laporan pdf
Post on 15-Nov-2015
335 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR DI PT. PEMBANGKIT JAWA-BALIUNIT PEMBANGKITAN BRANTAS PLTA SENGGURUH
Jl. Raya Sengguruh Desa Sengguruh Kec.Kepanjen Kab.Malang
DISUSUN OLEH : NURAINI PRIYANINGSIHNIM : 12506134021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
LEMBAR PEGESAHAN LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
"SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR" DI PT.PEMBANGKIT JAWA-BALIUNIT PEMBANGKITAN BRANTAS PLTA SENGGURUH
Laporan ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu PersyaratanMenempuh Mata Kuliah Prak.tik Industri Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Fak.ultas Teknik UNY
MuhamadAli, MT
NIP.19741127200003 1005
111
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan Praktik Industri serta penyusunan laporan.Laporan praktik industri ini berjudul Sistem Proteksi Transformator
disusun berdasarkan hasil praktik industri yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli
2014 sampai dengan 31 Agustus 2014 di PT Pembangkitan Jawa-Bali UP Brantas PLTA Sengguruh Kepanjen Malang. Adapun tujuan dari praktik industri dan penyusunan laporan praktik ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta.Selama pelaksanaan dan penyusunan laporan Praktik Industri ini mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pelaksanaan dan penulisan laporan hasil Praktik Industri ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Oleh karenanya pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :1. Bapak Jerry Roudolf Sirait selaku Pembimbing Industri di PLTA Sengguruh yang telah membimbing hingga terselesaikannya praktik industri.2. Bapak Gatot Suprihadi, ST selaku Kepala PLTA Sengguruh yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk praktik industri.3. Semua Staf PT.PEMBANGKIT JAWA-BALI UNIT PEMBANGKITAN BRANTAS PLTA SENGGURUH.4. Bapak Dr.Istanto Wahyu Djatmiko selaku Dosen Pembimbing Praktik
Industri
5. Bapak Muhamad Ali, MT Selaku Koordinator PI Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
6. Bapak Ketut Ima Ismara, M.Pd. M.Kes. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
vi
7. Bapak Moch Bruri Triyono selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
8. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Praktik Industri ini.
Saya menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan guna perbaikan kedepannya. Saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, 26 Agustus 2014
Nuraini PriyaningsihNIM.12506134021
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN I ............................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN II .............................................................................. iii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... ix BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan Praktik Industri ....................................................................... 2
C. Manfaat Praktik Industri ..................................................................... 3
BAB II. GAMBARAN PERUSAHAAN .......................................................... 4
A. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................... 4
1. PT. Pembangkitan Jawa-Bali ....................................................... 4
2. UP BRANTAS ............................................................................. 4
3. PLTA Sengguruh .......................................................................... 5
B. Manajemen Perusahaan ..................................................................... 7
1. StrukturOrganisasi PT PembangkitanJawa-Bali .......................... 7
2. StrukturOrganisasi PT PJB UP Brantas PLTA Sengguruh........... 8
C. Proses Produksi ................................................................................... 10
1. Bagian-bagian PLTA .................................................................... 11
2. Pembangkitan Listrik PLTA Sengguruh....................................... 12
3. Kegiatan Industri........................................................................... 15
BAB III. KEGIATAN KEAHLIAN ................................................................. 18
A. Sistem Proteksi................................................................................... 18
B. Sistem Proteksi Listrik Transformator Utama PLTA Sengguruh ...... 20
C. Komponen Sistem Proteksi Listrik Transformator Utama
PLTA Sengguruh .............................................................................. 35
BAB IV. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 39
A. Simpulan ............................................................................................ 39
B. Saran................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 41
LAMPIRAN ......................................................................................................... 42
vii
viiiDAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Pembangkitan Jawa Bali ........................... 7
Gambar 2. Struktur Organisasi PT.PJB UP Brantas PLTA Sengguruh................ 8
Gambar 3. Proses Pembangkit Energi Listrik ....................................................... 10
Gambar 4. Bagian-bagian PLTA .......................................................................... 11
Gambar 5. Komponen Proteksi ............................................................................. 18
Gambar 6. Pembagian Daerah Proteksi Pada Sistem Tenaga Listrik ................... 19
Gambar 7. TrafoUtama PLTA Sengguruh ............................................................ 22
Gambar 8. Diagram kerja Relay Suhu .................................................................. 26
Gambar 9. Gangguan Ringan Transformator ....................................................... 28
Gambar 10. Gangguan berat Transformator ......................................................... 29
Gambar 11.Diagram Proteksi Generator dan Transformator Utama ................... 34
Gambar 12. Unit Relay Diferensial....................................................................... 35
Gambar 13.Relay Arus Lebih 70 KV.................................................................... 36
Gambar 14.Relay Pentanahan Arus Lebih 70 KV ................................................ 37
Gambar 15. Unit Relay Pengunci ......................................................................... 38
ixDAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Matriks Program Kegiatan Praktik Industri ..................................... 42
Lampiran 2. Catatan Kegiatan Harian Praktik Industri......................................... 51
Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Praktik Industri...................................................... 59
Lampiran 4. Lain-lain ........................................................................................... 60 a. Surat Ijin/Tugas Praktik Industri ........................................................ 60 b. Rekomendasi dari Industri .................................................................. 62
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Perguruan tinggi sebagai wahana pendidikan dan transfer ilmu pengetahuan diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya mahir dalam pengetahuan akademis bersifat teoritis saja, tetapi diharapkan juga mampu menguasai pengetahuan akademis yang bersifat praktis.Namun karena keterbatasan dana, alokasi waktu praktik, sarana serta keterbatasan kapasitas pendidik, perguruan tinggi cenderung hanya mampu memberikan pengetahuan teoritis dan aplikasi dasar kepada mahasiswa, sedangkan pengetahuan praktis sesuai perkembangan teknologi hanya dapat diperoleh dari luar lingkungan kampus, yaitu dengan menjalin kegiatan kerja sama dengan perusahaan atau industri tertentu melalui beberapa program kerja salah satunya adalah praktik industri. Dengan harapan, mahasiswa dapat mengetahui kondisi lapangan sesungguhnya dan perkembangan teknologi terkini, sehingga mahasiswa tidak hanya berbekal pengetahuan teoritis namun juga mampu mengamplikasikan ilmunya secara praktis di lapangan.Pendidikan Teknik Elektro merupakan salah satu jurusan yang berada di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang secara konsisten mengembangkan pendidikan bagi mahasiswanya melalui program observasi, kuliah kerja praktik, praktik industri dan proyek-proyek lainnya. Dari program-program tersebut praktik industri merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa dalam upaya mengembangkan pengetahuan mahasiswa secara aplikatif, meningkatkan kemampuan dan keterampilan sesuai konsentrasi disetiap program studi yang ditempuh, seperti pada Teknik Elektro D3 terdiri dari konsentrasi tenaga listrik dan sistem kendali.
1
Dalam hal ini PT.Pembangkitan Jawa-Bali UP Brantas PLTA Sengguruh Kepanjen Malang merupakan perusahaan manafaktur yang bergerak dibidang pembangkit listrik dengan menerapkan sistem pembangkit dan manajemen yang baik, sehingga penulis dapat menyelaraskan pengetahuan dibangku kuliah dengan dunia kerja sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang Teknik Elektro yang berkaitan dengan Sistem Tenaga Listrik atau Pembangkit Listrik.PT Pembangkitan Jawa-Bali UP Brantas PLTA Sengguruh Kepanjen Malang secara umum masih menggunakan peralatan yang sudah lama dipakai yaitu peralatan yang pertama dipakai saat pembangunan PLTA tersebut dalam menunjang proses produksi, seperti proses produksi pada Proteksi Transformator, sistem pembangkit hanya diterapkan pada beberapa proteksi pembangkit salah satunya adalah sistem proteksi transformator. Sistem Proteksi Transformator ini merupakan pengetahuan baru bagi penulis dibidang Elektro sehingga penulispun tertarik untuk membahas sistem ini lebih mendalam yang terfokus dibidang Sistem Proteksi Transformator.
