laporan proses pembuatan recorder prinsip pipa organa terbuka
Post on 29-Jan-2018
133 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Proyek Pembuatan Seruling Paralon
Implementasi Aplikasi Alat Musik dengan
Prinsip Pipa Organa Terbuka
Disusun Oleh XII – 2 :
1. Nanda Rizka Mahendra (27)
2. Sevi Amanta Sari (35)
3. Siti Farida (38)
4. Veronica Junior Ayme Surya (39)
SMA NEGERI 4 SURABAYA
TAHUN AJARAN 2016 – 2017
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr . Wb .
Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya maka laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Salam dan salawat semoga selalu tercurah pada baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Laporan dengan judul " Proyek Pembuatan Seruling Paralon Implementasi Aplikasi Alat
Musik dengan Prinsip Pipa Organa Terbuka" ini kami susun untuk memenuhi tugas proyek
pertama pada mata pelajaran Fisika dengan sub pembahasan bab “Gelombang Bunyi”.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan yang
telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan laporan ini
ini hingga selesai. Secara khusus, rasa terima kasih tersebut kami sampaikan kepada:
1. Bapak Susilo selaku guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan
dorongan dalam penyusunan laporan ini.
2. Rekan-rekan satu kelas yang juga telah banyak membantu dalam penulisan laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam
penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi
pembaca.
Wassalamualaikum Wr . Wb
Surabaya, Oktober 2016
Penulis, Kelompok I
Daftar isi
KATA PENGANTAR ............................................i
DAFTAR ISI ...........................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................2
1.3 Tujuan .................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 3
2.1 Landasan Teori ........................................................................ 3
BAB III CARA PEMBUATAN ................................................................. 6
3.1 Alat dan Bahan......................................................................... 6
3.4 Langkah kerja ......................................................................... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 7
4.1 Cara Menggunakan ................................................................. 7
4.2 Faktor-faktor ........................................................................... 8
4.3 Hasil ........................................................................................ 8
BAB V PENUTUP .................................................................................... 9
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 9
5.2 Saran ....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... iv
LAMPIRAN ................................................................................................. v
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bunyi termasuk salah satu jenis gelombang yang dapat dirasakan oleh indera
pendengaran (telinga). Dalam fisika, Pengertian bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari
benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Sumber bunyi
yang bergetar akan menggetarkan molekul-molekul udara yang ada di sekitarnya. Dengan
demikian, syarat terjadinya bunyi adalah adanya benda yang bergetar. Perambatan bunyi
memerlukan medium. Seseorang dapat mendengar bunyi jika ada medium yang dapat
merambatkan bunyi.
Dalam proyek kali ini, penulis melakukan pengerjaan pembuatan salah satu alat musik
penghasil bunyi berupa seruling yang tebuat dari pipa paralon dengan menerapkan beberapa
konsep yang telah dipelajari dalam bab “Gelombang Bunyi” Adapun konsep-konsep yang
digunakan antara lain frekuensi pada bunyi audiosonik, nada, kecepatan bunyi, dan, resonansi
pada pipa organa terbuka.
Dalam proyek untuk aplikasi penerapan bunyi yang dihasilkan oleh pipa organa terbuka,
penulis memilih untuk melaksanakannya dengan membuat seruling berbahan dasar paralon.
Pipa organa terbuka merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang kedua ujung
penampangnya terbuka. Kedua ujungnya berfungsi sebagai perut gelombang karena bebas
bergerak dan ditengahya ada simpul. Kolom udara dapat beresonansi, sehingga kolom-kolom
udara dalam pipa paralon dapat bergetar. Pemilihan seruling berbahan dasar paralon dipilih
karena teknik yang sederhana dalam penggunaannya.
Adapun nada yang dihasilkan dari seruling paralon sebanyak delapan buah nada. Masing-
masing nada dihasilkan oleh resonasi pada kolom-kolom udara yang berbeda saat seruling
bergetar. Berhubungan dari sedikit konsep yang telah disinggung dalam latar belakang kali
ini,penulis tertarik untuk mengerjakan proyek membuat seruling paralon sebagai aplikasi alat
musik berdasarkan prinsip pipa organa terbuka.
1.2 Rumusan Masalah
4
Bagaimana teknik pengerjaan seruling berbahan dasar paralon sebagai
implementasi alat musik dengan menggunakan prinsip pipa organa terbuka ?
