menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampus
Post on 30-Jun-2015
91 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
Seiring bergulirnya waktu mengarungi samudra takdir
dari masa SMA hingga menanamkan tujuan atau niat untuk
mengais asa pada dunia kampus maka kita perlu mengetahui apa
yang perlu kita lakukan dalam dunia kampus itu sendiri.
Ketika kita sudah masuk dalam rana dunia kampus maka kita
bukan lagi menyandang status siswa/i melainkan mahasiswa/i.
Di dalam dunia kampus sudah pasti ada yang namanya civitas
akademika, baik dari Rektor, Pembantu rektor I, II dan III,
Dekan, Pembantu Dekan I, II dan III, Ketua Jurusan,
Seretaris Jurusan, Ketua Prodi, para pegawai dan mahasiswa.
Semua civitas akademika tersebut saling berkaitan satu sama
lainnya dan tidak bisa terpisah lepaskan. Dalam dunia kampus
mahasiswa sebagai komponen utama karena yang menjadi
orientasi atau muara dari pada kegiatan civitas akademis
adalah mahasiswa. Jadi sangat penting diperhatikan sebagai
denyut nadi kampus. Mahasiswa datang dari penjuru desa yang
berbeda tentu memiliki latar belakang yang berbeda dan
karakter yang berbeda pula.
Suatu perubahan yang yang ingin dicapai tidak akan
terjadi jika kita sebagai mahasiswa tidak mampu
mengaktualisasikan segala kemampuan kita sebagai wujud
tanggung jawab sosial sebagai mahasiswa, karena kampus hanya
sebuah benda mati yang tidak bisa berbuat sesuatu apapun
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
Seiring bergulirnya waktu mengarungi samudra takdir
dari masa SMA hingga menanamkan tujuan atau niat untuk
mengais asa pada dunia kampus maka kita perlu mengetahui apa
yang perlu kita lakukan dalam dunia kampus itu sendiri.
Ketika kita sudah masuk dalam rana dunia kampus maka kita
bukan lagi menyandang status siswa/i melainkan mahasiswa/i.
Di dalam dunia kampus sudah pasti ada yang namanya civitas
akademika, baik dari Rektor, Pembantu rektor I, II dan III,
Dekan, Pembantu Dekan I, II dan III, Ketua Jurusan,
Seretaris Jurusan, Ketua Prodi, para pegawai dan mahasiswa.
Semua civitas akademika tersebut saling berkaitan satu sama
lainnya dan tidak bisa terpisah lepaskan. Dalam dunia kampus
mahasiswa sebagai komponen utama karena yang menjadi
orientasi atau muara dari pada kegiatan civitas akademis
adalah mahasiswa. Jadi sangat penting diperhatikan sebagai
denyut nadi kampus. Mahasiswa datang dari penjuru desa yang
berbeda tentu memiliki latar belakang yang berbeda dan
karakter yang berbeda pula.
Suatu perubahan yang yang ingin dicapai tidak akan
terjadi jika kita sebagai mahasiswa tidak mampu
mengaktualisasikan segala kemampuan kita sebagai wujud
tanggung jawab sosial sebagai mahasiswa, karena kampus hanya
sebuah benda mati yang tidak bisa berbuat sesuatu apapun
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
Seiring bergulirnya waktu mengarungi samudra takdir
dari masa SMA hingga menanamkan tujuan atau niat untuk
mengais asa pada dunia kampus maka kita perlu mengetahui apa
yang perlu kita lakukan dalam dunia kampus itu sendiri.
Ketika kita sudah masuk dalam rana dunia kampus maka kita
bukan lagi menyandang status siswa/i melainkan mahasiswa/i.
Di dalam dunia kampus sudah pasti ada yang namanya civitas
akademika, baik dari Rektor, Pembantu rektor I, II dan III,
Dekan, Pembantu Dekan I, II dan III, Ketua Jurusan,
Seretaris Jurusan, Ketua Prodi, para pegawai dan mahasiswa.
Semua civitas akademika tersebut saling berkaitan satu sama
lainnya dan tidak bisa terpisah lepaskan. Dalam dunia kampus
mahasiswa sebagai komponen utama karena yang menjadi
orientasi atau muara dari pada kegiatan civitas akademis
adalah mahasiswa. Jadi sangat penting diperhatikan sebagai
denyut nadi kampus. Mahasiswa datang dari penjuru desa yang
berbeda tentu memiliki latar belakang yang berbeda dan
karakter yang berbeda pula.
