mengetahui bisa membantu dan memahami pekerjaan...
Post on 06-Feb-2018
241 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Learning Style M e m p e l a j a r i c a r a b e l a j a r u n t u k b e l a j a r
l e b i h b a i k l a g i
@ y o l l a w i j a y a n t i
Learning Style = Gaya Belajar/Belajar pake gaya?
Learning style merupakan perbedaan sistematis dalam pola sifat dan kebiasaan individu dalam memperoleh dan memproses informasi dalam situasi belajar.
P r i n s i p u t a m a : t i a p i n d i v i d u m e m i l i k i c a ra b e l a j a r ya n g b e r b e d a - b e d a
Manfaat Memahami Learning Style
Mengetahui learning style bisa membantu leader dalam memahami cara belajar yang paling sesuai untuk bawahannya
Dengan demikian, mereka bisa mempelajari dan memahami pekerjaan mereka dengan lebih efektif dan efisien.
Siklus Belajar Menurut Kolb
Seorang psikolog bernama Kolb menganggap bahwa proses belajar yang efektif bisa dilihat sebagai sebuah siklus.
Siklus ini terdiri dari 4 stage di mana keempatnya merupakan
syarat dari effective learning
Siklus Belajar Menurut Kolb
4 a s p e k p e nt i n g ya n g m e n e nt u k a n e fe k t i v i ta s b e l a j a r
Siklus Belajar Menurut Kolb
1. Concrete Experience Pengalaman yang dialami secara langsung dan konkret sebagai dasar
dari pengamatan.
2. Reflective Observation Individu merefleksikan observasi dan mulai membangun
kesimpulan mengenai makna dari informasi yang diperoleh.
3. Abstract Conceptualization Membentuk konsep abstrak dan generalisasi berdasarkan hipotesis.
4. Active Experimentation Menguji implikasi konsep yang diperoleh ke dalam situasi baru.
M e n u r u t K o l b , t i a p i n d i v i d u m e m i l i k i ga b u n ga n d a r i 2 t i p e l e a r n e r d a l a m s i k l u s i n i
Tipe Dasar Learner Menurut Siklus Belajar
Concrete Experience (CE)
Pendekatan belajar berdasarkan pemahaman yang cepat dan pengalaman, di mana penilaian yang dibuat berdasarkan perasaan.
Tipe CE: • Cenderung berempati tinggi, people-oriented. • Tidak sepenuhnya tertarik daripada teori, senang memperlakukan setiap permasalahan sebagai sesuatu yang unik • Belajar melalui contoh spesifik.
Tipe Dasar Learner Menurut Siklus Belajar
Reflective Observation (RO)
Pendekatan belajar yang tentatif, netral, dan reflektif
• Belajar berdasarkan pengamatan cermat, senang mengembangkan pengamatan mengenai pengalaman mereka sendiri
• Menyukai pengajaran dengan
format lecture/ceramah
• Introvert
Tipe Dasar Learner Menurut Siklus Belajar
Abstract Conceptualism (AC): pendekatan belajar analitis dan konseptual.
• Berpikir logis, mengevaluasi masalah
secara rasional • Lebih berorientasi pada hal-hal selain manusia • Situasi belajar ideal: otoritas yang memberi langsung pelajaran
• Tidak menyukai pendekatan belajar yang mendorong penemuan secara tidak terstruktur
Tipe Dasar Learner Menurut Siklus Belajar
Active Experimentation (AE): pendekatan aktif dan “doing” yang berdasarkan eksperimen.
• Situasi belajar ideal: terlibat dalam project, tugas, kelompok diskusi kecil • Tidak menyukai ceramah
• Cenderung ekstrovert.
Konsep Learning Style
• Dari keempat tipe dasar ini, akan terdapat 2 tipe dominan pada tiap individu.
• Kedua tipe dominan kemudian akan membentuk suatu learning style, yakni:
- The Converger
- The Diverger
- The Assimilator
- The Accomodator
Mencari tahu tipe learning style kita…
Converger √
Konkret
Ingin melakukan sesuatu yang
nyata
Senang mempraktekkan ide
Lebih menyukai pekerjaan
yang tidak melibatkan
manusia
Tidak emosional
Memiliki keingintahuan yang
besar
Diverger √
Senang berimajinasi
Mampu melihat masalah dari
beragam sudut pandang
Menyukai hal-hal yang detail,
sistematis, dan memiliki alasan
yang jelas
Fleksibel
Mampu berpikir secara mandiri
Memandang setiap
kasus/masalah sebagai sesuatu
yang unik dan khas
Tandailah karakteristik-karakteristik yang menggambarkan diri Anda pada 4 tabel ini
Mencari tahu tipe learning style kita…
Assimilator √
Memiliki keingintahuan yang
besar.
Bisa membuat gambaran teoretis
dari suatu hal
Kurang tertarik dengan pekerjaan
yang melibatkan manusia
Memiliki ketertarikan terhadap
konsep-konsep abstrak
Menyukai penyampaian informasi
yang akurat dan terorganisir
dengan baik
Senang mencari jawaban yang
benar dari suatu permasalahan
Accomodator √
Senang mengambil resiko
Senang melakukan hal-hal konkret
Mampu beradaptasi dengan cepat
Menyelesaikan masalah dengan
cara “trial-and-error”
Cenderung mengandalkan intuisi
Mampu melihat hubungan-
hubungan di antara aspek-aspek
dalam sebuah sistem
Mencari tahu tipe learning style kita…
• Tabel dengan jumlah checklist paling banyak merupakan learning style rekan-rekan.
