laporan praktikum sistem komunikasi i

Post on 05-Aug-2015

376 Views

Category:

Documents

13 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI I

Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum sistem komunikasi.

Di susun Oleh

Nama : Syamsul Marif

NIM :1209707040

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SGD BANDUNG

2011

MODUL 1AMPLITUDE MODULATION

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SGD BANDUNG

2011

AMPLITUDE MODULATION

a. DSB-AM

Zero-OrderHold

B-FFT

SpectrumScope2

B-FFT

SpectrumScope1

B-FFT

SpectrumScope

SignalGenerator

Scope3Scope2Scope1Scope

DSB AM

DSB AMModulatorPassband

DSB AM

DSB AMDemodulator

Passband

b. DSBSC-AM

Zero-OrderHold

B-FFT

SpectrumScope2

B-FFT

SpectrumScope1

B-FFT

SpectrumScope

SignalGenerator

Scope3Scope2Scope1Scope

DSBSC AM

DSBSC AMModulatorPassband

DSBSC AM

DSBSC AMDemodulator

Passband

c. SSB-AM

Zero-OrderHold

B-FFT

SpectrumScope2

B-FFT

SpectrumScope1

B-FFT

SpectrumScope

SignalGenerator

Scope3Scope2Scope1Scope

SSB AM

SSB AMModulatorPassband

SSB AM

SSB AMDemodulator

Passband

a) Perbandingan sinyal keluaran demodulator pada tipe modulasi DSB, DSABSC dan SSB(Sine dan Square) adalah :

Pada DSB AM, ketika waveform dengan sine, sinyal keluaran demodulator nampak seperti sinyal analog. Namun setelah diganti waveform dengan square, terjadi perubahan sinyal keluaran demodulator pada scope dan scope 1 menjadi bentuk sinyal diskrit. Tapi pada scope 2 dan scope 3, sinyal keluaran nampak sama. (seperti yang terlihat pada halaman 7).

Pada DSBSC AM, ketika waveform dengan sine, perubahan terjadi pada scope 2, yang mana sinyal kelihatan agak merapat, namun setelah diganti dengan square, pada scope dan scope 1 tetap berbentuk diskrit seperti pada DSB AM. (seperti yang terlihat pada halaman 8 dan9).

Pada SSB AM, baik waveform dengan sine/square, sinyal keluaran demodulator nampak hampir sama seperti pada DSBSC AM.

b) Perbandingan spektrum sinyal keluaran demodulator pada tipe modulasi DSB, DSBSC, dan SSB(Sine dan Square) adalah

Pada DSB AM, ketika waveform dengan sine, spektrum sinyal keluaran, nilai amplitudo awal pada spektrum, spektrum 1 dan spektrum 2, rata – rata berada pada daerah (-200). Sedangkan ketika diganti dengan square, pada spektrum, nilai amplitudo awal rata – rata berada dibawah (-200), sedangkan spektrum 1 dan spektrum 2 rata – rata pada daerah (-200). (seperti yang nampak pada halaman 7).

Pada DSBSC AM, baik waveform dengan sine/square, spektrum sinyal keluaran hampir sama, namun pergerakan sinyalnya yang nampak berbeda. Kalau spektrum pada DSBSC AM agak merapat dan agak lambat. (seperti yang terlihat pada halaman 8 dan halaman 9).

Pada SSB AM, baik waveform dengan sine/square, spektrum sinyal keluaran demodulator nampak hampir sama seperti pada DSBSC AM. (seperti yang terlihat pada halaman 10).

c) Tipe modulasi amplitudo yang paling baik adalah DSB AM, karena jika dibandingkan, ketika melihat hasil sinyal – sinyal keluarannya , sinyal keluaran pada DSB AM terlihat paling renggang, artinya kesalahannya bernilai kecil, atau lebih dikenal dengan Bit Error Rate (BER), semakin kecil nilai BER yang dihasilkan, maka suatu sistem tersebut dapat dikatakan baik.

