materi sejarah sma kelas xi
Post on 25-Oct-2015
227 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Tugas Sejarah
MuttamiraXI Ipa Khusus
Indikator 1. Faktor penyebab runtuhnya kerajaan gowa2. Membandingkan kebijakan pemerintah kolonial di
Indonesia pada abad ke 19 dan di awal abad ke 203. Menjelaskan dampak kebijakan pemerintah kolonial
terhadap antar masyarakat dengan pemerintah kolonial
4. Menjelaskan ideologi pada masa pergerakan nasional dan pengaruhnya terhadap strategi organisasi pergerakan kebangsaan
5. Menghubungkan beberapa peristiwa penting yang mengakibatkan munculnya kebijakan kolonial terhadap pergerakan kebangsaan Indonesia
Besarnya gejolak antara pasukan Belanda dengan Gowa dikarenakan Belanda ingin menguasai jalur perdangangan Indonesia Timur yang saat itu dikuasai oleh Sultan Hasanuddin. Belanda juga melakukan politik adu-domba antara Makasar dengan kerajaan Bone. Raja Bone yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar meminta bantuan kepada VOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makasar. Keduanya pun bersekutu untuk menundukkan kerajaan makassar. Karena kekuatan tidak seimbang, menyebabkan benteng milik Gowa satu persatu direbut Belanda dan sekutunya, seperti Galesong, Barombong melalui pertempuran sengit yang banyak menelan korban. Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota kerajaan Makasar.
1. Faktor penyebab runtuhnya kerajaan Gowa
Dan secara terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui kekalahannya dan menandatangai perjanjian Bongaya tahun 1667 yang isinya tentu sangat merugikan kerajaan Makasar. si dari perjanjian Bongaya antara lain:
1. Makassar harus mengakui kedaulatan VOC.2. Makassar harus menyerahkan daerah Bone, Flores, dan Sumbawa
kepada VOC.3. Benteng-benteng Makassar harus dihancurkan kecuali benteng
Rotterdam.4. VOC mempunyai hak monopoli perdagangan5. Makassar harus membayar ongkos perang.6. VOC bebas dari bea pemasukan dan pengeluaran barang-
barang.7. Makassar tidak boleh berdagang dengan Maluku.8. Arung Palaka dikembalikan lagi kedudukannya sebagai raja Bone
oleh VOC.Setelah penandatanganan perjanjian tersebut, kerajaanMakassar terus mengalami kemunduran dan akahirnya keTangan VOC.
2. Membandingkan kebijakan pemerintah kolonial di Indonesia
pada abad ke 19 dan di awal abad ke 20
abad ke-19
Pertengahan abad 19 muncul paham liberalisme yang mulai masuk ke Eropa termasuk Belanda. Ajaran yang menghendaki segala kegiatan ekonomi harus diserahkan kepada usaha swasta, baik perseorangan maupun kelompok tanpa campur tangan pemerintah.
Pemerintah Belanda menetapkan Johannes Van Den Bosch pada tahun 1830 sebagai gubernur jederal di Indonesia. Ia mempunyai tugas menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan kas negara.
Johannes Van Den Bosch melaksanakan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) yang berlangsung selama 40 tahun dan membuat bangsa Belanda makmur sedangkan Indonesia sengsara. Selama zaman Liberal (1870–1900), usaha-usaha perkebunan swasta Barat mengalami kemajuan pesat dan mendatangkan keuntungan yang besar bagi pengusaha. Kekayaan alam Indonesia mengalir ke Negeri Belanda. Akan tetapi, bagi penduduk pribumi, khususnya di Jawa telah membawa kemerosotan kehidupan dan kemunduran tingkat kesejahteraan.
abad ke-20Gerakan humanis yang beekembang di
negeri Belanda mendorong diberlakukannya
politik balas budi terhadap bangsa Indonesia.
Balas budi dilakukan dengan jalan membantu
bangsa Indonesia untuk mencerdaskan dan
memakmurkan rakyatnya. Terdapat tiga cara
yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut
diantaranya:
1)Memajukan pengajaran (edukasi)
2)Memperbaiki pengairan (irigasi)
3)Melakukan perpindahan penduduk
(transmigrasi)
Balas budi yang dimaksud itu lebih dikenal
dengan politik etis.Program pendididkan yang
dijalankan tidak bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia, tetapi dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan akan tenaga administrasi
rendahan yang akan ditempatkan di industri
perkebunan. Program irigasi tidak ditujukan
meningkatkan pertanian melaingkan untuk menujnag
perkebunan milik para kapitalis. Sementara itu program
irigasi bukan untuk pemerataan penduduk namun
hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja
perkebunan milik Belanda.
