minggu ke-3 metode kualitatif geografi · pdf fileantropologi geografi ... identifikasi...

Post on 31-Jan-2018

230 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Minggu ke-3 Metode Kualitatif Geografi

Pra-pemaha

man

Ambil data Seleksi Kategorisasi

data Penafsiran

Etno = etnis, grafi = gambaran/deskripsi “Etnis” tidak lagi hanya sebatas “suku bangsa”,

Tetapi juga mencakup komunitas lokal/khusus seperti : komunitas anak jalanan, penderita AIDS, korban banjir, petani, nelayan, dsb

Identifikasi komunitas dapat dilakukan berdasarkan satu atau kombinasi dari:1. Kesamaan lingkungan tempat tinggal2. Kesamaan tradisi/bahasa3. Kesamaan gaya hidup/status sosial4. Kesamaan suasana kehidupan5. Kesamaan pengalaman6. Kesamaan minat/kepentingan7. Kesamaan profesi

Cara terbaik untuk memperoleh “native’s point of view” atau “naturalistic inquiry”

Metode wajib dalam disiplin antropologi Mempertimbangkan 7 unsur kebudayaan atau

pembentuk kehidupan1. Sistem kepercayaan2. Organisasi masyarakat/sistem kekerabatan3. Sistem pengetahuan4. Bahasa5. Kesenian6. Mata pencaharian7. Teknologi

Fokuskan pada aspek tertentu dari salah satu unsur

Pengamatan mendalam terhadap pelaku sebenarnya (the real actor) dalam jangka panjang, agar dapat: Merekonstruksi realitas kehidupan berdasarkan

sudut pandang pelaku Mencari “konteks” dari suatu tindakan, kejadian,

atau peristiwa Melakukan replikasi temuan pada kasus serupa

dengan situasi yang berbeda Negative case

Mencari kekayaan informasi tentang suatu hal kecil pada lingkup yang relatif luas “hal kecil” = satu kebiasaan, individu, ruang mikro

Pengambilan data tidak terstruktur (tidak sistematis), kecuali pada tahap awal untuk mendapatkan kerangka umum

Tiga metode dasar1. Partisipasi observasi 2. Wawancara mendalam3. Catatan lapang

ANTROPOLOGI GEOGRAFI

Setiap “etnis” punya keunikkan

Keunikkan etnis dibentuk oleh unsur-unsur internalnya dan hubungan timbal baliknya dengan kondisi alam

Konsep “cultural identity”

Setiap “tempat” punya keunikkan

Keunikkan “tempat” dibentuk oleh kerjasama antara unsur tangible (alam, fasilitas, dsb) dan unsur intangible (nilai, persepsi, harapan, dsb)

Konsep “place identiry”

Unsur “site” Kondisi alam Bangunan-bangunan penting Karakter penduduk

Unsur “situation” Kedekatan dengan tempat lain Keterkaitan fungsional dengan tempat lain Konsep “ruang personal”

Unsur “experience” Faktor sejarah Pengalaman eksisting Trend masa depan Faktor emosional manusia

Unsur “imagination” Perbandingan dengan tempat lain Perbandingan dengan situasi lain Perbandingan dengan harapan

Wawancara & observasi Kajian literatur

Sumber : hasil penelitian terdahulu, catatan sejarah, catatan harian, dokumen-dokumen perencanaan

Setiap literatur mewakili cara pandang penulisnya padamasa dan latar tertentu

Peta Peta kuno, mental maps, sketsa/denah, peta tematik, dll Setiap peta mewakili spatial awareness para pembuatnya

Foto, lukisan, film dan sejenisnya Merepresentasikan minat dan situasi tertentu

Data-data statistik Menggambarkan kondisi tertentu

Menentukan topik penelitian berdasarkan bahan bacaan 2 minggu terakhir

Menentukan metode pengumpulan dataMenentukan informan

Teknik pengumpulan data Sumber data : non random & non reprsentative Metode wawancara

