minggu, 26 agustus 2018 · 2018-08-27 · minggu, 26 agustus 2018 p emerintah melalui dirjen cipta...

Post on 04-Jan-2020

16 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

MINGGU, 26 AGUSTUS 2018

Pemerintah melalui DirjenCipta Karya KementerianPUPR, tak hanya melakukanperbaikan fasilitas olahragatetapi menjadikannya sebagai

monumen yang spektakuler. Renovasibangunan pemerintah menggunakan sis-tem Design and Build (Permen No12/PRT/M/2017). Kontraktor-kontraktorpelaksana harus bekerjasama menyelesa-iakan pekerjaan dengan arsitek-arsitekIndonesia, diantaranya Gregorius SupieYolodi, Adi Purnomo, Boy Bhirawa, danMaria Rosantina. Para arsitek ini padatahun 2016 ditarget menyelesaikan peren-canaan hanya dalam waktu 8 bulan, danharus terus mendampingi hingga pelak-sanaan renovasi selesai di tahun 2018 ini.Semangat pelestarian juga kental dalamperemajaan kompleks olahraga ini karenaada enam bangunan cagar budaya yangharus dipertahankan.

Merasa beruntung berkesempatanmengikuti Seminar Arsitektur GeloraBung Karno Asian Games 2018 yang dis-elenggarakan 9 Agustus 2018 lalu diJakarta, penulis mencoba menceritakanhal-hal penting yang dibahas dengandukungan materi dan foto dari bukuGelora Bung Karno Asian Games 2018yang disusun Imelda Akmal ArchitecturalWriter Studio dan dilaunching dalam

acara itu. Bicara tentang Gelora Bung Karno

maka kembali ke masa saat Indonesiamenjadi tuan rumah Asian Games 1962.Arsitek sejarah M Nanda Widyartamengatakan Presiden Seokarno memang-gil tim arsitek dari Rusia bukan hanyauntuk membantu merancang kompleksolahraga terbaik di dunia saat itu, tetapisekaligus untuk mendanai pembangunan-nya. Sehingga tidak heran apabila karak-ter arsitektur Rusia tegas tercermin dikompleks yang dinamakan Gelora BungKarno, termasuk pada bangunan StadionUtama.

Stadion Utama, yang sangat terkenaldi Indonesia memiliki rancangan strukturatap unik yang dinamakan ìtemu gelang.Dalam paparan Bapak Timmy Setiawanarsitek ahli stadium, diceritakan strukturtemu gelang bukan murni karya Rusia,tetapi tercipta atas campur tangan arsitekFrederich Silaban. Dengan desain balokbeton yang melingkar membentuk gelang,menghindarkan penggunaan tiang-tiangbaja penyangga atap yang dapat mengha-langi pandangan penonton yang duduk ditribun atas.

Struktur beton ìtemu gelangî yangdisangga baja membentuk huruf Vtampakjelas dari luar bangunan Stadion Utama.

Arsitek Gregorius Supie Yolodi yang

dipercaya menangani Stadion Utamamemutuskan prioritas renovasi adalahmenjaga ekspresi asli Stadion Utama.Maka bagian-bagian yang bertumbuhmenghalangi sirkulasi dan aksesibilitastangga dibebaskan kembali seperti aslinya.Untuk mempertahankan ekspresi aslibangunan digunakan cat warna putihseperti aslinya. Renovasi memberikanwajah baru yang terlihat pada area tribunpenonton adalah kursi penonton merahdan putih yang ditata dinamis mempresen-tasikan bendera merah putih yang sedangberkibar. Penggunaaan kursi tunggalmenggantikan kursi menerus dari kayukarena harus menyesuaikan ketentuanbaru federasi olahraga. Bila semula sta-dion berkapasitas 100.000 penonton,dengan kursi tunggal berkurangmenjadi 76.000 penontonsaja. Stadion Akuatik

Renovasi bangun-an Stadion Akuatikjuga menarik perhat-ian. Untukmemenuhi syaratsuhu air harusdipertahankan 27˚Celciusmaka gelanggangrenang terbuka

diberi penambahan struktur atap yangditopang kolom baru yang tidak merusakdesain lama cagar budaya. Arsitek yangmenangani adalah Andra Matin. Desainatap lipat Stadion Utama dan gelombangair menjadi inspirasi desain atap baru.Kolam diperdalam dan diperlebar satujalur renang di setiap sisinya, dan kursimenerus diganti sistem kursi tunggal.

