media pendidikan - lingkungan sebagai media pembelajaran
Post on 02-Aug-2015
168 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa perubahan
yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam
ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak
tertinggal dari perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian,
terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor di sekolah. Salah satu faktor
tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai pleh
guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada
peserta didik secara baik berdaya guna dan berhasil.
Di dalam makalah ini kami akan membahas terkait dengan penjelasan diatas,
yaitu mengenai media pendidikan atau media pembelajaran. Tetapi dikarenakan dari
media pembelajaran itu banyak sekali macam dan pembahasannya, kami akan
membahas terkait media pembelajaran yaitu media lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Lingkungan yang bagaimana yang bisa menjadi media pembelajaran ?
2. Apa manfaat yang dapat diambil dari lingkungan sebagai media pembelajaran ?
3. Seberapa besar pengaruh lingkungan sebagai media pembelajaran itu ?
C. Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui lingkungan yang bagaimana yang bisa menjadi media
pembelajaran.
2. Agar mengetahui apa manfaat yang dapat diambil dari lingkungan sebagai
media pembelajaran.
3. Agar mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan sebagai media
pembelajaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
A. Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran/Pendidikan
Lingkungan yang berada disekitar kita baik di sekolah maupun di luar sekolah dapat
dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi :
1. Masyarakat di sekeliling sekolah;
2. Lingkungan fisik di sekitar sekolah;
3. Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai dan bahan-bahan bekas yang
bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan alat bantu dalam belajar ,
seperti; tutup botol, batu-batuan, kerang, kalneg bekas, bahan yang tersisa
dari kayu dan sebagainya;
4. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Sebagaimana diketahui bahwa anak didik atau siswa sebelum masuk sekolah
telah membawa pengalaman yang bermacam-macam yang merke atemui
dilingkungan mereka. Guru hanya berusaha agar murid lebih akrab dengan
lingkungan. Langkah awal yang dapat dilakukan kea rah itu adalah :
1. Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga.
2. Membawa tumbuh-tumbuhan atau hewan tertentu kedalam kelas.
3. Mengusahakan koleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium),
serangga (insektarium), ikan dan binatang air (akuarium).
4. Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semuanya itu dapat
dijadikan sumber pengajaran.
Disamping itu lingkungan luar sekolah juga dapat digunakan sebagai sumber
belajar baik berupa manusia atau masyarakat, tumbuh-tumbuhan, hewan/binatang
dan sumber-sumber alam lainnya. Topic-topik yang dipilih hendaklah memenuhi
syarat-syarat sebagai sumber belajar, antara lain :
2
1. Harus sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP);
2. Dapat menark perhatian siswa;
3. Hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat;
4. Dapat mengembangkan keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan;
5. Berhubungan erat dengan lingkungan siswa, dan
6. Dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa.
Peristiwa alam juga dapat dijadikan sumber belajar seperti : banjir, topan,
gempa, letusan gunung berapi, hujan, petir. Kepala sekolah hendaknya
menyarankan kepada guru agar kreatif dalam mencari sumber belajar disekitar
sekolah. Karena itu perlu memperhatikan langkah-langkah, antara lain :
1. Menyelidiki lingkungan sekitar, mencari hal-hal yang diusahakan dapat
dijadikan sebagai sumber belajar.
2. Membuat perencanaan proses belajar mengajar berdasarkan topic yang
dipilih.
3. Mengorganisasi siswa secara berkelompok atau secara individual sesuai
dengan kebutuhan.
4. Menjelaskan kepada sisiwa mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan.
5. Memberikan tugas kepada kelompok dan individu.
6. Mendiskusikan hasil kerja yang diperoleh.
7. Menyimpulkan hasil kerja.
8. Menilai kerja siswa dan
9. Tindak lanjut yang diperlukan.
Masyarakat merupakan salah satu aspek lingkungan yang besar manfaatnya
untuk dijadikan sumber belajar. Hal ini akan memberikan manfaat tidak saja kepada
sekolah atau anak didik, tetapi juga kepada masyarakat itu sendiri. Manfaat tersebut
antara lain :
1. Bagi Sekolah
3
1. Sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses belajar mengajar yang
terintegrasi antara anak didik, pendidik dan masyarakat.