1.4 Tujuan
Untuk mengetahui teknik pembuatan seruling berbahan dasar sebagai
implementasi alat musik dengan menggunakan prinsip pipa organa terbuka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA5
2.1 Landasan Teori
2.1.1 BUNYI
Bunyi mrupakan gelombang mekanik yang dalam perambatan arahnya sejajar dengan
arah getarnya (gelombang longitudinal0
Syarak terdengarnya bunyi :
1. Ada sumber bunyi
2. Ada medium
3. Ada pendengar
Sifat – sifat bunyi meliputi :
1. Merambat mebutuhkan medium
2. Merupakan gelombang longitudinal
3. dapat dipantulkan
Karakteristik bunyi ada beberapa macam antara lain :
a. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
b. Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda.
c. Dentum adalah bunyi yang ampitudonya sangat besar dan terdengar medadak.
2.1.2 CEPAT RAMBAT BUNYI
Karena bunyi merupakan gelombang maka bunyi memiliki cepat rambat yang
dipengaruhi oleh dua factor yaitu:
1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi.
Semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat.
2. Suhu medium.
Semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat.
6
2.1.3 FREKUENSI
Frekuensi adalah banyaknya getaran yamg terjadi dalam setiap satuan waktu.
Bunyi berdasarkan frekueninya dibedakan menjadi tiga yaitu ;
1. Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz.
2. Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai 20000 Hz.
3. Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebih dari 20000 Hz.
2.1.4 PIPA ORGANA TERBUKA
Pipa organa adalah alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi. Pipa
organa terbuka merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang kedua ujung
penampangnya terbuka. Kedua ujungnya berfungsi sebagai perut gelombang karena
bebas bergerak dan ditengahnya ada simpul. Kolom udara dapat beresonansi, artinya
dapat bergetar. Kenyataan ini digunakan pada alat music yang dinamakan organa, baik
organa dengan pipa tertutup maupun pipa terbuka
Pipa organa memenuhi rumus :
7
2.1.5 RESONANSI
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang
bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi
itu. Resonansi sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, resonansi bunyi
pada kolom udara dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bunyi. Berdasarkan hal
tersebut, maka dapat dibuat berbagai macam alat musik. Alat musik pada umumnya
dibuat berlubang agar terjadi resonansi udara sehingga suara alat musik tersebut menjadi
nyaring. Contoh alat musik itu antara lain: seruling, kendang, beduk, ketipung dan
sebagainya.
Resonansi sangat penting di dalam dunia musik. Dawai tidak dapat menghasilkan
nada yang nyaring tanpa adanya kotak resonansi. Pada gitar terdapat kotak atau ruang
udara tempat udara ikut bergetar apabila senar gitar dipetik. Udara di dalam kotak ini
bergerak dengan frekuensi yang sama dengan yang dihasilkan oleh senar gitar. Udara
yang mengisi tabung gamelan juga akan ikut bergetar jika lempengan logam pada
gamelan tersebut dipukul. Tanpa adanya tabung kolom udara di bawah lempengan
logamnya, Anda tidak dapat mendengar nyaringnya bunyi gamelan tersebut. Reonansi
juga dipahami untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara.
2.1.6 SERULING
8
Suling merupakan alat musik tiup yang terbuat dari bamboo dan hampir dapat kita
temui diseluruh indonesia. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat
musik lainnya dengan baik.
Suling dibuat dari beberapa macam bahan, seperti :
1. Suling Bambu yang umum kita jumpai
2. Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran
keduanya.
3. Suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi
perak.
BAB III
CARA PEMBUATAN
3.1 Alat dan Bahan
• Alat :
1. Penggaris/meteran
2. Alat tulis (pensil/bolpoin/spidol)
3. Gergaji pipa
4. Amplas
5. Gunting/cutter
6. Obeng
• Bahan :
1. Pipa paralon/PVC 50cm (diameter 1,5 cm)
2. Karpet puzzle bekas sebagai penyumbat
3.2 Langkah Kerja
9
1. Potong pipa paralon sepanjang 35cm menggunakan gergaji pipa.
2. Lalu amplas bekas potongan tersebut agar pipa halus dan tampak rapi.
3. Buat pola pada pipa paralon untuk lubang tiup (diameter 1 cm) dan 6 lubang jari (diameter
0,6 cm) dengan jarak ;
Untuk jarak Lubang tiup ( L 1 ) ke lubang suara berjarak 28,25 cm.
Untuk jarak Lubang jari 1 ( L 2 ) ke lubang suara berjarak 4,5 cm.
Untuk jarak Lubang jari 2 ( L 3 ) ke lubang suara berjarak 7,5 cm.
Untuk jarak Lubang jari 3 ( L 4 ) ke lubang suara berjarak 9,9 cm.
Untuk jarak Lubang jari 4 ( L 5 ) ke lubang suara berjarak 12,7 cm.
