laporan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada...
Post on 29-May-2020
18 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UPAYA MANDIRI PENCEGAHAN PENYAKIT GINJAL KRONIK
DI DESA KAWIS ANYAR KECAMATAN KEBOMAS
KABUPATEN GRESIK
OLEH:
Nikmatul Fadilah, S.Kep., Ns., M.Kep
Loetfia Dwi Rahariyani, S.Kp., M.Si.
Tumini, SKM., S.Pd., M.MKes.
Asnani, S.Kep., Ns., M.Ked.
Dyah Wijayanti, S.Kep., Ns, M.Kep
PRODI D III KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2016
ii
PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Judul : Upaya Mandiri Pencegahan Penyakit Ginjal Kronik
di Desa Kawisanyar Kecamatan Kebomas Kabupaten
Gresik
2. Ketua Pelaksana
2.1 Nama : Nikmatul Fadilah, S.Kep.,Ns. M.Kep.
2.2 NIP : 19770301 200212 2003
2.3 Pangkat/ Gol : Penata Muda/III b
2.4 Jabatan : Lektor
2.5 Jurusan/Prodi : Keperawatan/D III Keperawatan Kampus Sutopo
2.6 Alamat : Jl. Parang Kusuma no. 1 Surabaya
2.7 Telepon/Email : 031-3550163/nikmatul_fadilah@yahoo.com
3. Personalia
3.1 Jumlah Anggota
Pelaksana
: 4 dosen + 1 Instruktur
4. Jangka waktu kegiatan : Bulan Juni-Oktober 2016
5. Bentuk Kegiatan 1. Screening penyakit penyebab PGK (hipertensi,
diabetes, batu ginjal) melalui pemeriksaan
laboratorium (gula darah, asam urat) &
pemeriksaan tekanan darah
2. Pengkajian awal (pengetahuan pencegahan PGK)
3. Pendidikan kesehatan pencegahan PGK
4. Evaluasi (pengetahuan & upaya mandiri
pencegahan PGK)
6. Tempat Kegiatan Desa Kawisanyar Kecamatan Kebomas Kabupaten
Gresik
7. Biaya BLU Poltekkes Kemenkes Surabaya
Rp 14.000.000,-
Surabaya, Nopember 2016
Ketua Jurusan
Mohammad Najib, SKp.M.Sc
NIP. 196502221990031001
Ketua pelaksana
Nikmatul Fadilah, S.Kep.,Ns. M.Kep.
NIP.197408111998031001
Mengetahui Menyetujui
Direktur PoltekkesKemenkes
Surabaya
drg. Bambang Hadi Sugito M.Kes
NIP. 196204291993031002
Kepala Unit PPM
Setiawan, SKM.,M.Psi
NIP. 196304211985031005
iii
RINGKASAN
Penyakit ginjal kronik kini telah menjadi persoalan serius bagi kesehatan
masyarakat didunia. Peningkatan populasi tersebut tersebut dikarenakan minimnya
kesadaran masyarakat akan menjalani gaya hidup sehat serta meningkatnya
kejadian penyakit yang menjadi faktor resiko. Tujuan kegiatan ini untuk
mengidentifikasi faktor resiko, pengetahuan dan upaya mandiri pencegahan
penyakit ginjal kronik.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di desa Kawis Anyar
kecamatan Kebomas kabuaten Gresik pada bulan oktober 2016 sebanyak 2 kali.
Jumlah peserta sebanyak 70 penduduk yang merupakan kader kesehatan dan
tokoh masyarakat. Kegiatan ini meliputi anamneses data umum dan riwayat
penyakit, pemeriksaan fisik (pengukuran berat badan dan tekanan darah),
pemeriksaan laboratorium (gula darah acak dan asam urat), penyuluhan
kesehatan, dan pengisian ceck-list upaya mandiri pencegahan penyakit ginjal
kronik.
Hasil kegiatan: 1) Faktor resiko 2 riwayat penyakit terbanyak adalah diabetes
mellitus (28,57%) dan hipertensi (27,14%). Data penunjang meliputi tekanan
darah kategori hipertensi 37,15%, gula darah acak hiperglikemia 28,13%,
hiperurisemia 28,57%. 2) upaya mandiri pencegahan meliputi olahraga teratur
41,43%, merokok 5,71%, kebiasaan minum alkohol 1,43%, konsumsi obat tanpa
resep dokter 12,86%, konsumsi makanan instan 30%, konsumsi minuman dalam
kemasan 22,86%, konsumsi air putih adekuat 92,86%, pemanfaatan pelayanan
kesehatan 92,86%, dan pemeriksaan laboratorium sebelumnya 70%.
