liquid penetrant test
Post on 06-Jan-2016
591 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
UJI CAIRAN PENETRAN
Pendahuluan
Liquid Penetrant Test (PT ) : Metoda uji yang mampu mendeteksi cacat terbuka pada permukaan suatu bahan atau komponen baik dari raw material maupun lasan.
Syarat supaya bisa dideteksi oleh Dye Penetrant Test : Cacat atau Discontinuity harus OPEN TO THE SURFACE
Jenis Material yang dapat di uji dengan DPT
• Ferros• Polimer• Ceramic• Non Ferros Etc
Penetrant Test bekerja berdasarkan fungsi dari gaya kapilaritas chemical penetrant.
PRINSIP KERJA PT
Gaya kapilaritas
Bila celah yang sangat sempit diber cairan, maka celah tersebut akan mampu menyedot cairan sehingga celah akan berisi cairan.
Cairan yg ada didalam celah akan dpt di sedot keluar ke permukaan bila ujung celah diberi developer yang daya kapilaritasnya lebih kuat.
Cairan yang disedot oleh depelover di ujung celah akana memberikan indikasi bahwa di tempat tersebut terdapat cacat.
Sifat–sifat cairan penetran
Mampu memasuki celah yang sangat sempit Mampu berada di dalam celah yang besar Tidak mudah menguap Bila berada di permukaan benda uji mudah dibersihkan Bila berada didalam celah sukar dibersihkan Mudah disedot didalam celah Mampu menyebar dalam bentuk film Tidak mudah berubah warna Tidak korosif Tidak berbau Tidak mudah menyala Stabil bila disimpan Tidak beracun Murah
Sifat Fisis Cairan Penetran
Viskositas tinggi -> turunnya daya penetrasirendah -> cepat menyebar ke tempat lain
Tegangan permukaantinggi -> daya melarutkan zat warna sangat baikrendah -> kemampuan penetrasi dan penyebarannya sangat baik
Daya pembasahberkaitan dengan sudut kontak cairan dengan permukaan
Sifat Fisis Cairan Penetran (lanjutan)
Massa jenis Tidak berpengaruh terhadap kemampuan penetrasi, umumnya 0,86 – 1,06 gr/cm3
pada 16oC Volatilitas
Tidak boleh bersifat volatil karena menyebabkan :
- Formula tidak stabil, dpt terjadi perubahan sifat- Mengurangi daya penyebaran, shg cepat kering
Sifat Fisis Cairan Penetran (lanjutan)
Titik nyala
Tinggi -> tidak mudah terbakar
umumnya ditambahkan dengan cairan yang titik nyalanya rendah shg mampu meningkatkan sensitivitas
Korosifitas
Harus non korosif terhadap benda uji maupun tempat penyimpanan
Tipe dan System
Ditinjau dari cara inspeksinya :1. Cairan penetran Fluorescent
Inspeksi uji penetran dengan bantuan sinar Ultraviolet
2. Cairan penetran Non FluorescentInspeksi uji penetran dilakukan secara visual
Tipe dan System (lanjutan)
Ditinjau dari cara pembersihan penetra:
1. Sistem water washable2. Sistem post emulsified3. Sistem solvent remoble
Ketiga sistem berlaku untuk penetran Fluorescent dan Non Fluorescent
1. 1. Sistem water washable FluorescentDalam sistem ini pembersihan dilakukan dengan menggunakan air. Penetran terdiri dari minyak untuk penetrasi, zat warna, zat pengemulsi dan zat pen-stabil.
