membimbing dalam bidang keperawatan di · pdf fileadalah obyek yang akan dirubah ......

Post on 05-Mar-2018

239 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Peserta didik

Fasilitator

dosenCI /

Preseptorship

Aktivitas ini harus sistematis dan sistemik artinya harus berjalan secara

teratur, saling bergantung dan berkesinambungan

Agar dapat berlangsung harus ada :Strategi, Perencanaan, Evaluasi

Dosen & CI / Preseptorship

Sebagi subyek yang mengelola pengajaran dengan efektif, dinamis, efisien dan positif

Penginisiatif awal

Pengarah

Pembimbing

Peserta didik Adalah obyek yang akan dirubah

Mengembangkan potensi

Perubahan

Pembinaan kepribadian

Prinsip

pengajaran

individualistis

MotivasiAktivitas

Prinsip

konsentrasi

AktivitasAktivitas hasil

mendengar 15%

ditambah melihat 55%

ditambah perbuat 90%

Mel Silberman Apa yang saya dengar saya lupa

Apa yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat

Apa yang saya dengar, lihat dan diskusikan dengan orang lain saya mulaimengerti

Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan saya akan menguasaidan trampil

Apa yang saya ajarkan pada orang lain saya akan ahli

Prinsip motivasi Memberi semangat supaya tetap berminat

Memusatkan perhatian

Hard skill

Soft skill

Prinsip individualistis Setiap individu mempunyai sifat, bakat dan kemampuan yang

berbeda

Setiap individu memiliki cara belajar menurut caranya sendiri

Setiap individu mempunyai latar belakang yang berbeda

Prinsip konsentrasi Hubungkan pengajaran dengan contoh konkret yang ada dilapangan

Merangsang memecahkan masalah

Bagaimana proses bimbingan ? menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang

berorientasi pada mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan

• Dulu

– "l lecture you listen

• Sekarang

• student-centered learning (SCL)

• peserta didik aktifdan mandiri

Perkuliahan

AKTIF

MODEL LANGKAH POKOK

1. PENCAPAIAN

KONSEP

2. LATIHAN

PENELITIAN

Pengetesan

ketercapaian

konsep

Analisis

strategi

berpikir

Menghadap-

kan masalah

Mencari

&

mengkaji

data

Eksperimenta-

si & mengkaji

data

Penarikan

kesimpulan

dan

rekomendasi

Penyajian

data

MODEL LANGKAH POKOK

3. SINEKTIKS

(mengandaikan)

4. PERTEMUAN

KELAS

Deskripsi

kondisi saat ini

Proses analogi

langsungProses analogi

personal

Menciptakan

suasana yang

baik

Menyajikan

masalah

Membuat

keputusan nilai

personal

Analisis konflikAnalogi

langsung lanjutKajian tugas

Menetapkan

tindak lanjut

Mengidentifikasi

pilihan tindakanMemberi

komentar

MODEL LANGKAH POKOK

5. INVESTIGASI

KELOMPOK

(Kelas = masy)

6. PENELITIAN

JURISPRUDEN

SIAL

(pemecahan

masalah yg

kontroversial)

Analisis

kemajuan

Situasi ber-

masalahEksplorasi Perumusan

tugas belajar

Kegiatan

belajar

Pengulangan

Orientasi

kasusIdentifikasi

masalah

Penetapan

posisi

Penyajian

posisi

Contoh dan

argumentasi

Pengetesan

asumsi

MODEL LANGKAH POKOK

7. LATIHAN

LABORATORIS

8. PENELITIAN

SOSIALOrientasi

Perumusan

hipotesis

Penjelasan

istilah

Rasa

tergantung

Dorongan

mandiriPemecahan

masalah

Rasa terlibat Rasa peduli Validasi

Eksplorasi PembuktianPerumusan

generalisasi

MODEL LANGKAH POKOK

9. KONTROL DIRI

(Mengembang-

kan perilaku

baru

10. SIMULASIOrientasi

Latihan

peran

Proses

simulasi

Perkenalan

prinsip perilaku

Pembangunan

landasan berpijakProgram

kontrol diri

Perbaikan

program

kontrol diri

Pemantapan

Kegiatan Awal

• Memfokuskan perhatian mahasiswa dan

menciptakan ketertarikan

• Merangsang pemikiran mahasiswa

• Mengungkap pengalaman awal yang

dimiliki mahasiswa

• Memotivasi mahasiswa mempelajari

materi

• Memahami tujuan pembelajaran

• Mengingatkan pada kesepakatan kelas

Kegiatan Inti

• Memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk:

