metode pembelajaran paikem

Post on 05-Jul-2015

1.653 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

METODE PEMBELAJARAN PAIKEMMULYONO

DEFINISI PEMBELAJARAN

•UNsUR PENENTU BAIK TIDAKNyA LULUsAN yANg DIhAsILKAN OLEh sUATU sIsTEM PENDIDIKAN.

•PEMBELAJARAN yANg BAIK cENDERUNg MENghAsILKAN LULUsAN DENgAN hAsIL BELAJAR yANg BAIK PULA.

KENDALA PEMDIDIKAN DI INDONEsIA

• Hasil belajar pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang baik.

• Siswa belum mampu menggapai potensi ideal/optimal yang dimilikinya.

• Perubahan pada proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini.

DEFINIsI PEMBELAJARAN PAKEM • Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) yang saat

ini dikembangkan ke seluruh pelosok tanah air. • Pembelajaran dirancang agar mengaktifkan anak, dan mengembangkan

kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.

• Memberikan gambaran tentang apa, mengapa, dan bagaimana PAKEM tersebut, serta prosedur atau langkah-langkah Fasilitatoran yang bisa dilakukan.

• Membaca dan mengikuti proses-proses Fasilitatoran yang telah dirancang dalam Unit ini.

• Peserta Fasilitatoran diharapkan dapat mengenal apa, mengapa, dan bagaimana PAKEM tersebut, dan pada akhirnya diharapkan dapat menerapkan di kelasnya masing-masing.

UNDANG-UNDANG RI No. 20 RI No. 20 PASAL 40, AYAT (2) TAHUN 2003

1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,

kreatif, dinamis dan dialogis.

2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

pendidikan; dan

3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan

kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

DEFINISI PROSES PEMBELAJARAN

• Pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang.

• Memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif,

• Memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

• Kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi siswa.

PP NO. 19 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN, PASAL 19 AYAT 1

• Guru melaksanakan amanat perundang-undangan mengenai penyelenggaraan pendidikan.

• Guru harus bisa melaksanakan yang kita dengar istilah PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).

• Guru dapat melaksanakan amanat perundang-undangan tersebut.

• Guru hendaknya mengubah paradigma mengenai mengajar siswa menjadi membelajarkan siswa.

• Guru harus memahami hakikat PAKEM dan menguasai berbagai strategi/model pembelajaran yang berorientasi pada PAKEM.

DEFINISI PAKEM

• Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

sama dengan kerja kelompok.

• Pembelajaran berlangsung dan di sana siswa tetap duduk seperti

orang menonton bioskop, semua menghadap ke depan, duduk

berdua dengan satu bangku, dengan mudah dan cepat dikatakan

kelas itu tidak PAKEM.

• Siswa sedang duduk berkelompok, dengan mudah kita

mengatakan kelas itu PAKEM, padahal bisa jadi mereka hanya

duduk dalam kelompok dan tidak semua siswa bekerja.

PENILAIAN PAKEM KELAS

• Pakem tidaknya suatu pembelajaran tidak cukup hanya dengan

melihat pengaturan tempat duduk siswa.

• Intensitas keterlibatan siswa dalam belajar.

• Serta kegiatan belajar seperti apa yang dilakukan siswa.

DEFINISI PELAKSANAAN PAKEM • Guru diberikan kesempatan membelajarkan beberapa keterampilan hidup atau

kecakapan hidup. • Guru mampu dan berani untuk menghadapi problema kehidupan, kemudian

secara aktif dan kreatif, mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya.

• Guru mengarahkan belajar kelompok yang benar misalnya, siswa belajar salah satu kecakapan hidup yaitu berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim.

• Guru memberi bentuk tugas yang menantang pada siswa.• Guru dapat mengarahkan siswa dalam membangun kemampuan mencari dan

mengolah informasi, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah. • Guru mengusahakan dan menawarkan sebuah pembaharuan, termasuk

penerapan PAKEM di kelas, yang memerlukan dukungan dari berbagai pihak.

PENYAJIAN PAKEM DALAM PELATIHAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)

• Peran Serta Masyarakat (PSM) dilakukan dengan harapan agar sekolah, Komite Sekolah, dan orang tua siswa membantu dan mendukung keberhasilan PAKEM.

KENDALA PELAKSANAAN PAKEM 1. Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran PAKEM yang baik.

2. Guru melaksanakan pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa

(LKS) yang sebagian besar pertanyaannya bersifat tertutup.

3. Guru belum mampu mengelompokan siswa di lihat dari segi pengaturan tempat duduk.

4. Guru dilakukan siswa seringkali belum mencerminkan belajar kooperatif yang benar.

5. Guru melaksanakan pembelajaran belum mengajarkan akan kecakapan hidup.

6. Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-laki/perempuan,

pintar/kurang pintar, dan sosial ekonomi tinggi/rendah.

7. Guru merasa khawatir untuk melaksanakan PAKEM di kelas X dan XI.

8. Pajangan sering menampilkan hasil kerja siswa yang cenderung seragam.

HAKIKAT PAKEM• Komponen yang paling kuat dalam proses pembelajaran adalah praktik dengan

Feedback. • Proses pembelajaran meningkat dengan baik yaitu dengan memberikan siswa

aktifitas yang teratur dan berkaitan dengan tujuan pembelajaran.• Guru seharusnya memberi kesempatan siswa untuk praktek supaya bisa

terampil melakukannya.

• Guru seharusnya tidak mengarahkan siswa hanya bisa praktek, tetapi juga diberikan informasi yang berlawanan tentang penampilannya.