B. Tujuan Praktik Industri
Pelaksanaan Praktik Industri di PLTA Sengguruh yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 31 Agustus 2014 memiliki beberapa tujuan, yaitu :1. Tujuan Umum
Selain sebagai isyarat memenuhi salah satu mata kuliah, dengan Praktik Industri mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman dan ilmu pengetahuan yang baru yang tidak diajarkan di bangku perkuliahan serta mencoba mengaplikasikan teori dan pengetahuan yang telah diperoleh dengan kenyataan di lapangan.
2
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dengan adanya Praktik Industri ini adalah :
a. Mengetahui sejarah singkat perusahaan
b. Memahami sistem manajemen perusahaan. c. Mengetahui proses produksi.
C. Manfaat Praktik Industri
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Industri adalah sebagai berikut :1. Bagi Mahasiswa:
a. Mahasiswa memperoleh pengetahuan pada sejarah singkat perusahaan. b. Mahasiswa sistem manajemen perusahaan.c. Mahasiswa mmperoleh pengetahuan pada proses produksi perusahaan.
2. Bagi Lembaga Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta:
a. Menerapkan sistem kerja dari PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit
Pembangkitan Brantas untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
b. Menerapkan tentang sistem manajemen industri dan teknologi yang diterapkan di. PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Brantas.c. Menerapkan tentang sistem teknologi yang diterapkan di. PT.
Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Brantas.
3. Bagi Perusahaan PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Brantas :
a. Terjalin kerjasama antara PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Brantas dengan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY.b. PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Brantas memperoleh bantuan tenaga kerja dalam menyelesaikan beberapa job desk perusahaan.
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
1. PT. Pembangkitan Jawa-Bali
Sejarah PT Pembangkitan Jawa-Bali berawal ketika Perusahaan Listrik dan Gas dibentuk pada tahun 1945, setelah Indonesia merdeka.Pada tahun 1965, Perusahaan Listrik Negara dipisah dari Perusahaan Gas Negara.Padatahun 1972, PLN menjadi Badan Usaha Milik Negara dengan status perusahaan umum.Sepuluh tahun kemudian, tahun 1982, restrukturisasi dimulai di Jawa-Bali, dengan pemisahan unit sesuai fungsinya, Unit PLN Distribusi dan Unit PLN Pembangkitan dan Penyaluran.Padatahun 1994, status PLN diubah menjadi Persero.Setahun kemudian, dilakukan restrukturisasi di dalam PT. PLN (Persero) dengan membentuk dua anak perusahaan di bidang pembangkitan.Restrukturisasi tersebut bertujuan memisahkan misisosial dan misikomersial yang diemban.Pada tanggal 3 Oktober 1995, PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali II, atau yang lebih dikenal dengan nama PLN PJB II berdiri. Tujuan utama dibentuknya anak perusahaan ini adalah untuk menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan yang bermutu tinggi serta handal berdasarkan prinsipin industri dan niaga yang sehat dan efisien.
2. UP Brantas
Unit Pembangkitan (UP) Brantas adalah salah satu unit PT PJB yang mengoperasikan 12 PLTA yang tersebar di 5 kabupaten di Jawa Timur. Kapasitasnya cukup kecil, yaitu hanya 281 MW atau 4,1 persen dari seluruh kapasitas terpasang PT PJB. Kontribusi ke sistem Jawa Madura Bali (Jamali) hanya sekitar 2 persen. Keberadaannya lebih berfungsi sebagai
12
initial charging saat sistem kehilangan daya (black out) dan memperbaiki sistem tegangan di sistem Jawa Timur bagian selatan.Tiga belas PLTA itu adalah Sengguruh, Sutami, Selorejo, Ngebel, Tulungagung, Wlingi, Lodoyo, Medalan, Siman, Giringan, Galang, Ampelgading dan Wonorejo. Pada tahun 2008 dan 2009 dinobatkan sebagai unit pembangkitan hidro terbaik di antara pembangkit PJB.
