laporan proyek akhir - · pdf fileii lembar persetujuan proyek akhir media pembelajaran huruf...
Post on 14-Feb-2018
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Laporan Proyek Akhir
Ahmad Gazali
abu_bakrah@yahoo.co.id www.ashthy.wordpress.com
MEDIA PEMBELAJARAN
HURUF BRAILLE DELAPAN TITIK DENGAN OUTPUT SUARA
BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S51 DAN IC SUARA ISD25120
Proyek Akhir
Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh:
AHMAD GAZALI
05502241009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PROYEK AKHIR
MEDIA PEMBELAJARAN
HURUF BRAILLE DELAPAN TITIK DENGAN OUTPUT SUARA
BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S51 DAN IC SUARA ISD25120
Oleh
AHMAD GAZALI
05502241009
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing
Untuk diuji
Yogyakarta, Desember 2010
Mengetahui Menyetujui
Kajur Pend. Teknik Elektronika Pembimbing
Masduki Zakaria, MT Mashoedah, MT
NIP. 19640917 198901 1 001 NIP. 19701108 200212 1 003
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PROYEK AKHIR
MEDIA PEMBELAJARAN
HURUF BRAILLE DELAPAN TITIK DENGAN OUTPUT SUARA
BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S51 DAN IC SUARA ISD25120
Dipersiapkan dan Disusun Oleh:
AHMAD GAZALI
05502241009
Telah Dipertahankan di depan Dewan Penguji Proyek Akhir
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Pada tanggal 21 Desember 2010
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar
Ahli Madya
Susunan Panitia Penguji
Jabatan Nama Lengkap dan Gelar Tanda Tangan
1. Ketua Penguji Mashoedah, M.T. ……………...
2. Sekretaris Umi Rochayati, M.T. ……………...
3. Penguji Utama Totok Sukardiyono, M.T. ……………...
Yogyakarta, Desember 2010
Dekan FT UNY
Wardan Suyanto, Ed.D
NIP. 19540810 197803 1 001
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ahmad Gazali
NIM : 05502241009
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektronika
Judul Proyek Akhir : MEDIA PEMBELAJARAN HURUF BRAILLE
DELAPAN TITIK DENGAN OUTPUT SUARA
BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S51
DAN IC SUARA ISD25120
Menyatakan bahwa proyek akhir ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan
sepanjang pengetahuanm saya, tidak berisi materi yang ditulis orang lain sebagai
persyaratan penyelesaian studi di Universitas Negeri Yogyakarta atau Perguruan
Tinggi lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan
mengikuti tata cara dan penulisan karya ilmiah yang lazim. Jika ternyata terbukti
pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Yogyakarta, Desember 2010
Penulis
Ahmad Gazali
NIM. 05502241009
v
MOTTO
Bersemangatlah untuk melakukan apa yang bermanfaat
bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, serta
jangan merasa lemah. (HR. Muslim no. 2664)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Laporan proyek akhir ini penulis persembahkan kepada :
A. Allah Subhanahu wa ta’ala Yang Maha Mengetahui Segala Sesuatu, yang
telah memberikan ilmu kepada manusia.
B. Ibundaku tercinta yang telah melahirkan dan membesarkanku dengan penuh
kasih sayang serta senantiasa berdoa untuk keselamatan dan kebahagianku.
C. Ayahandaku yang telah merawat dan membesarkanku dengan penuh kasih
sayang serta senantiasa berdoa untuk keselamatan dan kebahagianku.
D. Kakak dan Adikku tercinta Ria dan Icha yang selalu memberikan dukungan
baik moril maupun material sehingga membuatku menjadi seseorang yang
lebih dewasa.
E. Calon istriku yang telah memberikan motivasi dan doa sehingga membuatku
menjadi lebih percaya akan kemampuanku.
F. Nur Budiono, Nugroho Dewantoro, Sulistyo Eko, Hanifah Ega, Yani, dan
semua teman kelas A S1 2005 Pendidikan Teknik Elektronika, FT, UNY.
G. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Proyek Akhir ini.
vii
ABSTRAK
MEDIA PEMBELAJARAN
HURUF BRAILLE DELAPAN TITIK DENGAN OUTPUT SUARA
BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S51 DAN IC SUARA ISD25120
Oleh:
Ahmad Gazali
05502241009
Tujuan pembuatan perangkat ini adalah sebagai media pembelajaran untuk
mengenali huruf Braille delapan titik, yang sesuai dengan standar ISO/TR
11548:2001.
Perangkat ini tersusun dari tiga bagian utama: (1). Bagian Input, dengan
komponen utama delapan push button toggle, yang masing-masingnya men-
simulasikan timbul atau tidaknya sebuah titik Braille, (2). Bagian Microcontroller,
dengan komponen utama AT89S51, dalam alat ini AT89S51 difungsikan untuk
pengolahan data dari input (push button) terhadap output, (3). Bagian Voice Chip,
dengan komponen utama IC suara ISD25120, dalam perangkat ini ISD25120
digunakan sebagai penghasil suara, sesuai dengan alamat data yang di terima dari
output Microcontroller AT89S51.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, perangkat ini mampu mengenali
huruf Braille delapan titik untuk karakter huruf a s/d z, karakter huruf A s/d Z dan
angka 0 s/d 9, apabila pengguna memasukkan kode Braille untuk huruf dan angka
tersebut, maka perangkat ini akan mengeluarkan suara sesuai dengan huruf Braille
yang ingin diketahui, apabila pengguna memasukkan huruf Braille selain untuk
karakter huruf dan angka, maka perangkat ini akan mengeluarkan suara “Bukan
angka dan huruf”. Dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan
perangkat belum sesuai dengan yang direncanakan, karena (1). Ada beberapa
suara yang kurang jelas untuk dibedakan dengan suara lain, (2). Suara kurang
jelas, (3). Ada suara yang terpotong. Penyebab kerusakan ini (1). Pemilihan
amplifier dan speaker yang kurang tepat, (2). Kesalahan dalam proses perekaman
suara, (3). Kesalahan pada pengalamatan suara.
Kata kunci: Huruf Braille delapan titik, AT89S51, ISD25120
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah -Subhanahu
wa ta’ala- yang telah memberikan rahmat dan petunjuk kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan Proyek Akhir dan laporannya dengan judul “Media
Pembelajaran Huruf Braille Delapan Titik Berbasis Microcontroller AT89S51 dan
IC Suara ISD25120”.
Dalam menyelesaikan Proyek Akhir ini penulis memperoleh bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan Proyek Akhir ini dapat
berjalan dengan lancar. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Mashoedah, MT selaku pembimbing proyek akhir yang telah
memberikan arahan-arahan dalam penyelesaian Proyek Akhir ini.
2. Bapak Masduki Zakaria, MT selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Elektronika.
3. Bapak Wardan Suyanto, Ed.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
4. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, MA, MPd selaku Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta.
5. Para Dosen, Teknisi dan Staf Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika yang
telah memberikan bantuan sehingga terselesaikannya proyek akhir ini.
ix
6. Teman-teman seperjuangan angkatan 2005 yang telah banyak memberikan
bantuan sehingga pembuatan proyek akhir ini dapat selesai.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan menjadi catatan amal
tersendiri dihari perhitungan kelak dan semoga Allah -Subhanahu wa ta’ala-
memberikan balasan yang setimpal.
Berbagai upaya telah penulis lakukan untuk menyelesaikan Proyek Akhir
ini, akan tetapi penulis menyadari bahwa Proyek Akhir ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, saran dan kritik senantiasa penulis harapkan demi
kesempurnaan skipsi ini.
Akhir kata semoga Proyek Akhir ini dapat menambah khasanah pustaka di
lingkungan almamater UNY. Amin.