Menentukan informan Syarat informan : terlibat langsung dalam aktivitas/peristiwa yang ingin

diketahui/diteliti Jumlah informan tidak dibatasi Kesalahan umum : menjadikan pejabat desa sebagai informan untuk aktivitas

pertanian Menyusun pertanyaan terstruktur

Beberapa pertanyaan kunci yang dapat memancing tergalinya informasi Melalukan wawancara mendalam

Tingkat keberhasilan ditentukan oleh kedekatan personal antara peneliti daninforman

Mengembangkan rasa empati Melakukan observasi partisipatoris

Peneliti melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan informan Membuat catatan lapang (field diary) Melakukakan kategorisasi data berdasarkan kasus/tema tertentu

Informan ditentukan dengan maksudatau tujuan tertentu. Seseorang atau “sesuatu” diambil sebagai

informan karena memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya.

Judgment method Informan adalah pihak yang paling baik

untuk dijadikan sampel penelitiannya Memenuhi kriteria “information rich”.

Quota method Pada setiap kelompok ditentukan jumlah

informan yang akan diambil saja Dipilih secara kebetulan

Lingkup penelitian sulituntuk diketahui atau “ditembus” Hanya diketahui adanya satu

atau dua orang informan Untuk mendapatkan

informasi lebih banyak Tentukan informan pertama Minta kepada informan

pertama untuk menunjukaninforman kedua

Minta kepada informan keduauntuk menunjukan informan ketiga, dst

Catatan : perhatikan alasanpenunjukkan informan olehinforman sebelumnya

Faktor kendala Keterlibatan emosional Bias pandangan atau subyektifitas berlebihan Keinginan untuk “membela” kaum lemah Memandang “negatif” atau “positif” pihak tertentu Istilah hiperbolik Cara mengatasi : distansi (menjaga jarak), membuka diri

pada sudut pandang lain, membangun pendapat berdasarkan fakta, merangkai fakta berdasarkan kerangka konseptual

Membuka atau menutup identitas penelitian Etika peneliti Gangguan thd spontanitas data : pendampingan aparat,

status “orang luar”, dsb Harapan berlebihan informasi : bias informasi Cara mengatasi : prosedur formal + pendekatan “orang

dalam”

Bersifat “diskusi” antara dua pihak berdasarkan hubungan personal

Mengungkap isu penting, pandangan utama, pendapat asli, dan informasi fundamental lainnya

Fleksibel, tergantung pada “arah diskusi” dan “kebutuhan peneliti”

Bermanfaat untuk mematangkan ide dan “hipotesis” penelitian

HAL-HAL PENTING Topik wawancara dan lingkup informasi yang

ingin dicari/digali Lebih dari satu infoman Pertanyaan-pertanyaan pokok

Pertanyaan yang bersifat “menggali” Siapkan pertanyaan “pengantar”

Uji coba pertanyaan “Pertanyaan” tidak selalu dinyatakan dalam

bentuk “kalimat tanya” Situasi dan lokasi wawancara

Keterbukaan vs kerahasiaan

Setelah terdiam beberapa saat sambil memandang kebunnya yang terbengkalai di pinggir sungai , Pak Kurdi (60 th) kemudian berguman pelan “Saya lelah sekali…”

1. Perhatikan situasi eksternalnya (konteks)

2. Perhatikan perilakunya3. Perhatikan subjeknya4. Perhatikan cara

menyatakannya5. Perhatikan isi pernyataannya

Bahan mentah riset Bukan sekedar rangkuman

Dibuat sejak hari pertama Gejala dapat muncul

setiap saat dalam berbagai wujud

Mencakup : Hari/tanggal Rute perjalanan Cuaca Lokalitas Temuan lapang + lokasinya Narasi singkat

Sebuah metode pengumpulan data dari beberapa pakar

Setiap pakar diwawancara secara terpisah dari pakar (saling independen) dan saling tidak mengetahui

