laporan untirta
Post on 08-Jun-2015
823 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ABSORPSI
Absorpsi adalah proses penyerapan atau kelarutan gas sampai ke intinya.
I. Tujuan Praktikum
1.1. Melihat perbandingan kelarutan gas tertentu (seperti CO2, dan sebagainya)
dengan membuat variasi bberapa variable seperti :
1. Suhu cairan.
2. Laju alir cairan.
3. Konsentrasi gas terlarut.
4. Waktu pengontakan.
5. Tinggi isian menara / packing, dan lain-lain.
1.2. Membandingkan kurva kesetimbangan hasil dari operasi dengan kurva
kesetimbangan pada literature.
II. Alat dan Bahan
2.1. Bahan dan zat kimia yang diperlukan
2.1.1. Untuk Pengoperasian :
1. Gas CO2 murni.
2. Udara (dari compressor).
3. Air bersih.
2.1.2. Untuk analisa sample :
1. KOH.
2. Aquadest.
3. Indicator phenolphtalin.
2.2. Peralatan yang diperlukan
2.2.1. Untuk pengoperasian :
1. Absorption column 1 unit.
2. CO2 bottle dan regulator.
3. Compressor.
4. Thermometer.
5. Beaker glass 500 ml dan 1000 ml.
6. Stopwatch.
2.2.2. Untuk analisa:
1. Buret 50ml.
2. Erlenmeyer 100ml.
3. Beaker glass 250 dan 1000ml.
4. Pipet volume 10 ml dan 25 ml.
5. Karet sedot.
6. Statif untuk buret.
7. Corong kaca.
III. Deskripsi peralatan
Peralatan praktikum absorber kaca terdiri dari suatu rangkaian kolom berpaking,
yang terdiri dari :
1. Kolom absorber kaca (kolom paking).
2. Tangki umpan.
3. Rangkaianperpipaan dan alat ukur laju alir / tekanan.
4. Sumber gas murni (missal CO2) dan regulator.
3.1. Kalibrasi Orificemeter.
1. Pastikan semua valve pada jalur cairan dalam keadaan tertutup. Isi
tangki cairan dengan air kira-kira 2/3 volume tangki. Buka penuh valve by
pass cairan V-1, hidupkan pompa cairan.
2. Perlahan-lahan buka kerangan pengatur laju alir cairan V-2 hingga
manometer cairan M-2 menunjukan pembacaan. Biarkan system beroperasi
hingga mencapai keadaan konstan. Catat pembacaan manometer.
3. Siapkan wadah penampung cairan (beaker glass) dan stopwatch.
4. Setelah kondisi konstan, buka valve kalibrasi V-3. tunggu beberapa
menit hingga alirannya konstan kembali, kemudian tampung sejumlah cairan
yang keluar dengan mencatat waktu yang diperlukan untuk menampung
tersebut.
5. Tutup kembali valve V-3, kemudian ubah kedudukan valve V-2
sehingga penunjukan manmeter M-2 berubah. Tunggu sampai konstan, catat
penunjukan manometer.
6. Ulangi dari langkah no.4, sampai didapatkan sejumlah data
pembacaan manometer, volume cairan tertampung dan waktu penampungan
yang cukup untuk membuat kurva kalibrasi.
7. Untuk setiap titik sebaiknya dilakukan beberapa kali untuk mengambil
rata-ratanya.
3.2. Prosedur Analisa
Untuk menganalisa sample hasil operasi absorpsi dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu :
1. Pengukuran pH dengan pH meter.
2. Potensiograph.
3. Gas kromatografi.
4. Refraktometer.
5. Titrimetri dan lain-lain.
Dalam percobaan ini kita menggunakan metode titrimetri, yaitu analisa sample
dengan melakukan titrasi dan indicator penunjuk sehingga diperoleh konsentrasi
gas terlarut dalam cairan dimana konsentrasi gas berbanding lurus dengan volume
titran. Karena reaksi yang terjadi pada proses absorpsi pada percobaan ini antara
CO2 dan air adalah :
CO2 + H2O → H2CO3
Maka konsentrasi H2CO3 yang berbanding lurus dengan konsentrasi CO2 terlarut
dapat diketahui dengan menggunakan titran NaOH atau lebih baik basa lemah,
dengan reaksi :
NaOH + H2CO3 → Na2CO3 + H2O
Prosedur untuk melakukan analisa, adalah sebagai berikut :
1. Ambil sample yang akan dianalisa dengan beaker glass 50 ml.
2. Persiapkan buret titrasi yang telah dicuci bersih dengan aquadest dan
dikeringkan. Pasang pada statif.
