makalah fisiologi ikan bandeng
Post on 10-Feb-2018
595 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
1/30
Page | 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.SISTEM PERNAPASAN IKAN
Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap
lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak
lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak
kapiler, sehingga memungkinkan O2berdifusi masuk dan CO2berdifusi keluar.
Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes) insangnya dilengkapi dengan tutup
insang (operkulum), sedangkan pada ikan bertulang rawan (Chondrichthyes)
insangnya tidak mempunyai tutup insang. Selain bernapas dengan insang, ada pula
kelompok ikan yang bernapas dengan gelembung udara (pulmosis), yaitu ikan paru-
paru (Dipnoi). Insang tidak hanya berfungsi sebagai alat pernapasan, tetapi juga
berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion,
dan osmoregulator.
a. Sistem Pernapasan pada ikan bertulang sejatiInsang ikan bertulang sejati tersimpan dalam rongga insang yang terlindung
oleh tutup insang (operkulum). Perhatikan Gambar 7.16. Insang ikan terdiri dari
lengkung insang yang tersusun atas tulang rawan berwarna putih, rigi-rigi insang
yang berfungsi untuk menyaring air pernapasan yang melalui insang, dan filamen
atau lembaran insang. Filamen insang tersusun atas jaringan lunak, berbentuk sisir
dan berwarna merah muda karena mempunyai banyak pembuluh kapiler darah
dan merupakan cabang dari arteri insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO2
dan O2berlangsung.
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
2/30
Page | 2
Gas O2 diambil dari dalam air melalui insang secara difusi. Dari insang, O2
diangkut darah melalui pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh. Dari jaringan
tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung. Dari jantung menuju insang
untuk melakukan pertukaran gas. Proses ini terjadi secara terus-menerus dan
berulang-ulang. Mekanisme pernapasan ikan bertulang sejati dilakukan melalui
mekanisme inspirasi dan ekspirasi. Perhatikan Gambar 7.17.
http://1.bp.blogspot.com/-tXP6Mg4VRmQ/TjzactRE13I/AAAAAAAAAuU/VlyBsj_qvhk/s1600/gambar+7.17.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-ekuc4JYCsa0/TjzZlOgyXoI/AAAAAAAAAuQ/sWZdSPi2SK0/s1600/gambar+7.16.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-tXP6Mg4VRmQ/TjzactRE13I/AAAAAAAAAuU/VlyBsj_qvhk/s1600/gambar+7.17.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-ekuc4JYCsa0/TjzZlOgyXoI/AAAAAAAAAuQ/sWZdSPi2SK0/s1600/gambar+7.16.jpg -
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
3/30
Page | 3
Fase inspirasi ikanGerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang tetap
menempel pada tubuh mengakibatkan rongga mulut bertambah besar,sebaliknya celah belakang insang tertutup. Akibatnya, tekanan udara
dalam rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara luar. Celah
mulut membuka sehingga terjadi aliran air ke dalam rongga mulut.
Fase ekspirasi ikanSetelah air masuk ke dalam rongga mulut, celah mulut menutup.
Insang kembali ke kedudukan semula diikuti membukanya celah
insang. Air dalam mulut mengalir melalui celah-celah insang dan
menyentuh lembaran-lembaran insang. Pada tempat ini terjadi
pertukaran udara pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke dalam air dan
mengikat O2 dari air.
Pada fase inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang, kemudian
O2 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang
membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh
darah dari jaringan akan bermuara ke insang, dan dari insang
diekskresikan keluar tubuh.
2.2.SISTEM PEREDARAN DARAH
Ikan memiliki sistem peredaran darah tunggal dan tertutup. Artinya, dalam satu
kali beredar, darah ikan hanya melalui jantung satu kali dan selalu berada dalam
pembuluh darah. Seperti halnya pada hewan lain, darah pada ikan berfungsi
mengangkut sari-sari makanan, oksigen,dan karbondioksida. Jantung ikan terdiri atas
dua ruang yaitu serambi dan bilik (ventrikel dan atrium).
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
4/30
Page | 4
Sistem Peredaran darah tertutup Pisces ( Ikan ) - Alat sirkulasi darah ikan terdiri
atas jantung dan sinus venosus. Jantung terdiri atas dua ruangan yaitu atrium dan
ventrikel. Jantung terletak di belakang insang, yaitu di dalam rongga perikardium.Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari
vena dan terbuka di ruang depan jantung. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep
untuk menjaga aliran darah tetap searah.
Proses sirkulasi darah bermula dari darah yang kaya CO2 dari seluruh tubuh
kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke
atrium, dilanjutkan ke ventrikel dan dipompa menuju insang melewati konus
arteriosus. Di insang oksigen diikat dan CO2 dilepaskan, kemudian masuk ke aorta
dorsalis dan diedarkan ke seluruh tubuh, lalu kembali ke jantung melalui vena.
Perhatikan gambar 5.17
Jadi sirkulasi ikan beredar hanya sekali melalui jantung insang seluruh tubuh
jantung.
2.3.SISTEM PENCERNAAN
Secara anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh,
kebiasan makanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem atau alat pencernaan
pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan
kelenjar pencernaan (Glandula digestoria).
http://1.bp.blogspot.com/-OS8xbzyx_QM/TjLOgtUr-sI/AAAAAAAAArQ/GFToKr2XMV8/s1600/gambar+5.17+.jpg -
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
5/30
Page | 5
2.3.1 Saluran Pencernaan
Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut,
rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.
a. MulutBagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak
berkembang dan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang
(ikan famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak atau
tambakan, bibir berkembang dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat
disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan
makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan
sebagai alat peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas
hidung.
b. Rongga mulutDi bagian belakang mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga
mulut ini berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ
yang terdapat pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan
rongga mulut diselaputi oleh lapisan sel permukaan (epitelium) yang berlapis.
Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk
mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut jugaterdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi
makanan.
c. FaringsLapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mulut, masih
ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
d. EsofagusPermulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung
lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan
dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air
laut yang diminum akan menurun ketika berada di lambung dan usus sehingga
memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (proses
osmoregulasi)
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
6/30
Page | 6
e. LambungLambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar
bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung
berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan
lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang
sedikit asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam
klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi.
Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk
menggerus makanan (pencernaan secara fisik).
f. PilorusPilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan.
Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit.
g. Usus (intestinum)Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum
berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses
penyerapan zat makanan.
h. RektumRektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara
anatomis sulit dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara
histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya
katup rektum.
i. KloakaKloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran
urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang
rawan memiliki organ tersebut.
j. AnusAnus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati
anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya
memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor.
Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
7/30
Page | 7
pangkal ekor mendekati sirip dada. Ikan bandeng merupakan ikan bertulang sejati
oleh karena itu anusnya terletak didepan saluran genital.
2.3.2 Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang
nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan. Enzim pencernaan
yang dihasilkan oleh ikan buas juga berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada
umumnya menghasilkan enzim-enzim pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris
menghasilkan enzim-enzim pemecah karbohidrat. Kelenjar pencernaan terdiri dari
hati dan pankreas. Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga
berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.
Hati meupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses
pencernaan. Organ ini umumnya merupakan suatu kelenjar yang kompak, berwarna
merah kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang
jantung dan disekitar usus depan. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk kantong
kecil, bulat, oval atau memanjang dan berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan
kantung empedu yang fungsinya untuk menampung cairan empedu yang disekresikan
oleh organ hati. Secara umum hati berfungsi sebagi tempat metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan empedu.
Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang berperan
dalam proses pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk satu dan ada yang diffus
(menyebar) di antara sel hati. Letak penkreas berdekatan dengan usus depan karena
saluran pankreatik bermuara ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran
kecil yang bergabung satu sama lain dan pada akhirnya akan terbentuk saluran yang
keluar dari pankreas menuju usus depan.
