manajemen mutu pelayanan-1
Post on 07-Jul-2018
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
1/48
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) adalah lembaga independen
pelaksana akreditasi rumah sakit yang bersifat fungsional, non struktural dan
bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. KARS tersebut dibentuk pertama
kali pada tahun !!" dan setiap # (tiga) tahun peraturan diperbarui, yang terakhir
diperbarui melalui $eraturan Menteri Kesehatan %omor &' Menkes $er
*+ tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dengan tugas dan fungsi
melaksanakan akreditasi di ndonesia. Akreditasi Rumah Sakit pertama kali
dilaksanakan pada tahun !!", dengan " pelayanan kemudian pada tahun !!
bertambah menjadi * pelayanan dan pada tahun *++ menjadi - pelayanan.
%amun sejalan dengan peningkatan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang
berfokus kepada pasien. Maka diperlukan perubahan paradigma akreditasi yang
berfokus kepada proider menjadi akreditasi yang berfokus kepada pasien.
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga
independen baik dari dalam ataupun luar negeri, biasanya non pemerintah,
melakukan assesment terhadap rumah sakit berdasarkan standar akreditasi yang
berlaku. Rumah sakit yang telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari
$emerintah karena telah memenuhi standar pelayanan dan managemen yang
ditetapkan. tulah yang dimaksud dengan pengertian Akreditasi Rumah Sakit.
/ndang0/ndang Kesehatan %o && 1ahun *++! $asal &+ Ayat
menyatakan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit
wajib dilakukan akreditasi se2ara berkala minimal # tahun sekali. 3engan
semakin kritisnya masyarakat ndonesia dalam menilai mutu pelayanan
kesehatan, maka Kementrian Kesehatan R khususnya 3irektorat 4enderal 5ina
/paya Kesehatan memilih dan menetapkan Sistem Akreditasi Rumah Sakit
yang menga2u kepada akreditasi 46 (4oint 6ommission nternational).
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh
pemerintah pada manajemen rumah sakit, karena telah memenuhi standar yang
ditetapkan.Adapun tujuan akreditasi rumah sakit adalah meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat ndonesia
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
2/48
yang semakin selektif dan berhak mendapatkan pelayanan yang
bermutu.3engan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan diharapkan dapat
mengurangi minat masyarakat untuk berobat keluar negeri.
Meskipun akreditasi rumah sakit telah berlangsung sejak tahun !!"
dengan berbasis pelayanan, yaitu " pelayanan, * pelayanan dan - pelayanan,
namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta makin
kritisnya masyarakat ndonesia dalam menilai mutu pelayanan kesehatan, maka
dianggap perlu dilakukannya perubahan yang bermakna terhadap mutu rumah
sakit di ndonesia.
1.2 Rumusan Masalah
.*. Apakah pengertian dari Akreditasi7
.*.*. Apakah yang dimaksud dengan komisi akreditasi rumah sakit?
.*.#.5agaimana Standard Akreditasi RS berdasarkan 46 (Joint
Commission International)7
.*.&. 5agaimana standard akreditasi RS berdasarkan 467
.*.".5agaimana proses penilaian akreditasi RS berdasarkan standard 467
.*.- 5agaimana penilaian di $8K4A rekam medis dengan standard 467
1.3 Tuuan
.#. /ntuk mengetahui pengertian Akreditasi
.#.*./ntuk mengetahui yang dimaksud dengan komisi akreditasi rumah
sakit
.#.#. /ntuk mengetahui yang standard akreditasi RS berdasarkan 46
.#.& /ntuk memahami proses penilaian akreditasi RS berdasarkan 46
.#." /ntuk mengetahui penilaian di $8K4A rekam medis dengan standard
461.! Man"aat
a) Meningkatkan keper2ayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit
yang bersangkutan karena berorientasi pada peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
b) $roses administrasi, biaya serta penggunaan sumber daya akan menjadi
lebih efisien.
2) Men2iptakan lingkungan internal RS yang lebih kondusif untuk
penyembuhan, pengobatan dan perawatan pasien.
*
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
3/48
d) Mendengarkan pasien dan keluarga, serta menghormati hak0hak pasien
serta melibatkan merek adalah proses perawatan.
e) Memberikan jaminan, kepuasan serta perlindungan kepada masyarakat
atas pemberian pelayanan kesehatan.
BAB 2 PEMBAHA#AN
#
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
4/48
2.1 Pengert$an Akre%$tas$
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga
independen baik dari dalam atau pun luar negeri, biasanya non pemerintah,
melakukan assesment terhadap rumah sakit berdasarkan standar akreditasi yang
berlaku. Rumah sakit yang telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari
$emerintah karena telah memenuhi standar pelayanan dan managemen yang
ditetapkan. tulah yang dimaksud dengan pengertian Akreditasi Rumah Sakit.
/ndang0/ndang Kesehatan %o && 1ahun *++! $asal &+ Ayat
menyatakan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib
dilakukan akreditasi se2ara berkala minimal # tahun sekali. 3engan semakin
kritisnya masyarakat ndonesia dalam menilai mutu pelayanan kesehatan, maka
Kementrian Kesehatan R khususnya 3irektorat 4enderal 5ina /paya Kesehatan
memilih dan menetapkan Sistem Akreditasi Rumah Sakit yang menga2u
kepada akreditasi 46 (4oint 6ommission nternational).
2.2 Pengert$an &'m$s$ Akre%$tas$ Rumah #ak$t (&AR#)
Ada juga sebutan mengenai Akreditasi KARS. Akreditasi KARS atau
Komisi Akreditasi Rumah Sakit ini dalah merupakan suatu lembaga independen
dalam negeri sebagai pelaksana akreditasi RS yang bersifat fungsional dan non0
struktural. Sedangkan yang dimaksud dengan 46 (4oint 6ommission
nternational) adalah merupakan badan akreditasi non profit yang berpusat di
Amerika Serikat dan bertugas menetapkan dan menilai standar performa para
pemberi pelayanan kesehatan. Surei Akreditasi Rumah Sakit yang dilakukan
oleh KARS akan meliputi beberapa hal sebagai berikut yaitu 9 ealuasi dokumen,
wawan2ara atau informasi erbal tentang pelaksanaan standar, on site obserasi pelayanan dan kegiatan, serta edukasi tentang pemenuhan standar dan
performan2e improement.
2.3 #tan%ar% Akre%$tas$ R# *er%asarkan +,I (Joint Commission
International).
&
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
5/48
Standar akreditasi rumah sakit disusun sebagai upaya untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dan menjalankan amanah /ndang0
/ndang %omor && tahun *++! tentang rumah sakit yang mewajibkan rumah sakit
untuk melaksanakan akreditasi dalam rangka peningkatan mutu pelayanan di
rumah sakit minimal dalam jangka waktu # (tiga) tahun sekali. 3alam rangka
peningkatan mutu tersebut maka diperlukan suatu standar yang dapat dijadikan
a2uan bagi seluruh rumah sakit dan stake holder terkait dalam melaksanakan
pelayanan di rumah sakit melalui proses akreditasi. 3isamping itu sistem
akreditasi yang pernah dilaksanakan sejak tahun !!" dianggap perlu untuk
dilakukan perubahan mengingat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga dibutuhkannya standar akreditasi rumah sakit ini.
$erubahan tersebut menyebabkan ditetapkannya kebijakan akreditasi
rumah sakit menuju standar nternasional.3alam hal ini, Kementerian Kesehatan
memilih akreditasi dengan sistem 4oint 6ommission nternational (46) karena
lembaga akreditasi tersebut merupakan badan yang pertama kali terakreditasi oleh
nternational Standart :uality (S:ua) selaku penilai lembaga akreditasi. Standar
ini akan diealuasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal0hal
yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit.
Akreditasi rumah sakit di ndonesia telah dilaksanakan sejak tahun !!",
yang dimulai hanya " (lima) pelayanan, pada tahun !! berkembang menjadi *
(dua belas) pelayanan dan pada tahun *++* menjadi - pelayanan. %amun rumah
sakit dapat memilh akreditasi untuk " (lima), * (duabelas) atau - (enam belas)
pelayanan, sehingga standar mutu rumah sakit dapat berbeda tergantung berapa
pelayanan akreditasi yang diikuti. ;al ini dilakukan sejalan dengan isi KARS
untuk menjadi badan akreditasi berstandar internasional, serta untuk memenuhi.tuntutan /ndang /ndang no && 1ahun *++! 1entang Rumah Sakit yang
mewajibkan seluruh rumah sakit di ndonesia untuk meningkatkan mutu
pelayanannya melalui akreditasi.
Standar akreditasi baru tersebut terdiri dari & (empat ) kelompok sebagai berikut 9
• Kelompok Standar 5erfokus Kepada $asien
"
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
6/48
• Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
• Kelompok Sasaran Keselamatan $asien
• Kelompok Sasaran Menuju Millenium 3eelopment
4adi pada kesimpulannya akreditasi rumah sakit merupakan suatu proses
dimana suatu lembaga, yang independen, melakukan asesmen terhadap rumah
sakit. 1ujuannya adalah menentukan apakah rumah sakit tersebut memenuhi
standar yang diran2ang untuk memperbaiki keselamatan dan mutu
pelayanan.Standar akreditasi sifatnya berupa suatu persyaratan yang optimal dan
dapat di2apai.Akreditasi menunjukkan komitmen nyata sebuah rumah sakit untuk
meningkatkan keselamatan dan kualitas asuhan pasien, memastikan bahwa
lingkungan pelayanannya aman dan rumah sakit senantiasa berupaya mengurangi
risiko bagi para pasien dan staf rumah sakit. 3engan demikian akreditasi
diperlukan sebagai 2ara efektif untuk mengealuasi mutu suatu rumah sakit, yang
sekaligus berperan sebagai sarana manajemen.
$roses akreditasi diran2ang untuk meningkatkan budaya keselamatan dan
budaya kualitas di rumah sakit, sehingga senantiasa berusaha meningkatkan mutu
dan keamanan pelayanannya.Melalui proses akreditasi rumah sakit dapat 9
• Meningkatkan keper2ayaan masyarakat bahwa rumah sakit menitik
beratkan sasarannya pada keselamatan pasien dan mutu pelayanan.
• Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien sehingga staf
merasa puas.
• Mendengarkan pasien dan keluarga mereka, menghormati hak0hak
mereka, dan melibatkan mereka sebagai mitra dalam proses pelayanan.
• Men2iptakan budaya mau belajar dari laporan insiden keselamatan pasien.
