leaf leat gizi balita noenx
Post on 03-Jul-2015
105 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Balita adalah : Bayi dibawah lima
tahun, batasan umur balita adalah 0 -
59 bulan.
Batita adalah Bayi dibawah tiga
tahun
Gizi adalah : Zat makanan pokok
yang diperlukan bagi pertumbuhan
dan kesehatan badan sebagai
penghasil energi yang berguna bagi
tumbuh kembang balita (misalnya :
perkembangan otak, kemampuan
belajar dan aktivitasnya).
Sulit makan
Pilih-pilih makanan
Susah mengontrol nafsu makan
(makan melulu)
Fisik misalnya :
1. Ada gangguan di sistem saluran
pencernaan, akibatnya si kecil
mual setiap kali makan.
2. Ada gangguan di gigi-geliginya.
Psikis misalnya :
1. Dipaksa duduk manis ketika
makan, sehingga anak
beranggapan bahwa saat makan
adalah saat yang tidak
menyenangkan
2. Variasi makanannya tidak cukup
banyak.
3. Anak dijanjikan mendapatkan
hadiah jika mau makan, sehingga
jika tidak ada hadiah anak jadi
tidak mau makan
Menciptakan suasana makan yang
menyenangkan
Perkenalkan anak dengan berbagai
variasi makanan
Kebutuhan dan ukuran makannya
yang tepat, bergizi seimbang dalam
porsi yang sesuai.
Berikan suplemen atau vitamin,
terutama bila si kecil sulit atau terlalu
pilih-pilih makanan.
Segera membawanya ke dokter.
Aspek fisiologis. Memenuhi
kebutuhan gizi untuk proses
metabolisme, membantu proses
pertumbuhan, perkembangan fisik
dan psikomotor anak.
Aspek edukatif. Anak jadi pandai
mengkonsumsi makanan, dan
membentuk kebiasaan memilih
makanan yang baik.
Aspek psikologis. Memenuhi
kepuasan atas rasa lapar dan haus
pada anak.
Orang tua atau pengasuh harus
ekstra sabar.
Jangan hukum anak bila makannya
tidak baik
Jangan “menyogok” anak untuk
makan.
Jangan singgung-singgung kelakuan
“nakal” anak pada saat makan.
Selesaikan acara makan dalam
waktu ½ jam atau kurang.
Jangan harap anak langsung
menerima makanan baru.
Larang anak melakukan hal-hal yang
tidak Anda sukai, seperti membuang
atau melempar makanan.
Oleh :
Deris Taopik A, S.Kep
Farid Widiyana ZM, S.Kep
Lingga Triyani, S.Kep
Nunung Nugrahaeni, S.Kep
Rika Susanti, S.Kep
Teti Oktianingsih, S.Kep
Utari Suzan B, S.Kep
Program Profesi Ners Angkatan IFAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ARS INTERNASIONALBANDUNG
2006
Apel Kandungan gizi utamanya:
karbohidrat dan vitamin A. Cara tepat pengolahannya: Usia 6–12 bulan: diolah dalam bentuk
pure (dilumatkan setelah dikukus terlebih dahulu), namun bisa juga untuk campuran bubur buah.
Usia 1-2 tahun: dikupas dan dipotong kecil-kecil sebagai finger food .
Usia 2-3 tahun: dapat diberikan setelah dicuci bersih dan dipotong dalam bentuk potongan agak besar.
Catatan: Apel mudah sekali berubah warna. Agar warnanya tetap cerah, cuci dengan air garam begitu dipotong.
Avokad
Kandungan gizi utamanya: lemak dan vitamin C.
Cara tepat pengolahannya: Usia 6–9 bulan: dilumatkan sebagai
campuran bubur buah pir. Usia 8–12 bulan: dilumatkan sebagai
campuran bubur beras atau bubur buah.
Usia satu tahun ke atas: dilumatkan sebagai campuran minuman atau makanan selingan.
Catatan: Pilihlah avokad yang cukup matang
(tua), serta dagingnya empuk dan tebal.
Untuk melumatkannya, keruk dagingnya dan blender.
Bayam Kandungan gizi utamanya: kalsium,
zat besi dan vitamin A. Cara tepat pengolahannya: Usia 6–9 bulan: diolah sebagai bubur
saring (setelah ditim, campuran nasi tim dilumatkan dan disaring).
Usia 9–12 bulan: disajikan setelah ditim.
Usia 1–2 tahun: disajikan dalam bentuk sayur bening.
Usia 2 tahun ke atas: diberikan untuk lauk dalam bentuk tumis yang dibumbui sedikit bawang putih dan garam.
Catatan: Sebaiknya dimasak untuk sekali
penyajian, karena kandungan gizinya akan rusak jika dihangatkan kembali.
Jangan mengonsumsi bayam setelah dimasak lebih dari 6 jam, karena zat besinya sudah rusak.
Untuk bayi, biasanya dimasak dengan cara ditim bersama beras, hati ayam, dan tomat.