• Pengaruh Feedback kadang-kadang ditunjukan sebagai “hasil pengetahuan”.• Siswa diberitahu jawaban benar dan salah, atau ditunjukan kopian dari jawaban

benar atau contoh yang mereka pastikan bahwa jawabanya benar.

PENGARUH FEEDBACK PAKEM

• Pengaruh Feedback mungkin diberikan dalam bentuk yang kuat.

• Kekuatan bagi pelajar dewasa yaitu khusus dalam istilah pernyataan seperti

“Hebat, kamu benar”.

• Anak-anak muda sering merespon baik yaitu pemberian dari instruktur atau

pada kesempatan untuk melakukan aktifitas yang lain.•

SOLUSI FEEDBACK PAKEM

• Guru dapat menyesuaikan model diri terhadap karakteristik

pelajar.

• Guru dapat mengetahui alasan mengapa diberikan ke siswa

yang mempunyai masalah berkaitan dengan keterangan

lingkungan belajar.

• Guru dapat mengatur dari segi lingkungan itu supaya lebih

mudah bagi siswa untuk semangat.

PENGERTIAN PEMBELAJARAN

• Penerapan dari rencana kurikulum,dan perlu di dalamnya termasuk

aktifitas guru mengajar dalam menghadapi siswa, sesuai dengan rencana

yang telah disusun.

• Guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat

ketika peserta didik belum dapat membentuk kompetensi dasar, apakah

kegiatan pembelajaran dihentikan, diubah metodenya, atau mengulang dulu

pembelajaran yang lalu.•

TUJUAN PEMBELAJARAN

• Pembelajaran di sekolah idealnya harus mengarah kepada

kemandirian siswa dalam belajar, artinya sedini mungkin siswa

dilatih untuk mandiri di lingkungan sekolah/kelas dan di

lingkungan keluarga.

DEFINISI PEMBELAJARAN PAKEM

• Secara psikologis, afektif, psikomotor, maupun secara

koqnitif harus dibudayakan oleh para praktisi pendidikan

khususnya para guru dalam semua mata pelajaran di

sekolah.

• Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan selama ini,

guru dan murid selalu berada dalam satu tempat, satu

waktu, dan dalam situasi yang sama.

KENDALA PEMBELAJARAN

• Kegiatan belajar mengajar seringkali terhambat atau tidak berjalan karena guru

sebagai fasilitator tidak berada di arena belajar.

• Guru masih dalam perjalanan menuju sekolah atau boleh jadi berhalangan hadir ke

sekolah karena sakit atau karena ada kepentingan lain.

• Sekolah tersebut masih kekurangan tenaga guru.

• Proses kegiatan belajar mengajar akan mengalami hambatan bila guru tidak disiplin.

• Apalagi kalau terjadi dalam kurun waktu yang lama, maka akan ada pihak yang

dirugikan , yaitu siswa.

ALASAN PENGGUNAAN PAKEM (TUNTUTAN PERUNDANGAN-UNDANGAN)

• Undang-undang No.20 tentang Sisdiknas, pasal 40.

• PP No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan,

pasal 19 ayat (1).

UNDANG-UNDANG No. 20 TENTANG SISDIKNAS, PASAL 40

• Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban untuk

menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.

PP No. 19 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN, PASAL 19 AYAT (1).

• Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

• Memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak

yang cukup bagi prakarsa, dan kreativitas.

• Kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta

psikologi siswa.

ESENSI PENDIDIKAN ATAU PEMBELAJARAN

• Kebermaknaan bagi peserta didik yang dilakukan secara dialogis

atau interaktif, yang pada intinya pembelajaran berpusat pada

siswa sebagai pelajar.

• Pendidik sebagai fasilitator yang memfasilitasi agar terjadi

belajar pada peserta didik.

SISWA YANG MEMBANGUN KONSEP

• Belajar dalam konteks PAKEM dimaknai sebagai proses aktif dalam membangun pengetahuan

atau membangun makna.

• Prosesnya seorang siswa yang sedang belajar, akan terlibat dalam proses sosial.

• Proses membangun makna dilakukan secara terus menerus (sepanjang hayat).

• Makna belajar tersebut didasari oleh pandangan konstruktivisme.

DEFINISI KONTRUKTIVISME

• Merupakan suatu pandangan mengenai bagaimana seseorang belajar.

• Menjelaskan bagaimana manusia membangun pemahaman dan pengetahuannya mengenai dunia sekitarnya

melalui pengenalan terhadap benda-benda di sekitarnya yang direfleksikannya melalui pengalamannya.

• Menemukan sesuatu yang baru.

• Merekonstruksinya dengan ide-ide awal dan pengalaman kita,

• Pengetahuan dapat itu mengubah keyakinan kita.

• Merupakan informasi baru yang diabaikan karena merupakan sesuatu yang tidak relevan dengan ide awal. 

IMPLEMENTASI KONSTRUKTIVISME DI KELAS

• Ketika peserta didik datang ke kelas, otaknya tidak kosong dengan

pengetahuan, mereka datang ke dalam situasi belajar dengan

pengetahuan, gagasan, dan pemahaman yang sudah ada dalam

pikiran mereka.

• Pengetahuan awal ini merupakan materi dasar untuk pengetahuan

baru yang akan mereka kembangkan.

MENGIMPLEMENTASIKAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN(1. Mengajukan masalah yang relevan untuk siswa)

• Untuk memulai pembelajaran, ajukan permasalahan yang relevan

dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa dapat

meresponnya, contoh di sekolah kita, sampah plastik bekas

bungkus jajanan menumpuk, apa yang dapat kalian lakukan untuk itu

?

