mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektromekanik
Post on 21-Oct-2015
123 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A i
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK
PROGRAM KEAHLIAN PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK
MENGOPERASIKAN MESIN PRODUKSI DENGAN KENDALI
ELEKTROMEKANIK
KODE MODUL
M.PTL.OPS.004(1).A
Milik Negara Tidak Diperdagangkan
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A ii
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK
PROGRAM KEAHLIAN PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK
MENGOPERASIKAN MESIN PRODUKSI DENGAN KENDALI
ELEKTROMEKANIK
Tim Penulis:
1.Ngatimin, S.Pd
2.Drs. Suharto
3.Drs. Heru Oktavianus
Fasilitator:
Wiono, S.Pd
KODE MODUL
M.PTL.OPS.004(1).A
Milik Negara Tidak Diperdagangkan
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan
modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan program-
program keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik instansi maupun
perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak 300 modul manual
terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga puluh dua) program keahlian
yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi Perkantoran dan Akuntansi),
Pertanian (Agroindustri pangan dan nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya
Ternak Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu,
Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata Busan, Teknik
Bangunan (Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik
Konstruksi Batu Beton, Tekni Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio
Vidio, Teknik Elektronika Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik,
Teknik Distribusi, Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin
(Mekanik Otomotif, Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar
Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik
Pemesinan), Teknologi Informasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa
Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa
Indonesia.
Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (Competency
Based Training/CBT). Diharapkan modul-modul ini digunakan sebagai sumber
belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kejuruan khususnya SMK
dalam mencapai standar kompetensi kerja yang diharapkan dunia kerja.
Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya terdiri
atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan Penataran Guru
(PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari berbagai perguruan
Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan Teknologi (BLPT) dan
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A iv
unsure dunia usaha dan industri (DU/DI), dan berbagai sumber referensi yang
digunakan baik dari dalam dan luar negri. Modul dilakukan melalui beberapa tahap
pengerjaan termasuk validasi dan uji coba kepada para peserta Diklat/Siswa di
beberapa SMK.
Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima masukan-masukan
konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi dunia usaha dan
industri, para akademis, dan para psikologis untuk dihasilkannya Sumber Daya
Manusia (SDM) tingkat menengah yang handal. Pada kesempatan baik ini kami
sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak terutama tim penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator,
serta para editor atas dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pemikiran
untuk dihasilkannya modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK
atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.
Jakarta, Desember 2005
a.n. Direktur Jenderal Manajemen
Pendidikan
Dasar dan Menengah
Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
Dr. Joko Sutrisno, MM
NIP 131415680
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………… i
Daftar isi ………………………………………………………………………………. iii
Peta kedudukan modul ………………………………………………………….. vi
Mekanisme pemelajaran ………………………………………………………… vii
Glossary ………………………………………………………………………………… viii
BAB. I PENDAHULUAN .………………………………………………………. 1
A. Deskripsi …………………………………………………………… 1
B. Prasyarat ………………………………………………………….. 2
C. Petunjuk penggunaan modul ……………………………..… 2
D. Tujuan akhir ………………………………………………………. 4
E. Kompetensi ……………………………………………………….. 6
F. Cek kemampuan ………………………………………………… 10
BAB. II PEMELAJARAN .……………………………………………………… 13
A. Rencana belajar Siswa 1……………………………………… 13
B. Kegiatan belajar ………………………………………………… 15
Kegiatan belajar 1. Macam-macam Titik Kontak
dan Saklar Manual ………… 15
a. Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..… 15
b. Materi Pembelajaran…………………………………… 15
c. Rangkuman ……………………………………………… 47
d. Evaluasi…………………………………………………….. 49
e. Kunci Jawaban ………..……………………………….. 50
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A vi
C. Rencana Belajar Siswa 2 ...................................... 53
Kegiatan belajar 2. .......................................... 56
a. Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..….. 56
b. Materi Pembelajaran …………………………………… 56
c. Rangkuman ……………………………………………… . 77
d. Evaluasi…………………..………………………………….. 78
e. Kunci Jawaban ……. ...……………………………….... . 79
f. Kriteria Penilaian Praktik ………………………………. 81
D. Rencana Belajar Siswa 3 ...................................... 84
Kegiatan belajar 3. Rangkaian Mula Jalan
Reverse-Forward Dan
Pengereman…………………… 87
a. Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..….. 87
b. Materi Pembelajaran …………………………………… 87
c. Rangkuman ……………………………………………….. 116
d. Evaluasi ………………….………………………………….. 117
e. Kunci Jawaban ..……………………………………….... 119
f. Kriteria Penilaian Praktik ……………………………… 124
E. Rencana Belajar Siswa 4 ...................................... 127
Kegiatan Belajar 4. Rangkaian Kontrol
Kecepatan Motor Listrik
Dahlander ........................ 129
a. Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..….. 129
b. Materi Pembelajaran …………………………………… 129
c. Rangkuman ……………………………………………….. 150
d. Evaluasi ………………….………………………………….. 151
e. Kunci Jawaban ..……………………………………….... 152
f. Kriteria Penilaian Praktik ……………………………… 153
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A vii
BAB. III EVALUASI …………………………………………………………..….. 156
A. Soal Test Evaluasi ………………………………………….. 156
B. Kunci Jawaban………………………………………………… 159
BAB. IV PENUTUP ……………………………………………………………...... 162
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT ....................... 163
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 164
KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK ............................... 165
FORMAT PENILAIAN ................................................. 168
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A vi
PETA KEDUDUKAN MODUL
Peta ini (shadow dan font merah) menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang harus dilalui peserta diklat
dalam menyelesaikan modul.
Kedudukan Modul ini
(Mengoperasikan mesin Produksi dengan Kendali Elektromekanik)
Untuk mempelajari modul ini peserta Diklat terlebih dahulu harus menyelesaikan Kompetensi awal yaitu;
Kompetensi PTL.KON.001, PTL.KON.002, PTL.KON.007, PTL.KON.008.
Setelah menyelesaikan modul ini peserta Diklat dapat melanjutkan kompetensi PTL.OPS.005, PTL.OPS.006 (Bagi yang
belum). Dapat pula melanjutkan kompetensi PTL.HAR.007 dan PTL.HAR.012
PTL.KON.002
PTL.KON.001
PTL.KON.007
PTL.KON.008
PTL.OPS.006
PTL.OPS.005TAMATAN
SMK
PPTTLL..OOPPSS..000044
PTL.HAR.007
PTL.HAR.012
Pengendali Mesin Listrik
Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan Kendali Elektromekanik_________________________________________________________
PTL.OPS 004_________________________________________________________
MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme
pemelajaran sebagai berikut:
YT
Y
T
START
Lihat Petunjuk Penggunaan Modul
Lihat Kedudukan Modul
Nilai ≥ 7
Modul berikutnya/Uji
Kompetensi
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
KerjakanEvaluasi
Nilai ≥ 7
KerjakanCek Kemampuan
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A viii
GLOSSARY
No. Istilah Keterangan
1. Bimetal Logam paduan yang terbuat dari 2 unsur berbeda
2. Dahlander
Istilah motor listrik tiga fasa yang kecepatan
putarannya dapat diubah (cepat/lambat atau
tinggi/rendah)
3. Forward Arah putaran maju suatu motor listrik
4. Fuse Pemutus arus
5. Inching/JoggingIstilah yang digunakan untuk menjalankan motor
listrik pada operasi sesaat
6. Indikator gangguan Lampu tanda
7.Kendali
Elektromekanik
Pengendalian semi otomatis berdasarkan pada
mekanik elektrik
8. Koil Kumparan kawat pada kontaktor/relay
9. Kontak Titik tempat persambungan arus listrik
10. Kontaktor magnetSaklar kontak yang bekerja berdasarkan
kemagnetan
11. Motor listrik Mesin yang merubah energi listrik menjadi mekanik
12. Mula jalan Awalan gerak sebuah motor listrik
13. NO Normally open (kondisi kontak terbuka saat normal)
14. NC Normally close (kondisi kontak tertutup saat normal)
15. PengeremanProses memberhentikan putaran suatu motor listrik
baik secara elektris maupun secara mekanis
16. Push button Tombol yang bekerja dengan penekanan
17. Relay Saklar yang beroperasi dengan magnet listrik
18. Reset Operasi untuk mengembalikan pada keadaan semula
19. Reverse Arah putaran mundur suatu motor listrik
20. SoketTempat persambungan listrik antara komponen
dengan pengawatan listriknya
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A ix
No. Istilah Keterangan
21. S O PStandard Operational Prosedure (petunjuk
pelaksanaan operasi yang ditetapkan)
22. TDR Time delay relay = Rele penunda waktu
23. Tegangan jaringJala-jala sumber listrik yang digunakan sebagai
tegangan sumber
24. Timer Alat yang bekerja menggunakan batas waktu
25. Tombol tekan OffTombol tekan yang biasanya digunakan
menonaktifkan (menghentikan) suatu aliran listrik
26. Tombol tekan ONTombol tekan yang biasanya digunakan
mengaktifkan (mengoperasikan) suatu aliran listrik
27. TORThermal Overload Relay = relay yang bekerja
berdasarkan suhu akibat arus listrik yang berlebihan
28. U, V, WTerminal untuk penyambungan ujung-ujung
kumparan pada motor listrik 3 fasa
29. Y (Star/Bintang)
Sistem penghubungan kumparan motor listrik 3 fasa
berbentuk bintang, yang akan menentukan
tegangan kerja motor listrik tersebut
30. ∆ (Delta/Segitiga)
Sistem penghubungan kumparan motor listrik 3 fasa
berbentuk segitiga, yang akan menentukan
tegangan kerja motor listrik tersebut
31.Y Rangkap (Double
Star/Bintang)
Kedua pasang kumparan motor dahlander secara
hubungan bintang
32.∆ Rangkap ( Double
Delta/Segitiga)
Kedua pasang kumparan motor dahlander secara
hubungan segitiga
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A x
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Pengalaman belajar yang diharapkan dari modul ini adalah penguasaan
keterampilan yang sangat diperlukan untuk menunjang pemenuhan
kompetensi seseorang dalam hal mengoperasikan mesin produksi dengan
kendali elektromekanik. Dengan ruang lingkup pembelajaran tentang
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis
pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi. Memahami SOP,
mengidentifikasi komponen dan memahami fungsi komponen pengoperasian
mesin produksi dengan kendali elektromekanik. Memahami diagram kerja dan
sistem kelistrikan, memahami urutan operasi serta memahami kebijakan dan
prosedur K3 pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik.
Pada modul ini dibahas tentang jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam
Rangkaian Pengendali Dasar dan peralatan yang digunakannya, antara lain
pembahasan tentang saklar, kontaktor magnet, thermal overload relay (TOR),
dan time delay relay. Empat kelompok keterampilan yang akan diberikan
dalam modul ini adalah tentang: Pertama Saklar manual dan kontaktor
magnet; Kedua Rangkaian sederhana menggunakan kontaktor dan rele
penunda waktu (Time delay relay); Ketiga Rangkaian mula jalan-reverse-
Forward dan Pengereman; dan kelompok keempat adalah Rangkaian kontrol
kecepatan motor listrik dahlander.
Strategi pembelajaran yang disarankan pada modul ini adalah berlatih melalui
suatu kegiatan praktik, sehingga dalam pembelajarannya diharapkan ada
perlengkapan yang menunjang.
Dengan modul ini, sangat memungkinkan bagi Siswa yang lebih cepat untuk
maju pada kompetensi berikutnya sesuai dengan kecepatan masing-masing.
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A xi
B. Prasyarat
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah
pengetahuan tentang simbol listrik dan dasar-dasar listrik/elektronika. Untuk
menyelesaikan modul ini peserta Diklat harus terlebih dahulu menyelesaikan
kompetensi dasar sebagai berikut:
1. PTL. KON. 002 Menyiapkan bahan kebutuhan kerja
2. PTL. KON. 001 Melaksanakan persiapan pekerjaan awal
3. PTL. KON. 007 Memasang sistem perpipaan dan saluran
4. PTL. KON. 008 Memasang dan menyambung sistem pengawatan
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Petunjuk bagi Siswa:
Untuk dapat dinyatakan lulus, Anda harus:
(a) Menjawab semua pertanyaan dengan benar
(b) Mengerjakan seluruh tugas-tugas yang diberikan
(c) Melaksanakan tugas praktek dengan benar
(d) Mengisi lembaran kerja yang diberikan tiap kegiatan belajar
Langkah yang harus ditempuh:
(a) Menyiapkan bukti penguasaan kemampuan awal yang dipersyaratkan
(b) Melaksanakan test kemampuan awal yang dipersyaratkan
(c) Mempelajari isi modul ini dengan seksama
(d) Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, antara lain sbb;
1. Buku modul M.PTL. OPS. 004 (1) A
2. Menggunakan pakaian kerja
3. Membaca Manual Book pengoperasian mesin produksi
4. Alat ukur dan pemeriksaan bahan elektromekanik
5. Lembaran kerja
6. Perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A xii
Aktifitas yang harus dilakukan Siswa adalah:
1. Membaca dan mempelajari bahan referensi sebagai penunjang materi yang
akan diberikan
2. Menyelesaikan semua tugas yang diberikan
3. Meminta Guru/Pelatih/Instruktur untuk merespon kegiatan Saudara
4. Menyelesaikan tes formatif tiap kegiatan pembelajaran
5. Menyelesaikan tugas-tugas praktik
6. Dalam mengerjakan latihan, cobalah sendiri terlebih dahulu sebelum
melihat kunci jawaban
7. Kunci jawaban untuk masing-masing jawaban terdapat pada akhir kegiatan
tersebut.
Perlengkapan yang harus disiapkan oleh Guru:
1. Memberi penjelasan yang relavan dengan pembelajaran modul
2. Memberi bantuan pada Siswa yang mengalami hambatan belajar
3. Memeriksa tugas-tugas Siswa
4. Menyediakan laboratorium yang diperlengkapi komponen praktik yang
dituntut dalam modul
.
