lembaga amil zakat
Post on 13-Jul-2015
116 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/11/2018 LEMBAGA AMIL ZAKAT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-amil-zakat-55a35b30dcc43 1/3
LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH
PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA PEKALONGA
Visi Pengembang
Meningkatkan kesadaran pentingnya dalam ber-Zakat, Infaq dan shodaqoh untuk membantu orang
miskin dan memberdayakan dalam bidang ekonom
Program Pengembanga
1) Meningkatkan kualitas sumberdaya, organisasi dan manajemen, administrasi, sinergi, dan pelayanan
dalam menggerakkan, pengelolaan, dan pemnfaatan wakaf dan ZIS (zakat, infaq, dan shadaqah) dengan
memobilisasi seluruh potensi2) Optimalisasi usaha-usaha penggalian, pencarian, dan pengumpulan
zakat, infaq, dan shadaqah secara lebih proaktif, terorganisasi, dan terkelola dengan prinsip tatakelola
yang baik melalui Lembaga ZIS Muhammadiyah3) Pengembangan pemanfaatan fungsi pengelolaan
zakat, infaq, dan shadaqah ke hal-hal yang lebih produktif selain yang bersifat kedermawanan4)
Meningkatkan pembinaan dan jaringan lembaga-lembaga ZIS (Zakat, Infaq, Shadaqah) sehingga memiliki
fungsi yang efektif, produktif, dan akuntabel dalam menjalankan kegiatannyaMeningkatkan
pengentasan kemiskinan dengan instrumen ZIS dan usaha-usaha ekonomi yang memiliki nilai tambah
yang tinggi khususnya yang berskala kecil, mikro, dan menengah dengan memanfaatkan berbagai
jaringan yang dimiliki Muhammadiyah termasuk yang berbasis di cabang dan Ranting.
UU Zakat Terbaru Dapat Membunuh Kreatifitas LAZ 24 November 2011 by admimz | 136 views
, 23 Nopember 2011
Undang-undang zakat
Munculnya Undang-Undang Pengelolaan Zakat Infak dan Sodaqoh yang disahkan oleh pemerintah dinilai
akan membunuh kreatifitas lembaga Amal Zakat (LAZ), karena dalam undang-undang itu menyebutkan,
hanya BAZNAS sebagai lembaga regulator dan operator pengelolaan zakat. Hal ini disampaikan
olehManager Program LAZISMuhammadiyah, Nanang Qodir.Diakui oleh Nanang, keberadaan UU itu tak
akan mengurangi pendapatan LAZ, karena masyarakat sudah paham kredibilitas dari lembaga BAZNAS.
Selain itu juga, sebelumnya LAZ yang ada selama ini selalumelakukan edukasi ke masyarakat. ” Jadi kami
tak akan khawatir dengan munculnya UU tersebut,”jelasnya.Nanang menambahkan, adanya regulasi
tersebut yang mungkin kena dampaknya adalah Unit Pelayanan Zakat (UPZ) yang ada dilingkungan
perusahaan dan Masjid-Masjid karena minimnya kreatifitas mereka.Lantas bagaimana dengan adanya
UU tersebut apakah LAZIS Muhammadiyah akan melakukan penolakkan?Dengan tegas Nanang
menjawab, Iya. Karena UU tersebut tak produktif pada semangat demokrasi dan kemandirian
masyarakat dalam menjalankan kebebasan. Apalagi semangat gerakan kedermawanan itu sudah
menjadi tradisi oleh masyarakat sebelum negara ini muncul. Jadi jika operasional zakat hannya BAZNAS
akan menjadikan ruang gerak zakat semakin gemuk dan tidak lincah sama sekali.
“Maka dari itu kami akan selalu melakukn kajian khusus adanya UU tersebut,”jelasnya.
5/11/2018 LEMBAGA AMIL ZAKAT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-amil-zakat-55a35b30dcc43 2/3
Sumber : PKES interaktif
Pemberdayaan itu adalah Baitul Maal
ImageDisamping lengket dengan icon pendidikan, LAZIS Muhammadiyah cukup dikenal tekun
menggiatkan pemberdayaan ekonomi melalui program pengembangan usaha mikro dengan institusi
Baitul Maal sebagai perangkatnya.Gerakan pemberdayaan melalui pembentukan dan pembiakan Baitul
Maal yang cukup masif dilakukan LAZIS Muhammadiyah boleh jadi mengikuti jejak kesuksesan Greemen
Bank.
