manajemen implementasi kurikulum - suaidinmath's … · ppt file · web view2015-12-05 ·...

Post on 15-Mar-2019

233 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

MANAJEMEN IMPLEMENTA

SI KURIKULUM

PELATIHAN PEN

INGKATAN

KOMPETENSI

KEP

ALA

SEKOLAH/PEN

GAWAS SEKOLA

H

DALAM M

ENGELO

LA IM

PLEMEN

TASI

KURIKULUM

MENGHUBUNGKAN TITIK SEMBILAN (KREATIVITAS)

Letakan sembilan titik 

·Gambarkan “sembilan titik” di papan tulis·Hubungkan kesembilan titik tersebut dengan empat buah garis lurus, tanpa mengangkat alat tulis (sekali tarik garis)

JAWABAN

Mengapa tidak bisa ?Hubungkan dengan kratifitas…!Hubungkan dengan Kurikulum 2013 !

  

Hambatan kreativitas : rasa takut salah, tak berani keluar dari kebiasaan, membatasi diri sendiri.

Prinsip kreativitas : Jangan menghakimi, Jangan takut salah,

Jangan membatasi diri sendiri.Kepala sekolah memahami pentingnya kreativitas

untuk mencapai tujuan tanpa melanggar aturan

Bagimana denga K13???.

Kompetensi yang ingin dicapai

Peserta pelatihan diharapkan mampu:

Menyusun dokumen KTSP melalui kegiatan review KTSP mencakup komponen :

1.Visi, misi dan tujuan satuan pendidikan;2.Muatan Kurikulum 2013;3.Beban belajar; dan4.Kalender pendidikan sekolah.

Mengelola penilaian/evaluasi Mengelola peminatan pada

SMA/MA, dan SMK/MAK

PETA KONSEPM

ANAJ

EMEN

IMPL

EMEN

TASI

KU

RIKU

LUM

201

3

A. PENYUSUNAN KTSP

1. MENYUSUN VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

2. MEREVISI MUATAN KURIKULUM

3. MENGATUR BEBAN BELAJAR

4. MENYUSUN KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH

B. PENGELOLAAN PENILAIAN/EVALUASI

1. MENETAPKAN SISTEM PENILAIAN

2. MENETAPKAN TINGKAT KOMPETENSI SETIAP TINGKATAN

3. MELAKSANAKAN EVALUASI KETERCAPAIAN TARGET MUTU

4. MENINDAKLANJUTI HASIL EVALUASI

1. PEMINATAN DI SMA

2. PEMINATAN DI SMK

C. PEMINATAN

Kegiatan Pembelajaran Peserta melaksanakan kegiatan eksplorasi

dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya melalui kegiatan membaca bahan pelatihan.

Dengan panduan LK, peserta melaksanakan diskusi secara berkelompok untuk mengisi LK

  Hasil diskusi disusun sebagai bahan presentasi,

Setelah dipresentasikan maka peserta pelatihan bersama kelompok menyusun rangkuman

 

 

Kegiatan Pembelajaran MEDISKUSIKAN MATERI PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) diantaranya :· Perumusan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan· Penyusunan Muatan KTSP· Pengaturan Beban Belajar pada Kurikulum 2013· Penyusunan Kalender Pendidikan(Gunakan LKKS. B.2.1 s.d LKKS. B.2.5)

I.

Kegiatan Pembelajaran MENDISKUSIKAN MATERI PENGELOLAAN PENILAIAN/EVALUASI DIANTARANYA

1.Pengertian Penilaian2.Fungsi Penilaian3.Aspek Penilaian4.Sistem Penilaian (Gunakan B.2.6)

2

Kegiatan Pembelajaran

MENDISKUSIKAN MATERI PELATIHAN PEMINATAN : diantaranya :

· Konsep Peminatan· Ketentuan dan Regulasi Peminatan· Prosedur-prosedur Peminatan (GUNAKAN B2.7)

3

Kegiatan Pembelajaran

Fasilitator memfasilitasi peserta untuk melakukan presentasi HASIL DISKUSI KELOMPOK

4

Penguatan OLEH NARASUMBER NASIONAL

5

Tugas 1 Gunakan LK-B.2.1, B.2.2, b.2.3 dan B.2.4 ,B2.5

Selamat bekerja!!!