Keuntungan :- Indikasi mudah dilihat dan terang sekali- Mudah dan ekonomis, sekali dilapiskan langsung dicuci- Cepat terutama untuk benda uji kecil- Baik digunakan untuk permukaan kasar
Kerugian :- Kurang baik untuk mendeteksi cacat yang dangkal- Tidak baik bila pencucian berlebih- Mudah berubah oleh kontaminan, terutama air- Sensitivitas dipengaruhi oleh asam, terutama asam dan senyawa cromat.- Bila benda uji tidak boleh kena air, sistem tidak dipakai- Pemeriksaan harus menggunakan sinar ultraviolet di
ruang gelap
1.2. Sistem Post Emulsified FluorescentDalam sistem ini pembersihan dilakukan juga dengan air. Penetran tidak mengandung zat pengemulsi. Zat pengemulsi dilapiskan setelah penetran masuk ke dalam celah. Tanpa melapiskan zat pengemulsi, Penetran tidak dapat dipersikan dari permukaan benda uji
Keuntungan :- Dapat digunakan untuk mendeteksi cacat terbuka yg dangkal- Sensitivitas tinggi walaupun cacatnya halus- Konsentrasi zat warna tinggi -> hasil lebih jelas- Waktu penetrasi pendek- Asam dan senyawa kromat tdk mengganggu sensitivitas
Kerugian :- Sistem dilakukan dalam dua tahap sebelum pembersihan
akhir, jadi lebih lama- Selisih waktu antara pelapisan penetran dan emulsifier sangat kritis- Benda uji seperti ulir sukar dicuci karena emulsifier tdk dapat mencapai celah yang sempit- Lebih mahal
1.3. Sistem solvent remoble Fluorescent
Sistem ini sebaiknya dipakai bila metoda water washable tidak dapat digunakan. Karena kelebihan penetran dilakukan dalam dua tahap.
a. Benda uji dilap dengan lap bersih dan kering, b. kemudian baru dilakukan tahap kedua yakni dilap dengan solven.
Sistem solvent remoble sangat menguntungkan untuk spot test
Cairan Penetran Non Fluorenscent
Cairan yang terdiri dari tiga sistem yaitu Sistem water washable, post emulsified dan solvent remoble dengan keuntungan dan kerugian yang sama seperti pada cairan fluorenscent, kecuali sifat fluenresensinya, jadi cairan ini tidak memerlukan lampu ultraviolet
Pre-Cleaning Detergen Solven Vapour Degresing Larutan pembuang kerak Pembuang/pengupas cat Pembersih ultrasonik Blasting Pembakaran Pengeringan setelah pembersihan
Pelapisan Cairan Penetran
1. Pencelupan (dipping)
2. Penyemprotan (Spraying)
3. Pemulasan
4. Penyemprot elektrostatik
Pelapisan Cairan Penetran (lanjutan)
1.Pencelupan/Perendaman
Benda uji yang telah bersi dan kering dicelupkan dalam waktu tertentu (waktu penetrasi) kemudian diangkat dan dikeringkan. Pencelupan dapat dilakukan sekaligus teruama untuk benda uji kecil.
Pelapisan Cairan Penetran (lanjutan)
2. Penyemprotan (Spraying)
Benda uji setelah bersih dan kering dapat disemprot dgn cairan penetran secara merata atau pada bagian yang akan diperiksa saja kemudian di keringkan
Pelapisan Cairan Penetran (lanjutan)
3. Pemulasan
Benda uji setelah bersih dan kering dapat dipulas dengan kuas. Harus diusahakan agar cairan penetran dipulaskan secara merata kemudian dikeringka
4. Penyemprot Elektrostatik
Benda uji disemprotkan cairan penetran dan developer secara elektrostatik, mahal tetapi memiliki kecepatan tinggi, pelapisan seragam penyemprotan tidak akan berlebihan
Pembersihan Kelebihan cairan Penetran
Hanya bagian kecil penetran dapat masuk ke dalam cacat sehingga ada sisa penetran yang terdapat pada permukaan. Sisa penetran yang terdapat dipermukaan harus dibersihkan sehingga hanya cairan penetran yang berada pada celah (cacat)
Cara pembersihan tergantung pada sistem cairan penetran yang dipakai serta pengeringannya dengan menyemprotkan udara kering yg panas -+ 65oC.
