laporan praktikum elastisitas
Post on 21-Jan-2016
462 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUMSATUAN OPERASI
ACARA IIIPENGUKURAN ELASTISITAS BAHAN HASIL
PERTANIAN
OLEH:
EKA YUNITAJ1A012033
KELOMPOK XXV
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN
AGROINDUSTRIUNIVERSITAS MATARAM
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan praktikum mingguan satuan operasi disusun sebagai salah satu syarat
untuk membuat laporan tetap.
Mataram, 14 Desember 2013
Mengetahui,
Co. Ass Praktikum satuan operasi Praktikan,
Suci Parwitha Sari Eka Yunita C1J 010 030 J1A 012 033
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan energi untuk beraktivitas.
Sumber energi itu sendiri berasal dari makanan, dimana makanan berasal dari bahan
hasil pertanian. Bahan pangan dikatakan baik jika tidak terjadi kerusakan pada bahan
pangan tersebut. Kerusakan bahan pangan tergantung dari karakteristik bahan hasil
pertanian. Dan juga tergantung proses pengangkutan dan penyimpanan, bisa saja alat
yang digunakan untuk menempatkan bahan pangan elastis, sehingga akan terjadi
benturan antara bahan pangan yang satu dengan yang lainnya. Dimana pengertian
elastisitas itu sendiri adalah kemampuan benda padat untuk kembali ke bentuk semula
setelah gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Cara yang dapat
dilakukan untuk mengurangi terjadinya kerusakan pada bahan pangan akibat
keelastisitan suatu bahan, dilakukan perhitungan nilai elastisitas bahan. Nilai elastisitas
suatu bahan tergantung pada tingkat kematangan dan kandungan apa yang terdapat pada
bahan tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan percobaan ini agar kita mengetahui
keelastisitasan suatu bahan hasil pertanian.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pengukuran
elastisitas bahan hasil pertanian.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah kecenderungan pada suatu benda untuk berubah dalam bentuk
baik panjang, lebar, maupun tingginya, tetapi massanya tetap. Hal itu disebabkan oleh
gaya-gaya yang menekan atau menariknya, pada saat gaya ditiadakan, bentuk kembali
seperti semula (Junaidi, 2001).
Benda yang bersifat elastis adalah benda yang apabila diberikan gaya atau
tekanan akan berubah, selama gaya atau tekanan itu masih bekerja padanya dan akan
hilang atau kembali pada posisi semula jika gaya atau tekanan yang diberikan padanya
hilang. Benda seperti buah-buahan mempunyai elastisitas yang relatif kecil, sifatnya
lebih mendekat pada elastik, yaitu benda yang apabila ditekan atau daya tekannya
dihilangkan, bentuk tidak lagi kebentuk semula. Hal ini terjadi karena adanya batas
elastisitas bahan (Kanginan, 1992).
2.2. Bahan Hasil Pertanian
Bahan hasil pertanian merupakan bahan hidup yang berarti melakukan proses
metabolisme selama bahan tersebut masih hidup. Proses metabolisme dapat
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang akhirnya menyebabkan terjadinya
kerusakan apabila ditambahkan dengan adanya resiko transportasinya, karena adanya
getaran pada lapisan bagian atas bahan (Syarief, 1986).
Resiko kerusakan bahan hasil pertanian (pangan) khususnya buah-buahan pada
transportasi cukup besar. Penyebab kerusakan dalam transportasi dapat terjadi antara
lain disebabkan adanya kerusakan karena getaran yang terjadi pada lapisan atas bahan.
Tingkat memar berhubungan secara langsung dengan besarnya percepatan getaran c
pada frekuensi pada lapisan x. Banyak kerusakan mekanis yang terjadi selama
pengangkutan, bagian bawahnya akan tertindih dan tertekan dari bagian atas dan
samping sehingga memar (Marthen, 1998).
Tingkat memar berhubungan secara langsung dengan besarnya percepatan
getaran c pada frekuensi x. Untuk akselerasi kerusakan pada bagian atas dari buah
selama transportasi bergantung pada beberapa faktor, antara lain kepadatan pengisian,
tipe sistem suspensi yang ada di truk, besarnya gaya getaran pada permukaan jalan dan
karakteristik getaran buah (Bambang, 2003).
BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 8 Desember 2013 di
Laboratorium Teknik Bioproses Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri
Universitas Mataram
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1. Alat-alat praktikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah jangka sorong, gelas ukur,
timbangan digital, batun kiloan beban : 500 g; 1000 g; 1500 g, dan alat ukur devikasi.
3.2.2. Bahan-bahan praktikum
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah buah pear, buah mangga
apel, buah jeruk, dan buah apel dan air.
3.3 Prosedur Kerja
Langkah-langkah kerja yang dilakukan pada praktikum adalah sebagai berikut:
1. Diberikan masing-masing bahan tanda horizontal dan vertikal.
2. Dihitung masing-masing diameter horizontal dan vertikal masing-masing bahah.
3. Ditimbang massa menggunakan timbangan digital dan diukur volume dengan cara
dicelupkan kedalam gelas ukur 500 ml.
4. Dihitung devikasi masing-masing bahan dengan berat beban 500 g. 1000 g, dan
1500 g menggunakan berat beban.
5. Dimasukkan hasil pengamatan ke dalam tabel.
BAB VPEMBAHASAN
Elastisitas merupakan kemampuan suatu bahan untuk mengalami perubahan
bentuk karena adanya gaya atau tekanan yang diberikan dan akan kembali ke bentuk
semula apabila gaya atau tekanan yang diberikan dihilangkan (Kanginan, 1992). Suatu
benda dikatakan elastis jika benda tersebut ditarik atau diberi beban dengan gaya maka
akan memanjang atau akan kembali ke posisi semula. Dengan mengetahui elastisitas
maka kita dapat menentukan metode untuk menangani bahan sehingga dapat
mengurangi tingkat kerusakan pada bahan tersebut. Semakin tinggi tingkat elastisitas
suatu bahan maka akan tinggi pula daya tahan bahan tersebut terhadap kerusakan
mekanis bahan. Nilai elastis bahan tergantung pada besarnya gaya atau beban yang
diberikan pada bahan, besarnya nilai atau berat beban berbanding lurus dengan nilai
keelastisitasan bahan yang artinya semakin besar berat beban atau gaya yang diberikan
maka akan semakin besar pula nilai keelastisitasan bahn tersebut, namun pada kondisi
tertentu ketika gaya yang diberikan terhadap suatu bahan tidak dapat mengembalikan
keadaan bahan tersebut ke bentuk semula dengan kata lain terjadi kerusakan bahan
akibat beban dan gaya yang diberikan terlalu besar sehingga benar-benar merubah
bentuk bahan dari keadaan aslinya, misalnya bahan menjadi penyok dan memar atau
pada bahan yang memiliki kandungan air yang banyak akan memuncratkan air yang
terkandung dalam bahan tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan pada percobaan ini yang
bertujuan untuk mengetahui cara pengukuran elastisitas bahan hasil pertanian,
didapatkan data bahwa masing-masing buah mengalami perubahan setelah diberi beban,
baik perubahan diameter vertikal maupun horizontal. Hasil perhitungan didapatkan
bahwa
top related