Apakah pemberdayaan LAZIS Muhammadiyah seperti Greemen Bank atau Koperasi? Berikut liputan
wawancara tim eMHa bersama Hari Eko Purwanto, Divisi Pendayagunaan LAZIS Muhammadiyah
.ImageMas Hari, apakah LAZISMUH mendayagunakan zakat secara produktif untuk pemberdayaan
masyarakat, khususnya bidang ekonomi?Ya, nyaris seluruh program LAZISMUH bermotif pemberdayaansebagai upaya mengangkat kemakmuran dan martabat masyarakat dhuafa (miskin) dan mustadl’afin
(dimiskinkan). LAZISMUH mencanangkan Agenda Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Program
Pengembangan Usaha Mikro yang diharapkan mampu melahirkan dan memperkuat kembali kelas
pedagang kecil.
Apa program dan kegiatannya dilakukan secara terorganisir?Ya. Untuk menjaga arah pemberdayaan
agar terukur dan terarah sesuai rencana diperlukan model pengorganisasian yang tepat. LAZISMUH
melakukan pendampingan dalam pembangunan institusi (di tingkat kecamatan bernama Baitul Maal)
dan penguatan komunitas lokal (di tingkat desa atau berbasis masjid) sekaligus. Alhamdulillah, selama 5
tahun, sudah berkembang Baitul Maal di 103 kecamatan yang digerakkan secara partisipatif dansebagian besar telah mengantongi ijin operasional resmi dari pemerintah setempat.
Melihat terobosan ini, apa menyerupai Greemen Bank-nya M. Yunus atau koperasi?Logika
pemberdayaan LAZISMUH berbeda dengan Greemen Bank. Pertama, Skema pembiayaan Baitul Maal
menerapkan prinsip ekonomi syariah, khususnya qardhul hasan. Kedua, keberpihakan LAZISMUH bukan
hanya untuk kelompok gender tertentu saja melainkan siapa pun fakir-miskin (mustahik) yang masih
produktif. Ketiga, Baitul Maal adalah media pemberdayaan LAZISMUH bukan kumpulan orang seperti
halnya koperasi, juga bukan kumpulan modal layaknya sebuah bank. Karena sumber utama Baitul Maal
berasal dari dana-dana kebajikan umat (zakat, infaq dan shadaqah) maka Baitul Maal adalah kumpulan
kebajikan umat.Bagaimana dengan konsep Baitul Maal yang dikembangkan LAZISMUH?LAZISMUH
menyiapkan Baitul Maal yang didirikan masyarakat didukung PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah).
Pelibatan PCM disini sangat penting sebagai institusi yang akan mengawasi kinerja Baitul Maal. Baitul
Maal memiliki 2 fungsi utama. Pertama, sebagai lembaga amil, Baitul Maal bertugas menghimpun,
mengelola dan mendayagunakan zakat, infaq shadaqah (ZIS) dan berbagai bentuk kedermawanan sosial.
Kedua, sebagai lembaga keuangan syariah mikro, Baitul Maal mendayagunakan ZIS dan berbagai
kedermawanan secara produktif untuk pemberian modal usaha bagi masyarakat tidak/kurang mampu.
