larutan do, co2
Post on 23-Dec-2015
4 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LABORATORIUM PERIKANANFAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGJl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 psw 167
OKSIGEN TERLARUT
METODE “WINKLER”
Peralatan :
a. Botol BOD
b. Peralatan Titrasi
c. Pipet tetes
Pereaksi :
a. MnSO4 :
240 gram MnSO4 dilarutkan dalam 500 ml aquadest
b. NaOH + KI :
125 gram NaOH dan 37,5 gram KI dilarutkan dengan aquadest sampai 250 ml dan
disimpan dalam botol yang bertutup karet.
c. Natrium thiosulfat (Na2S2O3) 0,025 N :
3,1024 gram Na2S2O3 dilarutkan dalam 500 ml aquadest dan disimpan dalam botol
gelap (coklat). Aquadest yang digunakan dididihkan lebih dulu, kemudian
didinginkan.
d. H2SO4 pekat atau phosphoric acid.
e. Amylum :
2 gram starch dilarutkan dalam 100 ml aquadest dan dipanaskan sampai
beberapa menit, kemudian ditambahkan 0,5 formalin sebagai pengawet.
Prosedur Kerja :
a. Ukur dan catat volume botol BOD yang akan digunakan.
b. Masukkan botol BOD ke dalam air yang akan diukur oksigennya secara perlahan-
lahan dengan posisi miring dan usahakan jangan sampai terjadi gelembung-
gelembung udara. Atau masukkan botol DO ke dalam kamerer water sampler, lalu
masukkan ke dalam air dan bila botol telah penuh baru ditutup.
c. Kemudian bukalah tutup botol yang berisi sample dan tambahkan 2 ml MnSO4 dan
2 ml NaOH + KI, lalu aduk dengan jalan membolakbalikkan botol beberapa kali,
sampai larutan kelihatan homogen.
d. Diamkan kurang lebih 10 menit sampai kelihatan endapan coklat pada dasar botol.
e. Tuangkan sebagian isi botol ke dalam labu erlenmeyer 250 ml, dan tambahkan
asam sulfat pekat 1 ml, aduk dan titrasi secepatnya dengan larutan thio sulfat di
LABORATORIUM PERIKANANFAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGJl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 psw 167
dalam buret, tambahkan indikator amilum, dan titrasi kembali sampai warna biru
hilang, catat volume titrant.
f. Larutan yang masih sisa dalam botol BOD, tambahkan asam sulfat 1 ml, tutp dan
aduk sampai endapan larut kembali, larutan berwarna kuning coklat.
g. Titrasi dengan larutan thio sulfat seperti tadi sampai dekat titik akhir titrasi ini
ditandai dari larutan yang berwarna kuning muda, tambahkan indikator dan titrasi
dilanjutkan sampai selesai, catat volume yang digunakan pada titrasi.
h. Hitung kadar oksigen terlarut dengan rumus sebgai berikut :
Vol. thio sulfat X Normalitas thiosulfat X 1000
DO (mg/l) = ---------------------------------------------------------------- X 8
Vol. botol BOD - 4
LABORATORIUM PERIKANANFAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGJl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 psw 167
KARBONDIOKSIDA (CO2) BEBAS
Peralatan :
a. Pipet tetes
b. Erlenmeyer
c. Peralatan titrasi
Pereaksi :
a. PP (phenolphtalein) sebagai indicator 1 gram PP dalam 25 ml alkohol 50 %
b. Na2CO3 0,045 N, cara membuatnya yaitu 2,407 gram Na2CO3 dilarutkan dalam
aquadest 1000 ml. (aquadest yang telah dipanaskan 140C) kemudian disimpan
dalam botol coklat.
Prosedur Kerja :
a. Masukkan 25 ml air contoh ke dalam erlenmeyer, kemudian tambahkan 1-2 tetes
indikator PP.
Bila air berwarna merah, berarti air tersebut tidak mengandung CO2 bebas
Bila air tetap tidak berwarna, cepat-cepat tetrasi dengan 0,045 N Na2CO3
sampai warna menjadi merah (pink)
b. Hitung kadar CO2 bebas dengan rumus sebagai berikut :
ml titran X N titran X 22 X 1000CO2 (mg/l) = ----------------------------------------------
ml air contoh
LABORATORIUM PERIKANANFAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGJl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 psw 167
ALKALINITY
Peralatan
a. Erlenmeyer
b. Pipet tetes
c. pH meter atau kertas pH
Pereaksi
a. Indikator PP
0,05 gram PP dalam 25 ml alkohol 50 %
b. Indikator MO
0,2 gram MO dalam 100 ml air
c. Larutan standard HCl 0,1 N
Encerkan 8,3 ml HCl pekat dalam air suling menjadi 1 liter
d. Larutan standard HCl 0,02 N
Encerkan 200 ml larutan HCl 0,1 N dalam air suling menjadi 1 liter.