2. Mata pelajaran (bidang studi) yang diberikan akan bersifat fungsional,
bermafaat dan berguna bagi masyarakat.
3. Sekolah akan peka menghadapi kebutuhan masyarakat. Begitu juga terhadap
kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam masyarakat.
4. Sekolah akan menjauhi pengetahuan yang bersifat verbalitas.
5. Membangkitkan motivasi untuk mengadakan penelitian terhadap fakta-fakta
yang ada di masyarakat.
6. Memberikan pengalaman langsung dan praktis kepada anak didik tentang
problem-problem di masyarakat.
7. Anak didik dan pendidik akan lebih mengenal adat istiadat dan kebudayaan
lingkungan atau masyarakat sehingga mereka juga menyadari peranan
masyarakat dalam pembangunan.
8. Sekolah akan menyiapkan kader-kader pembangunan untuk daerah
pedesaan.
9. Lebih ekonomis, sebab suatu dapat dijadikan tujuan yang berbeda-beda dari
bermacam-macam bidang studi.
10. Membiasakan anak didik untuk mendekati suatu masalah secara
interdisipliner (masalah-masalah sosial dan masalah-masalah yang ada
disekitar lingkungannya).
11. Memberikan keseimbangan yang tepat antara perkembangan intelektual dan
keterampilan praktis.
12. Sekolah dapat terbantu dengan ikut sertanya masyarakat bertanggung jawab
sebagian terhadap pembiayaan dan penyediaan gedung-gedung.
13. Masyarakat bersama sekolah, dinas dan lembaga-lembaga lainnya akan lebih
bekerja sama dalam pelaksanaan pembangunan.
14. Anak didik akan lebih menyadari bahwa pendidikannya adalah untuk
kepentingan masyarakat.
15. Pendidik akan memperoleh pengalaman-pengalaman yang berharga untuk
penyempurnaan proses belajar mengajar.
4
2. Bagi Masyarakat
Sedangkan untuk kepentingan masyarakat dapat bermanfaat, antara lain :
a. Pembangunan mesyarakat akan berjalan lancer, sebab setiap lapangan
kehidupan akan dapat bantuan tenaga terdidik dari anak didik yang ahli
dalam bidangnya.
b. Anggota masyarakat dapat secara jujur dan terbuka mengkritisi keadaan
sebenarnya yang terjadi dalam masyarakat, mislanya pemberantasan buta
huruf dan sebagainya.
c. Membantu pemecahan masalah pengangguran yang sering terjadi dalam
masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan Kelompok
Belajar Pengetahuan Dasar (KBPD), Kelompok Belajar Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga (KBPKK), dan Kelompok Belajar Pendidikan
Kejuruan (KBPK).
d. Membantu dalam usaha membendung terjadinya arus urbanisasi ke kota-
kota besar, sebab telah banyak anggota masyarakat yang telah mendapat
latihan-latihan atau kursus-kursus yang praktis dan fungsional di desa-
desa.
e. Melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau karyawisata dapat
menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi mereka pada umunya
dan desa pada khususnya.
f. Dengan bantuan tenaga-tenaga yag terdidik maka anggot masyarakat
akan memiliki cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang lebih
sistematis terhadap program pembangunan.
g. Masyarakat aka dapat mengatasi masalah-masalah kehidupan yang
mereka hadapi.
h. Masyarakat akan merasa bahwa sekolah adalah milik mereka sendiri,
karena mereka lebih mengenal fungsi sekolah untuk pembangunan
masyarakat dari tangga pertama.
5
i. Dengan adanya kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat
maka akan tercipta suatu kondisi yang dapat mendorong masyarakat
untuk gemar belajar.
Beberapa cara yang dapat dilakukan sekolah dalam memanfaatkan
masyarakat sebagai media pendidikan :
1. Melakukan kerja sama dengan orang tua murid;
2. Membawa sumber-sumber dari masyarakat kedalam sumber-sumber
yang diusahakan masyarakat seperti pertanian, perusahaan.
