makala h
Post on 29-Nov-2015
20 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Tugas
Makalah Manajemen Keperawatan
”Supervisi”
Oleh kelompok :
Ahmad fanani ( 2010.01.073)
Haqqul yaqin ( 2010.01.086 )
Ririn nur aini ( 2010.01.108)
Halimatus S ( 2010.01.084 )
M.yudi rahman ( 2010.01.102)
M.lutfi isnaini ( 2010.01.098 )
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY
ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGGO
2013
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Supervisi dan evaluasi merupakan bagian yang penting
dalam manajemen serta keseluruhan tanggung jawab pemimpin.
Pemahaman ini juga ada dalam manajemen keperawatan. Untuk
mengelola asuhan keperawatan dibutuhkan kemampuan
manajemen dari Perawat profesional. Oleh karena itu sebagai
seorang manajer keperawatan atau sebagai Perawat profesional
diharapkan mempunyai kemampuan dalam supervisi dan
evaluasi.
Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing
pengarahan (dalam fungsi manajemen yang berperan untuk
mempertahankan agar segalam kegiatan yang telah diprogram
dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Supervisi secara
langsung memungkinkan manajer keperawatan menemukan
berbagai hambatan/permasalahan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan di ruangan dengan mencoba memandang secara
menyeluruh faktor-faktor yang mempengaruhi dan bersama
dengan staf keperawatan untuk mencari jalan pemecahannya.
Sukar seorang manajer keperawatan untuk
mempertahankan mutu asuhan keperawatan tanpa melakukan
supervisi, karena masalah –masalah yang terjadi di unit
keperawatan tidak seluruhnya dapat diketahui oleh manajer
keperawatan melalui informasi yang diberikan oleh staf
keperawatan yang mungkin sangat terbatas tanpa melakukan
supervisi keperawatan
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian supervise ?
1.2.2. Apa tujuan supervise
1.2.3. Apa fungsi dari supervise ?
1.2.4. Apa prinsip dari supervise ?
2
1.2.5. Apa karakteristik dari supervise ?
1.2.6. Apa yang menjadi sasaran supervise ?
1.2.7. Apa yang menjadi kompetensi supervise ?
1.2.8. Apa langkah langkah yang di lakukan supervise ?
1.2.9. Apa peran supervisor dan fungsi supervise dalam
keperawatan ?
1.2.10.Siapa saja yang termasuk supervisor keperawatan ?
1.2.11.Teknik apa saja yang dilakukan supervise ?
1.2.12.Apa kegiatan supervise ?
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Setelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami tentang supervise dari segi
definisi ,sasaran,tujuan,kompetensi,fungsi,prinsip,karakteristik,langka
h – langkah dan peransupervisi.
1.3.2. Tujuan khusus
1. Setelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami pengertian supervise
2. Setelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami tujuan supervise
3. Setelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami fungsi supervise
4. etelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami prinsip supervise
5. Setelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami karakteristik apa pengertian
supervise
6. Setelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami sasaran dari supervise
7. Setelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami kompetensi supervise
8. Setelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami langkah – langkah supervise
9. Setelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami fungsi supervisor
keperawatan
3
10. Setelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami siapa saja yang termasuk dalam
supervisor
11. Setelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami yang dilakukan supervise
12. Setelah makalah ini disusun, diharapkan bagi penyusun dan
pembaca, dapat memahami kegiatan supervise
1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi mahasiswa
Manfaat makalah ini bagi mahasiswa, baik penyusun maupun
pembaca adalah untuk menambah wawasan terhadap supervisor.
1.4.2. Bagi institusi
Makalah ini bagi institusi pendidikan kesehatan adalah untuk
mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa sebagai peserta didik
dalam menelaah suatu fenomena kesehatan yang spesifik terhadap
menejemen supervisor
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Supervisi
Supervisi mempunyai pengertian yang sangat luas, yaitu
meliputi segala bantuan dari pemimpin/penanggung jawab
keperawatan yang tertuju untuk perkembangan para perawat
dan staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan.