Identifikasi 2 riwayat penyakit yang menjadi faktor resiko kejadian penyakit
ginjal kronik yaitu diabetes mellitus dan hipertensi. Perilaku hidup sehat yang
masih kurang diterapkan, diantaranya kurang olah raga, konsumsi makanan instan
dan minuman dalam kemasan. Kebiasaan tersebut mulai meningkat dan dapat
menjadi faktor yang memperbesar resiko kejadian penyakit ginjal kronik.
Peningkatan faktor resiko dari riwayat penyakit serta perilaku hidup sehat yang
kurang perlu menjadi perhatian semua pihak terkait, yaitu individu, tokoh
masyarakat/kader kesehatan, dan lembaga pemerintah terkait khususnya
puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan primer yang melaksanakan upaya
promotif dan preventif.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadlirat Alloh SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan pengabdian masyarakat periode
semester genap tahun ajaran 2016-2017.
Laporan ini merupakan dokumen pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat sebagai wujud tri dharma perguruan tinggi civitas akademik Prodi D
III Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya secara terprogram dan
berkesinambungan.
Laporan pengabdian masyarakat ini berisi pendahuluan (analisa situasi dan
rumusan masalah), tujuan dan manfaat, pelaksanaan kegiatan (realisasi
pemecahan masalah; khalayak sasaran; metode kegiatan), hasil kegiatan, simpulan
dan saran. Berdasarkan laporan ini saran dan masukan untuk peningkatan dan
penyempurnaan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya sangat
kami harapkan.
Surabaya, Nopember 2016
Ketua
Nikmatul Fadilah, S.Kep., Ns., M.Kep.
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………............
Lembar Pengesahan ..…………………………...……………………....
Ringkasan ..................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................
Daftar Isi ..…………………...………………………………..………….
Daftar Tabel ...............................................................................................
Daftar Gambar ............................................................................................
Daftar Lampiran .........................................................................................
I. Pendahuluan ...........................................................................................
a. Analisa Situasi ..................................................................................
b. Perumusan Masalah ..........................................................................
II. Tujuan dan Manfaat ..............................................................................
a. Tujuan ...............................................................................................
b. Manfaat .............................................................................................
III. Pelaksanaan Kegiatan ..........................................................................
a. Realisasi Pemecahan Masalah ..........................................................
b. Khalayak Sasaran .............................................................................
c. Metode Kegiatan ..............................................................................
IV. Hasil Kegiatan .....................................................................................
V. Simpulan dan Saran ..............................................................................
a. Simpulan ...........................................................................................
b. Saran ..................................................................................................
Daftar Pustaka ............................................................................................
Daftar Lampiran .........................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
1
1
3
4
4
4
5
5
6
6
6
13
13
14
11
16
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Karakteristik Umum Penduduk Kawis Anyar, Oktober
2016……………………………….............................................
Tabel 2. Riwayat Penyakit Penduduk Kawis Anyar, Oktober 2016…….
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah, Berat Badan dan
Laboratorium Penduduk Kawis Anyar, Oktober 2016...............
Tabel 4. Upaya Mandiri Pencegahan Penyakit Ginjal Kronik Penduduk
Kawis Anyar, Oktober 2016........................................................
Tabel 5. Evaluasi Terhadap Kegiatan Pengabdian Masyarakat Penduduk
Kawis Anyar, Oktober 2016 …………………...........................
7
7
8
8
12
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pemecahan Masalah Upaya Mandiri Pencegahan
Penyakit Ginjal Kronik ……………………………….............
5
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadual Kegiatan……………..........…………………………
Lampiran 2. Biaya Kegiatan ......................................................................
Lampiran 3. Kuesioner Evalusi Kegiatan ................................................
Lampiran 4. Surat Tugas Kegiatan ............................................................
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan .........………………………............
Lampiran 6. Hasil Pemeriksaan ................................................................
Lampiran 7. Absensi Kegiatan ......................…...………….....................
16
17
18
19
20
26
34
1
I. Pendahuluan
a. Analisa Situasi
Penyakit ginjal kronik (PGK) atau gagal ginjal kronik (GGK) kini telah
menjadi persoalan serius bagi kesehatan masyarakat didunia. Gagal ginjal
kronis makin banyak menarik perhatian dan makin banyak dipelajari, karena
selain memerlukan pengobatan yang mahal, pada PGK atau GGK walaupun
sudah mencapai tahap gagal ginjal terminal (penyakit ginjal tahap akhir),
penderita masih dapat hidup panjang dengan kualitas hidup yang cukup baik
(Putra, 2015).