0,02 N larutan standard asam ini = 1,0 mg CaCO3/ml
Prosedur Kerja
a. Ambil 50 ml contoh dan masukkan dalam erlenmeyer
b. Cek pH contoh air
pH > 10 menunjukkan adanya OH-
pH = 8,5-10 menunjukkan adanya HCO32-
pH < 7 menunjukkan adanya HCO3-
a. Bila pH > 8,5 :
Titrasi dengan larutan HCl 0,02 N dengan menggunakan indikator PP
sampai warna merah tepat hilang.
Kemudian tambahkan 3 tetes indikator MO dan titrasi dilanjutkan sampai
terbentuk warna merah pertama kali (alkalinity MO).
b. Bila pH < 8,3
Titrasi dengan larutan HCl 0,02 N dengan menggunkan indikator MO
sampai tepat terjadi perubahan warna.
Hitung volume HCl 0,02 N yang digunakan (alkalinity MO)
LABORATORIUM PERIKANANFAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGJl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 psw 167
c. Hitung alkalinity dengan menggunakan rumus :
V H+ (PP + MO) X NH+
Alkalinitas total (mg/l CaCO3) = -------------------------------- X E X1000ml contoh air
VH+ (PP) X NH+Alkalinitas PP (mg/l CaCO3) = ------------------------ X E X 1000
ml contoh air
d. Kandungan karbonat, bikarbonat dan hidroksida dapat dihitung sebagai berikut
Hasil titrasiAlkalinity
mg/l CaCO3OH-
Alkalinity
mg/l CaCO32-
Alkalinity
mg/l CaCO3-
Keterangan
P = 0 0 0 T (B)
P < 1/2 T 0 2P T-2P (A)
P = 1/2 T 0 2P 0 (A)
P > 1/2 T 2P-T 2(T-P) 0 (A)
P = T T 0 0 (A)
Keterangan :
P = alkalinity PP
T = alkalinity total
B = tahap II
A = tahap I
LABORATORIUM PERIKANANFAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGJl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 psw 167
KESADAHAN
a. Kesadahan Ca++
b. Kesadahan total (Ca++ dan Mg++)
Peralatan
a. Perangkat titrasi
b. Erlenmeyer 250 ml
Pereaksi :
1) Kesadahan Ca++
a. Buffer :
Larutkan 40 gram NaOH dalam 1 liter aquadest
b. Murexid :
Campur 0,2 gram murexid dan 100 gram NaCl, tumbuk samapai halus
c. Na-EDTA 0,01 M
Larutkan 3,723 gr bubuk kering Na-EDTA menjadi 1 liter aquadest.
Prosedur kerja :
a. Ambil 100 ml sample
b. Tambahkan larutan buffer sampai pH 12 (biasanya sekitar 2,5 ml)
c. Tambahkan indikator murexid secukupnya (kira-kira 0,5 gr)
d. Tetrasi larutan tersebut dengan Na-EDTA. Titik akhir tercapai pada saat larutan
berubah warna dari merah anggur menjadi ungu.
e. Catat jumlah EDTA yang digunakan.
f. Hitung kesadahan Ca dengan rumus :
1000Kesadahan Ca (mg/l) = ---------------- X VEDTA X NEDTA X BE Ca++
ml sample
2) Kesadahan Total
1. Buffer :
a. Larutkan 16,9 gr NH4Cl dalam 143 ml NH4OH pekat
b. Larutkan 1,179 gr Na-EDTA dan 740 mg MgSO4.7H2O dalam 50 ml
aquadest.
LABORATORIUM PERIKANANFAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGJl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 psw 167
c. Campurkan kedua larutan tersebut (a+b) dan encerkan dengan aquadest
sampai 250 ml
2. Indikator EBT (Eriochrom Black T)
Campur 0,5 gram EBT dan 100 gram NaCl (powder)
3. Na-EDTA 0,01 M
Prosedur kerja :
a. Ambil sample air sebanyak 100 ml dan masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml
b. Tambahkan larutan buffer sampai pH 10 (sekitar 2,5 ml)
c. Tambahkan indikator EBT secukupnya
d. Tetrasi dengan larutan Na-EDTA sampai terjadi perubahan warna dari merah
ungu menjadi tepat biru.
e. Hitung kesadahan dengan rumus :
Kesadahan Mg++ (mg/l CaCO3) =
1000 = ---------------- x (VCa + Mg - VCa)EDTA x NEDTA x BE Mg ml sample
Kesadahan Total (mg/l CaCO3) =
1000= -------------- x VEDTA x NEDTA x BE CaCO3
ml sample
top related