Peneliti mengajukan daftar pertanyaan yang sama untuk semua pakar

Dilakukan dalam beberapa putaran (minimal 2 putaran) untuk mendapatkan klarifikasi, umpan balik, & mengerucutkan perbedaan

Membandingkan jawaban antar pakar/pelaku untuk menemukan kesepakatan jawaban tentang hal-hal yang ditanyakan

1. Tentukan topik dan kata-kata kunci yang relevan2. Tentukan jenis pustaka sebagai sumber informasi

Jenis pustaka menentukan sifat informasi (metode, tujuan, kepentingan, dsb)

3. Penulis pustaka menjembatani hubungan antara peneliti dan substansi yang diteliti Perhatikan siapa penulisnya (peneliti, politikus, wartawan,

pengamat, paranormal, novelis, dsb) Perhatikan hubungan antara penulis dan tema tulisannya

(keahlian, hobi, sahabat, pelaku langsung, lawan politik, dsb)4. Tetapkan beberapa pustaka sejenis dengan topik yang

saling terkait5. Cari kata kunci pada setiap pustaka6. Identifikasi frekuensi dan konteks kemunculan kata kunci

pada setiap pustaka Membangun sub tema berdasarkan konteks

7. Kelompokkan kata kunci sesuai dengan sub tema8. Membuat penafsiran

Penafsiran terikat : menempatkan diri sebagai “penulis” Penafsiran bebas : membebaskan diri dari “penulis”

Novel populer Laporan jurnalistik

Metode triangulasi (uji silang) Triangulasi antar teori Triangulasi antar sumber data Triangulasi antar metode

pengumpulan Member check

Hasil pengumpulan data diperiksa/dikonfirmasi ulangoleh/kepada pihak yang dianggapmemiliki pengetahuan mumpunimengenai substansi penelitian Pakar/peneliti Anggota perkumpulan Pelaku sejarah Inisiator

Pra-pemahaman Terdapat perbedaan pola perubahan

tanah antar region Terdapat beberapa kemungkinan

pola perubahan penggunaan tanah Kemungkinan 1 (kasus 1) : tidak

pernah berubah Kemungkinan 2 (kasus 2) ; berubah

hanya sekali dalam 10 tahun Kemungkinan 3 (kasus 3) : berubah

fisik tanahnya, tetapi fungsinya tidak Kemungkinan 4 (kasus 4) : fungsinya

tetap, tetapi pemanfaataannyaberubah

Kemungkinan 5 (kasus 4) : selain kasus1 s/d 4

Region A

Region B

Region C

Survei pendahuluan Field scanning & screening

Memahami wilayah studi secara umum Menemukan tempat-tempat pada setiap

region yang sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan kasus

Temuan baru Pengaruh faktor arah/tujuan lalu lintas Revisi pra-pemahaman

Pengambilan data primer Pilih tempat-tempat yang dianggap paling

“kaya informasi” pada setiap kasus dimasing-masing region

Temukan informan kunci : pemilik, penyewa, atau pengguna bangunan

Lakukan wawancara mendalam & obervasilapang. Hasil: Informasi ttg : motif, harapan, persepsi Data berupa : rekaman, foto, field

diary Ambil data primer hingga mengalami

“kejenuhan data”

Region A

Region B

Region C

Kasus 1Kasus 2Kasus 3Kasus 4

Kasus 5

Arah berangkat kerja

Arah pulang kerja

I II

Region A

Region B

Region C

Kasus 1Kasus 2Kasus 3Kasus 4

Kasus 5

Arah berangkat kerja

Arah pulang kerja

I IIArah

berangkat kerja

Arah pulang kerja

Region A N1 N2

Region B N3 N4

Region C N5 N6

KERANGKA SPASIAL PENELITIAN

N = Jumlah dan variasi kasusyang didalami pada setiapunit analisis.

Semoga bermanfaat

top related