Yogyakarta, Desember 2010
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
C. Batasan Masalah ........................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
E. Tujuan .......................................................................................... 6
F. Manfaat ........................................................................................ 6
G. Keaslian ....................................................................................... 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 8
A. Media Pembelajaran ..................................................................... 8
B. Huruf Braille ................................................................................. 9
C. Sistem Microcontroller ............................................................... 12
1. Bahasa Pemrograman Microcontroller ................................. 13
2. Microcontroller AT89S51 .................................................... 13
3. Konfigurasi Pin Microcontroller AT89S51........................... 15
xi
4. ISP Programming ................................................................. 15
D. Voice Chip ISD2500 Series ......................................................... 16
E. Bascom 8051 ............................................................................... 21
F. Amplifier LM386 ......................................................................... 23
BAB III. PERANCANGAN ............................................................................ 25
A. Perencanaan Sistem ..................................................................... 25
B. Perencanaan Hardware ............................................................... 26
1. Input..................................................................................... 27
2. Microcontroller AT89S51 ..................................................... 31
3. Voice Chip ISD25120 ........................................................... 33
4. Amplifier LM386 .................................................................. 39
C. Perencanaan software .................................................................. 40
BAB IV. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 44
A. Rangkaian Input .......................................................................... 44
B. Rangkaian Microcontroller ......................................................... 45
C. Rangkaian Voice Chip ................................................................. 48
BAB V. KESIMPULAN ................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 52
LAMPIRAN ..................................................................................................... 54
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Huruf b dan c Pada Braille 6 Titik ....................................................... 1
Gambar 2. Contoh Huruf Kantenji (Kanji Braille) ................................................. 2
Gambar 3. Susunan Braille Delapan Titik Sesuai Standar ISO .............................. 2
Gambar 4. Huruf b dan c Pada Braille 6 Titik ........................................................ 9
Gambar 5. Contoh Huruf Kantenji (Kanji Braille) ................................................ 10
Gambar 6. Susunan Braille Delapan Titik Sesuai Standar ISO ............................ 10
Gambar 7. Konfigurasi AT89S51 ........................................................................ 15
Gambar 8. Rangkaian ISP Programming ............................................................ 16
Gambar 9. Kofigurasi ISD2500 ........................................................................... 18
Gambar 10. Pemilihan Tipe Microcontroller AT89S51.......................................... 22
Gambar 11. Pengaturan Frequency Microcontroller .............................................. 22
Gambar 12. Equivalent Schematic LM386 ............................................................. 23
Gambar 13. Konfigurasi Pin LM386 ...................................................................... 24
Gambar 14. Tampak Atas Perencanaan Alat .......................................................... 25
Gambar 15. Blog Diagram Hardware .................................................................... 26
Gambar 16. Susunan Tombol Input........................................................................ 27
Gambar 17. Rangkaian Input ................................................................................. 28
Gambar 18. Huruf ‘e’ Braille ................................................................................. 30
Gambar 19. Menentukan Alamat Input Braille ‘e’.................................................. 30
Gambar 20. Rangkaian Clock Microcontroller ....................................................... 31
Gambar 21. Rangkaian Reset Microcontroller ....................................................... 32
Gambar 22. Rangkaian Microcontroller ................................................................. 32
Gambar 23. Rangkaian Record dan Playback ISD2500 series ................................ 34
Gambar 24. Rangkaian Voice Chip ........................................................................ 38
Gambar 25. Rangkaian Amplifier LM386 ............................................................... 39
Gambar 26. Flowchart Pembuatan Program .......................................................... 40
Gambar 27. Rangkaian Input ................................................................................. 44
Gambar 28. Rangkaian Untuk Pengujian Bagian Microcontroller .......................... 45
Gambar 29. Rangkaian Untuk Pengujian Bagian Voice Chip ................................. 48
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Huruf Braille Standar 8 Titik dan 6 Titik Untuk Huruf Latin Kecil........ 11
Tabel 2. Huruf Braille 8 Titik dan 6 Titik Untuk Huruf Kapital dan Angka ......... 11
Tabel 3. Perbandingan Antar IC ISD2500........................................................... 17
Tabel 4. Pengalamatan Input Microcontroller ..................................................... 28
Tabel 5. Pengalamatan Suara .............................................................................. 35
Tabel 6. Pengujian Rangkaian Input ................................................................... 44
Tabel 7. Pengujian Rangkaian Microcontroller................................................... 46
Tabel 8. Pengujian Bagian Voice Chip ................................................................ 48
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Braille Delapan Titik Untuk Huruf Latin dan Angka Sesuai Standar
ISO ....................................................................................................... 54
Lampiran 2. Rangkaian Record and Playback ISD25120 .......................................... 56
Lampiran 3. Hardware Media Pembelajaran Braille Delapan Titik Berbasis
Microcontroller AT89S51 dan ISD25120 ............................................. 57
Lampiran 4. Software Media Pembelajaran Braille Delapan Titik Berbasis
Microcontroller AT89S51 dan Voice Chip ISD25120 ........................... 60
Lampiran 5. Daftar Komponen ................................................................................. 66
Lampiran 6. Foto Alat .............................................................................................. 67
Lampiran 7. ISO/TR 11548:2001 part 2 (ringkasan) ................................................. 68
Lampiran 8. Data Sheet AT89S51 (ringkasan)........................................................... 77
Lampiran 9. Data Sheet ISD2500 (ringkasan) ........................................................... 83
Lampiran 10. Data Sheet LM386 (ringkasan).............................................................. 96
Lampiran 11. Petunjuk Pengoperasian ...................................................................... 102
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Braille merupakan tulisan sentuh yang digunakan oleh Tunanetra.
Tulisan Braille ini pertama kali ditemukan oleh Louis Braille, tulisan tersebut
tersusun dari enam kombinasi titik timbul, dan dari kombinasi tersebut dapat
disusun berbagai macam karakter huruf, angka dan lain-lain. Pada gambar
dibawah, titik yang tebal menunjukkan titik timbul dan titik yang samar
menunjukkan titik yang tidak timbul.
Gambar 1. Huruf b (kiri) dan c (kanan) Pada Braille 6 Titik
Pada tahun 1860 tulisan Braille diterima sebagai tulisan resmi pada
sekolah Tunanetra di seluruh Eropa Barat. Model tulisan Braille semakin
lama semakin berkembang dan mulai banyak digunakan di negara lain, hal ini
mendorong penemuan huruf Braille yang dapat digunakan untuk negara lain
yang sistem penulisannya tidak menggunakan huruf latin.
Sekitar tahun 1950-an, Taiji Kawakami membuat Kantenji, sebuah
model tulisan Braille untuk karakter huruf Kanji, yang terdiri dari delapan
titik timbul.
1
2
Gambar 2. Contoh Huruf Kantenji (Kanji Braille)1
Pada tahun 2001, International Standards Organization (ISO)
mengeluarkan standar penulisan Braille delapan titik untuk huruf latin,
ISO/TR 11548 bagian 1 dan 2 dengan judul "Communication Aids for Blind
Persons: Identifiers, Names and Assignation to Coded Character Sets for 8-
dot Braille Characters".2
Gambar 3. Susunan Braille Delapan Titik Sesuai Standar ISO
Judith M. Dixon3 mengatakan, Jerman merupakan negara penggagas
sekaligus pengguna Braille delapan titik dengan standar ISO/TR
11548:2001.4
Sepengetahuan penulis, sampai saat ini Braille delapan titik dengan
standar ISO belum diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia5, namun melihat
1 http://www.kantenji.jp 2 Dixon, J.M. 2007. Eight-Dot Braille, (Online), (http://www.brailleauthority.org/eightdot.html,
diakses pada 25 Oktober 2010) 3 The Chair of the Braille Authority of North America (BANA) 4 Dixon, J.M. (jdix@loc.gov). 18 Oktober 2010. Re: Eight Dot Braille . E-mail kepada Ahmad
Gazali (abu_bakrah@yahoo.co.id)
3
penggunaan huruf Braille delapan titik yang terus dikembangkan, maka tidak
mustahil bila dalam jangka waktu beberapa tahun kedepan, huruf Braille
delapan titik sudah dipelajari pada sekolah Tunanetra di Indonesia.
Tunanetra sebagaimana orang awas lainnya, membutuhkan
pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.
Oleh karena adanya gangguan penglihatan, Tunanetra membutuhkan layanan
khusus untuk merehabilitasi kelainannya, diantaranya adalah dengan latihan
membaca dan menulis huruf Braille.
Khusus Alat bantu membaca huruf Braille adalah alat bantu
pembelajaran untuk mengenal huruf Braille, alat ini biasa disebut pantule
singkatan dari Papan Tulis Braille. Alat ini terdiri dari paku-paku yang
dapat ditempel pada papan sehingga membentuk kombinasi huruf Braille,
seperti laci atau kotak peti, terbuat dari papan dengan lubang-lubang
tempat memasukkan pin-pin logam. Salah satu kelemahan Pantule ada pada
pinnya yang terlepas dari papannya, sehingga kerap hilang. Selain itu,
ukurannya yang relatif besar dan terbuat dari papan membuatnya berat untuk
dibawa-bawa.6
Ada juga alat bantu yang pernah dibuat oleh Bapak Mashoedah, M.T.
beliau adalah salah seorang dosen Pendidikan Teknik Elektronika UNY, alat
tersebut berbasis PC dan menggunakan 12 tombol Push Button sebagai
interface-nya, alat ini mampu mengenali huruf Braille enam titik elemen
5 Hasil wawancara dengan beberapa tenaga pengajar Tuna netra. 6 Mashoedah. 2008. Six Dot Push Button to Speech sebagai Media Pembelajaran Huruf Braille,
(Online), (http://blog.uny.ac.id/mashoedah/2009/01/13/six-dot-push-button-to-speech-as-an-
aid-in-the-teaching-of-braille-letters/, diakses 05 April 2009)
4
positif. Cara kerjanya adalah dengan menekan tombol-tombol push button
sehingga membentuk susunan huruf Braille, push button dalam keadaan OFF
merupakan titik timbul dan push button keadaan ON merupakan bagian
Braille yang rata, alat ini dapat mengeluarkan suara sesuai dengan susunan
huruf Braille yang dimasukkan.
Alat yang akan dibuat oleh penulis, pada dasarnya memiliki prinsip
kerja yang sama dengan alat yang pernah dibuat oleh Bapak Mashoedah,
hanya saja pada alat yang akan di buat oleh penulis adalah digunakan untuk
mengenali Braille delapan titik sesuai dengan standar ISO/TR 11548:2001.
Perbedaan yang lain adalah alat ini tidak menggunakan PC sebagai pemrores
data, tapi pemrosesan data dilakukan dengan menggunakan microcontroller
AT89S51, dan ISD25120 sebagai komponen utama untuk pengolahan suara.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat diidentifikasi masalah-
masalah yang muncul, antara lain:
1. Diperlukan sebuah media pembelajaran yang dapat memudahkan
Tunanetra untuk mengenali huruf Braille delapan titik.
2. Diperlukan sebuah media pembelajaran huruf Braille delapan titik yang
berukuran lebih kecil dan mudah untuk dibawa kemana-mana.
3. Diperlukan sebuah perangkat yang memanfaatkan microcontroller
AT89S51 sebagai pemroses data dan IC ISD25120 sebagai pengolah
suara.
5
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul, maka perlu adanya
pembatasan masalah sehingga ruang lingkup permasalahannya jelas. Dalam
proyek akhir ini penulis akan membuat sebuah media pembelajaran huruf
Braille delapan titik dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51
dan ISD25120. Perangkat ini memiliki input berupa tombol-tombol Push
Button, yang disusun menyerupai susunan titik timbul pada Braille, sesuai
dengan standar penulisan Braille pada ISO/TR 11548:2001.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas dapat
dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah rancang bangun media pembelajaran huruf Braille
delapan titik dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan
IC ISD25120?