Suatu perubahan yang yang ingin dicapai tidak akan
terjadi jika kita sebagai mahasiswa tidak mampu
mengaktualisasikan segala kemampuan kita sebagai wujud
tanggung jawab sosial sebagai mahasiswa, karena kampus hanya
sebuah benda mati yang tidak bisa berbuat sesuatu apapun
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
terhadap diri kita apabila kita hanya berdiam tanpa berbuat
apapun tetapi kita harus mampu melakukan sesuatu melalui
segi pemikiran dan bergerak dalam organisasi sebagai tempat
latihan dalam mengembangkan kemampuan kita.
Dunia kampus mungkin tak asing lagi bagi kita yang
berstatus mahasiswa saat ini. Dunia kampus yang bergerak
dalam bidang apapun pastinya bermuara pada pembentuk manusia
menjadi tenaga-tenaga yang siap untuk berkerja dalam
kemampuan masing-masing dan skil yang memang ingin di asah.
Tetapi kebanyakan dunia kampus pada saat ini adalah ajang
saling berkenalan dengan para dosen dan sesama mahasiswa,
ajang mengejar cinta dan ajang memamerkan gaya penampilan.
Mungkin pada saat ini banyak dari para mahasiswa yang
memandang dunia kampus hanya untuk menuntut ilmu saat duduk
didalam ruangan kuliah dan hanya mendengarkan para dosen
berceloteh tanpa melihat peran dari pada mahasiswa yang
sebenarnya. Apakah mahasiswa hanya diam merenungi begitu
saja mendengar ocehan dosen dan menerimanya dengan lapang
dada tanpa ada pengolahan kembali dan tanpa ada tanggapan?
Sadarilah, menjadi mahasiswa bukan untuk memperoleh IP
(nilai) tinggi dan ijazah. Mahasiswa adalah pribadi yang
selalu berproses mempertajam otak dan nurani dengan cara
membaca, menulis, berdialog, diskusi dan berorganisasi.
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
terhadap diri kita apabila kita hanya berdiam tanpa berbuat
apapun tetapi kita harus mampu melakukan sesuatu melalui
segi pemikiran dan bergerak dalam organisasi sebagai tempat
latihan dalam mengembangkan kemampuan kita.
Dunia kampus mungkin tak asing lagi bagi kita yang
berstatus mahasiswa saat ini. Dunia kampus yang bergerak
dalam bidang apapun pastinya bermuara pada pembentuk manusia
menjadi tenaga-tenaga yang siap untuk berkerja dalam
kemampuan masing-masing dan skil yang memang ingin di asah.
Tetapi kebanyakan dunia kampus pada saat ini adalah ajang
saling berkenalan dengan para dosen dan sesama mahasiswa,
ajang mengejar cinta dan ajang memamerkan gaya penampilan.
Mungkin pada saat ini banyak dari para mahasiswa yang
memandang dunia kampus hanya untuk menuntut ilmu saat duduk
didalam ruangan kuliah dan hanya mendengarkan para dosen
berceloteh tanpa melihat peran dari pada mahasiswa yang
sebenarnya. Apakah mahasiswa hanya diam merenungi begitu
saja mendengar ocehan dosen dan menerimanya dengan lapang
dada tanpa ada pengolahan kembali dan tanpa ada tanggapan?
Sadarilah, menjadi mahasiswa bukan untuk memperoleh IP
(nilai) tinggi dan ijazah. Mahasiswa adalah pribadi yang
selalu berproses mempertajam otak dan nurani dengan cara
membaca, menulis, berdialog, diskusi dan berorganisasi.
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
terhadap diri kita apabila kita hanya berdiam tanpa berbuat
apapun tetapi kita harus mampu melakukan sesuatu melalui
segi pemikiran dan bergerak dalam organisasi sebagai tempat
latihan dalam mengembangkan kemampuan kita.