Aktifitas yang harus dilakukan Guru adalah:
1. Membantu Siswa dalam merencanakan Diklat yang akan ditempuh
2. Membimbing Siswa peserta Diklat dalam kegiatan pelatihan
3. Membantu Siswa dalam memahami konsep dan praktik
4. Mengorganisasikan seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan
5. Mempersiapkan prosesi dan perangkat penilaian
6. Melaksanakan penilaian hasil pelatihan
7. Mencatat pencapaian kemajuan peserta Diklat
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A xiii
D. Tujuan Akhir
1. Kinerja yang diharapkan:
1.1. Mempersiapkan operasi
Personil yang berwenang dikoordinasi untuk meyakinkan bahwa
pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak
lain yang terkait
Tombol dan indikator yang berkaitan dengan operasi dipersiapkan
sesuai SOP
Petunjuk operasi dilaksanakan sesuai deskripsi /urutan kerja pada
SOP
1.2. Melaksanakan operasi
Personil yang berwenang dikoordinasi untuk meyakinkan bahwa
pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak
lain yang terkait
Tombol dan indikator yang berkaitan dengan operasi sesuai SOP
Operasi dilaksanakan sesuai dengan petunjuk deskripsi/urutan kerja
pada SOP
1.3. Mengamati dan menangani masalah operasi
Gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan operasi
diidentifikasi, dengan memperhatikan toleransi yang sesuai instruksi
manual
Penyimpanan yang teridentifikasi penyebabnya ditentukan alternatif
penanggulangannya
Alternatif penyelesaian masalah dikonsultasikan dengan pihak
terkait di tempat kerja
Pemecahan masalah gangguan dilaksanakan sampai dengan
gangguan diselesaikan
1.4. Membuat laporan pengoperasian
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan
oleh lembaga
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A xiv
Format laporan disimpan/diarsipkan sesuai prosedur yang
ditetapkan
2. Kriteria Keberhasilan
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda harus mampu:
1. Membuat rangkaian kontrol magnetik sederhana pada aplikasi mesin-
mesin Listrik
2. Mengidentifikasikan peralatan operasi mesin listrik yang digunakan
3. Menjelaskan jenis-jenis kontak pada operasi mesin listrik
4. Menerapkan kontaktor magnet sebagai kendali mesin listrik
5. Menerapkan Thermal Overload Relay (TOR) untuk mengendalikan
operasi mesin-mesin listrik
6. Memahami prinsip penyambungan motor listrik 1 fasa dan 3 fasa
7. Membuat rangkaian kontrol motor listrik menggunakan kontaktor
untuk tujuan mula jalan, reverse-forward dan pengereman
8. Merangkai gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander lilitan
tunggal dan lilitan terpisah menggunakan kontaktor
9. Melacak gangguan pada kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal
maupun lilitan terpisah
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A 6
E. Kompetensi
KOMPETENSI : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanikKODE : PTL.OPS.004(1).ADURASI PEMELAJARAN : 100 Jam @ 45 menit
A B C D E F GLEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 1 1 1 1 1
KONDISI KINERJA
Dalam melaksanakan kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya:Kebijakan yang berlaku diperusahan harus dipatuhiPeralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakanDalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARSIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Mempersiapkan operasi
Peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian diidentifikasi masing-masing fungsinya sesuai SOP
Diagram kerja dan sistem kelistrikan dipahami berdasarkan standar praktis
Tombol dan indikator operasi diidentifikasi sesuai dengan diagram dan
Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi
Mengikuti standar K3 dalam pengoperasian pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Mengkoordinasikan persiapan pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik kepada pihak lain yang berwenang
Memhami SOP pengoperasian mesin produksidengan kendali elektro mekanik
Mengidentifikasi komponen pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Memahami fungsi komponen pengoperasin mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Memahami
Mengisi check list persiapan pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A 7
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARSIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
urutan operasi
Kebijakan dan prosedur K3 dipahami
diagram kerja dan sistem kelistrikan
Memahamiurutan operasi mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Memahami kebijakan dan prosedur K3 pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
2. Melaksanakan operasi
Personil yang berwenang di-koordinasi untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak lain yang terkait
Tombol dan indikator yang berkaitan dengan operasi dipersiapkan
Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi
Melakukan koordinasi persiapan pengoperasian dengan pihak lain yang berwenang
Melakukan start Up pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Melakukan shut down mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Menyiapkan tombol dan indikator pengoperasian mesin produksi dengan kendali elekto mekanik
Mengoperasikan mesin produksi dengan kednali elektro mekanik
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A 8
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARSIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
sesuai SOP
Operasi dilaksanakan sesuai deskripsi /urutan kerja pada SOP
3. Mengamati dan menangani masalah operasi
Gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan operasi diidentifikasi, dengan memperhatikan toleransi yang sesuai instruksi manual
Penyimpanan yang teridentifikasi penyebabnya ditentukan alternatif penanggulangan-nya
Alternatif penyelesaian masalah dikonsultasikan dengan pihak terkait di tempat kerja
Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi
Mengkonsultasikan alternatif pemecahan masalah gangguan pada pihak terkait
Menganalisa gangguan pada pengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Memahami cara mengatasi gangguan pada pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Mengatasi gangguan pada pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A 9
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARSIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Pemecahan masalah gangguan dilaksanakan sampai dengan gangguan diselesaikan
4. Membuat laporan pengoperasian
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan
Format laporan disimpan/diarsip-kan sesuai prosedur yang ditetapkan
Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 10
F. Cek Kemampuan
Gunakan tabel berikut ini untuk mengukur apakah calon peserta diklat telah
memahami masalah pengontrolan motor-motor listrik dengan
menggunakan kontaktor magnetik dalam pengoperasiannya? hal ini
diperlukan sebagai pengetahuan pendukung untuk dapat memproleh
kompetensi utama dalam pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik pada modul ini.
Kemampuan*
Ya TidakNo. Indikator Kinerja dan Kriteria keberhasilan
7 8 9 < 7
A1.
Menentukan Persyaratan KerjaInstruksi kerja dipahami
2. Gambar kerja dibuat dengan benar
3. Peralatan keselamatan kerja dipahami
4. Tanda keselamatan kerja dipahami
5. Bahan yang akan digunakan dipahami
6. Rencana dan langkah kerja dibuat
7. Mesin-mesin listrik yang digunakan ditentukan
B1.
Mempersiapkan pengoperasian mesin listrik Peralatan yang akan digunakan ditentukan
2. Peralatan yang diperlukan dipilih
3. Peralatan yang dipilih diperiksa
4. Peralatan pengaman yang akan digunakan ditentukan
5. Peralatan keselamatan kerja diperiksa
6. Peralatan keselamatan kerja digunakan
C1.
Melaksanakan pengoperasian mesin listrikRangkaian, Tombol dan Indikator operasi sesuai SOP
2. Petunjuk operasi dilaksanakan sesuai deskripsi /urutan kerja pada SOP
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 11
Kemampuan*
Ya TidakNo. Indikator Kinerja dan Kriteria keberhasilan
7 8 9 < 7
3. Melakukan koordinasi pada yang berwenang dengan pihak lain yang terkait
D1.
Mengamati dan menangani masalah operasiPenyimpanan yang teridentifikasi penyebabnya ditentu-kan alternatif penanggulangannya
2. Gangguan dan penyimpangan operasi diidentifikasi
3. Penyelesaian masalah dikonsultasikan dengan pihak terkait
4. Pemecahan masalah gangguan diselesaikan
E1.
Membuat laporan pengoperasian mesin listrikLaporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
2. Format laporan disimpan/diarsipkan sesuai prosedur
NB: * Berikan tanda √ pada kolom YA sesuai dengan score perolehan
kompetensi apabila item tersebut dinilai lebih dari 70.
* Berikan tanda √ pada kolom TIDAK pada setiap item apabila
perolehan score kompetensi antara 0 s.d 70.
Untuk menggunakan Cek kemampuan ini guru diklat dapat melakukan
dengan memberikan test kepada calon peserta diklat yang akan
mendapatkan kompetensi ”Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan
Kendali Elektromekanik” dengan cara calon peserta diklat untuk
mengerjakan soal test evaluasi yang terdapat pada setiap kegiatan belajar
dan bagian evaluasi akhir pada modul ini dengan mengikuti atau tanpa
mengikuti kegiatan belajar.
Format penilaian evaluasi kegiatan teori dan praktek dapat menggunakan
format yang tersedia dalam modul ini. Apabila calon peserta diklat dapat
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 12
mengerjakan seluruh soal evaluasi tersebut dengan hasil setiap kegiatan
belajar di atas 70 %, maka dinyatakan telah kompeten.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 13
BAB. II
PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa 1
Kompetensi : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
KODE : PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi:
1. Mempersiapkan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
2. Melaksanakan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan
kendali elektromekanik
4. Membuat laporan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
Penyajian modul ini dibagi dalam 4 Kegiatan Belajar yaitu:
Kegiatan Belajar 1 : Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor
Dan Rele Penunda Waktu TDR
Kegiatan Belajar 3 : Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan
Pengereman
Kegiatan Belajar 4 : Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik
Dahlander
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 14
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
1. Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
A Titik KontakB Saklar ManualC Perlengkapan
Pengendali Mesin Listrik
D Motor Listrik Arus Bolak balik
E Lembar Kerja Rangkaian Kendali Motor Listrik dengan MagnetikKontaktor
F Evaluasi Balajar 1
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 15
B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1. Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bagian modul ini diharapkan Anda mampu:
1. Menyebutkan macam-macam saklar push button
2. Mengidentifikasikan peralatan pengendali mesin listrik yang digunakan
3. Menjelaskan jenis-jenis kontak pada pengendali arus listrik
4. Menjelaskan penggunaan kontaktor magnet sebagai saklar kendali
5. Menjelaskan cara menggunakan thermal overload relay (TOR)
6. Menjelaskan cara menggunakan time delay relay
7. Memahami prinsip penyambungan motor listrik 1 fasa dan 3 fasa
b. Materi Pembelajaran
a. Titik Kontak
1. Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO)
Titik kontak ini sebelum bekerja dalam keadaan terbuka dan
bila bekerja maka titik kontak akan menutup sehingga mengalirkan
arus listrik. Titik kontak semacam ini banyak dipakai pada Push
Botton untuk tombol start karena hanya akan menghubungkan
kontak selama tombol ditekan.
(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja setelah (terbuka) ditekan (tertutup)
2. Titik Kontak Jenis b (Normally Close/NC)
Kontak ini dalam keadaan tertutup atau terhubung sehingga
mengalirkan arus listrik. Apabila kontak ini ditekan atau bekerja,
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 16
maka titik kontak akan terbuka sehingga arus akan terputus/terhenti.
Titik kontak ini banyak dipakai dalam Push Botton untuk tombol stop
karena kontaknya akan membuka, jika tombol ditekan
(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja Setelah (tertutup) ditekan (terbuka)
3. Titik Kontak Jenis c (NO dan NC)
Titik kontak ini bekerja dengan prinsip kedua kontak diatas.
Kontak ini memiliki tiga buah titik kontak. Apabila kontak belum
bekerja maka salah satu kontak akan terhubung dengan kontak lain
sedangkan kontak yang lain akan terbuka. Kontak ini memiliki tiga
buah titik kontak.
Kontak NC Kontak NC
Kontak NO Kontak NO
(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja
b. Saklar Manual
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan
memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang
yang mengoperasikannya. Dengan kata lain pengoperasian saklar ini
langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat
juga disebut saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan
menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api
terutama pada beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena itu
gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 17
sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor
listrik dapat dihubungkan langsung dengan jala-jala (direct on line), atau
dapat pula saklar ini digunakan sebagai starter (alat asut) pada motor-
motor listrik 3 fasa daya kecil.
1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch)
Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu
arah, Fungsinya untuk
memutus dan menghubung
saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor listrik
dengan daya kurang dari 1 PK.
2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)Saklar SPDT adalah saklar yang
terdiri dari satu kutub dengan dua arah
hubungan. Saklar ini dapat bekerja
sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub
positif atau fasanya saja.
3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari
dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya
dapat memutus dan menghubung saja.
4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua
arah. Sakelar jenis ini dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi
motor listrik dapat digunakan
sebagai pembalik putaran
motor listrik arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat
digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor
listrik.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 18
5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)Saklar TPST adalah sakelar dengan satu
arah pelayanan. Digunakan untuk
melayani motor listrik 3 fasa atau sistem
3 fasa lainnya.
6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke
dua arah. Saklar ini digunakan pada
instalasi motor listrik 3 fasa atau
sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat
digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik 3 fasa, layanan
motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai starter bintang
segitiga yang sangat sederhana.
7. Drum SwitchSaklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk seperti
drum dengan posisi handle (tangkai) penggerak memutus dan
menghubung berada di ujungnya. Drum switch digunakan pada
motor-motor listrik kecil sebagai penghubung motor listrik dengan
jala-jala (sumber tegangan). Jenis saklar ini banyak dipakai pada
industri dan perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada
dinding mesinnya. Pada bagian bawah sakelar terdapat lubang untuk
pemasangan pipa.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 19
8. Cam switch (saklar putar cam)Saklar ini adalah salah satu
jenis dari sakelar manual.
Cam switch banyak digunakan
dalam rangkaian utama pada
rangkaian kontrol. Misalnya
untuk hubungan bintang segitiga, membalik putaran motor listrik 1
fasa atau motor listrik 3 fasa.
Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah
pemutaran dan sakelar akan mengubah
kontak-kontak menutup atau membuka
dan beroperasi dalam satu putaran.
9. Push Button
Push Button merupakan suatu jenis
saklar yang banyak dipergunakan
dalam rangkaian pengendali dan
pengaturan. Saklar ini bekerja dengan
prinsip titik kontak NC atau NO saja,
kontak ini memiliki 2 buah terminal
baut sebagai kontak sambungan.
Sedangkan yang memiliki kontak NC
dan NO kontaknya memiliki 4 buah terminal
baut. Push button akan bekerja bila ada
tekanan pada tombol dan saklar ini akan
memutus atau menghubung sesuai dengan
jenisnya. Bila tekanan dilepas maka kontak
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 20
akan kembali ke posisi semula karena ada tekanan pegas.
Push Button pada umumnya memiliki konstruksi yang terdiri dari
kontak bergerak dan kontak tetap. Dari konstruksinya, maka push
button dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu:
Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan
menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila
tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap
sehingga arus listrik akan mengalir.
Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan
membuka bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak
bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan
terputus.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 21
Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut,
sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang
kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila
tombol ditekan maka kontak tertutup akan
membuka dan kontak yang membuka akan
tertutup.
Pada gambar disamping, posisi push
button pada kondisi normal (belum
ditekan) maka lampu 1 (hijau) yang
akan hidup (on) dan lampu 2 (merah)
akan mati (off)
Setelah ditekan, posisi push button
akan berubah, sehingga lampu 1
(hijau) akan mati (off) sedangkan
lampu 2 (merah) akan hidup (on)
lihat gambar disamping.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 22
c. Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik
1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET)
Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat
dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak
menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya. Selain
itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa
alat otomatis dan alat penghubung yang paling mudah adalah
dengan menggunakan sakelar magnet yang biasa dikenal dengan
kontaktor magnet. Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung
listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan
antara sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor
diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak
sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan arus
listrik.
Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang
bekerja berdasarkan prinsip kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja
jika ada gaya kemagnetan pada penarik kontaknya. Magnet
berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas kontak-
kontaknya dengan bantuan pegas pendorong. Sebuah kontaktor
harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan
kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama
pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang
bekerja pada tengangan DC atau AC. Pada tengangan AC, tegangan
minimal adalah 85% tegangan kerja, apabila kurang maka kontaktor
akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya.
Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak
normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 23
menutup (Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor
magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor
bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC
berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup
dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja
kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka
sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1
dan 2 adalah NO. Apabila tidak ada arus maka kontak akan tetap
diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan menutup switch maka
kontak 3 dan 4 akan menjai NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi
NC.
Contoh kontaktor Magnet
Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk
kontak utama dan kontak bantu. Kontak
utama tendiri dari kontak NO dan kontak
bantu terdiri dan kontak NO dan NC.
Konstruksi dari kontak utama berbeda
dengan kontak bantu, yang kontak
utamanya mempunyai luas permukaan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 24
yang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis.
Kotaktor pada umumnya memiliki kontak
utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga
memiliki beberapa kontak bantu untuk
berbagai keperluan. Kontak utama
digunakan untuk mengalirkan arus utama,
yaitu arus yang diperlukan untuk beban,
misalnya motor listrik, pesawat pemanas
dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu
digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan
untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu lampu
indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran kontak-kontak
kontaktor sebagai berikut:
NotasiKontak
Huruf Angka
Jenis
KontakPenggunaan
Utama
L1 L2 L3
R S T
U V W
1 3 5
2 4 6
NO
NO
Ke Jala-jala
Ke Motor
13 14 NO Pengunci
19 20
31 32NO Fungsi Lain
DsbBantu
-
-
21 22
41 42
dsb
NC
Pengaman
dan Fungsi
lain
Kumparan Magnet
(COIL)Notasi Huruf
a - b
A1 - A2
Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang
industri dan laboratonium. Hal ini karena kontaktor mudah
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 25
dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, dengan perlengkapan
elektronik dapat mengamankan rangkaian listrik.
Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:
a. Pelayanannya mudah
b. Momen kontak cepat
Sedangkan Kerugiannya:
a. Mahal harganya,
b. Perawatannya cukup sukar,
c. Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja,
maka kontaktor akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak
akan bekerja lagi walaupun sakelar induk telah disambung
kembali sebelum tombol start ditekan lagi.
Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan menggunaan
kontaktor harus dipahami rangkaian pengendali (control) dan
rangkaian utama. Rangkaian pengendali ialah rangkaian yang
hanya menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontak-
kontak bantunya. Sedangkan rangkaian utama ialah rangkaian
yang khusus memberikan hubungan beban dengan sumber
tegangan (jaIa-jala) 1 fasa atau 3 fasa. Bila kedua rangkaian itu
dipadu akan menjadi rangkaian pengawatan (circuit diagram).
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 27
konstruksi umum sebuah kontaktor dapat dilihat pada gambar diatas.
Kontaktor memiliki kontak diam dan kontak - kontak yang bergerak
apabila koil mendapat arus dari sumber. Kontaktor akan bekerja
selama koil mendapat arus. Apabila arus terputus maka kontaktor
akan kembali ke posisi semula.
2. THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)
Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap bebab
lebih dengan tujuan untuk menjaga dan melindungi motor listrik dari
kerusakan yang fatal akibat gangguan beban lebih. Thermal
Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik dari
arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati motor listrik terlalu
besar maka akan merusak beban, oleh sebab itu TOR akan
memutuskan rangkaian apabila ada arus listrik yang melebihi batas
beban.
Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama
2, 4, 6 sebelum ke beban (motor listrik). Gunanya untuk
mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan kepada
motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab
terjadinya beban lebih antara lain:
1) Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik
2) Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara
mendadak
3) Terjadinya hubung singkat
4) Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa.
Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik
akan mengalir pada belitan motor listrik yang dapat menyebabkan
kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk menghindari
hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 28
kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang
ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen
pemanas bimetal. Dan sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas
yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-kontak
mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka)
TOR bekerja berdasarkan prinsip
pemuaian dan benda bimetal.
Apabila benda terkena arus yang
tinggi, maka benda akan memuai
sehingga akan melengkung dan
memutuskan arus.
Bimetal
Terkena Panas
Arus yang berlebihan akan menimbulkan panas, sehingga
dapat membengkokkan benda bimetal.
9896
9597
98
95
96
Diagram Kontak TOR
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 29
1 3 5
2 4 6
95
96
97
98
A1
A2
Diagram Penyambungan TOR pada Kontaktor Magnet
Untuk mengatur besarnya arus maksimum yang dapat
melewati TOR, dapat diatur dengan memutar penentu arus dengan
menggunakan obeng sampai didapat harga yang diinginkan.
Berikut beberapa contoh penggunaan kontaktor dalam berbagai
rangkaian:
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 30
1. RANGKAIAN OFF MEMATIKAN DENGAN PUSH BUTTON
Informasi
Rangkaian ini merupakan Rangkaian
pengunci yang berarti walaupun
tombol dilepas kontaktor akan bekerja.
Pada saat sumber tegangan dinaikkan
maka lampu tanda stop menyala
(motor listrik dalam keadaan tidak
bekerja), jika tombol start ditekan,
maka motor listrik akan bekerja dan
lampu start menyala walaupun dilepas
motor listrik akan tetap bekerja.
Fungsi Kerja
1. Apabila tombol S tidak ditekan, maka kontak NO terhubung
dan lampu H menyala. Sedangkan koil K kontaktor tidak
bekerja (koil tidak mendapat sumber tegangan).
2. Jika tombol S ditekan, maka koil kontaktor akan bekerja dan
menarik kontak kontaknya, sehingga kontak NC membuka
dan lampu H mati.
3. Lampu H ini akan mati tergantung lamanya kita menekan
tombol S.
4. Jika tombol S dilepas lampu H akan menyala kembali.
2. RANGKAIAN ON OFF DENGAN PENGUNCI INTERLOCK
Informasi
Rangkaian ini merupakan gabungan dari Rangkaian ON OFF yang
dibantu dengan pengunci. yang artinya ketika tombol ditekan dan
lampu tanda ON menyala maka walaupun tombol ON dilepas
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 31
motor listrik akan tetap bekerja. Mematikannya yaitu dengan
menekan tombol stop dan walaupun dilepas motor listrik tidak
bekerja karena dihubungkan dengan pengunci.
Fungsi Kerja
Apabila NO di tekan, maka
arus akan mengalir pada koil
sehingga menyebabkan
lampun ON menyala.
Namun perbedaan disini
apabila tombol dilepas lampu
tidak akan mati, karena
terjadi penguncian yaitu
tombol NO dihubung paralel
dengan kontak NC.
TIME DELAY RELAY
Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak
digunakan dalam instalasi motor listrik terutama instalasi yang
membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan
kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan
kontrol lain, contohnya dengan MC
(Magnetic Contactor), Thermal Over
Load Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan
kontrol ini adalah sebagai
pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer
ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup
atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem
4
3~
1 53
62
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 32
bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang
bekerja menggunakan induksi Magnet dan menggunakan
rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi
motor listrik akan bekerja bila motor listrik mendapat tegangan
AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup
kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik,
terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel.
Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay
akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan
besarnya pengisisan kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan
dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC.
Kumparan Timer Kontak langsung Kontak
timer
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber
arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka
secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO
menjadi NC dan NC menjadi NO.
T
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 33
Kaki-kaki Timer Soket Timer
Pada umumnya timer
memiliki 8 buah kaki yang 2
diantaranya merupakan kaki
koil sebagai contoh pada
gambar yaitu kaki 2 dan 7,
sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1
akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8
akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut
akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.
d. MOTOR LISTRIK ARUS BOLAK BALIK
Konstruksi dasar sebuah motor listrik terdiri dari dua bagian pokok yaitu
bagian yang tetap (stator) dan bagian yang bergerak/beputar (rotor).
Bagian stator pada motor listrik terdiri dari pasangan kutub magnet,
yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada umumnya kutub magnet
pada sebuah motor listrik adalah kutub magnet buatan yang dibuat
berdasarkan prinsip kerja elektromagnetik.
4
3
2
1 8
7
6
5
INPUT1 2
3456
7 8
1
2
3 4
5
6
78
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 34
Untuk keperluan tersebut pada stator motor listrik terdapat kumparan
untuk mengalirnya arus listrik kemagnetan. Oleh karena itu kumparan
tersebut disebut kumparan kemagnetan (magnetic winding). Arus listrik
yang mengalir pada kumparan kemagnetan akan membentuk fluks
magnetik utama. Kumparan kemagnetan disini disebut juga kumparan
stator karena terletak pada stator motor listrik. Bagian rotor pada motor
listrik terdiri dari kumparan yang dialiri oleh arus listrik dari luar dan oleh
karena itu disebut kumparan tegangan (voltage winding). Arus listrik
yang mengalir pada kumparan tegangan akan membentuk arah fluks
magnetik bantu. Kumparan tegangan disini disebut juga kumparan rotor
karena terletak pada rotor motor listrik. Kumparan rotor pada motor
listrik arus bolak balik memperoleh tegangan atau arus listrik
berdasarkan jumlah fasa tenaga listrik yang digunakan. Oleh karena itu
motor listrik arus bolak balik dikenal 2 jenis motor listrik yakni motor
listrik satu fasa dan motor listrik tiga fasa.
1. Motor Listrik AC 1 fasa
Pada motor listrik AC 1 fasa, rotornya terletak dalam medan
magnetik yang berubah-ubah (bergerak) sehingga pada rotor
terbentuk tegangan induksi. Tegangan induksi menimbulkan arus
listrik pada batang-batang rotor. Arus induksi pada rotor
menimbulkan medan magnetik terbentuk disekitar rotor R. Karena
adanya fenomena interaksi antara medan magnetik utama M yang
berputar dan medan magnetik terbentuk disekitar rotor R maka
rotor akan berputar.
Pada saat kondisi pengasutan (starting), interaksi kedua medan
magnetik (magnetik utama M yang berputar dan medan magnetik R
terbentuk disekitar rotor) belum mampu menyebabkan berputarnya
rotor. Untuk itu, diperlukan medan magnetik bantu Aux yang fasanya
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 35
berbeda fasa dengan medan magnetik M. Secara teoritis, diharapkan
kedua medan magnetik tersebut berbeda fasa 90°.
Untuk menghasilkan medan magnetik yang berbeda fasa tentunya
diperlukan dua arus listrik bolak balik yang berbeda fasa. Oleh
karena itu, kumparan stator terdiri dari dua bagian yang masing-
masing disebut kumparan stator utama ZM dan kumparan stator
bantu ZAux. Pada masing-masing kumparan mengalir kuat arus listrik
utama IM dan kuat arus listrik bantu IAux. Masing-masing arus akan
membentuk medan magnetik.
Listrik arus bolak balik yang dipasok pada motor listrik adalah listrik
arus bolak balik berfasa satu sedangkan pada kumparan stator
diharapkan terbentuk dua listrik arus bolak balik yang berbeda fasa
90°. Untuk memenuhi kondisi ini, secara praktis dapat dilakukan
dengan dua cara, yakni menggunakan kapasitor dan menggunakan
rangkaian fasa belah (split phase).
1. Motor listrik Kapasitor
Motor listrik kapasitor (capacitor motor)
adalah motor listrik satu fasa yang
menggunakan kapasitor sebagai
penggeser fasa arus listrik bantu IAux .
Kapasitor C dipasang pada rangkaian
kumparan bantu dan dipasang secara
seri dengan kumparan bantu ZAux.
Besar impedansi kumparan bantu ZAux
sama besar dengan impedansi kumparan utama ZM.
2. Motor listrik Fasa Belah
Motor listrik fasa Belah (split phase
motor) adalah motor listrik satu fasa
yang menggunakan kumparan Bantu
IM
Z ZAu
IAu
IM
ZM
ZAu
x
IAu
xC
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 36
ZAux sebagai penggeser fasa arus listrik bantu IAux. Besar
impedansi kumparan bantu ZAux
tidak sama besar dengan impedansi kumparan utama ZM.
2. Motor Listrik AC 3 fasa
Pada dasarnya, motor listrik tiga fasa memiliki 3 (tiga) kumparan
stator yang terpisah satu dengan lainnya. Masing-masing kumparan
stator terdiri atas satu ujung masuk dan satu ujung keluar. Oleh
karena itu, secara keseluruhan pada sebuah motor listrik tiga fasa
terdapat 6 (enam) ujung sisi kumparan stator. Perhatikan gambar
berikut;
Kumparan Z1 mempunyai ujung masuk U1 dan ujung keluar U2
Kumparan Z2 mempunyai ujung masuk V1 dan ujung keluar V2
Kumparan Z3 mempunyai ujung masuk W1 dan ujung keluar W2
Keenam ujung kumparan
dikeluarkan dari dalam motor
listrik dan terletak pada kotak
terminal (terminal box). Keenam
ujung kumparan ditempatkan 2
(dua) baris yang setiap barisnya
merupakan ujung kumparan
sejenis dari ketiga kumparan.
Penempatan 2 (dua) ujung
kumparan tidak pada baris yang
sama. Setiap ujung kumparan
ditempatkan pada kotak terminal
menggunakan mur-baut. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan
cara penghubungan ujung-ujung kumparan stator.
a)
b)
U2 V2 W2
W1U1 V1
Z1 Z2 Z3
W2 U2 V2
U1 V1 W1
L1 L2 L3 N
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 37
Sehubungan dengan keperluan tertentu, ujung-ujung kumparan
stator tersebut dapat dihubungkan dengan sumber tenaga listrik tiga
fasa dalam bentuk pola tertentu, yakni sambungan kumparan stator
dalam bentuk hubungan segitiga (-delta) ataupun hubungan
bintang (Y-star).
1. Hubungan Segitiga
Hubungan segitiga
terbentuk bila dilakukan
penyatuan masing-masing
ujung kumparan stator berbeda
jenis dari 2 (dua) buah
kumparan stator yang berlainan
sedangkan masing-masing titik
simpul dihubungkan dengan
masing-masing fasa dari
sumber tenaga listrik tiga fasa.
Karakteristik tegangan dan kuat
arus listrik pada hubungan
segitiga adalah: Besar tegangan
terbentuk pada kumparan =
besar tegangan sumber
UZ1 = U1
Besar kuat arus pada kumparan = besar kuat arus sumber/ 3
31
1
II Z
Keterangan gambar di atas
U1 disatukan dengan W2 dan dihubungkan dengan fasa L1
V1 disatukan dengan U2 dan dihubungkan dengan fasa L2
W1 disatukan dengan V2 dan dihubungkan dengan fasa L3
a)
b)
W1
=V
U1
Z3
IZ1
Z1
Z
UZ
I1
U1
V1
=U
L1
L2
L3
W U2 V2
U1 V1 W
L L L3 N
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 38
2. Hubungan Bintang
Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik pada hubungan
bintang:
31
1
UU Z
Kuat arus pada kumparan = Kuat arus sumber
11 II Z
Hubungan bintang terbentuk bila dilakukan penyatuan masing-
masing ujung kumparan stator sejenis dari ketiga kumparan
stator sedangkan ketiga ujung lainnya dihubungkan dengan
masing-masing fasa dari sumber tenaga listrik tiga fasa.
Keterangan gambar hubungan
bintang di samping berikut;
U2, V2 dan W2 saling
disatukan dan menjadi titik
netral N
U1 dihubungkan dengan
fasa L1
V1 dihubungkan dengan
fasa L2
W1 dihubungkan dengan
fasa L3
Penggunaan hubungan segitiga
ataupun hubungan bintang
pada sebuah motor listrik dilaksanakan antara lain karena:
- Besar tegangan sumber tersedia
a)
b)
L3
N
L2
U1
V1
IZ1
U2 = V2 = W2
L1
Z3
Z1
Z2
UZ
I1
U1
W1
W U V
U V W
L L L N
3
sumberteganganbesarkumparanpadaterbentukteganganBesar
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 39
- Atau sistem pengasutan (starting)
Hal utama yang perlu menjadi perhatian pada penggunaan jenis
hubungan yang dilakukan adalah memperhatikan batas
pemberian tegangan pada kumparan stator. Pemberian tegangan
pada kumparan stator tidak boleh melebihi batas ukur tegangan
yang telah ditentukan.
Apabila sumber tegangan tersedia sama besar sedangkan jenis
hubungan kumparan stator berbeda, maka:
Besar daya listrik aktif pada hubungan segitiga = 3 x Besar daya
listrik aktif pada hubungan bintang
P segitiga = 3 x P bintang
Dalam praktik dilapangan penyambungan motor listrik terhadap
sumber tegangan harus memperhatikan besarnya tegangan
kumparan motor listrik yang digunakan dan tegangan jaring yang
akan mensuplainya. Untuk itu perhatikan beberapa kemungkinan
agar dapat menghubungkan kumparan motor listrik pada
tegangan jaring dalam tabel berikut ini:
No. Teg.Pada terminal motor
Tegangan Jaring
Cara hubungan
1. 380V/660V atau 380V ∆ 380V/220V atau 3 x 380V
Delta (∆)
2. 220V/380V atau 380V Y 380V/220V atau 3 x 380V
Bintang (Y)
3. 220V/380V atau 380V Y 220V/127V atau 3 x 220V
Delta (∆)
4. 127V/220V atau 220V Y 220V/127V atau 3 x 220V
Bintang (Y)
Untuk menghindari terjadinya guncangan tegangan yang akan
mengganggu jaringan pada instalasi penerangan yang ada, maka
macam pengasutan motor listrik tiga fasa haruslah
memperhatikan ketentuan dalam PUIL ayat 520 G4: Instansi yang
berwenang dapat menetapkan peraturan yang mengharuskan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 40
dilakukannya pembatasan arus asut sampai harga tertentu, bagi
motor listrik dengan daya nominal tertentu.
Berikut tabel cara pengasutan berdasarkan daya nominal motor
listrik:
No. Daya Nominal
Motor listrik
Cara pengasutan
1. Kurang dari atau 1,5 @
2.25 kW
Hubung langsung pada jaringan
2. Sampai atau 4 @ 6 kW Dengan Bintang Segitiga
3. Sampai atau 8 @ 12 kW Bintang Segitiga dengan tahanan
4. Lebih dari atau 8 @ 12
kW
Dengan transformator asut,Tahanan
asut
Cara pengasutan motor listrik tiga fasa dapat dibagi atas:
a. Pengasutan Stator terdiri dari:
1. Secara Langsung
2. Dengan Sakelar Bintang Segitiga
3. Dengan Kumparan Hambat
4. Dengan Transformator
b. Pengasutan Rotor terdiri dari:
1. Dengan Kumparan Hambat Rotor
2. Dengan Tahanan Rotor
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 41
e. Lembar Kerja Praktik
Rangkaian Pengendali Motor Listrik dengan menggunakan Magnetik Kontaktor.
Lembar Kerja 1. Rangkaian pengendali motor listrik di ON kan
dari 1 tempat dan di OFF kan dari 4 tempat
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3
fasa
Motor listrik 3
fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, buat laporan hasil pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 42
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Kunci Jawaban:
Fungsi Kerja:
Jika MCB dinaikkan maka
lampu OFF akan menyala dan
tetapi rangkaian tidak bekerja,
jika S1 ditekan maka
kontaktor akan bekerja dan
lampu ON menyala motor pun
akan bekerja. Apabila S01,
S02, atau S03 ditekan maka
lampu OFF akan menyala
tetapi motor tidak bekerja.Rangkaian ini merupakan gabungan 3 buah
rangkaian ON OFF dan pengunci dengan mengembangkan rangkaian
OFF untuk motor listrik yang sedang bekerja atau tidak bekerja.
Jika motor listrik dalam keadaan hidup maka lampu OFF akan mati dan
lampu ON akan menyala begitupun sebaliknya.
