laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
Post on 08-Nov-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
PEMANFAATAN TANAMAN JAHE, KUNYIT, DAN
TEMULAWAKUNTUKPEMBUATAN MINUMAN TRADISIONAL
HOME INDUSTRI MUGI LESTARI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
DEWI WAHYUNI
NIM. 12402173340
Dosen PembimbingLapangan:
Mochamad Chobir Sirad, M.Pd.I.
NIDN.2029048102
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 9 September 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Pemanfaatan Tanaman Jahe, Kunyit, dan Temulawak Untuk
Pembuatan Minuman Tradisional di Home Industri Mugi
Lestari.
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
(MOCHAMAD CHOBIR SIRAD, M.Pd.I.)
NIP/NIDN.2029048102
MENGESAHKAN
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
(SISWAHYUDIANTO, M.M)
NIP/NIDN.2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
dan hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah yang dilaksanakan di Home
Industri Mugi Lestari Dsn. Petung Ds. Manggis Kec. Panggul Kab. Trenggalek mulai
tanggal 01Agustus sampai dengan 31 Agustus 2020 yang berjudul “Pemanfaatan Hasil
alam temulawak, jahe, dan kunyit sebagai upaya pembuatan minuman kesehatan
dusun petung desa manggis kecamatan panggul Kabupaten Trenggalek”.
Penyusunan laporan ini ditujukan utnuk memenuhi tugas akhir Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung. Selama penyusunan laporan PPL ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, semangat, dukungan, dan motivasi demi kelancaran
penyusunan laporan PPL ini, yaitu:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN)Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAINTulungagung.
3. Dr. Muhammad Aswad. M. A, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Institut
Agama Islam Negeri (IAIN)Tulungagung.
4. Siswahyudianto, M.M., selaku kepala laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)Tulungagung.
5. Mochamad Chobir Sirad, M.Pd.I. selaku Dosen Pembimbing Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di Home Industri Mugi Lestari Dsn. Petung Ds.
Manggis Kec. Panggul Kab. Trenggalek yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan kepada mahasiswa selama menjalankan Praktik Pengalaman
Lapangan.
iv
6. Bapak Turatno selaku pemimpin Home Industri Mugi Lestari Dsn. Petung Ds.
Manggis Kec. Panggul Kab. Trenggalek yang telah memberikan pengarahan
kepada penulis selama menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan.
7. Bapak/Ibu karyawan di Home Industri Mugi Lestari Dsn. Petung Ds. Manggis
Kec. Panggul Kab. Trenggalek yang telah memberikan pengarahan, dan
perhatian penuh kepada penulis selama menjalankan Praktik Pengalaman
Lapangan.
8. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat, bimbingan, dan doa
kepada penulis dalam melaksanakan dan meyusun laporan Praktik
Pengalaman Lapangan.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga dengan
terselesaikannya laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya, serta menumbuhkan ilmu yang bermanfaat dan mendapat
ridho AllahSWT.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Tulungagung,31 Agustus2020
Dewi Wahyuni
NIM.12402173340
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Persetujuan
KataPengantar ......................................................................................... iii
DaftarIsi ................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. DasarPemikiran .............................................................................. 1
B. Tujuan dan Kegunaan.........................................................................2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.........................................................3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. ProfilLembaga...................................................................................4
B. Pelaksanaan Praktik............................................................................4
C. Permasalahan di Lapangan.................................................................5
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga.........................................................6
BAB III PEMBAHASAN
A. Kajian Teori......................................................................................7
B. Analisis tehadap Temuan Studi........................................................12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................14
B. Saran.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri atas berbagai jenis suku,
budaya, dan bentang alam memiliki potensi lokal yang sangat kaya. Indonesia juga
sebagai negara berkembang memiliki banyak permasalahan pembangunan. Beberapa
yang sering mencuat diantaranya kemiskinan dan pengangguran. Tingkat pengangguran
sangat terkait dengan rendahnya jumlah peluang kerja di perkotaan akibat urbanisasi
besar-besaran dan belum optimalnya pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah di
per-desaan. Dalam mengurangi tingkat pengangguran penduduk usia kerja di Indonesia,
diperlukan pembekalan ketrampilan yang dibutuhkan dalam mengelola sumberdaya alam
yang melimpah di perdesaan yang selama ini belum sempat terolah.1
Sumberdaya alam mempunyai peranan cukup penting bagi kehidupan manusia.
Sumberdaya alam bagi berbagai komunitas di Indonesia bukan hanya memiliki nilai
ekonomi tetapi juga makna sosial, budaya dan politik. Sumberdaya alam berperan
penting dalam pembentukan peradaban pada kehidupan manusia, sehingga setiap budaya
dan etnis memiliki konsepsi dan pandangan dunia tersendiri tentang penguasaan dan
pengelolaan dari sumberdaya alam. Hasil bumi yang terdapat pada suatu daerah kurang
dikembangkan dengan baik dan belum bernilai tambah. Kondisi tersebut kurang
diperhatikan sebagai aspek pembangunan dan penyejahteraan rakyat sehingga banyak
wilayah tertinggal, akan tetapi persoalan utama untuk masyarakat pedesaan adalah
rendahnya pendapatan yang dihasilkan dari sektor pertanian dengan meningkatkan
standar hidup masyarakat pedesaan khususnya peningkatan pendapatan orang-orang
yang bekerja di sektor pertanian. 2
Peningkatan ekonomi merupakan suatu hal yang sepenuhnya harus dilakukan
guna memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Kecamatan Kabandungan yang
hampir 70% daratannya digunakan untuk pertanian dan 75% penduduknya adalah petani,
1 Paramita, M., Muhlisin, S., & Palawa, I., Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pemanfaatan Sumber Daya
Lokal. Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol.4, No.1, 2018, Hal.19-30 2Hasan Qardhul, Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 Vol.4, No.1, 2018.