• Membangun kepemimpinan yang mengutamakan kerja sama.
Kepemimpinan ini menetapkan prioritas untuk dan demi ter2iptanya
kepemimpinan yang berkelanjutan untuk meraih kualitas dan keselamatan
pasien pada semua tingkatan.
Standar akreditasi rumah sakit ini merupakan upaya Kementerian Kesehatan
menyediakan suatu perangkat yang mendorong rumah sakit senantiasa
meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan. 3engan penekanan bahwa
-
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
7/48
akreditasi adalah suatu proses belajar, maka rumah sakit distimulasi melakukan
perbaikan yang berkelanjutan dan terus menerus.
Standar ini yang titik beratnya adalah fokus pada pasien disusun dengan
menga2u pada sumber0sumber sebagai berikut 9
• nternational $rin2iples for ;ealth2are Standards, A dition 3e2ember *++', nternational
So2iety for :uality in ;ealth 6are ( S:ua )
• 4oint 6ommission nternational A22reditation Standards for ;ospitals, &th
>dition, *+
• nstrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi *++', Komisi Akreditasi Rumah
Sakit ( KARS )
• Standar0standar spesifik lainnya untuk rumah sakit.
Standar ini dikelompokkan menurut fungsi0fungsi dalam rumah sakit terkait
dengan pelayanan pasien, upaya men2iptakan organisasi0manajemen yang aman,
efektif, terkelola dengan baik.lemen $enilaian,
yaitu adalah persyaratan untuk memenuhi standar terkait./ndang0undang no. &&
tahun *++! tentang Rumah Sakit mewajibkan rumah sakit menjalani akreditasi.
3engan demikian rumah sakit harus menerapkan standar akreditasi rumah sakit,
termasuk standar0standar lain yang berlaku bagi rumah sakit sesuai dengan
penjabaran dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit edisi *+.
Akreditasi 46 adalah berbagai inisiatif yang diran2ang untuk menanggapimeningkatnya kebutuhan seluruh dunia akan sebuah sistem ealuasi berbasis
standar di bidang perawatan kesehatan. 1ujuannya adalah untuk menawarkan
kepada masyarakat internasional proses objektif untuk mengealuasi organisasi
pelayanan kesehatan yang berbasis standar. 3engan demikian diharapkan program
ini akan menstimulasi perbaikan yang berkelanjutan dan terus0menerus dalam
organisasi0organisasi pelayanan kesehatan lewat penerapan standar
standarkonsensus internasional, Sasaran nternasional Keselamatan $asien
'
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
8/48
(nternational $atient Safety ?oals),didukung oleh pengukuran datasebagai
tambahan untuk standar bagi rumah sakit yang terdapat di edisi keempat ini, 46
juga telah mengembangkan standar dan program akreditasi sebagai berikut9
• Rawat 4alan (Ambulatory 6are)
• @aboratorium Klinik (6lini2al @aboratories)
• $usat $elayanan $rimer ($rimary 6are 6enter)
• $erawatan 5erkelanjutan (1he 6are6ontinuum perawatan di rumah, hidup
dengan dibantu, perawatan jangka panjang, perawatan di rumah sakit hingga
ajal menjemput)
• $elayanan 1ransportasi Medik (Medi2al 1ransport 8rganiBation)
46 juga menawarkan sertifikasi program perawatan klinis, seperti
program untuk perawatan stroke, perawatan jantung, atau penggantian sendi.
$rogram akreditasi 46 didasarkan pada kerangka kerja standar internasional yang
disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Semua akreditasi 46 dan program sertifikasi ber2irikan sebagai berikut9
• Standar konsensus internasional, dikembangkan dan dikelola oleh sebuah
badan internasional, dan disetujui 3ewan internasional, yang merupakan
dasar program akreditasi.
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
9/48
2.3.1 Tuuan Akre%$tas$ Rumah #ak$t
. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
*. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan RS dan S3M di RS
#. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan RS
&. Memberikan kepastian hukum kepada pasien,masyarakat, dan S3M RS
2.3.2 Tuuan Akre%$tas$ Internas$'nal +,I.
1ujuan dari akreditasi internasional 46 rumah sakit adalah untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien tanpa meningkatkan biaya.
Akreditasi Rumah sakit 46 ersi terbaru ini sudah disosialisasikan oleh kemenkes
R. 5eberapa hal yang harus dipelajari dan di mengerti dalam menerapakan
Akreditasi 46 untuk rumah sakit di ndonesia yaitu9
. 3aftar kebijakan Akreditasi 46 rumah sakit di ndonesia
*. 5uku $etunjuk Surey pelasanaan akreditasi 46
#. 5imbingan akreditasi 46 rumah sakit di ndonesia
&. 5uku Standar Akreditasi Rumah Sakit 1erbaru0 Cersi 46
". @angkah penerapan dan persiapan Akreditasi Rumah Sakit nternasional
Cersi 46
-. Kendala $ersiapan Akreditasi Rumah Sakit akreditasi 46 rumah sakit di
ndonesia
'. 1ujuan Alasan Rumah Sakit Akreditasi nternasional 46
2.3.3 Man"aat Akre%$tas$ Rumah #ak$t.
. Meningkatkan keper2ayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit
yang bersangkutan karena berorientasi pada peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.$roses administrasi, biaya serta penggunaan sumber daya akan menjadi lebih efisien.
*. Men2iptakan lingkungan internal RS yang lebih kondusif untuk
penyembuhan, pengobatan dan perawatan pasien.
#. Mendengarkan pasien dan keluarga, sera menghormati hak0hak pasien serta
melibatkan merk dalam proses perawatan.
&. Memberikan jaminan, kepuasan serta perlindungan kepada masyarakat atas
pemberian pelayanan kesehatan.
!
http://akreditasijci.blogspot.com/2012/05/akreditasi-jci-rumah-sakit.htmlhttp://askep-net.blogspot.com/search/label/Artikel%20Keperawatanhttp://askep-net.blogspot.com/2012/04/hak-dan-kewajiban-pasien.htmlhttp://askep-net.blogspot.com/2012/04/hak-dan-kewajiban-pasien.htmlhttp://askep-net.blogspot.com/search/label/Artikel%20Keperawatanhttp://askep-net.blogspot.com/2012/04/hak-dan-kewajiban-pasien.htmlhttp://akreditasijci.blogspot.com/2012/05/akreditasi-jci-rumah-sakit.html
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
10/48
/ntuk Akreditasi RS *+* tahun yang kemarin resmi pelun2urannya
oleh Menteri Kesehatan dr. >ndang Rahayu Sedyaningsih, M$;, 3r. $; di ;otel
5idakara, bertepatan dengan a2ara Rapat Kerja Kesehatan %asional *+* tanggal
Maret. /ntuk ersi *+* ini, KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit)
mengadopsi penuh Standar Akreditasi Rumah Sakit Cersi 46 (4oint 6ommission
nternational) ditambah tiga point M3?s (Millenium 3eelopment ?oals).
2.3.! &etentuan Pen$la$an Dan &elulusan Akre%$tas$ Rumah #ak$t
A. &etentuan Pen$la$an
. $enilaian akreditasi rumah sakit dilakukan melalui ealuasi
penerapan Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS yang terdiri dari
& kelompok standar 9
a. Standar $elayanan 5erfokus pada $asien, terdapat ' bab.
b. Standar Manajemen Rumah Sakit, terdapat - bab.
2. Sasaran Keselamatan $asien Rumah Sakit, merupakan bab.
d. Sasaran Millenium 3eelopment ?oals (M3?s), merupakan
bab.
*. $enilaian suatu 5ab ditentukan oleh penilaian pen2apaian (semua)
Standar pada bab
tersebut, dan menghasilkan nilai persentase bagi bab tersebut.
#. $enilaian suatu Standar dilaksanakan melalui penilaian
terpenuhinya >lemen $enilaian
(>$), menghasilkan nilai persentase bagi standar tersebut.
&. $enilaian suatu >$ dinyatakan sebagai 9
a. 1er2apai $enuh (1$) diberikan skor +.
b. 1er2apai Sebagian (1S) diberikan skor ".
2. 1idak 1er2apai (11) diberikan skor +.
d. 1idak 3apat 3iterapkan (133) tidak masuk dalam proses
penilaian dan perhitungan.
". $enentuan skor + (Sepuluh)
a. 1emuan tunggal negatif tidak menghalangi nilai Dter2apai
penuhE dari minimal " telusur pasien pimpinan staf.
b. %ilai +F 0 ++F dari temuan atau yang di2atat dalam
wawan2ara, obserasi dan dokumen (misalnya, dari +)
dipenuhi.
+
http://askep-net.blogspot.com/2012/06/menteri-kesehatan-baru.htmlhttp://askep-net.blogspot.com/2012/06/menteri-kesehatan-baru.html
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
11/48
2. 3ata mundur Dter2apai penuhE adalah sebagai berikut 9
i. /ntuk surei awal 9 selama & bulan ke belakang
ii. Surei lanjutan 9 selama * bulan ke belakang
-. $enentuan skor " (@ima)a. 4ika *+F sampai '!F (misalnya, * sampai ' dari +)
dari temuan atau yang di2atat dalam wawan2ara,
obserasi dan dokumen.
b. 5ukti pelaksanaan hanya dapat ditemukan di sebagian
area unit kerja yang
seharusnya dilaksanakan.
2. Regulasi tidak dilaksanakan se2ara penuh lengkap.
d. Kebijakan proses sudah ditetapkan dan dilaksanakan
tetapi tidak dapat dipertahankan.
e. 3ata mundur sebagai berikut 9
i. /ntuk surei awal 9 sampai # bulan
mundur.
ii. /ntuk surei lanjutan 9 " sampai bulan
mundur.
'. $enentuan skor + (%ol)
a. 4ika G ! F dari temuan atau yang di2atat dalam wawan2ara,
obserasi dan dokumen.
b. 5ukti pelaksanaan tidak dapat ditemukan di area unit kerja di
mana harus dilaksanakan.
2. Regulasi tidak dilaksanakan.
d. Kebijakan proses tidak dilaksanakan.
e. 3ata mundur sebagai berikut 9
i. /ntuk surei awal 9 kurang bulan mundur.
ii. /ntuk surei lanjutan 9 kurang " sampai bulan
mundur.
. $enentuan 1idak 3apat 3iterapkan (133)
Sebuah >lemen $enilaian (>$) dinilai tidak dapat diterapkan jika
persyaratan dari >$ tidak dapat diterapkan berdasar atas organisasi
rumah sakit, pelayanan, populasi, pasien dan sebagainya,
2ontohnya organisasi rumah sakit tidak melakukan riset.