Dunia kampus mungkin tak asing lagi bagi kita yang
berstatus mahasiswa saat ini. Dunia kampus yang bergerak
dalam bidang apapun pastinya bermuara pada pembentuk manusia
menjadi tenaga-tenaga yang siap untuk berkerja dalam
kemampuan masing-masing dan skil yang memang ingin di asah.
Tetapi kebanyakan dunia kampus pada saat ini adalah ajang
saling berkenalan dengan para dosen dan sesama mahasiswa,
ajang mengejar cinta dan ajang memamerkan gaya penampilan.
Mungkin pada saat ini banyak dari para mahasiswa yang
memandang dunia kampus hanya untuk menuntut ilmu saat duduk
didalam ruangan kuliah dan hanya mendengarkan para dosen
berceloteh tanpa melihat peran dari pada mahasiswa yang
sebenarnya. Apakah mahasiswa hanya diam merenungi begitu
saja mendengar ocehan dosen dan menerimanya dengan lapang
dada tanpa ada pengolahan kembali dan tanpa ada tanggapan?
Sadarilah, menjadi mahasiswa bukan untuk memperoleh IP
(nilai) tinggi dan ijazah. Mahasiswa adalah pribadi yang
selalu berproses mempertajam otak dan nurani dengan cara
membaca, menulis, berdialog, diskusi dan berorganisasi.
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
Menjadi mahasiswa adalah perjuangan untuk membangun diri
guna kehidupan masa depan yang baik bagi pribadi dan
masyarakatnya.
Oleh karena itu kita perlu menggenjot apa yang menjadi
potensi kita dalam sebuah wada yakni organisasi baik
organisasi internal maupun eksternal.
Organisasi adalah suatu tmpat atau wadah yang mampu
memfasilitasi pengetahuan dan potensi diri. Apabila kita
mngtkan apa kaitannya pendidikan dan organisasi, misalkan
kita ambilkan contoh sebuah bangunan rumah dapat dikatakan
(pendidikan) sedangkan pondasi , pintu dll dapat diktakn
sebagai (organisasi). Jadi pendidikan tidak lepas degan
organisasi karena ketika kita mengetahui sebenarnya di dalam
organisasi menyimpan jutaan bahkan ribuan pngtahuan yang
harus digali. Organisasi merupkan salah satu pendukung atau
merupakan salah satu alat tuk meningkatkan yang namanya
kemampuan diri. Kalau kita sadar pendidikan di kmpus hanya
25% saja sisanya di masyarakat dan di dalam organisasi.
Kalau kita logikakan apakah kita sudah puas hanya belajar
dikampus yang notabenya hanya 25%??? Saya rasa kaum pendidik
akan marah dan kesal apabila dikatakan bangga hanya 25%
saja. Makanya disinilah organisasi sangat dibutuhkan
peranannya. Sehingga masuk didalam organisasi kita akan
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
Menjadi mahasiswa adalah perjuangan untuk membangun diri
guna kehidupan masa depan yang baik bagi pribadi dan
masyarakatnya.
Oleh karena itu kita perlu menggenjot apa yang menjadi
potensi kita dalam sebuah wada yakni organisasi baik
organisasi internal maupun eksternal.
Organisasi adalah suatu tmpat atau wadah yang mampu
memfasilitasi pengetahuan dan potensi diri. Apabila kita
mngtkan apa kaitannya pendidikan dan organisasi, misalkan
kita ambilkan contoh sebuah bangunan rumah dapat dikatakan
(pendidikan) sedangkan pondasi , pintu dll dapat diktakn
sebagai (organisasi). Jadi pendidikan tidak lepas degan
organisasi karena ketika kita mengetahui sebenarnya di dalam
organisasi menyimpan jutaan bahkan ribuan pngtahuan yang
harus digali. Organisasi merupkan salah satu pendukung atau
merupakan salah satu alat tuk meningkatkan yang namanya
kemampuan diri. Kalau kita sadar pendidikan di kmpus hanya
25% saja sisanya di masyarakat dan di dalam organisasi.
Kalau kita logikakan apakah kita sudah puas hanya belajar
dikampus yang notabenya hanya 25%??? Saya rasa kaum pendidik
akan marah dan kesal apabila dikatakan bangga hanya 25%
saja. Makanya disinilah organisasi sangat dibutuhkan
peranannya. Sehingga masuk didalam organisasi kita akan
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
Menjadi mahasiswa adalah perjuangan untuk membangun diri
guna kehidupan masa depan yang baik bagi pribadi dan
masyarakatnya.