2
memiliki potensi yang cukup untuk mengeluarkan produk sumber daya dengan kearifan
lokal yang bernilai ekonomis dan bernilai jual. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
memajukan ekonomi masyarakat dengan cara mendayagunakan sumber daya lokal yang
ada di wilayah sekitar untuk diolah menjadi penganan yang bernilai jual tinggi dan
menumbuhkan semangat berwirausaha kepada masyarakat pedesaan.
Dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat, pemerintah Desa Manggis
Kecamatan Panggul mendorong masyarakat untuk selalu menggali potensi sumber daya
alam yang ada salah satunya dalam bidang pertanian karena mata pencaharian penduduk
sampai 75% adalah petani. Desa Manggis adalah desa penghasil tanaman empon-empon,
diantaranya temulawak, kunyit, dan jahe. Sebagian besar dari empon-empon tersebut
hanya di jual di pasar-pasar.
Apabila masyarakat mengelola hasil sumber daya alam lokal dengan baik
disertai dengan promosi yang memadai akan dapat menjadi makanan / minuman khas
yang dapat diminati oleh masyarakat lainnya atau bahkan di kota-kota lainnya. Padahal
apabila produk-produk hasil pertanian diolah dengan baik akan memiliki nilai jual yang
tinggi, dengan begitu taraf ekonomi masyarakat akan meningkat.Empon-empon pun
mempunyai segudang manfaat untuk kesehatan. Jadi jika masyarakat bisa membuat
inovasi dengan bahan dasar empon-empon, maka bisa dipastikan produk ini akan
berjangka panjang. Peminatnya pun pasti banyak apalagi dimasa pandemi seperti ini
masyarakat sangat membutuhkan makanan/minuman kesehatan.3
Di Desa Manggis terdapat Home Industri yang disitu memanfaatkan hasil alam
empon-empon sebagai bahan dasarnya. Home Industri Mugi Lestari yang memproduksi
minuman kesehatan. Dari dasar di atas, saya tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Pemanfaatan Tanaman Jahe, Kunyit, dan Temulawak Untuk Pembuatan Minuman
Tradisional Home Industri Mugi Lestari ”.
B. Tujuan danKegunaan
1. Tujuan Penelitian dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini antaralain:
a. Mengetahui bagaimana peran home industri mugi lestari dalam membantu
3Wildan Munawar, Laporan Kuliah Kerja Nyata Fakultas Ekonomi Islam, 2015
3
meningkatkan perekonomian masyarakat Dsn. Petung.
b. Mengetahui bagaimana cara home industri mugi lestari dalam
mengembangkan usahanya.
2. Kegunaan Penelitian dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini antaralain:
a. KegunaanTeoritis
Penelitian dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai sarana penambah pengetahuan dan pengalaman
langsung di dunia kerja mengenai pemanfaatan tanaman jahe, kunyit dan
temulawak sebagai bahan dasar pembuatan minuman tradisional pada home
industri mugi lestari.
b. Kegunaan Praktis
Bagi Peneliti, penelitian dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diharapkan dapat
memberikan suatu objek penemuan untukbahanpenelitian, yaitu pemanfaatan tanaman
jahe, kunyit dan temulawak sebagai bahan dasar pembuatan minuman tradisional
pada home industri mugi lestari.
c. Bagi Home Industri Mugi Lestari Penelitan dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
diharapkan dapat menjadi kontribusi pemikiran yang memberikan manfaat sebagai bahan
pertimbangan dan evaluasi mengenaipemanfaatan tanaman jahe, kunyit dan
temulawak sebagai bahan dasar pembuatan minuman tradisional pada home
industri mugi lestari.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri Tulungagung Gelombang II ini merupakan salah satu
bentuk kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa yang mana
pada pelaksanaanya adalah sebagai berikut :
Tanggal Pelaksanaan : 01-08-2020 – 31-08-2020
Waktu Pelaksanaan : Setiap Hari buka pukul 08.00
hingga 17.00 WIB
Tempat Pelaksanaan : Home Industri Mugi Lestari
Alamat : Dsn. Petung Ds. Manggis Kec. Panggul Kab.
Trenggalek
No.Telepon : 082223086182
4
BAB II
PELAKSANAANPRAKTIK
A. Profil Lembaga
Home Industri Mugi Lestari berdiri sejak tahun 2018 yang didirikan oleh bapak Turatno
atas gagasan dari Mahasiswa KKN IAIN Tulungagung 2017. Lingkungan tempat produksi
bertempat di Dsn. Petung RT 17 RW 05 Ds. Manggis Kec. Panggul merupakan daerah dataran
tinggi dengan potensi Rempah-Rempah yang melimpah. Namun rempah-rempah tersebut
hanya di jual dipasaran dengan harga yang relatif murah. hal inilah yang menjadi ide
mendirikan home industri mugi lestari yang bergerak dalam pemanfaatan rempah-rempah
menjadi barang yang lebih bernilai ekonomis yaitu mengolahnya menjadi Minuman
Tradisional.
Adapun rempah-rempah yang dimanfaatkan yaitu kunyit, temu lawak dan jahe. Dengan
memanfaatkan ketiga rempah-rempah tersebut menghasilkan 3 jenis produk yaitu minuman
tradisional kunyit, minuman tradisional temu lawak, dan minuman tradisional jahe yang
banyak kasiat bagi kesehatan tubuh. Usaha home industri Mugi Lestari sudah mendapatkan
Izin Resmi PIRT. 2133503021950-24 .