!. Ketentuan penilaian lainnya 9
a) Mem-ert$m*angkan %am-ak %an kekr$t$san.
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
12/48
Skor dapat dipengaruhi oleh faktor0faktor lain, seperti
dampak atau kekritisan terkait ketidak patuhan terhadap
standar dan >$. 3ampak diartikan sebagai pengaruh atau
hasil dari temuan. Kekritisan adalah tingkat atau ukuran
dari temuan yang penting. $enting untuk di2atat bahwa
dampak dan kekritisan tidak dapat ditentukan berdasar
aturan atau berdasar pendapat indiidu. 3ampak dan
kekritisan adalah keputusan dari seluruh anggota tim,
biasanya pada saat temuan dari setiap sureior
diintegrasikan menjadi skor akhir dari sebuah >$.
Dam-ak %an kekr$t$san mem-engaruh$ sk'r melalu$ %ua ara se*aga$
*er$kut /
. 3ampak dari persentase keluhan tertentu atau jumlah obserasi yang tidak
memenuhi kepatuhan standar sangat menjadi penting. Sebagai 2ontoh,
diketemukan di (satu) berkas rekam medis pasien ada * resep obat tidak
lengkap yang dibuat oleh satu dokter mempunyai dampak ke2il dan di beri
skor sebagai satu temuan. * (dua belas) resep yang tidak lengkap dibuat
oleh * dokter di rekam medis * pasien yang berbeda menunjukkan
adanya bahaya lebih besar untuk pasien dan akan di beri skor sebagai
temuan berlipat ganda. 4adi, 2ontoh rekam medisatau resep untuk
dilakukan telaahan harus dipilih sedemikian rupa untuk dapat
menunjukkan dampak paling besar.
*. Kekritisan dari temuan, dan bukan jumlah obserasi yang tidak memenuhi
kepatuhan (nonkomplains), juga penting. Sebagai 2ontoh, obserasi
terhadap blok eHit darurat dari * eHit darurat adalah temuan kritis jika
eHit yang diobserasi. $edoman tata laksana surei akreditasi rumah sakit
edisi tiga (#) tersebut berada di area pelayanan padat pasien. 8bserasi
menjadi kurang kritikal jika blok eHit berada di area gudang yang tidak
banyak digunakan.
a. Elemen Pen$la$an 0ang mult$ ta"s$r
6atatan 9 standar0standar berikut diambil dari edisi 1ahun *+*,
Standar Akreditasi Rumah Sakit, >disi , Kementerian
Kesehatan Republik ndonesia. Setiap standar mempunyai
*
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
13/48
sebuah >$ yang berisi ketentuan0ketentuan (misalnya, element
a sampai h terdapat di kalimat Maksud dan 1ujuan). $enjelasan
diberikan di setiap standar bagaimana ealuasi dilakukan
terhadap maksud dan tujuan dan kemudian digabungkan
menjadi satu skor tunggal.
1. #tan%ar HP&..1
Analisisnya adalah informasi diberikan kepada pasien. >$
menyebut bahwa informasi diberikan Drelean dengan kondisi
mereka dan pelayanan yang diren2anakanE. 4adi, para sureior akan
menggunakan berbagai sumber informasi, seperti tanya jawab
dengan staf, pasien, keluarga pasien dan melihat berkas rekammedis untuk memastikan bahwa informasi diberikan kepada pasien.
2. #tan%ar AP.1.
Analisisnya adalah menggunakan elemen (a) sampai (i) bagi setiap
proses kematian pasien seperti yang ditunjukkan dari kondisi
pasien. $ara sureior akan menggunakan berbagai sumber
informasi, seperti wawan2ara staf, pasien, keluarga pasien, dan
menelaah rekam medis untuk memastikan apakah informasi sudah
diberikan kepada pasien.3. #tan%ar AP..
Analisisnya adalah program pengendalian mutu. Setiap dari elemen
(a) sampai (e) yang dimasuikkan kedalam program diberikan skor
di >$ terpisah (>$ * sampai >$ "), dengan ke2uali elemen (d) yang
diberi skor di A$.".", >$&. $elaksanaan dari program diberi skor di
>$ -. Semua elemen yang ada harus dilaksanakan untuk >$ - yang
harus diberi skor Dter2apai penuhE. 4ika hanya * atau # dari elemen
dilaksanakan, >$ - akan di beri skor Dter2apai sebagianE, dan jika
hanya satu dari elemen0elemen yang telah dilaksanakan, maka >$
adalah Dtidak ter2apaiE.
!. #tan%ar PP.1
Analisisnya adalah pemberian pelayanan seragam di dalam rumah
sakit. $ara sureior kemungkinan menggunakan informasi
beragam, seperti wawan2ara staf, pasien, keluarga pasien, menelaah
rekam medis dari pasien dan kunjungan di unit pelayanan pasien
#
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
14/48
untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan merupakan
pelayanan seragam.
. #tan%ar HP&..1
Analisisnya adalah informasi diberikan kepada pasien. >$
menyebut bahwa informasi diberikan Drelean dengan kondisi
mereka dan pelayanan yang diren2anakanE. 4adi, para sureior akan
menggunakan berbagai sumber informasi, seperti tanya jawab
dengan staf, pasien, keluarga pasien dan melihat berkas rekam
medis untuk
memastikan bahwa informasi diberikan kepada pasien.
. #tan%ar AP.1.
Analisisnya adalah menggunakan elemen (a) sampai (i) bagi setiap proses kematian pasien seperti yang ditunjukkan dari kondisi
pasien. $ara sureior akan menggunakan berbagai sumber
informasi, seperti wawan2ara staf, pasien, keluarga pasien, dan
menelaah rekam medis untuk memastikan apakah informasi sudah
diberikan kepada pasien.
4. #tan%ar AP..
Analisisnya adalah program pengendalian mutu. Setiap dari elemen
(a) sampai (e) yang dimasuikkan kedalam program diberikan skor
di >$ terpisah (>$ * sampai >$ "), dengan ke2uali elemen (d) yang
diberi skor di A$.".", >$& $elaksanaan dari program diberi skor di
>$ -. Semua elemen yang ada harus dilaksanakan untuk >$ - yang
harus diberi skor Dter2apai penuhE. 4ika hanya * atau # dari elemen
dilaksanakan, >$ - akan di beri skor Dter2apai sebagianE, dan jika
hanya satu dari elemen0elemen yang telah dilaksanakan, maka >$
adalah Dtidak ter2apaiE.5. #tan%ar PP.1
Analisisnya adalah pemberian pelayanan seragam di dalam rumah
sakit. $ara sureior kemungkinan menggunakan informasi
beragam, seperti wawan2ara staf, pasien, keluarga pasien, menelaah
rekam medis dari pasien dan kunjungan di unit pelayanan pasien
untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan merupakan
pelayanan seragam.
. #tan%ar PAB.4.2
&
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
15/48
Analisisnya adalah brief aporan operasi yang didalamnya harus
terdapat elemenelememn (a) sampai (f) . $ara sureior akan
mengumpulkan rekam medis rekam medi2 sebagai 2ontoh
(sample), mengidentifikasi berapa dari - elemen ada di laporan
operasi, menambahkan jumlah elemen yang ada dan dibagi dengan
jumlah elemen yang munigkin ada. 6ontohnya, jika + operasi
singkat diteliti dari 2atatan klinik, ada kemungkinan terdapat -+
elemen. Setelah ealuasi dari operatie notes, &* elemen
diketemukan di dalam + ringkasan, jadi &*-+I+.'+ (atau '+ F).
>$ akan dinilai Ddi2apai sebagianE.
16. #tan%ar MP7.3Setiap dari elemen (a) sampai (f) diperlakukan terpisah, sehingga
pemberian skor dari elemen0elemen ini dilakukan se2ara indiidual.
11. #tan%ar MP7.!.1
/ntuk >$., analisisnya adalah kebijakan. Setiap element dari (a)
sampai (i) harus dipertimbangkan didalam kebijakan. Memberi
skor >$. didasarkan atas berapa persen dari elemen0elemen yang
di selesaikan dalam kebijakan /ntuk >$.*, analisisnya adalah resep
atau order obat. $ara sureior akan memuat telahaan berbagai order
obat (se2ara ideal dari berbagai dokter) dan mengidentifikasi
elemen0elemen dari order obat yang lengkap yang disebut di
kebijakan.
12. #tan%ar MP7..1
Analisisnya adalah resep atau pesanan yang memuat (a) sampai (g).
Akan tetapi, para sureior akan menggunakan sumber informasi
2ampuran, seperti ealuasi dari proses staf ganda (seperti dokter,
apoteker, dan perawat) untuk memastikan rumah sakit se2ara rutin
memasukkan elemen0elemen ini dalam telaahan dari order obat.
Skor mungkin didasarkan atas konsistensi dari staf menyelesaikan
prosesnya.
13. #tan%ar PP&.2.1
Analisisnya adalah alat menilai (atau sema2amnya) di 2atatan
klinik yang terkait dengan elemen (a) sampai (e) mengenai ariabel
pembelajaran dari pasien dan keluarganya . $ara sureior akan
meperhatikan pada alat ealuasi dari + 2atatan klinik yang
"
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
16/48
didalamnya kemungkinan terdapat "+ elemen. Sebagai 2ontoh,
setelah menelaah + ealuasi , diketemukan ada # elemen, jadi
#"+ I +,'- (atau '- F). Skor >$. akan di beri skor Dter2apai
sebagianE.
1!. #tan%ar PM&P.2
>$. * menyatakan bahwa ran2angan elemen0elemen termasuk jika
ada keterkaitan dengan proses yang diran2ang atau dimodifikasi.
$ara sureior akan menggunakan 2ampuran sumber informasi,
seperti wawan2ara dengan berbagai pimpinan, untuk menentukan
bagaimana proses baru diran2ang atau dimodifikasi. Skoring
mungkin berdasar konsistensi dari proses yang diuraikan sewaktu
dilakukan wawan2ara.
1. #tan%ar PM&P.2.1
Analisisnya adalah panduan praktik klinis yang sudah
dilaksanakan. $roses untuk memilih dan melaksanakan panduan
praktik klinis termasuk elemen (a) sampai (h) walaupun begitu,
para sureior mungkin akan menggunakan berbagai informasi
untuk mengetahui prosesnya. nestigasi ini termasuk menanyakan
bagaimana panduan
praktik klinis paling baru dipilih, menanyakan proses apa yang ada
untuk melaksanakan panduan, dan barangkali melakukan
pengamatan tentang penggunaan panduan pada populasi tertentu di
unit klinik.