3. PLTA Sengguruh
Proyek PLTA sengguruh adalah salah satu proyek nasional di lingkungan Badan Pelaksana Pembangunan Sungai Brantas yang dilaksanakan berdasarkan kerja sama antara Direkorat Jenderal Ketenagaan Departemen Pertambangan dan Energi.Proyek ini terletak di sebelah selatan kota Malang sejauh 24 km, di sebelah hilir pertemuan sungai Brantas dan sungai Lesti yang merupakan anak sungai Brantas terbesar. Proyek ini terletak 14 km di sebelah hulu bendungan Sutami dengan total daerah pengairan 1.659 km. As Dam Sengguruh yang terletak padajarak 150 m di sebelah Down Stream Intake Power Station (PLTA) Sengguruh yang lama, ini tidak berfungsi lagi dan mulai dibangun lagi PLTA Sengguruh dengan lokasi yang baru pada tahun1982-1983. Pembangunan PLTA Sengguruh ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi sungai Brantas seoptimal mungkin di antaranya membangkitkan tenaga listrik dengan kapasitas terpasang sebesar 2 14,5MW, mengendalikan banjir dan pasir di daerah hulu bendungan Sutami, perikanan darat dan obyek pariwisata.Studi Report Proyek PLTA Sengguruh telah disiapkan oleh Proyek Brantas pada tahun 1977, sedangkan Visibility Study Proyek tersebut dimulai bulan Agustus 1977 dan selesai bulanMaret 1978.Perencanaan detail PLTA Sengguruh dilaksanakan oleh PT. IndraKarya Jaya bersama Nippon Koei Co. Ltd. Proyek ini berupa bangunan Rock Fill Dam dengan
tinggi 34 m dan memerlukan material sebuah bangunan rock 678.800 m. Pekerjaan proyek selama 6 tahun dan dimulai persiapan tahun 1982 dan selesai secara keseluruhan pada tahun 1987-1988.Lokasi PLTA Sengguruh
Lokasi PLTA ini berada di desa Sengguruh, kecamatan Kepanjen, kabupaten Malang, atau berjarak sekitar 24 km sebelah selatan dari kota Malang dan 14 km sebelah hulu Bendungan Sutami.Perencanaan
Perencanaan proyek PLTA Sengguruh dilaksanakan oleh Proyek Brantas, yang dibantu oleh PT. Indra Karya Jaya dan Nippon Koei Co. Ltd sebagai konsultan di bidang desain survey dan investigasi khusus pengkajian kelayakan pendahuluan, dilaksanakan oleh Proyek Brantas yang dimulai sejak Agustus 1977 dan diselesaikan pada bulanMaret 1978. Pelaksanaan PekerjaanPembangunan PLTA Sengguruh dilaksanakan sejak awal Tahun Anggaran 1982/1983 dan telah dapat diselesaikan pada akhir Tahun Anggaran 1988/1989 yang ditandai dengan pengisian waduk dan diresmikan oleh Bapak Menteri Pertambangan dan Energi Drs. Ginanjar Karta Sasmita pada tanggal 7 Oktober 1988.Pendanaan
Jumlah dana yang disediakan untuk proyek PLTA Sengguruh tersebut selain diperoleh dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dari perusahaan Umum Listrik Negara (PLN), juga didapat dari Dana Bantuan Luar Negeri (LOAN).Jalur Penyaluran PLTA Sengguruh
Jalur Transmisi 70 kV ditarik dari PLTA Sengguruh sejauh 21 km ke arah selatan, kemudian dibelokkan ke arah barat sekitar 5 km dari Kebonagung dan sekitar 26 km dari PLTA Sengguruh. Jalur transmisi ini dilengkapi dengan Directional tegangan Ground dan yang lainnya.