1
3~
2
3
4
5
6
S01
S02
S03
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 43
Lembar Kerja 2. Rangkaian Pengendalian motor listrik 3 Fasa
secara bergantian
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3
fasa
Motor listrik 3
fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 44
Kunci Jawaban
Fungsi Kerja:
Jika MCB dinaikkan maka lampu H1 akan menyala tetapi rangkaian tidak
bekerja, jika S1
ditekan maka
kontaktor K1 akan
bekerja. Lampu H1
mati lampu H3
nyala dan motor
listrik 1 akan
bekerja. Apabila S2,
ditekan maka
kontaktor K2
bekerja lampu H1,
lampu H2 akan
menyala dan motor listrik 2 bekerja. Untuk mematikan rangkaian ini
hanya dengan menekan tombol S01 (saklar OFF).
Rangkaian ini merupakan rangkaian yang menggunakan dua kontaktor,
setiap kontaktor memiliki 3 buah rangkaian (ON OFF dan pengunci)
dengan rangkaian OFF disatukan. Rangkaian ini digunakan untuk
mengoperasikan dua buah motor listrik. Apabila motor listrik dalam
keadaan bekerja maka lampu OFF (H1) akan mati dan lampu ON (H2
dan H3) akan menyala. Untuk mengoperasikan rangkaian tersebut
diperlukan dua buah tombol yang memiliki dua fungsi (On dan Off) yang
dipasang secara silang (tombol ON berada di kontaktor 1 dan tombol
stop berada pada kontaktor K2 serta disilang dengan 1
tombol OFF yang kerjanya bersamaan.
M1
3~
S2
S1
S01
M1
3~M1
3~
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 45
Lembar Kerja 3. Rangkaian pengendalian motor listrik
beroperasi secara serempak
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 46
Kunci Jawaban
Fungsi Kerja:
Pada saat MCB di ON kan, maka lampu standby H1 akan menyala.
Apabila tombol S1 ditekan, maka arus listrik mengalir menyebabkan koil
K1 bekerja, sehingga motor listrik 1 akan bekerja. Bersamaan dengan
itu kontak bantu K1 menutup sehingga lampu ON 1 (H3) akan menyala.
Jika dilakukan penekanan Tombol S2 maka koil K2 akan bekerja
sehingga motor listrik 2 akan bekerja pula dan bersamaan dengan itu
pula tersambungkannya kontak bantu K2 yang akan menyalakan lampu
H2. Rangkaian ini dapat di OFF kan secara bersamaan.
M1
3~
S01
S1
S2
M1
3~
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 47
c. Rangkuman
Macam-macam titik kontak:
i. Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO)
ii. Titik Kontak Jenis b (Normally Close/NC)
iii. Titik Kontak Jenis c (NO dan NC)
Macam-macam Saklar Manual:
1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch)
2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)
3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)
6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)
7. Drum Switch
8. Cam switch (saklar putar cam)
9. Push Button
Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik:
1. Saklar Elektro Mekanik (Kontaktor Magnet)
2. Thermal Overload Relay (TOR)
3. Time Delay Relay (TDR)
Motor Listrik Arus Bolak Balik
A. Motor Listrik AC 1 fasa
1. Motor listrik Kapasitor
2. Motor listrik Phasa Belah
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 48
B. Motor Listrik AC 3 fasa
Cara penyambungan kumparan motor pada tegangan jaringan
No. Teg.Pada terminal motor
Tegangan Jaring Cara hubungan
1. 380V/660V atau 380V ∆ 380V/220V atau 3 x 380V
Delta (∆)
2. 220V/380V atau 380V Y 380V/220V atau 3 x 380V
Bintang (Y)
3. 220V/380V atau 380V Y 220V/127V atau 3 x 220V
Delta (∆)
4. 127V/220V atau 220V Y 220V/127V atau 3 x 220V
Bintang (Y)
Cara pengasutan motor listrik tiga fasa dapat dibagi atas:
a. Pengasutan Stator terdiri dari:
1. Secara Langsung
2. Dengan Sakelar Bintang Segitiga
3. Dengan Kumparan Hambat
4. Dengan Transformator
b. Pengasutan Rotor terdiri dari:
1. Dengan Kumparan Hambat Rotor
2. Dengan Tahanan Rotor
Pengasutan berdasarkan besarnya daya motor listrik:
No. Daya Nominal Motor
listrik
Cara pengasutan
1. Kurang dari atau 1,5 @ 2.25
kW
Hubung langsung pada jaringan
2. Sampai atau 4 @ 6 kW Dengan Bintang Segitiga
3. Sampai atau 8 @ 12 kW Bintang Segitiga dengan tahanan
4. Lebih dari atau 8 @ 12 kW Dengan transformator asut,Tahanan
asut
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 49
d. Evaluasi
Soal Test Essay
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat, jelas dan singkat!
1. Sebutkan macam-macam titik kontak!
2. Jelaskan perbedaan antara kontak NC dan kontak NO!
3. Sebutkan 4 jenis saklar manual dan gambarkan simbolnya?
4. Sebutkan 3 macam titik kontak pada push button?
5. Apakah kegunaan dari push button?
6. Jelaskan keuntungan dan kerugian jika menggunakan kontaktor sebagai
saklar pengendali!
7. Apakah fungsi dari pada Thermal Overload Relay?
8. Jelaskan prinsip dasar sehingga TOR bekerja?
9. Sebutkan 2 jenis timer relay berdasarkan prinsip kerjanya?
10.Gambarkan konstruksi timer relay?
11.Jelaskan konstruksi dasar motor listrik arus bolak balik!
12.Bagaimanakah formula untuk menentukan besar tegangan pada
rangkaian yang sambungannya menerapkan hubungan bintang?
13.Bagaimanakah formula untuk menentukan besar tegangan pada
rangkaian yang sambungannya menerapkan hubungan segitiga/delta?
14.Gambarkan rangkaian dan sambungan motor listrik yang menerapkan
sistem segitiga dan bintang!
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 50
e. Kunci Jawaban
1. Macam-macam titik kontak yaitu:
- Ttitik kontak jenis a (NO)
- Titik kontak jenis b (NC) dan
- Titik montak jenis c (NO dan NC)
2. Perbedaan NO dengan NC yaitu titik NO akan selalu terbuka dan akan
menutup apabila sedang bekerja, sedangkan titik NC akan selalu
menutup dan akan terbuka apabila sedang bekerja.
3. 4 jenis saklar manual dengan simbolnya:
- Saklar TPDT (Triple Pole Double Throw Switch)
- Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)
- Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
- Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
4. Macam-macam titik kontak pada push button yaitu
- Titik kontak (NO)
- Titik kontak (NC)
- Titik kontak (NO dan NC)
Perbedaan NO dengan NC yaitu titik NO akan selalu terbuka dan
akan menutup apabila sedang bekerja, sedangkan titik NC akan
selalu menutup dan akan terbuka apabila sedang bekerja.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 51
5. Kegunaan dari push button adalah sebagai saklar start atau stop pada
instalasi motor listrik.
6. Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:
a. pelayanannya mudah
b. momen kontak cepat
Sedangkan Kerugiannya:
a. mahal harganya
b. perawatannya cukup sukar
c. jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka
kontaktor akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan
bekerja lagi walaupun sakelar induk telah disambung kembali
sebelum tombol start ditekan lagi
7. Fungsi Thermal Overload Relay (TOR) adalah sebagai salah satu
pengaman motor listrik dari arus yang beban yang berlebih.
8. TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila
benda terkena arus yang tinggi, maka benda akan memuai sehingga
akan melengkung dan memutuskan arus.
9. Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan induksi magnet dan bekerja menggunakan rangkaian
elektronik.
10. 4
3
2
1 8
7
6
5
INPUT
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 52
11.Konstruksi dasar sebuah motor listrik terdiri dari dua bagian pokok yaitu
bagian yang tetap (stator) dan bagian yang bergerak/beputar (rotor).
Bagian stator pada motor listrik terdiri dari pasangan kutub magnet,
yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada umumnya kutub magnet
pada sebuah motor listrik adalah kutub magnet buatan yang dibuat
berdasarkan prinsip kerja elektromagnetik.
12.Besar tegangan pada sistem bintang yaitu:
13.Besar arus pada sistem segitiga adalah
Besar kuat arus pada kumparan = besar kuat arus sumber / 3
31
1
II Z
14.Sambungan dan Rangkaian sistem Bintang dan segitiga:
a)
b)
Sistem SegitigaGambar :
W1 =V2
U1
Z3
IZ1
Z1
Z2
I1
U1 =W2
V1 =U2
L1
L2
L3
W2 U2 V2
U1 V1 W1
L1 L2 L3 N
a)
b)
Sistem Bintang
L3
N
L2
U1
V1
IZ1
U2 = V2 = W2 = N
L1
Z3
Z1
Z2
UZ1
I1
U1
W1
W2 U2 V2
U1 V1 W1
L L L3 N
3
sumberteganganbesarkumparanpadaterbentukteganganBesar
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 53
C. Rencana Belajar Siswa 2
Kompetensi : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
KODE : PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi :
1. Mempersiapkan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
lektromekanik
2. Melaksanakan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan
kendali elektromekanik
4. Membuat laporan tentang pengoperasian mesin produksi dengan
kendali elektromekanik
Untuk menyelesaikan kegiatan belajar 2 dari modul ini Anda terlebih
dahulu telah memiliki pencapaian kompetensi hasil belajar pada kegiatan
belajar 1 sebelumnya. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 dalam
modul ini dengan hasil belajar yang telah dipersyaratkan pada bagian ini,
Anda masih harus menyelesaikan 2 kegiatan belajar lagi. Hal ini
dikarenakan penyajian modul ini dibagi dalam 4 Kegiatan Belajar yaitu:
Kegiatan Belajar 1 : Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor
Dan Rele Penunda Waktu TDR
Kegiatan Belajar 3 : Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan
Pengereman
Kegiatan Belajar 4 : Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik
Dahlander
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 54
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
1.Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor & Rele Penunda Waktu (TDR)
LK1
Rangkaian kontaktor menggunakan dua tombol tekan ON dan OF
LK2
Rangkaian pengendali motor listrik denganmenggunakan dua tombol tekan “ON” dan 2 tombol tekan “OFF”
LK3
Rangkaian pengendali motor listrik secara berurutan dengan pengoperasian manual
LK4
Rangkaian pengendali motor listrik denganwaktu tunda
LK5
Rangkaian pengendali motor listrik denganwaktu perlambatan
LK6
Rangkaian pengendali motor listrik dengan menerapkan operasi Inching/Jogging
LKRangkaian pengendalian
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 55
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
7 motor listrik denganmenggunakankontaktor, tombol tetap stop (off) danmasuk (on)
LK8
Rangkaian pengendalian motor listrik denganmenggunakan kontaktordilengkapi indikator gangguan
LK9
Rangkaian pengendalian motor listrik denganmenggunakan rele tunda waktu membuka.
2.Evaluasi Kegiatan Belajar 2
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 56
Kegiatan Belajar 2.
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan Anda mampu:
1. Menyebutkan fungsi dan cara kerja kontaktor
2. Menggunakan tombol-tombol tekan pada rangkaian kontrol magnetik
sederhana
3. Membuat rangkaian kontrol magnetik sederhana
4. Menyebutkan penggunaan atau aplikasi rangkaian kontrol magnetik
5. Menyebutkan cara kerja suatu rangkaian kontrol magnetik
b. Materi Pembelajaran
Lembar Kerja Praktik. Rangkaian Sederhana Menggunakan
Kontaktor dan Rele Penunda Waktu
Lembar Kerja 1. Rangkaian pengendali motor listrik dengan menggunakan
dua tombol tekan ON dan OFF
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 57
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
i. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
ii. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
iii. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
iv. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
v. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
vi. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 58
Kunci Jawaban Lembar Kerja 1
Penjelasan Fungsi:
Jika S1 atau S2 ditekan, maka kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci,
kemudian H1 menyala.
Kalau S01 ditekan, maka kontaktor K1 akan terputus atau terbebas dari
listrik.
M3~
S01
S1
S2
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 59
Lembar Kerja 2. Rangkaian pengendali motor listrik dengan menggunakan
dua tombol tekan “ON” dan 2 tombol tekan “OFF”.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 60
Kunci Jawaban Lembar Kerja 2
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 dan S2 ditekan secara bersamaan, maka kontaktor K1 dan
lampu indikator H1 bekerja
Kontaktor K1 akan lepas dan lampu indikator H1 terputus jika tombol S01
atau dan S02 ditekan
K
S 3
F4
S 1
K
Rangkaian Kontrol
M
Rangkaian Utama
R
S
T
N
P E
N
F 0
F2F1 F3
VWU
K
KS 4
S 2
F 0
H2H1
M3~
S01
S02
S1
S2
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 61
Lembar Kerja 3. Rangkaian pengendali motor listrik secara berurutan
dengan pengoperasian manual
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 62
Kunci Jawaban Lembar Kerja 3
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja. Kontaktor K2 dapat
dioperasikan
dengan jalan
menekan tombol
tekan S02 pada
saat kontaktor K1
sudah bekerja.
Demikian juga
dengan K2 dapat
bekerja hanya
dengan jalan
menekan S2
setelah K2 bekerja. Semua kontaktor yang sudah bekerja dapat diputuskan
dengan jalan menekan S1
M1
3~
M2
3~
S01 S02
S1 S2
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 63
Lembar Kerja 4. Rangkaian pengendali motor listrik dengan waktu tunda
(Perlambatan)
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 64
Kunci Jawaban Lembar Kerja 4
Penjelasan Fungsi:
Jika saklar S01 dihubungkan
(ON), maka dengan segera
kontaktor K1 bekerja, kontak
K1 menghubungkan rele
penunda waktu (TDR) K3.
Setelah penyetelan waktu
tunda (TDR) K3 tercapai,
maka kontak K3 pada
kontaktor K2 menutup.
Kontaktor K2 bekerja
menghidupkan lampu H1.
Dengan memutus saklar S01,
maka kontaktor K1 lepas dan
lampu H1 terputus.
TDR = Time Delay Relay
3~
S01
H1
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 65
Lembar Kerja 5. Rangkaian pengendali motor listrik dengan waktu
perlambatan menggunakan 2 lampu indikator
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 66
Kunci Jawaban Lembar Kerja 5
Penjelasan Fungsi:
Jika saklar S1 ditekan, maka
kontaktor K1 bekerja dan
lampu H1 menyala secara
bersamaan rele tunda waktu
K2 bekerja.
Setelah waktu penundaan
TDR K2 tercapai, maka K3
akan bekerja, lampu H1
terputus, lampu H2
terhubung. Jika S0
diputuskan, semua
kontaktor akan terlepas dan
lampu H2 terputus (mati).3~
S01
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 67
Lembar Kerja 6. Rangkaian pengendali motor listrik dengan menerapkan
operasi Inching/Jogging
Aplikasi rangkaian ini biasanya dipakai pada motor-motor listrik yang perlu
dijalankan sesaat, seperti pada:
Saat memposisikan suatu bagian alat (menyetel roda gigi atau Ban
Conveyor)
Motor-motor listrik yang baru diireparasi perlu dijalankan sesaat
Kaperluan balik putaran sesaat
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 68
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Kunci Jawaban Lembar Kerja 6
Penjelasan Fungsi:
Jika MCB dinaikkan maka rangkaian belum bekerja, jika S1 ditekan
maka kontaktor akan bekerja dan apabila S2 ditekan maka rangkaian
akan bekerja secara Jogging/Inching.
So = StopS1 = Jalan (On)S2 = Jogging / Inching
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 69
Lembar Kerja 7. Rangkaian pengendalian motor listrik dengan
menggunakan kontaktor, tombol tetap stop (off) dan masuk (on).
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 70
Kunci Jawaban Lembar Kerja 7
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci.
Kontaktor K1 menghubungkan motor listrik M1 walaupun tombol S1
dilepas, kontaktor K1 tetap
bekerja dan demikian juga
motor listrik beroperasi. Dengan
menekan tombol S0, maka arus
listrik pada lilitan magnit K1
akan terputus, demikian juga
motor listrik M1 akan terputus.
