mendorong bu mdes-menjadi-kekuatan-baru-ekonomi-desa
Post on 07-Jan-2017
4.607 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Mendorong BUMdes Menjadi Kekuatan Baru Ekonomi di Desa FGD, Grand Cemara, 14 April 2016
STAF AHLI BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Model Ekonomi dan Mandat UUD 45
Ekonomi Indonesia pada dasarnya merupakan model ekonomi
yang berbasis mekanisme pasar dengan intervensi
pemerintah yang memainkan peranan penting didalamnya.
Perekonomian Indonesia disusun atas
usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan, dengan cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
UUD 1945 Bab XIV, Pasal 33
Swasta
BUMN/
BUMD
Koperasi
Badan Usaha Milik Desa (BUM Des)
Pembangunan desa bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia
serta penanggulangan kemiskinan,
melalui penyediaan pemenuhan
kebutuhan dasar, pembangunan sarana
dan prasarana, pengembangan potensi
ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber
daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan, dengan mengedepankan
kebersamaan, kekeluargaan, dan
kegotongroyongan.
• Desa dapat mendirikan BUM Desa yang
dikelola dengan semangat kekeluargaan
dan kegotongroyongan
• Menjalankan usaha di bidang ekonomi
dan/atau pelayanan umum
• Tidak hanya berorientasi pada
keuntungan keuangan, tetapi juga untuk
mendukung peningkatan kesejahteraan
• Hasil usaha digunakan untuk
pengembangan usaha dan
pembangunan Desa, pemberdayaan
masyarakat Desa, dan pemberian
bantuan untuk masyarakat miskin melalui
hibah, bantuan sosial, dan kegiatan dana
bergulir
UU 6/2014, Bab X BUM Desa
BUMN
Skala
Nasional
BUMD
Kabupaten/
Kota
BUMD
Propinsi
BUM
Desa
Tinjauan KETERLIBATAN
BUM Desa mewakili peran
Pemerintah Desa dalam
pengembangan potensi ekonomi
lokal dan dalam penyediaan
layanan umum bagi masyarakat
Desa.
Apakah BUM Desa = BUMN/D?
• Desa sebagai kesatuan masyarakat
hukum telah menempatkan Desa sebagai
organisasi campuran (hibrida) antara
masyarakat berpemerintahan (self
governing community) dengan
pemerintahan lokal (local self
government)
• Pemerintahan Desa berbeda dengan
pemerintahan daerah. Pemerintahan
daerah tidak mengandung unsur
masyarakat, melainkan perangkat
birokrasi.
• Desa tidak identik dengan Pemerintah
Desa dan kepala Desa saja.
• Desa meliputi pemerintahan lokal dan
sekaligus mengandung unsur
masyarakat, yang keseluruhannya
membentuk kesatuan hukum
BUMN
Skala
Nasional
BUMD
Kabupaten/
Kota
BUMD
Propinsi
BUM
Desa
Tinjauan KETERLIBATAN
Apakah BUM Desa = BUMN/D?
BUMN Menteri mewakili Pemerintah Pusat, RUPS adalah organ pengambil
keputusan tertinggi
BUM Desa
Masyarakat Desa melalui organ Musyawarah Desa terlibat aktif
dalam proses: inisiasi, pendirian (mencakup penetapan organisasi
pengelola, modal usaha dan AD/ART), menerima laporan
perkembangan sekurangnya 2 kali setahun.
Masyarakat Desa terlibat melalui mekanisme perwakilan warga di
Badan Permusyawaratan Desa dalam hal penetapan Perdes
Pendirian BUM Desa dan pengawasan tanggung jawab Pemerintah
Desa dalam melakukan pembinaan terhadap BUM Desa
Tinjauan PERMODALAN
Tinjauan PERMODALAN
Tinjauan PERMODALAN
BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan
Tinjauan PERMODALAN
Tinjauan PERMODALAN
Tinjauan PERMODALAN Ilustrasi Indikatif
Khusus bagi modal usaha BUM Desa yang berasal dari penyertaan modal masyarakat Desa yang berupa tabungan/ simpanan masyarakat akan menopang unit usaha BUM Desa yang memiliki jenis usaha bisnis keuangan mikro dan berbadan hukum Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60%.
Tinjauan PERMODALAN
Kecuali untuk bentuk hukum Lembaga
Keuangan Mikro, tidak terdapat skema
penyertaan modal masyarakat Desa secara
langsung pada BUM Desa dan unit usaha
Perseroan Terbatas yang dimilikinya.
Kepemilikan masyarakat Desa atas BUM Desa
bukan didasarkan pada penyertaan modal,
melainkan melalui pelibatan penuh masyarakat
Desa dalam tahap pendirian dan pemantauan
pengelolaan BUM Desa melalui organ Musyawarah
Desa dan keterwakilan masyarakat Desa di organ
Badan Permusyawaratan Desa.