Visi:“MENJADI LEMBAGA TERPADU YANG MAMPU MEWUJUDKAN LULUSAN YAG BERKUALITAS, BERKAPASIPTAS GLOBAL DAN BERKEPRIBADIAN”

TUGAS 2 :Presentasikan hasil kerja kelompok dihadapan kelompok lainnya yang terkait dengan Kajian Visi yang telah disusun pada LK-B.2.3

Tugas 3 Simulasi penyempurnaan KTSP1. Lakukanlah kajian terhadap

contoh dokumen KTSP. yang telah disediakan oleh fasilitator dalam bentuk soft copy. Gunakan LK-B.2.5

2. Diskusikanlah dengan kelompok Saudara dan tuliskan di LK-B.2.6

PRESENTASI KELOMPOK

KELOMPOK I : LK-B2.1 : LK B2.2 :

KELOMPOK IILK B2.3

:

KELOMPOK 3:

LK B2.5

KELOMPOK 4 :

LK B2.6

LK PENGUATAN

Terima kasih

PENGUATAN

KONDISI RIIL

TARGET

WAKTU

MISI

KONDISI YANG DIHARAPKAN

VISISyarat rumusan visi1. Bukan fakta tapi pandangan ideal

masa depan2. Memberikan arah mendorong

warga sekolah berkinerja baik3. Inspiratif dan siap menghadapi

tantangan4. Menjembatani masa kini dan

masa datang5. Gambaran realistik dan kredibel

dengan masa depan yang menarik

6. Tidak statis dan tidak untuk selamanya

Visi adalah, cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari

seluruh warga satuan pendidikan

Prosedur Perumusan Visi

Mengkaji makna visi satuan pendidikan diatasnya;

Menginventarisasi rumusan tugas satuan pendidikan yang tercantum dalam struktur dan tata kerja;

Rumusan tugas dirangkum dan dirumuskan kembali menjadi konsep rumusan visi satuan pendidikan;

Rumusan visi didiskusikan dengan seluruh warga sekolah untuk memperoleh masukan, dan saran-saran;

Rumusan Visi dikomunikasikan dengan seluruh stakeholders guna memperoleh penyempurnaan;

Rumusan Visi yang telah menjadi kesepakatan ditetapkan dengan keputusan pimpinan satuan pendidikan, sehingga menjadi milik bersama, mendapat dukungan dan komitmen seluruh warga sekolah.

Memberikan arah dan

fokus strategi

Inspiratif dan menantang

untuk mencapainya

Ideal ingin dicapai di masa yang

akan datang

Mampu menjadi perekat gagasan strategis

Orientasi masa depan

Singkat, padat dan

mudah diingat

KRITERIA VISI

Menarik bagi warga

sekolah

Menumbuhkan

komitmen warga

sekolah

Menjamin kesinambun

gan kepemimpi

nan

Memungkinkan

perubahan/penyesuaia

n

TEKNIK MERUMUSKAN VISI

MELAKUKAN ANALISIS

SWOT

Melibatkan seluruh anggota satuan

organisasiMengakomodasi cita-cita

seluruh anggota satuan

organisasi

Menumbuhkan sikap rasa

memiliki

CONTOH VISIUnggul dalam prestasi Beriman dan

bertaqwaIndikator : Unggul dalam memperoleh UASBN atau UN Unggul dalam persaingan melanjutkan ke

jenjang pendidikan di atasnya Unggul dalam karya ilmiah remaja Unggul dalam lomba kreativitas Unggul dalam lomba kesenian Unggul dalam lomba olah raga Unggul dalam keterampilan (mengoprasikan

Komputer dan internet, Public Speaker) Unggul dalam disiplin Unggul dalam aktvitas keagamaan Unggul dalam kepedulian sosial

