menerapkan pola gilir dalam komunikasi

Post on 04-Jul-2015

9.760 Views

Category:

Education

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Menerapkan pola gilir dalam komunikasi

TRANSCRIPT

Menerapkan Pola Gilir dalamKomunikasi

(25)

(26)

(27)

(28)

KELOMPOK : 7

A. Menggunakan Kata, BentukKata, serta Kalimat yang Santun dalam

Berkomunikasi• Dalam berkomunikasi yang baik seseorang

dituntut untuk mempertimbangkan situasiberbicara.

• Situasi resmi cenderung menggunakankata, bentuk kata, serta ungkapan yang baku.

• Situasi tidak resmi dalam suasana akrab(konsultatif) tidaklah harus menggunakanbentukan kata dan susunan kalimat yag baku.

Contoh :

a. Terimakasih saya ucapkan atas kehadiranBapak dan Ibu sekalian ditempat ini dalamrangka memenuhi undangan kami.

(Situasi Resmi)

b. Thanks berat, ye! Akhirnya lu pada datengjuga ke sini tuk menuhin undangan gua.

(Situasi Tidak Resmi)

• Untuk mencapai komunikasi yangefektif, proses penyampaian dan etikaberbahasa yang santun tetap harusdiperhatikan. Kata-kata yang tidak pantas danmenyinggung perasaan orang lain seharusnyadihindari.

• Dalam berkomunikasi harus ditanamkan skapsaling menghargai agar menciptakankelancaran, serta suasana yang lebih nyaman.

B. Memahami Pola Gilir dalamBerkomunikasi

Komunikasi harus berjalan dua arah (ada yangmendengarkan, dan ada yang berbicara).Dengan adanya pola gilir, diharapkankomunikasi akan seimbang dan berjalanlancar, karena adanya proses pergantianbicara sesuai topik pembicaraan atau sesuaikeperluan.

Sikap yang harus dimiliki ketikamenerapkan pola gilir dalam berkomunkasi

a. Menghargai mitra bicara

• Dalam berkomunikasi, kita tidak bolehmeremehkan lawan bicara, artinya kita harusmenghormati dan menghargainya.

b. Peka terhadap kesempatan

• Kita harus mengetahui kapan saatnya kitabicara dan kapan saatnya kita diam untukmendengarkan.

c. Sadar akan relevansi pembicaraan

• Komunikasi berjalan dengan lancar danmencapai tujuan jika pebicaraan sesan denganpermasalahan.

d. Memilih kata yang tepat

• Menggunakan kata yang santun sesuai dengansituasi komunikasi, dan hindari kata-kata yangmenyinggung perasaan lawan bicara kita.

C. Penerapan Pola Gilir dalam BerbagaiSituasi

• Pola gilir komunikasi terjadi pada situasi-situasi berikut :

– Suasana kehidupan sehari-hari.

– Diskusi kelompok.

– Film dan sinetron.

– Naskah drama dan pementasan darma.

1. Penerapan pola gilir dalam diskusi

• Diskusi adalah bentuk kegiatan berbicaradalam rangka membahas sesuatu secarateratur dan terarah. Diskusi bertujuan mencarijalan keluar, pemecahan masalah, membuatkeputusan, atau kesimpulan.

a. Unsur-unsur diskusi

• Pemimpin/moderator1)

• Sekretaris2)

• Penyaji/pemakalah/ pemasaran

3)

• Peserta diskusi4)

1) Pemimpin/moderator

• Bertugas merencanakan dan mempersiapkandengan teliti topik diskusi, membukadiskusi, mengatur jalannya diskusi, sertamenutup diskusi.

2) Sekretaris

• Bertugas mencatat jalannya diskusi, masalah-masalah yang dilakukan peserta, saran maupujawaban peyaji, dari awal sampai akhir diskusi.

3) Penyaji/pemakalah/pemasaran

• Bertugas menyampaikan pembahasan dengansistematis, mudah dipahami, tidakmenyinggung peserta, terbuka dan bersikapobyektif dalam meninjau suatu persoalan.

4) Peserta diskusi

• Bertugas menanggapi, memberi masukan, danlain-lain.

b. Jenis-jenis diskusi

1. Diskusi kelompok adalah diskusi yang biasadilakukan di dalam kelas untuk membahassuatu masalah.

2. Diskusi panel adalah diskusi yang dilakukansekelompok orang (disebut panel) membahassuatu topik yang menjadi perhatian umumdihadapan khalayak/pendengar. Khalayakdiberi kesempatan bertanya atauberpendapat.

b. Jenis-jenis diskusi

3. Seminar adalah pertemuan untuk membahassuatu masalah di bawah pimpinan ahli (gurubesar atau pakar).

4. Simposium adalah pertemuan denganbeberapa pembicara yang mengemukakanpidato singkat entang topik tertentu atauaspek dari topik yang sama.

b. Jenis-jenis diskusi

5. Kongres adalah pertemuan wakil organisasiuntuk mendiskusikan dan menganbilkeputusan tentang berbagai masalah.

6. Konferensi adalah pertemuan untukberunding atau bertukar pendapat mengenaisuatu masalah bersama.

b. Jenis-jenis diskusi

7. Lokakarya adalah pertemuan para ahli untukmembahas masalah praktis atau yangbersangkutan dengan pelaksanaan di bidangkeahliannya.

8. Sarasehan adalah pertemuan yangdiselenggarakan untuk mendenagrkanpendapat para ahli mengenai suatu masalahdalam bidang tertentu.

c. Teknik dan tahap dalam diskusi

Susunan tempat duduk dalam diskusi

Meja

S

S

S

S S S

S

S

S

X

S

S

S

S S S

S

S

S

X

MejaMeja

S

S

S

S S S

X

Keterangan :

X : Piminan diskusiS : Peserta diskusi

S

S

S

1) Tahap persiapan diskusi

a. Dilaksanakan dengan tujuan memperolehkesepakatan mangenai hal yang akandibicarakan.

b. Membagi tugas kepada para calon pembicaraatau penyaji jika pembicara lebih dari satu.

2) Tahap pelaksanaan diskusi

d.

Penutup

c.

Acara tanya jawab

b.

Pelaksanaan diskusi

a.

Pembukaan

a. Pembukaan

Pimpinan diskusi mengemukakan pokokmasalah yang akan disampaikan danmemperkenalkan calon pembicara.

b. Pelaksanaan diskusi

Pemimpin diskusi mempersilahkan parapembicara menyampaikan pandangannya.Selanjutnya sanggahan atau dukungan daripembicara disampaikan sesuai aturan yangdisepakati.

c. Acara tanya jawab

Pemimpin diskusi mempersilahkan parapeserta/pendengar mengajukan pertanyaankepada pembicara, dipandu oleh pemimpindiskusi.

d. Penutup

Pembacaan simpulan pembahasan diskusiyang telah erlangsung oleh pemimpin diskusi.

2. Penerapan Pola Gilir dalamPementasan Drama

Naskah drama adalah cerita yang tertulisdalam bentuk dialog disertai gerak-gerik dantingkah laku para tokoh dalam drama.

Hal yang diperhatikan jikamemerankan tokoh dalam drama

a. Teknik berdialog. Harus menyampaikan dialogdengan jelas, ucapan harus wajar dan tudakdibuat-buat.

b. Mimik (perubahan raut muka). Misal tersenyumsaat senang, menegang saat marah.

c. Intonasi. Lagu atau irama dalam mengucapkankalimat. Ada tekanan keras atau lembut dalamucapan, tempo, dan tekanan nada naik atauturun.

top related