari makhluk lainnya.
3. Prof. Dr. Alexis Carrel : Manusia menjadi ukuran segala sesuatu yang
ada.
3. Penyebab merosotnya, rusaknya martabat manusia
a. Menurut para pakar (umum)
Prof. Dr. Alexis Carrel (sarjana AS, pemenang nobel th 1948)
Kemajuan ilmu dan teknologi mendorong manusia kepada kebiadaban
T.S. Elliot (penyair terkenal abad moderen)
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 48
Semua ilmu pengetahuan membuat kita semakin dekat kepada kebodohan dan
makin dekat dengan kematian bukan makin dekat kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa
Liwis Mumford
Kebudayaan barat yang terpampangdihadapan kita sekarang adalah busuk
Z.A Syuib
Manusia rusak karena nafsu bahinuriyah nya (kebinatangan) dan nafsu
sabuwiyah nya (kepuasan) saja, dan hanya sedikit sekali mempertahankan
nafsu insaniyah nya (nafsu yang baik)
Huizina (Belanda)
Jatuh atau rusaknya martabat manusia karena manusia telah meninggalkan
agama
J.F. Dullar (AS)
Merosotnya martabat manusia karena manusia tidak ada Iman
Larol Montgoineri (Inggiris)
Rusaknya martabat manusia karena manusia tidak tahu lagi akan hakekat
agama, atau tidak lagi melaksanakan hakekat Agama
b. Menurut Al-Quran
Manusia harus memperbaiki dan meningkatkan hubungan nya dengan Allah
dan manusia (Vertikal Oriented Horizontal oriented)
Qs. Ali-Imran : 112 Ditimpakan kehinaan kepada manusia dimana saja
mereka berada, kecuali bila mereka mempunyai hubungan baik dengan Allah
dan dengan manusia
Selalu berbuat baik, beriman dan mempertahankan kebenaran
Qs. Al-Ashr : 1-3
Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan saling menasehati
dalam mantaati kebenaran dan mengedepankan kesabaran
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 49
Qs. At-Tiin : 5 Kemudian Kami jatuhkan dia (manusia) kederajat yang
serendah-rendahnya antara lain :
Karena ingkar kepada kebenaran Allah
Qs. Al-Anfal : 22 Sesungguhnya makhluk yang seburukburuknya pada sisi
Allah ialah orang-orang yang tidak mau memikirkan dan memahami
kebenaran
Karena menuruti kehendak nafsu
QS. Al-Mukminun : 71 Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu
mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini dan semua yang ada di dalamnya
Karena menuruti rayuan syaitan
Qs. Al-Maidah : 91 Kehendak syaitan itu hanya agar kamu satu sama lain
bermusuhan dan bermarahan
Karena mengikuti pendapat, aliran , kepercataan, faham yang sesat
Qs. Al-Amam :116 Dan jika kamu menuruti orang-orang yang dimuka bumi
niscaya mereka akan menyesatkan mu dari jalan Allah. Mereka tidak lain
hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan juga mereka itu mendustakan
kebenaran Allah
4. Cara mempertahankan martabat manusia
a. Menurut Arnold Tombee (Inggris)
Manusia harus kembali kepada Agama yang benar dan peradaban Islam
Di dunia ini ada 3 macam peradaban : Eropa (Yunani, Romawi, Cina, dan
Islam) :
1) Peradaban Eropa kurun waktu 50 tahun sudah 2 kali membakar dunia
2) Peradaban cina tidak mampu membenahi negaranya apalagi untuk
membenahi dunia
3) Peradaban Islam satu-satunya yang mampu menyelamatkan dunia sebab
masih asli dan kuat
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 50
b. Menurut Al-Quran
Manusia harus memperbaiki dan meningkatkan hubungan nya dengan Allah
dan manusia (Vertikal Oriented Horizontal oriented)
Qs. Ali-Imran : 112 Ditimpakan kehinaan kepada manusia dimana saja
mereka berada, kecuali bila mereka mempunyai hubungan baik dengan Allah
dan dengan manusia
Selalu berbuat baik, beriman dan mempertahankan kebenaran
Qs. Al-Ashr : 1-3
Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan saling menasehati
dalam mantaati kebenaran dan mengedepankan kesabaran
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 51
BAB 8
HUKUM
A. Kesadaran Taat Hukum
1. Pengertian Taat Hukum
Umum
- Patuh terhadap aturan perundang-undangan, ketetapan dari pemerintah,
pemimpin yang dianggap berlaku oleh untuk orang banyak.