MISISesuatu yang harus

diemban/dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah

ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan

bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, berdasarkan masukan

dari seluruh warga sekolah

Menggambarkan adanya

produk/layanan yang diberikan

Satu indikator visi dapat dirumuskan

lebih dari satu rumusan misi

Pernyataan harus jelas; apa yang hendak dicapai

Kualitas produk/layanan

memiliki daya saing

Kalimat menunjukkan “tindakan”

Bukan “keadaaan”

CONTOH MISIMengembangkan sumber daya secara optimal dalam rangka mempersiapkan

siswa di era globalIndikator : Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan

secara efektif sehingga setiap peserta didik berkembang secara optimal.

Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dapat dikembangkan secara optimal.

Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan stakeholder.

Menantang, relistik &

dapat dicapai

Pencapaian tujuan

berkontribusi memenuhi misi

& program Relatif jangka

panjang

Menggambarkan arah

yang jelas

Menggambar kan hasil

TUJUANTujuan satuan pendidikan adalah,

gambaran tingkat kualitas yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu

maksimal 4 (empat) tahun oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu

pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan

Penjabaran misi

Menyatakan kegiatan apa

yang dikerjakan dan kapan

Spesifik dan

akuntabel

Mendeskripsikan hal-hal yang perlu diwujudkan

CONTOH TUJUANMenghasilkan lulusan yang kompetitif

dan berbudayaIndikator : Pada tahun 2015 rata-rata UASBN mencapai nilai

minimal 7,00. Pada tahun 2015 proporsi lulusan yang

melanjutkan ke sekolah unggul minimal 40% Pada tahun 2016 memiliki tim kesenian yang

tampil pada acara setingkat propinsi.

MUATAN KURIKULUM

MUATAN KURIKUL

UMMUATAN LOKAL

MUATAN NASIONAL

MUATAN KEKHASAN

SATUAN PENDIDIKAN

PERMENDIKBUD,

57,58,59 DAN 60

TH 2014PERDA /KEP

GUB, BUPATI/WALI

KOTA

KTSP SESUAI KEP. KEPALA

SEKOLAH

KTSP

PENGERTIAN MUATAN LOKALBahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal, dalam kerangka untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keungglan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya.

TUJUAN MUATAN LOKALMembekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk:a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial,

budaya, dan spiritual di daerahnya; b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan

dan kearifan daerah yang berguna bgi diri dan lingkungannya dlm rangka menunjang pembangunan nasional.

PRINSIP PENGEMBANGANa. kesesuaian dengan perkembangan

peserta didik;b. keutuhan kompetensi;c. fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan

waktu penyelenggaraan; dand. kebermanfaatan untuk kepentingan

nasional dan menghadapi tantangan global.

KETENTUAN MUATAN LOKALA. Mata pelajaran SMP/MTs. Dikelompokan atas,

1. Mata pelajaran umum kelompok A; dan 2. Mata pelajaran umum kelompok B.

B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

C. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan progrem kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya dan seni.

D. Muatan dan acuan pembelajaran umum kelompok A bersifat nasional dan dikembangkan oleh pemerintah.

E. Muatan dan acuan pembelajaran umum kelompok B bersifat nasional dan dikembangkan oleh pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan

Lanjutan, …1. Mata pelajaran umum kelompok A terdiri dari :

a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;b. Pendidikan Pancasila dan Kwarganegaraan;c. Bahasa Indonesia;d. Matematika;e. Ilmu Pengetahuan Alam;f. Ilmu Pengetahuan Sosial; dang. Bahasa Inggris.

2. Mata pelajaran umum kelompok B terdiri dari :a. Seni budaya,b. Prakarya, c. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan,d. Bahasa, dan/ataue. Teknologi

F. Mata pelajaran umum kelompok B dapat ditambah dengan mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.

BIDANG-BIDANG DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Bidang : Seni budaya, Prakarya, Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, Bahasa, dan/atau Teknologi.

Muatan : muatan pembelajaran terkait mulok berupa bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah.