2.3.3 Proses Pencernaan
Sebelum makanan di sambar dan ditelan, terlebih dahulu telah menimbulkan
rangsangan berupa nafsu untuk makan. Nafsu untuk makan ini dapat dirangsang
melalui penglihatan, bau dan rabaan. Begitu ada nafsu untuk makan, maka alat-alatpencernaanya segera bersiap-siap untuk menerima makanan dan selanjutnya
mencernakannya. Setelah makanan digigit, untuk menelannya diperlukan bahan
pelicin yaitu air liur. Selain sebagai pelicin, air liur juga mengandung enzim ptialin
yang merupakan enzim pemecah karbohidrat menjadi maltosa yang kemudian
dilanjutkan menjadi glukosa. Tapi karena ikan tidak mengunyah makanan, padahal
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
8/30
Page | 8
pemecahan karbohidrat membutuhkan waktu yang lama, maka ptialinnya baru dapat
bekerja aktif setelah makanan sampai di lambung. Selain mengandung enzim ptialin,
air liur juga mengandung senyawa penyangga derajat keasaman (bufer) yang bergunauntuk memecah terjadinya penurunan pH agar proses pencernaan dapat berjalan
normal.
Apabila makanan telah masuk ke dalam saluran pencernaan, maka dinding
saluran pencernaannya akan terangsang untuk menghasilkan hormon gastrin. Hormon
ini akan memacu pengeluaran asam klorida (HCL) dan pepsinogen. HCL akan
mengubah pepsinogen menjadi pepsin yang merupakan enzim pencernaan akif, yaitu
sebagai pemecah protein menjadi pepton (polipeptida). Apabila makanannya banyak
mengandung lemak, maka akan dihasilkan juga hormon entergastron.
Di dalam usus, makanan itu sendiri akan merangsang keluarnya hormon
kolsistokinin. Hormon ini kemudian akan memacu keluarnyagetah empedu dari hati.
Getah empedu itu sebenarnya dibuat dari sel-sel darah merah yang telah rusak di
dalam hati. Pengeluaran getah empedu tersebut melalui pembuluh hepatikus yang
kemudian ditampung di dalam kantong empedu. Fungsi getah empedu tersebut adalah
memperhalus butiran-butiran lemak menjadi emulsi sehingga mudah larut dalam air
dan diserap oleh usus.
Dinding usus juga mengeluarkan hormon sekretin dan pankreozinin. Sekretin
akan memacu pengeluaran getah empedu dan pankreas. Getah penkreas inimengandung enzim amilase, lipase dan protase. Sedangkan hormon pankreozinin
menyebabkan rangsangan untuk mempertinggi produksi getah pankreas.
Enzim amilase akan memecah karbohidrat menjadi glukosa. Enzim lipase
memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sedangkan protase memecah
protein menjadi asam amino. Ketiga enzim tersebut dapat mencapai puncak keaktifan
apabila kadar protein dalam makanan antara 40-60%. Apabila kadar proteinnya
berubah maka untuk mencapai puncak keaktifan, enzim-enzim tersebut membutuhkan
waktu untuk menyseuaikan diri.
2.3.4 Penyerapan Sari Makanan
Makanan yang sudah dicerna halus sekali kemudian sari-sarinya akan diserap
oleh dinding usus. Sebenarnya di dalam lambung juga sudah mulai penyerapan, tapi
jumlahnya masih sangat sedikit. Penyerapan yang utama terjadi di dalam usus. Untuk
menyerap sari makanan tersebut, dinding usus mempunyai jonjot-jonjot agar
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
9/30
Page | 9
permukaannya lebih luas. Melalui pembuluh darah rambut pada jonjot usus tersebut,
sari makanan akan diserap ke dalam darah.
Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, yaitu glikosa, galaktosa,
fruktosa dan lain-lain. Proses penyerapannya dipengaruhi oleh hormon insulin.
Hormon tersebut dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Lemak diserap dalam bentuk
asam lemak dan gliserol. Di dalam lapisan lendir dinding usus, asam lemak dan
gliserol bersatu lagi, untuk kemudian diedarkan keseluruh tubuh melalui limfe (70%)
dan melalui pembuluh darah (30%). Sedangkan protein diserap dalam bentuk asam
amino yang dibawa ke hati dulu untuk diubah menjadi protein lagi, akan tetapi yang
telah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh ikan yang bersangkutan.
Zat-zat makanan yang telah diserap oleh darah kemudian diedarkan ke seluruh
tubuh untuk keperluan metabolisme, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme
adalah pembentukan zat-zat yang lebih kompleks dari zat-zat yang lebih sederhana.
Misalnya pembentukan protein dan asam-asam amino. Sedangkan katabolisme adalah
pemecahan zat-zat yang merupakan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga.
Misalnya pemecahan karbohidrat menjadi tenaga, air dan karbondioksida.
Pada hewan-hewan darat, yang digunakan sebagai sumber tenaga pertama-tama
adalah karbohidrat kemudian disusul oleh lemak sebagai sumber nomor dua dan
terakhir protein. Sedangkan pada ikan adalah kebalikan dari hewan darat, yaitu
protein, lemak dan karbohidrat.
2.3.5 Pencernaan Secara Fi sik Mekani k dan Kimiawi
Pencernaan secara fisik dan mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu
dengan berperannya gigi pada proses pemotongan dan penggerusan makanan.
Pencernaan secara mekanik ini juga berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu
melalui gerakan-gerakan (kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara
mekanik di segmen lambung dan usus terjadi lebih efektif oleh karena adanya peran
cairan digestif. Pada ikan, pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian lambung, hal
ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam proses pencernaan secara
kimiawi mulai dihasilkan di segmen tersebut yaitu disekresikan oleh kelenjar
lambung. Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan di segmen usus. Cairan digestif
yang berperan pada proses pencernaan di segmen usus berasal dari hati, pankreas dan
dinding usus itu sendiri. Kombinasi antara aksi fisik dan kimiawi inilah yang
menyebabkan perubahan makanan dari yang asalnya bersifat komplek menjadi
senyawa sederhana atau yang asalanya berpartikel makro menjadi partikel mikro.
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
10/30
Page | 10
Bentuk partikel mikro inilah makanan menjadi zat terlarut yang memungkinkan dapat
diserap oleh dinding usus yang selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
2.4METABOLISME DAN BIOENERGENETIKA
Metabolisme ProteinMetabolisme asam amino meliputi sintesis dan pemecahan protein, protein
dalam pakan pertama kali dicerna didalam lambung dan asam klorida yang
terdapat dalam lambung akan memberikan medium asam yang dapat
mengaktivasi pepsin dan renin untuk membantu mencerna protein. Pepsin
memecah protein dalam gugus yang lebih sederhana yaitu protease dan pepton
dan akhirnya akan dipecah menjadi asam amino. Protein kemudian diserap
kedalam usus dalam bentuk asam amino.
Metabolisme asam amino umumnya dapat terjadi dalam tiga lintasan, yaitu 2
lintasan proses katabolisme asam amino yang merupakan proses degradasi dan
glukoneogenesis, serta satu lintasan proses anabolisme asam amino yang
merupakan proses sintesa protein.
Ada 20 asam amino dalam protein. Bila selama sintesis protein, satu dari asam
amino hilang, maka sintesis protein terhenti. Karena sintesis dan degradasi terus
menerus dari protein adalah khas untuk semua bentuk kehidupan. Sintesis protein
dikode oleh DNA (kode genetik) yang terdapat di inti mitokondria.
Tersedianya asam amino harus mencerminkan distribusinya dalam protein.
Bila tidak, sintesis protein dibatasi oleh nutrien. Asam-asam amino terutamadiperlukan dalam sintesis protein tubuh dan senyawa-senyawa lain yang secara
fisiologis penting bagi metabolisme, misalnya hormone-hormon dan
neurotransmiter.