Kegiatan supervisi semacam ini adalah merupakan dorongan,
bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan
kecakapan para perawat. Prajudi Atmosudiro (1982)
Supervisi diartikan sebagai pengamatan atau pengawasan
secara langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya
rutin. Swansburg (1999)
Supervisi adalah suatu proses kemudahan sumber-sumber
yang diperlukan untuk penyelesaian tugas-tugasnya.Thora Kron
(1987)
Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan,
membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong,
memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara terus
menerus pada setiap perawat dengan sabar, adil serta bijaksana
sehingga setiap perawat dapat memberikan asuhan
keperawatan dengan baik, terampil, aman, cepat dan tepat
secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan dari perawat.
5
Supervisi mengandung pengertian yang lebih demokratis.
Dalam pelaksanaannya supervisi bukan hanya mengawasi
apakah seluruh staf keperawatan menjalankan tugasnya dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan instruksi atau ketentuan yang
telah digariskan, tetapi juga bersama para perawat bagaimanan
memperbaiki proses keperawatan yang sedang berlangsung. Jadi
dalam kegiatan supervisi seluruh staf keperawatan bukan
sebagai pelaksanan pasif, melainkan diperlukan sebagai patner
kerja yang memiliki ide-ide, pendapat dan pengalaman yang
perlu didengar, dihargai dan diikutsertakan dalam usaha-usaha
perbaikan proses keperawatan. Dengan demikian supervisi
diartikan sebagai suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan
untuk membantu para tenaga keperawatan dan staf lainnya
dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Supervisor harus mengusahakan seoptimal mungkin
kondisi kerja yang nyaman. Ini tidak hanya meliputi lingkungan
fisik, tetapi juga suasana kerja diantara para tenaga
keperawatan dan tenaga lainnya. Juga meliputi jumlah
persediaan dan kelayakan peralatan agar memudahkan
pelaksanaan tugas. Lingkungan yang sehat bila dapat
memberikan rasa bebas dan keinginan untuk bekerja lebih baik.
Supervisor juga mengusahakan semangat kebersamaan dengan
lebih menekankan “kita” daripada “saya”.
Pada suatu saat supervisor akan memerlukan bantuan
dalam mengambil keputusan melalui pengamalan dalam tugas
untuk menemukan metoda yang lebih baik guna melaksankan
pendelegasian tugas dalam kelompok kerja, tentu memerlukan
dukungan dari anggota kelompok. Walaupun supervisor
memperhatikan kondisi dan hasil kerja, tetapi perhatian utama
ialah manusianya, untuk itu harus mengenal tiap individu dan
mampu merangsang agar tiap pelaksana mau meningkatkan diri.
Salah satu tujuan utama dari supervisi adalah orientasi, latihan
dan bimbingan individu, berdasarkan kebutuhan individu dan
mengarah pada pemanfaatan kemampuan dan pengembangan
ketrampilan yang baru.
6
Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor membuat suatu
keputusan tentang suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan,
kemudian siapa yang akan melaksanakan. Untuk itu supervisor
perlu memberikan penjelasan dalam bentuk arahan kepada para
pelaksana.
2.2 Sasaran Supervisi
Sasaran yang harus dicapai dalam supervisi adalah sebagai
berikut :
1. Pelaksanan tugas sesuai dengan pola
2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana
3. Staf yang berkualitas dapat dikembangkan secara
kontinue/sistematis
4. Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis.
5. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang
6. Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan
objek/rational
7. Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan kekuasaan,
kedudukan dan Keuangan.
2.3 Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan secara
langsung sehingga dengan bantuan tersebut bawahan akan memiliki bekal yang
cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang baik.
Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang
nyaman, ini tidak hanya meliputi lingkungan fisik, tetapi juga
suasana kerja diantaranya para tenaga keperawatan dan tenaga
lainnya , juga meliputi jumlah persediaan dan kelayakan
perawatan agar memudahkan pelaksanaan tugas. Oleh karena
itu tujuan supervisi adalah :
1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar
menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi sebagai
staf dan pelaksana asuhan keperawatan.