Strategi : diintegrasikan diantaranya pada mata pelajaran seni budaya, prakarya, PJOK. Jika tidak bisa, maka dapat dijadikan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

DOKUMEN MULOKMuatan lokal dirumuskan dalam bentuk dokumen yang terdiri atas:a. Kompetensi Dasar;b. Silabus; danc. Buku Teks Pelajaran.

TAHAP PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL

Muatan lokal dikembangkan dengan tahapan:a. analisis konteks lingkungan alam, sosial, dan/atau

budaya;b. identifikasi muatan lokal;c. perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis

muatan lokal;d. penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai

untuk setiap kompetensi dasar;e. pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan

pembelajaran yang relevan;f. penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan

pembelajaran atau menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri;

g. penyusunan silabus; danh. penyusunan buku teks pelajaran.

MEKANISME PENETAPAN OLEH PEMDA

(1) Sekolah dapat mengajukan usulan muatan lokal berdasarkan hasil analisis konteks dan identifikasi muatan lokal kepada pemerintah kabupaten/kota.

(2) Pemerintah kabupaten/kota melakukan:a. analisis dan identifikasi terhadap usulan satuan pendidikan;b. perumusan kompetensi dasar; c. penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap

KD.(3) Pemerintah kabupaten/kota menetapkan muatan lokal

sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri.

(4) Pemerintah kabupaten/kota mengusulkan hasil penetapan muatan lokal kepada pemerintah provinsi.

(5) Pemerintah provinsi menetapkan muatan lokal yang diusulkan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk diberlakukan di wilayahnya.

(6) Pemerintah provinsi atau kab/kota sesuai dengan kewenangannya merumuskan KD, penyusunan silabus, dan penyusunan buku teks pelajaran muatan lokal.

(7) Dalam hal satuan pendidikan tidak mengajukan usulan muatan lokal pemerintah daerah dapat menetapkan sesuai dengan kebutuhan daerahnya.

MEKANISME PENETAPAN OLEH SEKOLAH

(1) Muatan lokal diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia.

(2) Jika muatan lokal ditetapkan sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, satuan pendidikan dapat menambah beban belajar muatan lokal paling banyak 2 (dua) jam per minggu.

(3) Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan beban belajar muatan lokal ditanggung oleh pemerintah daerah yang menetapkan.

(4) Pengembangan muatan local oleh satuan pendidikan dilakukan oleh tim pengembang Kurikulum di satuan pendidikan dengan melibatkan unsur komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait.

(5) Pengembangan muatan lokal oleh daerah dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum provinsi, Tim Pengembang Kurikulum kabupaten/kota, tim pengembang Kurikulum di satuan pendidikan, dan dapat melibatkan nara sumber serta pihak lain yang terkait.

(6) Pengembangan muatan lokal dikoordinasikan dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.

PENGATURAN BEBAN BELAJAR

PADA KURIKULUM 2013

PENGERTIANMerupakan pengaturan alokasi waktu yang di butuhkan untuk mencapai tujuan satuan pendidikan dengan memperhatiakan perkembangan peserta didik, muatan pembelajaran, kecepatan belajar dan jenjang pendidikannya

JENIS BEBAN BELAJAR

BEBAN BELAJA

R

SISTEM

PAKET

SKS

BEBAN BELAJAR SISTEM PAKET

SISTEM PAKET

(Permendikbud : No. 57,58, 59,

60 2014)

TATAP MUKA

PENUGASAN

TERSTRUKTURDAN

MANDIRI

BEBAN BELAJAR SISTEM PAKET SD

• Kelas I adalah 30 jp• Kelas II adalah 32 jp• Kelas III adalah 34 jp• Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jp

PER MINGGU

•Kelas I, II, III, IV, dan V antara 18-20 minggu•Kelas VI pada semester ganjil antara 18 -20 minggu•Kelas VI pada semester genap antara 14-16 minggu