Oleh karena itu kita perlu menggenjot apa yang menjadi
potensi kita dalam sebuah wada yakni organisasi baik
organisasi internal maupun eksternal.
Organisasi adalah suatu tmpat atau wadah yang mampu
memfasilitasi pengetahuan dan potensi diri. Apabila kita
mngtkan apa kaitannya pendidikan dan organisasi, misalkan
kita ambilkan contoh sebuah bangunan rumah dapat dikatakan
(pendidikan) sedangkan pondasi , pintu dll dapat diktakn
sebagai (organisasi). Jadi pendidikan tidak lepas degan
organisasi karena ketika kita mengetahui sebenarnya di dalam
organisasi menyimpan jutaan bahkan ribuan pngtahuan yang
harus digali. Organisasi merupkan salah satu pendukung atau
merupakan salah satu alat tuk meningkatkan yang namanya
kemampuan diri. Kalau kita sadar pendidikan di kmpus hanya
25% saja sisanya di masyarakat dan di dalam organisasi.
Kalau kita logikakan apakah kita sudah puas hanya belajar
dikampus yang notabenya hanya 25%??? Saya rasa kaum pendidik
akan marah dan kesal apabila dikatakan bangga hanya 25%
saja. Makanya disinilah organisasi sangat dibutuhkan
peranannya. Sehingga masuk didalam organisasi kita akan
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
memiliki persaingan (musuh positif) untuk meningkatkan
kualitas kita. Nilai tamba misalnya ketika masuk dalam
sebuah kepanitiaan: (1) Dengan menjadi anggota panitia suatu
kegiatan, kita mendapat pengalaman berorganisasi. Bagaimana
bekerja dalam komunitas yang terdiri dari individu-individu
majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Ada
yang berpikir cepat dan nyambung dengan pikiran kita, namun
ada juga yang lemot dan kurang nyambung. (2) Dengan
kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus belajar
strategi menyatukan visi, membagi kerja, dan menjalankan
tugas. Istilah kerennya, job description masing-masing tugas
harus jelas. Berbagai benturan yang mungkin terjadi saat
menyatukan visi, tentu akan menjadi tambahan pengalaman
tersendiri. Begitu pula saat pembagian kerja, kita menjadi
terbiasa untuk bekerja secara team work, saling bahu
membahu, mendukung satu dengan lainnya. (3) Selain
memperoleh pengalaman berorganisasi, kita juga mendapatkan
pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang yang kita
kerjakan. Misalnya, bila bertugas sebagai seksi humas kita
akan mendapat pengalaman bagaimana berhubungan dengan orang
lain di luar kelompok sendiri, bagaimana mempromosikan
kegiatan yang kita buat dan media yang akan digunkan.
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
memiliki persaingan (musuh positif) untuk meningkatkan
kualitas kita. Nilai tamba misalnya ketika masuk dalam
sebuah kepanitiaan: (1) Dengan menjadi anggota panitia suatu
kegiatan, kita mendapat pengalaman berorganisasi. Bagaimana
bekerja dalam komunitas yang terdiri dari individu-individu
majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Ada
yang berpikir cepat dan nyambung dengan pikiran kita, namun
ada juga yang lemot dan kurang nyambung. (2) Dengan
kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus belajar
strategi menyatukan visi, membagi kerja, dan menjalankan
tugas. Istilah kerennya, job description masing-masing tugas
harus jelas. Berbagai benturan yang mungkin terjadi saat
menyatukan visi, tentu akan menjadi tambahan pengalaman
tersendiri. Begitu pula saat pembagian kerja, kita menjadi
terbiasa untuk bekerja secara team work, saling bahu
membahu, mendukung satu dengan lainnya. (3) Selain
memperoleh pengalaman berorganisasi, kita juga mendapatkan
pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang yang kita
kerjakan. Misalnya, bila bertugas sebagai seksi humas kita
akan mendapat pengalaman bagaimana berhubungan dengan orang
lain di luar kelompok sendiri, bagaimana mempromosikan
kegiatan yang kita buat dan media yang akan digunkan.
