makalah k3
Post on 21-Oct-2015
93 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) suatu industri di SMK maupun di
kelas Universitas. Selalu tumbuh dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami
penurunan kualitas sehingga hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan
zaman. Masih banyak SMK yang belum menerapkan K3 pada bengkel da
laboratorium yang mereka miliki. Diperlukan suatu sistem K3 yang baik, yang
mampu mendeteksi dan menangani kesehatan dan keselamaan kerja dalam suatu
lingkungan kerja, khususnya pada SMK. Sistem K3 harus menyentuh semua
aspek keselamatan dan kesehatan dalam suatu praktek kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani.
Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat
melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika
apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat
dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat
melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah
lelah dalam melaksanakan praktek.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek
perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan
kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan
tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja
dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja
yang tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak
terpaku pada faktor fisik, tetapi juga mental, emosional dan psikologi. Untuk itu
upaya kesehatan bagi tiap individu perlu dijaga dan ditingkatkan di manapun
individu itu berada, tidak terkecuali di tempat kerja, karena di tempat kerja
terdapat berbagai macam faktor fisik yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja. Salah satu faktor fisik yang ada di tempat kerja yaitu
Pencahayaan.
Penerangan atau pencahayaan merupakan suatu aspek lingkungan fisik
penting bagi kesehatan kerja. Beberapa penelitian membuktikan bahwa
penerangan yang tepat dan disesuaikandengan pekerjaan berakibat produksi yang
maksimal dan ketidak efisienan yang minimal, dan dengan begitu secara tidak
langsung membantu mengurangi terjadinya kecelakaan kerja (Suma’mur,
1985:300).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405 tahun 2002, tentang
persyaratan lingkungan kerja industri, Pencahayaan di Ruangan untuk jenis
kegiatan pekerjaan rutin, seperti: pekerjaan kantor/administrasi,ruang kontrol,
pekerjaan mesin dan perakitan/penyusun tingkat pencahayaan minimalnya adalah
300 Lux.
SMK Negeri 2 Kebumen merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang
bergerak di bidang teknologi dan industri yang beralamat di Jl. Joko Sangkrip Km
01 Kembaran-Sumberadi Kabupaten Kebumen. Sekolah ini juga sangat kondusif
sebagai tempat belajar. Visi SMK Negeri 2 Kebumen adalah menjadi Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pengetahuan danTeknologi Bertaraf Internasional
yang dilandasi Iman danTaqwa untuk mampu bersaing di era global.
Kemudian ada beberapa misi yang dilakukan untuk mencapai visi. Misi-
misi tersebut antara lain :
1. Mendidik dan melatih peserta didik menjadi teknisi menengah yang
profesional sesuai kebutuhan Dunia Usaha/Industri;
2. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran Agama yang dianut
dan budaya bangsa sebagai sumber kearifan dalam bertindak;
3. Mengintegrasikan wawasan lingkungan dalam pembelajaran;
4. Memberikan bekal kewirausahaan kepada peserta didik agar mempunyai
sikap mandiri, inovatif dan kreatif;
5. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan kerjasama dengan
DU/DI serta masyarakat untuk meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan;
6. Menyalurkan tamatan memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidangnya;
7. Memberikan bekal kepada siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan
kejenjang lebih tinggi;
8. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO
SMK N 2 Kebumen memiliki beberapa jurusan dibidang teknologi
industri, beberapa jurusan yang dibuka di SMK N 2 Kebumen yaitu:
1. Jurusan Teknik Konstruksi Batu dan Beton;
2. Jurusan Teknik Pemannfaatan Tenaga Listrik;
3. Jurusan Teknik Audio Video;
4. Jurusan Teknik Kendaran Ringan;
5. Jurusan Teknik Pemesinan;
Dari beberapa jurusan diatas, jurusan Pemesinan merupakan jurusan
dengan jumlah kelas dan jumlah siswa sebanyak 324 siswa. Dengan jumlah siswa
sebanyak itu, kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja ketika praktik di bengkel
lebih besar dibandingkan dengan jurusan lain yang memiliki jumlah siswa relatif
lebih kecil. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi yang lebih mendalam
untuk mengamati dan mempelajari tentang aspek K3 pada jurusan Teknik
Pemesinan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh aspek K3 sudah
diterapkan di bengkel Pemesinan.