Usaha Home Indutri Mugi Lestari juga memberikan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar menjadi karyawan pengolahan produk dan juga memberikan peluang
kepada petani untuk bertani rempah-rempah dengan harga jual yang relatif lebih tinggi. Home
industri ini memiliki visi meningkatkan perekonomian masyarakat Dsn Petung. Saat ini home
industri mugi lestari memiliki 2 karyawan tetap dan memperdayakan lansia sebagai kegiatan
para lansia di daerah tersebut. Pengolahan produk home industri masih menggunakan cara
tradisional yaitu dengan cara diparut kemudian disangrei hingga menjadi bubuk minuman yang
siap disedu dengan air.
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan mulai tanggal 01
Agustus sampai dengan 31 Agustus 2020 yang berlokasi di Home Industri Mugi Lestari
yang beralamatkan di Dusun Petung Desa Manggis Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek. Penulis yang mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) melaksanakan
setiap tugas yang diperintahkan berdasarkan ketentuan pengelola Home Industri Mugi
5
Lestari dengan jam kerja setiap hari mulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00. Kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan di rumah masing-masing atau
virtual, maka dari itu kegiatannya cukup dengan survey dan wawancara. Wawancara
dilakukan dari rumah yaitu via whatsapp, juga menyempatkan beberapa kali terjun
langsung ke lokasi untuk wawancara. Selain itu penulis juga menyempatkan ikut turun
tangan dalam proses pembuatan produk pada saat survey.
C.Permasalahan di Lapangan
Home Industri Mugi Lestari merupakan home industri yang bertempat di daerah
pegunungan atau pelosok yang 75% masyarakatnya bermata pencaharian petani.
Masyarakat sekitar biasanya menjual hasil taninya ke pasar-pasar atau juga ke pedagang
terdekat dan itupun menunggu harganya tinggi. Maka dari itu munculah inisiatif untuk
mendirikan home industri ini sebagai ladang bisnis juga untuk membantu warga sekitar
untuk membeli tanaman hasil taninya dengan harga yang tinggi. Akan tetapi ada
beberapa permasalahan di situ. Diantaranya masyarakat sekitar yang saat ini lahannya
masih belum ditanami rempah-rempah seperti biasa karena kendala air. Dengan begitu
home industri mugi lestari sangat minim produksi untuk saat ini. Yang biasanya bisa
produksi hingga 30 kg dalam sekali produksi, sekarang hanya bisa produksi 5-10 kg.
Dan peminat pun semakin banyak karena masa pandemi seperti ini minuman tradisional
home industri mugi lestari bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan banyak
lagi manfaat lainnya.
Di dalam suatu usaha, strategi pemasaran itu sangat diperlukan untuk
meningkatan kualitas dan juga daya jual suatu produk. Jika tidak memperhatikan strategi
pemasaran maka suatu usaha tersebut akan sulit berkembang. Home industri mugi lestari
ini masih belum begitu berkembang. Penyebabnya yaitu dari strategi pemasarannya
yang belum stabil. Pemasaran produk dititipkan di toko-toko terdekat dan juga di
pamerkan lewat pameran-pameran yang ada di beberapa daerah. Untuk sosmednya yaitu
facebook dan juga dipromosikan lewat status whatsapp. Belum terlalu banyak juga yang
mengenal produk dari home industri ini. Kebanyakan dari mereka yang sudah
berlangganan produk ini yaitu dari kalangan polisi dan setingkatnya. Tetapi masih di
satu kecamatan saja. Untuk luar kota yaitu Surabaya, Malang, dan Yogyakarta. Untuk
luat Jawa yaitu di Kalimantan.
6
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Home industri mugi lestari merupakan usaha kecil yang memiliki tujuan
meningkatan taraf perekonomian masyarakat Dsn. Petung, bisa untuk membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Akan tetapi kerjasama dengan daerah lain
atau Desa lain juga diperlukan agar home industri ini bisa cepat berkembang.
Dari permasalahan yang ditemukan pada home industri mugi lestari, Pak Turatno
selaku pemilik home industri mugi lestari memiliki tanggapan mengenai masalah
tersebut. Beliau melakukan kerjasama dengan masyarakat Desa lain yang di Desa
tersebut masih banyak lahan yang ditanami rempah-rempah seperti temulawak, jahe, dan
kunyit. Beliau memberikan harga yang relatif tinggi sehingga mereka langsung
memberikan hasil tanamannya tersebut kepada Pak Turatno. Jadi meskipun di daerah
sekitar home industri belum bisa mengambil stok tanaman karena kendala air, belia
masih bisa ambil tanaman dari Desa lain.
Untuk tanggapan Pak Turatno sendiri mengenai strategi pemasaran yang belum
stabil, beliau memiliki ide untuk menerapkan konsep MoU (perjanjian kerjasama)
dengan toko-toko atau home industri lainnya. Hal ini dilakukan agar produk lebih luas
dikenal oleh masyarakat. Dengan begitu perkembangan home industri ini akan semakin
cepat dan peminatnya semakin banyak.
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Pengertian Home Industri
Home industri, industri rumahan atau industri rumah tangga adalah suatu unit
usaha yang tidak berbentuk badan hukum dan dilaksanakan oleh seseorang atau
beberapa orang anggota rumah tangga yang mempunyai tenaga kerja sebanyak empat
orang atau kurang, dengan kegiatan mengubah bahan dasar menjadi barang jadi atau
setengah jadi atau dari yang kurang nilainya menjadi yang lebih tinggi nilainya dengan
tujuan untuk dijual atau ditukar dengan barang lain dan ada satu orang anggota keluarga
yang menanggung resiko.