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
memiliki persaingan (musuh positif) untuk meningkatkan
kualitas kita. Nilai tamba misalnya ketika masuk dalam
sebuah kepanitiaan: (1) Dengan menjadi anggota panitia suatu
kegiatan, kita mendapat pengalaman berorganisasi. Bagaimana
bekerja dalam komunitas yang terdiri dari individu-individu
majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Ada
yang berpikir cepat dan nyambung dengan pikiran kita, namun
ada juga yang lemot dan kurang nyambung. (2) Dengan
kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus belajar
strategi menyatukan visi, membagi kerja, dan menjalankan
tugas. Istilah kerennya, job description masing-masing tugas
harus jelas. Berbagai benturan yang mungkin terjadi saat
menyatukan visi, tentu akan menjadi tambahan pengalaman
tersendiri. Begitu pula saat pembagian kerja, kita menjadi
terbiasa untuk bekerja secara team work, saling bahu
membahu, mendukung satu dengan lainnya. (3) Selain
memperoleh pengalaman berorganisasi, kita juga mendapatkan
pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang yang kita
kerjakan. Misalnya, bila bertugas sebagai seksi humas kita
akan mendapat pengalaman bagaimana berhubungan dengan orang
lain di luar kelompok sendiri, bagaimana mempromosikan
kegiatan yang kita buat dan media yang akan digunkan.
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
Kehidupan kampus telah menjadi bagian besar kehidupan
mahasiswa. Di satu sisi, seorang mahasiswa dituntut untuk
selalu menggunakakan kesempatannya guna memperkaya khazanah
pengetahuan akalnya, sedang di sisi lain, seorang mahasiswa
harus mampu menunjukkan kelebihannya dalam berbagai segi.
Pemanfaatan waktu yang memang sudah seharusnya
diperhitungkan sejak awal, sudah harus menjadi tantangan
bagi seorang mahasiswa dalam pemanfaatan kesempatan yang
dimilikinya.
Porsi atau bagian terbesar dari ilmu pengetahuan
diperoleh pada masa kuliah, sedangkan yang diberikan oleh
sebuah organisasi adalah mengusahakan tambahan ilmu dalam
rangka stadium general untuk menjadikan insan akademik
seorang mahasiswa menjadi seorang cendikia yang berwawasan
lengkap dan bulat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu agar mahasiswa tidak hanya berpikir dalam alam
spesialisasi disiplin ilmunya.
Sebagai closse stagement saya bahwasanya Kebebasan
akal akan membentuk kemerdekaan berfikir seseorang akan
tetapi diperlukan landasan moral dan keyakinan yang
seimbang. Banyak jalan yang bisa ditempuh untuk satu tujuan
akan tetapi setiap jalan punya sekat yang berbeda. Maka
proses adalah segalanya sampai pada keyakinan dalam rasa
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
Kehidupan kampus telah menjadi bagian besar kehidupan
mahasiswa. Di satu sisi, seorang mahasiswa dituntut untuk
selalu menggunakakan kesempatannya guna memperkaya khazanah
pengetahuan akalnya, sedang di sisi lain, seorang mahasiswa
harus mampu menunjukkan kelebihannya dalam berbagai segi.
Pemanfaatan waktu yang memang sudah seharusnya
diperhitungkan sejak awal, sudah harus menjadi tantangan
bagi seorang mahasiswa dalam pemanfaatan kesempatan yang
dimilikinya.
Porsi atau bagian terbesar dari ilmu pengetahuan
diperoleh pada masa kuliah, sedangkan yang diberikan oleh
sebuah organisasi adalah mengusahakan tambahan ilmu dalam
rangka stadium general untuk menjadikan insan akademik
seorang mahasiswa menjadi seorang cendikia yang berwawasan
lengkap dan bulat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu agar mahasiswa tidak hanya berpikir dalam alam
spesialisasi disiplin ilmunya.
Sebagai closse stagement saya bahwasanya Kebebasan
akal akan membentuk kemerdekaan berfikir seseorang akan
tetapi diperlukan landasan moral dan keyakinan yang
seimbang. Banyak jalan yang bisa ditempuh untuk satu tujuan
akan tetapi setiap jalan punya sekat yang berbeda. Maka
proses adalah segalanya sampai pada keyakinan dalam rasa
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
Kehidupan kampus telah menjadi bagian besar kehidupan
mahasiswa. Di satu sisi, seorang mahasiswa dituntut untuk
selalu menggunakakan kesempatannya guna memperkaya khazanah
pengetahuan akalnya, sedang di sisi lain, seorang mahasiswa
harus mampu menunjukkan kelebihannya dalam berbagai segi.