Satu lagi fasilitas olahraga cagarbudaya yang menarik untuk dibahasadalah Istana Olah Raga. Lebih dikenalsebagai Istora, renovasi cagar budaya inidiarsiteki oleh Boy Bhirawa dan timnya,membawa konsep bahwa Istora yang

tidak pernah sepidari

kegiatanbaik pertandingan

bulutangkis, basket, konser musik, danpameran, dihidupkan menjadi ruang aktiflayaknya sebuah mal untuk masa kini.Dalam paparannya, pak Boy mencerita-kan sebelum direnovasi mesin AC, perpi-paan dan kabel listrik yang terpasang,selain mengganggu tampilan bangunan,angin dari AC seing mengganggu lambun-gan kok pemain bulutangkis.

Renovasi menyentuh perbaikan sis-tem penghawaan, sistem listrik dan utilitasbangunan dengan penempatan yang diper-hitungkan secara matematis. As bangunan

sebagai acuan penempatan elemen barudan kabel-kabel disembunyian dalamsebuah pipa putih yang menyelimuti balokbeton eksisting.

Stadion Madya diperuntukkan olahraga atletik. Terdiri dari trek dan lapangandengan dua tribune di sisi Timur dan Barat,bentuknya sangat fungsional denganmenggunakan beton sebagai materialutama menunjukkan dengan jelas karak-ternya, bahwa dirancang oleh tim arsitekRusia. Arsitek Maria Rosantina mencerita-kan dalam seminar, tindakan pertamayang dilakukan setelah mendapatkangambar lama adalah mengidentifikasibangunan untuk melihat bagian yang aslidan tambahan. Dalam membuat desainrenovasi, Maria dan timnya memperbaikikeadaan eksisting dengan membuangpenambahan yang tidak perlu, menam-bahkan struktur atap yang lebih panjangbagi tribune penonton.

Dalam seminar ini Sumirat sebagaiTim Satgas Infrastruktur Asian GamesXVIII-2018 menceritakanbagaimana pemerintah perluresponsif dengan kebutuhananggaran peremajaan GBK yangharus memenuhi standart interna-sional bangunan olahraga sekaliguscagar budaya, dan memperhatikannilai kerapian dan kekriyaan tinggi.

Dalam buku GBK Imam Ernawimenyatakan bahwa sesuai arahan

Presiden bahwa bangunannya lebihbaik termasuk desainnya, maka secara

fungsional sudah memenuhi syarat untukAsian Games, dan secara arsitekturalmerupakan tantangan bagi Ikatan ArsitekIndonesia yang telah terjawab oleh kom-petensi para arsitek yang terpilih.Keberhasilan ini menjadi preseden yangbaik untuk masa depan IAI, dalam artiankepercayaan pemerintah dan masyarakatbisa mendayagunakan arsitek yang bagus-bagus berkarya untuk negeri.(53)

Sebagai kelanjutan dari kerjasamaIFC (International FinanceCorporation), Pemkot Semarang

dan IAI Provinsi Jawa Tengah dalampenyusunan Peraturan Walikota tentangBangunan Gedung Hijau (Green Building),maka pada hari Kamis, 2 Agustus 2018bertempat di Room Inc. Hotel telahdiadakan kegiatan Worksho BangunanGedung Hijau Kota Semarang terkaitdengan Persyaratan Teknis danPenyelenggaraannya. Acara ini dihadiridari dinas dan instansi terkait KotaSemarang, Tim Ahli Bangunan Geudng(TABG) Kota Semarang serta perwakilandari IAI Provinsi Jawa Tengah.

Dalam penysunan Peraturan WalikotaGreen Building Kota Semarang ini perludilakukan secara cermat sehingga semuarencana pengaturan dan persyaratannyadapat diimplementasikan secara tepatdengan kondisi yang ada di seluruhwilayah Kota Semarang. Banyak sekaliaspek dan kriteria yang terkait denganGreen Building ini, namun dalam tahapawal ini telah dilakukan identifikasi dananalisis terhadap aspek terpenting yangmemiliki peran dan kontribusi besar dalamimplementasi Green Building. Berbagaiaspek yang dipilih dan akan diatur meru-

pakan aspek-aspek yang bisa diterapkan,serta memperhatikan pada potensipenghematan sumber daya, biaya imple-mentasi dan paybackperiode-nya.Penerapan pengaturan ini akan diber-lakukan untuk bangunan hunian, perkan-toran, retail, hotel, pendidikan dan rumahsakit. Pengaturan juga diklasifikasikanberdasarkan luasnnya mulai dari bangun-an dengan luasan di bawah 2.500 m2,antara 2.500-5.000 m2, serta di atasluasan 5.000 m2, setiap klasifikasi luasanini akan memiliki persyaratan teknis yangberbeda pula.

Materi pembahasan mencakup pem-bahasan dan diskusi terkait persyaratanteknis pengaturan bangunan dari aspekarsitektur disampaikan oleh JatmikaSuryabrata, dari aspk elektrikal disampai-kan oleh Bapak Aryono Dwi Nugroho sertadari aspek mekanikal disampaikan olehWidjaya Wreksoatmodjo.