Home industri adalah perusahaan dalam skala kecil, biasanya perusahaan ini
hanya menggunakan satu atau dua rumah sebagai pusat produksi, administrasi dan
pemasaran sekaligus secara bersamaan. Bila dilihat dari modal usaha dan jumlah tenaga
kerja yang diserap tentu lebih sedikit daripada perusahaan-perusahaan besar pada
umumnya.4
Home industri pada umumnya adalah unit-unit usaha yang sifatnya lebih tradisional,
dalam arti menerapkan sistem organisasi dan manajemen yang baik seperti lazimnya
dalam perusahaan modern, namun tidak ada pembagian kerja dan sistem pembukuan
yang jelas. Menurut Undang-Undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, home
industri atau industri kecil adalah industri yang memiliki kekayaan bersih maksimal Rp
200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Hasil penjualan tahunan
kurang lebih Rp 4 Milyar dalam 1 tahun. Merupakan usaha sendiri, bukan anak
perusahaan dari bentuk usaha perseorangan.
2. Fungsi Home Industri
Home industri mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan
ekonomi secara luas kepada masyarakat, dapat berperan dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat serta pendapatan keluarga mengurangi pengangguran dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Fungsi home industri adalah sebagai berikut:
a. Memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti
4Muliawan, J.U, Manajemen Home Industri: Peluang Usaha di Tengah Krisis, (Yogyakarta: Banyu Media, 2008),
Hal. 51
8
fungsi pemasok, produksi, penyalur, dan pemasaran bagi hasil produk-produk
industri besar. Usaha kecil berfungsi sebagai transformator antar sektor yang
mempunyai kaitan ke depan maupun ke belakang.
b. Meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap sumber daya yang
ada. Usaha kecil sangat fleksibel karena dapat menyerap tenaga kerja dan sumber
daya lokal serta meningkatkan sumber daya manusia agar dapat menjadi
wirausaha yang tangguh.
c. Sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha dan
pendapatan, karena jumlahnya tersebar di perkotaan maupun pedesaan.5
3. Manfaat Home Industri
Home industri sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya golongan
ekonomi lemah karena sebagian besar pelaku industri kecil adalah penduduk golongan
tersebut. Adapun beberapa manfaat adanya home industri adalah:
a. Memberikan lapangan kerja pada penduduk yang umumnya tidak bekerja secara
utuh.
b. Memberikan tambahan pendapatan tidak saja bagi pekerja atau kepentingan
keluarga, tetapi juga anggota anggota keluarga lain.
c. Mampu memproduksi barang-barang keperluan penduduk setempat dan daerah
sekitarnya secara lebih efisien dan lebih murah dibanding industri besar.
Selain itu, home industri juga mempunyai kedudukan yang penting dalam sektor
perekonomian yaitu memberi manfaat dari segi sosial yang sangat berperan aktif dalam
perekonomian. Berikut beberapa manfaat lain home industri bagi perekonomian:
a. Menciptakan peluang usaha yang luas namun dengan pembiayaan yang relatif
murah.
b. Mengambil peranan dalam peningkatan dan mobilisasi tabungan domestik.
c. Mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan sedang.
d. Mendorong munculnya kewirausahaan domestik sekaligus menghemat sumber
daya negara.
e. Menggunakan teknologi padat karya, sehingga dapat menciptakan lebih banyak
kesempatan kerja dibandingkan yang disediakan oleh perusahaan berskala besar.
f. Mendorong proses desentralisasi inter regional dan intra regional, karena usaha
5 Suyana, Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: Salemba empat,
2006. Hal 77
9
kecil home industri dapat berlokasi di kota-kota kecil dan pedesaan. 6
4. Jenis Usaha Home Industri
Jenis usaha dalam home industri antara lain adalah sebagai berikut:7
a. Usaha Perdagangan
Keagenan: Agen koran dan majalah, sepatu, pakaian, dan lain-lain.
Pengecer: Minyak, kebutuhan sehari-hari, buah-buahan, dan lain-lain.
Ekspor/Impor: Berbagai produk lokal dan internasional.
Sektor Informal: Pengumpulan barang bekas, kaki lima, dan lain-lain.
b. Usaha Pertanian
Pertanian Pangan maupun Perkebunan: Bibit dan peralatan pertanian, buah-
buahan, dan lain-lain.
Perikanan Darat/Laut: Tambak udang, pembuatan krupuk ikan dan produk lain
dari hasil perikanan darat dan laut.
Peternakan dan Usaha lain yang termasuk lingkup pengawasan Departemen
Pertanian: Produsen telur ayam, susu sapi, dan lain-lain produksi hasil peternakan.
c. Usaha Industri
Industri Logam/Kimia: Perajin logam, perajin kulit, keramik, fiberglass, marmer,
dan lain-lain.
Makanan/Minuman: produsen makanan tradisional, Minuman ringan, catering,
produk lainnya.
Pertambangan, Bahan-Galian, serta Aneka Industri Kecil: Pengrajin perhiasan,
batu-batuan, dan lain-lain.
Konveksi: Produsen garment, batik, tenun-ikat, dan lain-lain.
d. Usaha Jasa
Konsultan: Konsultan hukum, pajak, manajemen, dan lain-lain.
Perencana: Perencana teknis, perencana sistem, dan lain-lain.
Perbengkelan: Bengkel mobil, elektronik, jam, dan lain-lain.
Transportasi: Travel, taxi, angkutan umum, dan lain-lain.