Pemanfaatan waktu yang memang sudah seharusnya
diperhitungkan sejak awal, sudah harus menjadi tantangan
bagi seorang mahasiswa dalam pemanfaatan kesempatan yang
dimilikinya.
Porsi atau bagian terbesar dari ilmu pengetahuan
diperoleh pada masa kuliah, sedangkan yang diberikan oleh
sebuah organisasi adalah mengusahakan tambahan ilmu dalam
rangka stadium general untuk menjadikan insan akademik
seorang mahasiswa menjadi seorang cendikia yang berwawasan
lengkap dan bulat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu agar mahasiswa tidak hanya berpikir dalam alam
spesialisasi disiplin ilmunya.
Sebagai closse stagement saya bahwasanya Kebebasan
akal akan membentuk kemerdekaan berfikir seseorang akan
tetapi diperlukan landasan moral dan keyakinan yang
seimbang. Banyak jalan yang bisa ditempuh untuk satu tujuan
akan tetapi setiap jalan punya sekat yang berbeda. Maka
proses adalah segalanya sampai pada keyakinan dalam rasa
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
yang bukan kata-kata. Mari hanyut dalam proses perjalanan
yang tak berbatas. Aku hanya manusia yang lahir dari perut
ibuku dialah wanita paling mulia bagiku di dunia ini, aku
dilahirkan dalam keluarga sederhana, rasa syukur yang tak
terhingga aku bisa hidup dan diberi nikmat yang sanggat luar
biasa ini, layaknya manusia lain aku harus bisa menghargai
rasa syukur ini dengan segala sesuatunya. Untuk itu
kenalilah aku dengan apa adanya bukan dengan adanya apa!!!
“Tak ada kata lusa untuk hari kemarin dan tak ada kata
panjang untuk hari esok. Jika hari esok sudah tidak bisa
merubah apa yang berlaku hari ini, tetapi hari ini masih
bisa merubah apa yang akan terjadi pada hari esok. Selamat
menempuh asa tersisa!!!”
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
yang bukan kata-kata. Mari hanyut dalam proses perjalanan
yang tak berbatas. Aku hanya manusia yang lahir dari perut
ibuku dialah wanita paling mulia bagiku di dunia ini, aku
dilahirkan dalam keluarga sederhana, rasa syukur yang tak
terhingga aku bisa hidup dan diberi nikmat yang sanggat luar
biasa ini, layaknya manusia lain aku harus bisa menghargai
rasa syukur ini dengan segala sesuatunya. Untuk itu
kenalilah aku dengan apa adanya bukan dengan adanya apa!!!
“Tak ada kata lusa untuk hari kemarin dan tak ada kata
panjang untuk hari esok. Jika hari esok sudah tidak bisa
merubah apa yang berlaku hari ini, tetapi hari ini masih
bisa merubah apa yang akan terjadi pada hari esok. Selamat
menempuh asa tersisa!!!”
MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM DUNIA KAMPUS*(From: Watowuan Tyno – For : Juniorku)*
yang bukan kata-kata. Mari hanyut dalam proses perjalanan
yang tak berbatas. Aku hanya manusia yang lahir dari perut
ibuku dialah wanita paling mulia bagiku di dunia ini, aku
dilahirkan dalam keluarga sederhana, rasa syukur yang tak
terhingga aku bisa hidup dan diberi nikmat yang sanggat luar
biasa ini, layaknya manusia lain aku harus bisa menghargai
rasa syukur ini dengan segala sesuatunya. Untuk itu
kenalilah aku dengan apa adanya bukan dengan adanya apa!!!
“Tak ada kata lusa untuk hari kemarin dan tak ada kata
panjang untuk hari esok. Jika hari esok sudah tidak bisa
merubah apa yang berlaku hari ini, tetapi hari ini masih
bisa merubah apa yang akan terjadi pada hari esok. Selamat
menempuh asa tersisa!!!”
top related