1. #tan%ar PM&P
Analisisnya untuk >$.* adalah proses alidasi data internal. Skor
akan didasarkan atas proses menggunakan kriteria yang ada di
elemen0elemen (a) sampai (f) untuk alidasi data dan melakukankoreksi bila perlu. Analis untuk >$.# adalah indikator klinik yang
diidentifikasi di $MK$.#. Skor diberikan berdasar bagaimana
rumah sakit menggunakan proses alidasi data dari setiap
indikator klinik baru yang ditetapkan pimpinan rumah sakit akan
diumumkan kepada publik, atau mengubahnya (seperti adanya
perubahan hasil yang tidak dapat dijelaskan, perubahan sumber
data, perubahan subjek, dan seperti yang lain0lain).
14. #tan%ar PM&P
-
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
17/48
Analisisnya adalah kebijakanrin2ian tentang sentinel. Skor
diberikan berdasar atas kebijakan untuk men2apai lebih dari *+F
dari elemen0elemen (a) sampai (d).
15. #tan%ar PM&P.11Analisisnya adalah kerangka manajemen risiko. Skor diberikan
berdasar kerangka yang memuat komponen0komponen di elemen0
elemen (a) sampai (f).
1. #tan%ar PPI.
Analisisnya untuk >$. adalah program pen2egahan dan
pengendalian infeksi. $rogram diharapkan memuat elemen0elemen
(a) sampai (f) dari Maksud dan 1ujuan. Analisis dari >$.* adalah
ealuasi data yang dikumpulkan untuk elemen0elemen (a) sampai(f) dari Maksud dan 1ujuan.
26. #tan%ar PPI 4.1.1
Analisisnya adalah kebijakan tentang penggunaan kembali
peralatan yang berfungsi satu kali pakai (single use dei2es). Skor
diberikan berdasar atas kebijakan dan pelaksanaan kebijakan untuk
menangani lebih dari *+F dari elemen0elemen (a) sampai (e).
(periksa standar >$.#)
21. #tan%ar T&P..
Analisisnya adalah proses yang digunakan pimpinan untuk memilih
monitoring pada tingkat departemen atau tingkat layanan. $roses
menggunakan kriteria yang ditetapkan di elemen0elemen (a)
sampai (d), yang sesuai dengan departemen atau layanannya. $ara
sureior akan menggunakan berbagai sumber informasi untuk
mengetahui prosesnya, seperti wawan2ara dengan pimpinan, telaah
program atau kebijakan tentang keselamatan, dan sebagainya.
22. #tan%ar M8&.2Analisisnya adalah ren2ana atau berbagai ren2ana untuk menangani
elemen0elemen (a) sampai (f)
23. #tan%ar M8&.3 %an M8&.3.1
Analisisnya adalah ealuasi apakah elemen0elemen (a) sampai (g)
dikerjakan se2ara indiidual dari orang yang mengawasi program.
$ara sureior akan menggunakan berbagai sumber informasi untuk
menentukan apakah semua elemen ditangani, sebagai 2ontoh,
dengan menanyakan bagaimana ren2ana dilaksanakan, wawan2ara
'
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
18/48
staf bagaimana pendidikan mereka, telaah laporan tahunan yang
ditujukan kepada pemilik rumah sakit, dan sebagainya.
2!. #tan%ar M8&. %an M8&..1
Analisisnya adalah apakah ren2ana manajemen kedaruratan dan
program memuat proses untuk melaksanakan (a) sampai (g). Skor
ditentukan berdasar jumlah elemen yang dimasukkan kedalam
ren2ana dan program.
2. #tan%ar &P#.1.1
Analisisnya adalah uraian tugas dari setiap indiidu yang
ditentukan di elemen0elemen (a) sampai (d). Skor ditetapkan
berdasar adanya uraian tugas dari setiap kategori jabatan yang ada
di rumah sakit.2. #tan%ar &P#.16
Analisisnya adalah keputusan untuk mengangkat kembali setiap
dokter praktik di klinik. >$.* menyatakan bahwa keputusan ini
menga2u pada hal0hal yang dimuat di (a) sampai (f) di Maksud dan
1ujuan. 4adi, para sureior menanyakan pada pimpinan rumah sakit
untuk mengidentifikasi informasi yang mereka gunakan sebagai
rujukan dalam membuat keputusan mengangkat kembali setiap
dokter praktik klinik.24. #tan%ar M&I.15
Analisisnya adalah kebijakan untuk menentukan apa yang
diperlukan untuk membuat dan menjalankan kebijakan dan
prosedur di rumah sakit. Skor ditetapkan berdasarkan penanganan
lebih dari "+F dari elemen0elemen (a) sampai (h) yang ada di
kebijakan.
B. &etentuan &elulusan
$roses akreditasi terdiri dari kegiatan surei oleh 1im Sureior dan
proses pengambilan keputusan kelulusan akreditasi oleh Ketua KARS,
melalui 1im $enilai @aporan Surei Akreditasi Rumah Sakit.
5ab yang dilakukan surei akreditasi sebagai berikut 9
. Sasaran Keselamatan $asien Rumah Sakit
*. ;ak $asien dan Keluarga (;$K)
#. $endidikan $asien dan Keluarga ($$K)
&. $eningkatan Mutu dan Keselamatan $asien ($MK$)
". Millenium 3eelopment ?oals (M3?s)
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
19/48
-. Akses $elayanan dan Kontinuitas pelayanan (A$K)
'. Asesmen $asien (A$)
. $elayanan $asien ($$)
!. $elayanan Anestesi dan 5edah ($A5)
+. Manajemen $enggunaan 8bat (M$8)
. Manajemen Komunikasi dan nformasi (MK)
*. Kualifikasi dan $endidikan Staf (K$S)
#. $en2egahan dan $engendalian nfeksi ($$)
&. 1ata Kelola, Kepemimpinan dan $engarahan (1K$)
". Manajemen
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
20/48
masing & bab dasar dan bab lainnya minimal + F dan # bab
lainnya nilai kurang dari + F tetapi masih diatas *+ F
d. Akreditasi 1ingkat $aripurna
RS mendapat sertifikat akreditasi tingkat paripurna bila setiap bab
dari standar akreditasi rumah sakit mempunyai nilai minimal + F
*. 5ila rumah sakit belum terakreditasi paripurna, maka untuk akreditasi
selanjutnya (akreditasi ulang # tahun lagi) harus terjadi peningkatan status
akreditasi. Misalnya, pada waktu akreditasi pertama rumah sakit mendapat
status akreditasi tingkat dasar, maka pada waktu akreditasi kedua status
akreditasinya minimal harus tingkat madya.
2.3. &r$ter$a re:sur9e$ (reme%$al)
A) 1ujuan dari re0surei adalah untuk perbaikan hasil surei pada rumah sakit
yang mendapat sertifikat akreditasi tingkat dasar, madya dan utama
5) Ketentuan re0surei (remedial) sebagai berikut 9
• diajukan oleh rumah sakit dengan biaya ditanggung oleh rumah sakit.
• Re0surei (remedial) dapat diajukan pada bab yang nilainya diatas -+ F
• Re0surei (remedial) dilakukan # J - bulan setelah surei dilakukan
• Sureior akan ditunjuk oleh KARS, jumlah sureior dan jumlah hari
surei tergantung besar ke2ilnya rumah sakit dan banyaknya bab yang
dilakukan re0surei.
2.3. &r$ter$a T$%ak lulus
• & 5ab dasar dibawah +F
• 3an atau ada bab lain dibawah *+F.
• Rumah sakit dapat mengajukan akreditasi se2epat02epatnya tahun,
selambat0 lambatnya # tahun.
• Rumah Sakit 13AK diberi kesempatan remedial
*+
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
21/48
2.3.4 #tan%ar Dan 1215 Elemen Pen$la$an (EP)Akre%$tas$ D$ R#.
Akreditasi RS ersi *+* terdapat " babkelompok kerja ($okja), #*#
standar dan * elemen penilaian (>$), antara lain 9
N7 BAB;P7&+A #TD EP
Sasaran Keselamatan $asien (SK$) - *&
* ;ak $asien dan Keluarga (;$K) #+ ++
# $endidikan $asien dan Keluarga ($$K) ' *
& $eningkatan Mutu dan Keselamatan $asien ($MK$) *#
" Sasaran Millenium 3eelopment ?oals (M3?s) # !
- Akses $elayanan dan Kontinuitas $elayanan (A$K) *# "
' Asesmen $asien (A$) && &
$elayanan $asien ($$) ** '&
! $elayanan Anestesi dan 5edah ($A5) & "
+ Manajemen $enggunaan 8bat (M$8) * &
Manajemen Komunikasi dan nformasi (MK) * +!* Kualifikasi dan $endidikan Staff (K$S) *& !!
# $en2egahan dan $engendalian nfeksi ($$) *& #
& 1ata Kelola, Kepemimpinan dan $engarahan (1K$) *' !
" Manajemen
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
22/48
2.3.5 Akre%$tas$ +,I Dan Pr'gram #ert$"$kas$.
Semua akreditasi 46 dan program sertifikasi ber2irikan sebagai berikut9
. Standar konsensus internasional, dikembangkan dan dikelola oleh sebuah
badan internasional, dan disetujui 3ewan internasional, yang merupakan
dasar program akreditasi.
*.
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
23/48
1ahap pembinaan akreditasi bertujuan untuk menyiapkan sistem pelayanan di
rumah sakit. ;asil pembinaan berupa rekomendasi yang men2akup aspek
hukum atau aspek manajemen pelayanan yang bisa digunakan untuk
mengetahui apakah rumah sakit perlu bimbingan atau tidak.
• 5imbingan Akreditasi oleh Sureyor $embimbing
1ahap bimbingan akreditasi bertujuan untuk memberikan penjelasan,
pemahaman dan penerapan standar pelayanan yang menjadi item penilaian
dalam akreditasi. ;asil bimbingan ini berupa rekomendasi tentang langkah0
langkah yang perlu dilakukan rumah sakit dan dokumen yang perlu disediakan
untuk men2apai akreditasi. 5ila masih membutuhkan bimbingan, rumah sakit
berhak untuk meminta bimbingan dari konsultan luar selain KARS untuk
mendapat bimbingan lebih intensif.