• Mengumpulkan informasi

• Menyelidiki

• Menguji

• Memecahkan masalah

Fungsi Kegiatan IntiEksplorasi informasi

Membangun konsep

Memperluas wawasan tentang konsep

Menarik kesimpulan

Kegiatan Inti

• Memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk:

• memikirkan sesuatu

• memutuskan sesuatu

• memahami materi

• memperluas pemahaman terhadap materi

• Mengaplikasikan materi yang dipelajari

Kegiatan akhir

• Mempertegas bukti-bukti adanya:

• Pemahaman mahasiswa pada materi

• Kemampuan mahasiswa

mengaplikasikan hal yang dipelajari

• Keterampilan yang dimiliki mahasiswa

• Sikap dan performance mahasiswa

Fungsi Kegiatan AkhirMengecek kompetensi mahasiswaMembuat aplikasi konsep dalam kehidupan

sehari-hariMerangsang mahasiswa menemukan masalah

baruMeringkas materi yang sudah dipelajari

Model pengaktifan

(ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)

Langkah-langkah :1. Mahasiswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim

2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan

4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu

dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka

5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian

mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan sungguh-sungguh

6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi

7. Dosen memberi evaluasi

8. Penutup

(FRANK LYMAN, 1985)

Langkah-langkah :1. Dosen menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai

2. Mahasiswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang

disampaikan dosen

3. Mahasiswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya

(kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-

masing

4. Dosen memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan

hasil diskusinya

5. Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada

pokok permasalahan dan menambah materi yang belum

diuangkapkan para mahasiswa

6. Dosen memberi kesimpulan

7. Penutup

(DANSEREAU CS., 1985)

Langkah-langkah :

1. Dosen membagi mahasiswa untuk berpasangan

2. Dosen membagikan wacana/materi tiap mahasiswauntuk dibaca dan membuat ringkasan

3. Dosen dan mahasiswa menetapkan siapa yang pertamaberperan sebagai pembicara dan siapa yang berperansebagai pendengar

4. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukarmenjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukanseperti di atas

Skrip kooperatif : metode belajar dimana mahasiswa bekerja berpasangan

dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang

dipelajari

Langkah-langkah :1. Dosen membagi 3 kelompok peserta debat yang satu pro dan yg lainnya

kontra, dan pendukung

2. Dosen memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh

kedua kelompok diatas

3. Setelah selesai membaca materi. Dosen menunjuk salah satu anggotanya

kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok

kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar mahasiswa bisa

mengemukakan pendapatnya.

4. Sementara mahasiswa menyampaikan gagasannya dosen menulis inti/ide-ide

dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan

dosen terpenuhi

5. Dosen menambahkan konsep/ide yang belum terungkap6. evaluasi

Model Pembelajaran Team Kuis

• Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam empat segmen• Bagi peserta didik menjadi empat kelompok A, B, C dan D• Sampaikan kepada peserta didik format penyampaian pelajaran-pelajaran kemudian mulai penyampaian materi. Batasipenyampaian materi maksimal 10 menit. Akhiri pelajaran dengan menyimpulkan Tanya jawab dan

jelaskan sekiranya ada pemahaman peserta didik yang keliru.

Pembelajaran Kooperatif TipeTalking Chips

Dalam pelaksanaan talking chips setiap anggota kelompokdiberi sejumlah kartu / “chips” (biasanya dua sampai tigakartu). Setiap kali salah seorang anggota kelompokmenyampaikan pendapat dalam diskusi, ia harusmeletakan satu kartunya ditengah kelompok. Setiapanggota diperkenankan menambah pendapatnya sampaisemua kartu yang dimilikinya habis. Jika kartu yangdimilikinya habis, ia tidak boleh berbicara lagi sampaisemua anggota kelompoknya juga menghabiskan semuakartu mereka. Jika semua kartu telah habis, sedangkantugas belum selesai, kelompok boleh mengambilkesempatan untuk membagi-bagi kartu lagi dan diskusidapat diteruskan kembali (Kagan, 2000 : 47).

Sandiwara Metode sandiwara seperti memindahkan ‘sepenggal

cerita’ yang menyerupai kisah nyata atau situasisehari-hari ke dalam pertunjukkan. Penggunaanmetode ini ditujukan untuk mengembangkan diskusidan analisa peristiwa (kasus). Tujuannya adalahsebagai media untuk memperlihatkan berbagaipermasalahan pada suatu tema (topik) sebagai bahanrefleksi dan analisis solusi penyelesaian masalah.