2. Bagaimanakah cara kerja pemrograman microcontroller AT89S51 pada
media pembelajaran huruf Braille delapan titik dengan output suara
berbasis microcontroller AT89S51 dan IC ISD25120?
3. Bagaimanakah unjuk kerja dari media pembelajaran huruf Braille
delapan titik dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan
IC ISD25120?
6
E. Tujuan
Dalam proyek akhir ini memiliki beberapa tujuan sesuai dengan apa
yang telah dituliskan dalam rumusan masalah, tujuan tersebut antara lain:
1. Merealisasikan rancang bangun media pembelajaran huruf Braille 8 titik
dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan IC
ISD25120
2. Menghasilkan pemrograman microcontroller AT89S51 pada media
pembelajaran huruf Braille
3. Mengetahui unjuk kerja dari media pembelajaran huruf Braille 8 titik
dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan IC
ISD25120
F. Manfaat
Dengan adanya pembuatan media pembelajaran huruf Braille dengan
output suara berbasis ISD25120 ini diharapkan memberikan manfaat-manfaat
antara lain:
1. Bagi Mahasiswa
a. Memberikan manfaat untuk membuka khasanah keilmuan untuk
memacu mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah
b. Memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan antar
disiplin ilmu
2. Bagi Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika
7
a. Memberikan manfaat untuk membuka khasanah ilmu pengetahuan
dan sebagai media informasi
b. Memberikan manfaat sebagai contoh aplikasi dari microcontroller
dan ic penyimpan suara
3. Bagi Masyarakat
a. Memberikan manfaat sebagai media penyampaian informasi dalam
bentuk huruf Braille
b. Memberikan manfaat bagi Tunanetra dalam memahamkan huruf
Braille delapan titik
G. Keaslian
Sepengetahuan penulis belum ada yang membuat alat yang sama
dengan yang akan dibuat oleh penulis, dan sepanjang pengetahuan penulis
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis oleh orang lain,
kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
dalam proses belajar mengajar agar dapat merangsang pikiran, perhatian, dan
motivasi si belajar dalam mengikuti pelajaran.
Media pembelajaran dapat bermanfaat untuk memperlancar interaksi
pada saat proses belajar mengajar, mengalirkan pesan, merangsang dan
meningkatkan motivasi belajar siswa, yang akhirnya dapat meningkatkan
prestasi belajar. Manfaat ini diupayakan pula dapat terjadi pada pembelajaran
huruf Braille delapan titik.
Perangkat yang akan dibuat merupakan sebuah media pembelajaran
yang dapat digunakan sebagai pendahuluan untuk mengenali huruf Braille
delapan titik.
Media pembelajaran untuk huruf Braille telah banyak dibuat,
diantaranya adalah pantule, singkatan dari Papan Tulis Braille. Alat ini
terdiri dari paku-paku yang dapat ditempel pada papan sehingga
membentuk kombinasi huruf Braille, seperti laci atau kotak peti, terbuat
dari papan dengan lubang-lubang tempat memasukkan pin-pin logam.
Ada juga media pembelajaran yang berbasis PC dan menggunakan 12
tombol Push Button sebagai interface-nya, yang mampu mengenali huruf
Braille enam titik elemen positif. Cara kerjanya adalah dengan menekan
8
9
tombol-tombol push button sehingga membentuk susunan huruf Braille, push
button dalam keadaan OFF merupakan titik timbul dan push button keadaan
ON merupakan bagian Braille yang rata, alat ini dapat mengeluarkan suara
sesuai dengan susunan huruf Braille yang dimasukkan.
B. Huruf Braille
Braille merupakan tulisan sentuh yang digunakan oleh Tunanetra.
Tulisan ini pertama kali ditemukan oleh Louis Braille, tulisan tersebut
tersusun dari enam kombinasi titik timbul, dan dari kombinasi tersebut dapat
disusun berbagai macam karakter huruf, angka dan lain-lain. Pada gambar
dibawah, titik yang tebal menunjukkan titik timbul dan titik yang samar
menunjukkan titik yang tidak timbul.
Gambar 4. Huruf b (kiri) dan c (kanan) Pada Braille 6 Titik
Pada tahun 1860 tulisan Braille diterima sebagai tulisan resmi pada
sekolah Tunanetra di seluruh Eropa Barat. Model tulisan Braille semakin
lama semakin berkembang dan mulai banyak digunakan di negara lain, hal ini
mendorong penemuan huruf Braille yang dapat digunakan untuk negara lain
yang sistem penulisannya tidak menggunakan huruf latin.
Sekitar tahun 1950-an, Taiji Kawakami membuat Kantenji, sebuah
model tulisan Braille untuk karakter huruf Kanji, yang terdiri dari delapan
titik timbul.
10
Gambar 5. Contoh Huruf Kantenji (Kanji Braille)7
Kemudian pada tahun 2001, International Standards Organization
(ISO) mengeluarkan standar penulisan Braille delapan titik untuk huruf latin,
ISO/TR 11548 bagian 1 dan 2 dengan judul "Communication Aids for Blind
Persons: Identifiers, Names and Assignation to Coded Character Sets for 8-
dot Braille Characters".8
Gambar 6. Susunan Braille Delapan Titik Sesuai Standar ISO
Judith M. Dixon9 mengatakan, Jerman merupakan negara penggagas
sekaligus pengguna Braille delapan titik dengan standar ISO/TR
11548:2001.10
Standar penulisan untuk huruf dan angkanya pada dasarnya
mengacu kepada standar penulisan Braille enam titik, yang berbeda hanya
pada penulisan angka dan huruf kapital.
7 http://www.kantenji.jp 8 Dixon, J.M. 2007. Eight-Dot Braille, (Online), (http://www.brailleauthority.org/eightdot.html,
diakses pada 25 Oktober 2010) 9 The Chair of the Braille Authority of North America (BANA) 10 Dixon, J.M. (jdix@loc.gov). 18 Oktober 2010. Re: Eight Dot Braille . E-mail kepada Ahmad
Gazali (abu_bakrah@yahoo.co.id)
11
Tabel 1. Huruf Braille Standar 8 Titik dan 6 Titik Huruf Kecil
Dari tabel diatas, terlihat bahwa yang membedakan antara standar
Braille delapan titik dengan Braille enam titik untuk huruf kecil, terletak pada
jumlah titiknya saja. Adapun untuk huruf kapital dan angka, maka
perbedaannya bukan hanya pada titik 7 dan 8, namun juga pada letak titik
timbul dan jumlah sel yang digunakan. Lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini.
Tabel 2. Huruf Braille 8 Titik dan 6 Titik Untuk Huruf Kapital dan Angka
C. Sistem Microcontroller
Microcontroller merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh
atau sebagian besar elemennya dikemas dalam suatu chip IC, sehingga sering
Huruf
Braille
8 titik Huruf
kecil j k l m n o p
Huruf
Braille
6 titik
Huruf Braille
8 titik
Huruf kapital
dan angka J K 0 1
Huruf Braille
6 titik
12
disebut single chip mikrokomputer.11
Lebih lanjut, Microcontroller
merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang
sangat spesifik, berbeda dengan PC yang memiliki beragam fungsi.
Perbedaan lainnya adalah perbandingan RAM dan ROM yang sangat berbeda
antar komputer dengan Microcontroller. Dalam Microcontroller, ROM jauh
lebih besar dibanding RAM, sedangkan dalam komputer PC RAM jauh lebih
besar dibanding ROM.
Microcontroller umumnya dikelompokkan dalam suatu keluarga.
Berikut adalah contoh-contoh keluarga Microcontroller:
1. Keluarga MCS-51
2. Keluarga MC68HC05
3. Keluarga MC68H11
Sedangkan keluarga MCS-51 dikelompokkan menjadi:
1. AT89C51/52/53
2. AT89C1051/2051/4051
3. AT89S51/52/53
Keluarga Microcontroller MCS-51 merupakan keluarga
Microcontroller yang banyak digunakan untuk aplikasi pengontrolan saat ini,
karena keluarga ini didukung oleh banyak vendor hardware yang
menyediakan banyak feature tambahan pada sistem Microcontroller ini.
11 Sidiq Cahyo Adianto. 2010. Pembuatan Alat Pengukur Tinggi Badan Digital Berbasis
Mikrokontroler ATMEGA 8535. http://journal.amikom.ac.id/index.php/TI/article/download/
3180/964
13
1. Bahasa Pemrograman Microcontroller
Secara umum, bahasa yang digunakan untuk pemrogramannya
adalah bahasa tingkat rendah, yaitu bahasa assembly. Setiap
Microcontroller memiliki bahasa-bahasa pemrograman yang berbeda.
Karena banyak hambatan dalam penggunaan bahasa assembly, banyak
berkembang komputer atau penerjemah untuk bahasa tingkat tinggi.
Untuk MCS-51, bahasa tingkat tinggi yang banyak dikembangkan antara
lain BASIC, Pascal, dan bahasa C.12
2. Microcontroller AT89S51
Sebagai salah satu vendor besar di dunia ini, ATMEL
mengeluarkan AT89S51 yang merupakan salah satu Microcontroller
yang banyak digunakan. Microcontroller AT89S51 memiliki
kompatibilitas penuh dengan keluarga MCS-51 lain, terutama pada
bagian pemrogramannya.
Ada beberapa perbedaan tipe S dengan tipe C (AT89C51),
misalnya tipe S (AT89S51) mempunyai 2 (dua) buah data pointer
(DPTR) sedangkan tipe C hanya mempunyai 1 (satu) buah DPTR saja.
