makalah etika kenakalan remaja

Post on 20-Dec-2015

79 Views

Category:

Documents

19 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

etika

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kenakalan remaja bukanlah merupakan suatu masalah yang baru

muncul kepermukaan, tetapi masalah ini sudah ada sejak berabad-abad yang

lampau dan menjadi persoalan yang aktual hampir di semua negara-negara di

dunia, termasuk di Indonesia, dan masalah ini bukan hanya terjadi di wilayah

perkotaan bahkan sekarang sampai ke wilayah pedesaan.

Remaja adalah usia yang dipenuhi dengan semangat yang sangat

tinggi tetapi adakalanya semangat tersebut mengarah ke yang bersifat negatif

sehingga sering disebut dengan kenakalan remaja. Ada banyak contoh

kenakalan remaja terutama saat ini dimana kenakalan remaja tersebut sangat

banyak di pengaruhi oleh faktor - faktor eksternal.

Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Remaja

yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi

menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku

mereka cenderung merosot.

Berdasarkan pada kenyataan ini, sangat dituntut peranan keluarga

ataupun orang tua untuk mengarahkan anak-anak remaja, sehingga tidak

terjerumus kenakalan remaja. Disamping itu masyarakat juga harus turut

berpartisipasi untuk mencegah timbulnya kenakalan remaja karena adalah

kewajiban setiap orang untuk ikut berpikir dan bertindak mengarahkan

kehidupan para remaja untuk menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan

negara. Dalam hal ini turut pula peranan pihak kepolisian sebagai salah satu

instansi yang paling berwenang dalam mengatasi dan mengantisipasi

kenakalan remaja.

1

B. Rumusan Masalah

- Apa itu Kenakalan Remaja ?

- Apa saja yang menjadi Faktor-faktor Penyebab Kenakalan remaja?

- Apa saja jenis-jenis kenalan remaja?

- Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan orangtua dalam

menanggulangi kenakalan remaja?

C. Tujuan

- Untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja

- Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi kenakalan

remaja

- Untuk mengetahui jenis-jenis kenakalan yang dilakukan oleh remaja

- Mengetahui usaha-usaha yang dilakukan orangtua dalam

menanggulangi kenakalan remaja.

2

BAB II

PEMBAHASAN

Kenakalan remaja  meliputi semua perilaku yang menyimpang dari

norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan

merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan

sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia

tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum

cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transis.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Romli Atmasasmita ( 1983 :23 )

bahwa : “Kenakalan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang anak yang

dianggap bertentangan dengan ketentuan-ketentuan hukum yang bcrlaku di suatu

negara yang oleh masyarakat itu sendiri dirasakan serta ditafsirkan sebagai

perbuatan tercela”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kenakalan

merupakan suatu pengertian yang memuat segi-segi juridis maupun segi-segi

sosiologis. Selanjutnya pengertian remaja dikemukakan oleh Zakiah Daradjat

(1974:35) adalah: “Remaja adalah usia transisi. Seseorang individu telah

meninggalkan usia kanak-kanak yang lemah dan penuh ketergantungan, akan

tetapi belum mampu ke usia yang kuat dan penuh tanggung jawab, baik terhadap

dirinya maupun terhadap masyarakat. Banyaknya masa transisi ini tergantung

kepada keadaan dan tingkat sosial masyarakat dimana dia hidup. Semakin maju

masyarakat semakin panjang usia remaja karena ia harus mempersiapkan diri

untuk menyesuaikan dalam masyarakat yang banyak syarat dan tuntutannya”.

Kenakalan Remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang

melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia

remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa. Juvenile berasal dari bahasa

Latin “Juvenilus”, artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa

3

remaja. Delinquent berasal dari kata Latin “delinquere” yang berarti terabaikan,

mengabaikan, yang kemudian diperluas lagi maknanya menjadi jahat.

Sedangkan Menurut Paul Moedikdo,SH kenakalan remaja  adalah : 

1. Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi

anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum

pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya. 

2. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk

menimbulkan keonaran dalam masyarakat.

3. Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.

