mewujudkan manajemen rumah sakit yang profesional …

Post on 04-Oct-2021

7 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL (K), MARSDirektur Jenderal Pelayanan Kesehatan – Kementerian Kesehatan

MEWUJUDKAN MANAJEMEN

RUMAH SAKIT YANG PROFESIONAL DAN

BERMUTU MELALUI STANDARISASI SDM

PERUMAHSAKITAN

Disampaikan pada Sarasehan Sosialisasi Lembaga Diklat Profesi (LDP ) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

PERSI

Jakarta, 20 Mei 2021

ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN AKSES & KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

EdukasiPenduduk

PencegahanPrimer

PencegahanSekunder

Meningkatkan kapasitas &

kapabilitaslayananprimer

Meningkatkan akses & kualitaslayanan

sekunder & tersier

Memperkuatketahanan

tanggapdarurat

Meningkatkan

ketahanansektor

farmalkes

Pembiayaanlayanan

kesehatan

Talenta & Budaya

Teknologi, digital, analitik

10 area reformasi & strategi kunci

3

STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

PENYEMPURNAAN SISTEM AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN PEMERITAH DAN

SWASTA

100

100

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

RPJMN Renstra

Health/ UnitGoals

Leading/root causes

Potential programs (outcome / IKP)

Potential activities (output / IKK)

Pembudayaan

Gerakan

Masyarakat Sehat

Persentase Kab/Kota yang terpenuhi akses pelayanan

Kesehatan dasar

Persentase Kab/Kota yang terpenuhi akses

pelayanan Kesehatan rujukan

Persentase kab/kota yang memiliki fasilitas

pelayanan keseahatan yangbermutu

Key principles of

directorate

Proposed budget

allocation (%)

RPJMN/Renstra health outcomes Non-RPJMN/Renstra health outcomes

▪ Reaching

Healthcare

Equity in

terms of

Access and

Quality

Penguatan PelayananKesehatan Rujukan

Peningkatan

kesehatan ibu,

anak reproduksi

Percepatan

perbaikan gizi

masyarakat

Peningkatan

pengendalian

Penyakit

Akses

pelayanan

Kesehatan

dasar dan

rujukan belum

merata

terutama di

DTPK

Pemenuhan

dan

pemeliharaan

Sarana,

Prasarana dan

Alkes yang

belum optimal

Sistem

Rujukan

belum

Optimal

Layanan

Penyakit

Katstropik

belum

tersebar

Belum

optimalnya

budaya

mutu di

fasilitas

kesehatan

dan

program

kesehatan

Belum

optimalnya

ketersediaan

dan kepatuhan

terhadap

standar mutu

pelayanan

Penguatan PelayananKesehatan Dasar

Belum

optimalnya

pelayanan

kesehatan

tradisional

Belum

optimalnya

pelaporan

kematian ibu di

RS

Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Bermutu

Belum

menjadi

pusat

layanan

unggulan di

Asia

Tenggara

Capaian Target

PNPB/BLU yang

Tidak Pasti

Jumlah kab/kota yg

ditingkatkan akses pelayanan

kesehatan di kawasan

terpencil dan sangat

terpencil

Jumlah kecamatan yang

memiliki minimal 1 PKM

Kab/Kota yang memliki RS yg

menyelenggarakan Layanan 4

Penyakit Katastropik (Jantung,

Kanker, Ginjal, Stroke/Otak)

% kab/ kota yg

memenuhi

kapasitas TT

sesuai standar

Persentase RS

terakreditasi

Persentase Fasilitas

Pelayanan Kesehatan

Tingkat Pertama

(FKTP) terakreditasi

Persentase RS

yang

melakukan

pelaporan

kematian Ibu

Penguatan

Sistem

Kesehatan

PENGUKURAN

INDIKATOR

MUTU RS

LISENSI / Ijin Berusaha

PENILAIAN

AKREDITASITATA KELOLA

& KEPEMIMPINAN

Sarana

Prasarana

Alat Kesehatan

SDM

(Jumlah &

Kompetens tehnis &

manageriali

Intervensi Peningkatan MutuRS

1•Kepatuhan Identifikasi Pasien

2

•Waktu tanggap pelayanan SC Emergensi

3•Waktu tunggu Rawat Jalan

4•Penundaan Operasi Elektif

5•Kepatuhan waktu visit DPJP

6

•Pelaporan hasil kritislaboratorium

7

•Kepatuhan penggunaanformularium nasional

8•Kepatuhan Kebersihan tangan

9

•Kepatuhan terhadap Clinical Pathway

10

•Kepatuhan upaya pencegahanrisiko pasien jatuh

11•Kepuasan pasien dan keluarga

12

•Kecepatan waktu tanggapkomplain

13•Kepatuhan Penggunaan APD

Sistem Evaluasi Mutu (Rooney, Ostenberg)