- Mematuhi aturan perundang-undangan untuk menciptakan kehidupan
berbangsa bernegara dan bermasyarakat yang berkeadilan.
Islam
Melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan yang telah ditetapkan oleh Al-
Quran dan hadits serta Ijma Ulama dengan sabar dan ikhlas.
2. Asas Hukum
a. Pengertian Asas Hukum
- Kebenaran yang dipergunakan sebagai tumpuan berfikir dan berpendapat.
- Kebenaran itu bertujuan dalam penegakan dan pelaksanaan hukum.
b. Asas Hukum Secara Umum
- Asa kepastian hukum
Tidak ada satu perbuatan dapat dihukum kecuali atas kekuatan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku untuk perbuatan itu.
- Asas keadilan
Berlaku adil terhadap semua orang tanpa memandang status sosial, status
ekonomi, ras, keyakinan, agama dan sebagainya.
- Asas kemanfaatan
Mempertimbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi kepentingan
negara dan kelangsungan umat manusia.
c. Asas Hukum Secara Islam
- Asa kepastian hukum
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 52
Tidak ada satu perbuatan dapat dihukum kecuali atas kekuatan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku untuk perbuatan itu.
Qs. Bani Israil : 15 dan Qs. Al-Maidah : 95
- Asa keadilan
Berlaku adil terhadap semua orang tanpa memandang status sosial, status
ekonomi, ras, keyakinan, agama dan sebagainya.
Qs. Shad : 26
Allah memerintahkan para penguasa, penegak hukum sebagai khalifah di
bumi ini menegakan dan menjalankan hukum sabaik-baiknya tanpa
memandang status sosial, status ekonomi dan atribut lainnya.
Qs. An-Nisa : 135 dan Qs. Al-Maidah : 8
Intinya : Keadilan adalah asas titik tolak, proses dan sasaran hukum dalam
Islam
Siapa yang tidak menetapkan sesuatu dengan hukum yang telah ditetapkan
Allah itulah orang-orang yang aniaya
- Asas kemanfaatan
Mempertimbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi kepentingan
negara dan kelangsungan umat manusia.
Qs. Al-Baqarah : 178
Manfaat bagi kepentingan palaku dan kepentingan masyarakatnya.
- Asas kejujuran dan kesukarelaan
QS. Al-Mudatsir : 38
Setip individu terikat dengan apa yang ia kerjakan dan setiap individu tidak
akan memikul dosa orang (individu) lain.
B. Profetik Agama Dalam Taat Hukum
1. Pengertian Profetik Agama Dalam Taat Hukum
Hal-hal yang digambarkan, dan dinyatakan oleh Agama memalui yang
dicontohkan Nabi Muhammad saw.