3. Menjelaskan dampak kebijakan pemerintah kolonial terhadap antar masyarakat dengan pemerintah kolonial
Dampak bagi masyarakat dalam bidang ekonomi
Kemiskinan dan kemelaratan timbul dimana – mana
karena rakyat tidak memiliki kesempatan untuk
mengerjakan sawah, ladang dan peternakan mereka
sendiri. Terjadinya penyimpangan kebijakan tanam
paksa diberbagai daerah seperti Demak, Purwodadi,
dan Cirebon banyak terjadi kelaparan. Pemerasan dan
penindasan menimbulkan rasa anti pemerintah di
kalangan masyarakat yang pada akhirnya memacu
timbulnya perlawanan – perlawanan.
Dampak bagi masyarakat dalam bidang Sosial Budaya
Tradisi barat berkembang dalam masyarakat pribumi,seperti dansa dikalangan bangsawan. Banyak tradisi kerajaan lokal yang luntur setelah campur tangan Belanda.Adanya tradisi lokal yang berkulturasi dengan budayabarat (Belanda) yang membentuk kebudayaan baru yang disebut kebudayaan Indis. Pengaruh kehidupan barat dilingkungan masyarakat Indonesia makin meluas, polahidup, cara berpakaian, tradisi keraton mulai menghilang.Dalam bidang agama, mulai banyak penduduk yangmemeluk agama nasrani. Besarnya pengaruh baratmenimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat bahwakebudayaan barat dapat merusak nilai – nilai kehidupan .
Dampak bagi Pemerintah dalam bidang Politik
Pemerintah lokal tidak lagi memiliki kekuasaan yang besar karena sering dicampuri pemerintah kolonial.Penguasa lokal tidak jarang kehilangan sebagian atauseluruh haknya atas suatu daerah. Pejabat lokal yang dulu sangat berkuasa hanya menjadi pegawai pemerintah kolonial, sehinggaderajat mereka seakan – akan turun dimata rakyat.Muncul suatu kelompok masyarakat berdasarkangolongan yaitu : Kelompok masyarakat Eropa (Kolonial) dan kelompok masyarakat bengsawandan kelompok masyarakat jelata.
Dalam bidang agama
Selain dari dampak ekonomi, sosial budaya,
serta politik terdapat juga dampak dalam bidang
agama bagi masyarakat maupun pemerintah.
Mulai banyak penduduk yang memeluk
agama nasrani. Dampak dalam bidang agama
sangat erat kaitannya dengan dampak yabg
ditibulkan dalam bidang sosial budaya. Besarnya
pengaruh barat menimbulkan kekhawatiran di
kalangan masyarakat bahwa kebudayaan barat
dapat merusak nilai – nilai kehidupan.
Ideologi NasionalismeNasionalisme adalah suatu ideologi yang
menyatakan bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Sebagai sebuah ideologi,nasionalisme di Indonesia mulai tumbuh dan berkembang sejak berdirinya organisasi – organisasi pergerakan nasional pertama kali, yaitu Budi Utomo pada tahun1908. Sejak saat itu nasionalisme dijadikan sebagai sebuah landasan ideologi bagi organisasi – organisasi pergerakan di Indonesia, baik yang bergerak dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan.
4. Menjelaskan ideologi pada masa pergerakan nasional dan pengaruhnya terhadap strategi
organisasi pergerakan kebangsaan
1
2 Ideologi KomunismeKomunisme merupakan suatu aliran pemikiran
yang bersumber dari pemikiran marxisme yang berpendapat bahwa tujuan akhir dari sebuah perubahan masyarakat yaitu terciptanya masyarakat tanpa kelas. Paham marxisme diperkenalkan pertama kali di indonesia oleh H.J F.M sherlit. Seorang warga negara belanda yang tiba di Indonesia pada tahun1913. Pada tahun 1914 ia mendirikan ISDL di semarang. Mulai organisai ini snerllith mulai mengembangkan paham marxisme di kalangan kaum buruh . Selain ideologi itu, masih ada ideologi lain yang berkembang pada masa pergerakan nasional. Seperti ideologi agama kristen. Secara garis besar ideologi tersebut dapat di golongkan menjadi dua jenis, yaitu ideologi nasionalis seluler yang di wakili oleh PNI, PKI, PI, PARINRA dan ideologi nasional.