LANJUTAN…

2. Strukturkan pembelajaran untuk mencapai konsep-konsep esensial.

3. Sadarilah bahwa pendapat (perspektif) siswa merupakan jendela mereka

untuk menalar (berpikir).

4. Adaptasikan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan dan pengembangan siswa. 

5. Lakukan asesmen terhadap hasil belajar siswa dalam konteks pembelajaran.

(Brook and Brook ,2002:1)

DEFINISI PESERTA DIDIK

• Belajar tidak sekedar meniru dan membentuk bayangan dari apa yang

diamati atau diajarkan guru, tetapi secara aktif dapat menyeleksi,

menyaring, memberi arti, dan menguji kebenaran atas informasi yang

diterimanya.

• Pengetahuan yang dikonstruksi para peserta didik merupakan hasil

interpretasi yang bersangkutan terhadap peristiwa atau informasi yang

diterimanya.

KONSTRUKTIVISME MENURUT PARA KONSTRUKTIVIS

• Para pendukung konsktruktisme berpendapat bahwa pengertian yang dibangun setiap

individu peserta didik dapat berbeda dari apa yang diajarkan Guru (Bodner, 1987 dalam

Nggandi Katu, 1999:2).

• Menurut pandangan konstruktivis, belajar merupakan proses aktif siswa dalam

mengkonstruksi arti (teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain-lain).

• Belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman

atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga

pengertiannya dikembangkan. Paul Suparno (1997:61)

PROSES BELAJAR YANG BERCIRIKAN KONSTRUKTIVISME1. Belajar berarti membentuk makna.

2. Konstruksi arti sesuatu hal yang sedang dipelajari terjadi dalam proses yang terus menerus.

3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih dari itu, yaitu pengembangan pemikiran

dengan membuat pengertian baru.

4. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam keraguan yang merangsang

pemikiran lebih lanjut.

5. Situasi ketidakseimbangan adalah situasi yang baik untuk memacu belajar.

6. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman peserta didik dengan dunia fisik dan

lingkungannya.

7. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui peserta didik (konsep,

tujuan, motivasi) yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari (Paul Suparno, 1997:61).

KARAKTERISTIK IKLIM PEMBELAJARAN SESUAI KONSTRUKTIVISME

1. Peserta didik tidak dipandang sebagai suatu yang pasif melainkan individu yang memiliki tujuan

serta dapat merespon situasi pembelajaran berdasarkan konsepsi awal yang dimilikinya.

2. Guru hendaknya melibatkan proses aktif dalam pembelajaran yang memungkinkan peserta didik

mengkonstruksi pengetahuannya.

3. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang datang dari luar, melainkan melalui seleksi secara personal

dan sosial. 

TUNTUTAN GURU DALAM IKLIM PEMBELAJARAN

1. Mengetahui dan mempertimbangkan pengetahuan awal siswa.

2. Melibatkan siswa dalam kegiatan aktif.

3. Memperhatikan interaksi sosial dengan melibatkan siswa

dalam diskusi kelas atau kelompok.

TANTANGAN KONDISI PENDIDIKAN DI INDONESIA

(a) Perkembangan IPTEK, POLITIK, SOSBUD yang semakin cepat dan banyak

perubahan,

(b) Laju teknologi komunikasi informasi yang tinggi,

(c) Sumber belajar semakin beragam,

(d) Tuntutan kemandirian, kerja sama, kemampuan melakukan relasi sosial,

kemampuan untuk berpikir kritis, memecahkan masalah.

MENGATASI PERSAINGAN DI DUNIA PENDIDIKAN

• Siswa itu harus dibekali agar mampu bersaing dalam era globalisasi, era

otonomi, dan era pasar terbuka.

• Perubahan yang terjadi di lingkungan kita, menuntut perubahan-perubahan

dalam pembelajaran.

• PAKEM dilaksanakan dalam pembelajaran peserta didik dikarenakan

berbagai tantangan yang akan dihadapi mereka saat ini.

PILAR-PILAR PAKEM (DARI SEGI GURU)

A = Aktif. Dalam hal ini guru aktif dalam :

- Memantau kegiatan belajar siswa

- Memberi umpan balik

- Memberi pertanyaan yang menantang

- Mempertanyakan gagasan siswa

• K = Kreatif. Hal ini guru dituntut untuk kreatif

dalam :

- Mengembangkan kegiatan yang beragam

- Membantu alat bantu belajar sederhana

E = Efektif, yaitu guru harus mampu mencapai

tujuan

pembelajaran.

• M = Menyenangkan. Dalam hal ini guru menciptakan

suasana pembelajaran yang menyenangkan dan

tidak membuat anak takut salah, takut

ditertawakan, takut dianggap sepele.

PILAR-PILAR PAKEM (DARI SEGI SISWA)

A = Aktif. Dalam hal ini siswa aktif :

1) Bertanya

2) Mengemukakan gagasan

3) Mempertanyakan gagasan orang lain dan

gagasannya.

K = Kreatif. Hal ini siswa dituntut untuk kreatif

dalam :

1) Merancang / membuat sesuatu

2) Menulis/ mengarang

E = Efektif, yaitu siswa harus menguasai

ketrampilan yang diperlukan.

M = Menyenangkan. Dalam hal pembelajaran

membuat anak:

1) Berani mencoba

2) Berani bertanya

3) Berani mengemukakan pendapat/gagasan

4) Berani mempertanyakan gagasan orang lain

DIMENSI PROSES BELAJAR MENGAJAR

1) Penyusunan program dan perangkat pembelajaran sebagai upaya persiapan pelaksanaan

proses pembelajaran

2) Penyajian dan teknik model belajar mandiri dengan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif

dan Menyenangkan)

3) Perilaku siswa yang muncul dari kegiatan model belajar mandiri yang merupakan

penilaian

proses pembelajaran.

