makalah kriminalitas sma negeri rogojampi
Post on 01-Feb-2016
92 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAKALAH
KRIMINALITAS
Digunakan untuk Memenuhi Tugas
Pelajaran Sosiologi Semester Ganjil
Tahun ajaran 2015-2016
Disusun oleh :
HENGKI SAPUTRA
HUSNUL HOTIMAH
LAYINATUL MAGFIROH
NURIYAWATI
RISKI MAULIDIA
RAMA WICAKSANA
Kelas: XI IIS 3
SMA NEGERI 1 ROGOJAMPI
Jalan. Ali Sakti Nomer.2 Rogojampi Telp. (0333) 631459 Banyuwangi
Website : http://sman1rogojampi.sch.id e-mail : smanrogojampi@yahoo.co.id
Rogojampi, Banyuwangi.
Nopember 2015
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul Kriminalitas.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Banyuwangi, 15 Nopember 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .......................................................................................
Kata Pengatar ............................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 1
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penulisan ..................................... 1
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Kriminalitas ................................................. 3
2.2 Bentuk-Bentuk Kejahatan .............................................. 4
2.3 Jenis-Jenis Kejahatan ..................................................... 4
2.4 Sebab Akibat Dari Tindak Kejahatan ............................ 7
2.5 Cara Penanganan Tindak Kejahatan ............................... 7
2.6 Manfaat Dari Terjadinya Kejahatan ................................ 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hingga saat ini mungkin sudah tidak terhitung berapa jumlah
tindak kriminalitas yang terjadi di Indonesia. Berbagai tindak pidana pun
dilakukan mulai dari pemerkosaan, pencurian motor, perampokkan, ranjau
paku, pencurian. Para pelaku pun tak merasa bersalah dengan apa yang
meraka lakaukan kepada orang lain. Betapa kejamnya hati mereka yang
mementingkan dirinya sendiri.
Pidana atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum
atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang
kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang pencuri,
pembunuh, perampok, teroris. Walaupun begitu kategori terakhir teroris,
agak berbeda dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya
berdasarkan motif politik atau paham.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Apa itu kriminalitas?
2. Apa saja sebab – sebab terjadinya kriminalitas?
3. Apa saja jenis – jenis tindak kriminalitas yang sering terjadi di
masyarakat Indonesia?
4. Apa saja jenis – jenis tindak kriminalitas yang sering terjadi di
masyarakat Indonesia?
5. Apa akibat yang ditimbulkan tindakan kriminal terhadap kehidupan
bermasyarakat di Indonesia?
6. Bagaimana solusi yang tepat untuk menghentikan tindakan kriminal di
Indonesia?
1.3 MAKSUD & TUJUAN
Maksud dari penulisan makalah ini adalah penyampaian tinjauan
penyebab, akibat dan solusi tindak kriminialitas.
1
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menyampaikan bahwa
kriminalitas terjadi bukan karena niat tetapi juga karena adanya
kesempatan. Maka dari itu disetiap tempat dan setiap keadaan kita wajib
waspada guna menjaga diri kita dari tindak kriminal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KRIMINALITAS
Secara umum Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti
kejahatan. Berbagai sarjana telah berusaha memberikan pengertian
kejahatan secara yuridis berarti segala tingkah laku manusia yang dapat
dipidana ,yang diatur dalam hukum pidana.Kriminalitas atau tindak
kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak
kejahatan.
Pengertian Menurut Para Ahli :
1. Menurut M.v.T
Kejahatan (rechtdeliten) yaitu perbuatan yang meskipun tidak ditentukan
dalam undang-undang, sebagai perbuatan pidana, telah dirasakan sebagi
onrecht sebagai perbuatan yang bertentangan dengan tata hukum.
2. R. Susilo
Secara yuridis mengartikan kejahatan adalah sebagai suatu perbuatan atau
tingkah laku yang bertentangan dengan undang-undang.