Kalau rele arus beban lebih
motor listrik F0 terlampaui,
maka F0 yang terpasang seri
dengan lilitan magnit akan
terbuka, sehingga arus lilitan
kontaktor akan terputus pula.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 71
Lembar Kerja 8. Rangkaian pengendalian arus kejut motor listrik 3 fase
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3
fasa
Motor listrik 3
fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 72
Kunci Jawaban Lembar Kerja 8
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontak NO
K1 menghubungkan lilitan kontaktor K3 dan mengunci, kontaktor K2 siap
bekerja, sedang motor listrik M1 sudah bekerja. Jika tombol S2 dilepas,
kontaktor K1 akan
terbuka. Dan jika
tombol S2 ditekan
ulang pada saat
kontaktor K3 bekerja
maka kontaktor K2
bekerja serta membuka
kontak NC K2 pada
lilitan kontaktor K3
yang dipasang seri,
yang berarti sumber
tegangan motor listrik
juga akan terbuka.
Tombol tekan S1
berfungsi sebagai
saklar darurat untuk memutuskan semua kontaktor yang sedang bekerja.
K1
S2
M
Rangkaian Utama
R
S
T
N
P E
N
F2F1 F3
V WU
K3
K3K1
K2
Rangkaian Kontrol
K1
F 0
S1
K2
K2
K3 K1
K3
K2
K3
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 73
Lembar Kerja 9. Rangkaian pengendalian motor listrik dengan
menggunakan kontaktor dilengkapi indikator gangguan
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 74
Kunci Jawaban Lembar Kerja 9
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci.
Kontaktor menjalankan motor listrik M1, jika tombol S1 ditekan, maka
kontaktor K1 akan terputus dan motor listrik juga akan terlepas. Jika arus
beban lebih F0
terlampaui, maka
kontak F0 yang melayani
arus lilitan magnit
kontaktor K1 juga
terputus dan sekaligus
melepas kontaktor K1.
Sebaliknya kontak F0
akan menghubungkan
arus pada lilitan magnit
K2 dan K2 akan bekerja,
kemudian mengunci dan
lampu H1 menyala. Jika
rele beban lebih F0
direset,maka kontaktor K2 masih tetap bekerja dan lampu tunda masih
menyala. Lampu tunda nyala H1 dapat diputus, dengan jalan menekan
tombol S3 yang melayani K2.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 75
Lembar Kerja 10. Rangkaian pengendalian motor listrik dengan
menggunakan rele tunda waktu membuka
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 76
Kunci Jawaban Lembar Kerja 10
Penjelasan Fungsi:
Dengan menekan tombol S2, kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci.
Kontak (NO) K1 akan menghubungkan rele tunda waktu K2, sedang
lampu H1 dan kontaktor K3 yang dilayani oleh kontak NO (K1) akan
menutup, serta mengunci sendiri, motor listrik M1 akan bekerja.
Jika tombol S01 ditekan,
kontaktor K1 dan K2
serta lampu H1 akan
terputus. Setelah waktu
tunda TDR K2 tercapai,
maka kontak K2 akan
memutuskan arus yang
melayani arus jala-jala
motor listrik M1. Jika
tombol S01 ditekan, maka
kontaktor K3 dengan
langsung akan terbuka
tanpa melalui proses
penundaan waktu.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 77
c. Rangkuman
Tugas Praktik: Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor dan
Rele Penunda Waktu
Lembar Kerja 1 : Rangkaian pengendali motor listrik dengan
menggunakan dua tombol tekan “ON” dan 2
tombol tekan “OFF”
Lembar Kerja 2 : Rangkaian pengendali motor listrik dengan
menggunakan dua tombol tekan “ON” dan 2
tombol tekan “OFF”
Lembar Kerja 3 : Rangkaian pengendali motor listrik secara
berurutan dengan pengoperasian manual
Lembar Kerja 4 : Rangkaian pengendali motor listrik dengan
waktu tunda (Perlambatan)
Lembar Kerja 5 : Rangkaian pengendali motor listrik dengan
waktu perlambatan menggunakan 2 lampu
indikator
Lembar Kerja 6 : Rangkaian pengendali motor listrik dengan
menerapkan operasi Inching/Jogging
Lembar Kerja 7 : Rangkaian pengendalian motor listrik dengan
menggunakan kontaktor, tombol tetap stop
(off) dan masuk (on)
Lembar Kerja 8 : Rangkaian pengendalian motor listrik dengan
menggunakan kontaktor dilengkapi indikator
gangguan
Lembar Kerja 9 : Rangkaian pengendalian motor listrik dengan
menggunakan rele tunda waktu membuka
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 78
d. Evaluasi
Soal Test Essay
1. Buatlah rangkaian dari komponen berikut ini yang berfungsi sebagai
Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa bekerja bergantian, setelah
m1 kerja baru M2 menggunakan kontaktor bantu.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
2. Buatlah rangkaian dari komponen berikut ini yang berfungsi sebagai
Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa menggunakan Penghubung
dengan penundaan waktu (Timer).
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3
fasa
Motor listrik 3
fasa
Timer Delay Relay
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 79
e. Kunci Jawaban
1. Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa bekerja bergantian
menggunakan kontaktor bantu.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 80
2. Rangkaian pengendalian motor listrik menggunakan penghubung
dengan penundaan waktu.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 81
f. Kriteria Penilaian Praktik
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
Menggunakan/Memakai Pakaian kerja
a. Sesuai yang berlaku di Sekolah
b. Tidak sesuaic. Tidak memakai
3
Menyiapkan Alat(Kemampuan menyiapkan alat melalui identifikasi data teknis peralatan)
a. Sesuai yang terterab. Tersedia alat pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
c. Tersedia alat, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancar
d. Tersedia alat, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan
6
Menyiapkan Bahan(Kemampuan menyiapkan bahan melalui identifikasi data teknis bahan)
a. Sesuai yang terterab. Tersedia bahan pokok
dan pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
c. Tersedia bahan, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancar
d. Tersedia bahan, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan
6
I
Per
siap
an K
erja
(S
ko
r M
aks
20
)
Penempatan Alata. Disimpan pada kotak alatb. Ditempatkan di atas mejac. Berserakan
5
Menempatkan Komponen
a. Sesuai ukuran gambarb. Toleransi 1 – 1.5c. Toleransi 2 – 3d. Toleransi 3 – 4e. Toleransi 5 Cmf. Toleransi > 5 Cm
3
Pemasangan Komponen
a. Dipasang Kuat Ratab. Dipasang Kuat Tidak Ratac. Dipasang Kurang Kuat
Ratad. Dipasang Kurang Kuat
Tidak Rata
3
II
Pro
ses
cara
ker
ja (
Sko
r M
aks
20
)
Pekerjaan Kabel Kontrol
a. Ukuran dan warna Benarb. Ukuran Benar, warna
salahc. Ukuran kurang tepat
warna benar
3
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 82
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skord. Ukuran salah, warna
benare. Ukuran salah, warna
kurangf. Ukuran dan warna tidak
benar
Pengawatan Rangkaian Utama
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang
Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
4
Pengawatan Rangkaian Kontrol
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang
Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
4
Pengawatan Lampu Indikator
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang
Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapih
3
Pemasangan Instalasi Listrik
a. Sesuai Gambar Rencana berdasarkan PUIL
b. Sesuai Gambar Rencana PUIL Kurang diperhatikan
c. Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL
d. Tidak Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL
10
III
Has
il K
erja
(S
kor
Mak
s 3
0)
Pengujian Tahanan Isolasi
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
10
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 83
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skord. Nilai pengukuran sesuai
tidak ketentuan
Pengukuran Arus
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak sesuai ketentuan
10
Mengikuti Petunjuk Kerja a. Sesuai Urutan yang logis
b. Tidak Sesuai Urutan yang logis
5
Menggunakan Alat dengan Tepat
a. Menggunakan Alat Sesuai fungsi
b. Menggunakan Alat tidak Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
6
IV
Sik
ap K
erja
(S
kor
Mak
s 2
0)
Waktu Penyelesaian
a. Lebih Cepat atau Sesuai Waktu yang ditentukan pekerjaan selesai dengan benar
b. Sebahagian pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
9
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 84
D. Rencana Belajar Siswa 3
Kompetensi : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
KODE : PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi :
1. Mempersiapkan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
2. Melaksanakan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan
kendali elektromekanik
4. Membuat laporan tentang pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
Untuk menyelesaikan kegiatan belajar3 dari modul ini anda terlebih dahulu
telah memiliki kompetensi dari hasil belajar pada kegiatan belajar 2
sebelumnya. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 dalam modul ini
dengan hasil belajar yang dipersyaratkan, anda masih harus menyelesaikan
1 kegiatan belajar lagi. Hal ini dikarenakan penyajian modul ini dibagi dalam
4 Kegiatan Belajar yaitu:
Kegiatan Belajar 1 : Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor Dan
Rele Penunda Waktu TDR
Kegiatan Belajar 3 : Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan
Pengereman
Kegiatan Belajar 4 : Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik Dahlander
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 85
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
1.Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan Pengereman
LK1
Rangk Y- untuk motor listrik 3 fasa
LK2
Rangkaian Y-otomatis untuk motor listrik 3 fasa
LK3
Rangkaian Y- u/ motor listrik tiga fasa dilengkapi pengereman
LK4
Rangkaian kontaktor pembalik putaran motor listrik dilengkapi saklar batas (limit switch)
LK5
Pengendali Kontaktor untuk putar kiri dan kanan motor listrik secara otomatis
LK6
Pengereman arus lawan otomatis untuk motor listrik 3 fasa
LK7
Rangk mula jalan motor listrik 3 fasa
LK8
Mula jalan halus otomatis tiga fasa dengan pembalik putaran
LK9
Rangkaian kontaktor pengubah putaran u/3 fasamenggunakan tombol berlawanan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 86
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
LK10
Rangkaian pengendali hubungan Y- dan putar kiri kanan motor listrik tiga fasa
LK11
Rangkaian mula jalan motor listrik 3 fasa otomatis
LK12
Rangkaian mula jalan motor listrik tiga fasa rotor lilit
2. Evaluasi Belajar Siswa 3
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 87
KEGIATAN BELAJAR 3. Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan
Pengereman
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan Anda mampu:
1. Menyebutkan tujuan mula jalan, Reverse Forward dan pengereman
motor listrik listrik.
2. Menyebutkan cara kerja rangkaian motor listrik kontrol mula jalan,
reverse Forward dan pengereman motor listrik.
3. Membuat rangkaian kontrol motor listrik menggunakan kontraktor untuk
tujuan mula jalan, Reverse-Forward dan pengereman.
4. Menemukan dan meperbaiki gangguan yang terjadi pada rangkaian
kontrol motor listrik dengan tujuan mula jalan, reverse-Forward dan
pengereman.
b. Materi Pembelajaran
Lembar Kerja Praktik. Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan Pengereman
Lembar Kerja 1 : Rangkaian pengendalian pada starting menggunakan Y-
untuk motor Listrik 3 fasa
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 88
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
7. Motor listrik 3 fasa 7. Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 89
Kunci Jawaban Lembar Kerja 1
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci.
Kontaktor K1 menghubungkan lilitan motor listrik dalam hubungan bintang
dan K2
menghubungkan
dengan jala-jala.
Motor listrik
beroperasi dalam
hubungan bintang.
Jika tombol S02
dilepas, maka
kontraktor K1
terputus dan
kontraktor K3
hubungan
bekerja. Motor
listrik beroperasi dalam hubungan segitiga.
Jika tombol S0 ditekan atau rele arus F5 bekerja, maka kontakto0r K2 dan
K3 terputus dan motor listrik terputus dari tegangan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 90
Lembar Kerja 2 . Rangkaian pengendalian sistem Y- otomatis untuk motor
listrik 3 fasa
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 91
Kunci Jawaban Lembar Kerja 2
Penjelasan Fungsi:
Dengan menekan tombol S1, kontraktor K1 akan bekerja dan
mengunci.Kontaktor K1 menghubung motor listrik dalam hubungan Y dan
rele penunda waktu K2, kontaktor K3 pada jala-jala.Kontaktor K3 mengunci.
setelah waktu tunda K2 tercapai, maka arus listik lilitan K1 terputus dan
hubungan Y motor listrik terlepas. Pada waktu kontaktor K1 putus,
sekaligus akan menghubungkan kontaktor K4, motor listrik beroperasi
dalam hubungan segitiga.
Dengan menekan tombol S0 atau bekerjanya rele arus lebih F5, maka
kontaktor akan terputus dan motor listrik terpiah dari tegangan jala-jala.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 92
Lembar Kerja 3. Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa sistem Y-
dilengkapi dengan pengereman.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 93
Kunci Jawaban Lembar Kerja 3
Penjelasan Fungsi
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci, rele penunda
waktu K2 dan kontaktor hubungan bintang (K4) terhubung. Setelah waktu
pengatur K2 terlampaui, kontaktor K4 terlepas dan kontaktor hubungan
segitiga K5 bekerja. Motor listrik bekerja dalam hubungan segitiga dan
berputar kanan.
Jika sekarang tombol S0 ditekan, kontaktor K1 dan K5 lepas. Kontaktor K3
dan K4 bekerja. Motor listrik akan terhubung bintang dan posisi putar kiri
dengan keadaan ini motor listrik direm oleh arus lawan.
Gambar Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa system Y- yang
dilengkapi dengan pengereman.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 94
Lembar Kerja 4. Rangkaian pengendalian balik putaran motor listrik 3
fasa yang dilengkapi dengan saklar batas (limit switch)
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Limit Switch
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan.
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan Anda bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 95
Kunci Jawaban Lembar Kerja 4
Penjelasan Fungsi:
Pada posisi mula-mula, keadaan instalansi seperti berikut, saklar batas (limit
switch) S5 dalam posisi tertekan atau kontak posisi terbuka. Kontaktor K2
tidak dapat dihubungkan.
Jika tombol S1 ditekan,
maka kontaktor K1
bekerja dan mengunci
sendiri. Motor listrik akan
terhubung searah jarum
jam “Putar kanan” Jika
saklar batas S4 ditekan,
maka maka kontaktor K1
terputus dan motor listrik
juga terlepas.
Dengan kontak saklar
limit switch S5 posisi
terhubung (menutup),maka kontaktor K2 dapat dihubungkan dengan jalan
menekan S2.
Kontaktor K2 menghubungkan motor listrik untuk putaran kiri. Jika limit
switch S5 tertabrak (tertekan), maka kontaktor K2 teputus dan motor listrik
juga terlepas. Jika pada saat motor listrik sedang beroperasi, tombol tekan
S01 ditekan, maka semua kontaktor yang berhubung akan terputus dan
motor listrik akan berhenti (terlepas). Jika motor listrik dihentikan melalui
penekanan S01, maka motor listrik dapat dioperasikan pada semua putaran
(kiri dan kanan) melalui penekanan S1 atau S2.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 96
Untuk menghindar terjadinya kontaktor K1 dan K2 bekerja secara bersama-
sama, telah dipasang kontak NC pada masing-masing lilitan K1 dan K2
sebagai penguncian masing-masing.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 97
Lembar Kerja 5. Rangkaian pengendalian balik putaran Kiri kanan motor
listrik 3 fasa secara Otomatis
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 98
Kunci Jawaban Lembar Kerja 5
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri.
Kontaktor K1 akan menghubungkan motor listrik M1 pada putaran kanan,
dan rele penunda waktu K2 bekerja. Setelah penundaan waktu terlampaui
(K2) maka kontak K2 akan menghubungkan kontaktor K3 dan kontaktor K3
membuka kontaktor K1 sekaligus menghidupkan TDR K4.
Setelah waktu penundaan K4 terlampaui, maka K4 menyambungkan
kontaktor K5, yang kemudian mengunci sendiri. Kontaktor K5 melepas
kontaktor K3, dan oleh karena itu, TDR K4 terlepas dan motor listrik M1
terhubung pada putaran kiri.
Dengan menekan tombol S01, maka setiap kontaktor atau TDR yang
terhubung (bekerja) akan terlepas dan rangkaian juga terlepas dari sumber
tegangan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 99
Lembar Kerja 6. Rangkaian pengendalian Pengereman arus lawan otomatis
pada motor Listrik 3 fasa
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
Tahanan Asut Kumparan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Time Delay Relay
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 100
Kunci Jawaban Lembar Kerja 6
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan ,kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1
akan menghubungka motor listrik pada tegangan jala-jala sekaligus
menghubungka kontaktor K2, yang juga mengunci sendiri dan lampu H1
menyala.
Kontaktor K2 menyiapakan arus listrik untuk kontraktor pengereman (K3).
Jika tombol S1 digerakan, kontaktor K1 terlepas dan memisahkan motor
listrik untuk menghubungkan motor listrik pada jala-jala melalui tahanan
dengan fase yang tertukar.