3. Atur posisi buret supaya lurus sehingga tepat dalam pembacaan skala.
4. Buat larutan NaOH dengan konsentrasi 0,5 N dan 1 N, atau gunakan
larutan NaOH yang telah disediakan.
5. Isi buret dengan NaOH 0,5 N dan 1 N pada masing-masing buret.
6. Ambil sample 10 ml dengan pipet volume, masukkan kedalam
Erlenmeyer, tambahkan beberapa tetes indukator PP.
7. Lakukan proses titrasi smbil digoyang perlahan-lahan agar
pencampuran merata.
8. Sambil mengamati titik akhir titrasi, bukaan buret harus tetap dijaga
agar volume titran tepat berakhir pada titik akhir titrasi.
9. Lakukan analisa 2 kali agar bias diambil rata-rata volume titrasi.
10. Catat data analisa pada table yang telah tersedia untuk dibahas atau
dilakukan perhitungan lebih lanjut.
DATA PERCOBAAN ABSORPSI1. kalibrasi oricemeterTinggi manometer t rata-rata V rata-rata Q
15 5,34 250 46,8136 5,19 270 52,0257 5,02 420 83,6668 5,05 486,6 96,3586 5,17 546,6 105,72
2. Titrasi sample dan KOH dengan laju alir cairan 993,607 dan 2.610,2581 (Running).Tinggi
ManometerWaktu Titran Laju alir
cairanKonsentrasi
I II Rata-rata
35
0 0,8 0,8 0,8
993,607
0,002675 1,2 0,8 1 0,0033310 1,1 1 1,05 0,003515 1,2 1 1,1 0,0036720 1,5 1,3 1,4 0,0046725 1,4 1,5 1,45 0,0048330 1,8 1,8 1,8 0,006
92
0 0,5 0,9 0,7
2.610,2581
0,002335 1,5 1,4 1,45 0,0048310 0,9 1,5 1,2 0,00415 1,3 1,3 1,3 0,0043320 1,8 1,1 1,45 0,0048325 2,1 1,8 1,95 0,006530 1,4 1,8 1,6 0,00533
3. Titrasi sample dan KOH dengan laju alir cairan 993,607 dan 2.610,2581 (Kalibrasi).
Tinggi manometer
t Volume
155,43
5,34260
250 46,815,35 2405,25 250
365,25
5,19270
270 52,025,09 2605,25 280
575,00
5,02410
420 83,665,00 4205,07 430
685,00
5,05480
486,6 96,355,13 4905,03 490
865,30
5,17550
546,6 105,725,13 5605,09 530
ABSORPSI
Filtrasi adalah proses pemisahan solid dan liquid dengan bantuan unggun atau
saringan berpori.
I. Tujuan praktikum :
Siswa dapat memahami tentang salah satu proses pemisahan solid dan liquid yaitu
proses filtrasi yang dilandaskan pada prinsip aliran yang melewati unggun berpori.
II. Alat dan Bahan
2.1. Peralatan Filtrasi Plate and Frame yang dilengkapi :
1. Tangki penampung yang berkapasitas 40 liter, dilengkapi baffle 2
buah dari bahan baja.
2. Motor penggerak dengan daya 0,75 hp, tegangan 220 volt (3 phase).
3. Pengaduk yang berbentuk paddle 45º, lebar 6 cm dan bahan stainless
steel.
4. Pipa, berukuran ¾ inch dengan bahan galvanized zteel.
5. Manometer, dengan pengukuran sampai dengan 4 kg/cm2.
6. Plate and frame yang berukuran 20 cm x 20 cm dengan bahan
kuningan yang berjumlah 7 pasang.
2.2. Alat pendukung lain :
1. Penampung filtrate.
2. Gelas ukur 1000 ml atau 2000 ml.
3. Termometer, skala 0-100ºC.
4. Cawan dan oven untuk menentukan kadar air pada padatan.
5. Neraca analitis.
III. Deskripsi peralatan ;
Peralatan filtrasi Plate and Frame ini terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Tangki umpan.
2. Rangkaian pelat dan bingkai (Plate and Frame).
Tangki umpan dilengkapi dengan alat ukur tekanan untuk memastikan tekanan
didalamnya. Didalam tangki ini juga dilengkapi dengan pengaduk berbentuk
paddle dengan kemiringan 45º yang bertujuan untuk membantu penyeragaman
konsentrasi padatan didalam bubur atau larutan umpan.