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan.
7
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan
pelayananan pada klien dan keluarga yang berfokus pada
kebutuhan, ketrampilan dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas
2.4 Kompetensi
Seorang supervisor harus memiliki kemampuan dalam :
1. Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas,
sehingga dapat dimengerti oleh staf dan pelaksana
keperawatan.
2. Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada
staf/pelaksana keperawatan
3. Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja
staf dan pelaskanaan keperawatan
4. Proses kelompok (dinamika kelompok)
5. Memberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh
staf dan pelaksanaan keperawatan
6. .Melakukan penilaian terhadap penampilan kinerja perawat
7. Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan lebih
baik.
2.5 . Fungsi
1. Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk
mengatur dan mengorganisir proses pemberian pelayanan
keperawatan yang menyangkut pelaksanaan kebijakan
pelayanan keperawatan tentang standar asuhan yang
telah disepakati.
2. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam
memperbaiki factor-factor yang mempengaruhi proses
pemberian pelayanan asuhan keperawatan.
3. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah
mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong ke arah
peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
4. Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi
support (supporting) dan mangajak untuk diikutsertakan
(sharing).
8
2.6 Prinsip
Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan adalah :
a) Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi
b) Kegiatan yang direncanakan secara matang
c) Bersifat edukatif, supporting dan informal
d) Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan
keperawatan
e) Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara
supervisor dan staf dan pelaksana keperawatan.
f) Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
g) Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat
mengembangkan kelebihan masing-masing
h) .Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri
disesuaikan dengan kebutuhan.
i) Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
2.7 Karakteristik
Dalam keperawatan, supervisi yang baik apabila memiliki
karekteristik :
1. Mencerminkan kegiatan asuhan keprawatan yang
sesungguhnya
2. Mencerminkan pola organisasi/struktur organisasi
keperawatan yang ada
3. Kegiatan yang berkesinambungan yang teratur atau
berkala
4. Dilaksanakan oleh atasan langsung (Kepala unit/Kepala
Ruangan atau penanggung jawab yang ditunjuk).
5. Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan dan peningkatan
kualitas asuhan keperawatan.
2.8 Langkah Langkah
1. Pra supervise
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b. Supervisor menetapkan tujuan
2. Supervisi
9
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat
ukur atau instrumen yang telah disiapkan.
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan
pembinaan.
c. Supervisor memanggil Perawat Primer dan Perawat
Associste untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi
permasalahan.
d. Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
e. Supervisor melakukan tanya jawab dengan Perawat
Primer dan Perawat Associate
f. Supervisor memberikan masukan dan solusi pada
Perawat Primer dan Perawat Associate
g. Supervisor memberikan reinforcement pada Perawat
Primer dan Perawat Associate
2.9 Peran Supervisor Dan Fungsi Supervisi Keperawatan
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah
mempertahankan keseimbangan pelayanan keperawatan dan
manajemen sumber daya yang tersedia.
1. Manajemen pelayanan keperawatan.
Tanggung jawab supervisor adalah
a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek
keperawatan
b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan
yang diberikan.
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang
mengatur pelayanan keperawatan, kerjasama dengan
tenaga kesehatan lain yang terkait.
2. Manajemen anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu
perencanaan, dan pengembangan. Supervisor berperan
dalam :
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan
dengan dana tahunan yg tersedia, mengembangkan
tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan RS.
b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk
perencanaan anggaran keperawatan.
10
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang
dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak
dapat terjadi begitu saja, tetapi memerlukan praktek
dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan dengan
tepat. Kegegalan supervisi dapat menimbulkan
kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.
2.10 Teknik Supervisi
1) Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok,
yaitu :
a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai
pembanding untuk menetapkan pencapaian.
c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan
mempertahankan kualitas asuhan.
2) Area Supervisi.
a. Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
b. Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan
standar.
c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya
kejujuran, empati
3) Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, Yaitu:
a. Langsung.