Kontaktor K3 akan bertahan selama K4 mendapatkan ketengan, yang pada
saatnya memutuskan kontaktor K3 melalui kontak NC K4. Melalui rele arus
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 101
lebih, kontaktor yang terhubung dapat diputus, tanpa terjadi pengereman
arus lawan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 102
Lembar Kerja 7. Rangkaian pengendalian mula jalan motor listrik 3 fasa
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
Tahanan Asut
Kumparan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 103
Kunci Jawaban Lembar Kerja 7
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S02 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Selama S02
masih ditekan, sumber tegangan L2 terhubung seri dengan R1 dan lilitan
motor listrik (mula dan halus). Jika tombol S02 dilepas , kontaktor K2 akan
bekerja dan mengunci. Dengan tertutupnya kontak K2, maka tahanan R1
akan terhubung singkat dan motor listrik akan mendapat tegangan penuh.
Dengan menekan tombol S01, maka kontaktor K1 dan motor listrik akan
terbuka.
Kalau terjadi arus beban lebih yang melampaui arus pengatur F0, maka
kontaktor sekaligus motor listrik akan terlepas dari tegangan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 104
Lembar Kerja 8. Rangkaian mula jalan halus otomatis motor listrik 3 fasa
dengan pembalik putaran
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
Tahanan Asut
Kumparan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Time Delay Relay
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 105
Kunci Jawaban Lembar Kerja 8
Penjelasan Fungsi:
Putar kanan:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja, Mengunci dan
menghubungkan motor listrik melalui tahanan R1. Kontak K1
menghubungkan rele penunda waktu K3 dengan tegangan. Setelah waktu
penundaan tercapai, K3 menghubungkan kataktor K4. Kataktor K4
mengunci dan memutuskan arus K3. Kontak K4 menghubung singkat
tahanan mula jalan.
Putar kiri:
Jika tombol S02 ditekan, Kontaktor K2 bekerja dan mengunci. Kontaktor K2
menghubungkan motor listrik dengan jala-jala pada perubahan fasa jala-
jala yang berputar kiri, secara bersamaan kontak K2 menghubungkan rele
waktu K3 pada tegangan, selajutnya proses mula jalan sama seperti
putaran pada arah putaran kanan. Melalui tombol S01 atau kontak beban
lebih F5 dapat
memutuskan
kataktor yang
bekerja.
Kontaktor K1 dan
K2 melalui tombol
tekan S02 dan S03
serta kontak NC
K1 dan NC K2
dibuat saling
mengunci,
sehingga
pembalikan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 106
putaran motor listrik secara langsung tidak dapat dilakukan kecuali melalui
tombol S1 lebih dahulu, atau stop lebih dahulu.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 107
Lembar Kerja 9. Rangkaian pengendalian pada pengubah putaran untuk
motor listrik 3 fasa menggunakan tombol berlawanan
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 108
Kunci Jawaban Lembar Kerja 9
Penjelasan Fungsi
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci, motor listrik
akan berputar arah kanan dan lampu H1 menyala. Jika tombol S2 ditekan,
kontaktor K1 lepas. Kontaktor K2 akan bekerja, motor listrik beroperasi arah
kiri dan lampu H2 menyala.
Jika S01 ditekan atau rele arus lebih F5 bekerja, maka semua kontaktor
yang sedang bekerja terputus, dan motor listrik akan terlepas dari jala-jala
(berhenti) kontaktor satu dan lainnya saling mengunci.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 109
Lembar Kerja 10. Rangkaian pengendali hubungan Y- dan putar kiri-kanan
motor listrik 3 fasa
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Time Delay Relay
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 110
Kunci Jawaban Lembar Kerja 10
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor jala-jala K1 bekerja dan mengunci.
Kontaktor K1 mengatifkan K3 dan K4 (kontaktor hubung bintang). Setelah
waktu penundaan K3 tercapai, maka kontaktor bintang K4 akan dilepas dan
kontaktor hubungan segitiga K5 bekerja dan mengunci. Motor listrik
beroperasi putaran kanan.
Suatu pengubahan putaran motor listrik secara langsung,tidak
memungkinkan karena kontator dibuat saling mengunci.
Dengan menekan tombol S01, atau adanya gangguan arus melalui rele arus
lebih, F5 akan memutuskan semua kontaktor yang sedang bekerja.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 111
Lembar Kerja 11. Rangkaian pengendali untuk mula jalan motor 3 Listrik
fasa otomatis
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
Tahanan Asut Kumparan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Time Delay Relay
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan.
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 112
Kunci Jawaban Lembar Kerja 11
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1
menghubungkan motor listrik (mula jalan halus) dan rele penunda waktu K2
bekerja. Setelah waktu proses mula jalan tercapai, kontak K2
menghubungkan kontaktor K3, kontak K3 menghubung singkat tahanan
mula jalan.
Dengan tombol S01, atau terjadinya arus gangguan beban lebih F5,
kontaktor dapat diputus yang akan menghentikan motor listrik.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 113
Lembar Kerja 12. Rangkaian pengendalian untuk mula jalan motor Listrik
3 fasa rotor lilit
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
Rotor Lilit
Tahanan Asut
Kumparan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Time Delay Relay
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 114
Kunci Jawaban Lembar Kerja 12
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan dan kontaktor K2, K4 dan K6 dalam posisi tidak
bekerja, maka kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci.
Kontaktor K1 akan menghubungkan rele waktu K7 dan motor listrik sudah
terhubung dengan jala-jala. Setelah waktu penundaan tercapai kontak K7
akan mengaktifkan kontaktor K6. kontaktor K6 akan mengunci dan
menghubung singkat tahanan R1, R2 dan R3, pada waktu yang sama, rele
waktu K5 akan mengaktifkan kontaktor K4. Kontaktor K4 mengunci,
sekaligus melepas K6, bersamaan dengan itu rele waktu K5 dan K7 lepas,
dan rele waktu K3 bekerja menghubungkan singkat tahanan R4, R5, R6.
Jika waktu penundaan K3 tercapai, kontak K3 (NO) akan mengaktifkan
kontaktor K2 dan mengunci sendiri. Kontaktor NC K2 yang seri K4 terputus
dan sekaligus memutus arus lilitan rele waktu K3, pada posisi ini lilitan
motor listrik akan terhubung singkat (semua tahanan luar terlepas). Dengan
menekan tombol S01 akan melepas semua kontaktor dan rele waktu yang
sedang bekerja, sehingga semua rangkaian terlepas dari tegangan
Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan Kendalai Elektromekanik___________________________________________________________________
PTL.OPS 004___________________________________________________________________
c. Rangkuman
Lembar Kerja Praktik. Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan Pengereman
Lembar Kerja 1 : Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa sistem
Y- dengan mengatur tahanan pemanas
Lembar Kerja 2 : Rangkaian pengendalian pada sistem Y- untuk
motor Listrik 3 fasa
Lembar Kerja 3 : Rangkaian pengendalian sistem Y- otomatis
untuk motor listrik 3 fasa
Lembar Kerja 4 : Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa
sistemY- dilengkapi dengan pengereman
Lembar Kerja 5 : Rangkaian pengendalian balik putaran motor listrik
3 fase yang dilengkapi dengan saklar batas (limit
switch)
Lembar Kerja 6 : Rangkaian pengendalian balik putaran Kiri kanan
motor listrik 3 fase secara Otomatis
Lembar Kerja 7 : Rangkaian pengendalian Pengereman arus lawan
otomatis pada motor Listrik 3 fasa
Lembar Kerja 8 : Rangkaian pengendalian mula jalan motor listrik 3
fase
Lembar Kerja 9 : Rangkaian mula jalan halus otomatis motor listrik 3
fasa dengan pembalik putaran
Lembar Kerja 10 : Rangkaian kontaktor pengubah putaran untuk
motor listrik 3 fasa menggunakan tombol
berlawanan
Lembar Kerja 11 : Rangkaian pengendali hubungan Y- dan putar
kiri-kanan motor listrik 3 fasa
Lembar Kerja 12 : Rangkaian kontaktor mula jalan motor 3 Listrik
fasa otomatis
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 13 : Rangkaian kontaktor mula jalan motor Listrik 3
fasa rotor lilit
d. Evaluasi
Soal Essay
1. Buatlah rangkaian Y- menggunakan kontaktor, dikendalikan oleh saklar
dengan komponen yang telah disediakan pada tabel berikut.
Ikuti ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan tugas ini.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
Rotor Lilit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Saklar pilih
2. Buatlah rangkaian Pengereman Sistem arus balik motor listrik 3 fasa
dengan komponen yang disediakan pada tabel berikut.
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan
tugas ini.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
1.
2.
3.
4.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
5.
6.
7.
8.
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
Rotor Lilit
Tahanan Asut
Kumparan
5.
6.
7.
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
3. Buatlah rangkaian kontaktor pengubah putaran untuk motor listrik 3
fasa dilengkapi penunda waktu untuk balik putaran dengan komponen
yang disediakan pada tabel berikut. Ikuti petunjuk ketentuan
keselamatan kerja selama mengerjakan.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
Rotor Lilit
Time Delay Relay TDR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
4. Buatlah rangkaian kontaktor motor listrik 3 fasa untuk putar kiri kanan
dengan komponen yang disediakan pada tabel soal no 1.
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan
tugas ini.
5. Buatlah rangkaian mula jalan langsung (beban berat) motor listrik 3 fasa
dengan komponen yang disediakan pada tabel soal no 3 di atas.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan
tugas ini.
e. Kunci Jawaban
1. Rangkaian Y- menggunakan kontaktor, dikendalikan oleh saklar
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
3. Rangkaian kontaktor penguba putaran untuk motor listrik 3 fasa dilengkapi
penunda waktu untuk balik putaran
K1
F4
S1
R
S
T
N
P ES1
S2
K2
K1 K3
M
Rangkaian UtamaF2F1 F3
V WU
K1
F0
F0
K2
K4
K3
K2
S3
K3
K2S3
K1
K2
S2
Rangkaian Kontrol
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
f. KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
Menggunakan/Memakai Pakaian kerja
a. Sesuai yang berlaku di Sekolah
b. Tidak sesuaic. Tidak memakai
3
Menyiapkan Alat(Kemampuan menyiapkan alat melalui identifikasi data teknis peralatan)
a. Sesuai yang terterab. Tersedia alat pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
c. Tersedia alat, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancer
d. Tersedia alat, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan
6
Menyiapkan Bahan(Kemampuan menyiapkan bahan melalui identifikasi data teknis bahan)
a. Sesuai yang terterab. Tersedia bahan pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
c. Tersedia bahan, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancer
d. Tersedia bahan, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan
6I
Per
siap
an K
erja
(S
ko
r M
aks
20
)
Penempatan Alata. Disimpan pada kotak alatb. Ditempatkan di atas mejac. Berserakan
5
Menempatkan Komponen
a. Sesuai ukuran gambarb. Toleransi 1 – 1.5c. Toleransi 2 – 3d. Toleransi 3 – 4e. Toleransi 5 cmf. Toleransi > 5 cm
3
Pemasangan Komponen
a. Dipasang Kuat Ratab. Dipasang Kuat Tidak Ratac. Dipasang Kurang Kuat Ratad. Dipasang Kurang Kuat Tidak
Rata
3
Pekerjaan Kabel Kontrol
a. Ukuran dan warna Benarb. Ukuran Benar, warna salahc. Ukuran kurang tepat warna
benard. Ukuran salah, warna benare. Ukuran salah, warna kurangf. Ukuran dan warna tidak benar
3
II
Pro
ses
cara
ker
ja (
Sko
r M
aks
20
)
Pengawatan Rangkaian Utamaa. Sesuai Fungsi dan Rapih 4
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skorb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak
Rapi
Pengawatan Rangkaian Kontrol
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak
Rapih
4
Pengawatan Lampu Indikator
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak
Rapih
3
Pemasangan Instalasi Listrik
a. Sesuai Gambar Rencana berdasarkan PUIL
b. Sesuai Gambar Rencana PUIL Kurang diperhatikan
c. Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL
d. Tidak Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL
10
Pengujian Tahanan Isolasi
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran sesuai tidak ketentuan
10
III
Has
il K
erja
(S
kor
Mak
s 3
0)
Pengukuran Arus
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak sesuai ketentuan
10
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian SkorMengikuti Petunjuk Kerja a. Sesuai Urutan yang logis
b. Tidak Sesuai Urutan yang logis
5
Menggunakan Alat dengan Tepat
a. Menggunakan Alat Sesuai fungsi
b. Menggunakan Alat tidak Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
6
IV
Sik
ap K
erja
(S
kor
Mak
s 2
0)
Waktu Penyelesaian
a. Lebih Cepat atau Sesuai Waktu yang ditentukan pekerjaan selesai dengan benar
b. Sebahagian pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
9
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
E. Rencana Belajar Siswa 4
Kompetensi : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
KODE : PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi :
1. Mempersiapkan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
lektromekanik
2. Melaksanakan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
4. Membuat laporan tentang pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
Untuk menyelesaikan kegiatan belajar dari modul ini Anda terlebih dahulu
harus telah memiliki kompetensi pencapaian hasil belajar pada kegiatan belajar
3 sebelumnya. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 dalam modul ini
dengan hasil belajar yang telah dipersyaratkan pada bagian ini, Anda dapat
dinyatakan telah menyelesaikan seluruh kegiatan belajar.
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
1. Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrikDahlander
LK1
Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah dua kecepatan dengan pengubah langsung
LK2
Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah dua kecepatan
LK3
Rangkaian pengendali motor listrik tiga fasa dua kecepatan (lilitan dahlander)
LK4
Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
dengan dua kecepatan (Lilitan Dahlander), dengan urutan kecepatan rendah tinggi
LK5
Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasadengan dua kecepatandan dua arah putaran (Lilitan Dahlander)
LK6
Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa dengan dua kecepatan dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander) Pengubahan putaran langsung dari rendah ke tinggi pada arah putaran yang sama
LK7
Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasadengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander). Sistem pengubahan putaran pada kecepatan tinggi
LK8
Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander).
2. Evaluasi Kegiatan Belajar 4
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kegiatan Belajar 4. Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik
Dahlander
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah meyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan Anda mampu:
1. Menyebutkan prinsip pengubahan kecepatan putaran motor listrik
dahlander.
2. Membuat gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander baik lilitan
tunggal maupun lilitan terpisah
3. Merangkai gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal
dan lilitan terpisah
4. Melacak gangguan pada kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal
maupun lilitan terpisah.
5. Memperbaiki kesalahan pada rangkaian kontrol kecepatan dan arah putaran
motor listrik Dahlander.
b. Materi Pembelajaran
Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik Dahlander
Pengaturan kecepatan putar motor listrik yang mempunyai kecepatan lebih
dari satu dengan mengubah hubungan kumparan stotornya, berdasarkan pada
kumparan-kumparan motor listrik yang digunakan antara lain;
1. Motor listrik dengan kumparan-kumparan terpisah
Pengaturan motor listrik ini hanya dapat dilakukan secara bertahap, tidak
dapat secara kontinyu. Motor listrik ini memiliki kombinasi kecepatan putar.
2. Motor listrik dengan kumparan yang hubungannya dapat diubah
Setiap kumparan fasa motor listrik ini terbagi dua, setiap bagian dapat
dihubungkan seri atau paralel sesuai dengan pengaturan kecepatan yang
dikehendaki.
Pengasutan motor listrik dengan mengatur kecepatan dari rendah ke tinggi
akan menghasilkan arus kejut yang jauh lebih kecil dibandingkan diasut dalam
kecepatan tinggi. Sementara penururan kecepatan dari kecepatan tinggi ke
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
rendah, maka motor listrik akan bekerja sebagai rem listrik. Hubungan yang
banyak digunakan untuk mengatur kecepatan putar sebagai berikut;
1. Hubungan Bintang Rangkap-Segitiga
Pada kecepatan putar rendah,
kumparannya dihubung bintang
rangkap sedangkan pada putran
tinggi dihubungkan segitiga karena
kopelnya kecil namun dayanya
tetap. Motor listrik ini banyak
digunakan untuk mesin bubut dan mesin gulung.
2. Hubungan Segitiga-Bintang Rangkap
Pada kecepatan putar rendah, kumparan motor listrik dihubungkan
segitiga, sedangkan pada putaran
tinggi dihubung bintang rangkap.
Pada kecepatan tinggi kopel dan
dayanya meningkat sebanding
dengan kecepatan putar. Motor
listrik ini banyak digunakan pada
mesin derek, lift, pompa plunyer,
kompressor, ban berjalan, giling dan mesin kerek.