• Apa learning style Anda? Apa learning style rekan dekat Anda? Silakan didiskusikan.
The Converger (Doing and Thinking)
• Lebih menyukai tugas-tugas teknis, kurang tertarik pada urusan interpersonal atau sosial.
• Memiliki kemampuan yang berkaitan dengan spesialisasi dalam
bidang teknologi.
• Kemampuan dominan dalam Abstract Conceptualization (AC) dan Active Experimentation (AE).
• Skill tinggi dalam mengaplikasikan ide. Cenderung menunjukkan kemampuan terbaik dalam situasi di mana terdapat satu solusi/jawaban terhadap suatu permasalahan.
The Converger Cara belajar yang efektif :
- Interaktif, berpartisipasi aktif, tidak pasif, diberi instruksi. Contoh: “Coba cari tahu tentang strategi marketing yang sesuai. Nah, setelahnya,
tolong jelaskan strategi itu pada saya.”
- Diberi instruksi melalui komputer/media digital Contoh: belajar LFF dari portal (tutorial sudah disediakan di portal).
- Diberi serangkaian permasalahan atau buku kerja untuk dieksplorasi
Contoh: memberi penjelasan tentang permasalahan, lalu bawahan diminta untuk menganalisis permasalahan untuk menemukan solusinya.
The Diverger (Feeling and Watching)
• Kemampuan dominan dalam area Concrete Experience (CE) dan Reflective Observation (RO).
• Mampu melihat “big picture” dan mengatur informasi-informasi detail ke dalam bentuk keseluruhan yang memiliki makna.
• Lebih suka mengamati daripada melakukan.
• Cenderung emosional dan kreatif,
menikmati proses brainstorming untuk menghasilkan ide-ide baru.
• Tertarik terhadap budaya, senang mengumpulkan informasi. • Seniman, musisi, konselor, bidang humanity dan seni.
Cara belajar yang efektif:
- Metode ceramah/lecture
- Eksplorasi yang memungkinkan adanya partisipasi
- Brainstorming • Contoh: bawahan diminta untuk mengikuti Innotraining, kemudian dari
sana leader meminta bawahan untuk bisa mengembangkan inovasi baru bersama dengan rekan-rekannya.
The Diverger
The Assimilator (Watching and Thinking) • Memiliki skill dalam area Abstract Conceptualization (AC) dan
Reflective Observation (RO).
• Kelebihan dalam memahami dan menciptakan model-model teoretis.
• Cenderung lebih tertarik pada ide-ide abstrak daripada manusia
• Tidak terlalu tertarik pada aplikasi praktik dari teori-teori.
• Menikmati pekerjaan yang melibatkan perencanaan dan riset.
• Biasanya bekerja di dalam bidang Matematika dan ilmu pengetahuan dasar.
The Assimilator (Watching and Thinking) • Metode ceramah diikuti
dengan peragaan
• Tidak terlalu memerlukan instrukstur, akan mengikuti latihan-latihan yang sudah disediakan
• Eksplorasi mengenai subyek tertentu dalam lab, mengikuti tutorial yang sudah disiapkan, menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul
Cara belajar yang efektif:
Contoh: leader memberi penjelasan lisan dan memperagakan cara mempresentasikan produk, kemudian memberi panduan tertulis bagi bawahan untuk diikuti. Jika ada pertanyaan dalam pelaksanaan, bawahan boleh bertanya.
The Accommodator (Doing and Feeling) • Kelebihan dalam Concrete Experience (CE) dan Active
Experimentation (AE).
• Menikmati kegiatan eksperimen dan melaksanakan rencana di dunia nyata.
• Mengandalkan intuisi, paling risk-taker dibanding ketiga learning style lainnya.
• Mampu berpikir mandiri, mengubah rencana secara spontan ketika menerima informasi baru
• Biasanya menggunakan pendekatan trial and error dalam memecahkan masalah • Biasanya di bidang teknikal, sales, marketing.
The Accommodator Cara belajar yang efektif:
• Memberi apapun yang mendorong penemuan secara mandiri • Diberi kesempatan untuk menjadi
partisipan aktif • Instruktur harus siap menghadapi pertanyaan “Bagaimana kalau…?” dan “Kenapa begitu…?”
Contoh: leader memberikan kasus pada timnya untuk dicari pemecahan masalahnya, tanpa banyak memberi arahan, mendorong bawahan untuk berpikir mandiri. Jika diperlukan, barulah mereka bertanya.
Aplikasi Learning Style dalam Pekerjaan
• Tugas dan tuntutan dalam pekerjaan
akan membentuk kemampuan adaptif individu.
• Mengetahui learning style kita dan bawahan kita
membantu untuk melakukan pendekatan yang sesuai untuk memampukan mereka memahami dan
mempraktekkan hal-hal baru dalam pekerjaan.
Umumnya, orang-orang dengan learning style tertentu akan memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan learning style mereka.
• Apakah learning style Anda? Bagaimana cara menggunakannya untuk pemahaman yang lebih baik dalam pekerjaan?
• Apa learning style bawahan Anda? Bagaimana Anda bisa membantu bawahan Anda dalam memahami pekerjaannya dengan lebih baik lagi?
top related