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan
yang sedang berlangsung, dimana supervisor dapat
terlibat dalam kegiatan, feed back dan
perbaikan.Adapun prosesnya adalah:
Perawat pelaksana melakukan secara mandiri
suatu tindakan keperawatan didampingi oleh
supervisor.
Selama proses, supervisor dapat memberi
dukungan, reinforcement dan petunjuk.
Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana
melakukan diskusi yang bertujuan untuk
menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki
11
yang masih kurang. Reinforcement pada aspek
yang positif sangat penting dilakukan oleh
supervisor.
b. Supervisi secara tidak langsung :
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis
maupun lisan. Supervisor tidak melihat langsung apa
yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi
kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara
tertulis.
2.11 Kegiatan
Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan,
pengawasan atau penilikan. Supervisi masih serumpun dengan inspeksi,
pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan
oleh atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada
dibawahnya. Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa dalam arti
melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur.
Inspektur dalam hal ini mengadakan :
1. Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya
2. Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan/digariskan
3. Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak
4. Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
5. Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik
Pemeriksaan artinya melihat apa yg terjadi dlm kegiatan sedangkan
Pengawasan adalah Melihat apa yg positif & negatif. Adapun Supervisi juga
merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi.
Kegiatan supervisi bukan mencari - cari kesalahan tetapi lebih banyak
mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi
dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat
diberitahu bagian yang perlu diperbaiki. Supervisi dilakukan untuk melihat bagian
mana dari kegiatan sekolah yg masih negatif untuk diupayakan menjadi positif, &
melihat mana yang sudah positif untuk ditingkatkan menjadi lebih positif lagi dan
yang terpenting adalah pembinaannya
2.12. Supervisor Keperawatan
12
Yang termasuk supervisor keperawatan adalah:
Kepala ruangan, kepala ruangan bertanggung jawab dalam
supervisi pelayanan keperawatan diunit kerjanya. Kepala rungan
merupakan ujung tombak penentu tercapai tidaknya tujuan
pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan dan
pendokumentasian di unit kerjanya.
1. Pengawas Keperawatan, beberapa ruangan atau unit
pelayanan berada di bawah satu instalasi, pengawas
perawatan bertanggung jawab dalam melakukan supervisi
pada areanya yaitu beberapa kepala ruangan yang berada
dalam satu instalasi tertentu, misalnya instalasi rawat inap,
instalasi rawat jalan dan lain-lain.
2. Kepala seksi, beberapa instansi digabung dibawah satu
pengawasan kepala seksi. Kepala seksi mengawasi pengawas
keperawatan dalam melaksanakan tugas secara langsung dan
seluruh perawat secara tidak langsung.
3. Kepala Bidang keperawatan, Kabid Keperawatan bertanggung
jawab untuk melakukan supervisi kepada kepala seksi secara
langsung dan semua perawat secara tidak langsung.
Dengan demikian supervisi berikatan dengan struktur
organisasi yang menggambarkan garis tanggung jawab, siapa
yang menjadi supervisor dan siapa yang disupervisi.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Kasus
Ners.Alisa baru mendapatkan promosi sebagai kepala ruangan
penyakit dalam di Rsu Dr.Wiro sableng. Kualifikasi pendidikan perawat
diruangan yang ns.Alisa pimpin adalah 20% SPK,80%D3 keperawatan. Lama
kerja perawat adalah <6tahun(25%) , 6-10thn(30%),dan >10thn(45%). Insiden
dekubitus (4%),flebitis (5%) inos(6%) dan pasien jatuh (3%). Angket
kepuasan diri pasien yang pulang menunjukkan 70% puas & angket kepuasan
kerja perawat 75% puas. Metode penugasan saat ini adalah fungsional. Setiap
perawat mendapat intensif sama tiap bulan di luar gaji pokok. Ners alisa
mendapatkan tugas dari kepala bidang keperawatan untuk membenahi
manajemen asuhan keperawatan dan program patient safety di ruangannya.
13
Apa yang harus di supervise dari keadaan ruangan penyakit dalam Rsu.
Dr.Wiro Sableng?