Di Indonesia, dari data dibeberapa bagian nefrologi, diperkirakan
insidens PGK berkisar100- 150 per 1 juta penduduk dan prevalensi mencapai
200-250 kasus per juta penduduk. Di Jawa Timur, 1-3dari 10.000 penduduknya
mengalami PGK. Kepala RS Ibnu Sina Gresik menyampaikan bahwa
rumah sakit tersebut melayani cuci darah sejumlah 142 pasien
penyakit ginjal kronik yang terdaftar. Prof. Rully MA. Roesli , MD., PhD.
FINASIM (seorang ahli penyakit ginjal RS Cipto Mnagunkusumo Jakarta)
menayatakan kemungkinan jumlah pasien gagal ginjal meningkat 19.612
menjadi 100.000 anatara tahun 2014 sampai dengan 2019. Peningkatan
populasi tersebut tersebut dikarenakan minimnya kesadaran masyarakat akan
menjalani gaya hidup sehat. Penyebab tersering dari kasus ini diantaranya
dehidrasi sehingga tubuh rawan terkena infeksi saluran kemih yang
berkembang menjadi infeksi ginjal, radang kronis penyaring ginjal
(gomerulonefritis), pengobatan batu ginjal dan saluran kemih yang tidak
adekuat, konsumsi obat-obatan modern dan tradisional dalam jangka panjang.
2
Serta konsumsi suplemen enrgi yang mengandung bahan pengawet, pewarna
makaana, perasa dan pemanis buatan (Putra Y, 2015; Nugroho, 2016).
Untuk mengatasi permasalahan yang berkenaan dengan penyakit
gagal ginjal tersebut dan mahalnya pengobatan terhadap penyakit gagal ginjal,
diperlukan berbagai langkah pencegahan, salah satunya adalah dengan
memerapkan pola hidup sehat. Pengobatan yang adekuat serta
penatalaksanaan diet difokuskan pada pengaturan dan pengendalian asupan
energi, protein, cairan dan elektrolit bagi seseorang yang menderita penyakit
resiko gagal ginjal kronis. Pengaturan dan pegendalian asupan energi,
protein,dan cairan elektrolit perlu dilakukan, karena pada gagal ginjal
terjadi penurunan filtrasi pada glomelurus (tempat penyaringan darah pada
ginjal) yang menyebabkan banyaknya fungsi nefron yang rusak. Nefron
sendiri berfungsi sebagai pengatur air dan elektrolit dalam tubuh dengan cara
menyaring darah, kemudian menyerap kembali cairan dan molekul yang
masih diperlukan tubuh (Hidayati, 2008).
Pengetahuan tentang pola hidup sehat untuk mencegah penyakit ginjal
kronik, perawatan dan penatalaksanaan diet dan asupan cairan pada penderita
gagal ginjal penting untuk diketahui, tak hanya bagi mereka yang telah
menderita gangguan ginjal, namun baik bagi mereka yang bertekad untuk
menurunkan resiko terhadap gangguan ginjal, karena jika penderita gangguan
ginjal tidak tahu, dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang cepat
(melebihi5%), edema, ronkhi basah alam paru-paru, kelopak mata yang bengkak
dan sesak nafas yang diakibatkan oleh volume cairan yang berlebihan dan gejala
uremik yang dapat mengancam keselamatan jiwa, terutama bagi mereka yang
3
telah beradapada tahap gagal ginjal kronik (Brunner & Sudart, 2002).
Masalahnya, tidak semua masyarakat khususnya penderita mengerti
dan memahami pencegahan dan perawatan penyakit ini. Karenanya diperlukan
solusi dan berbagai langkah antisipasi, diantaranya deteksi dini penyakit
penyebab dan upaya pencegahannya. Penelitian Nugroho (2015) menyimpulkan
bahwa ada hubungan yag signifikan antara konsumsi suplemen energy dan
satadium Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa Ibnu Sina Gresik.