• Surei Akreditasi oleh Sureyor Akreditasi
1ahap surei akreditasi merupakan saatnya penilaian terhadap pemenuhan
standar rumah sakit menggunakan instrumen akreditasi yang dikeluarkan oleh
KARS. Surei akreditasi dilakukan oleh KARS sedangkan sertifikasi diberikan
oleh 3irjen $elayanan Medik 3>$K>S R berdasarkan rekomendasi KARS.
Rumah sakit tidak dapat memilih sureyor akreditasi untuk menjamin
objektiitas penilaian.
• $endampingan $as2a Akreditasi oleh 1im $endampingan yang terdiri dari
K>M>SK>S, KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit), $>RS daerah dan
3inas Kesehatan.
1ahap pendampingan pas2a akreditasi bertujuan menindaklanjuti rekomendasi
hasil surei akreditasi agar rumah sakit yang telah terakreditasi
dapatmeningkatkan mutu pelayanan yang masih dibawah standar dan tetap
mempertahankan mutu pelayanan yang sudah ter2apai. $endampingan
dilaksanakan se2ara berkala minimal - bulan pas2a surey akreditasi
2.!.2 &'m-'nen Pen$la$an +,I (Joint Commission Internasional)
A. Internat$'nal Pat$ent #a"et0 ='al
$ada assessment yang dilakukan dalam proses akreditasi rumah sakit, 46
mempunyai kriteria penilaian tersendiri. Se2ara garis besar 46 mempunyai &
*#
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
24/48
komponen standar atau kriteria yang terbagi menjadi dua fokus utama, yaitu fokus
pada pasien dan manajemen pelayanan kesehatan. Salah satu kriterianya adalah
nternational $atient Safety ?oal ($S?) yang se2ara umum bertujuan untuk
meningkatkan keselamatan pasien.$ada 4anuari *+ 1ujuan Keselamatan
$asien nternasional ($S?) dipersyaratkan untuk dimplementasikan pada semua
organisasi yang diakreditasi oleh 4oint 6ommission nternational (46) di bawah
Standar nternasional untuk Rumah Sakit. 1ujuan dari $S? ini adalah untuk
mempromosikan perbaikan tertentu dalam keselamatan pasien. 1ujuan
keselamatan pasien internasional mempunyai - standar yaitu,
1. I%ent$"0 Pat$ents ,'rretl0 (Mengenal$ Pas$en seara Te-at)
•Standar 9 Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkanketepatan identifikasi pasien.
• 1ujuan 9
a. /ntuk meningkatkan profesioalitas dalam mengenali dan kepada
siapa diberika sebuah perawatan kesehatan.
b. /ntuk men2o2okkan layanan atau perawatan untuk indiidu tersebut.
• >lemen yang dapat 3iukur 9
a. $asien diidentifikasi menggunakan dua pengidentifikasi pasien, tidak
termasuk penggunaan nomor kamar pasien atau lokasi.
b. $asien diidentifikasi sebelum memberikan obat, darah, atau produk
darah.
2. $asien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen
lainnya untuk pengujian klinis.
d. $asien diidentifikasi sebelum memberikan prosedur perawatan.
e. Kebijakan dan prosedur mendukung praktik yang konsisten dalam
segala situasi dan lokasi.
mplementasi di rumah sakitpasien diidentifikasi dengan minimal *
penanda identifikasi. ;al tersebut harus dilakukan sebelum dilakukannya segala
tindakan atau prosedur. dentifikasi dilakukan dengan identifikasi nama pasien
dan tanggal lahir atau nomor rekam medis.Ada dua 2ara untuk melakukan
identifikasi pasien, yaitu se2ara audio (menanyakan identitas pasien se2ara
langsung) dan isual (melihat gelang identitas pasien untuk men2o2okkan nama
dan nomor rekam medis pasien)
*&
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
25/48
2. Im-r'9e E""et$9e ,'mmun$at$'n (Pen$ngkatan &'mun$kas$ E"ekt$")
• Standar 9 8rganisasi ini mengembangkan pendekatan untuk
meningkatkan efektiitas komunikasi antara perawat
• 1ujuan 9 Komunikasi yang efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, tidak
ambigu, dan dipahami oleh penerima dapat mengurangi kesalahan dan
hasil dalam keselamatan pasien membaik. Komunikasi dapat berupa
elektronik, lisan, atau tertulis. Menerapkan proses atau prosedur untuk
mengambil perintah lisan atau telepon, atau untuk pelaporan hasil uji
laboratorium penting, yang membutuhkan erifikasi “read-back” dari
tatanan lengkap atau hasil tes oleh orang yang menerima informasi.
6atatan9 tidak semua negara mengiBinkan perintah lisan atau telepon.
• >lemen yang dapat diukur
a) $erintah erbal dan telepon yang lengkap atau hasil tes ditulis oleh
penerima perintah atau hasil tes.
b) $erintah erbal dan telepon yang lengkap atau hasil tes diba2a
kembali oleh penerima perintah atau tes hasilnya.
2) $erintah atau hasil test dikonfirmasi oleh indiidu yang memberi
perintah atau hasil tes.
d) Kebijakan dan prosedur mendukung praktek konsisten dalam
memerifikasi keakuratan erbal dan komunikasi telepon.
• mplementasi di Rumah Sakit 9 Komunikasi efektif harus dilakukan oleh
semua petugas medis maupun non medis di rumah sakit. Misalnya
komunikasi antar perawat yang melakukan shift jaga. Selama pergantian
shift perawat harus ada komunikasi yang efektif antar perawat, baik dalam
penyampaian maupun penerimaan pesan tentang pasien yang dijaga. Mulai
dari tindakan atau perlakuan kepada pasien, obat J obatan, dll. Sehingga
tidak ada kesalahan dalam perlakuan kepada pasien.Selain itu komunikasi
efektif juga berfokus dalam penyampaian pesan melalui telepon. Misalnya
pesan dari dokter kepada petugas medis tentang tindakan kepada pasien.
nstruksi atau pesan yang disampaikan melalui telefon harus dituliskan,
diba2akan kembali dan mendapat konfirmasi kebenaran dari pemberi
*"
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
26/48
pesan (read ba2k J repeat ba2k). 6ara seperti ini dilakukan di semua unit di
rumah sakit.
3. Im-r'9e the #a"et0 '" H$gh:Alert Me%$at$'ns (Pen$ngkatan
&eamanan 7*at 0ang Perlu D$>as-a%a$)
• Standar 9 8rganisasi ini mengembangkan pendekatan untuk
meningkatkan keamanan obat yang perlu diwaspadai.
• 1ujuan 9 Menyingkirkan elektrolit yang terkonsentrasi tinggi (termasuk
didalamnya adalah , meskipun maksudnya bukan satu0satunya, potassium
2hloride, potassium phospat, sodium 2hloride +.!F) dari unit
perawatan pasien. 8rganisasi bersama0sama mengembangkan kebijakan
dan atau prosedur yang mengidentifikasi daftar organisasi obat yang
perlu diwaspadai berdasarkan data sendiri. Kebijakan dan atau prosedur
juga mengidentifikasi daerah0daerah mana elektrolit terkonsentrasi se2ara
klinis diperlukan sebagaimana ditentukan oleh bukti dan praktek
profesional, seperti gawat darurat atau ruang operasi, dan
mengidentifikasi bagaimana mereka dilabeli se2ara jelas dan bagaimana
mereka disimpan di daerah0daerah dengan 2ara membatasi akses untuk
men2egah ketidaksenggajaan administrasi.
• >lemen yang dapat 3iukur 9
a. Kebijakan dan atau prosedur yang dikembangkan untuk mengatasi
identifikasi, lokasi, pelabelan, dan penyimpanan obat yang perlu
diwaspadai.
b. Kebijakan dan atau prosedur yang diterapkan.
2. Konsentrat elektrolit tidak ditemukan di unit perawatan pasien ke2uali
untuk keperluan klinis dan tindakan diambil untuk men2egah penggurus
tidak sengaja di area0area yang diiBinkan oleh kebijakan.
d. >lektrolit terkonsentrasi yang disimpan di unit perawatan pasien diberi
label dan disimpan dengan 2ara yang membatasi akses.
• mplementasi di Rumah Sakit 9 Ketentuan lokasi, label, dan penyimpanan
larutan elektrolit pekat misalnya, K6l, Mg(S8)&, %a6l #F. 8bat J
obatan tersebut bila terjadi kesalahan penggunaan dapat berdampak
*-
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
27/48
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
28/48
*. Memastikan semua dokumen dan peralatan telah lengkap tersedia,
tepat, dan berfungsi dengan baik.
#. Melaksanakan prosedur 2he2klist dan time out sebelum pelaksanaan
operasi.
. Re%ue the R$sk '" Health ,are@Ass'$ate% In"et$'ns (Pengurangan
Res$k' In"eks$ Terka$t Pela0anan &esehatan)
• Standar 9 Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk mengurangi
risiko kesehatan terkait infeksi.
• 1ujuan 9
$usat untuk penghapusan infeksi adalah kebersihan tangan yang benar.
$edoman kebersihan tangan yang diterima oleh internasional tersedia dari
8rganisasi Kesehatan 3unia (L;8), $usat $engendalian dan $en2egahan
$enyakit Amerika Serikat (636 AS) dan berbagai organisasi nasional dan
internasional lainnya. 8rganisasi memiliki proses kolaboratif untuk
mengembangkan kebijakan dan atau prosedur yang mengadaptasi atau
mengadopsi keadaan saat ini diterbitkan dan pedoman kebersihan tangan diterima
se2ara umum dan untuk pelaksanaan pedoman tersebut dengan organisasi.
• >lemen yang dapat diukur 9
a. 8rganisasi yang telah diadopsi atau diadaptasi saat ini menerbitkan dan
umumnya menerima pedoman kebersihan tangan.
b. 8rganisasi ini menerapkan program kebersihan tangan yang efektif.
2. Kebijakan dan atau prosedur yang dikembangkan yang mendukung
lanjutan pengurangan perawatan kesehatan terkait infeksi.
• mplementasi di Rumah Sakit
Rumah Sakit berupaya dalam menekan infeksi nosokomial, salah salah
satunya dengan 2ara komitmen pelaksanaan hand hygiene, yaitu
mengadopsi, melakukan adaptasi, melaksanakan, serta
mengimplementasi program hand hygiene terbaru.
. Re%ue the R$sk '" Pat$ent Harm Result$ng "r'm 8alls (Pengurangan
Res$k' Pas$en +atuh)
*
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
29/48
• Standar 9 Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk mengurangi
resiko membahayakan pasien akibat jatuh.