Kemudian tipe S mempunyai fitur ISP (In-System Programmable)
Programming yang tidak dimiliki oleh tipe C. Fitur ISP Programming ini
memungkinkan pemrograman Flash Memory pada AT89S51 dilakukan
langsung oleh PC melalui port paralel (LPT). Hal ini didukung pula oleh
12 Achmad Miftachudin, 2007. Simulator Penghitug Jumlah Orang Pada Pintu Masuk dan
Keluar Gedung. Tugas Akhir, Teknik Elektro D3. Fakultas Teknik . Universitas Negeri
Semarang. Hal 5-7
14
Microcontroller ISP Software milik ATMEL yang dapat di-download
gratis dari website-nya http://www.atmel.com.
Secara umum AT89S51 memiliki fitur yang tidak jauh berbeda
dengan pendahulunya AT89C51. Microcontroller AT89S51 memiliki
beberapa kriteria standard yaitu memilki 4K bytes Flash Programable
dan Erase Cycle yang dapat diprogram ulang sekitar 1000 kali write, 128
x 8 bit Internal RAM, 32 jalur I/O, dua buah 16 bit timer/counter, dengan
arsitektur lima vector dua-level interrupt, full duplex serial port, on-chip
oscillator dan on-chip timer/counter.
Microcontroller AT89S51 beroperasi pada frekuensi clock
sampai 33 Mhz. AT89S51 memilki dua Power Saving Mode yang dapat
dikontrol melalui software, yaitu Idle Mode dan Power Down Mode.
Pada Idle Mode, CPU tidak aktif sedangkan isi RAM tetap dipertahankan
dengan timer/counter, serial port dan interrupt system tetap berfungsi.
Pada Power Down Mode, isi RAM akan disimpan tetapi osilatornya tidak
akan berfungsi sehingga semua fungsi dari chip akan berhenti sampai
mendapat reset secara hardware. 13
13 Hendra. 2004. Modul Editor dan Parameter Monitor PLC Festo berbasis Mikrokontroller
MCS51. Tugas Akhir, Teknik Elektro S1. Fakultas Teknik. Universitas Kristen Petra Surabaya.
Hal 6-8
15
3. Konfigurasi Pin Microcontroller AT89S51
Microcontroller AT89S51 memiliki 40 pin, 32 pin diantaranya
adalah directional I/O yang terbagi dalam 4 port. Konfigurasi dari pin-
pin tersebut, yaitu:
Gambar 7. Konfigurasi AT89S5114
Fungsi dari masing-masing pin secara lengkap bisa dilihat pada
bagian lampiran.
4. ISP Programming
Salah satu kelebihan dari AT89S51 adalah memiliki fitur yang
memungkinkan pemrograman IC dengan menggunakan kabel ISP
programming. Kabel ini dikomunikasikan dengan PC secara paralel.
14 Atmel. 2008. AT89S51. (Online), (http://www.atmel.com/dyn/resources/prod_documents/
doc2487.pdf , diakses pada 08 April 2010)
16
Koneksi kabel ISP programming dengan Microcontroller pada saat di-
program dapat dilihat pada gambar dibawah. 15
Gambar 8. Rangkaian ISP Programming
D. Voice Chip ISD2500 Series
IC suara yang dikeluarkan oleh ISD merupakan IC suara yang dapat
merekam sekaligus untuk memutar kembali suara yang telah terekam. Device
yang terdapat di dalam CMOS meliputi on-chip oscillator, preamplifier
microphone, gain kontrol otomatis, antialiasing filter, smoothing filter,
amplifier speaker dan memiliki kerapatan tinggi media penyimpanannya. IC
seri ISD2500 kompatibel bila dihubungkan dengan microcontroller, dalam
hal addressing pesan-pesan suara yang komplek. Suara dan sinyal audio
disimpan secara langsung kedalam sel memori on-chip nonvolatile dengan
kualitas tinggi.
15 Indra Rama Angrikiwang. 2004. Mobile Robot yang Mengikuti Garis dengan Kamera. Tugas
Akhir, Teknik Elektro S1. Universitas Kristen Petra Surabaya. Hal 11
17
ISD2500 series terdiri dari berbagai macam pilihan chip, antara lain;
45, 60, 75, 90 dan 120 detik. Chip tersebut memiliki konfigurasi pin yang
sama, yang berbeda hanyalah kapasitas penyimpanan (dalam hitungan detik),
input sample rate (KHz) dan upper pass band (KHz). Berikut di bawah ini
secara tabel kami berikan.
Tabel 3. Perbandingan Antar IC ISD2500
Untuk proyek akhir ini penulis memakai IC ISD25120, IC ini dapat
menyimpan suara selama 120 detik. Fitur yang dimiliki oleh IC ini secara
lengkap bisa dilihat pada bagian lampiran.
Konfigurasi Pin-Pin Seri ISD2500
Beberapa penjelasan mengenai fungsi masing-masing pin secara garis
besar diberikan di bab ini, untuk lebih lengkapnya ditunjukkan dalam
lampiran.
18
Gambar 9. Kofigurasi ISD250016
Untuk menggunakan voice chip, perlu diketahui fungsi dari
masing-masing pin. Dengan melihat keterangan dari kaki-kaki voice chip
tersebut, diharapkan voice chip dapat berfungsi dengan baik. Fungsi dan
keterangan kaki-kaki ISD25120 adalah sebagai berikut:
Pin no 1-7 (Ax/Mx : Address/Mode inputs).
Input Address/Mode ini memiliki 2 fungsi yang bergantung pada
level dari 2 MSB (Most Significant Bit) pada pin address A8 dan A9.
Jika salah satu atau kedua MSBs “low”, input diterjemahkan sebagai
address bit, dan digunakan sebagai alamat awal proses record atau
siklus playback.
Pin no 12 dan 13 (Ground)
Pin no 12 dan 13 adalah pin ground. ISD25120 menggunakan jalur
ground digital dan ground analog terpisah, pin ini sebaiknya
16 Winbond Electronics Corp. 2008. ISD2560. (Online), (http://www.winbond-usa.com/products/
isd_products/chipcorder/datasheets/2560/ISD2560.pdf, diakses pada 08 April 2010)
19
dihubungkan terpisah melalui sebuah jalur impedansi rendah ke
power supply ground.
Pin no 14 dan 15 (SP+ , SP- : Speaker Output)
Pin no 14 dan 15 adalah pin output untuk speaker. ISD25120
mengandung sebuah differential speaker driver, menghubungkan
output speaker secara parallel dapat merusak peralatan.
Pin no 16 dan 28 (Vcca, Vccd : Supply Voltage)
Pin no 16 dan 28 adalah pin untuk tegangan supply. Untuk
memperkecil terjadinya noise rangkaian analog dan digital pada
ISD25120, sebaiknya menggunakan jalur power yang terpisah. Jalur
tegangan ini sebaiknya dihubungkan bersama sedekat mungkin
dengan supply.
Pin no 17 (MIC : Microphone)
Pin microphone mengirimkan sinyal input ke preamplifier yang
terdapat di dalam chip. Sebuah rangkaian Automatic Gain Control
(AGC) di dalamnya berfungsi mengatur gain pada preamplifier ini
dari -15 sampai 24 dB.
Pin no 18 (MIC REF : Microphone Reference)
Input MIC REF merupakan input inverting pada microphone
preamplifier yang terdapat di dalam chip. MIC REF ini berfungsi
mengurangi noise.
20
Pin 23 (CE : Chip Enable)
Untuk mengaktifkan operasi playback dan record, input pada pin CE
harus dibuat “low”. Pin CE memiliki fungsi tambahan pada mode
operasi M6 (Push-Button).
Pin 24 (PD : Power Down)
Saat tidak ada operasi playback atau record, pin PD harus dibuat
“high” untuk memposisikan peralatan dalam kondisi standby. Saat
terjadi kondisi overflow, pin PD harus dibuat “high” untuk me-reset
address pointer keposisi awal. Pin PD memiliki fungsi tambahan
pada mode operasi M6 (Push-Button).
Pin 25 (EOM : End-Of-Message)
Sebuah penanda yang tidak berubah, secara otomatis akan
dimasukkan pada akhir masing-masing pesan yang tersimpan. Ketika
peralatan diposisikan dalam mode operasi M6 (Push-Button Mode),
pin ini menyediakan sebuah sinyal aktif high, menandakan peralatan
sedang melakukan proses record atau playback secara langsung.
Sinyal ini dapat mengaktifkan sebuah led sebagai indikator.
Pin 27 (P/R : Playback / Record)
Pin ini berfungsi mengatur perintah playback atau record, level high
untuk proses playback, level low untuk proses record ISD 25120
dirancang dengan beberapa mode operasi yang terdapat di dalamnya,
sehingga memiliki fungsi maksimal dengan dengan sedikit
21
komponen eksternal. Ketika dua Most Significant Bit (MSB) A8 dan
A9 “high”, address signal diterjemahkan sebagai mode operasi. 17
E. Bascom 8051
Bascom 8051 merupakan singkatan dari Basic Compiler 8051.
Bascom 8051 termasuk dalam program microcontroller buatan MCS
Electronics yang mengadaptasi bahasa tingkat tinggi, yakni bahasa basic.
Dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, maka pemrogram
mendapatkan banyak kemudahan dalam mengatur sistem kerja dari
microcontroller. Pada pembuatan alat ini, Bascom 8051 digunakan sebagai
compiler program AT89S51.
Bascom 8051 memiliki program sendiri untuk memasukkan program
yang telah dikompilasi ke dalam AT89S51. Berikut beberapa pengesetan
awal pada saat melakukan penulisan program ke BASCOM.
1. Pengaturan Tipe dari Microcontroller
Untuk pengaturan tipe mikrokontroler klik option compiler misc.
Setelah itu tampilan layar seperti pada gambar dibawah ini. pilih tipe
REG51.DAT jika menggunakan microcontroller AT89S51.