Pada umumnya kelebihan asam amino akan segera dikeluarkan oleh
deaminasi oksidatif dan rangka karbonnya diubah menjadi asetil atau aseto-asetil
Ko A, piruvat, atau salah satu dari zat antara siklus asam trikarboksilat yang
kemudian dioksidasi menjadi energi. Namun dalam beberapa kasus tertentu akan
diubah menjadi glukosa dan lemak. Ikan mengekskresikan amonia bebas dan
disebut sebagai amonetilik.
Amonia adalah toksik terhadap sistem syaraf pusat oleh mekanisme yang
belum seluruhnya dimengerti tetapi tampaknya melibatkan pembalikan jalan
glutamat dehidrogenase dan akibatnya kekurangan ketoglutarat, zat antara yang
diperlukan dalam siklus asam trikarboksilat. Asam sitrat dan garam-garamnya
bersifat sangat tidak larut serta mengendap dalam jaringan dan cairan bila
konsentrasinya melampaui beberapa miligram per 100 ml. Karena itu tidak ada
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
11/30
Page | 11
produk akhir dari metabolisme nitrogen yang dapat ditolelir dengan baik oleh
organisme tingkat tinggi.
Asam amino yang berlebihan dari yang diperlukan untuk sintesis protein danbiomolekul lainnya tidak dapat disimpan dalam tubuh maupun diekskresikan
keluar tubuh. Kelebihan asam amino cenderung digunakan untuk bahan bakar.
Sebelum memasuki siklus asam trikarboksilat untuk menghasilkan energi asam
amino harusdidegradasi terlebih dahulu.
Degradasi asam amino terjadi dalam dua tahap utama. Tahap pertama adalah
deaminasi oksidatif, merupakan tahap pengubahan asam amino menjadi zat antara
yang dapatmemasuki siklus asam trikarboksilat, dan gugus amino. Tahap ke dua
adalah tahap oksidasi zat dalam siklus asam trikarboksilat menjadi CO2dan H2O.
Tempat pemecahan asam amino adalah hati. Gugus amino dari banyak asam
amino mula-mula akan dipindahkan ke keto glutarat untuk membentuk asam
glutamat yang kemudian mengalami deaminasi oksidatif membentuk ion NH4+.
Enzim aminotransferase mengkatalisis pemindahan suatu gugus amino dari
suatu asam amino kepada keto. Enzim-enzim ini disebut juga transaminase,
umumnya menyalurkan gugus amino dari berbagai asam amino kepada
ketoglutarat untuk diubah menjadi NH4+(ion amonium).
Ion amonium dibentuk dari glutamat dengan deaminasi oksidatif. Reaksi
dikatalisis oleh enzim glutamat dehidrogenase yang tidak biasa karena dapat
menggunakan NAD+ maupun NADP
+. Aktivitas glutamat dehidrogenase diatur
secara alosterik. Guanosin trifosfat (GTP) dan Adenosin Trifosfat (ATP) adalahinhibitor alosterik, sedangkan Guanosin Difosfat (GDP) dan Adenosin Difosfat
(ADP) adalah aktivator alosterik. Jadi penurunan muatan energi
akanmempercepat oksidasi asam amino.
Katabolisme ProteinDalam proses katabolisme protein maka akan dihasilkan amonia sebagai hasil
deaminasi oksidatif, zat ini merupakan bahan yang bersifat racun dan harus
dikeluarkan dari tubuh. Pada makhluk hidup sebagian besar dikeluarkan melalui
dua jalan kecil dalam tubuhnya yaitu :
Amonia dengan asam glutamat dalam hati, untuk membentuk glutaminmembutuhkan ATP, ditranspot ke ginjal dan kemudian dipisahkan
kembali menjadi glutamat dan amonia. Akhirnya dieksresikan ke urin
sebagai garam amonium (NH4+).
Amonia dengan karbondioksida untuk membentuk carbamil, yangkemudian difosforilasi menjadi karbokmoil fosfat, sebuah reaksi yang
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
12/30
Page | 12
membutuhkan dua ATP. Karbamoil fosfat kemudian masuk ke dalam
siklus ornithin urea. Ikan-ikan yang memiliki paru-paru (lungfish), pada
musim kering menjadi ikan darat dan mengeksresikan urea untukmenghemat air.
Metabolisme dan Katabolisme Protein antara Ikan Karnivora, Herbivoradan Omnivora
Ikan merupakan organisme air yang menggunakan protein sebagi sumber
energi utama berbeda dengan manusia yang menggunakan karbohidrat sebagai
sumber energi utama. Oleh karena itu dalam menyusun pakan ikan ada suatu
parameter yang disebut dengan kesimbangan energi yang diperoleh dari
perhitungan nilai energi yang dapat dicerna dibagi dengan kadar protein pakanikan.
Nilai energi dari setiap kandungan nutrisi pada ikan sangat berbeda, seperti
berdasarkan hasil penelitian dari satu gram protein akan memberikan nilai energi
kotor (GE) sebesar 5,6 kkal/g, sedangkan untuk satu gram lemak adalah 9,4
kkal/g dan untuk satu gram karbohidrat adalah 4,1 kkal/g.
Nilai energi ini merupakan nilai energi yang diperoleh apabila zat makanan
secara sempurna dibakar menjadi hasil-hasil oksidasi melalui CO2, H2O dan gas
lainnya. Menurut Buwono (2004) distribusi energi pada ikan budidaya dapatdikelompokkan sebagai berikut :
Gross Energy adalah 100% Digestible Energy adalah 85% Fecal Energy untuk ikan herbivora adalah 15% sedangkan untuk ikan
karnivora adalah 20%
Metabolizable Energy adalah 80% Metabolic Excretion berkisar antara 35% Net Energy adalah 52,5 % Heat Increment Energy adalah 27,5%
Jika pakan yang dikonsumsi oleh ikan masuk kedalam tubuh ikan sebagai
energi kotor yang secara distribusi energi adalah 100% maka konversi energi
untuk satu gram protein pada DE adalah 80% dikali 5,6 kkal/g yaitu 4,48 atau 4,5
kkal/g, sedangkan untuk karbohidrat adalah 80% dikali 4,1 kkal/g yaitu 3,8
kkal/g, untuk satu gram lemak adalah 80% dikali 9,4 kkal/g yaitu 7,52 kkal/g.
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
13/30
Page | 13
Tetapi nilai konversi energi ini dari hasil penelitian sangat berbeda untuk setiap
jenis ikan yang dibudidayakan seperti terlihat pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2.
Berdasarkan data dari tabel tersebut diatas maka dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa setiap jenis ikan mempunyai daya cerna yang berbeda pada nutrisi yang
dikonsumsinya.
Pada ikan salmon merupakan salah satu jenis ikan karnivora mempunyaikecernaan yang rendah terhadap karbohidrat sehingga energi yang diperoleh
dari karbohidrat hanya dapat dicerna sebanyak 40%,
Ikan catfish merupakan salah satu jenis ikan omnivora mempunyaikemampuan mencerna karbohidrat lebih tinggi dibandingkan dengan ikan
karnivora yaitu 70%.
Sedangkan untuk ikan herbivora mempunyai kemampuan yang relatif samadengan kemampuan mencerna pada ikan omnivora, jadi ikan herbivora jugamemiliki kemampuan mencerna karbohidrat yang lebih tinggi daripada ikan
karnivora.
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
14/30
Page | 14
2.5 SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya,
medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf
(neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar
ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf
bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf. Hipofise
yang dikenal dengan nama Master Gland, merupakan kelenjar endokrin yang
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi kelenjar-kelenjar endokrin yang lain
dengan perantaraan hormon-hormon yang dihasilkannya.