Banyak hal yang harus dikaji dalam aspek penerapan K3 di Pemesinan,
salah satunya adalah faktor pencahayaan/penerangan di dalam bengkel.
Penerangan pada tiap ruangan tersebut sangatlah penting, terlebih pada ruang
praktikum. Penerangan yang cukup dan diatur dengan baik juga akan membantu
menciptakan lingkungan praktik yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat
memudahkan siswa dalam melaksanakan praktikum.
B. TUJUAN
Tujuan dari observasi yang dilakukan di bengkel SMK N 2 Kebumen
adalah untuk mengetahui bagaimanakah pencahayaan tempat kerja di bengkel
Pemesinan SMK N 2 Kebumen beserta analisis tehadap dampak yang ditimbulkan
oleh pencahayaan tempat kerja.
C. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari observasi adalah:
1. Manfaat bagi mahasiswa
a) Menambah wawasan tentang K3 yang ada di dunia kerja dan dunia
pendidikan selain dari pembelajaran teori yang dilaksakan di bangku kuliah.
b) Merupakan penerapan ilmu yang telah didapatkan selama mahasiswa duduk
di bangku perkuliahan, khususya dalam hal K3.
c) Meningkatkan daya kreatifitas dan inovasi serta skill mahasiswa sehingga
nantinya siap dalam menghadapi persaingan di dunia kerja.
d) Menambah pengalaman dan pengetahuan tentang proses analisis K3 di dunia
kerja maupun dunia pendidikan.
2. Manfaat bagi sekolah
a) Menambah masukan tentang penerapan K3 di bengkel sekolah.
b) Membantu dalam mengevaluasi penerapan K3 yang sudah dilaksanakan di
bengkel Pemesinan.
c) Membantu dalam meningkatkan kualitas penerapan K3 di bengkel
Pemesinan.
D. PAPARAN DATA
Tabel 1. Pemaparan data observasi
No Jenis/Macam KegiatanUsulan Tindakan
Tidak Ya Prioritas
Pencahayaan
1 Optimalkan pencahayaan alami
Catatan /usulan :
2 Gunakan warna cerah pada dinding-
dinding dan langit-langit
Catatan /usulan :
3 Terangi lorong, tangga, turunan dll
Catatan /usulan :
Pencahayaan merata mengurangi
No Jenis/Macam KegiatanUsulan Tindakan
4 perubahan cahaya
Catatan /usulan :
5 Penerangan yang memadai
menjadikan pekerjan efisien dan
nyaman sepanjang waktu
Catatan/usulan:
6 Pasang penerangan lokal untuk
pekerjaan teliti dan pemeriksaan
Catatan /usulan :
7 Pindahkan sumber cahaya atau pasang
tabir untuk mengurangi silau
Catatan /usulan :
8 Pindahkan benda mengkilap agar
tidak menyilaukan
Catatan /usulan :
9 Pasang sekat agar tetap konsentrasi
bekerja
Catatan/usulan:
10 Bersihkan jendela dan pelihara
sumber penerangan
Catatan/usulan:
E. PEMBAHASAN
Pencahayaan adalah suatu aspek penting bagi keselamatan kerja.
Pencahayaan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat obyek-obyek yang
dikerjakan secara jelas, cepat dan tanpa upaya-upaya tidak perlu. lebih dari itu,
penerangan yang memadahi memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan
keadaan lingkungan yang menyegarkan.
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan
lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas
manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek
yang dikerjakannya secara jelas dan cepat.
Penerangan yang buruk dapat mengakibatkan kelelahan matadengan
berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhanpegal di
daerah mata dan sakit kepala sekitar mata, kerusakan alat penglihatandan
meningkatnya kecelakaan. Penerangan yang baik adalah penerangan yang
memungkinkan tenaga kerja dapat melihat objek yang dikerjakannya secara jelas,
cepat dantanpa upaya-upaya yang tidak perlu (Suma’mur, 1985:300).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di bengkel pemesinan SMK
N 2 Kebumen ditinjau dari pencahayaan tempat kerjanya sudah memenuhi syarat
K3.
1. Pengoptimalan cahaya alami
Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi:
a) Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar
matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi
listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada
suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-
kurangnya 1/6 daripada luas lantai.
Gambar1. Pencahayaan alami yang ada di SMK N 2 Kebumen
Pemerataan cahaya alami di SMK N 2 Kebumen sudah lumayan cukup
baik dan mampu menerangi seluruh ruangan pada siang hari, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi, hemat biaya dan member kenyamanan bagi pekerja.
