makalah pengertian nafsu bagian
Post on 14-Feb-2018
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 makalah Pengertian Nafsu bagian
1/4
A. Pengertian Nafsu
Namun demikian bagaimanapun "nafsu" itu, dia adalah salah satu ciri
manusia yang manusiawi, sehingga menjadi bagian dari manusia. Kalau
ada orang "kurang nafsu", maka orang itu dinyatakan ada kelemahannya,bahkan dapat disebut sebagai tidak normal. Dan kelihatannya "nafsu" ini
pula yang menjadi mesin penggerak ke majuan di dunia ini. ahkan,
karena manusia !bernafsu"! itulah ia diberi kehormatan sebagai "khalifah"
uhan di bumi ini, bukan malaikat yang diberi tugas itu, karena ia tidak
!bernafsu". Dalam kaitan ini #igmund $reud mengatakan, peradaban akan
berkembang hanya apabila prinsip realitas dapat mengalahkan prinsip
kesenangan. %leh karena itu, setiap orang harus mampu mengendalikan
diri, dan inilah katanya salah satu fungsi kebudayaan. &enurut $reud,
manusia pada dasarnya dikendalikan oleh nalurinya 'nafsunya() yang
bertujuan untuk mencapai kepuasan. Apabila naluri*naluri ini tidak
dikendalikan, dampaknya akan bersifat anti sosial, anarkis, serakah dan
kejam. etapi kenyataan menunjukkan, bahwa manusia tidak bisa
sepenuhnya menguasai apalagi mematikan nalurinya terhadap
kesenangan. Akibatnya manusia dihadapkan pada pilihan antara hasrat
untuk melepas bebaskan "nafsu" 'pleasure principle) dan kenyataan
bahwa tanpa pengendalian "nafsu", maka manusia akan jatuh menjadi
bersifat destruktif 'reality principle). +nilah yang disebut sebagai
"ketegangan abadi" dalam diri manusia.
AN*NA$# DAA& A#A-$&anusia diciptakan dalam suatu proses, baik badaniyah maupun
rohaniyah. Karena itu, di samping pertumbuhan badani yang berlangsung
secara alamiyah, manusia juga mengembangkan dan membangun diri pri*
badinya sesuai dengan /trah kejadiannya. &asalah ini dengan jelas
terlihat dalam isyarat Al*0ur!an tentang perlunya penyempurnaan diri
pribadi bagi setiap orang. Kata sawwaha dalam ayat 1 surat As*#yam
dengan tegas menyatakan betapa pentingnya pembinaan dan penyem*
purnaan diri dan kepribadian. Proses penyempurnaan itu 'taswiyah an*
nafs), adalah proses di mana manusia berupaya mengadakan peningkatan
kualitas dirinya 'jiwanya), yang menurut Al*0ur!an adalah menjadi tang*
-
7/23/2019 makalah Pengertian Nafsu bagian
2/4
gung jawab masing*masing orang. Peletakan tanggung jawab pada
manusia dalam proses penyempurnaan "nafs" itu, ada dalam pilihan jalan
hidupnya, apakah memilih jalan kebaikan ataukah jalan kejahatan. 2al ini
berarti, bahwa dalam proses peningkatan kualitas "nafs" itu, manusiaberada pada posisi sebagai subyek yang sadar dan bebas memilih
jalannya sendiri, apakah "fujur"atau yang "ta3wa". &enurut Abduh, jalan
fujur adalah jalan yang mengarah pada hal*hal yang merugikan dan
destruktif4 sedangkan jalan "ta3wa" berarti mengarah kepada kebaikan,
yaitu jalan yang akan menyelamatkan kehidupan manusia.
#esuai dengan sifat dasar kejadian "nafs" manusia, maka Al*0ur!an
mengingatkan akan adanya dua kemungkinan jalur dalam pilihan, yakni
jalan kebaikan dan jalan kejahatan. #atu hal yang spesi/k adalah, bahwa
dalam proses penyempurnaan "nafs", Al*0ur!an mengemukakan istilah
5akka seperti terdapat dalam surat As* #yam terdahulu. &enurut kaidah
bahasa Arab, berasal dari 5akka / il muta!addi 'transitif) yang
mengandung dua pengertian, yaitu pertumbuhan dan membersihkan. De*
ngan demikian, maka a5kiyah an*Nafs yang menjadi fokus bahasan ini,
tersimpul pengertian dan gagasan tentang6 pertama, usaha*usaha yang
bersifat spiritualitas, yaitu upaya mewujudkan potensi*potensi manusia
agar menjadi kualitas*kualitas moral yang karimah4 kedua, upaya* upaya
yang bersifat penyucian diri, yaitu usaha menjaga dan memelihara diri
dari hasrat*hasrat yang immoralitas.
Dengan demikian semakin terlihatlah apa yang dimaksud dengan
paradigma su/sme yang mengatakan, ta5kiyah an*nafs adalah proses
perkembangan jiwa manusia, proses pertumbuhan dan pembinaan akhlak
al*karimah dalam diri dan kehidupan manusia. Dan dalam proses ini pula*
lah ditemukan falah atau kebahagiaan, yakni keberhasilan manusia
memberi bentuk dan isi pada keluhuran martabatnya sebagai makhluk
yang berakal budi sehingga ia disebut Al70ur!an sebagai ahsana ta3wim.
8sensi dari ta5kiyah an*nafs dalam pandangan tasawuf, adalah
pembinaan dan pengembangan akhlak al karimah dalam diri manusia. 2al
ini berarti, bahwa akhlak adalah kualitas moral yang khas manusia danmerupakan esensi kemanusiaan itu sendiri, sehingga ia disebut sebagai
-
7/23/2019 makalah Pengertian Nafsu bagian
3/4
makhluk yang paling sempurna kejadiannya. anpa akhlak, manusia akan
kehilangan atributnya yang terbaik, bahkan bisa merosot menjadi
makhluk yang paling rendah martabatnya-asfala salin sehingga ia
hidup tanpa atribut kemanusiaannya.Dari sisi ini tasawuf melihat, bahwa perkembangan kualitas moral
manusia bukanlah sesuatu yang akan berjalan dengan sendirinya. etapi
ia akan tumbuh subur atau layu dalam dinamika kehidupan kesadaran
moral manusia". Kesadaran moral adalah semacam kepahaman dan
keinsafan manusia tentang nilai4 nilai yang baik dan yang buruk, tentang
hak dan kewajiban. %leh karena itu, kesadaran moral pada hakikatnya
adalah perwujudan dari kemampuan maknawi manusia yang bersifat
intelektual dan spiritual. Dalam kehidupan praksis, kesadaran moral
menampakkan diri dalam wujud hati nurani, yang dalam Al*0ur!an disebut
sebagai nafs al-lauwwamah, suatu potensi kesadaran moral manusia.
Dilihat dari segi bahasa, kata "lawwamah" merupakan9 bentuk penekanan
Apabila dibuka Al*0ur!an, kata "nafsu" nampaknya berasal dari "nafs",
yang kata jamaknya "anfus" dan nufus" yang diartikan sebagai
"jiwa"*"diri"*"pribadi*"hidup"* pikirari!*!hati9*yang dalam bahasan +nggris
disebut soul, Psychedan nous. Apabila secara khusus dibaca #urat :usuf
;
-
7/23/2019 makalah Pengertian Nafsu bagian
4/4
top related