Sistem endokrin pada ikan tidak jauh berbeda dengan sistem endokrin vertebrata
pada umumnya. Organ endokrin melepaskan suatu zat kimia yang disebut hormone
dengan organ target tertentu, dibawah oleh darah, dan berperan mempengaruhi fungsi
tubuh. Karena itu hormone biasa juga disebut pesuruh kimia. Misalnya hormone
gonadotropin dilepaskan oleh kelenjar hipofisa masuk kedalam darah dan dibawa ke
gonad sebagai suatu petunjuk untuk memulai pematangan gonad.
Hubungan diantara system endokrin banyak dan komplek, tetapi biasanya
mengikuti dua prinsip. Pertama berdasarkan responnya dibagi menjadi dua kelenjar
endokrin yaitu pituitary dan beberapa kelenjar dibawah control pituitary. Kedua
hormone yang dihasilkan oleh kelenjar kedua seringkali menghambat produksi
hormon pituitary, proses ini disebut penghambatan feedback. Adanya bentuk
kombinasi system penghambatan feedback ini menyebabkan terjadinya keseimbangan
respons. Jadi system endokrin mengontrol sistem organ yang lain.
Dilihat dari asal embrionalnya kelenjar endokrin berdiferensiasi dari seluruh
lapisan germinal. Untuk yang berasal dari mesoderm (korteks adrenal, gonal)
menghasilkan hormon hormone steroid dan yang berkembang dari ectoderm atau
endoderm mensekresikan hormone amino termodifikasi, peptid atau protein.
Gangguan sistem endokrin yang dapat terjadi adalah adanya mekanisme
feminisasi pada ikan jantan yaitu perubaha4n pada perkembangan duktus gonad,
baik pembentukan rongga ovari seperti betina dan/atau keberadaan sel germ jantan
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
15/30
Page | 15
dan betina pada gonad yang sama, peningkatan konsentrasi vitellogenin, perubahan
pada perkembangan ginjal, gangguan fungsi imun dan menyebabkan kerusakan
genotoksik
Hormon dan kelenjar penghasilnyaHormon adalah zat kimia organik yang dibentuk dalam sel atau kelenjar yang
sehat dan normal, disekresikan langsung ke dalam darah dan dibawa ke sel/organ
target, jumlahnya sangat kecil (g=10-6 g, ng=10-9 g) tetapi pengaruhnya besar
berperanan dalam integrasi dan koordinasi fungsi tubuh. Karena itu hormone
disebut juga pembawa pesan atau pesuruh kimia. Ada empat klasifikasi kimiawi
hormone yakni steroid, tiroksin, katekolamin dan protein. Pada protein dan
katekolamin, hormone adalah pembawa pesan I dan cAMP adalah pembawa
pesan II, sedangkan pada steroid dan tiroksin tidak ada pembawa pesan II tetapihormone tersebut bisa langsung ke inti untuk menyampaikan pesan yang
dibawanya.
Hormon tidak akan bekerja pada sel yang tidak memiliki reseptornya tetapi
bila hormon tersebut tiba pada sel/organ target maka reseptornya akan mengikat
hormone tersebut. Reseptor pada permukaan sel biasanyamengenali jenis
hormone protein dan katekolamin. Interaksi hormone dan reseptor pada
permukaan sel merangsang peningkatan atau penurunan konsentrasi cAMP,
Ca2+, atau beberapa substansi lain. Sedangkan reseptol pada sitosol atau inti,
biasanya meningkatkan transkripsi gen gen spesifik.
Satu sel mungkin memiliki dua atau lebih tipe reseptor untuk hormone yang
sama tetapi setiap reseptor menginduksi respons yang berbeda. Sebaliknya
kompleks resepyor hormone yang berbeda dapat menginuksi respons sel yang
sama. Misalnya pada sel sel hati dimana terjadi interaksi antara glukagon dengan
reseptor glukagon atau antara epineprin dengan reseptor epineprin, keduanya
dapat menginduksi degradasi glikogen dan melepaskan glukosa ke dalam darah.
Pada ikan, hormone dihasilkan dari kelenjar endokrin antara lain pituitary, tiroid,
ginjal, gonad, pancreas dan urophisis.
PituitariKelenjar pituitari atau hipofisa terletak pada lekukan tulang di dasar otak(sela tursika), terdiri atas dua bagian utama yakni adenohipofisa dan
neurohipofisa. Adenohipofisa terdiri atas pars distalis atas pars
intermedia sedangkan neurohipofisa hanya terdiri atas pars nervosa yang
berfungsi mensekresi ocytoxin, arginin vasotocin dan isotocin. Pars
distalis merupakan bagian utama adenohipofisa yang mengandung sel sel
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
16/30
Page | 16
pesekresi hormone prolaktin, hormone adrenocorticotropic (ACTH)
hormone pelepas teroid (Thyroid Stimulating Hormone) hormone
pertumbuhan (STH-Somatotropin) dan gonadotropin serta parsintermedia mensekresi hormone pelepas melanosit (Melanocyte
Stimulating Hormone)yang mana pelepasan hormonnya diatur oleh factor
factor yang berasal dari hipolamus.
Prolaktin. Pada teleostei aksi aksi prolaktin sehubungan dengan
reproduksi dan perawatan anak serta osmoregulasi. Tingkah laku
reproduksi yang mempengaruhinya adalah pembuatan sarang, persiapan
migrasi prapemijahan, sekresi vesikula seminalis dan lain lain.
Sedangkan yang berhubungan dengan osmoregulasi adalah ekskresi
ginjal, sekresi mucus kulit (termasuk fisiologi sel mucus insang).
Somatotropin (STH). Somatrotopin atau disebut juga hormon
pertumbuhan adalah hormone polipeptida yang dilepaskan dari
adenohipofisa untuk menstimulasi hati agar mensintesis somatomedin
yang bertugas secara langsung dalam pertumbuhan, baik pertumbuhan
tulang, otot, maupun sel sel yang lain. Hormon ini menunda katabolisme
asam asam amino dan memacu inkorporasinya kedalam protei protein
tubuh. Sebagai hormone pertumbuhan, kerja soatotropin dipermudah oleh
hormon prankeas, korteks adrenal, dan tiroid yang bekerja bersama sama
didalam memacu metabolisme lemak dan karbohidrat.
Aksi penting hormone somatotropin adalah penggiatan transfer asamamino ekstra selular melintasi membran sel khususnya kedalam sel sel
otot dan menahan asam amino tersebut tetap didalam sel, meskipun cara
normal asam amino yang tidak digunakan oleh organism akan di ubah
menjadi urea dan di buang melalui urin. Penahanan asam amino tersebut
sangat penting untuk pembangunan protein. Sebaliknya untuk menjaga
keseimbangan dalam pertumbuhan maka pancreas mensintesa
somatostatin untuk menghambat pertumbuhan. Somatostatin biasanya
lebih banyak diproduksi pada hewan hewan dewasa atau hewan tua.
Kortikotrofin (ACTH) dan malanocyte Stimulating Hormone (MSH).
ACTH menggiatkan output steroid korteks adrenal, juga merangsangsintesis melanin. Hormon ini ternyata serupa dengan MSH. ACTH
merupakan polipeptid rantai lurus terdiri atas 39 residu asam amino
dengan serin di ujung- N dan fenilalanin pada ujung C sedangkan urutan
asam amino MSH identik terhadap 13 asam amino di ujung-N ACTH.
Dengan demikian ACTH dan MSH keduanya mempengaruhi melanofor
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
17/30
Page | 17
namun MSH merupakan hormone utama yang digunakan di dalam
adaptasi warna pada vertebrata sedangkan ACTH sasaran utamanya
adalah korteks adrenal.Gonadotropin. Gonadotropin adalah hormone pituitary yang berperan
dalam produksi telur dan sperma. Menurut Matty (1985) gonadotropin
pada hipofisa ikan adalh FSH (Follikel stimulating hormone) dan
semacam LH (Luteinizing Hormone) pada mamalia. FSH dan LH bekerja
sama untuk menstimulasi pematangan folikel dan pelepasan estrogen
pada individu betina serta menstimulasi pelepasan androgen oleh sel sel
interstitial pada individu jantan untuk mematangkan sperma.