17 Hadhi Karuniawan. 2005. Alat Peraga Pendidikan Interaktif Besuara. Tugas Akhir, Teknik
Elektro S1. Universitas Kristen Petra Surabaya. Hal 22-24
22
Gambar 10. Pemilihan tipe microcontroller AT89S51
2. Pengaturan Baudrate dan Frekuensi
Klik “Communication” pada bagian compiler maka tampilan layar akan
seperti gambar dibawah ini. Pada gambar dapat dilihat kecepatan kirim
sebesar 4800 dengan frekuensi 11.0592 MHz. Besarnya frekuensi ini
disesuaikan dengan besarnya crystal pada hardware mikrokontroler.18
Gambar 11. Pengaturan frequency microcontroller
18 Filix Kumala. 2006. Aplikasi GPS pada Kapal Penangkap Ikan. Tugas Akhir, Teknik Elektro
S1. Universitas Kristen Petra Surabaya. Hal 30-34
23
F. Amplifier LM386
Fungsi amplifier pada alat ini adalah agar pengguna dapat
mendengarkan suara dengan jelas, karena output yang dikeluarkan oleh
ISD25120 sangat kecil, dalam hal ini penulis memakai IC LM 386 sebagai
komponen utama dalam penguatan suara.
LM 386 adalah suatu amplifier yang dirancang untuk penggunaan low
voltage. Pada rangkaian internalnya, penguatan di-set sebesar 20 kali. Bila
pengguna ingin dapat meningkatkan nilai penguatan, maka dapat
ditambahkan resistor dan kapasitor pada pin 1 dan pin 8. Dengan demikian,
nilai penguatan dapat naik yaitu antara 20 kali sampai 200 kali. Daya yang
dibutuhkan untuk bekerja pada tegangan 6 volt hanya 24 miliwatts.
Gambar 12. Equivalent Schematic LM386
24
Berikut ini adalah konfigurasi pin LM386:
Gambar 13. Konfigurasi Pin LM38619
Fitur dan kegunaan LM386 secara lengkap disertakan di dalam
lampiran.20
19 National Semiconductor. 2000. LM386. (Online), (http://www.national.com/ds/LM/
LM386.pdf, diakses pada 08 April 2010) 20 Hadhi Karuniawan. 2005. Alat Peraga Pendidikan Interaktif Besuara. Tugas Akhir, Teknik
Elektro S1. Universitas Kristen Petra Surabaya. Hal 12-14
25
BAB III
PERANCANGAN
Pada bab ini pembahasan dibagi menjadi tiga bagian: perancangan sistem,
perancangan hardware, dan perancangan software.
A. Perancangan Sistem
Sistem huruf Braille merupakan variasi titik timbul yang mewakili
huruf tertentu, sistem pembacaannya dengan cara meraba pada titik timbul
tersebut. Alat yang akan dibuat merupakan suatu sistem yang dapat
mensimulasikan susunan titik timbul huruf Braille. Susunan titik timbul huruf
Braille disimulasikan dengan delapan saklar push button. Jika push button
dalam posisi On, berarti saklar tersebut sedang mensimulasikan titik timbul
pada huruf Braille dalam keadaan rata, pada keadaan ini Push Button sama
rata dengan permukaan box. Sebaliknya, jika Push Button dalam posisi Off,
berarti tombol tersebut sedang mensimulasikan titik timbul pada huruf Braille
dalam keadaan timbul, pada keadaan ini tombol Push Button lebih tinggi dari
permukaan box.
Gambar 14. Tampak Atas Perancangan Alat
25
26
Untuk mempermudah dalam mengetahui urutan susunan titik timbul
Braille, maka di samping kiri bawah saklar ketujuh dipasang sebuah saklar
push button, yang juga berfungsi sebagai tombol eksekusi atas kode yang
dimasukkan. Secara garis besar, cara kerja dari alat ini setelah tombol power
ditekan adalah:
1. Pengguna memasukkan huruf Braille yang ingin di ketahui. Misalnya
untuk mencari tau arti kode berikut:
Maka tombol push button 1, 3, dan 7 pada alat di set ON. Serta tombol 2,
4, 5, 6, dan 8 di set OFF.
2. Tekan tombol Start, maka alat akan mengeluarkan suara sesuai dengan
huruf Braille yang dimasukkan.
B. Perancangan Hardware
Perancangan hardware ini terdiri dari 4 bagian, yaitu bagian Input,
minimum sistem AT89S51, voice chip ISD25120, dan Amplifier LM386.
Gambar 15. Blok Diagram Hardware
INPUT
(PUSH BUTTON)
MICROCONTROLLER
(AT89S51)
AMPLIFIER SPEAKER
(4 Ohm – 8 Ohm)
VOICE CHIP
(ISD25120)
27
1. Input
Dalam pembuatan bagian input, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan:
a. Penyusunan Tombol Input dan Start
Penyusunan tombol harus mengikuti aturan baku dalam
penulisan huruf Braille. Kolom pertama dari kiri atas adalah 1-2-3-7
dan kolom kedua adalah 4-5-6-8. Tombol Start untuk eksekusi
pembacaan, digunakan juga untuk menandai letak tombol 7 agar
posisi penulisannya tidak terbalik. Penempatan tombol-tombol
tersebut diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
Gambar 16. Susunan Tombol Input
b. Pemilihan Tombol
Pemilihan tombol dilakukan agar memudahkan pengguna
untuk membedakan antara titik timbul dengan bagian yang rata.
Tombol yang digunakan haruslah push button toggle dan dalam
posisi ON posisi tombol harus sama rata dengan box.
28
Rangkaian input terdiri dari 8 buah Push Button yang
dihubungkan ke R-Pack 10K dan port 1 microcontroller.
Gambar 17. Rangkaian Input 21
Tabel 4. Pengalamatan Input Microcontroller
Braille Port 1
Hex Biner
a 01 00000001
b 03 00000011
c 11 00010001
d 31 00110001
e 21 00100001
f 13 00010011
g 33 00110011
h 23 00100011
i 12 00010010
j 32 00110010
k 05 00000101
l 07 00000111
m 15 00010101
n 35 00110101
o 25 00100101
p 17 00010111
q 37 00110111
r 27 00100111
s 16 00010110
t 36 00110110
u 45 01000101
v 47 01000111
w 72 01110010
21 Lampiran 3, halaman 55.
29
Tabel 4. Pengalamatan Input Microcontroller (lanjutan)
Braille Port 1
Hex Biner
x 55 01010101
y 75 01110101
z 65 01100101
A 9 00001001
B 0B 00001011
C 19 00011001
D 39 00111001
E 29 00101001
F 1B 00011011
G 3B 00111011
H 2B 00101011
I 1A 00011010
J 3A 00111010
K 0D 00001101
L 0F 00001111
M 1D 00011101
N 3D 00111101
O 2D 00101101
P 1F 00011111
Q 3F 00111111
R 2F 00101111
S 1E 00011110
T 3E 00111110
U 4D 01001101
V 4F 01001111
W 7A 01111010
X 5D 01011101
Y 7D 01111101
Z 6D 01101101
0 54 01010100
1 41 01000001
2 43 01000011
3 51 01010001
4 71 01110001
5 61 01100001
6 53 01010011
7 73 01110011
8 63 01100011
9 52 01010010
Pada tabel diatas disebutkan bahwa Braille ‘e’ memiliki logika
input 21h. Nilai ini didapatkan dari susunan kombinasi saklar dan huruf
Braille ‘e’. Huruf Braille untuk ‘e’ adalah:
30
Gambar 18. Huruf ‘e’ Braille
Titik timbul diasumsikan sebagai push button posisi OFF dan yang rata
diasumsikan push button posisi ON. Saklar 1 dan 5 dalam posisi OFF
karena mensimulasikan titik timbul, sehingga data yang masuk ke Port 1
adalah 0100 0001 atau 21h, untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah;
Gambar 19. Menentukan Alamat Input Braille ‘e’
Pada tabel pengalamatan input microcontroller, terdapat
pengalamatan input untuk masing-masing 62 karakter braille yang akan
dimasukkan. Alamat diatas hanya untuk angka dan huruf Braille saja,
total keseluruhan alamat input yang dibuat adalah 255 alamat atau 00h
sampai FFh. Bila pengguna memasukkan alamat selain alamat pada tabel
diatas maka suara yang keluar adalah “Bukan Angka dan Huruf.”
31
2. Microcontroller AT89S51
Pada rangkaian ini, AT89S51 berfungsi sebagai pengolah data
yang diterima dari Input, lalu data tersebut di proses di dalam
microcontroller untuk memanggil alamat suara pada ISD dan
mengaktifkan chip enable pada ISD.
Secara umum untuk membuat sebuah minimum sistem
microcontroller hanya membutuhkan rangkaian untuk mengaktifkan
internal clock dan power on reset pada Microcontrollernya.
a. Rangkaian Clock
Rangkaian clock berfungsi untuk menghasilkan sinyal clock yang
dibutuhkan oleh Microcontroller AT89S51. Nilai kapasitor yang
dipakai sesuai datasheet adalah 30pF hingga 33pF. Sedangkan
crystal yang digunakan bernilai 11.0592 MHZ hingga 12 MHz.
Gambar 20. Rangkaian Clock Microcontroller
b. Rangkaian Reset
Rangkaian Reset dibuat untuk mereset minimum sistem sehingga
proses bisa dijalankan dari awal. Pada saat Microcontroller diberi
tegangan (t=0), tidak diperlukan reset secara manual (karena
tegangan pada pin reset sama dengan Vcc). Setelah selang waktu
32
tertentu maka tegangan pada resistor akan berkurang. Sampai pada
saat tertentu dimana tegangan pada pin reset lebih kecil dari VIH
minimum, maka Microcontroller akan bekerja.
Gambar 21. Rangkaian Reset Microcontroller
Berikut ini adalah bagian microcontroller yang akan dipasang
pada rangkaian.