• 1ujuan 9Menilai dan menilai kembali risiko se2ara berkala setiap
pasien untuk jatuh, termasuk potensi risiko yang terkait dengan rejimen
pengobatan pasien, dan mengambil tindakan untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko yang teridentifikasi.
• >lemen yang dapat diukur 9
a. Rumah sakit menerapkan suatu proses untuk penilaian awal pasien
untuk risiko jatuh dan penilaian ulang pasien ketika ditunjukkan oleh
perubahan dalam kondisi atau pengobatan, atau yang lain.
b. /kuran yang diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka
yang dinilai beresiko.
2. /kuran dipantau untuk hasil, baik kesuksesan pengurangan 2edera jatuh
dan apapun yang terkait konsekuensi yang tidak diinginkan.
d. Kebijakan dan atau prosedur terus mendukung pengurangan resiko
membahayakan pasien akibat jatuh di organisasi.
• mplementasi di Rumah Sakit
$en2egahan pasien jatuh yaitu dengan penilaian awal risiko jatuh,
penilaian berkala setiap ada perubahan kondisi pasien, serta melaksanakan
langkah J langkah pen2egahan pada pasien berisiko jatuh. mplementasi di rawat
inap berupa proses identifikasi dan penilaian pasien dengan risiko jatuh serta
memberikan tanda identitas khusus kepada pasien tersebut, misalnya gelang
kuning, penanda di pintu, serta informasi tertulis kepada pasien atau keluarga
pasien.
B. Internat$'nal Essent$als '" Health ,are ual$t0 an% Pat$ent #a"et0.
1he nternational >ssentials of ;ealth 6are :uality and $atient Safety
;6:$S
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
30/48
keamanan pada suatu organisasi kesehatan tunggal ataupun dalam suatu system
pemberian pelayanan kesehatan nasional. Kerangka kerja ini dapat diadaptasi
sesuai kebutuhan per organisasi ataupun sesuai prioritas nasional, dengan hasil
yang diperoleh dari penggunaan alat kerja ini akan berharga bagi proses
perbaikkan, kebijakan publi2, dikenalinya pen2apaian kegiatan pengurangan
resiko dalam suatu organisasi kesehatanm 2ara penyelesaian suatu kontrak, serta
tujuan J tujuan lainnya. 46 mengembangkan >;6:$S< untuk memberikan
strategi J strategi yang bersifat non akreditasi untuk segmen pelayanan kesehatan
dan system kesehatan publi2 yang lebih luas, dalam rangka men2apai misi 46
untuk meningkatkan kemanan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
pada masyarakat. Kerangka kerja tersebut juga melengkapi berbagai alattool
kualitas dan keamanan pasien dan strategi pendidikan serta 2ara transfer
pengetahuan lainnya dari 46.
nternational >ssentials of ;ealth 6are :uality and $atient Safety
ffortE (1ingkat $en2apaian /saha) diidentifikasi untuk tiap kriteria sehingga
mampu memberikan petunjuk untuk mengealuasi kemajuan yang sudah di2apai
dalam mengurangi resiko dan meningkatkan kualitas.3okumen ini men2akup
beberapa informasi, yaitu 9
. @ima fokus area yang terkait dengan pelayanan pasien, kualitas dankeamanan telah dikenal se2ara luas sebagai domain bagian utama yang
menjadi sasaran strategi pengurangan resiko.
*. Kriteria mewakili + strategi pengurangan resiko yang ditujukan untuk
domain bagian tersebut.
#. @eel of >ffort memperlihatkan kemajuan pen2apaian persyaratan seperti
yang diminta dalam kriteria
#+
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
31/48
&. $ada leel + 9 aktifitas yang diinginkan tidak dijumpai, atau sebagian besar
aktifitas yang terkait pengurangan resiko hanya bersifat sementara.
". $ada leel 9 struktur aktifitas pengurangan resiko yang lebih seragam
mulai ada.
-. $ada leel * 9 proses yang ada sesuai dengan aktifitas penurunan resiko
dan dilakukan se2ara konsisten dan efektif.
'. $ada leel # 9 ada data untuk memperkuat strategi pengurangan resiko dan
pengembangan terus menerus
2.!.3 Langkah Penera-an Akre%$tas$ Rumah #ak$t Internas$'nal ers$
+,I
Rumah sakit pelayanan kesehatan yang ingin diakreditasi oleh 4oint 6ommission
nternational (46) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut9
=am*aran Umum
Pers0aratan Umum untuk #ur9e$
Setiap rumah sakit pelayanan kesehatan dapat mendaftar untuk diakreditasi 46
jika memenuhi persyaratan sebagai berikut9
• Rumah sakit tersebut saat ini beroperasi dengan iBin sebagai rumah sakit
penyedia layanan kesehatan di negara yang bersangkutan.
• Rumah sakit tersebut harus bersedia dan siap bertanggung jawab untuk
meningkatkan kualitas rawatan dan layanannya.
• Rumah sakit tersebut menyediakan layanan yang ditentukan oleh standar
46.
Maksu% %an Tuuan #ur9e$ Akre%$tas$
Sebuah surei akreditasi menilai sejauh mana rumah sakit memenuhi standar dan
pernyataan tujuan standar 46.
Surei mengealuasi rumah sakit berdasarkan9
• wawan2ara dengan staf dan pasien daninformasi lisan lainnya
• pengamatan setempat oleh pelaku surei mengenai proses perawatan
pasien
#
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
32/48
• kebijakan, prosedur, pedoman praktik kiinis, dan dokumen lain yang
disediakan rumah sakit dan
• hasil penilaian diri sebagai bagian dari proses akreditasi.
$roses surei di lokasi dan penilaian diri se2ara berkelanjutan dapat membantu
rumah sakit mengidentifikasi dan memperbaiki masalah serta meningkatkan
kualitas layanan dan jasanya. 3i samping mengealuasi kepatuhannya terhadap
standar dan maksud dan tujuan standar 46 serta kepatuhannya terhadap Sasaran
nternasional Keselamatan $asien, pelaku surei juga memberikan edukasi dalam
rangka mendukung aktiitas perbaikan kualitas rumah sakit.
Ruang L$ngku- #ur9e$ Akre%$tas$
Ruang lingkup surei 46 meliputi seluruh fungsi rumah sakit yang terkait
dengan standar dan seluruh
penatalaksanaan perawatan pasien. Standar yang berlaku dipilih 46 dari buku
pedoman ini didasarkan pada lingkup layanan yang tersedia di rumah sakit yang
mendaftar untuk disurei.
Surei di lokasi akan mempertimbangkan faktor budaya danatau faktor
hukum khas yang dapat mempengaruhi atau menentukan keputusan terkait dengan
penyediaan perawatan danatau kebijakan dan prosedur rumah sakit.
Has$l #ur9e$ Akre%$tas$
Komite Akreditasi 46 membuat keputusan akreditasi berdasarkan temuan
surei. Rumah sakit dapat menerima salah satu dari dua keputusan akreditasi
sebagai berikut
D$akre%$tas$ atau D$t'lak -erm'h'nan akre%$tas$n0a
Keputusan akreditasi ini didasarkan atas apakah rumah sakit telah
memenuhi amar keputusan atau tidak. Silakan menga2u pada $edoman $roses
Surei atau mengakses peraturan di situs "eb46 untuk deskripsi amar keputusan.
Pem*er$an Akre%$tas$
#*
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
33/48
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
34/48
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
35/48
parakaryawan yang diwawan2ara, dan dokumen yang perlu disediakan bagi
pelaku surei.
$elaku surei internasional dengan kualifikasi tinggi akan melakukan
surei. 46 akanmelakukan segala upaya untuk menyediakan pelaku surei yang
fasih dalam bahasa setempat. 4ika pelaku surei 46 dengan kemampuan bahasa
yang memadai tidak ada,46 akan bekerja sama dengan rumah sakit men2ari
penerjemah berkualitas.
Ada kemungkinan rumah sakit atau 46 harus menunda surei yang telah
terjadwal atau bahkan membatalkan surei tersebut. @ihat NKebijakan Struktur
5iaya Akreditasi 46N berikut ini agar lebih jelas.
2.!. PER#IAPAN #UREI A&REDITA#I
$ersiapan surei akreditasi dimulai setelah Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS) menerima surat permohonan surei akreditasi dari rumah sakit yang
sudah dengan isian lengkap 5erkas $ermohonan Surei Akreditasi Rumah Sakit.
5erkas $ermohonan Surei Akreditasi Rumah Sakit dapat diunduh dari web site
KARS (www.kars.or.id), di mana kedua belah pihak (rumah sakit dan KARS)
membuat persiapan untuk pelaksanaan surei. /ntuk membantu rumah sakit
mempersiapkan diri, KARS menyediakan beberapa jenis kegiatan9
• seminar,
• lokakarya (workshop),
• bimbingan
• surei simulasi akreditasi.
. $ersiapan rumah sakit
a. $impinan rumah sakit mengisi berkas permohonan surei
akreditasi dan hasil self asesmen (minimal 2apaian + F untuk
setiap bab) dan mengirimkan ke KARS paling lambat (satu)
bulan sebelum jadwal surei yang diinginkan. /ntuk akreditasi
ulang, surat permohonan surei yang dilengkapi dengan isian
berkas permohonan surei harus diterima KARS # (tiga) bulan
sebelum habis masa berlaku sertifikat.
#"
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
36/48
b. Surei akreditasi dapat dilaksanakan bila pimpinan tertinggi di
rumah sakit (3irektur utamaKepala) sudah memenuhi ketentuan
pasal #& undang J undang no && tahun *++! tentang Rumah Sakit
yaitu tenaga medis dan ahli perumahsakitan.
2. $impinan rumah sakit menandatangani penjanjian kontrak surei
dan mengirimkan ke KARS selambat0lambatnya + hari kerja
sebelum pelaksanaan kerja.
d. $impinan rumah sakit menandatangani surat pernyataan tentang
kesediaan pimpinan tertinggi rumah sakit untuk berada di RS
selama proses surei dan mengirimkan kembali ke KARS paling
lambat + hari kerja sebelum pelaksanaan surei.
e. Setelah pemberitahuan jadwal surei dari KARS maka rumah sakit
harus9
Segera melunasi biaya surei akreditasi paling lambat +
(sepuluh) hari kerja sebelum pelaksanaan surei. 5ukti transfer
dikirimkan dengan faksimil atau e0mail ke KARS.