Tirotrofin (TSH). Aksi utama TSH adalah merangsang kelenjar tiroid
untuk membentuk dan melepaskan hormone-hormone tiroid.
Oxytocin, arginin vasotocin dan isotocin. Pada ikan, ada dua hormone
yang dilepaskan dari neurohipofisis yaitu oxytocin dan aginin fasotocin
(AVT). Kedua hormone ini berperan dalam osmoregulasi. Agimin
vasotocin menyebabkan peningkatan produksi urin pada ikan air tawar,
sedangkan oxutocin berperan dalam produksi vasoconstriction pada
pembuluh darah insang. Di dalam darah, AVT berpengaruh terhadap
kontraksi otot polos dinding pembuluh darah, juga berperan dalam
kontraksi otot polos ovarian dan oviduct.
Suatu analog oxytocin telah diperoleh dari kelenjar pituitari teleostei.
Peptid ini sama seperti oxytocin, kecuali adanya serin pada posisi 4 danisoleusin pada posisi 8. Secara kimiawi senyawa tersebut adalah 4-serin,
8-isoleusin oxyitocin, yang 10 kali lebih efektif disbanding AVT.
Tiroidkelenjar tiroid memiliki dua karakteristik utama, yakni pertama, unit
dasar histoligisnya adalah sel tunggal yang dikelilingi folikel dan kedua,
jaringan yang dibentuknya memiliki kemampuan mengubah iodine dan
inkorporasinya menjadi hormone tiroid. Pada ikan, folikel tersebar di
sekitar ventral aorta dan percabangannya ke insang.
Tirotrofin pituitary merupakan faktor utama yang mengontrol fungsitoroid di bawah kondisi normal. Fungsi tiroid adalah membuat,
menyimpan dan mengeluarkan sekresi yang terutana berhubungan
dengan pengaturan laju metabolism. Sintesis dan pengeluaran hormon
tiroid secara otomatis diatur untuk memenuhi tuntutan kadar hormon
dalam darah lewat mekanisme feedback hipotlamik. Bila kadar hormone
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
18/30
Page | 18
tiroid yang beredar dalam darah tinggi maka akan menekan output TSH
pitutari, sedangkan kadar rendah menaikkannya.
Hormone tiroid (tiroxin) yang penting adalah tetraiodotironin (T4) dantriodotironin(T3). Hormone ini penting dalam pertumbuhan,
metamorphosis dan reproduksi. Secara spesifik tiroksin menambah
produksi energy dan konsumsi oksigen pada jaringan yang normal,
mempunyai pengaruh anabolic dan katabolic terhadap protein,
meningkatkan proses oksidasi tubuh, mempercepat laju penyerapan
monosakarida dari saluran pencernaan, meningkatkan glikogolisis hati,
dan diduga mengontrol pelepasan somatotropin, kortikotropin, dan
gonadtropin dari hipofisis.
PankreasPancreas adalah suatu kelenjar majemuk yang terdiri atas jaringan
eksokrin dan endokrin. Komponen eksokrin mensekresikan getah
pancreas yang dicurahkan kedalam duodenum lewat saluran pancreas,
sedangkan komponen endokrin membebaskan hormonnya secara
langsung kedalam sirkulasi darah. Pada semua vertebrata, terdapat tiga
sel-sel pulau yang memiliki fungsi independen: sel-sel A, menghasilkan
glucagon; sel-sel B, menghasilkan insulin; dan sel-sel D belum diketahui
secara jelas hormone yang dihasilkannya, namun beberpa peneliti
mengemukakan bahwa hormone tersebut identik dengan somatostatin dan
secara khusus berfungsi menghambat pertumbuhan.Insulin adalah hormone anabolic yang memiliki pengaruh besar terhadap
metabolism karbohidrat, protein dan lemak. Insulin memudahkan
pemakaian glukuosa oleh sel dan mencegah pemecahan
glikogen(glikogenesis) yang disimpan didalam hati dan otot secara
berlebihan, sedangkan glucagon merupakan hormone katabolic beraksi
terutama pada hati untuk menggiatkan proses gliogenesis, sehingga
menaikkan kadar gula darah. Juga merangsang pelepasan insulin dan
menyebabkan pengikatan output jantung.
GonadGonad merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin
hormone (GtH) yang disekresi kelenjar pituitari. Meskipun,gonadotropin
tidak secara langsung mempengaruhi perkembangan telur atau sperma
ikan, namun mempengaruhi sekresi estrogen oleh sel folikel telur dan
androgen oleh jaringan testis. Estrogen yang umum terdapat dalam cairan
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
19/30
Page | 19
ovarium telestoi adalah estradiol-17-hydroxyprogesterone, sedangkan
androgen yang umum disintesis adalah testosterone.
Organ target estrogen adalah sel-sel hati. Pada hati, estradiol berperammembawa pesan agar vitelogenin segera disintesis. vitelogenin adalah
bahan baku kuning telur yang disekresi sel-sel hati dan dibawa kegonad
oleh darah, 17-hydroxyprogesterone terutama berperan pada akhir
pematangan gonad untuk merangsang ovulasi.
Pada jantan androgen merupakan senyawa maskulinasi yang dihasilkan
terutama oleh testis dibawah kondisi normal. Aksi metabolic androgen
yang paling menonjol ialah digiatkannya metabolism protein. Androgen
memiliki kemampuan khas metabolik untuk mendukung pertumbuhan
jaringan yang berhubungan dengan kelamin dan juga keseluruhan pada
tubuh hewan.
GinjalGinjal merupakan salah satu organ yang memiliki sel-sel endokrin, antara
lain jaringan interranal, sel-sel kromaffin, juxtaglomerulus, dan korpuskel
stanius. Fungsi kelenjar ini dikontrol oleh pituitary melalui ACTH.
Jaringan interrenal. Interrenal pada ikan merupakan kelompok sel berisi
cairan dan tertanam pada kepala ginjal,sedangkan pada elasmobranchi,
jaringan interregnal terletak antara ujung-ujung kaudal ginjal. Sel=sel ini
menghasilkan beberapa hormone kortikosteroid yang merupakan derivate
dari kolesterol.Kostikosterone dan kortisol, secara umum berperan dalam osmoregulasi
ikan. Rainbow trot yang diberi kortikosteron menunujukkan
peningkatkan ekskresi Na+
dari insang. Karena itu peran hormone ini
diduga menggiatkan transport aktif atau permeabilitas epithelium. Selain
itu, kortikosteron pada rainbow trot menurunkan filtasi glomerular ginjal
sekitar 25%, sebagaimana adaptasi selama migrasi dilaut. Injeksi kortisol
pada rainbow trout menyebabkan peningkatan aktivitas ATPase dalam
mengaktivasi sistem transport aktif Na+/K
+.
Sel-sel kromafin terletak pada kepala ginjal telestoi dalam jaringan yang
mengelilingi vena cardinal. Sel-sel tersebut serupa dengan medulaadrenal pada vertebrata tingkat tinggi, yang menghasilkan dua
katekolamin yaitu epineprin dan norepineprin. Pada ikan hormone
tersebut disekresi kedalam darah melalui vena cardinal kesamping ginjal
berfungsi meningkatkan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
20/30
Page | 20
systole. Selain itu epineprin juga berperan dalam mencegah hipoglikemia
dengan merangsang metabolism dan mobilisasi glikogen sebagai glukosa.
Pada dasarnya epineprin dan norepineprin juga dihasilkan olek tempat-tempat lain selain sel-sel kromaffin. Otak, terutama hipotalamus, adalah
bagian yang kay epineprin dan ujung-ujumg saraf simpatik juga
menghasilkan norepineprinjaga merupakan neurotransmitter.