3. Mengajak anak didik ke lingkungan masyarakat untuk berpartisipasi
secara aktif dalam suatu kegiatan tertentu.
3. Karyawisata (Field Strip)
Karyawisata dolakukan dibawah bimbingan guru dengan membuat
perencanaan yang matang terlebih dahulu, perumusan tujuan dan tugas yang
harus dilakukan, misalnya mengunjungi pabrik, perkebunan, museum, dan
sebaginya.
Dalam menggunakan karyawisata perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Tujuan harus jelas dan rencana cermat dan matang.
b. Anak didik mempelajari segala sesuatu yang akan dikunjungi tersebut.
c. Anak didik dapat melihat hubungan karyawisata dengan apa yang
mereka pelajari.
d. Anak didik mengerti apa tujuan yang akan dicapai dari karyawisata, dan
apa yang diharapkan dari masing-masing mereka sekembalinya dari
karyawisata tersebut.
e. Guru atau salah seorang utusan sebaiknya pergi terlebih dahulu untuk
mengunjungi objek karyawisata supaya dapat membuat perencanaan
yang lebih matang.
f. Setiap kegiatan karyawisata di diskusikan dan dinilai.
g. Anak didik diminta untuk membuat laporan.
6
h. Diusahakan jangan sampai terlalu banyak mengganggu bidang studi
lainnya.
4. Kemping atau Perkemahan Sekolah
Anak didik diajak secara langsung kea lam lingkungan untuk berkemah.
Perkemahan ini banyak mempunyai nilai-nilai pendidikan, misalnya merasa
dekat dengan alam sekitar dan menimbulkan rasa kagum terhadap keindahan
alam sebagai ciptaan Tuhan dan dapat menimbulkan rasa dekat dengan Tuhan
pencipta alam semesta, memupuk rasa tanggung jawab, jiwa gotong royong, dan
perasaan sosial. Perkemahan sekolah merupakan teknik pendidikan dan
pembinan praktis untuk pembentukan kepribadian dan budi luhur, dan berjiwa
sosial serta bertanggung jawab atas tugas yang diemban.1
B. Teknologi Komunikasi Sebagai Lingkungan Media Pembelajaran Dalam
Pengembangan Pendidikan
Teknologi komunikasi merupakan teknologi modern dalam bidang
komunikasi dengan produk yang berupa peralatan elektronik dan bahan-bahan
(sofware) yang disajikan telah mempengaruhi seluruh sektor kehidupan termasuk
pendidikan, dan teknologi komunikasi pendidikan itu mempunyai suatu manfaat
dalam mempengaruhi dan mengetahui hal–hal yang ada di sekitar dan diperuntukan
kepada orang lain secara timbal balik, sehingga mampu untuk memecahkan suatu
masalah dalam kehidupan seperti halnya di indonesia sarana yang cukup memadai
dalam teknologi komunikasi adalah media radio, televisi dan lain–lain. Teknologi
komunikasi dapat digunakan untuk menimbulkan kepekaan terhadap keadaan, nasib
serta malapetaka yang menimpa pada suatu daerah, dengan adanya media teknologi
komunikasi maka keadaan yang demikian dapat menimbulkan suatu respon dan rasa
solidaritas (kesetiakawan) kepada orang lain apabila dalam pendidikan khususnya
pendidikan formal maka teknologi komunikasi seperti media komunikasi yang
dijadikan pelengkap untuk menambah intlektual dan emosianal dalam pendidikan
1 Asnawir. H, Usman Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers, 2002, h. 114.
7
misal: OHP video, televisi maka selain itu haruslah ada teknologi kemunikasi yang
lebih sentral atau menjadi pusat pengembangan dan pemahaman bagi anak didik
yaitu seorang pendidik (guru) yang dapat memberikan suatu pesan atau amanah
dalam menjadikan anak didik lebih dewasa, maka dari itu kami disini membahas
tentang manfaat dari lingkup teknologi dalam pengembangan pendidikan/proses
pembelajaran.