Menghubungi Sekretariat Komisi Akreditasi Rumah Sakit
untuk melakukan koordinasi dan membahas ren2ana
pelaksanaan surei di rumah sakit tersebut.
5ila diperlukan Rumah Sakit mengirimkan e0file (digital)
kebijakan, pedoman O S$8 yang terlampir ke KARS untuk
ditelaah terlebih dahulu oleh sureior.
Mempersiapkan dokumen yang diperlukan pada waktu surei
di tempat, antara lain sebagai berikut. 9
Struktur organisasi rumah sakit
3aftar akurat dari pasien yang menerima pelayanan pada
saat pelaksanaan surei, termasuk diagnosis, umur, unit
pelayanan, dokter penanggung jawab pelayanan (3$4$)
dan tanggal dirawat.
$rogram $eningkatan Mutu dan Keselamatan $asien,
monitoring dan data indikator yang harus ada.
$anduan $raktik Klinis, Alur klinis (6lini2al pathways).
#-
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
37/48
$roaktif kajian risiko, seperti failure mode and effe2ts
analysis (A), haBard ulnerability analysis (;CA), dan
infe2tion 2ontrol risk assessment (6RA).
Ren2ana rumah sakit (misalnya fa2ilty management and
safety plan).
Kebijakan dan prosedur yang dipersyaratkan, dokumen
tertulis, atau bylaws.
3aftar operasi dan tindakan inasif yang dia2arakan pada
waktu surei,
termasuk operasi di kamar operasi, day surgery, kateterisasi
jantung, endoskopi kolonoskopi, dan fertilisasi in itro.
6ontoh semua formulir rekam medis
3aftar kebijakan, prosedur, pedoman dan program yang
dibutuhkan.
f. Memberitahu 3inas Kesehatan $ropinsi dan 3inas Kesehatan
KabupatenKota tanggal pelaksanaan surei akreditasi rumah sakit.
*. $ersiapan Komisi Akreditasi Rumah Sakit sebagai berikut 9
a) KARS menerima aplikasi permohonan surei dari rumah sakit dan
hasil self asesmen rumah sakit serta perjanjian kontrak dan surat
pernyataan 3irektur rumah sakit.
b) KARS memberitahu tanggal pelaksanaan surei, biaya surei yang
dilampiri jadwal a2ara kegiatan surei, yang dikirimkan ke rumah
sakit paling lambat + hari sebelum tanggal pelaksanaan surei.
2) KARS menetapkan tim sureior akreditasi rumah sakit dengan
jumlah tim # J ' orang sureior, masa surei * J & hari tergantung
besar dan kompleksitas rumah sakit.
d) KARS menetapkan Ketua 1im Sureior butir 2) di atas.
e) KARS memberitahu nama dan nomer handphone (;$) kontak
person dari rumah sakit ke Ketua 1im Surei.
f) Ketua 1im Surei mempunyai tugas sebagai berikut. 9
#'
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
38/48
Menghubungi rumah sakit paling lambat # hari sebelum
surei untuk koordinasi dan membahas ren2ana
pelaksanaan surei akreditasi di rumah sakit tersebut.
Menetapkan area dan jenis pelayanan yang di2akup dalam
telaahan dan
mengharuskan keberadaan staf yang terlibat di setiap
kegiatan surei.
2.!. PELAANAAN #UREI A&REDITA#I
1ujuan surei akreditasi ialah untuk menilai seberapa jauh rumah
sakit mematuhi standar yang ditetapkan. Rumah sakit yang menjalani
surei akreditasi untuk pertama kali diharuskan memiliki 2atatan balik ke
belakang (tra2k re2ord) & (empat) bulan bukti sudah mematuhi standar.
Rumah sakit yang menjalani surei ulang diharuskan dapat menunjukkan
2atatan balik ke belakang selama * (duabelas) bulan. 3alam melakukan
surei akreditasi rumah sakit, sureior akan menilai kepatuhan rumah sakit
terhadap standar melalui mekanisme sebagai berikut 9
. Menerima informasi lisan tentang pelaksanaan standar atau 2ontoh dari
pelaksanaan standar.
*. Melakukan pengamatan pelayanan, kegiatan, fasilitas, sarana dan
prasarana dan lingkungan rumah sakit.
#. Melakukan telaah dokumen yang dapat membuktikan adanya kepatuhan
dan membantu memberi wawasan kepada sureior tentang fungsi dan
tugas rumah sakit se2ara operasional.
2.!.4 PELAP7RAN DAN &EPUTU#AN HA#IL #UREI A&REDITA#I
RUMAH #A&IT
Setelah surei dilakukan, maka sureior wajib membuat laporan dengan
format yang sudah ditetapkan KARS. @aporan dikirim dengan e0mail ke KARS
paling lambat (satu) minggu setelah surei dilakukan. Pang harus dilaporkan 9
. ;asil penilaian untuk masing0masing bab dan 2apaiannya.
#
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
39/48
*. Rekomendasi per elemen penilaian yang skor kurang dari +
#.
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
40/48
$enggunaan logo KARS bertujuan sebagai a2uan penggunaan nama dan
logo KARS dengan benar untuk menghindari penggunaan oleh pihak0pihak yang
tidak berwenang, prosedur penggunaan logo KARS sebagai berikut 9
1. @ogo KARS digunakan untuk rumah sakit yang telah terakreditasi KARS,
dengan sertifikat akreditasi yang masih berlaku.
2. Apabila masa berlaku akreditasi telah habis, namun Rumah Sakit telah
mengajukan perpanjangan akreditasi dalam waktu - (enam) bulan maka logo
masih dapat digunakan. %amun apabila ketika masa berlaku akreditasi habis
dan Rumah Sakit belum mengajukan perpanjangan akreditasi maka hak
penggunaan logo menjadi gugur.
3. Apabila rumah sakit tidak dapat mempertahankan standarnya sehingga status
akreditasi di2abut, maka hak penggunaan logo menjadi gugur .
!. $enggunaan logo harus sesuai format yang ditentukan KARS. @ogo harus
digunakan tanpa ada perubahan warna, font tulisan atau apapun yang
mengubah penampilan logo diluar ketentuan yang berlaku.
. /kuran logo dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap rumah sakit.
. @ogo Akreditasi KARS tidak boleh digunakan untuk mengiklankan produk
ataupun layanan rumah sakit serta kepentingan komersial lainnya di luar
ketentuan yang telah ditetapkan oleh KARS.
4. ;ak pen2antuman logo KARS hanya diberikan khusus kepada rumah sakit
yang telah
terakreditasi dan tidak boleh dialihkan kepada rumah sakit atau organisasi lain.
5. KARS berhak membatalkan hak penggunaan logo bila terjadi pelanggaran.
. KARS berhak mengubah logo serta aturan penggunaannya apabila dibutuhkan
16. $ersyaratan penggunaan logo ini berlaku untuk segala bentuk media promosi
baik elektronik maupun 2etak, termasuk untuk newsletter, kartu nama, brosur
dan materi promosi dan 2etakan lainnya.
11. 3engan telah memba2a syarat dan peraturan penggunaan logo ini, berarti
organisasi telah menyetujui dan terikat pada persyaratan tersebut.
2.!.16 #I&LU# A&REDITA#I BER&E#INAMBUN=AN
$roses akreditasi tidak berakhir pada saat surei setempat (on0site surei)
selesai dilakukan. 3alam kurun waktu # (tiga) tahun ditengah antara * surei
setempat (on0site surei), KARS meminta bukti tentang kelanjutan kepatuhan dan
tindakan koreksi seperti, hasil self assessment, penyerahan data se2ara periodik,
root 2ause analysis, dan tindak lanjut dari keluhan (2omplaint). 8leh karena itu,
&+
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
41/48
sangat penting bagi rumah sakit mematuhi standar diantara * surei setempat
termasuk mematuhi standar baru.
Kepatuhan terhadap standar terus menerus berarti bahwa rumah sakit akan
mengurangi kesibukan menghadapi surei setiap # tahun dan dapat lebih
memusatkan perhatian pada perbaikan terus menerus dari sistem, sehingga
menghindari kesibukan luar biasa pada waktu mempersiapkan surei berikutnya.
Mematuhi standar akreditasi berpengaruh langsung untuk mempertahankan dan
meningkatkan keamanan, mutu asuhan tinggi dan meningkatkan kinerja rumah
sakit.
3alam rangka memantau kepatuhan standar akreditasi se2ara
berkelanjutan maka satu tahun setelah surei akreditasi dilaksanakan, KARS akan
menugaskan sureyor erifikasi untuk melakukan erifikasi pelaksanaan
peren2anaan perbaikan strategis, pelaksanaan self asesmen di rumah sakit dan
pelaksanaan pen2atatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien. 5ila hasil
erifikasi, rumah sakit belum melaksanakan perbaikan strategis maka KARS akan
melakukan ealuasi status akreditasi rumah sakit tersebut. 3ua tahun setelah
pelaksanaan surei akreditasi KARS kembali menugaskan sureior erifikasi
untuk melakukan erifikasi peren2anaan perbaikan strategis yang belum
dilaksanakan dan melihat persiapan rumah sakit untuk akreditasi ulang.
$elaksanaan surei menggunakan metoda telusur untuk mengikuti 2ontoh
dari pengalaman pasien memperoleh pelayanan di rumah sakit dan melakukan
ealuasi komponen dan sistem pelayanan.Karakteristik penting proses surei
adalah edukasi setempat oleh sureior. 5antuan ini berlangsung sepanjang
pelaksanaan surei dan sureior memberi saran dan strategi yang dapat
membantu rumah sakit men2apai maksud yang disebut standar dan elemen penilaian, dan yang lebih penting lagi adalah dapat memperbaiki kinerja.
$elaksanaan surei memuat langkah0langkah sebagai berikut 9
. $embukaan pertemuan
*. $eningkatan Mutu dan Keselamatan $asien dan M3?s.
#. $eren2anaan surei.
&. 1elaah dokumen.
". Cerifikasi dan masukan.
&
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
42/48
-. 1elaah rekam medis pasien se2ara tertutup (pasien sudah pulang).
'. Kunjungan ke area pelayanan pasien yang dipandu oleh kegiatan telusur.
. Kegiatan surei yang terarah (terfokusdi luar ren2ana karena ada temuan).
!. 1elaah dari lingkungan bangunan sarana dan prasarana.
+. Lawan2ara dengan pimpinan (beberapa jenjang).
. $ersiapan sureior membuat laporan.