Faktor – faktor Kenakalan Remaja

Faktor internal:

1. Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja

memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama,

terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,

tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja

gagal mencapai masa integrasi kedua.

2. Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan

membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak

dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi

mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut,

namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku

sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:

1. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar

anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa

4

memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di

keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan

pendidikan agama, kurangnya pengawasan dari orang tua atau

penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya

kenakalan remaja.

2. Teman sebaya yang kurang baik dan pergaulan dengan teman yang

tidak sebaya.

3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

4. Peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif

Jenis – jenis Kenakalan Remaja

Seperti yang sudah diuraikan diatas, maka kenakalan remaja yang

dimaksud di sini adalah perilaku yang menyimpang dari atau melanggar

hukum. Jensen (1985), membagi kenakalan remaja ini dalam 4 jenis yaitu:

1. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain;

perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan dan lain- lain.

2. Kenakalan yang menimbulkan korban materi; perusakan, pencurian,

pencopetan, pemerasan dan lain- lain.

3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban difihak orang lain;

pelacuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Di Indonesia

mungkin dapat juga dimasukkan hubungan seks sebelum menikah

dalam jenis ini.

4. Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak

sebagai pelajar dengan membolos, melanggar disiplin sekolah.

Mengingkari status orang tua dengan cara minggat dari rumah atau

membantah perintah mereka dan sebagainya. Pada usia mereka, perilaku-

perilaku mereka memang belum melanggar hukum dalam arti yang

sesungguhnya karena yang dilanggar adalah status-status dalam lingkungan

5

primer (keluarga) dan sekunder (sekolah) yang memang tidak diatur oleh

hukum secara terinci. Akan tetapi kalau kelak remaja ini dewasa, pelanggaran

status ini dapat dilakukannya terhadap atasannya di kantor atau petugas

hukum di masyarakat. Karena itulah pelanggaran status ini oleh Jensen

digolongkan juga sebagai kenakalan dan bukan sekedar perilaku

menyimpang.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dan

mengatasi kenakalan remaja

Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam menanggulangi

kenakalan remaja adalah :

- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.

- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya:

kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih

sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati

batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia

dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan

hal yang sudah melewati batas tersebut.

- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda

umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita

membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya

dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa

terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.

- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti

tv, internet, radio, handphone, dll.

- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat

anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.

6

- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti

beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman

kepercayaannya.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa

dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa

mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah

melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil

memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point

pertama.

3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta

keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.

4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua

memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus

bergaul.

7

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kenakalan remaja  meliputi semua perilaku yang menyimpang dari

norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut

akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Kenakalan

remaja adalah perbuatan diluar kewajaran dan keluar dari norma-norma

agama dan masyarakat.

Ada banyak contoh kenakalan remaja terutama saat ini dimana

kenakalan remaja tersebut sangat banyak di pengaruhi oleh faktor - faktor

eksternal. Selain dari faktor eksternal, kenakalan remaja juga dipengaruhi

oleh faktor internal, yang datang dari diri sendiri.

Peran keluarga ataupun orang tua untuk mengarahkan anak-anak

remaja sangat penting, sehingga tidak terjerumus kenakalan remaja.

Disamping itu masyarakat juga harus turut berpartisipasi untuk mencegah

timbulnya kenakalan remaja karena adalah kewajiban setiap orang untuk ikut

berpikir dan bertindak mengarahkan kehidupan para remaja untuk menjadi

orang yang berguna bagi bangsa dan negara.

B. Saran

Perlu adanya tindakan-tindakan baik dari orang tua, sekolah dan dari

pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia agar tidak

terjerumus pada kenakalan remaja.  Perlunya penanaman nilai moral,

pendidikan dan nilai religious pada diri seorang remaja.

8

DAFTAR PUSTAKA

http://masrifatinanani.student.umm.ac.id/2010/07/29/latar-belakang-kenakalan-

remaja/

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2134634-macam-macam-

kenakalan-remaja/#ixzz285YffJ8s

http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/09/contoh-kenakalan-remaja.html

http://belajarpsikologi.com 

9

top related