Beras Kandungan gizi utamanya:
karbohidrat.Cara tepat pengolahannya: Usia 6-9 bulan: disajikan sebagai
bubur saring. Usia 9-12 bulan: dalam bentuk bubur
biasa. Usia 1 tahun ke atas: bisa disajikan
dalam bentuk nasi lembik.
Catatan : Bisa juga beras langsung ditim bersama sayuran serta bahan makanan yang mengandung protein, seperti daging ayam giling, telur, tahu, dan sebagainya.
Brokoli
Kandungan gizi utamanya: vitamin A. Cara tepat pengolahannya: Usia 7-12 bulan: brokoli dilumatkan
setelah dikukus. Disajikan sebagai campuran bubur bayi.
Usia 1 tahun ke atas: bisa juga disajikan dalam bentuk finger food, setelah dikukus
Daging Ayam Kandungan gizi utamanya: sumber
protein. Cara tepat pengolahannya: Usia 6–9 bulan: sebagai campuran
bubur saring. Usia 9–12 bulan: sebagai campuran
bubur biasa. Usia 1 tahun ke atas: disajikan
sebagai campuran bubur ayam (setelah disuwir-suwir halus).
Catatan: Biasa disajikan dengan dicincang terlebih dahulu, lalu dicampur dengan sayur atau bubur beras.
Daging Sapi
Kandungan gizi utamanya: sumber protein dan zat besi.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 9–12 bulan: dicincang sebagai campuran bubur saring bersama beras, tomat, bayam, dan wortel.
Usia satu tahun ke atas: daging cincang dapat dibuat semur / campuran perkedel.
Hati Ayam
Kandungan gizi utamanya: vitamin A. Cara tepat pengolahannya: Usia 7–12 bulan: diberikan sebagai
campuran bubur saring setelah ditim bersama bayam, beras, dan tomat.
Usia satu tahun ke atas: dapat disajikan dalam bentuk semur.
Catatan: Kandungan vitamin A-nya yang sangat tinggi.
Padahal, vitamin A tidak larut dalam air sehingga sering menumpuk di hati. Makanya, dianjurkan untuk memberikannya sebanyak 2-3 kali /Mgg
Ikan kakap Kandungan gizi utamanya: sumber protein.
Cara tepat pengolahannya: Usia 6–9 bulan: diberikan sebagai
campuran bubur saring. Usia 9–2 bulan: diolah sebagai
campuran bubur biasa. Usia 1 tahun ke atas: dikukus sebagai
lauk atau diolah (digoreng) dengan tepung sebagai fish nugget.
Catatan: Untuk tim, bisa dicampur dengan sayuran dan
bubur beras. Ikan Teri Segar Kandungan gizi utamanya: kalsium. Cara tepat pengolahannya: Usia 12–18 bulan: dihaluskan sebagai
campuran dalam nasi tim. Usia 18 bulan ke atas: digoreng
sebagai lauk nasi, atau dibuat perkedel.
Catatan: Pilihlah teri segar yang halus, lalu cuci
bersih dengan saringan.
Jeruk
Kandungan gizi utamanya: sumber vita C.
Cara tepat pengolahannya: Usia 6 bulan ke atas: airnya dapat
langsung diberikan, atau sebagai campuran bubur buah.
Usia satu tahun ke atas: diberikan pada si kecil untuk diisap airnya
Catatan: Untuk menambah nilai gizi, bisa dicampur dengan buah lainnya seperti pisang.
Kacang Hijau Kandungan gizi utamanya: kalsium. Cara tepat pengolahannya: Usia 6-12 bulan: direbus dan diambil
airnya untuk campuran bubur. Usia satu tahun ke atas: dibuat bubur
sebagai camilan. Catatan: Ketika merebus kacang hijau, jangan campur gula atau garam dulu sebelum kacang lunak. Sebab, garam atau gula akan menghambat kacang hijau menjadi lunak nantinya.
Kacang Merah Kandungan gizi utamanya: protein,
karbohidrat, dan fosfor. Cara tepat pengolahannya: Usia 7–12 bulan: dilumatkan setelah
dimasak sebagai campuran bubur beras.
Usia satu tahun ke atas: dimasak sampai lunak sebagai sup kacang
merah.
Keju Kandungan gizi utamanya: protein,
lemak, kalsium, fosfor, dan vitamin A. Cara tepat pengolahannya: Usia 12-18 bulan: dapat diberikan
dalam bentuk batangan (sebagai finger food).
Usia 18 bulan ke atas: diberikan sebagai isi roti (sandwich), dilelehkan sebagai penutup biskuit, atau menjadi seperti sate.
Catatan: Mengandung garam yang cukup tinggi, sehingga tidak dianjurkan untuk bayi usia di bawah 1 tahun.
Kentang
Kandung gizi utamanya: sumber karbohidrat.
Cara tepat pengolahannya: Usia 7–12 bulan: disajikan dalam
bentuk pure. Usia 12-18 bulan: dapat diberikan
dalam bentuk finger food . Usia 18 bulan ke atas: disajikan
sebagai perkedel.
Labu Kuning
Kandungan gizi utamanya: vitamin A & C.
Cara tepat pengolahannya:
Usia 7–12 bulan: diberikan sebagai campuran bubur buah.