Serta pengalaman saat pengambilan data penelitian Nikmatul Fadilah (2015) di
ruang Hemodialisa RSUD Dr Soetomo Surabaya bahwa pasien yang menjalani
hemodialisa diruangan tersebut tidak hanya masyarakat asli Surabaya namun
sebagian berasal dar beberapa daerah sekitar yaitu Gresik, Sidoarjo, Mojokerto
dan Madura. Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut, maka pemilihan
lokasi pengabdian masyarakat dilakukan di kecamatan Kebomas Kabupaten
Gresik yang merupakan salah satu daerah potensi kasus batu ginjal yang
merupakan penyebab PGK. Diharapkan masyarakat daerah tersebut
menerapkan upaya mandiri pencegahan PGK dalam rangka pencegahan
penyakit dan meminimalkan angka kejadian PGK.
b. Perumusan Masalah
Rumusan masalah adalah:
1. Bagaimanakah pengetahuan masyarakat tentang pencegahan PGK
sebelum diberikan pendidikan kesehatan?
2. Bagaimanakah faktor resiko penyakit penyebab PGK di masyarakat?
3. Bagaimanakan pemahaman masyarakat tentang penyakit ginjal kronik
dan pencegahannya setelah diberikan pendidikan kesehatan?
4
4. Bagaimanakah upaya mandiri pencegahan PGK di masyarakat?
II. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah:
1. Teridentifikasinya pengetahuan masyarakat penyakit PKG dan
pencegahan PGK sebelum diberikan pendidikan kesehatan
2. Diketahuinya faktor resiko penyakit penyebab PGK di masyarakat
3. Teridentifikasinya pemahaman masyarakat tentang penyakit ginjal
kronik dan pencegahannya setelah diberikan pendidikan kesehatan
4. Teridentifikasinya upaya mandiri pencegahan PGK di masyarakat
b. Manfaat
a. Manfaat kegiatan untuk masyarakat adalah:
1) Memahami penyakit ginjal kronis dan pencegahannya
2) Teridentifikasi faktor penyakit resiko PGK
3) Terlaksananya upaya mandiri pencegahan PGK
4) Meminimalkan angka kejadian PGK
b. Manfaat bagi dosen:
1) Sebagai aplikasi dari hasil penelitian
2) Upaya kerjasama lintas sektor bidang kesehatan dengan
pemerintahan daerah/kabupaten
5
III. Pelaksanaan Kegiatan
a. Realisasi Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan masalah untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat penyakit PKG dan pencegahannya sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Pemecahan Masalah Upaya Mandiri Pencegahan
Penyakit Ginjal Kronik
INPUT
Indonesia 200-250 kasus per juta penduduk
DiJawaTimur,1-3dari 10.000penduduknya
Penelitian Nikmatul F, dkk (2015) di ruang Hemodialisa RSUD
Dr. Soetomo Surabaya bahwa sebagian pasien hemodialisa
berasal dari wilayah sekitar Surabaya termasuk kabupaten
Gresik
RS Ibnu Sina Gresik terdaftar 142 pasien penyakit ginjal kronik
yang menjalani hemodiaisa
Hasil Penelitian Nugroho (2015) hubungan signifikan antara
konsumsi suplemen energy dan kejadian GGK di RS Ibnu Sina
Gresik
PROSES
Pengkajian resiko PGK & pengetahuan tentang PGK& pencegehannya
Pendidikan kesehatan
Pendampingan pengisian ceklist upaya mandiri pencegahan PGK
Evaluasi (pengetahuan &upaya mandiri pencegahan PGK)
OUTPUT
Teridentifikasi faktor penyakit resiko PGK
Masyarakat memahami penyakit ginjal kronis dan pencegahannya
Terlaksananya upaya mandiri pencegahan PGK
Angka kejadian PGK minimal
OUTCOME
Peningkatan status kesehatan masyarakat
Tersusunnya check-list upaya mandiri pencegahan PGK
6
b. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran yang strategis dan mempunyai kemampuan dan
kemauan untuk melaksanakan dan melanjutkan kegiatan adalah tokoh
masyarakat, kader kesehatan, petugas kesehatan desa (Ponkesdes), dan
Puskesmas Kebomas Kabupaten Gresik.