IV. Prosedur Percobaan :
4.1. Persiapan peralatan
Prosedur persiapan alat dibawah ini harus diikuti setiap kali akan melaksanakan
tempuhan percobaan.
1. Pastikan tangki pencampur tidak bertekanan, jika masih bertekanan,
buka kerangan ventilasi dengan perlahan-lahan pada masukan umpan.
Pastikan bahwa kerangan udara dalam posisi tertutup.
2. Pastikan kain penyaring, plate and frame telah terpasang dengan
benar. Perhatikan letak lubang-lubang saluran suspensi dan filtrate, jangan
sampai ada yang terbalik.
3. Eratkan rangkaian sel penyaring dengan mengencangkan himpitan
yang diberikan oleh dorongan blok penekan sesuai arah ulir batang
penekan. Kekencangan ini harus cukup baik untuk mencegah terjadinya
kebocoran cairan.
4. Tutup kerangan dan masukan suspensi.
5. Atur pulley motor pengaduk pada kedudukan yang
diinginkan.
4.2. Pelaksanaan Percobaan
Langkah-langkah penyaringan dengan tekanan :
1. Buat suspensi CaCO3 dalam air sebanyak kira-kira 40 liter dalam
tangki pencampur dengan konsentrasi yang dikehendaki (dapat digunakan
1-2 % berat padatan).
2. Masukan suspensi kedalam tangki dan tutup dengan rapat, gerakan
pengaduk untuk mendapatkan suspensi sehomogen mungkin.
3. Buka kerangan udara perlahan-lahan, perhatikan tekanan udara dalam
tangki pencampur.
4. Setelah tekanan dalam tangki mencapai harga yang dikehendaki,
mulailah tempuhan penyaringan dengan membuka kerangan masukan
suspensi.
5. Catat waktu dan volume filtrate yang ditampung, sampai filtrate tidak
mengalir lagi.
6. Selama tempuhan penyaringan, tekanan dijaga dengan mengatur
bukaan kerangn udara tekanan.
7. Bongkar rangkaian plate and frame, kumpulkan padatan yang
tertinggal didalam bingkai.
8. Tentukan kadar air padatan CaCO3 dengan cara gravimetric.
DATA PERCOBAAN FILTRASI
1. Data running P = 1,2 bar, 2 putaran
Bukaan Valve t V Q
2
20.17 2 10,08553.82 4 13,45587.19 6 14,531128.53 8 16,066168.90 10 16,890212.85 12 17,737256.68 14 18,334306.13 16 19,133d
2. Data kalibrasi P = 1,2 bar, 2 putaran
Bukaan Valve T V Q
2
16.93
2
0,11835.74 0,05556.36 0,03572.85 0,02795.64 0,020113.60 0,017134.57 0,014153.07 0,013
3. Data running P = 1,2 bar, 3 putaran
Bukaan Valve t V Q
2
35.82 2 0,05565.62 4 0,060102.72 6 0,058138.44 8 0,057182.01 10 0,054224.93 12 0,053274.93 14 0,050320.24 16 0,049
4. Data kalibrasi P = 1,2 bar, 3 putaran
Bukaan Valve T V Q
2
19.66
2
0,10142.10 0,14765.30 0,03086.06 0,023106.73 0,018127.81 0,015150.83 0,013171.08 0,011
SEDIMENTASI
I.Tujuan praktikum:
Siswa dapat memahami tentang proses pemisahan zat padat-cair atau yang
disebut dengan suspensi non-koloid,berdasarkan pada pemanfatan gaya gravitasi.
II. Alat dan bahan :
I.1. Rangkain alat sedimentasi yang terdiri dari:
1. Tangki umpan (Homogenezing tank)
2. Tangki rerata(Equalizing tank)
3. Tangki pengendap (Settling tank)
I.2. Alat pendukung terdiri dari:
1. Peralatan yang berguna untuk menganalisis kesadahan.
2. Piknometer
I.3. Bahan:
1. Powder (Ca(OH)2)
II. Deskripsi peralatan:
II.1.Homogenezing tank
Yaitu: tangki yang berpengaduk yang berguna untuk menyeragamkan
konsentrasi larutan.
II.2.Equalization tank
Yaitu: tangki yang berpenyekat yang berguna untuk meratakan debit umpan
setiap saat.