Gambar 2. Keadaan pencahayaan di bengkel
b) Pencahayaan buatan
Cahaya buatan adalah cahaya yang berasal dari hasil karya manusia berupa
lampu yang dapat menyinari ruangan sebagai pengganti. Pencahayaan buatan
sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami
atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi.Cahaya buatan yang tidak baik
tentunya akan mengganggu aktivitas keseharian kita, misalnya ditempat kita
bekerja. Bahkan, dengan cahaya buatan yang baik dan disaring dari “kesilauan”
akan bisa mempertinggi aktivitas kita dalam bekerja jika dibandingkan jika
beraktivitas pada cahaya siang alamiah
Gambar 3. Sumber pencahayaan buatan
Pencahayaan pada ruang praktik di SMK N 2 Kebumen sudah diatur
secara merata. Hal itu dapat dilihat dengan adanya posisi lampu sejajar dan
mampu menerangi ruangan secara menyeluruh saat ruangan praktikum gelap/saat
hujan yang mengakibatkan ruangan gelap
Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat
dibedakan atas 3 macam yakni :
a) Sistem Pencahayaan Merata
b) Sistem Pencahayaan Terarah
c) Sistem Pencahayaan Setempat
2. Penggunaan warna cerah pada dinding dan langit-langit
Dinding dan langit-langit di bengkel mesin SMK N 2 Kebumen telah
menggunakan warna yang cerah dimana dinding dan langit-langit bewarna putih
sehingga memberikan pantulan cahaya yang besar, selain itu ruangan akan
menjadi kondusif, nyaman untuk bekerja. Namun, karena seringnya tangan-tangan
orang yang iseng, dindingnya sekarang menjadi usam.
Gambar 4. Dinding bengkel
3. Pencahayaan merata mengurangi perubahan cahaya
Gambar 5. Penerangan merata
Pada waktu cuaca cerah, penerangan alami dapat membantu pencahayaan
bengkel sehingga cahayanya rata.
4. Penerangan yang memadai menjadikan pekerjaan efisien dan nyaman
sepanjang waktu
Pencahayan yang cukup menjadikan pekerjaan lebih mudah dan efisien.
Hal itu ditandai dengan seriusnya siswa dalam mengerjakan tugas yang di berikan
oleh para guru.(lihat gambar 6)
Gambar 6. Suasana praktik pemesinan
5. Pemasangan sekat agar konsentrasi dalam bekerja
Di bengkel fabrikasi SMK N 2 Kebumen juga sudah di pasang sekat, agar
para siswa dapat lebih konsentrasi dalam mengerjakan jobnya. Akan tetapi skat
yang ada belum memenuhi standar. Selain itu juga dalam penataan
pencahayaannya juga masih kurang, apalagi pada waktu cuaca sedang mendung
atau hujan.
Gambar 7. Sket/bilik tempat pengelasan
F. KESIMPULAN
Penggunaan sistem pencahayaan dalam ruang praktik, sangat berpengaruh
besar dalam peningkatan efisiensi kinerja siswa dalam melakukan praktikum.
Karena itu untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka
diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa bengkel
di SMK N 2 Kebumen telah mempertimbangkan dan menerapkan K3 khususnya
tentang pencahayaan ruang kerja, yang mana telah mengoptimalkan pemanfaatan
cahaya alami. Namun perlu ditingkatkan lebih baik agar para guru,teknisi ataupun
siswa merasa lebih nyaman sehingga lebih efisien dalam mengerjakan tugas-
tugasnya di bengkel tersebut.
G. SARAN
Pencahaya merupakan suatu hal penting untuk membantu mengoptimalkan
perkerjaan di bengkel. Alangkah baiknya pihak instansi menjaga fasilitas yang
sudah ada dan juga memperbaiki agar lebih baik lagi dan sesuai dengan standar
K3.
H. DAFTAR PUSTAKA
Putut Hargiyarto. 2005. Pengamanan dan Keselamatan Kerja. Yogyakarta.
Ridley, J. 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ikhtisar. Jakarta. Erlangga
Suma’mur P.K., 1985. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan . Jakarta:
PT.Toko Gunung Agung.2
Suma’mur P.K., 1996. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
PT.Toko Gunung Agung.2.
top related