B. Manajemen Perusahaan
Berdasarkan prinsip manajemen modern, struktur organisasi dibutuhkan oleh perusahaan sebagai mekanisme formal untuk mempermudah pengelolaah perusahaan. Struktur organisasi sebagai bentuk kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun posisi atau jabatan yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab.PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Brantas, struktur organisasi dibuat sebagai sarana memperlancar proses produksi di perusahaan dengan adanya pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab, dan garis koordinasi antara pimpinan perusahan dengan pegawai atau karyawan, sebagai berikut :1. Struktur Organisasi PT.Pembangkitan Jawa-Bali
DIREKTUR UTAMA
SEKRETARIS PERUSAHAAN
PENGAWASAN INTERN
VICE PRESIDENT ENGINEERING
VICE PRESIDENT MANAGEMEN RESIKO
VICE PRESIDENT MANAGEMENMUTU KINERJA
DIREKTUR PRODUKSI
DIREKTURPENGEMBANGAN& NIAGA
DIREKTUR KEUANGAN
DIREKTUR SDM& ADMINISTRASI
UNIT-UNIT PEMBANGKITA
UNIT-UNIT BISNIS
ANAK PERUSAHAAN
USAHA PATUNGAN
Gambar 1.Struktur Organisasi PT. Pembangkitan Jawa - Bali
2. Struktur Organisasi PT PJB UP Brantas PLTA Sengguruh
KEPALA PLTA SENGGURUH
GUDANG
SDM & Administrasi
Operator Control RoomOperator LokalNuraini PriyaningsihLingkungan & K3
PEMELIHARAAN
Mesin
Listrik
Kontrol & Inst
Gambar 2.Struktur Organisasi PT.PJB UP Brantas PLTA Sengguruh
PT.PJB UP Brantas PLTA Sengguruh merupakan perusahaan yang dipimpin oleh seorang Direktur berkewarganegaraan Indonesia dengan tujuan agar jaringan kerja sama dengan pihak PT. Pembangkitan Jawa-Bali dipermudah. Pimpinan perusahaan ini dalam menjalankan perusahaan mempunyai visi dan misi serta dibantu oleh sejumlah tenaga kerja yang ditempatkan diberbagai devisi/bidang, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Visi dan Misi PT. Pembangkitan Jawa-Bali a. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik Indonesia yang terkemuka dengan standarkelas dunia.b. Misi Perusahaan
Memproduksi tenaga listrik yang handal dan berdaya saing.
Meningkatkan kinerja secara berkelanjutan melalui implementasi tatakelola pembangkitan dan sinergi business partner dengan metode best practice dan ramah lingkungan.Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas SDM yang mempunyai kompetensi teknik dan menejerial yang unggul serta berwawasan bisnis.2. Uraian Tugas
1) Kepala PLTA
Bertanggungjawab atas segala kelangsungan operasi dan pemeliharaan di PLTA Sengguruh.2) Pemeliharaan Mesin
Bertanggungjawab terhadap perawatan permesinan pada PLTA Sengguruh.3) Pemeliharaan Listrik
Bertanggungjawab terhadap perawatan kelistrikan pada PLTA Sengguruh.4) Pemeliharaan Kontrol
Bertanggungjawab terhadap perawatan control dan instrumentasi pada PLTA Sengguruh.5) Lingkungan & Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bertanggungjawab terhadap kondisi lingkungan dan pelaksanaan K3 pada PLTA Sengguruh.6) Gudang
Bertanggungjawab terhadap keluar masuknya barang dari gudang.
7) Operator
Bertanggungjawab terhadap pengoperasian
PLTA Sengguruh.
unit pembangkit pada
C. Proses Produksi
Dalam
PLTA, potensi tenaga
air dikonversikan menjadi tenaga
listrik. Awalnya, potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga mekanik
dalam turbin
air.Kemudian turbin air memutar generator yang
membangkitkan tenaga listrik. Gambar 3 menggambarkan secara skematis
bagaimana potensi tenaga air, yaitu
sejumlah
air yang terletak pada
ketinggian tertentu diubah menjadi tenaga mekanik dalam turbin air.
Gambar 3.Proses Pembangkitan Energi Listrik
1. Bagian Bagian PLTA
Gambar 4. Bagian Bagian PLTA
Keterangan:
1) Waduk
Waduk berfungsi untuk menampung air.
2) Intake
Merupakan pintu masuknya air dari waduk menuju penstock.
3) Bendungan
Digunakan sebagai penahan air agar mendapatkan ketinggian (H)
yang dibutuhkan.