EMPAT PILAR UTAMA PAKEM

(a) Aktif.

(b) Kreatif.

(c) Efektif.

(d) Menyenangkan. Huruf ”P” merupakan pembelajaran.

DEFINISI PEMBELAJARAN

• Pengorganisasian atau penciptaan atau pengaturan

suatu kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya yang

memungkinkan terjadinya belajar pada peserta didik.

PEMBELAJARAN AKTIF

• Pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik (student

centered ) daripada berpusat pada guru (teacher centered). 

• Mengaktifkan peserta didik, kata kunci yang dapat dipegang guru

adalah adanya kegiatan yang dirancang untuk dilakukan siswa baik

kegiatan berpikir (minds-on) dan berbuat (hands-on).

• Fungsi dan peran guru lebih banyak sebagai fasilitator.

PERBEDAAN PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT(PADA GURU)

Guru sebagai pengajar.

• Penyampaian materi pelajaran dominan melalui ceramah.

• Guru menentukan apa yang mau diajarkan dan bagaimana siswa

mendapatkan

informasi yang mereka pelajari.

PADA SISWA

Guru sebagai fasilitator dan bukan penceramah.

Fokus pembelajaran pada siswa bukan Guru.

Siswa aktif belajar 

Siswa mengontrol proses belajar dan menghasilkan karya sendiri

tidak mengutip dari Guru

Pembelajaran bersifat interaktif

KEGIATAN SISWA PADA STRATEGI MENGAJAR YANG (BERPUSAT PADA GURU)

•Membacakan

• Menjelaskan

• Memberikan instruksi

• Memberikan informasi

• Berceramah

• Pengarahan tugas-tugas

• Membimbing dalam tanya jawab

KEGIATAN SISWA PADA STRATEGI MENGAJAR YANG (BERPUSAT PADA SISWA)

Bermain peran

Menulis dengan kata-kata sendiri

Belajar kelompok

Memecahkan masalah

Diskusi/berdebat

Mempraktikkan keterampilan

Melakukan kegiatan penyelidikan

RUANG KELAS

• Pengelolaan kelas diperlukan untuk membangkitkan minat belajar siswa dan

meningkatkan keaktifan siswa belajar, ruang kelas dapat dibuat menarik dengan

cara mengubah tata letak/formasi bangku 

• Memberikan waktu yang cukup untuk siswa berpikir dan menghasilkan karya.

• Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggugah kreativitas seperti :

“mengapa”, “bagaimana”, “apa yang terjadi jika…” dan bukan pertanyaan “apa”,

“kapan”.

MENGIDENTIFIKASI GURU KREATIF

• Mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga mampu

memenuhi berbagai

tingkat kemampuan siswa.

• Mampu menciptakan Kegiatan belajar yang dibuat dengan

memperhatikan/ menyesuaikan

level perkembangan kognisi, mental dan emosi dari siswa

CIRI-CIRI SISWA KREATIF

• Mampu memotivasi diri 

• Berpikir kritis

• Daya imaginasi tinggi (imaginative)

• Berpikir orisinil/bukan kutipan dari Guru (original )

• Memiliki tujuan untuk ingin berprestasi

• Menyampaikan pemikiran dengan bahasa sendiri.

PEMBELAJARAN KREATIF

• Pembelajaran yang menstimulasi siswa untuk

mengembangkan gagasannya dengan memanfaat

sumber belajar yang ada.

STRATEGI MENGAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS • Memberi kebebasan pada siswa untuk mengembangkan gagasan dan

pengetahuan baru.

• Bersikap respek dan menghargai ide-ide siswa.

• Penghargaan pada inisiatif dan kesadaran diri siswa

• Penekanan pada proses bukan penilaian hasil akhir karya siswa

PEMBELAJARAN EFEKTIF

• Efektif memiliki makna manjur, mujarab, berdampak, membawa

pengaruh, memiliki akibat dan membawa hasil.

• Pembelajaran yang menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa

setelah proses pembelajaran berlangsung (seperti dicantumkan dalam

tujuan pembelajaran).

FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

• Profesional Leardersip,

• Shared vision and goals,

• A Learning Environment,

• Concentration on learning and

teaching,

• High expectations,

• Positive reinforcement,

• Monitoring progress,

• Pupiil right and responsibiltes,

• Purposeful teaching,

• A learning organisation,

• Home scoll prtnership.

CIRI SUASANA BELAJAR YANG TIDAK MENYENANGAKAN

• Tertekan

• Perasaan terancam

• Perasaan menakutkan

• merasa tidak berdaya

• tidak bersemangat

• Malas/tidak berminat

• Jenuh/bosan

• Suasana pembelajaran monoton

• Pembelajaran tidak menarik

iswa

CIRI SUASANA BELAJAR YANG MENYENANGKAN

• Rileks

• Bebas dari tekanan

• Aman

• Menarik

• Bangkitnya minat belajar

• Adanya keterlibatan penuh

• Perhatian peserta didik tercurah

• Lingkungan belajar yang menarik (misalnya keadaan kelas terang)

• Pengaturan tempat duduk leluasa

(untuk peserta didik bergerak)

• Bersemangat

• Perasaan gembira

• Konsentrasi tinggi

PENGERTIAN PAKEM

• Proses pembelajaran dimana guru harus menciptakan suasana pembelajaran

sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,

mengemukakan gagasan, kreatif, kritis serta mencurahkan perhatian

/konsentrasinya secara penuh dalam belajar serta suasana pembelajaran yang

menimbulkan kenyamanan bagi siswa untuk belajar.