c. Metode Kegiatan
Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini adalah:
a. Mengidentifikasi data faktor resiko penyakit penyebab PGK dengan
wawancara, pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan gula darah-
asam urat
b. Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang penyakit PKG dan
pencegahan PGKdengan menggunakan kuesioner
c. Mengevaluasi tindakan pencegahan PGK oleh masyarakat dengan
pengisian cek-list
IV. Hasil Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap
yaitu:
1. Tahap 1 : tanggal 4 Oktober 2016, pukul 09.00-selesai
2. Tahap 2 : tanggal 11 Oktober 2016, pukul 09.00-selesai
Kegiatan pengabdian masyarakat meliputi:
1. Pemeriksaan fisik berat badan dan tekanan darah
2. Pemeriksaan laboratorium penunjang (gula darah acak, asam urat)
3. Penyuluhan kesehatan
7
Penyuluhan kesehatan tahap pertama tentang pencegahan dan perawatan
pada penyakit ginjal kronik, dan penyuluhan kesehatan tahap kedua
tentang perawatan pada penyakit diabetes mellitus (penyakit yang beresiko
pada penyakit ginjal kronik).
Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu:
1. Data Karakteristik Umum
Tabel 1. Data Karakteristik Umum Penduduk Kawis Anyar, Oktober 2016
Data Karakteristik Umum Jumlah (n) Persentase (%)
Usia (tahun):
26-35 (dewasa awal)
36-45 (dewasa akhir)
46-55(lansia awal)
56-65(lansia akhir)
≥65(manula)
3
12
29
16
10
4,29
17,14
41,43
22,86
14,29
Jenis Kelamin:
Laki-laki
Perempuan
11
59
15,71
84,29
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebaran penduduk Kawis Anyar peserta
pengabdian masyarakat sebagian besar adalah kelompok lansia dengan
sebaran lansia awal (41,43%) dan lansia akhir (37,15%). Sebagian kecil
sudah masuk dalam kelompok manula (14,29%).
Hampir seluruh (84,29%) penduduk Kawis Anyar peserta pengabdian
masyarakat berjenis kelamin perempuan.
2. Data Riwayat Penyakit
Tabel 2. Riwayat Penyakit Penduduk Kawis Anyar, Oktober 2016
Riwayat penyakit Jumlah (n) Persentase (%)
Riwayat penyakit hipertensi 19 27,14
Riwayat penyakit diabetes melitus 20 28,57
Riwayat penyakit ginjal 3 4,29
8
Data tabel 2 menunjukkan bahwa penduduk Kawis Anyar peserta
pengabdian masyarakat hampir setengah mempunyai riwayat penyakit
hipertensi (27, 14%) dan diabetes melitus (28,57%).
3. Data Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah, Berat Badan dan Laboratorium
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah, Berat Badan dan
Laboratorium Penduduk Kawis Anyar, Oktober 2016
Pemeriksaan Jumlah (n) Persentase (%)
Tekanan Darah (mmHg):
Normal
Pra hipertensi
Hipertensi I
Hipertensi II
38
6
17
9
54,29
8.57
24,29
12,86
Berat Badan (Kg):
≤ 69
≥70
62
8
88,57
11,43
Gula Darah Acak:
Normal
Hiperglikemia
23
9
71,88
28,13
Asam Urat:
Normal
Hiperurisemia
50
20
71,43
28,57
Hasil pemeriksaan pemeriksaan fisik dan laboratorium sebagaimana tabel
3 menunjukkan bahwa hampir separuh (37,15%) tekanan darah termasuk
kategori hipertensi, hampit seluruh (88,57%) berat badan kurang dari sama
dengan 69 kilogram. Hasil pemeriksaan laboratorium gula darah acak
hampir separuh kategori hiperglikemia (28,13%), dan kategori
hiperurisemia (28,57%).
4. Data Upaya Mandiri Pencegahan Penyakit Ginjal Kronik
Tabel 4. Upaya Mandiri Pencegahan Penyakit Ginjal Kronik Penduduk
Kawis Anyar, Oktober 2016
Upaya pencegahan penyakit ginjal kronik Jumlah
(n)
Persentase
(%)
Olah raga teratur 29 41,43
Merokok 4 5,71
Kebiasaan minum alkohol 1 1,43
Konsumsi obat tanpa resep dokter 9 12,86
9
Upaya pencegahan penyakit ginjal kronik Jumlah
(n)
Persentase
(%)
Konsumsi makanan instan 21 30,00
Konsumsi minuman dalam kemasan 16 22,86
Konsumsi air putih sekitar 2 liter/hari 65 92,86
Pemanfaatan pelayanan kesehatan 65 92,86
Pemeriksaan laboratorium sebelumnya 49 70,00
Tabel 4 yang berisi upaya mandiri pencegahan pencegahan penyakit ginjal
kronik yang telah dilakukan penduduk Kawis Anyar menunjukkan hampir
seluruh (92,86%) mempunyai kebiasaan minum air putih sekitar 2
liter/hari dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di wilayahnya
terutama Puskesmas. Sebagian besar penduduk telah melakukan
pemeriksaan laboratorium terutama gula darah sebagai upaya mengontrol
penyakit diabetes yang diderita maupun untuk deteksi dini.