Dalam tahap kajian ini, rencana pen-gaturan bangunan di bawah 2.500 m2 (ter-masuk rumah tinggal) mencakup padaaspek penggunaan sistem Air Conditionyang hemat melalui persyaratan pembat-asan COPtertentu, penggunaan lampu-lampu hemat energi (LED, CFLatau T5),serta penggunaan peralatan pengatur air

yang efisien dengan pembatasan flow rate.Penyelenggaraan ketentuan untukbangunan tipe ini dilakukan secara mandirioleh pemilik bangunan pada saat meng-ajukan IMB dengan pemantauan olehPemkot yang akan dilakukan secara ran-dom cek. Ketentuan Pengaturan

Untuk bangunan dengan luasanantara 2.500-5.000 m2 persyaratannyamencakup ketentuan pengaturan amplopbangunan (building envelope) yang diaturmelalui pengaturan OTTV dan RTTVbangunan yang tidak boleh lebih dari 40Watt/m2 dengan cara perhitungan yangsederhana. Persyaratan AC selain melaluipembatasan COPjuga ditambahkan pen-gaturan temperatur AC pada 250C. Untukpersyaratan sistem penerangan, selainpenggunaan lampu-lampu yang hematenergi, juga akan ditambahkan persyaratauntuk pemasangan sensor-sensor sepertiphoto sensor, sensor gerak dan lain-lain.

Untuk pengaturan bangunan denganluasan lebih besar dari 5.000 m2 akanmemiliki tambahan persayaratan yanglebih lengkap dan detail. PersyaratanOTTV dan RTTV maksimal adalah 40Watt/m2 yang perhitungannya harus mem-perhatikan solar faltor khusus untuk Kota

Semarang. Pada pengaturan AC sistemselain pengaturan setting temperatur 250dan dan COPyang sesuai tabel, maka adatambahan perencanaan thermal zoning,penggunaan VSD pada chiller, serta sis-tem kontrol otomatis untuk AC sistemdengan chiller. Dalam sistem penerangandisyaratkan penggunaan sistem kontrolphoto sensor dan sensor gerak denganberbagai perimeternya serta pengaturannilai LPD maksimum. Aspek transportasibangunan yang menggunakan Lift nonhidrolis harus menggunakan kontrol VVVF,sdangkan untuk escalator harus dilengkapikontrol otomatis untuk memperlambat ataumemberhentikan eskalator bila tidak adapengguna.

Untuk sistem elektikal disyaratkanpenggunaan energy sub metering untukkemudahaan kontrol penggunaan energi,yang terdiri dari lampu dan daya (stop kon-tak), daya peralatan non ac dan ac (tidakberlaku untuk apartemen). Dari aspekefisiensi penggunaan air dipersyaratan nilaiflow rate maksimal suatu kran, pemasan-gan sub metering pada sumber air bersihbangunan serta ketentuan untuk menyedi-akan rain water harvesting dengan volumetertentu. Aspek pengaturan lainnya adalahpada pengaturan kondisi kualitas udara

melalui penggunaan sensor CO dan sis-tem ventilasi mekanis untuk garasi,pemasangan sensor CO2 untuk ruang-ruang pertemuan dengan batas ambang1.000 ppm, serta pengaturan nilai mak-simun konsentrasi refrijeran yang menggu-nakan VRV sistem.

Semua materi-materi yang diusulkantim IFC tersebut menjadi bahan kajianbersama oleh semua peserta yang hadir,berbagai masukan dan diskusi mernarikdan berkembang untuk dapat meng-hasilkan persyaratan teknik dan penye-lenggaran Perwal Bangunan GedungHijau yang impelemtatif bagi KotaSemarang.

Hasil diskusi dalam workshop ini akanmenjadi bahan kajian selanjutnya sebelummasuk pada tahapan pembahasannaskah hukum pasal per pasal.Diharapkan melalui sistem penyusunanperwal BGH yang intensif dan melaluitahap kajian yang lengkap akan dapatmenghasilkan produk hukum yang baik,lengkap dan implementatif bagi msyarakatKota Semarang.(53)

---- Baju Arie Wibawa, IAI, AA ISekretaris Umum IAI Prov Jawa Tengahdan Kaprodi Arsitektur UPGRIS

Ditulis oleh : Ratri SeptinaSaraswati, Bidang Kajian

dan Pelestarian IAI DaerahJawa Tengah, Dosen

UPGRIS

Menjadi perhatian besar di kalangan pemerhati arsitektur, momen-tum pesta olah raga akbar Asian Games 2018 di Indonesia meru-pakan titik awal peremajaan kompleks Gelora Bung Karno yang

bersejarah.

Workshop Penyusunan Perwal Green Building Kota Semarang

top related