Gambar 22. Rangkaian Microcontroller 22
22 Lampiran 3, halaman 55.
33
Pada microcontroller ini terdapat beberapa pembagian port yang
digunakan sebagai kontrol, yaitu:
a. Port 0, dari P0.0 sampai dengan P0.7 digunakan untuk memanggil
alamat suara pada ISD.
b. Port 1, dari P1.0 sampai dengan P1.7 digunakan untuk menerima
alamat data dari input.
c. Port 2, dari P2.0 sampai dengan P2.2 digunakan untuk program play
dan Stop pada alat.
3. Voice Chip ISD25120
Pada rangkaian ini, ISD25120 berfungsi sebagai Playback suara
yang telah direkam. Sebelumnya, suara terlebih dahulu direkam kedalam
ISD25120.
Hal yang harus diperhatikan dalam proses perekaman adalah,
jarak antara satu suara dengan suara yang lain harus mempunyai alamat
yang berbeda dan suara pada alamat pertama tidak sampai mempengaruhi
suara pada alamat yang lain. Diantara cara untuk menghindari terjadinya
penumpukan suara adalah dengan memberikan jarak beberapa byte
dengan suara yang telah direkam sebelumnya. Misalnya jika kita ingin
merekam suara “a” dan “b”, suara “a” direkam pada alamat awal 00h,
jika suara tersebut terekam mulai dari alamat 00h sampai 04h, maka
suara “b” bisa ditempatkan pada alamat 06h selama tidak menumpuk
pada suara “a”.
34
Berikut ini adalah rangkaian Record dan Playback untuk ISD2500
series.
Gambar 23. Rangkaian Record dan Playback ISD2500 Series 23
Berikut ini keterangan dari beberapa pin ISD25120 yang
digunakan sebagai kontrol pada rangkaian diatas:
a. Pin A0 sampai A7 sebagai pengalamatan untuk perekaman dan
Playback, pengaturannya dengan menggunakan Dip Switch. Jika
suara direkam di alamat 00001110 maka playback-nya juga pada
alamat tersebut.
b. Pin A8 dan A9 sebagai pemilih antara Operational Mode atau
Addressing Mode. Pada rangkaian diatas, pin A8 dan A9
dihubungkan ke ground karena mode yang dipilih adalah addressing
mode. 23 Lampiran 2, halaman 55.
35
c. Pin CE (active low) sebagai tombol start untuk memulai proses
perekaman atau Playback.
d. Pin PD hanya digunakan pada proses Playback saja, jika diberikan
logika high maka proses Playback akan berhenti.
e. Pin P/R, P active high dan R active low, digunakan untuk memilih
antara proses merekam dan Playback. Jika dihubungkan ke ground
berarti yang dipilih adalah proses record, jika dihubungkan ke vcc
maka yang dipilih adalah proses Playback.
Tabel berikut ini memperlihatkan suara-suara yang direkam dan
alamat-alamat yang digunakan untuk menyimpannya.
Tabel 5. Pengalamatan Suara
Alamat (hex) Suara
00 A
06 B
0C C
12 D
18 E
1E E
24 G
2A H
30 I
36 J
36
Tabel 5. Pengalamatan Suara (lanjutan)
Alamat (hex) Suara
3C K
42 L
48 M
4E N
54 O
5A P
60 Q
66 R
6C S
72 T
78 U
7E V
84 W
8A X
90 Y
96 Z
9C Nol
A2 Satu
A8 Dua
AE Tiga
B4 Empat
BA Lima
C0 Enam
C6 Tujuh
CC Delapan
D2 Sembilan
DE Kapital
D8 Kecil
E4 Bukan Angka dan Huruf
F0 Ini Huruf
37
Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan perekaman
adalah sebagai berikut:
a. Posisikan saklar Playback / Record ke posisi Record.
b. Atur Dip Switch pada alamat yang ingin digunakan untuk merekam
suara. Misalnya untuk merekam suara ‘be’, maka atur Dip Switch
pada posisi 06h atau 00000110b.
c. Tekan tombol Start bersamaan dengan memasukkan suara ke Mic
Condenser, dan lepas tombol Start bila proses perekaman suara
selesai.
d. Untuk merekam suara yang lain, hanya tinggal mengikuti langkah b
dan c.
Langkah yang dilakukan untuk memainkan suara yang telah
direkam adalah sebagai berikut:
a. Posisikan saklar Playback / Record ke posisi Playback.
b. Atur Dip Switch pada alamat yang ingin digunakan untuk
memainkan suara. Misalnya untuk memainkan suara ‘be’, maka atur
Dip Switch pada posisi 06h atau 00000110b.
c. Tekan tombol Start untuk memainkan suara yang tersimpan pada
alamat yang diinginkan.
d. Untuk memainkan suara yang lain, hanya tinggal mengikuti langkah
b dan c.
38
Gambar 24. Rangkaian Voice Chip 24
Rangkaian di atas merupakan hasil pengubahan dari rangkaian
record dan playback ISD2500 series yang telah di tampilkan
sebelumnya. Rangkaian di atas hanya di fungsikan untuk keadaan
playback saja. Komponen-komponen yang tidak di gunakan dalam proses
playback sengaja tidak dipasang.
Berikut ini penjelasan beberapa pin yang digunakan pada
rangkaian voice chip di atas:
a. Pin A0 sampai A7 sebagai pengalamatan suara yang akan di panggil.
Pemanggilan suara ini dilakukan oleh microcontroller.
b. Pin A8 dan A9 sebagai pemilih untuk addressing mode.
c. Pin SP+ dan SP- dihubungkan ke amplifier agar suara yang
dihasilkan bisa terdengar jelas.
24 Lampiran 3, halaman 56.
39
d. Pin CE active low, dihubungkan ke microcontroller, jika diberikan
logika 0 maka ISD akan bekerja membaca suara dari alamat yang
dipanggil.
e. Pin PD bila diberi logika high maka akan menghentikan proses play.
f. Pin P/R dihubungkan ke VCC untuk menjalankan proses playback.
4. Amplifier LM386
Bagian terakhir dari rangkaian ini adalah Amplifier LM386. Suara
yang dikeluarkan oleh ISD25120 sangat kecil, sehingga perlu
ditambahkan rangkaian penguat suara, rangkaian amplifier LM386 ini
berfungsi sebagai penguat dari suara yang dikeluarkan oleh ISD25120.
Gambar 25. Rangkaian Amplifier LM386 25
Rangkaian Amplifier LM386 diatas, merupakan bagian terakhir
dari perancangan sistem. Gambar perancangan sistem secara lengkap bisa
dilihat pada lampiran 3 halaman 58.
25 Lampiran 3, halaman 56.
40
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
C. Perencanaan Software
Perencanaan software merupakan bagian yang menentukan bekerja atau
tidaknya sebuah alat, karena software ini berfungsi mengatur kerja suatu alat
agar dapat bekerja sesuai dengan keinginan pemakai.
Gambar 26. Flowchart Pembuatan Program
Stop
A
A
Baca Port 1
Apakah Tombol
Start Ditekan?
Apakah Sama?
Aktifkan Address
IC Suara
Aktifkan Chip Enable
IC Suara
Non Aktifkan Chip Enable
IC Suara
Masukan Input
Bandingkan Input dengan
Hexadecimal 00 s/d FF
Inisialisasi
41
Perangkat lunak yang dibuat, mengacu pada diagram alir (flowchart)
seperti pada gambar diatas. Perangkat lunak (program) tersebut terdiri dari
beberapa bagian. Adapun selanjutnya akan dibahas program-program tersebut
menjadi beberapa bagian.
1. Program Pendefinisian Variabel
Perintah ‘Dim’ digunakan untuk mendeklarasikan variabel, dan
perintah ‘Alias’ digunakan untuk membuat nama lain dari sebuah
variabel.
Dim In As Byte , Suara1 As Byte , Suara2 As Byte
Dim Suara0 As Byte ‘Deklarasi Variabel
Stop_reset Alias P2.0 ‘nama lain pin P2.0 adalah Stop_reset
Start_pause Alias P2.1 ‘nama lain pin P2.1 adalah Start_pause Sw Alias P2.2 ‘nama lain Pin P2.2 adalah Sw
2. Program Pengecekan Tombol Start
Program ini akan mengecek tombol START di tekan atau tidak,
apabila tombol START ditekan maka program akan mengecek sub-
routin ‘Cek_masukan’.
Do 'rutin perulangan If Sw = 0 Then 'jika sw ditekan cek kombinasi saklar input
Gosub Cek_masukan
End If
Waitms 250 'tunggu setengah detik
Waitms 250
Loop
3. Program Pembacaan Tombol Kombinasi 8 Saklar
Program ini akan membaca kombinasi saklar push button, dan
memasukkannya ke dalam variabel ‘In’ dalam bentuk data digital, lalu
nilai tersebut dibandingkan dengan 00h – FFh.
42
Apabila ada nilai yang mencocoki maka program ini akan
memanggil program untuk menjalankan ‘Suara0’, ‘Suara1’, dan
‘Suara2’.
Cek_masukan: 'mengecek kombinasi saklar masukan
In = P1 'kombinasi saklar di simpan dalam variable IN
Select Case In
Case &H01 : 'jika IN = &H01 maka
Suara0 = &HF1 'Suara0 = &HF1 Suara1 = &H03 'Suara1 = &H00
Suara2 = &HD9 'Suara2 = &HD9
Gosub Bunyikan 'Bunyikan suara
Case &H21 : 'jika IN = &H21 maka
Suara0 = &HF1 'Suara0 = &HF1
Suara1 = &H08 'Suara1 = &H08
Suara2 = &HD9 'Suara2 = &HD9
Gosub Bunyikan 'Bunyikan 3 suara
Case Else : 'jika IN bernilai lain maka
Suara1 = &HE6 'Suara0 = &HE6
Gosub Bunyikan1 'Bunyikan 1 suara
End Select
Return
4. Program Untuk Membunyikan Suara
Program ini akan memasukkan alamat tertentu menuju port 0
microcontroller dan mengaktifkan IC ISD. Alamat dari Port 0 akan
diteruskan menuju Pin A0 – A7 pada ISD, bila ISD diaktifkan maka
suara akan keluar sesuai dengan alamat yang dipanggil.