Untuk jarak Lubang jari 5 ( L 6 ) ke lubang suara berjarak 15,5 cm.
Untuk jarak Lubang jari 6 ( L 7 ) ke lubang suara berjarak 18,3 cm.
4. Lubangi pola-pola tersebut menggunakan obeng.
5. Buatlah penyumbat dengan karpet puzzle.
6. Gambar pola lubang pipa pada karpet puzzle lalu potong menggunakan gunting/cutter.
7. Masukkan penyumbat kira-kira 30 cm dari lubang suara.
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Cara Menggunakan
Sebelum kita memainkan sulingnya, kita harus mengetahui letak-letak nadanya
terlebih dahulu.
10
Cara memainkan:
Tempatkan jari manis tangan kanan di lubang terbawah, tutuplah rapat, lakukan
seterusnya dengan jari berikutnya.
Tempatkan jari manis tangan kiri di lubang nomor 3 dari atas dan seterusnya, sampa
dengan jari berikutnya.
Pastikan ke 6 lubang tertutup rapat dengan baik, mulailah meniup dan mengurutkan
nada O (lubang tutup semua), dan nada 1 (lubang dibuka 1 dari bawah dan seterusnya)
11
Cara meniupnya yaitu posisi bibir tidak terlalu maju juga tidak terlalu di tepi.
Untuk menghasilkan nada yang merdu coba posisi bibir saat meniup, udara yang
ditiupkan ke lubang suling yaitu udara yang di hasilkan saat kita mengucap kata:
Pep.....sehalus mungkin. Bukan Wus atau bukan Puh.
Untuk berlatih pemula, cobalah memainkan lagu gundul-gundul pacul ini, dengan
panduan O itu ditutup semua, 2 dibuka 2 lubang dari bawah, dan seterusnya. Ini kunci
nadanya: 0 2 0 2 3-44 0 2 02 3-44, lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai
dengan menghasilkan suara yang bulat.
Coba mainkan lagu lainnya atau sebuah melodi dengan olah nafas dan penuh perasaan.
4.2 Faktor-faktor
Ada dua faktor yang harus diperhatikan saat bermain seruling ini, yaitu:
1. Posisi jari, dimana setiap perubahan posisi jari dapat mengubah resonansi suara di
dalam tubuh seruling.
2. Kecepatan aliran udara, kecepatan aliran udara yang ditiupkan oleh mulut juga
mempengaruhi frekuensi nada. Misalnya, frekensidua kali lipat dapatdihasilkan
dengan meniupkan udara dengan kecepatan dua kali lipat.
4.3 Hasil
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penjelasan makalah diatas, kami dapat menyimpulkan bahwa bunyi adalah salah
satu gelombang longitudinal. Dalam perambatannya gelombang bunyi berbentuk rapatan dan
renggangan yang dibentuk oleh partikel- partikel bunyi. Sumber bunyi adalah semua benda
yang menghasilkan suara merambat melalui medium atau zat perantara sampai ke telinga.
Contoh sumber bunyi adalah seruling yang telah kami buat. Tiga aspek dari bunyi adalah :
pertama, bunyi dihasilkan oleh suatu sumber seperti gelombang yang lain. Kedua, energi
dipindahkan dari sumber bunyi dalam bentu gelombang longitudinal. Ketiga, bunyi dideteksi
(dikenal) oleh telinga atau suatu instrumen cepat rambat gelombang bunyi di udara
dipengaruhi oleh suhu dan massa jenis zat.
5.2 Saran
Dalam waktu pembuatan suling, ada beberapa saran dalam pembuatannya yaitu :
• Untuk melubangi bambu/paralon kalian bisa menggunakan pisau, bor, atau paku/besi yang
dipanaskan.
• Gunakan paralon atau bambu yang benar benar lurus tanpa bengkok sedikitpun. Usahakan
paralon/bambu tidak terlalu besar. Secukupnya saja lah, jangan terlalu besar dan jangan
terlalu kecil.
• Usahakan wujud asli dari bahan yang digunakan tidak terlihat dengan jelas, biar seruling
terlihat lebih bagus.
13
DAFTAR PUSTAKA
• http://semutalbino.blogspot.co.id/2016/01/cara-membuat-suling-mudah-cantik-
suara-bagus.html
• https://www.nandaabiz.com/notasi-suling-bambu/
• http://macammakati.blogspot.co.id/2011/03/alat-musik-tradisional-suling-
bambu.html
• http://fisikon.com/kelas3/index.php?
option=com_content&view=article&id=89&Itemid=140
• http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-alat-musik-suling-
seruling.html?m=1
14
LAMPIRAN
15
16
17
top related