Perilaku kesehatan yang kurang baik yang perlu menjadi perhatian adalah
kebiasaan olah raga hanya dilakukan hampir seluruh penduduk (41,43%),
kebiasaan konsumsi makanan instan dilakukan hampir seluruh peserta
(30%), sebagian kecil terbiasa konsumsi minuman dalam kemasan
(22,86%); konsumsi obat tanpa resep dokter (12,86%); merokok (5,71%);
dan kebiasaan minum alkohol (1,43%).
Data pada tabel 1 memberikan gambaran bahwa secara demografi ada
faktor resiko berdasarkan kelompok usia terbanyak (lansia) yang dapat
memperbesar resiko kasus penyakit ginjal kronik. Pada kelompok usia ini
mulai terjadi proses degeneratif secara anatomis maupun fisiologis tubuh,
yang dapat memperbesar resiko timbulnya penyakit pemicu penyakit
10
ginjal kronik, misalnya diabetes mellitus tipe II dan hipertensi (Hidayati,
2008).
Data pada tabel 2 dan 3 menunjukkan bahwa berdasarakan riwayat
penyakit saat ini dan data penunjang melalui pemeriksaan fisik dan
laboratorium, terdapat faktor resiko penyakit pemicu dari penyakit ginjal
kronis yang diderita oleh hampir separuh pendududuk peserta pengabdian
masyarakat yaitu diabetes mellitus (nefrophaty diabetic) dan hipertensi.
Kedua penyakit ini dapat menurunkan vaskularisasi ke ginjal dan pada
kondisi yang lama berakhir pada penurunan fungsi ginjal yang disebut
sebagai gagal ginjal pra-renal (Nurrahmah, 2015; Permana, 2007).
Penduduk Kawis Anyar yang menjadi peserta pengabdian masyarakat ini
telah melakukan beberapa upaya pencegahan penyakit ginjal kronik
melalui penerapan perilaku hidup sehat sebagaimana data pada tabel 4.
Perilaku hidup sehat yang diterapkan yaitu kebiasaan minum air putih
sekitar 2 liter/hari, memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di
wilayahnya terutama Puskesmas, melakukan pemeriksaan laboratorium
terutama gula darah. Dibeberapa penelitian dan kajian sebelumnya
perilaku tersebut dapat menjadi upaya yang tebukti dapat mencegah
terjadinya penyakit ginjal kronik (Rindiastuti, 2006).
Perilaku kesehatan kurang baik yang masih ada di masyarakat tersebut
adalah belum terbiasa berolah raga (jalan kaki pagi), kebiasaan konsumsi
makanan instan, kebiasaan konsumsi minuman dalam kemasan, konsumsi
obat tanpa resep dokter, merokok, dan kebiasaan minum alkohol.
Departemen Kesehatan RI merekomendasikan agar masyarakat untuk
11
waspada dan berhati-hati dalam mengkonsumsi bahan makanan dan
minuman yang mengandung taurin dan kafein, karena secara epidemiologi
penggunaan bahan tersebut secara jangka panjang tidak dijamin
keamanannya bagi kesehatan (Depkes RI, 1996). Walaupun perilaku ini
tergolong sedikit dan menurut masyarakat frekuensi konsumsi makanan
instan dan minuman dalam kemasan masih kadang-kadang, namun dalam
periode jangka panjang dapat memicu terjadinya kasus penyakit ginjal
kronik. Kondisi ini perlu menjadi perhatian individu yang bersangkutan,
tokoh masyarak/kader kesehatan, dan pemerintah terutama Puskesmas
sebagai penyelenggara kesehatan primer (promotif dan preventif) di
wilayah kecamatan Kebomas.
5. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan kesehatan tahap pertama tentang pencegahan dan
perawatan pada penyakit ginjal kronik, dan penyuluhan kesehatan tahap
kedua tentang perawatan pada penyakit diabetes mellitus (penyakit yang
beresiko pada penyakit ginjal kronik). Interaksi 2 arah terjadi selama
proses penyuluhan, dimana peserta aktif bertanya dan berdiskusi pada sesi
tanya jawab. Beberapa pertanyaan dan diskusi diantaranya:
a. Siapa saja yang beresiko besar menderita penyakit ginjal kronik
b. Bagaimana masyarakat bisa mengenali bahwa ia menderita penyakit
infeksi ginjal
c. Bagaimana cara mengatasi air minum dari PDAM Gresik yang
terkadang tidak layak minum
12
d. Mana yang lebih beresiko bagi anak menderita diabetes mellitus jika
ada riwayat diabetes dari bapak atau ibu
e. Bagaimana bisa penderita diabetes mellitus terlihat semakin lama
semakin kurus padahal periksa kadar gulanya tambah tinggi
f. Apakah perbedaan diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2
g. Apa fungsi insulin yang disuntikkan terus menerus pada penderita
diabetes
h. Selain menyebabkan penyakit ginjal, apa komplikasi lain dari diabetes
mellitus
i. Apa perbedaan kencing manis basah dan kering?
j. Bagaimana cara mencegah luka yang tidak sembuh-sembuh pada
kencing manis basah
Evaluasi secara verbal dengan menjawab pertanyaan kembali dari petugas
penyuluhan sebagian besar dapat dijawab dengan benar oleh peserta
pengabdian masyarakat.
6. Data Evaluasi Terhadap Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Tabel 5. Evaluasi Terhadap Kegiatan Pengabdian Masyarakat Penduduk
Kawis Anyar, Oktober 2016
Evaluasi Kegiatan Jumlah (n) Persentase
(%)
Merasa butuh akan penyuluhan kesehatan
terkait penyakit ginjal kronik
67 95,71
Merasakan manfaat penyuluhan kesehatan 70 100
Merasakan manfaat kegiatan pengabdian
masyarakat
70 100
Evaluasi penduduk Kawis Anyar peserta pengabdian masyarakat
menyatakan hampir seluruh (95,71%) peserta membutuhkan kegiatan
penyuluhan terkait penyakit ginjal kronik. Seluruh (100%) peserta
13
merasakan manfaat dari kegiatan penyuluhan kesehatan dan kegiatan
pengabdian masyrakat ini.
V. Simpulan dan Saran
a. Simpulan
Berdasarkan proses dan hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat
disimpulkan:
1. Identifikasi 2 riwayat penyakit yang menjadi faktor resiko kejadian
penyakit ginjal kronik pada penduduk yang menjadi peserta kegiatan
pengabdian masyarakat ini yaitu diabetes mellitus dan hipertensi.
2. Perilaku hidup sehat yang masih kurang diterapkan penduduk yang
menjadi peserta kegiatan pengabdian masyarakat ini diantaranya
kurang olah raga, konsumsi makanan instan dan minuman dalam
kemasan.
3. Peserta pelatihan menunjukkan pemahaman yang mulai terbentuk
tentang pencegahan penyakit ginjal kronik
4. Penduduk Kawis Anyar yang mengikuti kegiatan ini merasakan bahwa
kegiatan pengabdian masyaraka ini sangat memberi manfaat dalam
upaya pemeliharaan kesehatan mereka, khususnya pencegahan
penyakit ginjal kronik
b. Saran
Peningkatan faktor resiko dari riwayat penyakit serta perilaku hidup sehat
yang kurang perlu menjadi perhatian semua pihak terkait, yaitu individu,
tokoh masyarakat/kader kesehatan, dan lembaga pemerintah terkait
14
khususnya puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan primer yang
melaksanakan upaya promotif dan preventif.
15
DAFTAR PUSTAKA
Burner & Sudart. (2002). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta.
Dekes RI. (1996). Pedoman Peraturan dan Peredaran Makanan Suplemen.
Jakarta.
Fadilah, N. Wijayanti, D. Tumini. (2016). Peningkatan Kualitas Hidup Pasien
Hemodialisa Ditinjau dari Perilaku Caring Perawat di ruang Hemodialisa
RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Kesahatan Manarang. Edisi Juli
2016. http://e-journal.poltekkesmamuju.ac.id. diakses 2 Agustus 2016.
Hidayati, T. Kushadiwijaya, H. Suhardi. (2008). Hubungan antara Hipertensi,
Merokok dan Minuman Suplemen energi dan Kejadian Penyakit Ginjal
kronik. Berita kedokteran masyarakat. Vol. 24. No. 2 Juni 2008.
http://jurnal.ugm.ac.id org. diakses 12 Juni 2016.