Lisensi

Sertifikasi

Akreditasi

IndikatorMutu

STANDAR INDIKATOR

RUMAH SAKIT(UU Nomor 44 tahun 2009)

Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkanpelayanan kesehatan;

RS lebih ke arah sosial dibandingkan profit oriented;

Memberikan perlindungan terhadap keselamatanpasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dansumber daya manusia di rumah sakit;

Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit;

MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN SECARA PARIPURNA

GOOD CORPORATE

GOVERNANCE

GOOD CLINICAL

GOVERNANCE

PASAL 36“SETIAP RUMAH SAKIT

HARUS MENYELENGGARAKAN

TATA KELOLARUMAH SAKIT DANTATA KELOLA KLINIS

YANG BAIK”

TATA KELOLA RUMAH SAKIT MENURUT UNDANG-UNDANG RS

PENERAPANFUNGSI-FUNGSI

MANAJEMEN RUMAH SAKIT

PENERAPANFUNGSI-FUNGSI

MANAJEMEN KLINIS

LEADERSHIP

PP 47 TAHUN 2021 TENTANG Penyelenggraan Bidang Perumah Sakitan• Kewajiban RS (pasal 27)

• memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat

• Informasi umum: profil RS jumlah, kualifikasi dan jadwal parket tenaga kesehatan

• membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya (nama, gelar, jabatan di Rumah Sakit, dan nomor serta masa berlaku surat izinpraktik)

PMK 14 / 2021 tentangSTANDAR KEGIATAN USAHA DAN PRODUK PADA PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SEKTOR KESEHATAN

STANDAR RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAN RUMAH SAKIT SWASTA

1. Ruang Lingkup

2. Istilah & Definisi

3. Penggolongan Usaha

4. Persyaratan Umum Usaha

5. Persyaratan Khusus Usaha

6. Sarana

7. Struktur Organisasi SDM & SDM

8. Pelayanan

9. Persyartan Produk / Proses / Jasa

10. Sistem manajemen Usaha

11. Penilaian Kesesuian & pengawasan

Struktur Organisasi & SDM

• Pimpinan RS

• SDM RS merupakan tenaga tetap

• Tenaga tetap purna waktu minimal 80 %

• Jenis2 SDM merupakan tenaga tetap• Tenaga managemen RS

• Tenaga Non Kes

• Boleh tenaga tidak tetap / konsultan

• Jumlah dan kualifikasi sumber daya manusiadisesuaikan dengan hasil analisis beban kerja, kebutuhan, dan kemampuan pelayanan

• Kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitandapat diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, dan/atau pengalaman bekerja di Rumah Sakit

STANDAR KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS) SNARS

Sesuai Renstra RS danRBA/RKA

- Jenis

- Jumlah

- Kualifikasi(pendidikan,kompetensi,pelatihan,pengalaman)

Perencanaan

Menjamin bahwapengetahuan danketerampilan SDMsesuai kebutuhanpasien

Rekrutmen/ Seleksi

Orientasi

1. Umum

• RS

• Mutu

• Keselamatanpasien

• PPI

2. Khusus

• Unit kerja

• Uraian tugas

Diklat internal daneksternal

→ PendidikanProfesionalBerkelanjutan

Orientasi danDiklat

3 Area evaluasi :

- Perilaku(partiisipasidalam kegiatanpeningkatanmutu RS)

- Pengembanganprofesional

- Kinerja klinis

Kesehatan dankeselamatan kerja(K3RS)

Monev

1. Berdasarkan :

- Kompetensi

- Kebutuhanpelayanan

- Nilaikepercayaanstaf

2. Kredensialing danRe-kredensialing

Penempatan danPenempatan

Kembali

COST EFFECTIVE

RISK MANAGEMENT

PATIENT SAFETY

CONSUMER VALUE

PATIENT SATISFACTION

INTERPROFFESIONAL PRACTICE COLLABORATION

QUALITY OF CARE

PENUTUP

▪ Upaya peningkatan akses dan mutu layanan kesehatan dilaksanakan

melalui penguatan faskes & intervensi mutu pada Fasilitas Pelayanan

Kesehatan

▪ Rumah sakit harus melaksanakan tata kelola dan tata kelola klinis dan

tata kelola manajemen yang baik, termasuk manajemen SDM.

▪ Pelayanan kesehatan di RS merupakan kolaborasi interprofesional dari

berbagai profesional pemberi asuhan (PPA) dalam meningkatkan mutu

pelayanan

▪ Standarisasi SDM penting untuk menjamin kompetensi SDM dalam

mewujudkan pelayanan RS yang bermutu dan professional melalui

Pendidikan formal maupun pelatihan

TERIMA KASIH

top related