Usia satu tahun ke atas: dibuat pie, kue lumpur atau dipanggang sebagai kebab.
Mangga Kandungan gizi utamanya: vitamin A Cara tepat pengolahannya: Usia 6–10 bulan: mangga yang
disaring dapat dipakai sebagai campuran bubur
Usia satu tahun ke atas: dapat dimakan sebagai makanan selingan bersama buah lainnya, seperti pepaya.
Usia 2-3 tahun: dapat disajikan sebagai pencuci mulut.
Pepaya
Kandungan gizi utamanya: vitamin C Cara tepat pengolahannya: Usia 6-12 bulan: dilumatkan sebagai
campuran bubur buah. Usia 1-2 tahun: disajikan dalam
bentuk buah potongan untuk makanan selingan.
Usia 2–3 tahun: disajikan dalam bentuk buah potongan sebagai pencuci mulut.
Pisang
Kandungan gizi utamanya: sebagai sumber karbohidrat.
Cara tepat pengolahannya: Usia 6–9 bulan: biasanya
diperkenalkan sebagai makanan pertama pendamping ASI, disamping biskuit. Sajikan dalam bentuk lumat dengan cara sedikit demi sedikit dikerok dengan sendok, lalu langsung disuapkan ke bayi.
Usia 12-18 bulan: dapat diberikan dalam bentuk potongan buah.
Usia 18 bulan – 3 tahun: dapat diberikan utuh setelah dikupas kulitnya (agar si kecil bisa makan sendiri).
Catatan: Jika bayi sulit buang air besar, pemberian pisang sebaiknya dicampur dengan air perasan jeruk manis.
Tahu
Kandungan gizi utamanya: sumber protein nabati.
Cara tepat pengolahannya: Usia 7–12 bulan: disajikan sebagai
campuran bubur saring. Biasanya, dibuat dalam bentuk lumat atau potong kecil-kecil, setelah dimasak (ditim) bersama sayuran atau bubur beras.
Usia 1-2 tahun: dimakan sebagai lauk
setelah diolah sebagai semur atau sup.
Usia 2 tahun ke atas: disajikan sebagai camilan dalam bentuk tahu goreng.
Tempe
Kandungan gizi utamanya: sumber protein nabati.
Cara tepat pengolahannya: Usia 7–12 bulan: dilumatkan bersama
sayuran dan beras sebagai bubur saring (setelah dikukus terlebih dahulu).
Usia satu tahun ke atas: dimakan sebagai lauk atau makanan camilan
Tomat Kandungan gizi utamanya: sumber
vit A Cara tepat pengolahannya: Usia 7–12 bulan: dimasak sebagai
campuran nasi tim (diolah bersama hati ayam, sayuran, serta beras), atau disaring air buahnya sebagai campuran bubur buah.
Usia 1–3 tahun: dipotong kecil-kecil dan diberikan sebagai pencuci mulut.
Catatan: Pilih tomat yang cukup masak, sehingga rasanya tidak terlalu asam.
Ubi rambat /ubi jalar merah
Kandungan gizi utamanya: karbohidrat dan vitamin A.
Cara tepat pengolahannya: Usia 9-12 bulan: disajikan dalam
bentuk lumat sebagai campuran bubur.
Usia satu tahun ke atas: sebagai camilan dalam bentuk potongan kecil setelah dikukus dibentuk menjadi semacam getuk.
Catatan: Ubi jalar bisa putih atau merah
warnanya. Biasanya diolah dengan dikukus
terlebih dahulu. Ketika mengukus, kulitnya bisa dikupas atau tidak dikupas terlebih dahulu. Belum ada data mengenai ada tidaknya pengaruh nilai gizi ubi bila dikupas atau tidak sebelum dikukus.
Wortel Kandungan gizi utamanya: sumber
vita A.Cara tepat pengolahannya: Usia 6–9 bulan: dapat (diblender)
sebagai campuran dengan bahan makanan lain.
Usia 9 bulan - 2 tahun: dapat diberikan sebagai finger food (biasanya setelah dikukus lebih dulu agar lunak).
Usia 2–3 tahun: dapat diberikan sebagai cemilan tanpa dikukus.
Catatan:
Pilih wortel yang muda, yaitu yang bagian tengahnya kecil.
Agar wortel tidak cepat busuk, usahakan agar dalam keadaan kering ketika disimpan. Untuk itu, bungkus atau lapisi setiap wortel dengan kertas koran.
Yoghurt Kandungan gizi utamanya: kalsium
dan fosfor. Cara tepat pengolahannya: Usia 2-3 tahun: diperkenalkan sebagai
campuran minuman buah/camilan. Catatan: Dapat dibuat sebagai campuran saus
pancake , atau diblender bersama stroberi dan sirup sebagai minuman segar.
Zukini (Zucchini) Kandungan gizi utamanya : Vita A &
fosfor. Cara pengolahannya: Usia 1 – 3 tahun : ditumis dengan sedikit mentega dan keju. Bisa juga dipanggang setelah dikukus terlebih dahulu bersama tomat, keju dan bawang Bombay / dibuat sup.
top related