Minute paper

Mahasiswa memperoleh kesempatanbeberapa menit pada akhir kelas untukmenjawab pertanyaan-pertanyaan tertulis.“hal paling penting apa yang telah andapelajari hari ini”“ Pertanyaan apa yang masih belum terjawab”

Writing activities of many kindsDosen memberi pertanyaan dan mahasiswa diberi waktu untukmenjawab (menulis) pertanyaan tadi secara tertulis atau dosenjuga dapat memberi waktu kepada para mahasiswa untukmenulis topik tertentu

BrainstormingMahasiswa diberi topik atau masalah dan kemudian mereka diminta untukmemberi tanggapan dan dosen menulis tanggapan-tanggapan mahasiswa

GamesMencocokan, teka-teki silang, misteri, kompetisi, gambar

Debatesmendorong mahasiswa berpikir tentang berbagai sisi suatu pokok bahasan

Group workKelas di bagi beberapa klp 2-5 orang tiap kelompok diberi artikel untukdibacasetiap mahasiswa mengajukan pertanyaan untuk didiskusikan

Case studiescerita nyata untuk mendorong mahasiswa mengintegrasikan pengethauanseluruh kelas

Metode Resitasi Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode

pengajaran dengan mengharuskan peserta didik membuat resume dengan kalimat sendiri.

Kelebihan Metode Resitasi adalah :a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.

Metode Study Tour (Karya wisata) Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah

metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik

Picture And Picture Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan

gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Langkah-langkah: Pendidik menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Menyajikan materi sebagai pengantar. Pendidik menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang

berkaitan dengan materi. Pendidik menunjuk / memanggil peserta didik secara bergantian

memasang / menpendidiktkan gambar-gambar menjadi urutan yanglogis.

Pendidik menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambartersebut.

Dari alasan / urutan gambar tersebut pendidik memulai menanamkankonsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Kesimpulan / rangkuman.

Numbered Heads Together Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap

peserta didik diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompokkemudian secara acak pendidik memanggil nomor dari peserta didik.Langkah-langkah:

Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam setiapkelompok mendapat nomor.

Pendidik memberikan tugas dan masing-masing kelompokmengerjakannya.

Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiapanggota kelompok dapat mengerjakannya.

Pendidik memanggil salah satu nomor peserta didik dengan nomoryang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.

Tanggapan dari teman yang lain, kemudian pendidik menunjuk nomoryang lain.

Kesimpulan.

Metode Investigasi Kelompok(Group Investigation) Seleksi topik

Merencanakan kerjasama

Implementasi

Analisis dan sintesis

Penyajian hasil akhir

Evaluasi

Metode Team Games Tournament (Tgt) Penyajian kelas

Kelompok (team)

Game

Turnamen

Team recognize (penghargaan kelompok)

Model Examples Non Examples Pendidik mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Pendidik menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat

OHP. Pendidik memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk memperhatikan / menganalisa gambar. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi

dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil

diskusinya. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, pendidik mulai

menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Kesimpulan.

Model Lesson Study Lesson Study merupakan suatu proses dalam

mengembangkan profesionalitas pendidik-pendidik di Jepang dengan jalan menyelidiki/menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.

The Seven Jump Clarify Unfamiliar Terms

Define the Problems

Brainstorm Possible Hypothesis or Explanation

Arrange Explanations Into Tentative Solutions

Defining Learning Objectives

Information Gathering : Private Study

Synthesize and Test Acquired Informations (Reporting Phase)

HARAPAN : SETIAP DOSEN MENELORKAN IDE IDE

PEMBELAJARAN SCL YANG EFEKTIF

PROSES BIMBINGN

PRE PRAKTEK POST

Pertemuan awal- mereview kegiatan- Menentukan

rencana kegiatan

Fasilitator mengamati, membimbing dan

memberikan umpanbalik

Evaluasi secepatnya- berdiskusi tentang

pencapaian- saran perbaikan

KENDALA BIMBINGAN1. Peran yang kurang jelas

2. Gaya manajemen kurang sesuai

3. Kesulitan dalam kontak pribadi secara langsung

4. Ketrampilan komunikasi tidak memadai

5. Kurangnya kesediaan

6. Kurangnya motivasi

7. Tekanan dalam pekerjaan

8. Melakukan kesalahan.

1. Berasal dari unit pelayanan yang digunakan sebagai lahan praktik

2. Latar belakang profesi hrs sesuai dgn program

3. Pengalaman klinik minimal 5 th termasuk 1 th di area klinik yang dikelola

4. Pendidikan minimal sama dgn program yang dilaksanakan

5. Mempunyai kemampuan di bid. Klinik

6. Memiliki sertifikat pembim. Klinik

7. Mempunyai komitmen

ILMU ADALAH HURUF YANG TAKKAN TERUNGKAP

KECUALI OLEH PERBUATAN, PERBUATAN ADALAH

HURUF YANG TAK TERUNGKAP KECUALI OLEH

KEIKHLASAN. . . .

top related