II.3.Settling tank
Yaitu:Tangki pengendap yang berupa circular tank conical.
III.Prosedur percobaan:
Persiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan sebagaimana mestinya,
pastikan semua peralatan berfungsi denbgan baik, ukur jumlah umpan berdasarkan
density atau kesalahan nya.
III.1. Pelaksanaan percobaan
III.1.1. Buatkan kurva kalibrasi hubungan antara bukaan valve terhadap debit.
III.1.2. Alirkan umpan dari Homogenezing tank kedalam equalizing tang.
III.1.3. Pastikan overflow dalam equalizing tank sudah stabil.
III.1.4. Alirkan umpan ke dalam settler dengan debit tertentu.
III.1.5. Ukur density/ hardness clear product.
III.1.6. Ukur volume settler.
III.2. pegolahan data.
III.2.1. Buatlah kurva hubungan antara % efisiensi penyisihan terhadapdebit umpan.
III.2.2. Ukur waktu deteksi.
DATA PERCOBAAN SEDIMENTASI
1. Kalibrasi laju alir
Bukaan Valve Waktu (s) Volume (ml) Laju alir (ml/s) Laju alir rata-rata (ml/s)
213.00 330 110
120,8013.06 395 129,0803.00 370 123,33
2. Analisa sampel inlet
Bukaan Valve
Vol sampel (ml) Vol EDTA (ml) Vrata-rata sampel (ml)
Vrata-rata EDTA (ml)
2 20 ml19,2
20 19,219,719,7
3. Analisa sampel outlet
Bukaan Valve
Vol sampel (ml) Vol EDTA (ml) Vrata-rata sampel (ml)
Vrata-rata EDTA (ml)
2 20 ml9,5
20 8,69,17,2
4. Densitas inlet
Bukaan Valve
Berat pikno Berat pikno + isi Volume (ml) ρ (gr/ml) ρ rata-rata (gr/ml)
224,0 49,4
251,016
1,01724,1 49,5 1,01624,2 49,7 1,02
5. Densitas outlet
Bukaan Valve
Berat pikno Berat pikno + isi Volume (ml) ρ (gr/ml) ρ rata-rata (gr/ml)
223,9 43,9
250,8
0,94824,1 49,6 1,0224,2 49,8 1,024
6. Kesadahan sampel inlet
Bukaan Valve Vsampel (ml) BM Ca(OH)2 N EDTA V EDTA Kesadahan2 20 74 0,1 19,2 7,104 gr/L
7. Kesadahan sampel outlet
Bukaan Valve Vsampel (ml) BM Ca(OH)2 N EDTA V EDTA Kesadahan2 20 74 0,1 8,6 3,182 gr/L
ALIRAN FLUIDA
I. Tujuan praktikum:
Siswa dapat memahami sifat suatu fluida dalam sistem perpipaan beserta
kalengkapan –kelengkapan nya seperti Elbow, Fitting, Valve, dan perubahan luas
perpipaan.
II. Alat dan bahan:
2.1. Rangkaian alat aliran fluida yang terdiri dari:
1. Sistem perpipaan dan kelengkapan
2. Piknometer
3. Viscometer Oswald
4. Termometer
5. Gelas ukur
6. Penggaris/ meteran
7. Tempat penampung
2.2. Bahan:
1. Air
III. Deskripsi peralatan:
3.1. Sistem perpipaanaliran fluida dilengkapi dengan:
1. Pompa
2. pipa dengan ukuran diameter ½ in, ¾ in, 1 in, 1¼ in
3. Elbow
4. Fitting dan
5. Valve
IV. Prosedur percobaan:
4.1. Persiapan
1. Menentukan densitas air
2. Menentukan viskositas air
3. Check kondisi pompa dan peralatan
4.2. Prosedur percobaan
4.2.1. Isi tangki sampai penuh
4.2.2. Lakukan valve set pada sistem perpipapan
4.2.3. Kalibrasi venturi untuk flow rate yang berbeda-beda dengan bantuan valve,
lakukan untuk beberapa bukaan valve
4.2.4. Tentukan flow rate (Q) aliran untuk tiap-tiap bukaan
Lakukan pegukuran fluida yang telah ditentukan pembimbing atau asisten.
DINAMIKA PROSES
I. Methode percobaan
1.1. Satu tangki
1. Isi tangki nomor 1 dengan air hingga mencapai ketinggian maksimum (40 cm).
2. Buka keran keluaran cairan tersebvut dengtan bukaan yang sangfat kecil (sekitar
4%) dan amati perubahan ketinnggian terhadap waktu.