Secara sosiologis mengartikan kejahatan adalah sebagai perbuatan atau
tingkah laku yang selain merugikan penderita atau korban juga sangat
merugikan masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan ketentraman
dan ketertiban.
3. M. A. Elliat
Kejahatan adalah problem dalam masyarakat modern atau tingkah laku
yang gagal dan melanggar hukum dan dapat dijatuhi hukuman yang bisa
berupa hukuman penjara, hukuman mati, hukuman denda dan lain-lain.
4. Dr. J.E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro
Kejahatan adalah setiap perbuatan (termasuk kelalaian) yang dilarang oleh
hukum publik untuk melindungi masyarakat dan diberi sanksi berupa
pidana oleh Negara. Perbuatan tersebut dihukum karena melanggar norma-
3
norma sosial masyarakat, yaitu adanya tingkah laku yang patut dari
seorang warga negaranya
5. Mr. W. A. Bonge
Kejahatan adalah perbuatan yang sangat antisosial yang memperoleh
tantangan dengan sadar dari Negara berupa pemberian penderitaan.
2.2 BENTUK-BENTUK KEJAHATAN
Menurut Light, Keller dan Calhoun, tipe kejahatan ada empat, yaitu:
1) White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)
Kejahatan ini mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang yang
terpandang atau berstatus tinggi dalam hal pekerjaannya. Contohnya
penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan, manipulasi data
keuangan sebuah perusahaan (korupsi), dan lain sebagainya.
2) Crime Without Victim (Kejahatan Tanpa Korban)
Kejahatan tidak menimbulkan penderitaan pada korban secara langsung
akibat tindak pidana yang dilakukan. Contohnya berjudi, mabuk, dan
hubungan seks yang tidak sah tetapi dilakukan secara sukarela.
3) Organized Crime (Kejahatan Terorganisir)
Kejahatan ini dilakukan secara terorganisir dan berkesinambungan dengan
menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan
(biasaya lebih ke materiil) dengan jalan menghindari hukum. Contohnya
penyedia jasa pelacuran, penadah barang curian, perdagangan perempuan
ke luar negeri untuk komoditas seksual, dan lain sebagainya.
4) Corporate Crime (Kejahatan Korporasi)
Kejahatan ini dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan
menaikkan keuntungan dan menekan kerugian. Lebih lanjut Light, Keller,
dan Callhoun membagi tipe kejahatan korporasi ini menjadi empat, yaitu
kejahatan terhadap konsumen, kejahatan terhadap publik, kejahatan
terhadap pemilik perusahaan, dan kejahatan terhadap karyawan.
2.3 JENIS-JENIS KEJAHATAN
1. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Dampaknya
a. Kejahatan berdampak luas
4
b. Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan berat yang
berdampak pada skala luas (berdampak pada orang banyak).
Misalnya: bom Bali, USA menyerang Irak, penyebaran susu
bermelamin
c. Kejahatan berdampak local
d. Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan yang
dampaknya dalam skala kecil yaitu berdampak perorangan dan
keluarga. Misalnya: perampokan, pembunuhan, pemerkosaan.
e. Kejahatan korbannya diri sendiri
f. Kejahatan dalam klasifikasi ini, korbannya adalah pelaku itu sendiri.
Misalnya: bunuh diri dan masokis (menyiksa diri sendiri)
g. Kejahatan yang tidak ada korbannya
h. Kejahatan dalam klasifikasi ini misalnya adalah prostitusi, togel,
mencontek.
2. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Jenis Objek Sasaran
a. Kejahatan kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan adalah istilah di dalam hukum
internasional yang mengacu pada tindakan pembunuhan massal
dengan penyiksaan terhadap tubuh dari orang-orang, sebagai suatu
kejahatan penyerangan terhadap yang lain yang mana objek
sasarannya adalah manusia. Misalnya: pembunuhan, pembasmian,
perbudakan, pemerkosaan, penganiayaan terhadap kelompok lain.
b. Kejahatan perang
Kejahatan perang, objek sasarannya adalah lawan perang yang
merupakan suatu tindakan pelanggaran, dalam cakupan hukum
internasional, terhadap hukum perang oleh satu atau beberapa
orang, baik militer maupun sipil, meliputi semua pelanggaran
terhadap perlindungan yang telah ditentukan oleh hukum perang,
dan juga mencakup kegagalan untuk tunduk pada norma prosedur
dan aturan pertempuran, seperti menyerang pihak yang telah
mengibarkan bendera putih, atau sebaliknya, menggunakan
5
bendera perdamaian itu sebagai taktik perang untuk mengecoh
pihak lawan sebelum menyerang
c. Kejahatan politik
Kejahatan politik itu meliputi state crime dan yang bukan state
crime, sedangkan dalam berbagai definisi dijelaskan bahwa
kejahatan negara dikatakan identik dengan kejahatan politik yakni
berupa tindakan/perbuatan yang melawan negara seperti melanggar
ketertiban umum, terorisme, subversive (menggulingkan ideologi
negara), mengganggu keamanan negara dan lainnya. Objek sasaran
politik adalah Negara.
d. Kejahatan harta benda
Kejahatan harta benda objek sasarannya adalah harta benda.
Misalnya perampokan dan pencurian.
3. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Cara yang digunakan
a. Kejahatan yang menyakiti orang lain
Kejahatan dengan menggunakan cara yang menyakiti orang lain.
Misalnya pembunuhan
b. Kejahatan dengan kekerasan
Kejahatan dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Misalnya
merampok tas dengan kasar.
c. Kejahatan dengan kelembutan
Kejahatan dengan menggunakan cara-cara yang halus tanpa
menyakiti. Misalnya mencuri menggunkan gendam (hipnotis)
d. Kejahatan dengan Media
Kejahatan dengan menggunakan media informasi sebagai cara
untuk melakukan kejahatan dengan menggunakan media informasi
yang lagi marak saat ini. Misalnya kejahatan pembobolan ATM
dengan menggunakan internet dan adanya layanan primbon sms
dengan cara ketik REG (spasi) Primbon, hal ini secara tidak
langsung merupakan penipuan karena biaya mahal yaitu 2000
rupiah setiap info yang diberikan operator.
6
2.4 SEBAB AKIBAT DARI TINDAK KEJAHATAN
Pada umumnya penyebab kejahatan terdapat tiga kelompok
pendapat yaitu:
A. Pendapat bahwa kriminalitas itu disebabkan karena pengaruh yang
terdapat di luar diri pelaku
B. Pendapat bahwa kriminalitas merupakan akibat dari bakat jahat yang
terdapat di dalam diri pelaku sendiri
C. endapat yang menggabungkan, bahwa kriminalitas itu disebabkan baik
karena pengaruh di luar pelaku maupun karena sifat atau bakat si
pelaku.
2.5 CARA PENANGANAN TINDAK KEJAHATAN
Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Yang bisa
hanya dikurangi melalui tindakan-tindakan pencegahan.
1. Hukuman. Selama ini hukuman (punishment) menjadi sarana utama
untuk membuat jera pelaku kriminal. Dan pendekatan behavioristik ini
tampaknya masih cocok untuk dijalankan dalam mengatasi masalah
kriminal. Hanya saja, perlu kondisi tertentu, misalnya konsisten, fairness,
terbuka, dan tepat waktunya.
2. Penghilang Model melalui tayangan media massa itu ibarat dua sisi
mata pisau . Ditayangkan nanti penjahat tambah ahli, tidak ditayangkan
masyarakat tidak bersiap-siap.
3. Membatasi Kesempatan Seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan
kriminal dengan membatasi munculnya kesempatan untuk mencuri. Kalau
pencuri akan lewat pintu masuk dan kita sudah menguncinya, tentunya
cara itu termasuk mengurangi kesempatan untuk mencuri.