Komunikasi berasal dari bahasa latin : Communicatee yang berarti
memberitahukan, berpartisipasi atau menjadi milik bersama, misalnya komunikasi
diartikan : proses menyebarkan informasi, berita, pesan, pengetahuan atau nilai-nilai
dengan maksud menggunakan partisipasi agar hal-hal yang disampaikan itu menjadi
milik bersama antara komunikator (orang yang menyampaikan pesan) dan
kemunikasi (orang yang menerima pesan).2
Komunikasi memegang peranan penting dalam pendidikan agar komunikasi
antara guru dan siswa berlangsung baik dan informasi yang disampaikan guru dapat
diterima siswa, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Kegiatan belajar
mengajar melalui media terjadi bila ada komunikasi antara guru (sumber) dan murid
(penerima).
Dalam proses / konsep teknologi pendidikan, tugas media bukan hanya
sekedar mengkomunikasikan hubungan antara sumber (pengajar) dan sipenerima
(anak didik), namun lebih dari itu merupakan bagian yang integral dan saling
mempunyai keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya, saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi.3
Pola komunikasi dalam interaksi pendidikan dibagi menjadi 2 bagian:
(1) Pola komunikasi satu arah
Seorang guru sebagai pusat belajar mengajar (teacher centered), guru
menyampaikan pelajaran dengan berceramah sianak didik mendengarkan dan
mencatat (si anak didik pasif) gurulah yang merencanakan, mengendalikan dan
melaksanakan segala sesuatu.2 Drs. Chabib Thoha, PBM-PAI di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, h. 2543 Prof. Dr. H. Asnawir dkk, Media Pembelajaran, Cipta Pers, Jakarta, 2002, h. 7 – 9
8
Tapi pola ini banyak kelemahan dibanding keuntungan, kelemahanya :
suasana kelas kaku, guru cenderung otoriter sebab hubungan guru dengan si anak
seperti majikan dengan bawahan, mengerti atau tidak mengertinya si anak didik
tidak dengan cepat diktehu guru dan guru akan berbicara terus menerus.
(2) Pola komunikasi dua arah
Pada pola ini sianak didik memperoleh pengetahuan didalam kelas di bawah
bimbingan guru atau dengan bantuan tenaga temannya sendiri, terjadilah suatu
proses saling bertukar pikiran atau saling membero informasi yang mematangkan si
anak didik dalam segala perbuatan belajar.
Dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak didik, guru/ pengajar
haruslah tahu kriteria/karakteristik dari anak didiknya karena setiap individu itu
mempunyai perbedaan adanya itu karena pengaruh:
1. Pembawaan yaitu kepantasan intelegensi urat saraf dan benrtuk tubuh
2. Lingkungan yaitu pengaruh dari luar yang mempengaruhi perkembangan anak.
Misal: ekonomi keluarga, masalah keluarga.4
Didalam teknologi kominikasi yang penerapannya dalam pendidikan
banyak sekali aktivitasnya yaitu :
fasilitas dan media yang mengentarai transaksi dan informasi
metode pendidikan dimana fasilitas dan media merupakan komponen
integral
serangkaian pilihan yang menghendaki adanya :
a) Perubahan fisik kelas
b) Hubungan guru dan murid yang tidak langusng, artinya: bahwa ada
media pelengkap untuk memberi suatu pengetahuan lebih dalam
menangkap mata pelajaran
c) Aktiviras murid yang relatif independent di kontrol guru
d) Tenaga pembantu guru (juru ajar/para guru profesional)
e) Perubahan peranan dan kecakapan guru yang diperlukan
4 Prof. Zahara Idris, MA., Dasar-Dasar Pendidikan, Angkasa Raya, Padang, 1981, h. 71 – 73
9
Kita lihat dari teknologi komunikasi yang non verbal dan sepertinya bisa
digunakan dalam komunikasi instruksional, komunikasi instruksional dari komunikasi
secara keseluruhan yang bersifat metodis-teoritis, maksudnya kajian atau garapannya
berpola tertentu, sehingga akhirnya bisa diterapkan untuk kepentingan dilapangan,
adapun manfaat adanya komunikasi instruksional yaitu: efek perubahan tingkah laku
yang terjadi, sehingga hasil tindakan komunikasi instruksional bisa dikontrol atau
dikendalikan digunakan secara baik, misal : video dalam pengajaran, komputer untuk
mengembangkan ilmu yang lebih maju, tapi komunikasi instruksional juga lebih
ditekankan kepada pola perencanaan dan pelaksanaan secara operasional yang didukung
oleh teori-teori untuk keberhasilan efek perubahan perilaku pada pihak sasaran
pelaksanaan tersebut yaitu : guru, dosen, penyulung, pembimbing.5
Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengembangan teknologi komunikasi
pendidikan dipengaruhi aspek internal dan juga aspek eksternal, dan pada aspek internal
yaitu ada beberapa faktor :
Hambatan pada sumber yaitu komunikator/guru
a) Hambatan kejiwaan/psikologis yaitu simpati, ketidak senangan, benci
b) Hambatan bahasa yaitu gangguan sematik yang berhubungan digunakan
arti kata salah (bahasa/kata-kata yang belum dipahami)
c) Perbedaan pengalaman yaitu gangguan pada masalah kehidupan
(penyampaian dari komunikator apa yang disampaikannya tentu tidak
sebaik mereka yang mempunyai keahlian yang baik (kecongkakan,
kurang motivasi, kurang pergaulan)
Hambatan pada media/alat komunikasi
a) Hambatan/gangguan pada saluran terjadi karena adanya ketidakberesan
pada saluran komunikasi atau pada suasana sekitar berlangsungnya
proses komunikasi dalam pendidikan. Misalnya gangguan suara, tidak
jelas/sakah teknis, gambar tidak jelas, dan lain-lain.
b) Hambatan pada komunikan terjadi pada pihak komunikator atau pengajar
dan media/saluran tetapi pihak sasaran pun bisa berpeluang untuk
5 Drs. Dawit, M. Yusuf, Komunikasi pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1990, h. 11-12
10
menghambat bahkan kemungkinan lebih besar dari yang lain (timbul
kecurigaan) (menurut Cawley, 1982)
Untuk mengatasi hambatan di atas ada beberapa pelancar komunikasi,
memperlancar itu dengan halnya :
1. Kepercayaan/kredibilitas.
2. Kewenangan yang adil.
3. Kewibawaan.
4. Kondisi tehnik yang baik.
5. Penguasaan sematik/bahasa yang baik.
6. Status sosial seseorang guru yang baik dan profesional.
7. Menghindari lambang-lambang yang belum di pahami
oleh penerima pesan.
8. Penyajian yang di persiapkan secara mantap.
C. Manfaat Teknologi Komunikasi Dalam Pendidikan/Pembelajaran
Masuknya teknologi komunikasi pendidikan dalam garis besarnya akan
mempengaruhi strategi pengembangan kurikulum pola interaksi pendidikan dan
lahirlah berbagai bentuk lembaga pendidikan, dalam hal ini media mempunyai
peranan penting yang di laksanakan secara menyeluruh yaitu :
1. Sumber media berupa orang saja ( kebanyakan terjadi pada madrasah
sekarang ini) dalam pola interaksi ini guru kelas memegang penuh kendali
atas berlangsungnya pengajaran dan bahkan pendidikan.
2. Sumber berupa orang yang di bantu oleh sumber lain, maka guru masih
memegang kontrol hanya saja tidak mutlak, karena dia dibantu oleh sumber
lain.
3. Sumber orang bersama sumber lain berdasarkan suatu pembagian
tanggung jawab (terdapat kontrol bersama) misalnya media mengontrol
penyajian informasi serta efektifitas penerimaan pesan sedang guru kelas
mengontrol disiplin dan kegairahan belajar.