Program di bawah ini untuk membunyikan tiga suara, misalnya;
untuk membunyikan suara “Ini Huruf A Kecil” maka‘P0 = Suara0’
akan membunyikan suara pada alamat pertama (Addr 1) yakni “Ini
Huruf”, lalu ‘P0 = Suara1’ akan membunyikan suara pada alamat
kedua (Addr 2) yakni “A”, dan ‘P0 = Suara2’ akan membuyikan
suara pada alamat yang ketiga (Addr 3) yakni “Kecil”.
43
Bunyikan: 'rutin untuk bunyi 3 suara
P0 = Suara0 'alamat suara diisi suara0
Start_pause = 0 'pin start dibuat low
Waitms 100 'tunggu 100ms
Start_pause = 1 'pin start di buat high
Waitms 250 'tunggu 1.25 detik
Waitms 250
Waitms 250
Waitms 250
Waitms 250
P0 = Suara1 'alamat suara diisi suara1
Start_pause = 0 'pin start dibuat low
Waitms 100 'tunggu 100ms
Start_pause = 1 'pin start di buat high
Waitms 250 'tunggu 1 detik
Waitms 250
Waitms 250
Waitms 250
P0 = Suara2 'alamat suara diisi suara2
Start_pause = 0 'pin start dibuat low Waitms 100 'tunggu 100ms
Start_pause = 1 'pin start di buat high
Waitms 250 'tunggu 750 ms
Waitms 250
Waitms 250
Return
Program di bawah ini, hanya khusus untuk membunyikan satu
suara saja.
Bunyikan1: 'rutin untuk bunyi 1 suara
P0 = Suara1
Start_pause = 0 'pin start dibuat low
Waitms 100 'tunggu 100ms
Start_pause = 1 'pin start di buat high
Waitms 250 'tunggu 750 ms
Waitms 250
Waitms 250
Return
44
BAB IV
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Pengujian dan pembahasan dilakukan terhadap bagian-bagian sistem
yang telah dibuat, antara lain: rangkaian input, rangkaian microcontroller, dan
rangkaian Voice chip (penampil suara).
A. Rangkaian Input
Pengujian rangkaian input dilakukan dengan membaca logika input
yang dihasilkan oleh kombinasi push button, data yang masuk ke dalam port
1 merupakan kebalikan dari keadaan push button, bila push button off maka
port 1 berlogika 1, sebaliknya bila push button on maka port 1 berlogika 0.
Gambar 27. Rangkaian Input
Rangkaian diatas merupakan rangkaian input yang akan diuji, dan
tabel di bawah ini merupakan tabel hasil pengujian rangkaian di atas.
Tabel 6. Pengujian Rangkaian Input
P1.7 P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
Push
Button
ON 0 0 0 0 0 0 0 0
OFF 1 1 1 1 1 1 1 1
44
45
B. Rangkaian Microcontroller
Pengujian rangkaian microcontroller dilakukan dengan cara
menghubungkannya dengan rangkaian input. Data input diambil dari tabel
pengalamatan input microcontroller26
. Output dari rangkaian ini berupa data
digital, sesuai dengan software yang telah dibuat.
Gambar 28. Rangkaian Penguji Microcontroller
Pada saat tombol START ditekan, maka P2.0 akan berlogika 0 dan
P2.1 akan berlogika 0, setelah selang beberapa detik P2.1 akan berlogika 1
sampai tombol START ditekan kembali. Dari pengujian ini didapatkan
keluaran dari Port 0 sesuai dengan tabel di bawah ini.
26 Lihat tabel 4, hal 27-28
46
Tabel 7. Pengujian Rangkaian Microcontroller
INPUT OUTPUT (Port 0)
Braille Port 1 (Hex) Addr 1 (Hex) Addr 2 (Hex) Addr 3 (Hex)
a 01 F1 03 D9
b 03 F1 08 D9
c 11 F1 0F D9
d 31 F1 14 D9
e 21 F1 1A D9
f 13 F1 20 D9
g 33 F1 26 D9
h 23 F1 2B D9
i 12 F1 30 D9
j 32 F1 38 D9
k 05 F1 3E D9
l 07 F1 44 D9
m 15 F1 49 D9
n 35 F1 50 D9
o 25 F1 56 D9
p 17 F1 5C D9
q 37 F1 61 D9
r 27 F1 68 D9
s 16 F1 6E D9
t 36 F1 74 D9
u 45 F1 7A D9
v 47 F1 7F D9
w 72 F1 85 D9
x 55 F1 8C D9
y 75 F1 92 D9
z 65 F1 98 D9
0 54 9E - -
1 41 A3 - -
2 43 A9 - -
3 51 AF - -
4 71 B5 - -
5 61 BB - -
6 53 C1 - -
7 73 C7 - -
8 63 CD - -
9 52 D3 - -
A 09 F1 03 DF
B 0B F1 08 DF
C 19 F1 0F DF
D 39 F1 14 DF
E 29 F1 1A DF
F 1B F1 20 DF
G 3B F1 26 DF
47
Tabel 7. Pengujian Rangkaian Microcontroller (lanjutan)
INPUT OUTPUT (Port 0)
Braille Port 1 (Hex) Addr 1 (Hex) Addr 2 (Hex) Addr 3 (Hex)
H 2B F1 2B DF
I 1A F1 30 DF
J 3A F1 38 DF
K 0D F1 3E DF
L 0F F1 44 DF
M 1D F1 49 DF
N 3D F1 50 DF
O 2D F1 56 DF
P 1F F1 5C DF
Q 3F F1 61 DF
R 2F F1 68 DF
S 1E F1 6E DF
T 3E F1 74 DF
U 4D F1 7A DF
V 4F F1 7F DF
W 7A F1 85 DF
X 5D F1 8C DF
Y 7D F1 92 DF
Z 6D F1 98 DF
Selain angka dan huruf E5 - -
Dari tabel 7. dapat diketahui bahwa logika input untuk huruf A s/d Z
Braille memiliki 3 output suara yang dipanggil secara berurutan dari addr 1
s/d addr 3, pengurutan ini sudah sesuai dengan software program yang telah
dibuat, bila pengguna memasukkan huruf Braille A kecil, maka suara yang
akan keluar adalah suara yang tersimpan pada voice chip dengan alamat suara
F1, 03, dan D9, sehingga menghasilkan suara “Ini huruf A kecil”.
Adapun untuk angka 0 s/d 9 dan yang bukan angka atau huruf, hanya
memiliki 1 output suara.
48
C. Rangkaian Voice Chip
Pengujian dilakukan dengan menggunakan rangkaian playback
ISD25120 setelah terlebih dahulu melalui proses perekaman suara. Data input
dari rangkaian ini diambil dari output (port 0) dari rangkaian microcontroller.
Gambar 29. Rangkaian Untuk Pengujian Voice Chip
Dari hasil pengujian menggunakan rangkaian di atas, didapatkan
hasil sesuai dengan tabel di bawah ini.
Tabel 8. Pengujian Bagian Voice Chip
Input (Hex) Suara
03 (kurang jelas)
08 (kurang jelas)
0F C
14 D
1A E
20 E
26 G
2B H
30 I
38 J
3E K
44 L
49
Tabel 8. Pengujian Bagian Voice Chip (lanjutan)
Input (Hex) Suara
49 M
50 N
56 O
5C P
61 Q
68 R
6E S
74 T
7A U
7F V
85 W
8C X
92 Y
98 Z
9E 0
A3 1
A9 2
AF 3
B5 4
BB 5
C1 6
C7 7
CD 8
D3 9
D9 Kecil
DF Kapital
E6 Bukan angka dan huruf
F1 Ini huruf
Dari tabel 8. dapat diketahui bahwa tidak ada penumpukan suara
yang terjadi pada masing-masing alamat input, karena alamat yang digunakan
untuk merekam suara di beri jarak tertentu agar suara tidak saling tumpuk,
jarak tersebut berkisar antara 5 (0101) sampai 6 (0110) bit, atau bahkan lebih,
tergantung dari panjangnya durasi suara yang direkam. Dari hasil pengujian
ini, juga dapat diketahui bahwa suara ‘a’ dan ‘b’ mengalami kerusakan, suara
‘a’ hanya terdengar potongan akhirnya saja, kerusakan ini dikarenakan suara
50
tersebut mulai terdengar pada alamat 01h bukan 03h, untuk menormalkannya
cukup dengan memprogram kembali AT89S51 dan merubah alamat 03h
menjadi 01h. Adapun kerusakan pada suara ‘b’ adalah suara tersebut tidak
jelas terdengar, kemungkinan hal ini disebabkan adanya penumpukan suara
dengan suara yang telah direkam sebelumnya.
51
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan percobaan yang telah di buat maka dapat
ditarik kesimpulan:
1. Perancangan Hardware media pembelajaran huruf Braille delapan titik dengan
output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan ISD25120 telah
dilakukan. Bagian-bagian alat yang telah dibuat terdiri dari: (a) Rangkaian
input, (b) Rangkaian sistem minimum microcontroller AT89S51, (c)
Rangkaian sistem minimum ISD25120
2. Pembuatan Software telah dilakukan dan mampu mengendalikan kerja dari
microcontroller sebagai pengolah data dari rangkaian input dan pemanggil
alamat suara ISD25120
3. Perangkat ini mampu untuk mengenali huruf Braille, untuk angka 0 s/d 9,
huruf a s/d z, dan juga huruf A s/d Z. Kemampuan alat secara keseluruhan
telah diuji dan menunjukan hasil yang sesuai dengan perencanaan.