4) Penstock
Merupakan pipa penyalur air dari waduk ke turbin.
5) Guide vane
Pengontrol aliran air yang menuju turbin.
6) Turbin
Bagian yang merubah energi kinetik air menjadi energi putaran.
7) Generator
Terhubung dengan turbin, berfungsi mengubah energi putar menjadi energi listrik.
8) Draftube
Saluran penampung air sebelum dibuang.
9) Tailrace
merupakan saluran tempat keluarnya air dari turbin menujusungai setelah air tersebut digunakan untuk memutar turbin.10) Transformator
Berfungsi untuk menaikkan tegangan dari generator.
11) Switchyard
Digunakan dalam saluran transmisi.
12) Kabel transmisi
Digunakan untuk menyalurkan energi listrik yang dihasilkan.
13) Spillways
Saluran pembuangan apabila terjadi kelebihan air.
2. Pembangkitan listrik PLTA Sengguruh
Energi Potensial
Sebuah PLTA harus memiliki hal-hal di bawah ini guna menghasilkan energi listrik yang sempurna, yaitu:- Perbedaan tinggi air
- Saluran air
- Unit pembangkit
- Saluran buang
Energi potensial terjadi saat pembendungan air pada waduk.Untuk memperoleh tinggi jatuh air yang besar, beserta debit air yang besar, PLTA Sengguruh memanfaatkan bendungan untuk menampung air. Ketika sistem pada PLTA Sengguruh tidak sedang beroperasi, tail race dan intake gate serta stop log akan tertutup. Hal ini menyebabkan tidak akan ada air yang mengalir keluar bendungan.
Dengan adanya hal tersebut, maka terdapat penampungan air yang akhirnya akan menyebabkan bertambahnya tingkat elevasi air. Dengan semakin tingginya tingkat elevasi air, maka daya yang dihasilkan akan besar dan jam operasi dapat berlangsung lebih lama.
Energi Kinetik
Untuk menciptakan adanya perbedaan tinggi jatuh air, PLTA Sengguruh menggunakan bendungan dengan inti kedap air.Sebelum membuka intake gate, hal yang pertama kita lakukan adalah membuka tail race gate.Untuk membuka tail race gate, pertama yang harus dilakukan yaitu mengisi draft tube dan spiral case melalui by pas valve. Bila ketinggian air sudah sama tingginya dengan air di tail race, barulah tail race gate diangkat.Jika tail race gate sudah terbuka penuh, kemudian guide vane
(sudu hantar) ditutup dan dikunci, barulah drain valve penstock ditutup.
Selanjutnya, mengisi air pada penstock melalui by pass valve.Prosedur ini dilakukan untuk menghindari efek water hammer jika pengisian air terlalu cepat, sehingga mengakibatkan pecahnya penstock. Jika elevasi air pada penstock telah sama dengan ketinggian air di waduk (dapat dilihat pada indikator dalam panel atau pengecekan secara visual), maka pintu stop log yang merupakan pintu pertama masuknya air akan diangkat. Setelah pintu stop log diangkat, barulah intake gate diangkat/dibuka sampai penuh. Setelah intake gate terangkat, maka air akan mengalir dari penstock menuju spiral case.
Energi Mekanik
Setelah melewati spiral case, air tersebut akan melalui guide vane (sudu hantar). Besar bukaan guide vane akan diatur oleh motor servo. Besar air yang akan masuk menuju runner (daun baja) akan- diatur oleh guide vane, sehingga besar tegangan yang dihasilkan juga ditentukan oleh besarnya bukaan guide vane.Setelah melewati guide vane, air tersebut menuju runner melalui spiral case. Karena bentuk spiral case yang semakin kecil/menyempit, maka akan menyebabkan semakin besarnya tekanan yang mengenai runner. Ketika air mengenai runner, maka runner tersebut akan berputar sebagai akibat dari adanya dorongan dari tekanan air yang mengenairunner.
Runner terhubung dengan generator oleh shaft (poros). Karena runner berputar, maka bagian dari generator yang berputar (rotor) akan ikut berputar.