3.2 Data yang di dapat dari kasus
1. Ns.Alisa baru mendapat promosi sebagai kepela ruangan penyakit
dalam di RSU Dr.Wiro Sableng
2. Kualitas pendidikan yang Ns.Alisa pimpin SPK=20%,D3=80%,
3. Lama kerja perawat adalah <6tahun(25%) , 6-10thn(30%),dan
>10thn(45%).
4. Insiden dekubitus (4%),flebitis (5%) inos(6%) dan pasien jatuh
(3%)
5. Angket kepuasaan diri pasien yang pulang menunjukkan 70%puas
& angket kepuasan kerja perawat 75%puas.
6. Metode penugasan adalah fungsional.
7. Setiap perawat mendapat intensif sama tiap bulan di luar gaji
pokok.
8. Ns.Alisa mendapat tugas dari kepala bidang keperawatan untuk
membenahi manajemen askep dan program patient safety di
ruangannya.
9. Apa yang harus di supervise dari keadaan ruangan penyakit dalam
Rsu. Dr.Wiro Sableng
3.3 Penyelesaian
1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan
a. Mengubah menajemen ruanagn dari fungsional ke
metode tim primer
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
a. Pelatihan jangka pendek : semua perawat baik primer
maupun pelaksana ,mengikuti pelatihan khusus ,
b. Jangka panjang : memberikan izin study .
c. Membutuhkan tenaga kerja baru baik dari D3 / S1 – kep
.
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar
menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi sebagai
staf dan pelaksana asuhan keperawatan.
14
a. Pada saat melakukan middle ,pre conference ,post
conferment di berikan tentang melaksanakan tugas –
tugasnya .
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan.
a. Semua perawat dilatih / di anjurkan membuat askep .
b. Menyediakan format askep ( siap centang )
5. Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun
lisan.
6. pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Supervisi masih serumpun
dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti
kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas,
pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Inspeksi : inspectie
(belanda) yang artinya memeriksa dalam arti melihat untuk mencari
kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam
hal ini mengadakan :
a. Controlling : `memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana
mestinya.
b. Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang
telah ditetapkan/digariskan.
c. Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan
sepihak
d. Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis.
e. Demonstration : memperlihatkan bagaimana member keperawatn
yang baik
Implementasi:
1. Memeriksa apakah perawat menjalankan tugas
sebagai mana mestinya .
2. Memeriksa setiap tindakan yang di lakukan oleh
masing – masing perawat,apakah sudah sesuai
dengan SOP
3. Menilai ( coment ) apakah tindakannya sudah benar
atau salah:bila memang benar berikan pujian /
memang penghargaan( iya itu bangus sekali),dan
kalau memang salah perlu di luruskan.
4. Member pembenaran .
15
5. Mencontohkan tindakan yang benar,sesuai SOP.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Supervisi diartikan sebagai pengamatan atau
pengawasan secara langsung terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang sifatnya rutinSasaran yang harus dicapai
dalam supervisi adalah sebagai berikut :Pelaksanan tugas
sesuai dengan pola,Struktur dan hirarki sesuai dengan
rencana ,Staf yang berkualitas dapat dikembangkan secara
kontinue/sistematis,Penggunaan alat yang efektif dan
ekonomis,Sistem dan prosedur yang tidak
menyimpang,Pembagian tugas, wewenang ada
pertimbangan objek/rational,Tidak terjadi
penyimpangan/penyelewengan kekuasaan, kedudukan dan
keuangan. Tujuan supervisi adalah memberikan bantuan kepada
bawahan secara langsung sehingga dengan bantuan tersebut bawahan akan
memiliki bekal yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau
pekerjaan dengan hasil yang baik. Dalam keperawatan fungsi
16
supervisi adalah untuk mengatur dan mengorganisir
proses pemberian pelayanan keperawatan yang
menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan
keperawatan tentang standar asuhan yang telah
disepakati.beberapa kegiatan supervise itu antara
lain :Controlling ,Correcting ,Judging ,Directing,Demonstration.
4.2 Saran
17
top related