PER SEMESTER

•Beban belajar dalam satu tahun pelajaran antara 36 -40 minggu

PERTAHUN

35 menit/

JP

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGUI II III IV V VI

Kelompok A (Umum)  1. Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti 4 4 4 4 4 42. Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaran 5 5 6 5 5 53. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 74. Matematika 5 6 6 6 6 65. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 36. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B (Umum)  1. Seni Budaya dan

Prakarya 4 4 4 4 4 42. Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan

4 4 4 4 4 4

Jumlah jam pelajaran per minggu 30 32 34 36 36 36

TABEL 3: STRUKTUR KURIKULUM SD/MI

BEBAN BELAJAR PENUGASAN TERSTRUKTUR DAN MANDIRI

SISTEM PAKETSD/MI •Maksimal 40% dari tatap muka

SMP •Maksimal 50% dari tatap muka

SMA/K •Maksimal 60% dari tatap muka

Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar berdasarkan pertimbangan kbutuhan belajar pserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan dan/atau daerah, atas beban pemerintah daerah atau satuan pendidikan yang menetapkannya.Konsekuensi penambahan beban belajar pada satuan pendidikan menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan.

PENAMBAHAN JAM BELAJAR

PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BPSDMP DAN PMP

JAKARTA 2015

PENGERTIANKalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajajaran efektif, dan hari libur.

Kalender Pendidikan

Permulaan tahun pelajaran

KALENDER

Pengaturan waktu belajar efektif

Pengaturan Waktu Libur

4. Rincian Kegiatan

sekolah

ALOKASI WAKTU PADA KALENDER AKADEMIK

NO

KEGIATANALOKASI WAKTU

KETERANGAN

1.  Minggu efektif belajar reguler setiap tahun(Kelas I-V, VII-VIII, X-XI)

Minimal 36 minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan

2.  Minggu efektif semester ganjil tahun trakhir setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII)

Minimal 18 minggu

3.  Minggu efektif semester genap tahun trakhir setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII)

Minimal 14 minggu

4.  Jeda tengah semester Maksimal 2 minggu

Satu minggu setiap semester

5.  Jeda antar semester Maksimal 2 minggu

Antara semester I dan II

LANJUTAN, …6. Libur akhir tahun

ajaranMaksimal 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir & awal tahun ajaran

7.  Hari libur keagamaan Maksimal 4 minggu

Daerah khusus yg memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

8. Hari libur umum/ nasional  

Maksimal 2 minggu

Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

LANJUTAN, …9.  Hari libur khusus Maksimal 1

mingguUntuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing

10. Kegiatan khusus satuan pendidikan

Maksimal 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh satuan pendidikan tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

Langkah-langkah Penyusunan

Menyiapkan kalender umum untuk mengetahui jumlah minggu, jumlah minggu efektif, jumlah hari libur,.

Mengkaji jumlah jam mata pelajaran pada setiap minggu sesuai dengan jenjang pendidikan (Permendikbud No. 57 untuk SD, No. 58 untuk SMP, No. 59 untuk SMA dan No. 60 untuk SMK).

Mengidentifikasi kegiatan akademik tahun sebelumnya sebagai bahan perbandingan untuk tahun pelajaran yang akan berjalan.

Menghitung jumlah minggu efektif, merancang waktu kegiatan pembelajaran, merancang waktu pelaksanaan kegiatan penilaian, terdiri dari : Ulangan tengah semester, Ulangan Akhir Semester, Ujian Nasional (UN), Ujian sekolah.

Merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah lainnya sesuai dengan kebutuhan.