MODUL 2MODUL DASAR MODULASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SGD BANDUNG

2011

MODUL DASAR MODULASI

1. Fungi modul-modul basic pada skema blok modulasi dan demodulasi diatas adalah untuk mengeluarkan dan mengatur sinyal keluaran dari sinyal generator

2. Pengaruh LPF dihilangkan adalah sinyal keluran akan tetap sama dengan sinyal masukan. Karena fungsi dari LPF adalah untuk menurunkan sinyal agar menjadi kecil.

Ini adalah skema blok dan gambar sinyal tanpa LPF.

MODUL 3NOISE PADA MODULASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SGD BANDUNG

2011

NOISE PADA MODULASI

Zero-OrderHold

B-FFT

SpectrumScope3

B-FFT

SpectrumScope2

B-FFT

SpectrumScope1

B-FFT

SpectrumScope

SignalGenerator

Scope4Scope3Scope2Scope1Scope

DSB AM

DSB AMModulatorPassband

DSB AM

DSB AMDemodulator

Passband

AWGN

AWGNChannel

a). Pengaruh noise pada sinyal akan mengakibatkan keluaran sinyal yang dihasilkan akan mengalami perubahan bahkan kesalahan, misalnya pada saat pengiriman dan penerimaan data ketika telah dimodulasi. Jika dalam suatu sinyal terdapat besarnya nilai noise, maka akan mempengaruhi pada kualitas sistem tersebut, dan itu belum dapat dikatakan handal.

b). sebagai solusinya adalah perlunya peranan proses modulasi yang dikatakan handal, artinya ketika proses modulasi pertama keluaran yang dihasilkan terdapat banyakknya noise, maka diperlukan adanya perbaikan – perbaikan modulasi lagi agar kesalahan atau noise tersebut semakin kecil atau mungkin hilang. Tentunya dengan teknologi modulasi yang benar – benar sempurna. Misalnya saja seperti yang terdapat dalam dasar teori praktikum modul ke 3, yaitu Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). Atau bisa saja dengan menggunakan FM (Frequency Modulation) yang bebas dari pengaruh gangguan udara, bandwidth (lebar pita) yang lebih besar, dan fidelitas yang tinggi dan memiliki keunggulan lebih tahan noise dibanding AM.

MODUL 4AMPLITUDE SHIFT KEYING(ASK)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SGD BANDUNG

2011

AMPLITUDE SHIFT KEYING(ASK)

1. Fungsi dari tiap-tiap komponen dalam

skematik rangkaian yaitu :

a. Digital clock dan terminator : sebagai

waktu simulasi arus keluaran pada tingkat

yang ditentukan.

b. Bernoulli binary : sebagai penghasil sinyal

digital acak berupa bilangan real antara nol

dan satu.

c. Modulator ASK : Sebagai pemodulasi

sinyal atau pengubah sinyal digital

menjadi analog.

d. Demodulator ASK : Sebagai Pengubah

sinyal analog menjadi digital.

e. ASK MOD : Sebagai pengubah sinyal

digital agar menjadi analog.

f. Switch : Sebagai pengatur sinyal yang keluar.

g. Digital filter design : Sebagai penyaring sinyal analog menjadi sinyal digital.

h. Comparador : Sebagai penstabil sinyal.

2.

Dari hasil perbandingan di sinyal diatas, sinyal awal mulanya berbentuk digital setelah itu di ubah menjadi sinyal analog setelah itu dengan melalui beberapa proses demodulasi, maka sinyal akan di ubah lagi menjadi sinyal digital dan kecepatan sinyal digitalnya lebih besar.

3. Berdasarkan percobaan ini, saya dapat menympulkan bahwa, sinyal dapat di rubah dari bentuk digital ke analog dan juga dari analog ke bentuk digital, tergantung dari kebutuhan yang akan di gunakan.

4. Karena LPF(low pass filter) dapat meneruskan sinyal input yang frekuensinya berada dibawah frekuensi tertentu, diatas frekuensi tersebut sinyal akan diredam. Dan jika menggunakan tipe yang lain, maka sinyal akan datar karena tidak dapat meneruskan sinyal di bawah frekuensi tertentu.