4. Jaga diri Jaga diri dengan ketrampilan beladiri dan beberapa persiapan
lain sebelum terjadinya tindak kriminal bisa dilakukan oleh warga
masyarakat.Cara-cara di atas memang tidak merupakan cara yang paling
efektif, hanya saja akan tepat bila diterapkan kasus per kasus.
7
5. Dengan membuka layanan masyarakat , dengan adanya hal ini polisi
atau pihak – pihak yang brtanggung jawab bisa lebih tau apa keluhan
masyarakat secara langsung dari masyarakat itu sendiri dan bisa membuat
pihak yang bertanggung jawab tersebut lebih mengenal daerah yang rawan
akan tindakan criminal.Misalnya bersedia bertindak atau melapor pada
yang berwajib apabila menjadi korban suatu tindakan kriminal atau
melihat langsung suatu kriminalitas
6. Kesadaran untuk ikut membantu mencegah tindakan kriminal dengan
ikut meronda, melakukan pengawasan pengadaan dana untuk kegiatan
pada anak dan pemuda agar tidak terjadinya satu tindakan yang tidak di
ingin kan oleh masyarakat.
2.6 MANFAAT DARI TERJADINYA KEJAHATAN
1. Menegaskan nilai-nilai kultural dan norma-norma yang ada di
masyarakat,
2. Menciptakan kesatuan sosial dengan menciptakan dikotomi ‘kami’
dan ‘mereka’
3. Mengklarifikasi batasan-batasan moral,
4. Perilaku menyimpang boleh jadi merupakan pernyataan sikap
individu yang menentang terhadap tujuan dan norma dalam
kelompok.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
A. Tindak kriminal adalah tindakan yang melanggar norma dan nilai
sosial serta merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial karena
merugikan orang lain serta dirinya sendiri.
B. Kriminalitas tidak hanya merugikan orang lain dan diri sendiri tetapi
juga merugikan negara serta mengganggu stabilitas negara.
C. Beberapa tindak kriminal yang sering dilakukan para pelaku kriminal
yaitu perampokkan,pencurian,pencopetan,pemerkosaan dan korupsi.
Semua tindakan itu dilakukan oleh para pelaku kriminal dengan
berbagai sebab diantaranya yaitu akibat himpitan ekonomi yang
memaksa mereka melakukan itu semua. Memang mereka tidak
memikirkan dampak yang diakibatkan dari apa yang mereka
buat,mereka hanya memikirkan dirinya sendiri.
3.2 SARAN
A. Seharusnya para penegas hukum dalam menjalankan tugasnya atau
mengadili tindak kriminal tindak pandang bulu atau memandang
jabatan dan status social serta memberikan hukuman yang seadil-
adilnya agar penegakkan hukum dinegara ini dapat berjalan baik.
B. Di televisi – televisi semestinya menayangkan sosialisasi tentang agar
berhati – hati dimanapun kita berada dan seharusnya televisi tidak
menayangkan tayangan yang “bermata dua” artinya disatu sisi baik bagi
konsumen atau masyarakat dan disisi yang satunya malah membuat
pelaku tindak kriminal lebih jago dalam menjalankan aksinya salah satu
tayang seperti reportase investigasi inilah yang dimaksud.
C. Kita sebagai masyarakat yang cinta damai seharunya kita harus bisa
lebih bertindak lebih hati – hati dan selalu waspada dimanapun kita
berada karena tindak kriminal terjadi bukan hanya karena niat tetapi
juga karena adanya kesempatan
9
DAFTAR PUSTAKA
Kartini,Kartono.Patologo Sosial. Jakarta: Pt RajaGrafindo.2005
Rauf, dkk. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja Dan Kamtibmas.
Jakarta: Bp. Dharma Bhakti. 2002
http://www.kompas.com
http://www.scribd.com/doc/6241288/KRIMINALITAS
Diposkan oleh yunisusanti andisetiabudi di 22.22 Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
top related