Juxtaglomerular. Sel-sel endokrin diberi nama demikian karena letaknya
disamping glomerulus ginjal. Berfungsi membentuk renin dan
melepaskannya kedalam aliran darah agar berikatan dengan
angoitensinogen untuk memnebtuk angiotensin. Zat ini meningkatkan
tekanan darah dan menstimulasi untuk mensekresi aldosteron untuk
meningkatkan fungsi ginjal. Sel juxtaglomerular terdapat pada telestoi
dan semua vertebrata darat, namun tidak ditemukan pada elasmobranchi.
Korpuskel stannous. Korpuskel stannius berperan dalam regulasi kalsium
pada telestoisebagaimana kelenjar ultimobranchial.korpuskel stannius
adalah benda-benda didalam ginjal telestoi dan didaga muncul sebagai
poliferse dari saluran kencing. Korpuskel stannius berfungsi memelihara
kadar kalsium serum didalam lingkungan kandungan kalsium yang
tinggi.
Kelenjar UltimobranhialPada telestoi, kelenjar ultimobranchial terletak pada septum pemisah
antara rongga abdomen dan sinus venosus, tampak sebagai pita berwarnaputih pada septum. Kelenjar ini serupa dengan paratiroid pada vertebtata
tingkat tinggi, tetapi tidak berupa folikel, melainkan menyebar pada
septum.
Kalsinonin merupakan hormone yang disekresi oleh kelenjar
ultimobranchial. Hormone ini berperan menurunkan kadar kalsium darah.
Beberapa kajian juga menunujukkan bahwa kasitonin dapat melakukan
peranan dalam me,buat ikan mampu menyesuaikan diri terhadap
lingkungan hidromineral yang berubah-ubah.
UrofisisUrofisis, nama lain the caudal neurosekretory system, merupakan
neurosekretori yang terletak pada bagian belakang spinal cord-uropfisis
didapatkan pada species ikan, namun fungsi hormone yang dihasilkan
masih menimbulkan kontrofersi, walaupun secara umum, sekresi urofisis
berhubungan dengan fungsi osmoregulasi, dimana pengaruh terbesarnya
adalah pada ginjal.
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
21/30
Page | 21
Ada empat jenis hormone yang diidentifikasi dari urofisis,yaitu urotensin
I belum diketahui efeknya secra pasti, namun pada vertebrata darat
berperan dalam penurunan tekanan darah. Urotensin II berperan dalamkontraksi otot licin. Urotensis III menstimulasi peningkatan peningkatan
Na+oleh insang dan pelepasan Na
+oleh ginjal. Urotensin IV diduga
adalah arginin vasotocin, tetapi hanya teridentifikasi pada rainbow trout
jepang.
2.6 SISTEM REPRODUKSI
Bandeng memijah secara alami pada tengah malam sampai menjelang pagi.
Pemijahan bandeng berlangsung secara partial yaitu telur yang sudah matang
dikeluarkan, sedang yang belum matang terus berkembang di dalam tubuh untuk
pemijahan berikutnya. Dalam setahun, satu ekor bandeng dapat memijah lebih dari
satu kali. Siklus reproduksi bandeng dimulai dari perkembangan gonad yang
berdasarkan nilai Gonade Somatic Indeks (GSI), diameter telur dan penampakan
histologis gonad terbagi atas muda (immature), berkembang (developing), matang
(mature), siap pijah (gravid) dan salin (spent). Bobot gonad pada fase matang berkisar
10-25 % berat tubuh.
Indikator pemijahan adalah bandeng jantan dan betina beriringan dengan posisi
jantan berada di belakang betina. Pemijahan lebih sering terjadi pada saat pasang
rendah dan fase bulan seperempat. Telur bandeng ditetaskan di perairan sedang
sampai hangat dengan suhu 26
0
sampai 32
0
C dengan salinitas air 29-34 o/oo.Di alam, telur berbentuk bulat dengan diameter 1,10-2,25 mm, tidak memiliki
gelembunglemak,ruang perivitelin sempit, berasal dari hasil pemijahan induk
bandeng di perairan pantai atau relung karang. Telur yang telah dibuahi menetas pada
suhu 27-310
C dalam waktu 25-35 jam setelah pembuahan, kemudian terbawa arus ke
arah pantai (Mahyuddin, K, 2011)
a. Fase perkembangan Ovarium bandeng Fase pertumbuhan I; ovarium masih sangat kecil berwarna transparant. Fase pertumbuhan II; berwarna jernih sampai abu abu atau kemerahan;
butir - butir telur dapat terlihat dengan lup serta panjang ovarium lebih
panjang sedikit daripada rongga bawah.
Fase perkembangan I; berbentuk bulat telur warna kemerahmerahan danmengisi 50% rongga tubuh serta terdapat pembuluh kapiler. Butir butir
telur berwarna serbuk putih jelas terlihat.
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
22/30
Page | 22
Fase perkembangan II; warna jingga kemerahmerahan. Telur berbentukbulat sudah jelas terlihat serta mengisi 60% rongga tubuh.
Fase hamil ; mengisi seluruh rongga bawah dan telur berbentuk bulatjernih.
Fase mijah; telur sudah mudah dikeluarkan dengan tekanan di bagiantelur. Sebagian telur jernih dan hanya sebagian saja yang berbentuk bulat
telur.
Fase mijah salin; ovarium belum kosong sepenuhnya dan tidak ada telurberbentuk bulat telur.
Fase salin; ovarium kosong warna kemerah merahan dan beberapa butirtelah dihisap kembali.
Fase pulih salin; ovarium jernih sampai abuabu kemerahmerahan.b. Fase perkembangan testis bandeng yaitu :
Fase pertumbuhan I; testes kecil berwarna transparan sampai kelabu. Fase pertumbuhan II; testes jernih warna abuabu sampai kemerahan. Fase perkembangan I; testes berbentuk bulat telur, warna kemerahan oleh
pembuluh kapiler dan mengisi setengah bagian rongga tubuh ventral.
Fase perkembangan II; testes berwarna kemerah merahan sampai putihmengisi 60% rongga tubuh bawah.
Fase dewasa; warna putih dan jika perut diurut akan keluar cairan tersebut. Fase mijah; sperma keluar menetes jika perut ditekan. Fase mijah salin; testes sudah kosong. Fase Salin; testes kosong berwarna kemerahmerahan. Fase pulih salin; testes jernih dan berwarna abuabu sampai merah.
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
23/30
Page | 23
2.7 SISTEM OTOT
Sistem muscularis atau sistem otot pada ikan adalah sama dengan sistem otot
pada vertebrata lain. Otot sangat penting bagi kehidupan ikan terutama dalam
pergerakan tubuh, peredaran darah dan aktivitas tubuh. Berdasarkan strukturnya, otot
terbagi atas otot lurik, otot jantung dan otot polos. Selain itu, berdasarkan
pergerakannya otot terbagi atas otot sadar atau voluntary (otot lurik) dan otot tak
sadar atau involuntary (otot polos dan otot jantung).
a. Otot PolosSerabut otot polos lebih sederhana dan kecil dibandingkan dengan serabut otot
lainnya. Serabut ini tumbuh dari mesenkhim embrio. Secara primer berasal dari
mesoderm dengan disertai sel-sel jaringan ikat, kemudian berkembang menjadiotot polos. Kerja otot polos ini disebut involuntary karena kerjanya tidak
dipengaruhi oleh rangsangan otak. Serabut otot polos pada umumnya tersusun
dalam ikatan, tetapi banyak pula yang tersebar. Kontraksi otot ini lambat dan
kerjanya lama. Otot polos antara lain terdapat pada:
Otot polos yang terdapat pada dinding saluran pencernaan, baik yangmelingkar maupun yang memanjang. Otot ini digunakan untuk
menggerakkan makanan (gerakan peristaltik); yang lainnya
ditemukan pada saluran kelenjar pencernaan, kantung urine, trakhea
dan bronkhi dari paru - paru.
Otot polos yang terdapat pada saluran peredaran darah, yaitu uratdaging melingkar berguna untuk mengatur tekanan darah.