Agama yang diajarkan atau dicontohkan oleh para Nabi/ Rasulullah
Contoh atau tauladan yang telah digariskan / dicontohkan Rasulullah saw
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 53
2. Fungsi Profetik Agama
a. Dalam Mengatasi Krisis Kebudayaan dan Kemanusiaan
Menjelaskan dan mengubah fenomena-fenomena sosial masyarakat yang salah
atau kurang baik seperti :
Dalam Deideologisasi yang tidak sehat dan merugikan tatanan
masyarakat (Politik atau paham yang tidak sehat)
Dalam keamanan dan kebebasan yang nyaris menabrak rambu-rambu
hukum dan norma serta nilai yang ada
Dalam Reduksionisme (penurunan kwalitas ilmu pengetahuan) Ijazah
ilegal dan aspal
Dalam Materialisme (kebendaan), pamer, glamour, poya-poya dsb
Dalam Ekologi (lingkungan) ketidakseimbangan kehidupan dalam
masyarakat (Imbalance), baik materi dan non materi, baik lahir maupun
bathin
Dalam Kultural (kebudayaan, peradaban) seperti Globalisasi (Ends of
Pluralisme)
Intinya :
Dalam berpolitik, seperti, Enthnocenterisme = Pemerintahan ditangan satu
orang
Dalam Materialisme, seperti Ekonomi kapitalisme
Dalam Ekologi, seperti Materialisme, Sekularisme (pemisahan antara
pendidikan umum dan pendidikan moral, memisahkan pemerintahan
negara dengan Agama). Agama terasing dari persoalan kehidupan manusia
Dalam Reduksionisme, seperti Penurunan nilai, akhlak, kebenaran,
kwalitas ilmu pengetahuan
Dalam Kultural atau Budaya, seperti Hedonisme (hanya memburu dan
mengejar kesenangan dunia)
b. Dalam Mengatasi/Merevitalisasi Keberagaman Dalam Menjalankan Agama
Dengan Back to Quran and Sunnah, menjadikan Al-Quran dan Sunnah :
Sebagai sumber dan payung hukum dalam memahami dan mengamalkan
ajaran Islam
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 54
Sebagai sumber rujukan dalam menyelesaikan dan memutuskan suatu hukum
QS.Al-Maidah : 48 49 QS. An-Nisa ; 59 dsb
Permasalahan yang ada bila tidak didapatkan dalam QS boleh melakukan
Istimbat hukum dengan tetap merujuk kepada QS. QS.Isra : 15 dan Taqrir
yang dikeluarkan Rasulullah saw.
Tidak menjadikan paham, mazhab, aliran sebagai keputusan final yang
Undervartable. Paham, aliran, mazhab tidak termasuk Tasyri hanya bayan
liat-tasyri
Memperbolehkan Ikhtilaf, namun hanya pada masalah Ijtihadiyah
Tidak memandang hal-hal yang bersifat keduniaan yang tidak ditentukan oleh
QS, namun tetap mengacu pada sifat Basyariah Rasulullah sebagai syariat
antum alamubi umuri dunyakum
Suatu hukum dari Ijtihad bersifat debatable (yang dapat dibantah, debat)
bukan merupakan keputusan final
3. Tujuan Profetik Agama Dalam Taat Hukum
a. Mendorong seseorang (manusia) berperilaku dan berbuat sesuai dengan aturan
hukum dan perundang-undangan yang sah serta sesuai QS, sehingga tercipta suatu
kondisi masyarakat yang sadar dan taat hukum.
b. Mendorong seseorang berperilaku yang baik dengan mentauladani pribadi
Rasulullah, agar manusia selamat dan bahagia dunia dan akhirat (antara manusia
dengan manusia, antara manusia dengan Allah serta dengan alam lingkungan).
c. Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit) dan Primordial
dan Formalisme sempit yang akan melahirkan berbagai konflik sosial, politik
bahkan menjurus kepada perpecahan dan perperangan
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 55
BAB 9
Sumber Hukum Dalam Islam
1. Al - Quran
a. Sumber hukum yang pertama dan utama (Al-Quranul Karim)
Firman Allah yang mutlak benar, mutlak pasti, mutlak abadi
Diturunkan secara berangsur-angsur baik di Mekkah maupun di Madinah
Memiliki ayat-ayat Muhkamat dan ayat-ayat Mutasyabihat
Dirutunkan dalam bahasa arab terdiri dari 6.236 ayat, 77.934 kata dan 323.621
huruf
b. Nama lain dari Al-Quran
Al-Furqon = Penjelas antara yang hak dan yang batil dan lainnya
Al-Kitab = Ditulis dan dicatat
Adz-Dzikru = Peringatan baik secra Afirmasi maupun Warning
At-Tanzil = Tidak bercampur dengan pemikiran manusia
Al-Quran = Bacaan
c. Sifat Al-Quran
Nur = Pencerahan / Pencahayaan
Mubin = Penjelas / Penjelasan
Huda = Petunjuk
Sifa = Obat Rohani / Penyejuk
Rahmah = Kasih Sayang Allah
Mauizhoh = Masihat yang berubtun dan bermutu, tepat guna
Basyir = Kabar gembira agar manusia berpacu dengan keberhasilan
Nazhir = Peringatan
Mubarrok = Pemberi berkat
d. Kebenaran isi Al-Quran
Tentang akidah atau keimanan
Tentang syariat atau hukum
Akhlak dan moral atau etika
Ilmu pengetahuan
Kisah atau sejarah
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 56
Informasi tentang alam gaib
Janji baik dan buruk (waad waid)
Berisi terapi dan hidayah
e. Keistimewaan Al-Quran dari kitab lain
Unggul dari sudut bahasa dan sastra
Unggul dalam fakta sejarah, budaya umat manusia
Unggul dari segi kebenaran informasi (mutlak, pasti dan fakta)
Sanggup menjelaskan peristiwa yang sudah terjadi, yang sedang terjadi dan yang
akan terjadi
Dapat dijadikan referensi dalam keilmuan dunia dan untuk akhirat
Kitab yang paling banyak dan dihafal oleh manusia
f. Komitmen seorang muslim terhadap Al-Quran
Meyakini, mengimani Al-Quran adalah mutlak kalamullah
Selalu membacanya
Mempelajari dan menghayati isinya
Mengamalkan kandungan isi Al-Quran
g. Otoritas Al-Quran sebagai sumber hukum dalam Islam
Al-Quran bukanlah tulisan hukum, namun di dalam Al-Quran terkandung 500
perintah Allah yang ada kaitannya dengan hukum.