Husna, C. (2012). Gagal Ginjal Kronis dan Penanganannya: Literatur Review.
http://unismus.ac.id org. diakses 12 Juni 2016.
Nugroho, S. (2015). Hubungan Frekuensi Konsumsi Supemen Energi Dengan
Stadium Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa RSUD Ibnu Sina
Gresik. Surya. Vol.07. No. 01, April 2015. http:// Google scholar.com.
diakses 10 Juni 2016.
Nurrahmah, (2015). Upaya Pencegahan Diabetik Nefropati pada Pasien DM di
Puskesmas Pandanwangi Malang. http://e.print.umm.ac.id. diakses 1
Nopember 2016.
Nursalam. (2006). Asuhan Keperawatan Pasien Denngan Gangguan Sistem
Perkemihan, Salemba Medika, Jakarta.
Putra, Y. (2015). Penefri: Jumlah Pederita Ginjal Terus Naik. Repblika .co.id.
diakses 12 Juni 2016.
Rindiastuti, Y. (2006). Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Ginjal Kronik.
http://academia.edu. diakses 1 Nopember 2016.
Permana, H. (2007). Komplikasi Kronik dan Penyakit Penyerta pada Diabetisi.
http://repository.unpad.ac.id. diakses 1 Nopember 2016.
16
Lampiran 1
JADUAL KEGIATAN
No Kegiatan
Bulan
Juni Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Pengajuan
Proposal
2
Proses Seleksi
dan hasil
3 Persiapan
4 Pelaksanaan
5 Evaluasi
6
Penyusunan
laporan
17
Lampiran 2
BIAYA KEGIATAN
No Kegiatan Rincian biaya Jumlah
A Pemasukan :
Dana Pengabmas dosen 4 org
3.500.000 14.000.000
B Pengeluaran :
1 Transport Pelaksana 5 org 1 kl 250.000 1.250.000
Uang harian 5 org 1 kl 250.000 1.250.000
Bantuan transport petugas
lapangan 750.000
Bantuan transport peserta 70 org 2 kl 30.000 4.200.000
2 Bahan:
Glucostick & Uric Acid
stick 6 bh 87.500 525.000
Fotocopy kuesioner 220 lbr 1 kl 300 66.000
Spanduk 1 bh 1 kl 250.000 250.000
X-banner 1 bh 1 kl 250.000 250.000
Fotocopy proposal 25 lbr 10 kl 300 75.000
Fotocopy laporan 50 lbr 10 kl 300 150.000
Penjilidan 10 bh 2 kl 10.000 200.000
Konsumsi :
Makan siang dan snack 70 org 2 kl 30.000 4.200.000
Biaya administrasi 750.000
Total Pengeluaran 14.000.000
18
Lampiran 3
KUESIONER EVALUASI PENGABDIAN MASYARAKAT
KAWISANYAR KEBOMAS GRESIK
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda butuh penyuluhan kesehatan yang terkait dengan
penyakit gagal ginjal?
...........................................................................................
2 Apakah penyuluhan kesehatan saat ini bermanfaat bagi anda?
3 Apakah pengabdian masyarakat saat ini bermanfaat bagi
anda?
4 Apakah anda olah raga secara teratur?
5 Apakah anda merokok?
6 Apakah anda sering minum alkohol?
7 Apakah anda mengkonsumsi obat tanpa resep dokter?
8 Apakah anda memanfaatkan pelayanan kesehatan?
9 Apakah anda pernah periksa laboratorium?
10 Apakah anda mempunyai riwayat darah tinggi ?
Jika Ya, apakah anda minum obat
teratur?..................................................
11 Apakah anda mempunyai riwayat diabetes ?
Jika Ya, apakah anda minum obat
teratur?..................................................
12 Apakah anda sering makan makanan instan ?
Jika Ya, seminggu berapa kali
mengkonsumsinya?...................................
13 Apakah anda sering minum air putih setiap hari?
Jika Ya, berapa gelas anda minum air putih setiap
hari?...........................
14 Apakah anda sering minum minuman dalam kemasan?
Jika Ya, seminggu berapa kali anda
mengkonsumsinya?............................
15 Apakah anda mengalami penyakit ginjal?
Jika ya,
sebutkan......................................................................................
Keterangan : Tuliskan tanda (v) pada pilihan ya atau tidak
19
Lampiran 4
SURAT TUGAS KEGIATAN
20
Lampiran 5
DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Tahap 2 (11 Oktober 2016)
21
22
23
24
2. Tahap 1(4 Oktober 2016)
25
top related