MODUL 5FREQUENCY SHIFT KEYING(FSK)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SGD BANDUNG

2011

FREQUENCY SHIFT KEYING(FSK)

Scope4

Scope3

Scope2

Scope1

Scope

8-FSK

M-FSKModulatorBaseband

8-FSK

M-FSKDemodulator

Baseband

Error Rate Calculation

Tx

Rx

Error RateCalculation

0.641

100Display

Re

Im

Complex toReal-Imag1

Re

Im

Complex toReal-Imag

BernoulliBinary

Bernoulli BinaryGenerator

AWGN

AWGNChannel

1. bernoulli binary generator : pembangkit atau penghasil sinyal digital.MFSK modulator : alat untuk memodulasi sinyal.AWGN : membuat sinyal output dan input menjadi nyata.MFSK demodulator : alat agar sinyal dapat terdemodulasicomplex to real image : sebagai penghasil sinyal nyata.error rate calculation : penghitung tingkat eror.display : sebagai penampil sinyal.

2.

Dari hasil perbandingan sinyal di atas maka dapat di jelaskan bahwa pada keluaran sinyal modulasi, terdapat banayk eror, berbeda dengan sinyal awal, setelah sinyal di demodulasi, maka sinyal masukan akan sama dengan sinyal keluaran.

3. Dari percobaan ini, saya dapat menyimpulkan bahwa, dalam FSK ini frekuensi dapat di teruskan sehingga sinyal dapat di redam dan eror menjadi sedikit.

4. Error calculate di gunakan sebagai tingkat perhitungan kesalahan pada sinyal(error).

MODUL 6PHASE SHIFT KEYING (PSK)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SGD BANDUNG

2011

PHASE SHIFT KEYING (PSK)

1.

Pada sinyal awal, terdapat eror yang sedikit. Pada keluaran sinyal kedua dari hasil modulasi, sinyal mulai banyak eror, dan begitu pula pada sinyal yang ketiga. Setelah di demodulasi, maka sinyal menjadi sama seperti sinyal awal atau sedikit eror.

Scope4

Scope3

Scope2Scope1

Scope

Error Rate Calculation

Tx

Rx

Error RateCalculation

0.01162

100Display

Re

Im

Complex toReal-Imag1

Re

Im

Complex toReal-Imag

BernoulliBinary

Bernoulli BinaryGenerator

BPSK

BPSKModulatorBaseband

BPSK

BPSKDemodulator

Baseband

AWGN

AWGNChannel

2. Berdasarkan percobaan ini, saya dapat menarik kesimpulan bahwa Dalam proses modulasi, frekuensi dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan informasi sinyal digital. Dan juga pada target perhitungan eror=100 maka sinyal yang didapatkan, seperti gambar diatas.

MODUL 7QUARDATURE AMPLITUDE MODULATION (QAM)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SGD BANDUNG

2011

QUARDATURE AMPLITUDE MODULATION (QAM)

DSP

Sine Wave1

DSP

Sine Wave

Scope

RandomInteger

Random IntegerGenerator

Product1

Product

GeneralQAM

General QAMModulatorBaseband

GeneralQAM

General QAMDemodulator

Baseband

Discrete-TimeScatter Plot

Scope

Re

Im

Complex toReal-Imag

1. 4 rangkaian2. Amplitude yang dipakai adalah 2, dan phase nya yaitu 8.

MODUL 8MODULASI QAM

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SGD BANDUNG

2011

MODULASI QAM

1. Menggunakan Tipe modulasi 16-QAM

2. Amplitudenya adalah 4, sedangkan phase nya adalah 16.

QAM

Total Bits

Bit Loss

Packet LossSystem

PerformanceTests

OFDM Modulation

OFDM Demodulator

IQ Mapper

IQ Demapper

OFDM_RX

<, >

IQ_RX

DATA_TX

DATA_RX

IQ_TX

<, >OFDM_RX

IQ_TXDATA_RXDATA_TX

IQ_RX

0

0

3840768

Data Sink

Data Source

AWGN

top related