Tinjauan MANFAAT
Sejalan dengan tidak adanya penyertaan modal
masyarakat Desa secara langsung pada BUM
Desa, maka juga tidak terdapat pembagian
keuntungan, hasil usaha ataupun manfaat
ekonomi secara langsung bagi masyarakat
Desa.
Masyarakat Desa seharusnya
akan mendapatkan manfaat
ekonomi tidak langsung dari
operasionalisasi BUM Desa.
Tinjauan MANFAAT
Dampak
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan
pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
Desa
Tujuan
Bagi Pemerintah Desa Bagi Masyarakat Desa
Meningkatnya Pendapatan Asli
Desa, yang dapat dimanfaatkan
untuk pembangunan Desa,
pemberdayaan masyarakat Desa,
dan pemberian bantuan untuk
masyarakat miskin melalui hibah,
bantuan sosial dan dana bergulir
Meningkatkan pendapatan
masyarakat Desa
Tinjauan MANFAAT
Jenis Usaha Contoh Kegiatan
Usaha Manfaat Ekonomi
Bisnis Sosial
Sederhana
(Pasal 19
Permendes
4/2015)
Air minum Desa
Terjaminnya akses atas air bersih dan mengurangi tingkat
pengeluaran sehari-hari serta peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat
Usaha listrik Desa
Terjaminnya pasokan listrik untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha
skala kecil dan mengurangi tingkat pengeluaran sehari-hari serta
mengurangi ketergantungan pada bahan energi tidak terbarukan
Lumbung pangan Terjaminnya pasokan dan kestabilan harga bahan pangan dan
mengurangi tingkat pengeluaran sehari-hari, terutama di masa tanam
Bisnis
Penyewaan
Barang
(Pasal 20)
Penyewaan alat
transportasi, perkakas
pesta
Mendapatkan harga yang lebih murah dan putaran ekonomi
berlangsung di dalam lingkup Desa
Penyewaan gedung
pertemuan, rumah toko,
tanah milik BUM Desa
Mendapatkan harga yang lebih murah dan putaran ekonomi
berlangsung di dalam lingkup Desa serta termanfaatkannya aset
Desa
Usaha
Perantara/Jasa
Pelayanan
(Pasal 21)
Jasa pembayaran listrik Pengurangan biaya transportasi pembayaran listrik
Pasar Desa untuk
memasarkan produk
yang dihasilkan
masyarakat
Tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam skala desa, dan juga
tempat untuk pemasaran hasil produksi masyarakat ke luar Desa,
diharapkan terjadinya peningkatan produksi dan peningkatan
pendapatan masyarakat Desa
Tinjauan MANFAAT
Jenis Usaha Contoh Kegiatan Usaha Manfaat Ekonomi
Usaha Produksi/
Perdagangan
Barang
(Pasal 22)
Pabrik es, pabrik asap cair,
pengolahan hasil pertanian,
penyediaan sarana produksi
pertanian, pengelolaan
sumur bekas tambang, dll
Pemanfaatan sumber daya alam lokal secara
berkelanjutan, mendukung produksi
masyarakat Desa dan pembukaan lapangan
kerja
Bisnis Keuangan
Mikro
(Pasal 23)
Penyediaan kredit/ pinjaman
bagi masyarakat
Diperolehnya akses atas pinjaman lunak bagi
keperluan sehari-hari maupun bagi modal
usaha skala kecil, mengurangi biaya bunga
dan ketergantungan pada tengkulak/rentenir
Usaha Bersama/
Induk Unit Usaha
(Pasal 24)
Pengembangan kapal Desa
berskala besar untuk
mengorganisasi nelayan
kecil
Peningkatan produksi, peningkatan
pendapatan, dan pengurangan
ketergantungan pada pelaku/pemodal besar
(pembeli/pengolah lanjutan)
Desa Wisata yang
mengorganisir rangkaian
jenis usaha dari kelompok
masyarakat
Peningkatan jenis usaha, peningkatan
pendapatan, integrasi pemasaran dan
promosi, peningkatan wisatawan, peningkatan
industri kreatif, penyepakatan pemanfaatan
sumber daya alam secara berkelanjutan
Tinjauan LAPANGAN
Analisis Potensi dan Permasalahan
yang dihadapi BUM Desa di Desa
Ponjong, Desa Bleberan, dan Desa
Sumbermulyo
Januari 2016
(3 desa dari beberapa desa dampingan
Yayasan Penabulu di DI Yogyakarta, atas
dukungan dari Saemaul Globalization
Foundation)
• Bagaimana BUM Des berkontribusi pada
peningkatan ekonomi desa?
• Apa permasalahan yang muncul dalam
dinamika pengelolaan BUM Des?
• Apa potensi desa yang dapat dikelola
untuk pengembangan unit usaha desa
yang baru?