3. Hubungan-Bintang Rangkap
Pada kecepatan rendah kumparan
dihubungkan bintang, sedangkan
pada kecepatan putar tinggi
dihubung bintang rangkap, pada
kecepatan tinggi kopel motor listrik
meningkat secara kuadratis
sedangkan dayanya meningkat
pangkat tiga. Motor listrik ini banyak digunakan untuk mesin ventilator dan
pompa sentrifugal
Lambat
R S T
Cepat
YYSTR
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 1. Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk
dua kecepatan sistem pengubahan langsung
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik Dahlander
Lilitan Pisah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button
NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5
mm
Kabel NYM 3x2,5
mm
Skun kabel 2,5
mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
5. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
6. Hindari dari terhadap sengatan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
7. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
8. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Kunci Jawaban Lembar Kerja 1
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik
akan beroperasi pada putaran rendah.
Kalau kemudian tombol S2 ditekan, mula-mula arus listrik lilitan kontaktor K1 akan
terputus, kemudian lilitan kontaktor K2 mendapat tegangan dan bekerja,
mengunci dan menghubungkan motor listrik dengan jala-jala untuk putaran tinggi.
Dengan menekan kembali S1, kontaktor K2 terlepas dan kontaktor K1 bekerja,
maka motor listrik beroperasi pada putaran rendah.
Dengan menekan tombol S01, maka semua kontaktor yang bekerja akan terputus
dan instalasi akan berada pada tidak bekerja (terbebas dari tegangan).
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 2. Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk dua kecepatan
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik Dahlander
Lilitan Pisah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button
NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5
mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5
mm
Time Delay Relay
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 2
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K2
menghubungkan motor listrik pada putaran rendah dan mengaktifkan rele waktu
K2. Jika setelan rele waktu K2 terlampaui, maka kontak k2 akan mengaktifkan
kontaktor K3, sekaligus mempersiapkan kontak K3 pada lilitan K4 untuk bekerja.
Jika kemudian tombol S02 ditekan, kontaktor K1 akan lepas dan kontaktor K4
(putaran tinggi)akan bekerja. Motor listrik akan beroperasi pada putaran tinggi.
Suatu pengoperasian langsung pada putaran tinggi tidak memungkinkan. Putaran
tinggi hanya dapat dihubungkan, jika motor listrik sedang beroperasi pada putaran
rendah dan waktu yang diset pada rele waktu sudah tercapai
Pengubahan putaran dari tinggi ke putaran rendah, hanya dapat dilakukan jika
terlebih dahulu menekan S01, artinya motor listrik di stop (berhenti). Motor listrik
dapat dihentikan melalui tombol S01 atau melalui pemutusan rele arus lebih F0.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 3. Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk
dua kecepatan. (Lilitan Dahlander)
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik Dahlander
Lilitan
terpisah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 3
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik
beroperasi pada putaran rendah. Jika motor listrik dalam keadaan berhenti dan
tombol S1 ditekan, maka kontaktor K2 dan K3 bekerja, kemudian dikunci oleh
kontak K2. Motor listrik beroperasi pada kecepatan tinggi. Suatu pengubahan
putaran dari suatu putaran ke putaran lain tidak memungkinkan, artinya setiap
pengubahan putaran harus melalui penekanan tombol S01.
Semua kontaktor yang sedang bekerja dapat diputuskan melalui tombol S01 atau
bekerja rele arus lebih F8 atau F9.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 4. Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan dua kecepatan
(Lilitan Dahlander), dengan urutan kecepatan rendah tinggi
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik Dahlander
Lilitan
terisah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 4
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1
menjalankan motor listrik pada kecepatan rendah dan kontaktor K2 juga bekerja
serta mengunci sendiri. Jika kontaktor K2 sedang bekerja, kemudian tombol S02
ditekan, maka kontaktor K1 akan terputus dan kontaktor K3 dan K4 bekerja. Motor
listrik akan berputar pada kecepatan tinggi.
Pengoperasian langsung pada putaran tinggi tidak memungkinkan, sedang
pemindahan putaran dari putaran tinggi ke putaran rendah hanya mungkin
dilakukan setelah menekan tombol S01 lebih dahulu, artinya motor listrik harus
diberhentikan pada putaran nol lebih dahulu.
Dengan menekan tombol S01 atau bekerjanya rele arus beban lebih F8 atau F9,
maka semua kontaktor yang bekerja akan terputus.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 5. Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan dua kecepatan
dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander)
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik Dahlander
Lilitan
terpisah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 5
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik akan
beroperasi dengan putaran rendah pada arah kanan. Dengan menekan tombol
S02, kontaktor K2 bekerja dan mengunci sendiri, motor listrik akan beroperasi
dengan putaran rendah pada arah kiri.
Dengan menekan tombol S03 saat motor listrik sedang berhenti, maka kontaktor
K3 bekerja dan mengunci sendiri. Melalui kontak NO K3, kontaktor K5 akan
bekerja. Motor listrik berputar dengan kecepatan tinggi pada arah kanan. Dengan
menekan tombol S04, kontaktor K4 akan bekerja dan mengunci sendiri. Kontak K4
mengaktifkan kontak K5. Motor listrik berputar dengan putaran tinggi arah kiri.
Dengan sistem kontaktor pengatur putaran dan kontaktor pengatur kecepatan
yang saling mengunci, maka pengubahan kecepatan dan pengubahan arah
putaran secara langsung tidak memungkinkan.
Dengan menggerakan tombol S01, maka semua kontaktor yang sedang bekerja
dapat diputuskan. Demikian juga dengan rele arus lebih F8 atau F9, dapat
membebaskan semua kontaktor kalau salah satunya bekerja.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Gambar Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa dua kecepatan dan dua arah
putaran (lilitan Dahlander)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 6. Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa dengan dua kecepatan
dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander) Pengubahan putaran
langsung dari rendah ke tinggi pada arah putaran yang sama
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik Dahlander
Lilitan
terpisah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5
mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 6
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik
beroperasi dengan kecepatan rendah pada arah putar kanan. Demikian juga
dengan kecepatan rendah pada arah putaran motor listrik kiri. Jika pada saat
motor listrik sedang berhenti (mati) dan tombol S1 ditekan, maka kontaktor K3
bekerja dan mengunci sendiri. Kontaktor K3 akan mengaktifkan kontaktor K5,
dengan demikian motor listrik beroperasi dengan kecepatan tinggi pada arah
putaran kanan. Dengan cara yang sama menekan S5, kontaktor K4 dan K5
bekerja dan menjalankan motor listrik dengan putaran tinggi pada arah putaran
kiri.
Pada saat motor listrik sedang berputar dengan putaran rendah. Kemudian kalau
tombol S4 atau S5 ditekan, maka kontaktor K1 atau K2 akan terputus, sedang
kontaktor penghubung untuk putaran tinggi akan bekerja. Dengan cara ini,
dimungkinkan pengubahan putaran dari putaran rendah ke putaran tinggi, tetapi
hanya mengunci secara elektris. Dengan menekan S0 atau dengan bekerjanya rele
arus lebih, semua kontaktor yang sedang bekerja dapat terlepas.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
K 2
K 1
K 3
K 5
K 1
F 0
F 0
F7
R
S
T
N
P E
M
F2 F3
V 1
W 1U 1
K 3
V 2U 2 W 2
F5F4 F6
K 1
Rangkaian Utama
K5
S 1
K 4
S 3
K 2
F1
K4 K2
K 2
S 2 S 3
S 2
K 1
K 4
K 3
K 1
K 3
K 2
S 5
K 4
K 4
S 4 S 5
S 4
K 3
Rangkaian Kontrol
K 5
K 3 K 4
F 0 F 0
Gambar Rangkaian motor listrik 3 fasa dua kecepatan dan dua arah putaran
(lilitan Dahlander), Pengubahan putaran langsung dari rendah ke tinggi pada arah
putaran yang sama.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 7. Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan tiga putaran
(satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander). Sistem
pengubahan putaran pada kecepatan tinggi
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa tiga
putaran
Lilitan Pisah Dan lilitan
Dahlander
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button
NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5
mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 7
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik
beroperasi pada kecepatan rendah. Jika tombol S3 ditekan, maka kontaktor K1
lepas, kontaktor K2 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik beroperasi pada
kecepatan menengah.
Jika tombol S4 ditekan, kontaktor K2 lepas, kontaktor K3 dan K4 bekerja, motor
listrik berputar pada kecepatan tinggi.
Dengan sistem kontaktor saling mengunci, pengubahan putaran langsung, hanya
mungkin pada kecepatan tinggi.
Penekanan tombol S1 atau bekerjanya rele arus lebih dapat memutuskan semua
kontaktor yang sedang bekerja.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 8. Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa dengan tiga putaran
(satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander)
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 Fasa
Lilitan Campuran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 8
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengaktifkan kontaktor K2 dan
motor listrik berputar pada kecepatan putar rendah. Kedua kontaktor mengunci
sendiri.
Jika pada saat K2 bekerja dan tombol S3 ditekan, kontaktor K1 lepas, kontaktor
K3 bekerja, mengunci sendiri, mengaktifkan K4 dan motor listrik berputar pada
kecepatan menengah.
Kontaktor K4 mengunci sendiri. Ketika motor listrik berputar dengan kecepatan
menengah, kemudian tombol S4 ditekan, maka kontaktor K3 lepas dan kontaktor
K5 dan K6 bekerja.
Motor listrik akan berputar pada kecepatan tinggi. Kedua kontaktor K5 dan K6
mengunci sendiri. Dengan pemasangan kontaktor K2 dan K4, memungkinkan
pengubahan putaran ke putaran menengah. Kalau motor listrik sedang berputar
pada kecepatan rendah. Untuk pengubahan ke putaran tinggi dapat dilakukan,
kalau motor listrik sedang berputar pada kecepatan menengah.
Semua kontaktor yang sedang bekerja, dapat selalu diputus dari tombol S1 atau
bekerja salah satu rele arus lebih.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Gambar Rangkaian pengandali motor listrik 3 fasa dengan tiga kecepatan (satu
lilitan terpisah dan satu lilitan dahlander) Rangkaian berurutan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
c. Rangkuman
Hubungan yang banyak digunakan untuk mengatur kecepatan putar
1. Hubungan Bintang Rangkap–Segitiga
2. Hubungan Segitiga–Bintang Rangkap
3. Hubungan Bintang–Bintang Rangkap
Lembar Kerja Praktik: Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik
Dahlander
Lembar Kerja 1 : Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa
lilitan terpisah untuk dua kecepatan sistem
pengubahan langsung
Lembar Kerja 2 : Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah
untuk dua kecepatan
Lembar Kerja 3 : Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa
lilitan terpisah untuk dua kecepatan. (Lilitan
Dahlander)
Lembar Kerja 4 : Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa
dengan dua kecepatan (Lilitan Dahlander),
dengan urutan kecepatan rendah tinggi
Lembar Kerja 5 : Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa
dengan dua kecepatan dan dua arah putaran
(Lilitan Dahlander)
Lembar Kerja 6 : Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa
dengan dua kecepatan dan dua arah putaran
(Lilitan Dahlander) Pengubahan putaran
langsung dari rendah ke tinggi pada arah
putaran yang sama
Lembar Kerja 7 : Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa
dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
satu lilitan Dahlander). Sistem pengubahan
putaran pada kecepatan tinggi
Lembar Kerja 8 : Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa
dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan
satu lilitan Dahlander)
d. Evaluasi
Soal Essay
Buatlah rangkaian Pengendalian motor listrik 3 fasa 2 kecepatan (lilitan
dahlander). Dapat diubah langsung pada putaran rendah-tinggi, dengan
komponen yang disediakan pada tabel berikut:
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama mengerjakan tugas ini:
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 Fasa
Lilitan Campuran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3
fasa
Pilot lamp
Push button
NO/NC
Kontaktor AC
220 Volt
Kabel NYAF
1,5 mm
Kabel NYM
3x2,5 mm
Skun kabel 2,5
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
e. Kunci Jawaban
Rangkaian Pengendalian motor listrik 3 fasa 2 kecepatan (lilitan dahlander).
Dapat diubah langsung pada putaran rendah-tinggi.
K 1
Rangkaian KontrolK 2
S3
S 1
K2
F 0F 0
S 2
K 2 K 3
K1
K3 K2
K1
K3
K 1
F 0
F 0
F7
R
S
T
N
P E
M
F2F1 F3
V1W1U1
K 3
V2U2 W2
F5F4 F6
K 1
Rangkaian Utama
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
f. Kriteria Penilaian Praktik
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
Menggunakan/Memakai Pakaian kerja
a. Sesuai yang berlaku di Sekolah
b. Tidak sesuaic. Tidak memakai
3
Menyiapkan Alat(Kemampuan menyiapkan alat melalui identifikasi data teknis peralatan)
a. Sesuai yang terterab. Tersedia alat pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
c. Tersedia alat, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancar
d. Tersedia alat, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan
6
Menyiapkan Bahan(Kemampuan menyiapkan bahan melalui identifikasi data teknis bahan)
a. Sesuai yang terterab. Tersedia bahan pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
c. Tersedia bahan, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancar
d. Tersedia bahan, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan
6I
Per
siap
an K
erja
(S
ko
r M
aks
20
)
Penempatan Alata. Disimpan pada kotak alatb. Ditempatkan di atas mejac. Berserakan
5
Menempatkan Komponen
a. Sesuai ukuran gambarb. Toleransi 1 – 1.5c. Toleransi 2 – 3d. Toleransi 3 – 4e. Toleransi 5 Cmf. Toleransi > 5 Cm
3
Pemasangan Komponen
a. Dipasang Kuat Ratab. Dipasang Kuat Tidak Ratac. Dipasang Kurang Kuat Ratad. Dipasang Kurang Kuat Tidak
Rata
3
II
Pro
ses
cara
ker
ja (
Sko
r M
aks
20
)
Pekerjaan Kabel Kontrol
a. Ukuran dan warna Benarb. Ukuran Benar, warna salahc. Ukuran kurang tepat warna
benard. Ukuran salah, warna benare. Ukuran salah, warna kurangf. Ukuran dan warna tidak
3
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skorbenar
Pengawatan Rangkaian Utama
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
4
Pengawatan Rangkaian Kontrol
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
4
Pengawatan Lampu Indikator
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapih
3
Pemasangan Instalasi Listrik
a. Sesuai Gambar Rencana berdasarkan PUIL
b. Sesuai Gambar Rencana PUIL Kurang diperhatikan
c. Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL
d. Tidak Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL
10
III
Has
il K
erja
(S
kor
Mak
s 3
0)
Pengujian Tahanan Isolasi
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran sesuai tidak ketentuan
10
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
Pengukuran Arus
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak sesuai ketentuan
10
Mengikuti Petunjuk Kerja a. Sesuai Urutan yang logisb. Tidak Sesuai Urutan yang
logis
5
Menggunakan Alat dengan Tepat
a. Menggunakan Alat Sesuai fungsi
b. Menggunakan Alat tidak Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
6
IV
Sik
ap K
erja
(S
kor
Mak
s 2
0)
Waktu Penyelesaian
a. Lebih Cepat atau Sesuai Waktu yang ditentukan pekerjaan selesai dengan benar
b. Sebahagian pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
9
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
BAB. IIIEVALUASI
A. SOAL TEST EVALUASI
1. Buatlah rangkaian sesuai dengan komponen berikut ini yang berfungsi
sebagai rangkaian ON-OFF bergantian dengan menggunakan kontaktor.
No. Nama Alat Ket No Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Time Delay relay
TDR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
2. Gambar rangkaian ini merupakan kontrol motor listrik hubungan bintang
segitiga menggunakan:
1.1. Kontaktor C1, C2 dan C3
1.2. Rele penunda waktu d1
1.3. Sikring rangkaian kontrol e4
1.4. Lampu indikator h2 dan h3
1.5. Tombol tekan b1 (NC) dan b2 (NO)
1.6. Thermal over load e7
Dan diberikan komponen berikut:
1.7. Motor listrik rotor sangkar m1
1.8. sikring untuk pengaman hubung singkat motor listrik (e1, e2, e3)
1.9. Saklar daya 3 kutub a1
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Coba gambarkan rangkaian daya motor listrik, jika:
1.11.Pada saat motor listrik terhubung bintang, kontaktor C1 dan C3 yang
bekerja
1.12.Pada saat motor listrik terhubung segitiga, kontaktor C1 dan C2 yang
bekerja
1.13.Saklar daya 3 kutub digunakan untuk memutus daya pada seluruh
rangkaian.