• Guru memanfaatkan berbagai sumber belajar untuk pencapaian hasil belajar

yang telah ditentukan.

GARIS BESAR PAKEM

GURU

• Guru sebagai fasilitatorSISWA • Siswa lebih mendominasi dan mewarnai

pembelajaran.

• Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang

mengembangkan pemahaman dan kemampuan

mereka dengan penekanan pada belajar melalui

berbuat (learning by doing).• Siswa giat dan dinamis mengikuti pembelajaran.

LINGKUNGAN (KELAS INDOOR/OUTDOOR, LABORATORIUM)

• Guru mengatur lingkungan kelas dengan cara memajang buku-buku dan bahan belajar yang menarik, menyediakan pojok untuk membaca.

• Guru harus memajang hasil karya siswa di kelas.• Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat belajar.• Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif termasuk cara belajar kelompok.• Guru menerapkan berbagai strategi/model pembelajaran.• Guru memotivasi siswa melalui kegiatan yang menantang kemampuan siswa untuk berpikir kreatif, kritis dan mampu memecahkan masalah.Guru menggunakan berbagai macam strategi mengajar termasuk pembelajaran lebih interaktif dalam kelompok serta lebih banyak praktik.

• Kelas dibuat semenarik mungkin• Secara fisik dan mental aktif ditandai dengan tercurahnya konsentrasi yang tinggi• Siswa berani mengemukakan gagasan• Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.• Siswa tidak malu terlibat aktif dalam kegiatan• Tata letak /formasi kelas diubah dan disesuaikan dengan kegiatan.

KRITERIA SISWA AKTIF

• Menulis

• Berdiskusi

• Berdebat

• Memecahkan masalah

• Mengajukan pertanyaan

• Menjawab pertanyaan

• Menjelaskan

• Menganalisis

• Mensintesa

• Mengevaluasi

• Kriteria Efektif

KETERCAPAIAN TARGET HASIL BELAJAR SISWA

• Siswa mampu menguasai konsep.

• Siswa mampu mengaplikasikan konsep pada masalah sederhana.

• Siswa menghasilkan produk tertentu.

• Siswa termotivasi untuk giat belajar.

KRITERIA PEMBELAJARAN KREATIF

• Berpikir kritis.

• Memecahkan masalah secara konstruktif

• Ide/gagasan yang berbeda

• Berpikir konvergen (pemencahan masalah yang “benar” atau “terbaik”)

• Berpikir divergen (beragam alternatif pemecahan masalah)

• Fleksibilitas dalam berpikir (melihat dari berbagai sudut pandang)

• Berpikir terbuka

KRITERIA PEMBELAJARAN MENYENANGKAN

• Interaktif

• Dinamik

• Menarik

• Menggembirakan

• Atraktif

• Menimbulkan inspirasi

PADA WAKTU GURU MELAKSANAKAN PAKEM (MEMAHAMI SIKAP YANG DIMILIKI SISWA)

a. Rasa ingin tahu yang besar.

b. Keinginan untuk belajar.

c. Daya imaginasi yang tinggi.

MENGENAL KARAKTER SISWA

• Guru sebaiknya mengenal perbedaan kemampuan, harapan, pengalaman,

dan sikap terhadap sekolah.

• Latar belakang ekonomi dan sosial dari setiap siswa.

• Guru dapat membantu siswa apabila mendapat kesulitan sehingga anak

belajar secara optimal. 

MEMANFAATKAN PERILAKU SISWA DALAM PENGORGANISASI BELAJAR

• Sebagai makhluk sosial siswa bermain secara berkelompok

sehingga mereka dapat mengerjakan tugas belajar

berpasangan/berkelompok.

• Siswa perlu diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas

secara individu agar bakat individunya berkembang.

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS KREATIF, DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

a. Guru memberikan tugas-tugas praktik

b. Guru Mengajukan pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata

“mengapa”, “bagaimana”, “apa yang terjadi jika… (tipe open question)

MENGEMBANGKAN RUANG KELAS SEBAGAI LINGKUNGAN BELAJAR YANG MENARIK

• Hasil pekerjaan siswa di pajang di kelas.

• Pajangan dapat berupa: gambar, peta, diagram, model,

puisi, karangan dan lain sebagainya.

MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DAN OBJEK BELAJAR

• Lingkungan fisik, sosial dan budaya dapat berperan sebagai sumber

belajar sekaligus objek belajar.

• Siswa dapat diberi kegiatan untuk melakukan pengamatan (dengan

seluruh inderanya), mencatat, merumuskan pertanyaan,

berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat

diagram.

MEMBERIKAN FEEDBACK YANG BAIK UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN BELAJAR

a. Feedback yang diberikan hendaknya mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan

siswa.

b. Feedback diungkapkan secara santun dengan maksud agar siswa lebih percaya diri.

c. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar serta

catatan yang bermakna untuk pengembangan siswa daripada sekedar pemberian

angka/

nilai.

MEMBEDAKAN ANTARA AKTIF FISIK DAN AKTIF MENTAL SISWA

• Siswa yang aktif secara fisik memiliki indikator : terlihat

sibuk bekerja dan bergerak.

• Siswa yang aktif secara mental memiliki indikator : sering

bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain,

mengungkap- kan gagasan.

SYARAT BERKEMBANGNYA AKTIFITAS MENTAL SISWA

• Tumbuhnya perasaan tidak takut ditertawakan, tidak

takut disepelekan atau tidak takut dimarahi jika salah.

• Guru hendaknya dapat menghilangkan rasa takut itu.