Klasifikasi aturan terkait dengan hukum :
1. The concise injunctions
Perintah Allah dalam ayat Al-Quran namun tidak ditemui penjelasan tentang
tata cara pelaksanaannya (shalat, puasa, zakat)
2. The concise and detailed injuctions
Perintah Allah sangat jelas tertulis dalam Al-Quran, sedangkan penjelasan
ayat-ayat tersebut diperoleh dari Hadits atau sumber lainnya (aturan mengenai
hubungan muslim dengan non muslim)
3. The detailed injunctions
Perintah Allah yang sangat jelas dalam Al-Quran dan tidak diperlukan lagi
suatu penjelasan tambahan (hukum hadd / hudud = hukuman)
4. Fundamental principles of guidance
Prinsi-prinsip yang ada penjelasan pasti, rinci (clear cut) maka untuk
menentukan hukum atas hal-hal tersebut diambilkan dari proses Ijtihad
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 57
h. Otoritas Al-Quran sebagai sumber hukum
Sebagai sumber hukum yang pertama dan utama (kaedah hukum yang
fundamental)
Sebagai payung hukum dalam amarmaruf nahi mungkar
Sebagai sumber pengembangan ilmu pengetahuan disegala bidang (resource of
theoritical construction) valid dan universal
Sebagai pedoman dan pegangan hidup bagi seorang muslim dalam mewujudkan
keselamatan hidup di dunia dan di akhirat
2. Hadits atau Sunnah sumber hukum yang kedua dalam Islam setelah Al-Quran.
a. Pengertian Hadits atau sunnah
Segala perkataan, perbuatan dan sikap dari Rasulullah
b. Pembagian Hadits / sunnah
Perkatan Nabi (Sunnah Qauliyah )
Perbuatan Nabi ( Sunnah Filiyah )
Sikap Nabi ( Sunnah Taqririyah/Sunnah Sukutiyah )
c. Perkataan atau penyebutan sunnah
Sunnah dalam istilah sunnatullah
Hukum atau ketentuan Allah mengenai alam semesta dalam dunia ilmu
pengetahuan disebut hukum alam (natural law)
Sunnah dalam istilah Sunnatur Rasul
Perkataan, perbuatan dan sikap Nabi Muhammad sebagai rasul yang menjadi
sumber hukum dalam Islam
Sunnah atau sunnat hubungannya dengan lima hukum (al-ahkam alkhamsah)
berupa anjuran. Dikerjakan berpahala ditinggalkan tidak berdosa
Sunnah dalam ahlus sunnah wal jamaah
Golongan umat Islam yang berpegang teguh kepada Sunnah Rasul (Muhammad)
Sunnah dalam beramal atau beribadat
Beribadat, beramal sesuai dengan yang dicontohkan Nabi
d. As-Sunnahyang dikumpulkan dan dikodifikasikan disebut Hadits
Hadits dibagi kepada 3 bagian :
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 58
1) Hadits Mutawatir, sumbernya dari Rasulullah dan di
riwayatkan oleh beberapa sahabat.
2) Hadits Masyhur, sumbernya dari Rasulullah dan di riwayatkan oleh beberapa
sahabat.