Restoran: Rumah makan, coffee-shop, cafeteria, dan lain-lain.
e. Usaha Jasa Konstruksi
Kontraktor Bangunan, Jalan, Kelistrikan, Jembatan, Pengairan dan usaha-usaha
6 Maninggar Praditia, Analisis Usaha Industri Gula Jawa Secala Rumah Tangga di Kabupaten wonogiri
(Skripsi: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2010) Hal. 28 7 Harimurti Subanar, Managemen Usaha Kecil, (Yogyakarta:Fakultas Ekonomi UGM, 2001) Hal 12.
10
lain yang berkaitan dengan Teknis Konstruksi Bangunan.
5. Landasan Hukum Home Industri
Terdapat beberapa landasan hukum yang menjadi pegangan dan pedoman dalam
unit usaha home industri, yaitu:
a. UU No.1 Tahun 1985 mengatur tentang kegiatan usaha industri ataupun
perdagangan di Indonesia.
b. UU No.9 Tahun 1995 mengatur tentang usaha kecil industri.8
c. UU No.1 Tahun 1985 mengatur tentang bentuk badan Hukum Usaha Industri dan
perdagangan.
d. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan perdagangan dan tanda daftar industri
mengatur tentang perizinan usaha kecil dan menengah dan besar.
e. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 591/MPR/Kep/99
mengatur tentang tata cara perizinan usaha perdagangan dan tata cara pemberian
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
6. Keunggulan dan Kelemahan Home Industri
a. Keunggulan home industri
Home industri mampu tetap bertahan dan mengantsipasi kelesuan
perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai faktor penyebab
lainnya. Keunggulan home industri selain membuka lapangan pekerjaan baru
dan memberdayakan masyarakat sekitar, pemilik usaha home industri dapat
mengelola secara mandiri dan bebas waktu. Berikut beberapa keunggulan atau
daya tarik home industri atau industri kecil rumah tangga:9
1. Pemilik merangkap Manajer Perusahaan yang bekerja sendiri dan memiliki
gaya manajemen sendiri (merangkap semua fungsi manajerial seperti
marketing, finance dan administrasi).
2. Perusahaan Keluarga, di mana pengelolanya mungkin tidak memiliki keahlian
Manajerial yang handal.
3. Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru
serta barang dan jasa-jasa baru.
4. Risiko usaha menjadi beban pemilik.
5. Pertumbuhan yang lambat, tidak teratur, terkadang cepat dan prematur
8 Sartini pawe, Peranan Industri Rumah Tangga dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa
Roworena Kec. Ende Selatan Kab. Ende. Hal. 18 9 Harimurti Subanar, Managemen ......Hal 6-10.
11
(prematur high-growth).
6. Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak memiliki
rencana jangka panjang (corpotare-plan).
7. Independen dalam penentuan harga produksi atas barang atau jasa-jasanya.
8. Prosedur hukumnya sederhana.
9. Pajak relatif ringan, karena yang dikenakan pajak adalah pribadi/pengusaha,
bukan perusahaannya.
10. Kontak-kontak dengan pihak luar bersifat pribadi.
11. Mudah dalam proses pendiriannya.
12. Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.
13. Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu.
14. Pemilik menerima seluruh laba.
15. Umumnya mempunyai kecenderungan mampu untuk survive.
16. Merupakan type usaha yang paling cocok untuk mengelola produk, jasa atau
proyek perintisan, yang sama sekali baru atau belum pernah ada yang
mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing.
17. Terbukanya peluang dengan adanya berbagai kemudahan dalam peraturan
dan kebijakan pemerintah yang mendukung berkembangnya usaha kecil di
Indonesia.
18. Diversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen
senantiasa tergali melalui aktivitas pengelola.
19. Relatif tidak membutuhkan investasi yang terlalu besar, tenaga kerja yang
tidak berpendidikan tinggi, serta sarana produksi lainnya yang tidak terlalu
mahal.
20. Meskipun tidak terlihat nyata, masing-masing usaha kecil dengan usaha kecil
yang lain saling ketergantungan secara moril dan semangat usaha.
b. Kelemahan home industri
Selain keunggulan yang disebutkan di atas, home industri juga memiliki berbagai
kendala yang menyebabkan kelemahan bagi pengelola suatu industri kecil
diantaranya menyangkut faktor internal dari home industri itu sendiri serta
beberapa faktor eksternal. beberapa kelemahan home industri adalah sebagai
berikut:10
10 M. Tohar, Membuka Usaha Kecil,( Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 2000), Hal 29
12
1. Umumnya pengelola small business merasa tidak memerlukan ataupun tidak
pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, analisa perputaran uang
tunai/kas, serta berbagai penelitian ini yang diperlukan suatu aktivitas bisnis.
2. Tidak memiliki perencanaan sistem rencana jangka panjang, sistem akuntansi
yang memadai, anggaran kebutuhan, modal, struktur organisasi dan
pendelegasian wewenang. Serta alat-alat manajerial lainnya (perencanaan,
pelaksanaan serta pengendalian usaha) yang umumnya diperlukan oleh suatu
perusahaan bisnis.
3. Kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi
pengelola, lemah dalam promosi.
4. Kurangnya petunjuk pelaksanaan teknis operasional kegiatan dan pengawasan
mutu hasil kerja dan produk, serta sering tidak konsisten dengan ketentuan
order/pesanan, yang mengakibatkan klaim atau produk yang ditolak.
5. Terlalu banyak biaya-biaya yang di luar pengendalian serta utang yang tidak
bermanfaat, juga tidak dipatuhi-nya ketentuan-ketentuan pembukuan standar.
6. Pembagian kerja tidak proporsional, sering terjadi pengelola memiliki
pekerjaan yang melimpah atau karyawan yang bekerja di luar batas jam kerja
standar.