*. $ertemuan penutup surei dengan pimpinan (eHit 2onferen2e)
2. Pen$la$an %$ P7&+A Rekam Me%$s %engan #tan%art +,I (Joint
Commission International).
2..1. Peran #ta" Rekam Me%$s Ber%asarkan &ual$"$kas$ %an Pen%$%$kan #ta"
$eran Staf Rekam Medis 5erdasarkan Kualifikasi dan $endidikan Staf
dalam Menghadapi Akreditasi Rumah Sakit dan Akreditasi 46 Menurut /ndang0
undang Republik ndonesia%omor && 1ahun *++! pasal &+, disebutkan bahwa9
. 3alam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan
akreditasi se2ara berkala minimal # (tiga) tahun sekali.
*. Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat () dilakukan oleh suatu lembaga
independen baik dari dalam maupun luar negeri berdasarkan standar akreditasi
yang berlaku.
#. @embaga independen yang dimaksud pada ayat (*) ditetapkan oleh Menteri.
2..2. Anal$s$s &elengka-an D'kumen #tan%ar &ual$"$kas$ %an Pen%$%$kan
#ta"
Menganalisis Kelengkapan 3okumen Standar Kualifikasi dan $endidikan
Staf Apa Saja yang 1erkait Staf Rekam Medis Sesuai >lemen $enilaian Standar
Akreditasi Rumah Sakit dan Akreditasi 46 Menurut hasil analisis terhadap isi
standar akreditasi yang ditetapkan oleh 3irektorat 4endral 5ina $elayanan Medik
(*+), Rumah Sakit bisa dikatakan terakreditasi jika menyediakan dokumen yang
dibutuhkan untuk memenuh standar K$S , K$S *, K$S #, K$S &, K$S ", K$S -,
K$S ', K$S !, K$S -, dan K$S '. ;al ini sudah memenuhi standar akreditasi
rumah sakit dan standar akreditasi 46.
&*
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
43/48
$roses Kredensial Staf Rekam Medis Sesuai Akreditasi Rumah Sakit dan
Akreditasi 46 Menurut $eraturan Menteri Kesehatan Republik ndonesia %omor
'"" 1ahun *+, kredensial adalah proses ealuasi terhadap staf medis untuk
menentukan kelayakan diberikan kewenangan klinis (clinical privilee)& >lemen
penilaian pada standar akreditasi Kualifikasi dan $endidikan Staf yang memuat
hal tentang kredensial terdapat pada9
A. Elemen Pen$la$an
. 3ibutuhkan kredensial (antara lain 9 pendidikan, iBin, registrasi) sesuai
peraturan dan kebijakan rumah sakit bagi setiap anggota staf medis
fungsional yang disalin oleh rumah sakit dan disimpan dalam filekepegawaian atau dalam file kredensial yang terpisah bagi setiap anggota
staf medis fungsional.
*. Semua kredensial (antara lain 9 pendidikan, iBin, registrasi) dierifikasi
dengan sumber yang mengeluarkan kredensial sebelum indiidu tersebut
memulai memberikan pelayanan kepada pasien.
#. Semua kredensial (antara lain 9 pendidikan, iBin, registrasi) terkini dan
terupdate sesuai persyaratan.
B. Elemen Pen$la$an 1
. Rumah sakit memiliki standar prosedur untuk mengumpulkan kredensial
setiap staf kesehatan professional lainnya.
*. Rumah sakit mempunyai proses untuk memastikan bahwa staf lainnya
yang bukan pegawai rumah sakit tetapi mendampingi dokter memiliki
kredensial yang sahih yang sebanding dengan persyaratan kredensial
rumah sakit. $roses kredensial juga merupakan erifikakasi pendidikan,
surat iBin, registrasi dengan sumber yang mengeluarkan kredensial
sebelum indiidu tersebut mulai memberikan pelayanan kepada pasien.,. Pen%$%$kan
Kualifikasi dan pendidikan staf rekam medis dimuat dalam $eraturan
Menteri Kesehatan Republik ndonesia %omor "" 1ahun *+# tentang
$enyelenggaraan $ekerjaan $erekam Medis. 3i dalam pasal # berbunyi9
) Standar kelulusan 3iploma tiga sebagai ahli madya Rekam Medis dan
nformasi Kesehatan
*) Standar kelulusan 3iploma empat sebagai Sarjana 1erapan Rekam Medis
dan nformasi Rekam Medis
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
44/48
#) Standar kelulusan Sarjana sebagai Sarjana Rekam Medis dan nformasi
Rekam Medis
&) Standar kelulusan Magister sebagai Magister Sarjana Rekam Medis dan
nformasi Rekam. $eraturan Menteri $endayagunaan Aparatur %egara
dan Reformasi 5irokrasi Republik ndonesia %omor #+ 1ahun *+# pasal
! menyebutkan bahwa9
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat $erekam Medis yang
sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal ayat () atau ayat (*), maka
$erekam Medis yang berada di atas atau di bawah jenjang
jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan
penugasan tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan.
Sedangkan pasal # menyebutkan9
. $egawai %egeri Sipil yang pada saat ditetapkan $eraturan Menteri ini
telah dan masih melaksanakan tugas di bidang pelayanan rekam medis
informasi kesehatan.
5erdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat disesuaikan
inpassing dalam jabatan fungsional $erekam MedisAhli, harus memenuhi
syarat9
a) 5erijaBah paling rendah Sarjana (S) atau 3C program studi Rekam
Medis dan nformasi Kesehatan rekam Medik Manajemen nformasi
Kesehatan nformatika Rekam Medik dan Kesehatan Masyarakat dengan
latar belakang 3#RMK.
b) $angkat paling rendah $enata Muda, golongan ruang a.
2) Memiliki Surat Regristasi $erekam Medis yang masih berlaku, dan
d) %ilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam (tahun) terakhir*. Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian inpassing dalam jabatan
fungsional $erekam Medis sebagaimana dimaksud pada ayat ()
sebagaimana ter2antum dalam @ampiran C yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari $eraturan Menteri ini.
#. Angka kredit kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat (*), hanya
berlaku selama masa penyesuaian inpassing.
&&
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
45/48
&. /ntuk menjamin keseimbangan antara beban kerja dan jumlah $egawai
%egeri Sipil yang akan disesuaikan diinpassing sebagaimana dimaksud
pada ayat (), maka pelaksanaan penyesuaian inpassing harus
mempertimbangkan formasi jabatan 5erdasarkan hasil penelitian peneliti
melalui wawan2ara dengan beberapa responden dan studi dokumentasi
terdapat ** staf rekam medis yang belum 30 Rekam Medis dan
nformasi Kesehatan. %amun, berdasarkan wawan2ara triangulasi, ** staf
rekam medis tersebut telah diusahakan agar bisa memenuhi kualifikasi
sesuai dengan $eraturan Menteri Kesehatan %omor "" 1ahun *+# dan
tuntutan akreditasi.
&"
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
46/48
BAB 3 PENUTUP
3.1 &es$m-ulan
46 (4oint 6ommission nternasional) dalam upaya peningkatkan
keper2ayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit yang bersangkutan
karena berorientasi pada peningkatan mutu dan keselamatan pasiendalam rangka
men2apai misi 46 untuk meningkatkan kemanan dan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan pada masyarakat.8leh, karenaitudiperlukan Kerangka
Kerja nternasional yang $enting untuk Keselamatan $asien dan Kualitas di
$elayanan Kesehatan didesain oleh 4oint 6ommission nternational (46) sebagai
suatu bentuk alat dan strategi yang ditujukan untuk berbagai kebutuhan yang
beragam tersebut, yang berfungsi dengan 2ara memperlihatkan bagaimana 2ara
mengidentifikasi resiko terhadap kualitas dan keamanan pada suatu organisasi
maupuninstansikesehatan tunggal ataupun dalam suatu sistem pemberian
pelayanan kesehatan nasional yang diharapkanmampu memberikan petunjuk
untuk mengealuasi kemajuan yang sudah di2apai dalam mengurangi resiko dan
meningkatkan kualitas.
3.2 #aran
5erdasarkan kesimpulan di atas, kami sebagai penulis memberi saran untuk 9
• Rumah Sakit 9 Rumah Sakit yang telah diberikan akreditasi 46 diharapkan
mampu meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit untuk memenuhi
kepuasan masyarakat yang semakin kritis dan semakin membutuhkan
pelayanan dengan kualitas yang baik dalam penilaian mutu pelayanan
karena semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
masyarakat ndonesia. @ebih utama $8K4A rekam medis, karena dalam
makalah ini kami membahas mengenai penilaiaan $8K4A rekam medis
• KARS 9 $ihak KARS dalam memberi penilaian untuk akreditasi Rumah
Sakit harus lebih selektif dan lebih meningkatkan sudut pandang yang
obyektif dalam mempertimbangkan dan menilai intansi yang akan
diakreditasi, karena pelayanan0pelayanan dalam Rumah Sakit yang ada,
mayoritas telah memiliki pelayanan yang 2ukup baik. 3an untuk akreditasi
&-
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
47/48
yang ada alangkah lebih baiknya meningkatkan jumlah pelayanannya,
karena setiap Rumah sakit sudah banyak memiliki pelayanan0pelayanan
yang sesuai kebutuhan pasien dalam perjalanan dunia yang lebih modern.
&'
-
8/18/2019 Manajemen Mutu Pelayanan-1
48/48
DA8TAR PU#TA&A
http9riana0a0h0fkm+.web.unair.a2.idartikelQdetail0&#**
http9web.kars.or.idkars
https9www.a2ademia.edu&'-&+"MAKA@A;QMA%A4>M>%QM/1/QAKR
>31ASQR/MA;QSAK1Q38S>%QanQ1inarbudiQ?ainoQM1Q3QKMQC
Q$R8?RAMQS1/3QK>S>;A1A%QMASPARAKA1QK8%S>%1RASQSS1
>MQ%S>;A1A%Q3A%QR>KAMQM>3SQS>K8@A;Q1%??
Q@M/QK>S>;A1A%QS/RPAQ?@85A@
4urnal Manajemen nformasi Kesehatan ndonesia, SS%9*##'0"", Col.#,
%o., 8ktober *+&
http9j2i0akreditasirumahsakit.blogspot.2o.id*+*langkah0penerapan0
akreditasi0rumah.html
http9endangtularsih.blogspot.2o.id*+*+buku0standar0akreditasi0rumah0
sakit.html
https9aBBarum.wordpress.2om*+#+&*akreditasi0j2i
http9web.kars.or.idkars
top related