Kedua fungsi tersebut memberikan tanggung jawab moral dan sosial bagi pengelola Baitul Maal untuk
5/11/2018 LEMBAGA AMIL ZAKAT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-amil-zakat-55a35b30dcc43 3/3
bekerja keras membebaskan masyarakat dari kefakir-miskinan.Untuk mendukung kebutuhan tersebut,
para pengelola Baitul Maal terlebih dahulu dilatih untuk memperkuat pengetahuan dan keahliannya
dalam fundraising, akuntansi dan manajemen ZIS, serta pemberdayaan masyarakat. Setelah itu
LAZISMUH akan memberikan modal usaha qardhul hasan sebagai motivasi awal untuk digulirkan kepada
masyarakat yang berhak dan layak usahanya, tanpa agunan dan bunga (dalam arti
sesungguhnya).Bagaimanakah teknis pemberdayaan Baitul Maal yang digiatkan LAZISMUH di
lapangan?Pengelola Baitul Maal sebelumnya harus mengkaji problem kemiskinan dan potensi ekonomi
yang dapat dikembangkan di daerahnya. Kemudian membuka pendaftaran calon penerima berikut
usulan usahanya. Lalu diseleksi dan dianalisa kelayakan usulan usahanya. Pengelola Baitul Maal dapat
mengusulkan usaha alternative kepada calon penerima apabila usahanya kurang layak.Sebelum
disetujui, pengelola Baitul Maal melakukan kontrak komitmen dengan para mustahik. Pertama, bahwa
dana yang mereka terima, ada hak orang lain untuk menerima berikutnya. Kedua, sanggup
membuktikan diri bahwa mereka sebenarnya tidak miskin.Ketiga, memenej dan mencatat keuangan
rumah tangga dengan memisahkan modal usaha, uang angsuran dan konsumsi. Keempat, membiasakan
diri untuk menabung dan berinfaq (minimal 2,5% dari jumlah uang yang ditabung). Kelima, menjaga
silaturrahmi dengan baik terhadap pengelola Baitul Maal dan mustahik lainnya.Dalam mengangsur, para
mustahik diberikan kompensasi waktu (sesuai kesanggupan) untuk memberikan kesempatan memulai
atau mengembangkan usahanya.ImageSiapakah yang berhak dan layak menerima bantuan modal
qordhul hasan?Yang berhak menerima ada dua kategori, yakni: (1) kategori fakir, yakni mereka yang
tidak berpenghasilan tetap atau pengangguran, dan (2) kategori miskin, yakni mereka yang
berpenghasilan dibawah UMR atau penghasilan usahanya belum mencukupi kebutuhan hidup diri dan
keluarganya.Yang layak menerima adalah mereka yang mengajukan usulan usaha yang rasional (dapat
dibantu oleh pengelola Baitul Maal) baik dalam perintisan maupun pengembangan dan yang terpenting
adalah berkomitmen untuk menekuninya.Bagaimana cara mempertahankan komitmen mustahik?Untuk
mengorganisir, menjaga komitmen dan mengedukasi kemandirian para mustahik, khususnya untuk
mendorong etos dan spirit mereka, pengelola Baitul Maal biasanya memanfaatkan media pengajian
yang telah ada. Model pengajian di masjid merupakan desain lingkungan yang cukup efektif bagi proses
inkubasi in wall dan internalisasi nilai kepada mustahik. Selain di kantor Baitul Maal dan masjid, di
tempat usaha juga dapat dilakukan proses inkubasi out wall.Sudah seberapa jauh manfaatnya bagi
umat?Alhamdulillah, zakat para donator selama 5 tahun didedikasikan untuk pengembangan usaha
mikro, manfaatnya dapat dirasakan tidak kurang dari 17 ribu fakir-miskin. Dampak lain yang cukup
menggembirakan adalah terjadinya peningkatan jumlah jamaah pengajian di masjid yang biasanya
hanya 10 - 20 orang, berkembang menjadi 40 - 80 orang di tahun pertama.Adakah pengembangan
program pemberdayaan ekonomi masyarakat di tahun ini?Disamping terus melakukan evaluasi dan
menyempurnakan program pemberdayaan yang sifatnya generik seperti di atas, dapur pendayagunaan
sedang mengembangkan model pemberdayaan yang dapat menjadi pelopor pembiakan “pemberdayaan
genetik” yang sumbernya berasal dari ZIS.Selain “Youth Entrepreneurship Program” yang khusus
ditujukan bagi kaum muda dari keluarga tidak/kurang mampu, kini sedang disiapkan program “Siaga
Pensiun” bagi para karyawan “tanpa jabatan” yang diambang dan telah pensiun agar mampu survive
menjalani hari-hari pensiunnya. Alhamdulillah, 3 rumah sakit ternama di Jakarta menyatakan
dukungannya dan akan menyalurkan zakat para dokter dan karyawannya ke LAZIS Muhammadiyah
untuk mengembangkan program ini.
top related