3 Ideologi LiberalismeLiberalisme merupakan suatu paham atau
ajaran tentang negara ekonomi dan masyarakat yang kemajuan di bidang budaya, hukum, ekonomi,atau tatanan kemasyrakatan atas dasar kebebasan individu.
Munculnya ideologi sangat berpengeruh terhadap strategi organisasi pergerakan kebangsaan karena memberikan peluang bagi rakyat Indonesia untuk suatu aksi pergerakan nasional. Dengan keadaan seperti itu, maka sejak tahun 1908 mulai berdiri dan berkembang organisasi-organisasi modern di Indonesia baik yang bersifat politik, ekonomi, maupun sosial dan budaya. Diantaranya :1. Budi Utomo (BU)Keanggotaan perkumpulan Budi Utomo semula terbatas hanya pada daerah Jawa dan Madura, kemudian ditambahkan dengan Bali, karena dianggap mempunyai kebudayaan yang sama.
2. Perhimpunan Indonesia (PI)Gerakan pemuda pelajar yang ada di luar negeri (Belanda) sangat besar pengaruhnya terhadap gerakan politik dan pemuda di tanah air Indonesia. 3. Sarekat IslamPada tahun 1911 di kota Solo muncul perkumpulan dagang Islam yang bernama Sarekat dagang Islam dengan Haji Samanhudi sebagai pemimpin
2. Perhimpunan Indonesia (PI) Gerakan pemuda pelajar yang ada di luar negeri (Belanda) sangat besar pengaruhnya terhadap gerakan politik dan pemuda di tanah air Indonesia.
3. Sarekat Islam Pada tahun 1911 di kota Solo muncul perkumpulan dagang Islam yang bernama Sarekat dagang Islam dengan Haji Samanhudi sebagai pemimpin.
4. Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Pendidikan) Mereka yang tidak setuju dengan pembubaran PNI, membentuk partai politik dengan nama Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Pendidikan) yang dipimpin oleh Drs. Moh Hatta dan Sutan Sjahrir.
5. Menghubungkan beberapa peristiwa penting yang mengakibatkan munculnya kebijakan kolonial terhadap pergerakan kebangsaan Indonesia
Tahun 1913 adalah tahun keseratus terbebasnya negeri Belanda dari kekuasaan Perancis. Pemerintah kolonial Belanda ingin merayakan kemerdekaan negeri Belanda di Indonesia dengan memungut dana dari rakyat Indonesia, akan tetapi tokoh Indische Partij melarang keras dengan memuculkan artikel yang ditulis oleh Suwardi Suryaningrat yang berjudul “Alks ik een Nederlandess was” yang artinya andaikan aku seorang Belanda. Tokoh Indische Partij yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat ditangkap, dan dibuang ke Negeri Belanda
Pemberontakan PKI Tahun 1926 dan 1927 Pada tahun 1920 dibentuk Partai Komunis
Indonesia (PKI) yang merupakan penggabungan ISDV dengan Sarekat Islam Merah. Organisasi PKI bersifat non kooperatif dan bergerak sangat radikal serta berpengaruh dikalangan rakyat Indonesia pada tahun 1926 dan 1927 PKI mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Belanda tapi dua kali mengalami kegagalan. Akibatnya pemerintah kolonial Belanda bertindak tegas dengan menyatakan PKI sebagai partai terlarang di wilayah Hindia Belanda. Para pemimpinnya di tangkap dan dibuang keluar negeri dan ada juga yang meloloskan diri ke Rusia dan Belanda.
Propaganda Bung Karno Melalui PNI. Dengan terbentuknya Partai Nasional (PNI), Bung Karno melakukkan propaganda-propaganda yang berhasil menggoyahkan kedudukan pemerintah kolonial Belanda, karena perjuangannya adalah untuk mencapai Indonesia merdeka sekarang yang berdasarkan kepada sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Tapi akhirnya bung Karno bersama para pemimpin PNI lainnya ditangkap dan diadili di Pengadilan Tinggi Negeri Bandung. Kemudian Bung Karno memberikan pidato pembelaan yang berjudul “Indonesia Menggugat”, walaupun begitu Bung Karno dan para pemimpinnya dinyatakan bersalah oleh para pengadilan lalu dijatuhi hukuman penjara.
Thank You
Sekian
Terima Kasih
top related