51
52
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Geri. 2008. Louis Braille (1809 – 1852). (Online), (http://klipingut.
wordpress.com/2008/01/02/louis-braille-1809%E2%80%931852/ , diakses
pada 31 Oktober 2009)
Adianto, S. C. 2010. Pembuatan Alat Pengukur Tinggi Badan Digital Berbasis
Mikrokontroler ATMEGA 8535. http://journal.amikom.ac.id/
index.php/TI/article/download/3180/964
Anggoro, Andree. 2003. Timbangan Digital untuk balita. Tugas Akhir. Fakultas
Teknik Universitas Kristen Petra Surabaya
Anggraini, R.A. 2005. Penghitung jumlah Pengunjung Ruang Pertunjukan
Berbasis Mikrokontroler AT89C51. Tugas Akhir. Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang
Angrikiwang, I. R. 2004. Mobile Robot yang Mengikuti Garis dengan Kamera.
Tugas Akhir, Teknik Elektro S1. Universitas Kristen Petra Surabaya
Atmel. 2008. AT89S51. (Online), (http://www.atmel.com/dyn/resources/
prod_documents/doc2487.pdf , diakses pada 08 April 2010)
Dixon, J.M. 2007. Eight-Dot Braille, (Online), (http://www.brailleauthority.org/
eightdot.html, diakses pada 25 Oktober 2010)
Electronics-Lab Blog. 2007. Digital Voice Record and Playback Project by
ISD2560P. (Online), (http://www.electronics-lab.com/blog/?p=635 ,
diakses pada 21 November 2010)
Hendra. 2004. Modul Editor dan Parameter Monitor PLC Festo berbasis
Mikrokontroller MCS51. Tugas Akhir, Teknik Elektro S1. Fakultas
Teknik. Universitas Kristen Petra Surabaya
ISO/TR 11548-2. 2001. Communication Aids for Blind Persons: Identifiers,
Names and Assignation to Coded Character Sets for 8-dot Braille
Characters – Part 2: Latin Alphabet Based Character Sets. Switzerland:
ISO
Karuniawan, Hadhi. 2005. Alat Peraga Pendidikan Interaktif Besuara. Tugas
Akhir, Teknik Elektro S1. Universitas Kristen Petra Surabaya
Kumala, Filix. 2006. Aplikasi GPS pada Kapal Penangkap Ikan. Tugas Akhir,
Teknik Elektro S1. Universitas Kristen Petra Surabaya
53
Kurniawan, Dayat. 2009. Memutar Suara dengan ISD2560. (Online),
(http://hanundany.wordpress.com/2009/01/29/memutar-suara-dengan-
isd2560/, diakses pada 21 November 2010)
Mashoedah. 2008. Six Dot Push Button to Speech sebagai Media Pembelajaran
Huruf Braille, (Online), (http://blog.uny.ac.id/mashoedah/2009/01/13/six-
dot-push-button-to-speech-as-an-aid-in-the-teaching-of-braille-letters/,
diakses 05 April 2009)
Matriksa, Benny. 2003. Termometer badan dengan output suara. Tugas Akhir.
Fakultas Teknik Universitas Kristen Petra Surabaya
Miftachudin, Achmad. 2007. Simulator Penghitug Jumlah Orang Pada Pintu
Masuk dan Keluar Gedung. Tugas Akhir, Teknik Elektro D3. Fakultas
Teknik . Universitas Negeri Semarang
National Semiconductor. 2000. LM386. (Online), (http://www.national.com/ds/
LM/LM386.pdf, diakses pada 08 April 2010)
Paramarta, Yusak. 2003. Timbangan badan Dengan Output Suara. Tugas Akhir.
Fakultas Teknik Universitas Kristen Petra Surabaya
Sugiarto, Icuk. 2007. Prototipe Robot Pemadam Api Sebagai Media
Pembelajaran Mata Kuliah Mikrokontroller. Yogyakarta: Skripsi.
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Sugiyanto, Anton. 2003. Jam digital dengan output Suara. Surabaya: Tugas
Akhir. Fakultas Teknik Universitas Kristen Petra Surabaya
Unified 8 dot Braille Code. (Online), (http://8dotbraille.com/index.html , diakses
pada 21 November 2010)
http://www.kantenji.jp
54
Lampiran 1. Braille Delapan Titik Untuk Huruf Latin dan Angka Standar ISO
Huruf
Braille
Angka 0 1 2 3 4
Port 1
(Hex) 54 41 43 51 71
Huruf
Braille
Angka 5 6 7 8 9
Port 1
(Hex) 61 53 73 63 52
Huruf
Braille
Huruf
Latin
Kecil
a b c d e f g h i
Port 1
(Hex) 01 03 11 31 21 13 33 23 12
Huruf
Braille
Huruf
Latin
Kecil
j k l m n o p q r
Port 1
(Hex) 32 05 07 15 35 25 17 37 27
Huruf
Braille
Huruf
Latin
Kecil
s t u v w x y z
Port 1
(Hex) 16 36 45 47 72 55 75 65
55
Huruf
Braille
Huruf
Latin
Kapital
A B C D E F G H I
Port 1
(Hex) 09 0B 19 39 29 1B 3B 2B 1A
Huruf
Braille
Huruf
Latin
Kapital
J K L M N O P Q R
Port 1
(Hex) 3A 0D 0F 1D 3D 2D 1F 3F 2F
Huruf
Braille
Huruf
Latin
Kapital
S T U V W X Y Z
Port 1
(Hex) 1E 3E 4D 4F 7A 5D 7D 6D
56
Lampiran 2. Rangkaian Record and Playback ISD25120
55
57
Lampiran 3. Hardware Media Pembelajaran Braille Delapan Titik Berbasis Microcontroller AT89S51 dan ISD25120
56
58
Lampiran 3. Hardware Media Pembelajaran Braille Delapan Titik Berbasis Microcontroller AT89S51 dan ISD25120 (lanjutan)
57
59
Lampiran 3. Hardware Media Pembelajaran Braille Delapan Titik Berbasis Microcontroller AT89S51 dan ISD25120 (lanjutan)
58
66
Lampiran 5. Daftar Komponen
Satuan Jumlah
1 Baut dan Mur 14 300.00Rp 4,200.00Rp
2 Box 1 35,000.00Rp 35,000.00Rp
3 Dioda IN4002 4 1,000.00Rp 4,000.00Rp
4 Elco 10µF 1 500.00Rp 500.00Rp
5 Elco 100µF 2 500.00Rp 1,000.00Rp
6 Elco 220µF 1 500.00Rp 500.00Rp
7 Elco 4.7µF 1 500.00Rp 500.00Rp
8 IC AT89S51 1 20,000.00Rp 20,000.00Rp
9 IC ISD25120 1 320,000.00Rp 320,000.00Rp
10 IC LM386 1 5,000.00Rp 5,000.00Rp
11 IC LM7805 1 5,000.00Rp 5,000.00Rp
12 Kabel AC 1 10,000.00Rp 10,000.00Rp
13 Kapasitor keramik 100nF 7 500.00Rp 3,500.00Rp
14 Kapasitor keramik 33pF 2 250.00Rp 500.00Rp
15 Kapasitor keramik 47nF 1 500.00Rp 500.00Rp
16 Kop Switch LPT 9 5,000.00Rp 45,000.00Rp
17 Kristal 11.0592 MHz 1 5,000.00Rp 5,000.00Rp
18 Led 1 500.00Rp 500.00Rp
19 LS 8 Ω 1 10,000.00Rp 10,000.00Rp
20 Potensio 100K Ω 1 2,000.00Rp 2,000.00Rp
21 Resistor 10 Ω 1 250.00Rp 250.00Rp
22 Resistor 1K Ω 1 250.00Rp 250.00Rp
23 Resistor 470K Ω 3 500.00Rp 1,500.00Rp
24 Resistor 4K7 Ω 1 250.00Rp 250.00Rp
25 Resistor 5K1 Ω 1 500.00Rp 500.00Rp
26 Resistor 8K2 Ω 1 250.00Rp 250.00Rp
27 R-Pack 10K Ω - 9 Kaki 2 2,000.00Rp 4,000.00Rp
28 Switch LPT 9 2,000.00Rp 18,000.00Rp
29 Trafo 1A 1 7,000.00Rp 7,000.00Rp
72 435,050.00Rp 504,700.00Rp
HargaNo Komponen Jumlah
Total
67
Lampiran 6. Foto Alat
100
Lampiran 11. Petunjuk Pengoperasian
Keterangan:
1 : Kabel AC
2 : Saklar ON/OFF
3 : Volume
4 : Tombol Input 1 *
5 : Tombol input 2
6 : Tombol input 3
7 : Tombol input 4
8 : Tombol input 5
9 : Tombol input 6
10 : Tombol input 7
11 : Tombol input 8
12 : Tombol START
13 : Speaker
* Mensimulasikan titik 1 Braille, dan tombol input yang lain juga mensimulasikan
masing-masing titik Braille sesuai dengan urutannya.
2
3
1
9
11
8
7
4
10
5
6
13
12
101
Langkah Pengoperasian:
Contoh: Pengguna ingin mengetahui arti huruf Braille berikut:
Titik yang hitam menunjukkan titik Braille dalam keadaan timbul, dan titik yang
putih menunjukkan titik Braille dalam keadaan rata.
Maka urutan langkahnya adalah:
1. Sambungkan kabel AC ke sumber tegangan AC 220V
2. Tekan ke atas saklar ON/OFF
3. Titik timbul Braille disimulasikan dengan push button dalam keadaan OFF,
sedangkan titik Braille yang rata disimulasikan dengan push button dalam
keadaan ON, sehingga tombol input 1 dan 7 di OFF-kan, dan tombol yang
lain di ON-kan
4. Tekan tombol START
top related