Otot polos yang terdapat pada mata yang digunakan dalam mengaturakomodasi dengan menggerakkan lensa mata dan mengatur intensitas
cahaya.
Otot polos yang terdapat pada saluran ekskresi dan reproduksidigunakan dalam menggerakkan produk yang ada di dalamnya.
b. Otot JantungJaringan otot jantung memperlihatkan garis-garis melintang pada serabutnya.
Pada otot ini tidak ada serabut yang terpisah, masing-masing berhubungan satu
sama lainnya. Otot jantung berkontraksi kuat dan terus menerus bekerja, sampai
individu ini mati. Kerja otot jantung ini sifatnya involuntary karena bekerja diluar
rangsangan otak. Secara embriologi, otot jantung merupakan tipe istimewa dari
otot polos, dimana sel-selnya menjadi bersatu seperti syncytium. Otot ini
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
24/30
Page | 24
berwarna merah tua, berbeda dengan otot bergaris yang berkisar antara warna
putih hingga warna merah jambu bergantung pada jenis ikannya. Otot ini disebut
pula sebagai myocardium. Myocardium ini dilapisi oleh selaput pericardium danendocardium.
c. Otot BergarisDisebut otot bergaris karena serabutnya memperlihatkan garis-garis melintang
dengan banyak inti tersebar pada bagian-bagian pinggirnya. Otot ini disebut juga
otot rangka karena melekat pada rangka atau kulit, dan disebut voluntary karena
kerjanya dipengaruhi oleh rangsangan otak. Bila dilihat secara keseluruhan, otot
bergaris pada seluruh tubuh ikan terdiri dari kumpalan blok otot atau urat daging.
Tiap-tiap blok otot dinamakan myotome (pada saat embryo disebut myomer).
Kumpulan otot ini, biasanya diberi nama sesuai dengan pergerakannya atau organ
tempat otot itu melekat, seperti otot penegak sirip punggung, otot penarik sirip
dada.
Sistem kerja otot sadar kebanyakan berfungsi sebagai synergist dan ada pula
yang antagonis. Otot sinergis adalah otot yang bekerja saling menyokong dengan
otot yang lain. Otot antagonis adalah otot yang bekerja saling berlawanan dimana
apabila satu otot melakukan kontraksi maka otot yang lain akan mengendur.
Bagian-bagian besar otot bergaris pada tubuh ikan ada empat, yaitu:
Otot ocolomotor, yang terdapat pada mata dengan jumlah tiga pasang. Otot hypobranchial, terdapat pada dasar pharynx, rahang, hyoid danlengkung insang (berfungsi sebagai pengembang). Otot branchiomeric yang terdapat pada muka, rahang dan lengkung
insang (berfungsi sebagai pengkerut). Otot yang bekerja terhadap
rawan insang pada hiu ialah kelompok otot branchial yang terdiri dari
otot-otot konstriktor, levator dan interakualia.
Otot appendicular yang berfungsi untuk menggerakkan sirip.d. Otot Listrik
Pada beberapa Elasmobranchii dan Teleostei, otot-otot tertentu sudah jauh
berubah atau merupakan modifikasi dari sel-sel otot yang dapat menghasilkan,
menyimpan, dan mengeluarkan muatan listrik. Jumlah ikan yang diketahui
mempunyai organ listrik kira-kira 250 spesies. Ikan yang hidup pada daerah
beriklim sedang mempunyai voltage yang lebih tinggi dari pada ikan yang hidup
pada daerah dingin. Pada umumnya ikan laut mempunyai voltase tinggi dibanding
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
25/30
Page | 25
ikan air tawar, kecuali electric eel (Electrophoros) dan elektric cat
fish(Malapterurus electricus).
2.8 SISTEM SARAF
Ikan menerima rangsang dari lingkungannya melalui organ perasa. Rangsangan
tersebut selanjutnya diteruskan dalam bentuk impuls ke otak. Respon yang diberikan
oleh otak dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku4. Sel-sel saraf mulai
berkembang sejak permulaan stadia embrio dan berasal dari lapisan germinal terluar
(ectoderm). Unit terkecil dari sistem saraf disebut neuron (sel saraf). Setiap neuron
terdiri atas inti dan jaringan (perpanjangan sel). Perpanjangan sel terdiri atas dendrite
(berfungsi sebagai penerima impuls) dan axon (berfungsi sebagai penerus impuls).
Pertemuan antara axon dan dendrite dari sel saraf lainnya disebut synapse. Sistem
saraf pada vertebrata dapat dibedakan atas:
a. Sistem saraf pusat (systema nervorum centrale), disusun oleh otak(encephalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis).
b. Sistem saraf tepi(systema nervorum periphericum), disusun oleh saraf otak(nervi cerebralis) dan saraf spinal (nervi spinalis).
c. Sistem saraf otonom, disusun oleh sistem saraf parasymphatic dan sistemsaraf symphatic.
d. Organ perasa khusus (special sense organs), terdiri atas organ gurat sisi(linea lateralis), hidung, telinga, dan mata.
Jenis-jeni s Saraf
Berdasarkan pada fungsi organ yang dirangsang, saraf dapat digolongkan atas:
Saraf cerebrospinalis, yaitu saraf yang merangsang otot bergaris (striatedmuscle).
Saraf otonom (vegetatif), yaitu saraf yang merangsang jantung (cardiacmuscle), urat daging licin (smooth muscle), dan kelenjar-kelenjar.
Berdasarkan atas fungsi dari rangsang itu sendiri, saraf dapat digolongkan atas:
Saraf sensibel (afferent), yaitu saraf yang meneruskan rangsang dariperifer (sistem saraf tepi) ke pusat (sistem saraf pusat).
Saraf motoris (efferent), yaitu saraf yang meneruskan rangsang dari pusatke perifer.
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
26/30
Page | 26
Saraf penghubung, yaitu saraf yang menghubungkan antara jenis sarafyang satu dengan yang lainnya, misalnya antara saraf sensibel dengan
saraf motoris.
2.8.1. Otak
Otak ikan hanya dapat dilihat jika tulang-tulang pembungkusnya telah dibuka.
Untuk itu maka perlu terlebih dahulu dilakukan pembedahan secara hatihati terhadap
bagian kepala ikan agar otak yang akan diamati dapat terlihat dengan jelas.
Pembuatan preparat otak akan lebih mudah jika menggunakan ikan yang sudah
diawetkan karena otak tersebut telah mengeras. Kepala ikan dipotong tepat pada
bagian tengkuk dengan pisau yang tajam sehingga kepala terlepas dari badan.
Potongan kepala tersebut diletakkan secara tegak dengan mulut terletak di sebelahatas. Kemudian pemotongan dilakukan pada bagian atas kepala tersebut sampai pisau
mencapai daerah sekitar mata. Setelah itu, pisau diarahkan pada bagian pinggir saja
untuk mencegah agar otak tidak teriris. Bagian atas kepala tersebut dikuakkan
sehingga otak ikan akan nampak dari bagian atas (tampak dorsal) (Gambar 80).
Untuk melihat otak dari arah samping (tampak lateral), kepala digunting dari arah
mulut ke belakang secara hati-hati sehingga kepala terbelah dua. Jika bagian kepala
tersebut dikuakkan maka akan terlihatlah otak ikan dari arah samping. Untuk melihat
otak dari arah bawah (tampak ventral) maka otak tersebut harus dikeluarkan dari
rongganya. Pemotongan harus dilakukan secara hati-hati karena harus menggunting
beberapa urat saraf (nervus cerebralis), di antaranya saraf optik (nervus opticus), sarafolfaktori (nervus olfactorius), dan beberapa saraf lainnya.
1. Telencephalon, adalah bagian otak yang paling depan, terdiri atas: Lobus olfactorius, merupakan bagian telencephalon yang paling
anterior.
Tractus olfactorius, merupakan lanjutan dari lobus olfactorius danberfungsi sebagai nervus cerebralis I.