Energi Listrik
Ketika putaran dari generator sudah mencapai putaran maksimalnya (176,5 rpm), maka generator diberikan sebuah penguatan (eksitasi) untuk dapat membangkitkan tegangan. Eksitasi awal yang diberikan berasal dari batery 110 volt.Eksitasi menggunakan battery ini hanya berlangsung sementara.Untuk eksitasi selanjutnya setelah pelepasan battery, generator pada PLTA Sengguruh menggunakan eksitasi sendiri, yaitu tegangan yang dihasilkan ada yang digunakan kembali sebagai sistem penguatan dalam pembangkitan selanjutnya selama proses pembangkitan tenaga listrik berlangsung.Karena adanya tegangan pada rotor, maka akan menginduksikan tegangan pada kumparan stator. Ketika kumparan stator telah terinduksi
tegangan, tegangan yang timbul tersebut akan dinaikkan melalui trafo step up menuju Gardu Induk Kebonagung.
3. Kegiatan Industri
1. Operasi PLTA Sengguruh
Operasi pada PLTA Sengguruh terdapat pada panel-panel MCB (Main Control Board) dan LCB (Local Control Board).MCB dirancang untuk operasi jarak jauh, yaitu pada ruang kontrol.Peralatan-peralatan pada LCB telah dirancang sebaik- baiknya sehingga dalam proses pengoperasiannya dapat dilakukan dengan mudah. Pada panel LCB terdapat motor-motor dan peralatan penunjukan yang dapat memberikan informasi kondisi operasi turbin, generator, serta peralatan lainnya.MCB dan LCB turbin dan generator dapat dilakukan secara otomatis dengan peralatan Sistem Logika LMC (Logic Multi Conector). LMC Controller merupakan suatu susunan peralatan elektronik yang terdiri dari rangkaian masukan (modul input). Matrik pengendali terprogram dan perintah keluaran (output relay), termasuk modul timer, modul catu daya, modul tegangan switch ON, dan lain-lain.MCC (Motor Control Center) digunakan untuk mengontrol semua motor-motor bantu. Pada panel MCC terdapat pengaman untuk semua motor bantu (main motor dan standby motor) yaitu pengaman MCB dan Thermal Overload. Jika terjadi trip (karena adanya gangguan) saat motor-motor tersebut sedang beroperasi, maka system kontrol yang ada dapat langsung pindah dari kondisi trip menuju standby, sehingga tidak mengganggu jalannya operasi unit pembangkit.
Untuk menjaga agar motor tidak rusak saat terjadi gangguan (mekanik atau listrik), maka pada setting pengaman termal-overload disesuaikan dengan arus nominal dari masing-masing motor.
2. Pemeliharaan PLTA Sengguruh a. Pemeliharaan HarianPemeliharaan harian bertujuan untuk memelihara operasi unit dan seluruh peralatannya, serta mengawasi kondisinya guna pencegahan terhadap segala kemungkinan, seperti terjadinya kebocoran, gangguan, bahkan kerusakan.Pemeliharaan rutin harian merupakan pemeliharaan terhadap gejala tidak normal ataupun kelainan-kelainan peralatan, dengan memanfaatkan akal pikiran dan indera. Pemeliharaan ini dilakukan secara rutin setiap hari secara tertib dan teratur oleh tim FLM (First Line Maintanance).
b. Pemeliharaan Mingguan
Tujuan pemeliharaan mingguan hampir sama dengan pemeliharaan harian, namun cara pemeriksaannya lebih teliti dengan menggunakan beberapa peralatan pada saat unit tidak sedang beroperasi. Pemeliharaan mingguan dilakukan secara rutin sesuai jadwal dan dikerjakan oleh tim FLM (First Line Maintanance).
c. Pemeliharaan Bulanan
Pemeliharaan bulanan bertujuan untuk memeriksa bagian- bagian peralatan yang ukurannya tergolong kecil dan lebih teliti. Pengerjaannya dilakukan dengan cara pembersihan, pengamatan, maupun pengukuran. Pemeliharaan ini dilakukan dengan cara pembongkaran terhadap komponen peralatan. Pelaksanaannya dilakukan pada saat unit tidak sedang beroperasi.Pemeliharaan ini
biasanya memerlukan waktu yang terbatas dalam pelaksanaannya.Perencanaan kerja digunakan dengan jadwal operasi unit, sesuai dengan distribusi manual, dengan waktu yang telah disusun sebelumnya.Pelaksanaan pekerjaannya dilakukan oleh regu pemeliharaan dari Unit Pemeliharaan Distrik A.