Developing Developer berfungsi menyedot cairan yang
terdapat dalam celah sehingga akan timbul indikasi pada lapisan developer. Indikasi ini akan menunjukkan adanya cacat.
Tiga macam developer :1. Developer basah2. Developer kering3. Developer Basah nonaquaeos
Inspeksi Visual
Inspeksi cairan penetran flourenscent Panjang indikasi menunjukkan panjang
cacat Lubang kecil akan menghasilak indikasi
berupa titik Retakan akan menghasilkan indikasi garis
Inspeksi cairan penetran Non flourenscent Indikasi berwarna merah menunjukkan
adanya cacat
Material color contras / DPT :Merek : Magnaflux - USA
Penetrant SKL- SPCleaner SKC - SDeveloper SKD - S2
Persyaratan Material PT :
Kandungan Chlorine (Cl) Max 1 %( Stainless steel )
Kandungan Sulfur (S) Max 1 %(Paduan Nickel)
Persyaratan Chemical Material PT :
Waktu yang dibutuhkan penetrant untuk meresap kedalam cacat ( Irregularitas )
Penetrant 5 minutes
Developer 7 minutes
Dwell Time
a. Permukaan yang akan diperiksa, harus bersih dari kotoran, debu, grease atau lainnya, yang mungkin menyumbat/menutup celah, inimal berjarak 25 mm (kiri-kanan)
Material yang akan di check /PT tidak oleh di Blasting
Prosedur Kerja Penetran Test
Lasan
b. Pergunakan bahan-bahan penetrant test sesuai dengan prosedur
c. Bersihkan daerah yang dicheck, semprotkan cleaner, dan ditunggu sampai kering dengan sendirinya, pengeringan kurang lebih 5 menit
d. Selama pengecekan , temperatur udara diantara 16 ~ 52 oC
e. Semprotkan penetrant pada bagian yang di check, pada jarak secukupnya. Bersihkan penetrant yang meluber diluar daerah pengecekan (+/- 25 mm kiri-kanan). Biarkan penetrant meresap pada daerah yang diperiksa selama +/- 10 menit atau sesuai petunjuk pabrik pembuatanya.
f. Setelah waktu penetrasi tercapai, penetrant pertama-tama dibersihkan dengan lap halus/majun, perhatikan cara menyapunya satu arahsaja. Selanjutnya bersihkan jejak penetrant dengan majun/lap yang dibasahi cleaner dan disapukan satu arah, sampai didapatkan jejak-jejak penetrant bersih
g. Biarkan kering dengan sendirinyah. Semprotkan developer pada daerah yang
diperiksai. Hasil pemeriksaan didapatkan setelah 7 menit,
tetapi setelah 30 menit waktu pengembangan tidak diakui sebagai indikasi. Jadi pemeriksaan harus dilakukan setelah tercapai 7 menit.
j. Ukur cahaya pada daerah yang di Examination minimal ukuran cahaya 1000 Lux
k. Setelah hasil pemeriksaan didapatkan, segera dilakukan post cleaning , yaitu bekas-bekas penetrant dibersihkan dengan majun dan disemprotkan cleaner dan dibersihkan sehingga seperti keadaan semula sebelum dilakukan pemeriksaan.
Tahapan Penetran Test
Evaluasi Cacat
Suatu Indikasi dengan dimensi lebih dari 1/16 inch (1,6 mm) dikategorikan sebagai indikasi yang relevant.
Linear Indication, bila P > 3 x LRounded Indication, bila L > 3 x P
Harus bebas dari Linier Indikasi Ronded Indikasi yang lebih dari 3/16
(4,8mm) harus di repair Rounded Indikasi sebanyak 4 buah
atau lebih, dengan masing-masing berjarak kurang dari 1/16 inch (1,6mm) harus di repair.
ASME Sec VIII Div I AWS D1.1 ASME B31.1 & ASME B31.3 dan
Standard lainnya API 1104 atau API 650
Acceptance Creteria
top related