laporan pengamatan-pengaruh volume air terhadap
Post on 27-Jun-2015
1.150 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
PENGARUH VOLUME AIR TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berbagai metode pembelajaran dan cara agar manusia, khususnya anak-
anak yang masih duduk di bangku sekolah dapat mempelajari ilmu pengetahuan
alam (IPA). Banyak buku-buku paket sebagai penunjang pembelajaran.
Kami melakukan penelitian tersebut untuk mempelajari ilmu pengetahuan
alam lebih dalam lagi dan menerapkan salah satu metode belajar yang baik. Kami
mencoba melakukan penelitian terhadap tanaman jagung sebagai objeknya dan
menggunakan tanah yang sama, pupuk yang sama, akan tetapi kami membedakan
volume air.
Kami berharap dengan melakukan penilitian ini kami dapat mengikuti alur
belajar dengan baik, serta dapat mendiskripsikan pengaruh volume air terhadap
pertumbuhan tanaman jagung
1.2 Rumusan Masalah
Apakah terhadap volume air terhadap tanaman jagung
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh volume air terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
1.4 Hipotetis Penelitian
Ada pengaruh volume air terhadap pertumbuhan tanaman jagung
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman jagung termasuk Class monocotyledone, ordo graminae, familia
graminaceae, genus zea, species Zea mays.L ( Insidewinme, 2007) dan
merupakan tanaman berumah satu (monoecious), bunga jantan (staminate)
terbentuk pada malai
dan bunga betina (tepistila) terletak pada tongkol di pertengahan batang secara
terpisah tapi masih dalam satu tanaman (Subandi, 2008). Jagung tergolong
tanaman C4 dan mampu beradaptasi dengan baik pada faktor pembatas
pertumbuhan dan produksi.
Salah satu sifat tanaman jagung sebagai tanaman C4, antara lain daun
mempunyai laju fotosintesis lebih tinggi dibandingkan tanaman C3, fotorespirasi
dan transpirasi rendah, efisien dalam penggunaan air (Goldsworthy dan Fisher,
1980).
Tanaman jagung berakar serabut terdiri dari akar seminal, akar adventif
dan akar udara (Goldsworthy dan Fisher, 1980), mempunyai batang induk,
berbentuk selindris terdiri dari sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas
terdapat tunas yang berkembang menjadi tongkol. Tinggi batang bervariasi 60-
300 cm, tergantung pada varietas dan tempat Selama fase vegetatif bakal daun
mulai terbentuk dari kuncup tunas. Setiap daun terdiri dari helaian daun, ligula
dan pelepah daun yang erat melekat pada batang (Sudjana, Rifin dan Sudjadi,
1991).
Bunga jantan terletak dipucuk yang ditandai dengan adanya rambut atau
tassel dan bunga betina terletak di ketiak daun dan akan mengeluarkan stil dan
stigma (Idris, Zainal, Mohammad, Lassim, Norman dan Hashim, 1982). Bunga
jagung tergolong bunga tidak lengkap karena struktur bunganya tidak mempunyai
petal dan sepal dimana organ bunga jantan (staminate) dan organ bunga betina
(pestilate) tidak terdapat dalam satu bunga disebut berumah satu (Sudjana, Rifin
dan Sudjadi, 1991).
3
Faktor utama menyebabkan turunnya jumlah tongkol yang berbiji dan
hasil biji setiap tanaman jagung adalah daun saling menutupi. Cahaya matahari
adalah faktor penting dalam proses fotosintesis dan penentu laju pertumbuhan
(LPT) sehingga intensitas, lama penyinaran dan kualitasnya sangat berpengaruh
terhadap proses fotosintesis tersebut. Bila daun saling menutupi maka sinar
matahari dapat diteruskan kepada gulma yang tumbuh dibawahnya dan akan
berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan gulma. Kondisi ini dapat mempercepat
laju pembentukan yang diaktualisasikan dalam peningkatan LPT dan ILD. Indeks
luas daun (ILD) tanaman berkaitan erat dengan hasil biji maupun berat kering
suatu tanaman. Tercapainya hasil biji maksimun karena ILD berada dalam
keadaan optimum. Nilai ILD yang optimum menunjukkan bahwa kecepatan
fotosintesis telah mencapai maksimum.
Ciri dan Umur Panen
Ciri jagung yang siap dipanen adalah:
a) Umur panen adalah 86-96 hari setelah tanam.
b) Jagung siap dipanen dengan tongkol atau kelobot mulai mengering yang
ditandai dengan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga.
C) Biji kering, keras, dan mengkilat, apabila ditekan tidak membekas.
Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya
terisi penuh. Saat itu diameter tongkol baru mencapai 1-2 cm. Jagung untuk
direbus dan dibakar, dipanen ketika matang susu. Tanda-tandanya kelobot masih
berwarna hijau, dan bila biji dipijit tidak terlalu keras serta akan mengeluarkan
cairan putih. Jagung untuk makanan pokok (beras jagung), pakan ternak, benih,
tepung dan berbagai keperluan lainnya dipanen jika sudah matang fisiologis.