3) Hadits Ahad, sumbernya dari Rasulullah dan diriwayatkan oleh beberapa
sahabat
Integritas dan kwalitas peran (sahabat yang meriwayatkan) ada 3 klasifikasi yaitu :
1) Hadits Sahih, diriwayatkan oleh perawi yang adil, jujur, benar dan tidak
pernah melakukan perbuatan terlarang, teliti, cermat.
2) Hadits Hasan, hadits yang di riwayatkan oleh perawi yang adil, jujur tetapi
kurang valid pemeliharaannya.
3) Hadits Daif/Hadits lemah, di riwayatkan oleh perawi yang tidak memiliki
perawi pada Hadits Sahih dan Hasan
Kelengkapan sebuah Hadits yang baik
1) Ada sanad /isnad, rangkaian dan runtutan orang yang merawikan secara turun
temurun atau dari generasi kegenerasi, dari orang per orang dalam bentuk
lisan.
2) Matan atau Matin. Materi atau isi Hadits
Otoritas Sunnah dan Hadits
1) Sebagai alat penafsiran yang komplementer terhadap Al-Quran
2) Dengan mempelajari Hadits atau Sunnah seorang muslim dapat mengenal isi
Al-Quran dan melakukan ibadat
3) Sebagai sumber pengetahuan yang monumental tentang Islam
4) Sebagai pegangan hidup bagi seorang muslim
3. Ijtihad atau Ar-rayu (akal fikiran) sebagai sumber hukum yang 3 dalam
Islam setelah Al-Quran dan Sunnah.
a. Pengertian Ijtihad
Daya upaya akal dalam melahirkan hukum yang berdasarkan kepada Al-Quran dan
Sunnah atau Hadits dengan syarat : yang ada (Qs.An-Nisa : 59)
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 59
b. Metoda Ijtihad
- Ijma
Kesesuaian pendapat para ahli mengenai suatu masalah pada suatu tempat di suatu
masa (poligami Qs. An-Nisa : 3).
- Qiyas
Menyamakan hukum sesuatu hal yang ketentuannya tidak terdapat dalam Al-
Quran dan Sunnah, tetapi dilihat dari sudut hukumnya atau membandingkan
sesuatu hal dengan yang lain.
- Istidhal
Menarik kesimpulan dari adat istiadat, hukum agama yang belum dihapus oleh
Syariat Islam.
- Masalih al-Mursalah
Hukum guna kemaslahatan masyarakat atau kepentingan umum yang
ketentuannya tidak terdapat pada Al-Quran dan Sunnah atau Hadits.
- Istihsan
Menentukan hukum yang tepat menurut suatu keadaan (pencabutan hak milik
seorang atas tanahnya untuk pelebaran jalan).
- Istisab
Melaksanakan hukum yang ada sebelum ada hukum yang baru untuk
membatalkannya (kawin secara sah kemudian meninggalkannya tanpa proses
perceraian).
- Urf (Adat Istiadat)
Kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat yang tidak bertentangan dengan Islam,
hanya berlaku pada muamalah (kehidupan sosial)
(melamar wanita pakai tanda sebagai pengikat, mahar tunai atau utang atas
kesepakatan kedua belah pihak).
c. Dilihat dari jumlah pelakunya
- Ijtihad fardi (individu)
Ijtihad yang dilakukan oleh 1 orang Mujtahid
- Ijtihad Jamai (kolektif)
Ijtihad yang dilakukan oleh banyak ahli tentang persoalan hukum tertentu
-
Buku Panduan Pendidikan Agama Islam STMIK TRIGUNA DHARMA
Langkah Pasti Menuju Sukses
Hal 60
d. Objek / lapangan Ijtihad
- Hanya berlaku pada hal hukum yang zhanni
- Ketentuan hukumnya tidak ada dalam Al-Quran dan hadits
- Ada masalah baru yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat
e. Syarat-syarat berijtihad (Mujtahid)
- Memahami Al-Quran dan Hadits serta paham bahasa arab
- Mengetahui isi dan sistem Al-Quran dan ilmu yang berkaitan dengan Al-Quran
- Mengetahui Hadits-hadits hukum dan ilmu Hadits yang berkaitan dengan
pembentukan huku
top related