KOMPONEN PEMBELAJARAN

• Guru dapat merancang dan mengelola PBM yang

mendorong siswa untuk berperan aktif dalam

pembelajaran PAKEM.

GURU MELAKSANAKAN PBM DENGAN MERANCANG KEGIATAN SISWA

• Melakukan percobaan

• Diskusi kelompok

• Memecahkan masalah

• Mencari informasi di perpustakaan

• Menulis laporan/cerita/puisi

• Mengamati objek di luar kelas

• Berkunjung ke luar 

GURU MENGGUNAKAN BERBAGAI MEDIA/SUMBER BELAJAR

• Alat pabrikan atau alat yang dibuat sendiri

• Gambar/film/foto

• Kasus/ceritera

• Nara sumber

• Lingkungan sekitar

SISWA MELAKUKAN PERCOBAAN

• Menggunakan alat,

• Mengamati,

• Mengelompokkan,

• mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri

• Menarik kesimpulan

• Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri

• Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri

• Melakukan wawancara

• Membuat produk

AKTIFITAS SISWA

• Diskusi

• Mengajukan pertanyaan terbuka

• Mengajukan saran/ide

• Membuat karangan bebas/karya lain

• Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu)

• Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut

• Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan

• Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri

• Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegitan sehari-hari

AKTIFITAS GURU• Guru memantau proses belajar/kerja siswa.

• Guru memberikan umpan balik.

• Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau

tulisan.

• Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa. 

• Guru mengaitkan PBM dengan pengalaman siswa sehari-hari.

• Guru menilai PBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus.

PELAKSANAAN PAKEM

• Guru selain harus tahu hakikat PAKEM,

• Prinsip-prinsip pembelajaran konstruktivisme.

• Harus menguasai berbagai model pembelajaran.

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

• Model pembelajaran yang menekankan pada

pengembangan keterampilan psikomotor, keterampilan

berpikir , maupun keterampilan sosial.

PEMILIHAN MODEL PEMBELAJARAN

• Disesuaikan dengan tujuan dan target hasil belajar yang

ditetapkan berdasarkan hasil analisis Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar.

EMPAT RUMPUN MODEL PEMBELAJARAN (RUMPUN MODEL PEMROSESAN INFORMASI)

• Model-model pembelajaran dalam rumpun Pemrosesan Informasi bertitik tolak dari prinsip-

prinsip pengolahan informasi, yaitu yang merujuk pada cara-cara bagaimana manusia

menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data, mengenali masalah, menyusun

konsep, memecahkan masalah, dan menggunakan simbol-simbol.

• Model pembelajaran dalam rumpun ini berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk

memecahkan masalah, dengan demikian peserta didik dalam belajar menekankan pada berpikir

produktif.

• Model pembelajaran lainnya berhubungan dengan kemampuan intelektual secara umum, dan

sebagian lagi menekankan pada konsep dan informasi yang berasal dari disiplin ilmu secara

akademis.

JENIS MODEL PEMBELAJARAN KE DALAM PEMROSESAN INFORMASI ( PEMROSESAN INFORMASI PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF)

• Tokoh: Hilda Taba

Misi/tujuan/manfaat: Ditujukan secara khusus untuk pembentukan

kemampuan berpikir induktif yang banyak diperlukan pada dalam

kegiatan.

• Model ini akademik memiliki meskipun diperlukan juga untuk kehidupan

umumnya. 

Keunggulan melatihkan kemampuan menganalisis informasi dan

membangun konsep yang berhubungan dengan kecakapan berpikir.

LATIHAN INKUARI

• Tokoh: Richard Suchman

Misi/tujuan/manfaat : Sama dengan model berpikir induktif, model

ini ditujukan dalam untuk pembentukan akademik kemampuan

berpikir induktif yang banyak diperlukan kegiatan meskipun

diperlukan juga untuk kehidupan pada umumnya.

PEMBENTUKAN KONSEP

• Tokoh: Jerome Bruner, Good-now, dan Austin

Tujuan: Dirancang terutama untuk pembentukan kemampuan berpikir

induktif, peserta didik dilatih mempelajari konsep secara efektif.

PERKEMBANGAN KOGNITIF

• Tokoh: Jean Piaget, Irving Sigel, Edmun Sullivan, Lawrence dan Kohlberg

Misi/tujuan/manfaat: Dirancang terutama untuk pembentukan kemampuan

intelektual berpikir pada logis, ini berpikir/pengembangan umumnya, meskipun

dapat khususnya demikian pada kemampuan diterapkan kehidupan sosial dan

pengembangan moral.

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER

• Tokoh David Ausubel

Misi/tujuan/manfaat: Dirancang untuk meningkatkan kemampuan

mengolah informasi melalui penyajian materi beragam (ceramah,

membaca, dan media lainnya) dan menghubungkan pengetahuan

baru dengan struktur kognitif yang telah ada.

MNEMONICS  

• Tokoh: Pressley, Levin, Delaney 

Tujuan: Strategi belajar untuk mengingat dan mengasimilasi informasi.

(Sumber: Bruce Joyce dan Marsha Weil, 1980 dan Bruce Joyce, Marsha

Weil, dan Beverly Showers, 1992, 1996: Models of Teaching)

RUMPUN MODEL-MODEL PRIBADI /INDIVIDUAL

• Model pembelajaran yang termasuk rumpun model-model Personal/individual

menekankan pada pengembangan pribadi.

• Model pembelajaran ini menekankan pada proses dalam

“membangun/mengkonstruksi” dan mengorganisasi realita, yang memandang manusia

sebagai pembuat makna.

• Model pembelajaran rumpun ini memberikan banyak perhatian pada kehidupan

emosional.