7. Kesulitan modal kerja atau tidak mengetahui secara tepat beberapa kebutuhan
modal kerja, sebagai akibat tidak adanya perencanaan kas.
8. Persediaan yang terlalu banyak, khususnya jenis barang-barang yang salah
(kurang laku).
9. Resiko dan utang-utang kepada pihak ke tiga ditanggung oleh kekayaan
pribadi pemilik.
10. Perencanaan dan program pengendalian tidak ada atau belum pernah
merumuskannya.
B. Analisis Terhadap Temuan Studi
Home Industri Mugi Lestari merupakan industri yang mengolah rempah-rempah
hasil pertanian masyarakat sebagai bahan dasarnya. Rempah-rempah tersebut antara lain
kunyit, temulawak dan jahe. Usaha ini belum lama berdiri, jadi masih dalam skala kecil
segi produksinya. Home industri ini memanfaatkan hasil tanaman para masyarakat
sekitar. Karena biasanya hasil tanaman mereka cukup dijual ditoko-toko terdekat atau di
pasar-pasar yang itupun menunggu harga naik terlebih dahulu. Jadi mereka menanam
13
rempah-rempah tersebut ketika harga mulai naik saja. Hal ini yang memunculkan ide
usaha Home Industri Mugi Lestari. Hasil tanaman rempah-rempah earga sekitar tersebut
dibeli dengan harga yang relatif tinggi dan tidak menunggu harga pasar naik terlebih
dahulu. Sehingga masyarakat bisa setiap saat menanam rempah-rempah dan bisa juga
setiap saat menjualnya karena sudah ada yang stok. Hal ini bisa meningkatkan
perekonomian warga sekitar. Selain itu Home Industri Mugi Lestari ini juga bisa
membukakan lowongan pekerjaan untuk warga sekitar sebagai karyawan.
Home Industri Mugi Lestari ini belum terlalu berkembang dan juga belum
banyak dikenal masyarakat luas. Salah satu penyebabnya yaitu strategi pemasaran yang
belum stabil. Promosi dilakukan melalui sosial media facebook dan whatsapp. Selain itu
produk juga dititipkan di toko-toko terdekat. Sempat juga mengikuti pameran di
beberapa daerah. Agar lebih dikenal masyarakat luas mungkin bisa promosi ke banyak
sosmed seperti instagram, line, tweeter, marketplace, dan masih banyak lagi. Bisa juga
melakukan paid promote ke selebgram-selebgram atau yang sosmednya banyak
pengikutnya juga bisa membuat produk dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu bisa
juga menerapkan konsep MoU (Perjanjian Kerjasama) dengan home industri lain atau
toko-toko besar.
Home industri mugi lestari saat ini lagi minim bahan baku karena masyarakat
belum bisa menanam rempah-rempah dikarenakan kurangnya air. Akan tetapi masih
bisa mengambil rempah-rempah dari Desa lain yang masih banyak air dan masih bisa
menanam rempah-rempah meskipun tidak seberapa banyak sehingga masih bisa
produksi.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Home industri mugi lestari adalah usaha yang bergerak dibidang industri
makanan / minuman. Industri ini memproduksi minuman tradisional yang berbahan
dasar dari rempah-rempah yaitu temulawak, kunyit, dan jahe. Home Indutri Mugi
Lestari ini memanfaatkan hasil pertanian warga sekitar yang biasanya hasil tanaman
hanya dijual di pasar-pasar. Itupun menunggu harga naik dulu baru bisa dijual. Hal
inilah yang memunculkan ide usaha ini. Home industri mugi lestari juga memberikan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar menjadi karyawan pengolahan produk dan
juga memberikan peluang kepada petani untuk bertani rempah-rempah dengan harga
jual yang relatif lebih tinggi. Home industri ini memiliki visi meningkatkan
perekonomian masyarakat Dsn Petung.
Home industri mugi lestari memproduksi tiga jenis produk , antara lain
minuman tradisional temulawak, minuman tradisional kunyit, dan minuman tradisional
jahe. Cara pengolahannya juga gampang dan masih dilakukan secara manual. Cara
konsumsinya cukup diseduh dengan air hangat lalu diaduk dan sudah siap untuk
diminum. Produk ini banyak sekali manfaat untuk kesehatan salah satunya bisa untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dimasa pandemi seperti saat ini.
Ada beberapa permasalahan dalam home industri mugi lestari diantaranya
diantaranya masyarakat sekitar yang saat ini lahannya masih belum ditanami rempah-
rempah seperti biasa karena kendala air. Dengan begitu home industri mugi lestari
sangat minim produksi untuk saat ini. Yang biasanya bisa produksi hingga 30 kg dalam
sekali produksi, sekarang hanya bisa produksi 5-10 kg. Dan peminat pun semakin
banyak karena masa pandemi seperti ini minuman tradisional home industri mugi lestari
bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan banyak lagi manfaat lainnya. Yang
selanjutnya yaitu strategi pemasarannya yang belum stabil. Pemasaran produk dititipkan
di toko-toko sekitar tempat produksi dan juga di pamerkan lewat pameran-pameran yang
ada di beberapa daerah. Untuk sosmednya yaitu facebook dan juga dipromosikan lewat
status whatsapp.
Cara mengatasinya yaitu melakukan kerjasama dengan masyarakat Desa lain
15
yang di Desa tersebut masih banyak lahan yang ditanami rempah-rempah seperti
temulawak, jahe, dan kunyit. Beliau memberikan harga yang relatif tinggi sehingga
mereka langsung memberikan hasil tanamannya tersebut kepada Pak Turatno. Jadi
meskipun di daerah sekitar home industri belum bisa mengambil stok tanaman karena
kendala air, belia masih bisa ambil tanaman dari Desa lain. Untuk tanggapan Pak
Turatno sendiri mengenai strategi pemasaran yang belum stabil, beliau memiliki ide
untuk menerapkan konsep MoU (perjanjian kerjasama) dengan toko-toko atau home
industri lainnya. Hal ini dilakukan agar produk lebih luas dikenal oleh masyarakat.