Tanda-tandanya: sebagian besar daun dan kelobot telah menguning.
Apabila bijinya dilepaskan akan ada warna coklat kehitaman pada tangkainya
(tempat menempelnya biji pada tongkol). Bila biji dipijit dengan kuku, tidak
meninggalkan bekas.
4
8.2.Cara Panen
Cara panen jagung yang matang fisiologis adalah dengan cara memutar
tongkol berikut kelobotnya, atau dapat dilakukan dengan mematahkan tangkai
buah jagung. Pada lahan yang luas dan rata sangat cocok bila menggunakan alat
mesin pemetikan.
8.3. Periode Panen
Pemetikan jagung pada waktu yang kurang tepat, kurang masak dapat
menyebabkan penurunan kualitas, butir jagung menjadi keriput bahkan setelah
pengeringan akan pecah, terutama bila dipipil dengan alat. Jagung untuk
keperluan sayur, dapat dipetik 15 sampai dengan 21 hari setelah tanaman
berbunga.Pemetikan jagung untuk dikonsumsi sebagai jagung rebus, tidak harus
menunggu sampai biji masak, tetapi dapat dilakukan ± 4 minggu setelah tanaman
berbunga atau dapat mengambil waktu panen antara umur panen jagung sayur dan
umur panen jagung masak mati.
8.4. Prakiraan Produksi
Produksi jagung di suatu negara sering mengalami pasang surut. Hal ini
dapat terjadi sebagai akibat perubahan areal penanaman jagung. Namun demikian
dengan ditemukannya varietas-varietas unggul sebagai imbangan berkurangnya
lahan, maka totalitas produksi tidak akan terlalu berubah. Irigasi dan pemupukan
sangat penting untuk mendapatkan produksi yang baik. Walaupun potensi hasil
cukup tinggi, cara untuk mendapatkan produksi pada tingkat optimal yang
dilakukan oleh petani, baru memberikan hasil 17 ton/ha.
5
BAB III
BAHAN DAN METODE KERJA
3.1 Waktu dan tempat penelitian
¨ Waktu : Jum’at, 26 November 2010 – 3 Januari 2011
¨ Tempat penelitian : 1. Di SMK PGRI 1 Ponorogo. Sebagai tempat
prosedur pengerjaan.
2. Di rumah sendiri-sendiri, selama 38 hari sebagai
lanjutan penelitian
3.2 Variabel
§ Variabel manipulasi :
Volume air ð A & B : 2 Sendok makan
C & D : 4 Sendok makan
§ Variabel kontrol :
a. Jumlah jagung ( 5 biji )
b. Jenis tanah ( gembur )
c. Cahaya matahari (diluar rumah yang cukup cahaya)
d. Jenis pupuk ( kompos )
e. Jumlah pupuk ( 1 sendok makan )
3.3 Alat Dan Bahan
Alat :
1. Bolpoin/ pencil
2. Penggaris ( sebagai alat ukur dan pembuatan tabel pengamatan)
3. penghapus
6
Bahan :
1. Biji jagung ( 5)
2. Polyback ( wadah menanam )
3. Tanah gembur
4. Air secukupnya
5. Pupuk kompos
6. Sendok ( takaran volume air )
3.4 Langkah Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan percobaan
2) Membuat tabel pengamatan (kualitatif dan kuantitaf)
3) Mengambil poyback
4) Memasukkan biji jagung (5 biji) ke dalam polyback yang terisi tanah
gembur
5) Kemudian menyiram dengan volume air yang berbeda A dan B , 2 sendok
makan, sedangkan C dan D, 4 sendok makan
6) Setelah itu ditempatkan pada ruangan yang cukup cahaya matahari
7) Mencatat hasil pengamatan kedalam tabel pengamatan yang dibuat
sebelumnya
7
BAB IV
Hasil dan Analisa
Pembahasan
1.1 Tabel hasil Pengamatan
Tabel I Pengamatan Kualitatif (Volume Air : 2 sendok makan tanaman A dan B)
No. Hari Ke Nama Organ Ciri-ciri
1. I
Jum’at
26 November 2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
Belum tumbuh
Belum tumbuh
Belum tumbuh
2. 2
Sabtu
27 November 2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
Belum tumbuh
Belum tumbuh
Belum tumbuh
3. 3
Minggu
28 November 2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
Belum tumbuh
Belum tumbuh
Belum tumbuh
4. 4
Senin
29 November 2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
Belum tumbuh
Mulai tumbuh
Mulai melebar
5. 5
Selasa
30 November 2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
Belum tumbuh
Mulai tumbuh
Mulai melebar
6. 6
Rabu
Biji Jagung
§ Akar
Mulai tumbuh
8
1 Desember 2010 § Batang
§ Daun
Proses terbentuknya/pramula
Mulai panjang dan lebar
7. 7
Kamis
2 Desember 2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
Tumbuh
Terbentuknya pramula
Mulai panjang
8. 8
Jum’at
3 Desember 2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
Radikula menjadi akar