• Fokus pembelajaran ditekankan untuk membantu individu dalam mengembangkan

hubungan individu dengan lingkungannya dan untuk melihat dirinya sendiri.

MODEL PENGAJARAN NONDIREKTIF

Tokoh: Carl Rogers

•Misi/Tujuan: Penekanan pada pembentukan kemampuan belajar sendiri

untuk mencapai pemahaman dan penemuan diri sendiri sehingga

terbentuk konsep diri.

•Model ini menekankan pada hubungan guru-peserta didik.

LATIHAN KESADARAN

• Tokoh: Fritz Perls, William SchutzMisi/Tujuan: Pembentukan kemampuan menjajagi dan menyadari pemahaman diri sendiri.

SINEKTIK

• William Gordon

Misi/Tujuan: Pengembangan individu dalam hal

kreativitas dan pemecahan masalah kreatif.

SISTEM KONSEPTUAL DAVID HUNT

• Misi/Tujuan: Didisain untuk meningkatkan kompleksitas pribadi dan fleksibilitas.

PERTEMUAN KELAS

• William Glasser

Misi/Tujuan: Pengembangan pemahaman diri dan

tanggungjawab pada diri sendiri dan kelompok sosial lainnya.

(Sumberi Bruce Joyce dan Marha Weil, 1980, Models of

Teaching, )

RUMPUN MODEL INTERAKSI SOSIAL

• Model pembelajaran yang termasuk dalam rumpun sosial ini menekankan hubungan individu dengan

masyarakat atau orang lain.

• Model ini memfokuskan pada proses di mana realitas adalah negosiasi sosial.

• Model pembelajaran dalam kelompok ini memberikan prioritas pada peningkatan kemampuan individu

untuk berhubungan dengan orang lain untuk meningkatkan proses demokratis dan untuk belajar

dalam masyarakat secara produktif.

• Tokoh-tokoh teori sosial juga peduli dengan pengembangan pikiran (mind) diri sebagai pribadi dan

materi keakademisan.

JENIS-JENIS MODEL PEMBELAJARAN RUMPUN INTERAKSI SOSIAL

• Kerja kelompok. (investigati-on group)

Tokoh: Herbert Thelen, John Dewey

Misi/tujuan: Mengembangkan keterampilan-keterampilan untuk berperan

dalam kelompok yang menekankan keterampilan komunikasi interpersonal

dan keterampilan inkuari ilmiah. Aspek-aspek pengembangan pribadi

merupakan hal yang penting dari model ini.

Inkuari Sosial

• Tokoh: Byron Massialas, Benjamin Cox

Misi/tujuan: Pemecahan masalah sosial, utamanya melalui

inkuari ilmiah dan penalaran logis.

Jurispru-dential

• Tokoh: National Laboratory Bethel, Maine Donald Oliver, James P.Shaver

Misi/tujuan: Pengembangan dan kerja keterampilan untuk interpersonal

mencapai, Jurispru-dential Training kelompok kesadaran, dan fleksibilitas

pribadi. Didisain utama untuk melatih kemampuan mengolah informasi

dan menyelesaikan isu kemasyarakatan dengan kerangka acuan atau

cara berpikir Jurisprudensial (ilmu tentang hukum-hukum manusia).

Role playing (Bermain peran)

• Tokoh: Fannie Shaftel, George Shafted

Tujuan: Disain untuk mengajak peserta didik dalam menyelidiki nilai-

nilai pribadi dan sosial melalui tingkah laku mereka sendiri dan nilai-

nilai yang menjadi sumber dari penyelidikan itu 

SIMULASI SOSIAL

• Tokoh: Sarene Boocock, Harold Guetzkow

Tujuan: Didisain untuk membantu pengalaman peserta didik melalui

proses sosial dan realitas dan untuk menilai reaksi mereka terhadap

proses- proses sosial tersebut, juga untuk memperoleh konsep-

konsep dan keterampilan-keterampilan pengambilan keputusan.

(Sumber: Bruce Joyce dan Marha Weil, 1980, Models of Teaching)

RUMPUN MODEL PERILAKU

• Model pembelajaran rumpun ini didasarkan pada suatu pengetahuan yang

mengacu pada teori perilaku, teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi

perilaku, atau perilaku terapi.

• Model pembelajaran rumpun ini mementingkan penciptaan lingkungan

belajar yang memungkinkan manipulasi penguatan perilaku secara efektif

sehingga terbentuk pola perilaku yang dikehendaki.

PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN

1. Istilah pembelajaran sama dengan proses belajar mengajar.

2. Konteks pembelajaran terdapat dua komponen penting, yaitu guru

dan peserta didik yang saling berinteraksi.

3. Pembelajaran didefinisikan sebagai pengorganisasian atau

penciptaan atau pengaturan suatu kondisi lingkungan yang sebaik-

baiknya yang memungkinkan terjadinya belajar pada peserta didik.

DEFINISI MODEL PEMBELAJARAN • Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

• Berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran.

• Guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. 

• Deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus,

rancangan unit pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program multimedia, dan

bantuan belajar melalui program komputer.

HAKIKAT MENGAJAR

• Membantu pelajar (peserta didik) memperoleh informasi,

ide, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, belajar, dan

bagaimana cara belajar.(JOYCE DAN WEIL)

POLA MODEL PEMBELAJARAN

• Kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem

lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik.

• Pola pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau

tahapan perbuatan/kegiatan guru-peserta didik yang dikenal dengan istilah sintaks.

• Secara implisit di balik tahapan pembelajaran tersebut terdapat karakteristik lainnya

dari sebuah model dan rasional yang membedakan antara model pembelajaran yang

satu dengan model pembelajaran yang lainnya.

KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN(PROSEDUR ILMIAH)

• Model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru dan peserta didik.

SPESIFIKASI HASIL BELAJAR YANG DIRENCANAKAN

• Model pembelajaran menyebutkan hasil-

hasil belajar secara rinci mengenai

penampilan peserta didik.

SPESIFIKASI LINGKUNGAN BELAJAR

• Model pembelajaran menyebutkan secara tegas

kondisi lingkungan dimana respon peserta didik

diobservasi.

KRITERIA PENAMPILAN

• Model pembelajaran merujuk pada kriteria penerimaaan penampilan

yang diharapkan dari para peserta didik.

• Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan dari

peserta didik yang dapat didemonstrasikannya setelah langkah-langkah

mengajar tertentu.

CARA PELAKSANAANNYA

• Model pembelajaran menyebutkan mekanisme yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan lingkungan.

MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN ASPEK MODEL PEMBELAJARAN (1. SINTAKS)

• Suatu model pembelajaran memiliki sintaks atau urutan atau

tahap-tahap kegiatan belajar yang diistilahkan dengan fase

yang menggambarkan bagaimana model tersebut bekerja

dalam praktiknya, misalnya bagaimana memulai pelajaran,

bagaimana memfasilitasi peserta didik dalam menggunakan

sumber belajar. (Bruce dan Weil (1980 dan 1992: 135-136)• .

SISTEM SOSIAL

• Menggambarkan bentuk kerja sama antara guru-peserta didik

dalam pembelajaran atau peran-peran guru dan peserta didik.

• Hubungannya satu sama lain serta jenis-jenis aturan yang harus

diterapkan.

MODEL PEMBELAJARAN

• Peran kepemimpinan guru bervariasi dalam satu model ke model pembelajaran

lainnya.

• Guru bertindak sebagai pusat kegiatan dan sumber belajar (hal ini berlaku pada

model yang terstruktur tinggi).

• Model pembelajaran yang terstruktur sedang peran guru dan peserta didik

seimbang.

• Model memberikan peran yang berbeda pada guru dan peserta didik.

PRINSIP REAKSI

• Menunjukkan kepada guru bagaimana cara menghargai atau menilai

peserta didik dan bagaimana menanggapi apa yang dilakukan oleh

peserta didik.

• Sebagai contoh, dalam suatu situasi belajar, guru memberi

penghargaan atas kegiatan yang dilakukan peserta didik atau

mengambil sikap netral.

SISTEM PENDUKUNG

• Menggambarkan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk

mendukung keterlaksanaan model pembelajaran, termasuk

sarana dan prasarana, misalnya alat dan bahan, kesiapan guru,

serta kesiapan peserta didik.

DAMPAK PEMBELAJARAN LANGSUNG

• Hasil belajar yang dicapai dengan cara mengarahkan para

peserta didik pada tujuan yang diharapkan sedangkan

DAMPAK PEMBELAJARAN IRINGAN

• Hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses

pembelajaran sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang

dialami langsung oleh peserta didik.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DALAM RPP

• Pembelajaran yang dirancang, selain berorientasi pada pilar-pilar

PAKEM, juga harus memperhatikan kegiatan minimal yang harus ada

dalam proses pembelajaran sesuai dengan pesan standar proses

(Permendiknas RI no 41, tahun 2007, tentang Standar Proses), yaitu

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

KEGIATAN EKSPLORASI

• Kegiatan untuk melibatkan peserta didik dalam mencari informasi yang luas

mengenai materi yang sedang dipelajari dari berbagai sumber belajar baik yang

ada di lingkungan sekolah atau di luar sekolah, misalnya melalui lembar kerja

peserta didik, buku teks, media masa (koran, majalah), internet, praktikum, atau

musium.

VARIASI METODE PEMBELAJARAN

• Metode diskusi.

• Metode eksperimen.

• Penugasan;

PENDEKATAN METODE PEMBELAJARAN

• Pendekatan lingkungan.

• Pendekatan proses.

• Pendekatan kontekstual.

KEGIATAN ELABORASI

• Kegiatan yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

memberikan arti pada informasi baru dengan menghubungkannya dengan pengetahuan

(informasi yang sudah dimiliki).

• Kemampuan peserta didik dalam mengelaborasi dapat berupa menguraikan materi yang

sedang dipelajari lebih rinci dan lebih lengkap.

• Kegiatan yang dapat dirancang misalnya melalui kegiatan membaca berbagai sumber

menganalisis bacaan, penyelesaian masalah, penyusunan laporan, diskusi kelompok ,

pameran produk, dan lain-lain.

KEGIATAN KONFIRMASI • Kegiatan guru untuk meminta penegasan atau pembenaran dari hasil eksplorasi, elaborasi, atau eksplanasi (penjelasan)

yang diberikan peserta didik.

• Kegiatan konfirmasi juga dapat berfungsi sebagai pemberian umpan balik dan kesempatan untuk memberikan penguatan baik dalam bentuk lisan, tulisan, dan isyarat.

• Kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa tanya jawab, laporan lisan, seminar, dan lain-lain.

• Kegiatan konfirmasi juga dapat digunakan untuk memfasilitasi peserta didik dalam merefleksikan hasil belajarnya dari berbagai sumber belajar.

• Kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi yang dipaparkan di atas, bukanlah sebagai nama dari urutan atau tahapan atau sintaks model pembelajaran.

• Guru dalam upaya menerapkan PAKEM dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik konsep yang akan dipelajari dan sesuai dengan tuntutan konstruktivisme.

• Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan dan sintaksnya memuat kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Thank You

Kingsoft OfficeMake Presentation much more fun

top related