RINCIAN KEGIATAN SEKOLAH

54

1. Penyusunan program: EDS, RKJM, RKT, RKAS, Supervisi, Revisi Kurikulum.

2. Penerimaan peserta didik baru klelas I3. Penyusunan jadwal pelajaran 4. Rencana Kegiatan Sekolah5. Dsb…

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

MANAJEMEN

IMPLE

MENTASI

KURIKULUM

PETA KONSEP

PENGELO

LAAN PENILA

IAN

DAN EVALUASI

Evaluasi Ketercapaian Target

Mutu

Menindaklanjuti Hasil

Evaluasi

Menetapkan:

1. Sistem Penilaian2. Tingkat

Kompetensi setiap

Tingkatan/ Target Mutu

TARGET PERTE

MUAN

•Memahami materi MIK dan latihan•Mendiskusikan kasus •Menuliskan poin-poin penting dalam PAK•Menyusun RTLIN 1•Melaksanakan sosialisasi sistem penilaian•Membimbing guru menyusun target mutuOJL•Presentasi hasil pelaksanaan OJL •Bukti keterlaksanaan sosialisasi sistem penilaian (undangan, daftar hadir, notulen, dokumentasi)•Simulasi penyusunan target mutu IN 2

MIK: PENILA

IAN/EVALUASI

PENGERTI

AN PENILA

IAN

•Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik

PERMENDIKBUD104

TAHUN

2014

SISWA•membantu peserta didik mengetahui capaian pembelajaran (learning outcomes).•memperoleh informasi tentang kelemahan dan kekuatan pembelajaran dan belajar

GURU•alat untuk mewujudkan akuntabilitas profesionalnya•sebagai dasar dan arah pengembangan pembelajaran remedial atau program pengayaan bagi peserta didik yang membutuhkan•memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya

MANFAAT PENILAIAN

FUNGSI PENILAIAN

•Memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau.

FORMATIF

•Menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan•Hasil dari penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik.

SUMATIF

LINGKUP PENILAIANSIKAP

Menerima nilai

Menanggapi nilai

Menghargai nilai

Menghayati nilai

Mengamalkan nilai

MENGAMATI

MENANYA

MENGUMPULKAN INFORMASI

MENALAR/MENGASOSIASI

MENGOMUNIKASIKAN

ASPEK PE

NILAIAN

SIKAP (KI 1, KI 2)

• MODUS

PENGETAHUAN (KI.3)

• SKOR RERATA

KETRAMPILAN (KI.4.4)

• CAPAIAN OPTIMUMPER

MENDIKBUD NOMOR 104

TAHUN 2014

MENETAPKAN SISTEM PENILAIANP E N I L A I A N A C U A N

N O R M A

Penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelompok.

Nilai-nilai yang diperoleh siswa dibandingkan dengan nilai-nilai siswa lain dalam kelompoknya

P E N I L A I A N A C U A N K R I T E R I A

Pengukuran yang menggunakan patokan/kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu

Nilai capaian siswa tidak dibandingkan dengan siswa lain tapi dibandingkan dengan patokan/kriteria.

Menetapkan – menyosialisasikan – memantau

PENGUKURAN MENGGUNAKAN KRITERIA

KKM S IKAP B KKM 2 ,67

PENETAPAN TINGKAT KOMPETENSI SETIAP TINGKATAN

Setiap kelas menetapkan target capaian dalam prosentase

1

2

3

Herry Widyastono

KOMPETENSI INTI(VERSI KURIKULUM 2013)

KI-1 SIKAP SPIRITUAL

KI-2 SIKAP SOSIAL

KI-3 PENGETAHUAN KD-1

KD-2 KD-3dst

KI-4 KETERAMPILAN KD-1

KD-2KD-3Dst

22/04/2015

68

Herry Widyastono

KD MAPEL SELAIN PA-BP & PPKNKOHEREN TAPI TIDAK LINIER

(VERSI KURIKULUM 2013)

KI-1 SIKAP SPIRITUAL

1.

KI-2 SIKAP SOSIAL

1.

KI-3 PENGETAHUAN KD-1

KD-2 KD-3

KI-4 KETERAMPILAN KD-1

KD-2KD-322/04/20

15

69

CONTOH PENETAPAN TARGET MUTU

CONTOH: PENETAPAN TINGKAT KOMPETENSI TINGKAT 1 KELAS 1

EVALUASI KETERCAPAIAN TARGET MUTU

Kegiatan yang bertujuan

mengumpulkan informasi tentang

realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan

Keterangan:SR: Sikap Religius SS: Sikap Sosial P: Pengetahuan K: Ketrampilan T: Target C: Capaian R: Rekomendasi

TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI

Menindaklanjuti Hasil Evaluasi Evaluasi mendiagnosa hambatan, kelemahan, kekurangan,

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Hal-hal tersebut akan menjadi bahan untuk perbaikan.