B. Saran
1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai Pengelola Praktik Fakultas Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelolapraktik,diharapkan
selalu menjaga hubungan baik dengan instansi/lembaga tempat Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) umumnya di Home Industri Mugi Lestari.
2. Lembaga TempatParktik
Saran untuk tempat lembaga Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), semoga program lain
yang ada di Home Industri Mugi Lestari bisa tersalurkan dengan matang kepada
mahasiswa magang/PPL, agar program dan kebijakan tersebut bisa turut disalurkan
mahasiswa kepada masyarakat.
3. Mahasiswa sebagai Peserta Praktik Pengalaman Lapangan(PPL)
Untuk mahasiswa sebagai peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), diharapkan lebih
giat dan profesional dalam praktik di lapangan dan mengembangkan ilmu yang diperoleh
dari kegiatan PPL.Dari laporan penelitia ini bisa dijadikan referensi untuk membuat
penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Muliawan, J.U. 2008. Manajemen Home Industri: Peluang Usaha di Tengah Krisis.
Yogyakarta: Banyu Media.
Munawar, Wildan. 2015. Laporan Kuliah Kerja Nyata Fakultas Ekonomi Islam.
Paramita, M., Muhlisin, S., & Palawa, I. 2018. Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui
Pemanfaatan Sumber Daya Lokal.Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada
Masyarakat 4(1): 19-30.
Qardhul, Hasan. 2018. Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN
2550-1143 Volume 4 Nomor 1
pawe Sartini, 2017. Peranan Industri Rumah Tangga dalam Peningkatan Pendapatan
Masyarakat di Desa Roworena Kec. Ende Selatan Kab. Ende.
Suyana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses. (Jakarta:
Salemba empat)
Praditia, Maninggar. Analisis Usaha Industri Gula Jawa Secala Rumah Tangga di Kabupaten
wonogiri (Skripsi: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2010)
Subanar, Harimurti. 2001. Managemen Usaha Kecil, (Yogyakarta:Fakultas Ekonomi UGM)
M. Tohar. 2000 Membuka Usaha Kecil,( Yogyakarta:Penerbit Kanisius)
LAMPIRAN
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 01 Sampai tanggal 31 bulan Agustus tahun 2020, bertempat Di Home
Industri Mugi Lestari, telah dilaksanakan PPL Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang II Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas
sebagai berikut :
Nama : Dewi Wahyuni
NIM : 12402173340
Jurusan: Ekonomi Syariah
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1.
Sabtu, 01 Agustus
2020 09.00
Meminta izin kepada pemilik usaha yaitu Bapak Turatno
untuk melakukan observasi dan wawancara ke tempat
usahanya melalui WhatsApp dan menunggu persetujuan dari
pemilik.
2.
Minggu, 02 Agustus
2020 15.00
Melakukan wawancara via whatsapp dengan istri Bapak
Turatno yaitu Ibu Siti. Kami membahas tentang awal mula
usaha hingga sampai sekarang ini atau perkembangan usaha
Home Industri Mugi Lestari.
3.
Senin, 03 Agustus
2020 10.00
Melakukan review hasil wawancara untuk dijadikan bahan
laporan.
4.
Selasa, 04 Agustus
2020 08.00
Menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan pada saat
wawancara dan juga mengerjakan laporan (pembuatan cover
dan kata pengantar).
5.
Rabu, 05 Agustus
2020 13.00
Melakukan wawancara via whatsapp dengan Bapak Turatno
selaku pemilik Home Industri Mugi Lestari. Kami membahas
tentang bagaimana pengambilan bahan baku yang akan
dijadikan produknya.
6.
Kamis, 06 Agustus
2020 19.00 Mereview hasil wawancara untuk dijadikan bahan laporan.
7.
Juma’at, 07 Agustus
2020 10.00
Melakukan observasi ke tempat usaha yaitu di Home Industri
Mugi Lestari dan bertemu dengan Bapak Turatno selaku
pemilik usaha dan istrinya. Kami di sini membahas mengenai
cara produksi minuman tradisional.
8.
Sabtu, 08 Agustus
2020 15.00
Menganalisis hasil observasi dan wawancara yaitu melihat
produksi minuman tradisional temulawak.
9.
Minggu, 09 Agustus
2020 14.00
Melakukan konsultasi judul kepada Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) Bapak Mochamad Chobir Sirad, M.Pd.I.
dengan judul “Pemanfaatan Hasil Alam Jahe, Kunyit, Dan
Temulawak Untuk Pembuatan Minuman Tradisional Home
Industri Mugi Lestari”.
10.
Senin, 10 Agustus
2020 13.00
Melakukan observasi ke tempat usaha yaitu di Home Industri
Mugi Lestari dan bertemu dengan Bapak Turatno selaku
pemilik usaha. Kami di sini membahas mengenai apa saja
kendala selama produksi minuman tradisional..
11.
Selasa, 11 Agustus
2020 14.00
Melakukan review hasil wawancara dengan Bapak Turatno
dilanjut dengan pengerjaan laporan.
12.
Rabu, 12 Agustus
2020 13.00
Melakukan observasi ke tempat usaha yaitu Home Industri
Mugi Lestari dan ikut serta dalam pembuatan minuman
tradisional temulawak.
13.