3. Catat waktu yang diperlukan setiap perubahan ketinggian cairan setinggi 2cm
sampai tangki kosong
4. Ulangi prosedur 1 sampai 3 sehingga didapat data tiga kali percobaan yang sama.
5. Lakukan prosedur 1 sampai 4 Untuk bukaan keran sekitar 7%.
1.2. Dua tangki dipasang seri
1. isi tangki nomor satu pada bagian 3.a dan isi juga tangki nomor 1 atau 3.
2. Buka keran pada nomor tangki 1 dan juga diikiuti dengan dengan membuka
tangki nomor 2 atau 3 diatas.
3. Amati waktu yang diperlukan pada perubahan ketinggian dari kedua tangki
tersebut.
4. Lakukan cara tersebut sebanyak masing-masing dua kali untuk kondisi yang
sama.
II. Prosedur praktikum Konversi energi
Percobaan ini dilakukan sesuai dengan lembar tugas yang diberikan dan
mengikuti prosedur sebagai berikut:
2.1. Percobaan satu tangki
1. Isi tangki nomor 1 dengan air hingga mencapai ketinggian maksimum(sekitar
40%).
2. Buka keran keliuaran cairan tersebut dengan bukaan yang sangat kecil (sekitar
4%) dan amati perubahan ketinggian terhadap waktu.
3. cata waktu yang diperlukan untuk setiap perubahan ketinggian cairan setinggi 2cm
sampai tangki kosong.
4. Ulangi prosedur 1sampai 3 sehingga didapat data tiga kali percobaan yang sama
5. lakukan prosedur 1samapi 4 untuk bukaan sekitar 7%.
2.2. Percobaan tangki dipasang seri
1. Isi tangki nomor 1seperti pada bagian 3.a dan isi juga tangki nomor 2 atau 3
2. Buka keran pada tangki nomor 1 dan diikuti dengan membuka tangki nomor 2atau
3 tersebut diatas.
3. Amati waktu yang diperlukkan pada perubahan ketinggian dari kedua tangki
tersebut.
4. Lakukan cara tersebut sebanyak masing-masing dua kali untuk kondisi yang sama.
Keterangan: bukaan valve (% bukaan ) disesuaikan dengan diameter orificeyang
ditugaskan(orifice A,B,C,Datau E)
DATA PERCOBAAN DINAMIKA PROSES
1. Percobaan Orifice I Tangki (A)
No h (cm) t (s) t rata-ratat1 t2
1 30 0 0 02 29 25 40 32,53 28 50 72 614 27 87 115 1015 26 117 154 135,56 25 156 207 181,57 24 192 236 2148 23 230 278 2549 22 267 312 289,510 21 312 358 33511 20 346 395 370,512 19 394 444 41913 18 431 483 45714 17 477 528 502,515 16 513 568 540,516 15 563 620 591,517 14 609 685 64718 13 657 718 687,519 12 706 759 732,520 11 759 811 78521 10 798 868 83322 9 860 907 883,523 8 919 962 940,524 7 970 1018 99425 6 1029 1079 105426 5 1085 1130 1107,527 4 1147 1181 116428 3 1200 1235 1217,529 2 1232 1270 125130 1 1269 1296 1282,531 0 1306 1325 1315,5
4.2.1.1.1. Percobaan Orifice I Tangki (C)
No h (cm) t (s) t rata-ratat1 t2
1 30 0 0 02 29 5 10 7,53 28 12 18 154 27 20 27 23,55 26 28 34 316 25 36 43 39,57 24 43 50 46,58 23 53 59 569 22 60 66 6310 21 67 76 71,511 20 77 84 80,512 19 87 94 90,513 18 95 103 9914 17 104 112 10815 16 114 119 116,516 15 121 129 12517 14 132 139 135,518 13 141 149 14519 12 150 159 154,520 11 160 169 164,521 10 168 178 17322 9 179 187 18323 8 188 201 194,524 7 199 216 207,525 6 212 237 224,526 5 227 272 249,527 4 245 296 270,528 3 263 325 29429 2 277 342 309,530 1 285 378 331,531 0 295 395 345
3. Percobaan Orifice I Tangki (E)
No h (cm) t (s) t rata-ratat1 t2