11
Di lihat dari segi penggunaan media ada tiga kecenderungan untuk
penggunaan media yaitu:
a) Dipakai secara massa yang meliputi radio, televisi, internet, dll.
b) Dipakai dalam kelakuan, baik kecil maupun besar seperti :
proyektor film bingkai, overhead , kaset video, kaset suara.
c) Dipakai secara individual seperti mesin belajar misalnya
komputer.
Dalam dunia pendidikan teknologi komunikasi itu sedemikian penting
peranannya dalam proses pendidikan dan belajar mengajar, karena itu efektivitasnya
harus menjadi perhatian serius para praktisi pendidikan terutama guru. Agar proses
komunikasi lebih efktif dan dengan demikian tujuan pendidikan tercapai secara optimal.
Dan alat komunikasi juga penting sebagai pelengkap untuk mencapai pengembangan
intelektual dan kreativitas anak didik dan hanya media yang akan mengontrol penyajian
informasi bagi anak didiknya pula dan guru juga sebagai sumber sentral agar dapat
memberi suatu pengetahuannya.
D. Lingkup Internet Sebagai Media Pembelajaran
Internet mengapa diperlukan untuk pembelajaran ? Internet telah
menggunakan teks, grafik, video dan juga audio secara bersamaan. Internet juga
dapat menjangkau student di mana saja tanpa memperhatikan tempat dan waktu.
Internet dapat memberikan layanan video walaupun tidak sebagus videotape, TV
ataupun CD-ROM. Internet dapat berinteraksi secara real time, tapi tidak sebaik
seperti telepon ataupun video konverensi. Internet dapat memberikan informasi
secara tekstual, tetapi tidak selengkap buku atau majalah.
Internet mempunyai beberapa keunggulan dibandingan media lain. Internet
mengkombinasikan kelebihan dari media lain sehingga penyampaian video dan
suara lebih baik dari buku, lebih interaktif dari videotape dan seperti halnya
CDROM, Internet dapat menghubungkan orang dari berbagai tempat dengan mudah
dan cepat. Keuntungan yang lain, Internet bukan hanya media penyampai tetapi juga
12
dapat sebagai content provider. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa
Internet merupakan sumber informasi terbesar dan beragam saat ini.6
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Lingkungan yang berada di sekolah maupun di luar sekolah dapat dijadikan
sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi : Masyarakat di sekeliling sekolah,
Lingkungan fisik di sekitar sekolah, Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai
dan yang bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan alat bantu dalam
belajar, Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Masyarakat merupakan salah satu aspek lingkungan yang besar manfaatnya
untuk dijadikan sumber belajar. Hal ini akan memberikan manfaat tidak saja kepada
sekolah atau anak didik, tetapi juga kepada masyarakat itu sendiri.
Komunikasi memegang peranan penting dalam pendidikan agar komunikasi
antara guru dan siswa berlangsung baik dan informasi yang disampaikan guru dapat
diterima siswa, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Kegiatan belajar
mengajar melalui media terjadi bila ada komunikasi antara guru (sumber) dan murid
(penerima).
B. Saran
Demikian pembahasan makalah kelompok kami. Semoga kiranya dapat
bermanfaat bagi kita semua. Dalam makalah ini tentunya masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, untuk itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi
perbaikan selanjutnya.
6 Cepi Riyana, M.Pd, Peranan Tekhnologi dalam Pembelajaran, http://www.cepiriyana.blogspot.com, 2008.
13
DAFTAR PUSTAKA
Asnawir. H, Usman Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers, 2002.
Drs. Chabib Thoha, PBM-PAI di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998.
Prof. Dr. H. Asnawir dkk, Media Pembelajaran, Cipta Pers, Jakarta, 2002.
Prof. Zahara Idris, MA., Dasar-Dasar Pendidikan, Angkasa Raya, Padang, 1981.
Drs. Dawit, M. Yusuf, Komunikasi pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1990.
Cepi Riyana, M.Pd, Peranan Tekhnologi dalam Pembelajaran, http://www.cepiriyana.blogspot.com, 2008.
14
top related