Kamis, 13 Agustus
2020 19.00
Menganalisis hasil observasi dan dijadikan bahan untuk
laporan.
14.
Jum’at, 14 Agustus
2020 20.00 Menyusun laporan hasil observasi
15.
Sabtu, 15 Agustus
2020 09.00
Karena pemilik usaha yaitu Bapak Turatno hari ini sedang
ada hajatan, maka tidak bisa melakukan wawancara.
Akhirnya saya melakukan agenda yaitu pembuatan
pertanyaan untuk diajukan pada saat wawancara.
16.
Minggu, 16 Agustus
2020 10.00
Melakukan wawancara via whatsapp dengan Bapak Turatno
selaku pemilik Home Industri Mugi Lestari. Kami membahas
tentang berapa banyak rempah-rempah yang dibutuhkan
dalam sekali produksi.
17. Senin, 17 Agustus 11.00 Melanjutkan pengerjaan laporan Praktik Pengalaman
2020 Lapangan (PPL).
18.
Selasa, 18 Agustus
2020 09.00
Pelaksanaan upacara bendera dalam rangka memperingati
hari kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan
di Taman Senggani yang beralamat di Dsn. Petung Ds.
Manggis Kec. Panggul Kab. Trenggalek bersama dengan
Saka Bhayangkara Polsek Panggul.
19.
Rabu, 19 Agustus
2020 14.00
Melakukan wawancara via whatsapp dengan Ibu Siti istri dari
Bapak Turatno. Kami membahas tentang kendala-kendala
apa saja yang ada pada Home Industri Mugi Lestari.
20.
Kamis, 20 Agustus
2020 16.00
Mereview hasil wawancara dengan Ibu Siti untuk dijadikan
bahan laporan.
21.
Jum’at, 21 Agustus
2020 09.00
Melakukan review materi Praktik Pengalaman Lapangan
yang ada di Youtube Chanel Bapak Siswahyudi.
22.
Sabtu, 22 Agustus
2020 11.00
Melakukan survey dan wawancara dengan Bapak Turatno di
Home Industri Mugi Lestari. Kami di sisni membahas
bagaimana cara mengatasi kendala yang ada pada Home
Iindustri Mugi Lestari. Selain itu saya juga menyempatkan
diri ikut turun tangan pada saat proses pembuatan minuman
tradisional dengan didampingi Ibu Siti.
23.
Minggu, 23 Agustus
2020 10.00 Menganalisis kendala pada home industri mugi lestari
24.
Senin, 24 Agustus
2020 14.00
Melakukan diskusi menyelesaikan kendala dan
menyampaikan hasil analisis penyelesaian masalah ke ibu
Siti.
25.
Selasa, 25 Agustus
2020 19.00
Agenda pada hari ini yaitu melanjutkan pengerjaan laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
26 Rabu, 26 Agustus
2020 10.00
Melanjutkan agenda pada tgl 22 Agustus yaitu pengerjaan
laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
27
Kamis, 27 Agustus
2020 14.00
Melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) mengenai judul laporan yang kemarin masih janggal.
Hari ini juga judul laporan sudah fiks yaitu “Pemanfaatan
Tanaman Jahe, Kunyit, Dan Temulawak Untuk Pembuatan
Minuman Tradisional Home Industri Mugi Lestari”
28 Jum’at, 28 Agustus
2020 11.00 Malakukan revisi hasil penilaian DPL
29 Sabtu, 29 Agustus
2020 09.00
Agenda pada hari ini yaitu melanjutkan pengerjaan laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
30 Minggu, 30 Agustus
2020 10.00
Agenda pada hari ini yaitu melanjutkan pengerjaan laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
31 Senin, 31 Agustus
2020 11.00
menyelesaikan pengerjaan laporan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL).
Manggis, 31 Agustus 2020
Dewi Wahyuni
NIM.12402173340
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Dewi Wahyuni
NIM : 12402173340
Jurusan : Ekonomi Syariah
DPL : Muchamad Chobir Sirad, M.Pd.I.
Tempat PPL : Home Industri Mugi Lestari
Judul Laporan : Pemanfaatan Tanaman Jahe, Kunyit, Dan Temulawak Untuk Pembuatan
Minuman Tradisional Home Industri Mugi Lestari
No Hal yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1.
Judul laporan akhir PPL
“Pemanfaatan Hasil Alam Kunyit,
Temulawak, dan Jahe Sebagai Upaya
Pemberdayaan Masyarakat Dusun
Petung Desa Manggis”
Pemberdayaan masyarakatnya
dihilangkan. Temulawak,
kunyit, dan jahenya digunakan
sebagai upaya obat herbal atau
sejenisnya. Untuk hasil alamnya
diganti tanaman.
2.
Revisi judul laporan PPL “Upaya
Pemanfaatan Hasil Alam Kunyit,
Jahe, dan Temulawak Sebagai Bahan
Pembuatan Minuman Tradisional Di
Home Industri Mugi Lestari”
Bagus
3.
Laporan akhir PPL 1. Di cover nama DPL
dilengkapi dengan NIDN
2. Belum ada lembaran catatan
buat DPL
3. Dalam penulisan jangan
menggunakan Bullet
4. Daftar pustaka ditambah lagi
5. Footnote 4 belum ada
halaman
6. Penulisan footnote gunakan h
atau hlm
7. Cek kembali secara
keseluruhan penulisannya,
lihat dibuku pedoman PPL
8. Belum ada lampiran berupa
foto-foto dan keterangan
dalam penelitian PPL, dan
berita acara
31 Agustus 2020
Dosen Pembimbing Lapangan
Mochamad Chobir Sirad, M.Pd.I
NIP/NIDN: 2029048102
DOKUMENTASI
top related