Pramula menjadi batang
Tumbuhnya pucuk muda
9. 9
Sabtu
4 Desember 2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
Akar tumbuh memanjang
Batang tumbuh memanjang
Pucuk muda menjadi daun
10. 10
Minggu
5 Desember 2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
Akar tumbuh memanjang
Batang tumbuh memanjang
Daun berbulu
Tabel 2 : Pengamatan kuantitaif (volume air : 2 sendok makan)
(Tanaman A dan B)
No. Hari Ke Nama Organ Panjang Lebar
1. I
Jum’at
26 November
2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
0,0 cm
0,0 cm
0,0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
2. 2
Sabtu
27 November
2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
0,0 cm
0,0 cm
0,0 cm
0,0 cm
0,2 cm
0,0 cm
9
3. 3
Minggu
28 November
2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
0,0 cm
2 cm
3 cm
0,0 cm
0,1 cm
3 cm
4. 4
Senin
29 November
2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
0,0 cm
3,5 cm
4,6 cm
0,0 cm
0,3 cm
5,1 cm
5. 5
Selasa
30 November
2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
0,0 cm
11,2 cm
5,2 cm
0,0 cm
1,2 cm
2,5 cm
6. 6
Rabu
1 Desember
2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
0,1 cm
0,5 cm
0,0 cm
0,1 cm
0,6 cm
0,0 cm
7. 7
Kamis
2 Desember
2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
0,3 cm
1 cm
0,0 cm
0,1 cm
0,7 cm
0,0 cm
8. 8
Jum’at
3 Desember
2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
0,5 cm
1,2 cm
0,3 cm
0,3 cm
0,9 cm
0,3 cm
9. 9
Sabtu
4 Desember
2010
Biji Jagung
§ Akar
§ Batang
§ Daun
0,7 cm
1,5 cm
0,5 cm
0,5 cm
1 cm
0,4 cm
10. 10
Minggu
Biji Jagung
§ Akar
0,0 cm
0,10 cm
10
5 Desember
2010
§ Batang
§ Daun
2 cm
0,11 cm
2,3 cm
3 cm
1.2 Analisa Pembahasan
Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa pertumbuhan jagung cepat
tumbuh karena volume air yang disiram, semakin banyak volume air yang
disiramkan, semakin cepat pula tanaman jagung tumbuh. Artinya, tanaman
jagung cepat tumbuh seiring dengan banyaknya volume air yang disiramkan.
Hal itu menunjukkan bahwa volume air mempengaruhi pertumbuhan tanaman
jagung.
11
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Dengan diselesaikan makalah ini kami berharap agar kami dapat membuat
makalah IPA dengan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Ibu
Guru. Kami berharap dengan adanya laporan makalah ini dapat menjadikan
tanaman jagung dimaanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para masyarakat.
Sehingga tanaman jagung dapat berguna dan bermanfaat dengan baik
untuk para masyarakat. Agar tanaman jagung tumbuh dengfan sempurna, kami
juga membahas semua tentang tanaman jagung. Sehingga menjadikan
masyarakat tidak kesulitan untuk menanamnya
Semoga tanaman jagung dapat dimanfaatkan oleh para masyarakat dengan
sebaik-baiknya. Untuk itu kami berharap makalah ini dapat bermanfaat.
Sekian dari kami dan terima kasih.
5.2 SARAN
Kami berharap dengan diselesaikannya makalah ini dapat membangun
para siswa agar meningkatkan belajar. Dan dapat menjadikan siswa yang
berprestasi, dan membuat bangga orang tua. Semoga tahun depan para siswa
dapat membuat makalah yang baik dan sempurna.
Kami juga sangat berharap para siswa lebih meningkatkan belajarnya.
Teutama dalam membaca buku-buku pelajaran dan mengerjakan latihan soal-
soal.
Sekian dari kami dan terima kasih.
12
KATA PENUTUP
Alhamdulillah hirrobbil ‘alamin
Kami dapat menyelesaikan penyusunan “ Laporan Pengamatan ”
mengenai pengaruh volume air terhadap tanaman kacang tanah dengan lancer
tanpa hambatan yang berarti.
Tiada gading yang tak retak, tentunya penyusunan laporan pengamtan ini
masih banyak kekurangan, maka dari itu sekali lagi kami mengharap kritik dan
saran dari pemerhati.
Besar harapan kami bahwa dengan penyusunan laporan pengamtan ini
dapat tercapai tujuan yang diharapkan dan selalu memberikan dampak positif
dalam penelitian yang akan datang.
Sekian atas partisipasinya dan segala bantuan dari semua pihak kami
ucapkan terima kasih.
Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ponorogo, Desember 2010
Penyusun
top related