3. Buat rangkaian (pengawatan) motor listrik M1, jika diberikan data-data
sebagai berikut:
1.1. Simbol rangkaian motor listrik 2 kecepatan
1.2. Sambungan motor listrik untuk kecepatan lambat dan tinggi
a. Arah Maju
Terminal motor listrik yang
Dapat tegangan sumberPutaran
R S T
Terminal motor
listrik yang
terbuka
Rendah Ua Va Wa Ub, Vb, Wb
Tinggi Ub Vb Wb Ua, Va, Wa
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
b. Arah Mundur
Terminal motor listrik yangDapat tegangan sumberPutaran
R S T
Terminal motor listrik yang terbuka
Rendah Wa Va Ua Ub, Vb, Wb
Tinggi Wb Vb Ub Ua, Va, Wa
1.3. Pengaman motor listrik:
1.3.1. TOL, e7 untuk putaran rendah, dipasang setelah C3
1.3.2. TOL,e8 untuk putaran tinggi, dipasang setelah C4
1.3.3. Fuse 3 fasa (e1, e2, e3) pengaman seluruh rangkaian daya,
dipasang setelah saklar a.1
1.4. Saklar 3 fasa (a1) untuk memutus/melayani rangkaian daya
dipasang sebelum fuse (e1,e2,e3)
1.5. Penggunaan kontaktor:
1.5.1. Kontaktor C1 untuk arah maju (lembut dan cepat)
1.5.2. Kontaktor C2 untuk arah mundur (lambat dan cepat)
1.5.3. Kontaktor C3 untuk putaran lembut
1.5.4. Kontaktor C4 untuk putaran cepat
1.6. Kontaktor yang aktif sesuai dengan fungsi motor listrik
Kontaktor yang
bekerjaKecepatan
putaran
Arah
PutaranC1 C2 C3 C4 C5
Tombol
yang ditekan
Maju X - X - x b2 dan b4Lambat
Mundur - X x - X b3 dan b4
Maju x - - X X b2 dan b5Cepat
Mundur - x - x X b3 dan b5
Keterangan Kontaktor
C1 = Kontaktor arah maju C4 = Kontaktor kecepatan cepat
C2 = Kontaktor mundur C5 = Kontaktor Bantu
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
C3 = Kontaktor kecepatan lambat
B. KUNCI JAWABAN
1. Gambar Rangkaian ON-OFF bergantian dengan menggunakan
kontaktor
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
2. Rangkaian kontrol motor listrik hubungan bintang segitiga
menggunakan Kontaktor Magnet
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
BAB. IVPENUTUP
Modul pembelajaran ini menggunakan sistem Pelatihan berbasis kompetensi.
Pelatihan bebasis kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan
pekerjaan dengan kompeten. Penekanan utamanya adalah tentang apa yang
dapat dilakukan seseorang setelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik
yang paling penting dari pelatihan berdasarkan kompetensi adalah penguasaan
individual secara nyata di tempat kerja.
Dalam sistem Pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya tertuju kepada pencapaian
kompetensi, bukan pada pencapaian atau pemenuhan waktu tertentu. Dengan
demikian maka dimungkinkan setiap peserta pelatihan memerlukan atau
menghabiskan waktu yang berbeda-beda dalam pencapaian suatu kompetensi
tertentu.
Jika peserta belum mencapai kompetensi pada usaha atau pada kesempatan
pertama, maka pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta.
Rencana ini memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk
meningkatkan level kompetensinya sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah
usaha atau kesempatan yang disarankan adalah tiga kali.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta dalam mengikuti modul ini, setiap
peserta dievaluasi baik terhadap aspek pengetahuan maupun keterampilan. Aspek
pengetahuan dilakukan melalui latihan-latihan dan tes tertulis, sedang aspek
keterampilan dilakukan melalui tugas praktik.
Setelah peserta menyelesaikan modul ini dan dinyatakan kompeten, maka peserta
dapat melanjutkan untuk menyelesaikan kompetensi lanjutan yang berkaitan
dengan sistem kendali berikutnya.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Sebagai umpan balik bagi peserta dalam mengevaluasi diri dapat dilakukan
dengan membandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang tersedia.
Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kompetensi dalam
kegiatan belajar pada modul ini.
Nilai Akhir = %10010
banbenarJumlahJawa
Jika Anda mencapai tingkat penguasaan 75 % keatas, Anda dapat meneruskan ke
modul berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih dibawah 75 %,
Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini.
(Catatan: Kejujuran Intelektual Memegang Peranan Penting)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
DAFTAR PUSTAKA
Christian Mamesah dan Frans Masse P., Sistem Kelistrikan Mesin-mesin
Produksi, N.59,1997
Christian Mamesah dan Frans Masse P., Penggunaan dan Pengaturan Motor-
motor Listrik, TEDC, 1993
Frans Masse P., Pengendalian Magnetik, TEDC, 1996
Abdul Kadir. Mesin Tak Serempak. Bandung: Djambatan, 1986.
Hermal, Stephen L, Alerich, Walter N. Industrial Motor Control. Delmar
Publisher Inc. 1985
Steven F Jurek. Electrical Machine for Technicians and Technicians
Engineers. Long Man London, 1978.
Theraja, BL. Fundamentals of Electrical Engineering & Electronic. Ram
Nagar, New Delhi, 1976.
Wildi. Teodore. Electrical Power Technology. New York. John Weley and Son,
1981.
Zuhal. Dasar Tenaga Listrik. ITB Bandung, 1972.
P. Van Harten., Instalasi Listrik Arus Kuat 3, Bina Cipta, Jakarta, 1984.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
KRITERIA PENILAIAN PRAKTIKNo. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
Menggunakan/Memakai Pakaian kerja
a. Sesuai yang berlaku di Sekolah
b. Tidak sesuaic. Tidak memakai
3
Menyiapkan Alat(Kemampuan menyiapkan alat melalui identifikasi data teknis peralatan)
a. Sesuai yang terterab. Tersedia alat pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
c. Tersedia alat, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancar
d. Tersedia alat, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan
6
Menyiapkan Bahan(Kemampuan menyiapkan bahan melalui identifikasi data teknis bahan)
a. Sesuai yang terterab. Tersedia bahan pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
c. Tersedia bahan, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancar
d. Tersedia bahan, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan
6I
Per
siap
an K
erja
(S
ko
r M
aks
20
)
Penempatan Alata. Disimpan pada kotak alatb. Ditempatkan di atas mejac. Berserakan
5
Menempatkan Komponen
a. Sesuai ukuran gambarb. Toleransi 1 – 1.5c. Toleransi 2 – 3d. Toleransi 3 – 4e. Toleransi 5 cmf. Toleransi > 5 cm
3
Pemasangan Komponen
a. Dipasang Kuat Ratab. Dipasang Kuat Tidak Ratac. Dipasang Kurang Kuat Ratad. Dipasang Kurang Kuat Tidak
Rata
3
II
Pro
ses
cara
ker
ja (
Sko
r M
aks
20
)
Pekerjaan Kabel Kontrol
a. Ukuran dan warna Benarb. Ukuran Benar, warna salahc. Ukuran kurang tepat warna
benard. Ukuran salah, warna benare. Ukuran salah, warna kurangf. Ukuran dan warna tidak
benar
3
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
Pengawatan Rangkaian Utama
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
4
Pengawatan Rangkaian Kontrol
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
4
Pengawatan Lampu Indikator
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapih
3
Pemasangan Instalasi Listrik
a. Sesuai Gambar Rencana berdasarkan PUIL
b. Sesuai Gambar Rencana PUIL Kurang diperhatikan
c. Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL
d. Tidak Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL
10
Pengujian Tahanan Isolasi
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran sesuai tidak ketentuan
10
III
Has
il K
erja
(S
kor
Mak
s 3
0)
Pengukuran Arus
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak sesuai ketentuan
10
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian SkorMengikuti Petunjuk Kerja a. Sesuai Urutan yang logis
b. Tidak Sesuai Urutan yang logis
5
Menggunakan Alat dengan Tepat
a. Menggunakan Alat Sesuai fungsi
b. Menggunakan Alat tidak Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
6
IV
Sik
ap K
erja
(S
kor
Mak
s 2
0)
Waktu Penyelesaian
a. Lebih Cepat atau Sesuai Waktu yang ditentukan pekerjaan selesai dengan benar
b. Sebahagian pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
9
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
FORMAT PENILAIAN
Penilaian Aspek Noninstruksional Sikap (Attitude)
Nomor Peserta : ...........................................
Nama Peserta : ...........................................
Topic Project Work : ...........................................
Skor PerolehanBelieve (B)
Preferensi oleh Peserta Diklat
Evaluation (E)Oleh Guru
PengujiNo.
AspekNoninstruktionalSikap (Attitude)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
BxE
1. Kerja Sama2. Kedisiplinan3. Kejujuran4. Mengakses dan
Mengorganisasi informasi
5. Tanggung Jawab6. Memecahkan Masalah7. Kemandirian8. Ketekunan
Jumlah Perolehan
Gradiasi Nilai Tertinggi untuk Attitude adalah = 9 (Sembilan), Sehingga:
Skor Peolehan Σ (Bn x En)Perolehan Nilai Attitude (Nat) = ------------------- x 9 = -------------- x 9 Skor Maksimum 5 x 5 x 8
Nat: …….. Jakarta, ….., ………….Penilai 2 Penilai 1
( ……………………..) (…………………….)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Penilaian Rencana Kerja
Nomor Peserta : ...........................................
Nama Peserta : ...........................................
Topic Project Work : ...........................................
PenilaianYANo. Aspek
PenilaianIndikator Keberhasilan/Deskripsi
7 8 9TIDAK
1.1. Latar Belakang, memuat alasan:a. Teknis/keterlaksanaanb. Ekonomisc. Kebutuhan pasard. Aspek social
1.2. Gambar/sket sesuai produk yg dibuata. Lengkapb. Keterbacaanc. Standard teknis
1.3. Bahan dan alat direncanakan sesuaia. Spesifikasi/kualitasb. Jenisc. Jumlah
1.4. Rancangan Kerja memuat;a. Mekanisme kerjab. Jadwal
1. Isi Rencana Kerja
1.5. Rancangan anggaran biaya meliputia. Revienew cost ratio (R/C Rasio)b. Cash flow
2.Teknik Pembuatan Dokumen
2.1.Format Penulisan Rencana Kerjaa. Sitematika Penulisan sesuai
dengan yang ditentukanb. Sesuai dengan Kaidah Bahasa
Indonesia yang disempurnakanc. Pengetikan Rapihd. Penjilidan Rapih
Nilai Rencana Kerja (Nrk) = Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator
Npr: …….. Jakarta, ….., ………….
Penilai 2 Penilai 1
( ……………………..) (…………………….)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Penilaian Laporan Kerja
Nomor Peserta : ...................................
Nama Peserta : ...................................
Topic Project Work : ...................................
PenilaianYANo. Aspek Penilaian Indikator
Keberhasilan/Deskripsi7 8 9
TIDAK
1.1. Pendahuluana. Latar Belakangb. Tujuan
1.2. Proses Produksi/Jasaa. Proses Pelaksanaan Pekerjaanb. Alat/Bahan yang digunakanc. Gambar Kerjad. Hasil Yang dicapaie. Perhitungan Rugi/Laba
1.3. Temuan/Pengembangana. Faktor Pendukung dan
Penghambatb. Rencana Tindak Lanjut
1. Isi Laporan
1.4. Pengorganisasian Portofolioa. Lengkapb. Autentikc. Relevan
2. Teknik Pembuatan Laporan
2.1.Format Penulisan Laporana. Sitematika Penulisanb. Sesuai Kaidah Bahasa
Indonesiac. Pengetikan Rapihd. Penjilidan Rapih
Nilai Laporan (NLp) = Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator
NLp: …….. Jakarta, ….., ………….
Penilai 2 Penilai 1
( ……………………..) (…………………….)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Penilaian Produk
Nomor Peserta : ....................................
Nama Peserta : ....................................
Topic Project Work : ....................................
PenilaianYANo. Aspek Penilaian Indikator Keberhasilan
(Deskripsi)7 8 9
TIDAK
Ketepatan ukuran:a. KHA Kabel yang digunakanb. Rating Pengaman yg digunakanc. Rating KomponenKonstruksi:a. Kekuatan sambungan kabelb. Kekuatan Pemasangan
Komponenc. Fungsi kerja rangkaian
Produk/jasa1.1. Kualitas Produk
Finishing:a. Kerapihan Rangkaianb. Penempatan. Komponen
1.
1.2. Kuantitas Produk
Kesesuaian Jumlaha. Komponen input/outputb. Rancangan dan hasil Tata letak Sesuai dengan PUILa. Komponen Rangkaian Utamab. Komponen Rangkaian Kontrolc. Rangkaian Pengamanan2. Penampilan Komponena. Rangkaian Utamab. Rangkaian Kontrolc. Rangkaian Pengamanan
Nilai Produk/jasa (Npj) =
Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator
Npj: …….. Jakarta, ….., ………….
Penilai 2 Penilai 1
( ……………………..) (…………………….)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Penilaian Unjuk Kerja
Nomor Peserta : ...................................
Nama Peserta : ...................................
Topic Project Work : ...................................
PenilaianYANo. Sub Kompetensi dan
Kriteria Unjuk KerjaIndikator
Keberhasilan7 8 9
TIDAK
1. Memasang Sambungan kabel dengan menggunakan alat tangan
Rangkaian tersambung rapih sesuai PUIL
2. - Mengukur besaran tegangan listrik
- Mengukur arus start dan running
- Mengukur daya listrik yang digunakan motor listrik
- Menggunakan alat ukur yang tepat dengan besaran yang diukur
- Table Hasil pengukuran besaran listrik
- Alat ukur digunakan sesuai fungsinya
3. - Menggambar rangkian utama dan control untuk mengoperasikan motor listrik
- Memahami pasal PUIL yang berkaitan dengan instalasi listrik tenaga
- Menguasai symbol, konstruksi serta prinsip kerja alat control
- merencanakan tata letak komponen pengendali
- Gambar rangkaian Utama dengan symbol standard
- Gambar rangkaian Kontrol dengan symbolstandard
- Gambar denah tata letak komponen
4. - Mengidentifikasi peralatan untuk rangkaian control
- Mengidentifikasi peralatan untuk rangkaian utama
- Mengidentifikasi kontak utama dan Bantu NO/NC Pada utama dan rangkaian kontrol
- Daftar bahan dan komponen rangkaian utama/control
- Adanya komponen Pengendali yang sesuai
5. - Merakit rangkaian utama dan daya pada pengoperasian motor listrik
- Merakit rangkaian control dan utama dalam satu rangkaian untuk mengoperasikan motor listrik
- Memasang rangkaian pengendali motor dalam
- komponen rangkaian Pengendali utama dan control dirakit secara rapih
- Komponen Pengendali Motor di tempatkan dalam box dan dirakit secara rapih
- Rangkaian utama dan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
PenilaianYANo. Sub Kompetensi dan
Kriteria Unjuk KerjaIndikator
Keberhasilan7 8 9
TIDAK
panel box control bekerja sesuai fungsinya
6. - Memahami teknik pengujian instalasi listrik industri
- Melaksanakan ujicoba fungsi instalasi listrik industri
- Daftar tata cara pengujian
- Pengujian meliputi kerja dan fungsi rangkaian instalasi
7. - Melaksanakan uji coba rangkaian menggunakan alat ukur.
- Melaksanakan uji coba kerja rangkaian
- Mencari letak kesalahan rangkaian pengendali motor listrik
- Daftar hasil pengecekan kesalahan
- Daftar kesalahan rangkaian utama dan control
- Hasil perbaikan kerja kembali sesuai fungsi
8. - Memahami prinsip-prinsip pengendalian motor-motor listrik
- Memahami prinsip-prinsip kerja motor-motor listrik AC/DC
- Laporan hasil pengamatan
- Penjelasan prinsip kerja motor listrik dan rangkaian pengendali
Nilai Unjuk Kerja (NuK) =
Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator
NuK: …….. Jakarta, ….., …………. Penilai 2 Penilai 1
( ……………………..) (…………………….)
Gardiasi Nilai Adalah Sebagai Berikut:
7.00 (Baik) = Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi sesuai dengan Kualitas standard minimal yang ditetapkan
8.00 (Amat Baik) = Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi sesuai dengan Kualitas standard minimal yang ditetapkan
9.00 (Istimewa) = Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensiMelebihi Kualitas standard minimal yang ditetapkan
top related