1 30 0 0 02 29 2 6 43 28 8 12 104 27 15 18 16,55 26 20 24 226 25 26 28 277 24 33 34 33,58 23 39 41 409 22 45 47 4610 21 51 53 5211 20 57 58 57,512 19 64 65 64,513 18 70 70 7014 17 76 78 7715 16 82 82 8216 15 88 91 89,517 14 94 97 95,518 13 101 102 101,519 12 107 109 10820 11 115 115 11521 10 120 121 120,522 9 129 128 128,523 8 136 138 13724 7 145 153 14925 6 158 166 16226 5 175 184 179,527 4 195 203 19928 3 219 223 22129 2 234 243 238,530 1 252 259 255,531 0 269 274 271,5
4. Percobaan Orifice Seri Tangki A-D
No h (cm) t (s) t rata-ratat1 t2
1 30 0 0 02 29 12 14 133 28 27 29 284 27 38 43 40,55 26 51 56 23,56 25 72 75 73,57 24 82 86 848 23 102 102 1029 22 113 117 11510 21 128 132 13011 20 143 152 147,512 19 159 171 16513 18 174 179 176,514 17 189 196 192,515 16 206 212 20916 15 223 228 225,517 14 241 245 24318 13 255 263 25919 12 273 279 27620 11 288 294 29121 10 304 315 309,522 9 321 330 325,523 8 342 348 34524 7 357 367 36225 6 374 388 38126 5 391 411 40127 4 408 427 417,528 3 428 440 43429 2 444 462 45330 1 464 478 47131 0 482 503 492,4
5. Percobaan Orifice Seri Tangki A-C
No h (cm) t (s) t rata-ratat1 t2
1 30 0 0 02 29 10 23 16,53 28 18 36 274 27 28 44 365 26 36 53 44,56 25 51 65 587 24 60 73 1358 23 70 84 779 22 82 95 88,510 21 91 108 99,511 20 101 118 109,512 19 112 129 120,513 18 121 140 130,514 17 135 153 14415 16 146 174 16016 15 158 177 167,517 14 169 188 178,518 13 182 198 19019 12 192 212 20220 11 208 224 21621 10 218 238 22822 9 228 250 23923 8 244 264 24424 7 257 276 266,525 6 270 291 280,526 5 281 305 29327 4 295 320 307,528 3 310 334 32229 2 325 351 33830 1 338 366 35231 0 348 383 365,5
PENUKAR PANAS
I. Tujuan penelitian
1. Melihat fenomena perpindahan panas secara konveksi dan terjadinya pendidihan
2. menentukan harga koefisien perpindahan panas overall (U) sistem dua fluida
didalam alat penukar panas plate and frame.
3. Mempelajari pengaruh variable laju alir fluida, temperatur fluida, dan arah aliran
fluida terhadap koefisien perpindahan panas overall (U).
4. Membandingkan unjuk kerja Counter current dan Co-Current.
II. Cara kerja
2.1. Percobaan I
1. Hidupkan pemanas 600W,siapkan 500gram air dan termometer dalam gelas beker,
tuangkan sedikit warna (potasium permanganat).catat suhu awal air sebelum
dipanaskan,hidupkan stop wach pada saat air mulai dipanaskan. Amati apa yang
terjadi sejak air di panaskan sampai mendidih. Catat aktu yang diperlukan hingga
air mulai mendidih (100°).
2. matikan pemanas setelah air mendidih, timbang kembali untuk mengetahui
banyaknya air yang menguap.
2.2. Percobaan II
Langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut:
1. Memasikan semua alt-alat percobaan dalam keadaan baik
2. Memastikan semua sistem perpipaan serta kerangan (jalur) telah siap untuk
dioperasikan.
3. Star pompa air dingin dan pompa air panas untuk sirkulasi kemasing-masing
tangki penampung.
4. Melakukan kalibrasi laju air untuk masing-masing sistem aliran(air dingin dan air
panas)
5. Melakukan pengambilan data untuk aliran searah dan berlawanan arah dengan
cara mencatat temperatur masukan keluar HE pada masing-masing sistem aliran
(air dingin dan air panas)
III. Alat dan bahan percobaan
3.1. Alat bantu
1. Thermometer
2. Gelas beaker berisi air 500ml
3. Rangkain plate and frame heat exchanger
4. Stop watch
3.2. Bahan percobaan
1. Sedikit zat warna di atas pemanas listrik 600W
2. Air,sebagai fluida panas dan dingin(fluida dingin dialirkan sekali lewat)
top related