Bulbus olfactorius, merupakan lanjutan dari tractus olfactorius danberakhir sebagai sepasang bola, mempunyai lanjutan sebagai
benang-benang halus yang menuju ke dinding lekuk hidung.
Hemisphaerium cerebri, terdapat di b4agian posterior lobusolfactorius. Bagian dasarnya disebut corpus striatum, sedangkan
bagian atap dan dinding samping disebut pallium.
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
27/30
Page | 27
Diencephalon, terletak di sebelah belakang dari telencephalon bagianventral. Bersama-sama dengan telencephalon termasuk bagian dari
otak muka (prosencephalon). Pada diencephalon terdapat thalamus,hypothalamus, lobus inferior, dan saccus vasculosus.
2. Mesencephalon, merupakan otak bagian tengah dengan organ utama yangtampak menonjol adalah lobus opticus. Lobus opticus berbentuk bulat dan
besar, terletak di sebelah belakang bagian dorsal dari diencephalon. Di bagian
sebelah ventral terletak lobi inferior (bagian dari diencephalon) yang
merupakan tempat melekat hypophyse (hypothalamus). Pada bagian anterior
hypophyse terdapat persilangan dari nervus opticus (nervus cerebralis II) yang
disebut chiasma nervi optici. Selain lobus opticus, pada mesencephalon juga
terdapat torus semicircularis.
3. Metencephalon, disebut juga cerebellum, relatif besar dan terletak dibelakang mesencephalon.
4. Myelencephalon, disebut juga medulla oblongata, melanjutkan diri ke caudalsebagai sumsum tulang belakang (medulla spinalis) yang berjalan di dalamn
canalis vertebralis. Bersama-sama dengan cerebellum, medulla oblongata
termasuk bagian dari otak belakang (rhombexcephalon)
5. Saraf CranialDari otak, terdapat 11 saraf otak (nervi cerebralis) yang menyebar ke organ-
organ sensori tertentu dan otot-otot tertentu. Sebagian besar saraf otak tersebut
berhubungan dengan bagian-bagian kepala, tetapi ada juga yang berhubungandengan bagian-bagian tubuh.
Nervus terminalis (NC 0), saraf kecil yang bergabung dengan NC I,berhubungan dengan otak depan, serabut-serabut sarafnya tersebar
mengelilingi bulbus olfactorius. Fungsinya mungkin meliputi sensori
somati dan sensori khusus.
Nervus olfactorius (NC I), menghubungkan organ olfactorius denganpusat olfactorius otak depan, berfungsi membawa impuls bau-bauan.
Nervus opticus (NC II), menghubungkan retina mata dengan tectumopticum, berfungsi membawa impuls penglihatan.
Nervus oculomotoris (NC III), merupakan saraf motor somatik yangmengatur otot mata musculus obliquus inferior, muculus rectus
superior, musculus rectus inferior, dan musculus rectus internal.
Berhubungan dengan otak mesencephalon.
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
28/30
Page | 28
Nervus trochlearis (NC IV), berhubungan dengan otakmesencephalon, merupakan saraf motor somatik yang menginervasi
otot mata musculus obliquus superior. Nervus trigeminalis (NC V), terbagi atas tiga cabang yaitu nervus
ophthalmicus dan nervus maxillaris (merupakan saraf sensori somatik)
serta nervus mandibularis (saraf sensori somatik dan saraf motor
somatik). Nervus ini menghubungkan bagian kepala dan rahang
dengan medulla oblongata. Fungsinya berkaitan dengan kepekaan
kulit terhadap panas dan sentuhan.
Nervus abducens (NC VI), merupakan saraf motor somatik yangmenghubungkan bagian depan medulla oblongata dengan otot mata
musculus rectus external. Fungsinya berhubungan dengan penarikan
otot penggerak biji mata.
Nervus facialis (NC VII), tersusun atas tiga cabang yaitu nervusophthalmicus superficialis, nervus buccalis, dan nervus
hyomandibularis. Saraf cabang ini berkaitan dengan saluran garis
rusuk (linea lateralis) di atas kepala, penerima rasa pada kepala dan
tubuh, serta penerima rangsangan sentuhan. Berhubungan dengan NC
V dan NC VIII pada medulla oblongata. Saraf ini punya komponen
yang berkaitan dengan sensori somatik, sensori visceral, dan fungsi
motor visceral.
Nervus acousticus (NC VIII), sering dianggap sebagai cabang darinervus acousticofacialis pada ikan, mempunyaifungsi sensori somatik
yang berkaitan dengan telinga bagian dalam.
Nervus glossopharyngeal (NC IX), terdiri dari komponen sensori danmotoris yang melayani bagian insang pertama. Fungsinya berkaitan
dengan garis rusuk, organ pengecap pada pharynx dan otot-otot
insang.
Nervus vagus (NC X), memiliki beberapa percabangan. Cabangsupratemporal dan cabang garis rusuk melayani sistem garis rusuk.
Cabang branchial menuju ke bagian posterior celah insang. Cabang
visceral melayani organ-organ internal. Cabang dorsal recurrent
menginervasi penerima rasa.
-
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
29/30
Page | 29
2.9 OSMOREGULASI
Sistem Osmoregulasi ialah sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik
cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan). Tekananosmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan
perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi
permeabel (proses osmosis).
Osmoregulasi pada ikan air tawar
Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara
osmosis, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan lingkungannya. Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan
garam dari lingkungan ke dalam tubuh. Ginjal akan memompa keluar kelebihan air
sebagai air seni. Ikan air tawar harus selalu menjaga dirinya agar garam tidak melarutdan lolos ke dalam air. Ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan
diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapatmenahan garam-garam tubuh agar
tidak keluar dan sekaligus memompa air senisebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari
badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosaakan diserap kembali pada tubuli
proximallis dan garam-garam diserap kembali padatubuli distal. Dinding tubuli ginjal
bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus) terhadap air.
Ikan mempertahankan keseimbangannya dengan tidak banyak minum air,
kulitnya diliputi mucus, melakukan osmosis lewat insang, produksi urinnya encer,
dan memompa garam melalui sel-sel khusus pada insang. Secara umum kulit ikan
merupakan lapisan kedap, sehingga garam di dalam tubuhnya tidak mudah bocorkedalam air. Satu-satunya bagian ikan yang berinteraksi dengan air adalah insang.
http://4.bp.blogspot.com/-rPb__yS7a0Q/T3AElpWcqXI/AAAAAAAAABw/SdyKu1-_DZo/s1600/0s+air+twar.jpg -
7/22/2019 makalah fisiologi ikan bandeng
30/30
Osmoregulasi pada ikan air Laut
Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi. Ikan air laut
memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air laut cenderung
untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis melalui kulit.
Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk
mengatasi kehilangan air, ikan minumair laut sebanyak-banyaknya. Dengan
demikian berarti pula kandungan garam akan meningkat dalam cairan tubuh. Organ
dalam tubuh ikan menyerap ion-ion garam seperti Na+, K
+dan Cl
-, serta air masuk ke
dalam darah dan selanjutnya disirkulasi. Kemudian insang ikan akan mengeluarkan
kembali ion-ion tersebut dari darah ke lingkungan luar. Karena ikan laut dipaksa oleh
kondisi osmotik untuk mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit
dibandingkan dengan ikan air tawar. Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai penahan
air. Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecildaripada ikan air tawar.
Tabel Perbedaan sistem osmoregulasi ikan air tawar dan ikan laut
Ikan Air Tawar Ikan air Laut
sedikit minum air banyak minum air
pengeluaran urine banyak, encer pengeluaran urine sedikit, pekat
mempertahankan garam dalam tubuh aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya
http://3.bp.blogspot.com/-sfUMCHneEZI/T3AEwkfnO2I/AAAAAAAAAB4/blglvkBIbpY/s1600/osmo+i.laut.jpg
top related