makalaah kegiatan pokok puskesmas

Post on 24-Jul-2015

190 Views

Category:

Documents

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

6. Upaya Pengobatan Dasar

Upaya pengobatan di Puskesmas adalah segala bentuk pelayanan pengobatan yang

diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit atau gejala-gejalanya,

dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara dan teknologi yang khusus untuk

keperluan tersebut.

Tujuan Upaya pengobatan diantaranya :

a.    Umum : meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di

Indonesia

b.    Khusus :

1.    Terhentinya proses perjalanan penyakit yang diderita seseorang.

2.    Berkurangnya penderitaan karena sakit.

3.    Tercegahnya dan berkurangnya kecacatan.

4.    Merujuk penderita ke fasilitas diagnose dan pelayanan yang lebih canggih bila

perlu.

Kegiatannya mencakup :

a.    Melakukan diagnose sedini mungkin melalui :

b.    Melaksanakan tindakan pengobatan

c.    Melakukan rujukan bila dipandang perlu

Program ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu,

keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan

kesehatan rumah tangga, dan kosmetika.

Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:

1)    Peningkatan ketersediaan dan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan

diseluruh Puskesmas dan jaringannya.

2)    Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan.

3)    Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan

4)    terutama untuk penduduk miskin.

5)    Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit.

Upaya-upaya kesehatan yang dilakukan diantaranya :

1)    Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar.

2)    Melaksanakan peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, termasuk

pelayanan kesehatan terhadap keluarga miskin.

Bentuk Kegiatan

1. Rawat Jalan Poli Umum

Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang diberikan di unit pelaksanaan

fungsional rawat jalan yang terdiri dari Poliklinik Umum dan Poliklinik Spesialis

serta Unit Gawat Darurat (Keputusan Menkes No.66/Menkes/SK/l 1/1987).

Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi,

diagnosis, pengobatan dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal dirawat inap

(DPD Kabupaten Sukoharjo, 2000). Pelayanan rawat jalan mempunyai dua aspek

penting yang berkaitan dengan kepuasan pasien, yaitu manusia dan alat. Aspek

manusia merupakan tenaga yang melaksanakan pelayanan rawat jalan, karena itu

untuk dapat memuaskan pasien diperlukan petugas yang bukan hanya dapat

melaksanakan prosedur kerja dengan baik, tetapi juga ramah, sopan, simpatik, penuh

pengertian dan terampil.

Pada dasarnya kegiatan usaha pengobatan jalan yang dilakukan di Puskesmas

ditujukan kepada 4 jenis sasaran, yaitu:

a. Untuk orang yang sehat, yakni untuk memenuhi permintaan pemeriksaan kesehatan

ataupun dalam rangka mendeteksi kelainan sedini mungkin.

b. Untuk orang yang khawatir akan kesehatannya seperti misalnya melayani

permintaan pemeriksaan kesehatan bagi mereka yang merasa mengalami kelainan

pada dirinya.

c. Untuk orang yang sakit, yakni mendiagnosa penyakit dan mengobati penyakit yang

diderita.

d. Untuk orang yang sakit berat, yakni mendiagnosa penyakit, mengobati sepanjang

kemampuan dan jika ternyata tidak mampu, merujuk ke fasilitas lain yang lebih

mampu.

2. Rawat jalan poli gigi

Berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pelayanan

kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan

penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi yang

dilakukan terpadu, terintegrasi, berkesinambungan, dan dilaksanakan melalui

pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, dan

usaha kesehatan gigi sekolah.

Berdasarkan indikator Indonesia Sehat 2010, satu dokter gigi idealnya melayani

9.000 orang. Dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini 234.181.400 orang, berarti

dibutuhkan sekitar 26.000 dokter gigi. Sampai tahun 2010 jumlah dokter gigi yang

telah teregistrasi 21.691 orang, sebanyak 20.158 di antaranya dokter gigi umum dan

1.533 dokter gigi spesialis.

Dengan rasio dokter gigi dan penduduk saat ini 8:100.000, sementara target 2010

adalah 11:100.000, kita masih kekurangan 4.064 orang dokter gigi untuk

memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Bahkan, di negara maju rasio

dokter gigi sudah mencapai 1:5.000 orang.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi penduduk yang

mempunyai masalah gigi-mulut 23,4 persen, prevalensi penduduk yang kehilangan

seluruh gigi aslinya 1,6 persen, dan prevalensi nasional karies aktif 43,4 persen.

Adapun prevalensi penduduk dengan masalah gigi-mulut dan menerima perawatan

atau pengobatan dari tenaga kesehatan gigi 29,6 persen.

3. Puskesmas keliling

Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang

dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda empat atau perahu bermotor dan

peralatan kesehatan, peralatan komunikasi, serta sejumlah tenaga dari puskesmas.

Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan

kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh

pelayanan kesehatan. sejumlah tenaga dari puskesmas.

Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan

kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh

pelayanan kesehatan. Kegiatan puskesmas keliling adalah sebagai berikut:

a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil atau daerah

yang tidak atau sulit dijangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas pembantu

dengan frekuensi empat kali dalam seminggu, atau disesuaikan dengan kondisi

geografis setiap puskesmas.

b. Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa (KLB).

c. Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi pasien rujukan bagi kasus darurat.

d. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audiovisual.

4. Rawat inap

Puskesmas perawatan atau puskesmas rawat inap adalah puskesmas yang diberi

tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien gawat darurat, baik berupa

tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara.

A. Sasaran Atau Target Upaya Pengobatan

NoUpaya Pengobatan dan pemulihan Sasaran

A.

B.

Pengobatan dan Perawatan

1. Kunjungan Rawat Jalan Umum

2. Kunjungan Rawat Jalan Gigi

Pemeriksaan laborotarium

1. Pemeriksaa Hameoglobin pada Ibu

2. Pemeriksaan darah trombosit tersangka

DBD

3. Pemeriksaan darah malaria

4. Pemeriksaan tes kehamilan

5. Pemeriksaan sputum TB

6. Pemeriksaan protein pada ibu hamil

8% x Jml penduduk x 5

kunjungan : 16565

10% x kunjungan : 1657

1,1 x Jml bayi 750

450

12

400

13/ 1000x Jml penduduk

538 100

Efendi, ferry dkk. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik

dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

http://puskesmasjuwana.wordpress.com/2012/01/09/peranan-kesehatan-gigi-dalam-

mendukung-tercapainya-tujuan-mdgs-millenium-develompent-goals-tahun-2015/

#more-249

Departemen Kesehatan RI. 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid III. Jakarta : Depkes RI

top related