BUM Des Desa Kecamatan Kabupaten
Hanyukupi Desa Ponjong Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul
Sejahtera Desa Bleberan Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul
Mandiri Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul
Tinjauan LAPANGAN
Tinjauan LAPANGAN
Sisi barat WATERBYUR Gazebo BANYU BIRU Batik Desa Ponjong
BUM Des Hanyukupi,
berdiri 29 Desember
2010, mengelola
pariwisata dengan aset
utama WATER BYUR,
omzet 200 juta rupiah dan
SHU sebesar 88 juta
(2014)
Tinjauan LAPANGAN
Tinjauan LAPANGAN
Temuan lapangan:
• Pengelola BUM Desa memiliki
komunikasi yang baik dengan
Pemerintah Desa.
• BUM Desa melaporkan
program kerja dan juga hasil
usaha secara tertib setiap
tahunnya.
• Kegiatan sosial: pemberian
kambing kepada warga tidak
mampu, pemberian bea siswa
kepada anak sekolah, dan
menyediakan kios bagi warga.
• Pengelolaan air untuk
pariwisata sudah
menggunakan teknologi daur
ulang, sehingga tidak
mengurangi pasokan air bagi
pertanian.
• Pengguna kios berasal dari luar desa dan sebagian
memiliki relasi khusus dengan pengelola.
• Proses rekrutmen karyawan tidak transparan.
• Alokasi SHU ke Pedukuhan sangat kecil (15%).
• Laporan keuangan yang sulit dipahami.
• Akses jalan bersawah yang tertutup.
• Kesulitan/kekurangan air untuk pertanian,
pengaturan air mengalami kekacauan.
• Butuh peningkatan kapasitas pengelola.
• Kurangnya penerangan di waktu malam,
menimbulkan masalah sosial.
• Sampah wisata belum dikelola dengan baik.
• Tidak terintegrasi dengan potensi desa lainnya: batu
alam, batako, tempe, emping, batik, dll.
• Masyarakat desa yang bukan menjadi pengelola
dan tidak terlibat dalam rantai manfaat BUM
Desa merasa tidak mendapatkan manfaat
ekonomi dari adanya BUM Desa.
Beberapa CATATAN
BUM Desa berperan strategis sebagai
salah satu intervensi utama
Pemerintah Desa dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa melalui
perbaikan pelayanan umum,
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
Desa.
Menyertai dukungan APBN bagi
pembangunan Desa melalui Dana Desa,
BUM Desa merupakan format
intervensi pelengkap yang
memberikan kemungkinan bagi
Pemerintah Desa untuk aktif
mengembangkan perekonomian lokal
secara kolektif berbasis potensi dan
kekuatan yang dimiliki masing-masing
Desa.
• BUM Desa tidak didirikan untuk
melakukan aktivitas ekonomi produktif
utama dalam pemanfaatan sumber daya
alam lokal.
• BUM Desa berperan untuk mendukung,
memfasilitasi dan mengkoordinasikan
kegiatan ekonomi produktif yang
berbasis pemanfaatan sumber daya
alam oleh masyarakat Desa.
• Pemanfaatan sumber daya alam selalu
menjadi ruang kompetisi produksi
berbasis modal yang dikuasai oleh
kekuatan kapital.
• Koperasi produksi, sebagai salah satu
opsi bagi penguatan kelembagaan
produksi masyarakat Desa
Beberapa CATATAN
Peran BUM Desa Jenis Usaha Contoh Kegiatan Usaha
Penyediaan/peningka
tan layanan umum
bagi masyarakat
Desa
Bisnis Sosial Sederhana
(Pasal 19 Permendes
4/2015)
Air minum Desa
Usaha listrik Desa
Lumbung pangan
Usaha Perantara/Jasa
Pelayanan
(Pasal 21)
Jasa pembayaran listrik
Pasar Desa untuk memasarkan produk yang
dihasilkan masyarakat
Pemanfaatan aset
Desa
Bisnis Penyewaan Barang
(Pasal 20)
Penyewaan alat transportasi, perkakas pesta
Penyewaan gedung pertemuan, rumah toko, tanah
milik BUM Desa
Pemberian dukungan
bagi usaha produksi
masyarakat
Usaha Bersama/
Induk Unit Usaha
(Pasal 24)
Pengembangan kapal Desa berskala besar untuk
mengorganisasi nelayan kecil
Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis
usaha dari kelompok masyarakat
Usaha Produksi/
Perdagangan Barang
(Pasal 22)
Pabrik es, pabrik asap cair, pengolahan hasil
pertanian, penyediaan sarana produksi pertanian,
pengelolaan sumur bekas tambang, dll
Bisnis Keuangan Mikro
(Pasal 23) Penyediaan kredit/pinjaman bagi masyarakat
Beberapa CATATAN Ilustrasi Indikatif
Anggota Koperasi Produksi, sebagai warga Desa, terlibat dalam Musyawarah Desa dan dapat turut berprakarsa mengidentifikasi jenis usaha, aktif dalam pendirian dan pengaturan BUM Desa, sesuai kebutuhan dukungan bagi setiap jenis produksi kelompok masyarakat Desa
Terima Kasih www.penabulu.id
www.keuangandesa.com
www.desalestari.com
top related