Evaluasi juga mendeteksi kekuatan, keberhasilan, capaian positif, prestasi yang diperoleh, semuanya menjadi data yang amat

berguna bagi perbaikan.

PENGUATAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2015

PEMINATAN PADA SMA/MA DAN SMK/MAK

memberikan pemahaman lebih luas untuk melaksanakan pilihan kelompok peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat;memberikan gambaran strategi implementasi pelaksanaan pilihan kelompok peminantan, lintas minat, dan pendalaman minat;

memberikan gambaran pindah pilihan kelompok peminatan.

78

TUJUAN

Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat, dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan

Konsep Peminatan

Peminatan Kejuruan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat, dan/atau kemampuan vokasional peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran kejuruan

Lintas Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi perluasan pilihan minat, bakat, dan/atau kemampuan akademik atau vokasional peserta didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan atau vokasional di luar pilihan minat

Konsep Peminatan

Pendalaman Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pendalaman pilihan minat akademik atau vokasional peserta didik dengan orientasi pendalaman kelompok mata pelajaran keilmuan atau vokasional dalam lingkup pilihan minat

81

PENETAPAN PEMINATAN PESERTA DIDIK hendaknya sesuai dengan :• POTENSI DIRI, • MINAT dan• KECENDERUNGAN PILIHAN peserta didik,

• agar proses dan hasil belajar baik.

PELAYANAN PEMINATAN PESERTA

DIDIK membantu dalam

memilih dan menetapkan mata

pelajaran yang diikuti pada

SMA/MA dan SMK,

memahami dan memilih arah

pengembangan karir, dan

menyiapkan diri serta memilih

pendidikan lanjutan sampai ke PT

sesuai dengan POTENSI DIRInya

KURIKULUM 2013Memberikan kesempatan

peserta didik SMA/MA/SMK belajar berdasarkan MINAT mereka.

Struktur kurikulum membolehkan peserta didik melakukan PILIHAN Peminatan Kelompok Mapel, Lintas Mapel, dan/atau Pendalaman Mapel.

KELOMPOK PEMINATAN SMA/MA:• Peminatan Matematika dan

ilmu Alam, Peminatan Ilmu Sosial, serta

• Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya.

• Keagamaan (untuk MA)

86

I. Peminatan Matematika dan Ilmu Alam :

Kelas X.

Kelas XI

Kelas XII

1. Matematika, 3 - -2. Biologi, 3 - -3. Fisika, 3 - -4. Kimia 3 - -

Matapelajaran Lintas minat dan pendalaman :

5. Georafi 3 - -6. Ekonomi 3 4 4

CONTOH Model- 1 Peminatan Matematika dan Ilmu

Alam :

87

I. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial:

Kelas X.

Kelas XI

Kelas XII

1. Geografi 3 - -2. Sejarah 3 - -3. Sosiologi dan Antropologi 3 - -4. Ekonomi, 3 - -

Matapelajaran Lintas minat dan pendalaman :

5. Matematika 3 - -6. Bahasa Ingris 3 4 4

CONTOHModel- 2 Peminatan Ilmu-ilmu Sosial :

Peserta didik dapat mengambil 3 (tiga) mata pelajaran dari 4 (empat) matapelajaran yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari GuruBimbingan dan Konseling/Konselor.

Mata pelajaran pada setiap peminatan yang tidak diambil sebagaimanadimaksud pada ayat (8) beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaranlintas minat dan/atau pendalaman minat.

Peminatan pada SMK/MAK dilaksanakan mengacu pada Spektrum Kejuruan.a. Bidang Kejuruan; C1b. Program Kejuruan; C2 danc. Paket Kejuruan. C3

90

LATIHAN LK B.2.7

Dalam Kelompok

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

top related