d. Pemeliharaan Tahunan
Pemeliharaan tahunan, yang biasa disebut AI (Annually Inspection) bertujuan untuk pemeriksaan peralatan secara detail dan menyeluruh, meliputi pembersihan dan penggantian komponen yang telah habis masa pemakaiannya, guna menjadikan fungsi peralatan tersebut kembali normal.Pelaksanaannya dilakukan oleh regu Pemaliharaan dari Unit Distrik A,dengan sistem kontrak yang telah disusun 1 tahun sebelumnya.
BAB III
KEGIATAN KEAHLIAN
A. Sistem Proteksi
Hubungan antara
kkomponen-komponen
pbproteksi sebagai suatu
msistem proteksi
ryang sede hana dapat
ddilihat pada Gbr. A untuk sistem
ntegangan menengah (TM)
aaatau tegangan tinggi (
TT), dan Gbr. B , untuk
msistem tegangan
(duplicate ).
gekstra tinggi (TET)
ygoyang menggunakan proteksi dobel
nGambar5. Komponen Proteksi
gSuatu sistem tenaga listrik diba
i kedalam seksi-seksi yang dibatasi
oleh
PMT (Pe
mgutus Tena
ekna). Tiap s ksi memiliki relay pengaman dan
madme iliki daerah pengamanan (Zone of Protection). Bila terja
i gangguan,
anmaka relay akan bekerja mendeteksi gangguan dan PMT akan trip. Gambar
wndibawah ini aka
aoahmenjelaskan tentang konsep pembagian daerah proteksi.
mmmGa abar 6. Pe
bagian Daerah Proteksi Pada Sistem Tenaga Listrik
Keterangan :
vy1. Overall Diifferential Relay
Pen
gaaman utama Generator Trafo
vR2. Over Current Relay
gnPengaman cadangan local
GTenerator Trafo
Pen
gnaman cada
ugan jauh B s A
3. P
engaman Bus
gPengaman utama Bus A
in4. Distance Relay Zone I dan PLC di A1
Pen
gaBaman utama saluran A-B
i5. Distance Relay Zone II di A1
Pen
gaaman utama Bus B
Pen
gnaman cada
bogan jauh sebagian Trafo di B
i6. Distance Relay Zone III di A1
Pen
gnaman cada
gan jauh Trafo di B sa
mpai ke Bus C
i7. Diifferential
Trafo
Pen
gaaman utama Trafo
vR8. Over Current Relay di sisi 150 KV
Pen
gnaman cada
rgan local Trafo
gnuPengaman cadangan jauh Bus C
9. Over Current Relay di sisi 20 KV Pengaman utama Bus CPengaman cadangan jauh saluran C-D
10. Over Current Relay di C1
Pengaman utama saluran C-D Pengaman cadangan jauh saluran D-E11. Over Current Relay di D Pengaman utama saluran D-E Pengaman cadangan jauhberikutnya.
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa daerah proteksi pada sistem tenaga listrik dibuat bertingkat dimulai dari pembangkitan, gardu induk, saluran distribusi primer sampai ke beban.Garis putus-putus menunjukkan pembagian sistem tenaga listrik ke dalam beberapa daerah proteksi.Masing- masing daerah memiliki satu atau beberapa komponen system daya disamping dua buah pemutus rangkaian.Setiap pemutus dimasukkan ke dalam dua daerah proteksi berdekatan.Batas setiap daerah menunjukkan bagian system yang bertanggung jawab untuk memisahkan gangguan yang terjadi di daerah tersebut dengan sistem lainnya. Aspek penting lain yang harus diperhatikan dalam pembagian daerah proteksi adalah bahwa daerah yang saling berdekatan harus saling tumpang tindih (overlap), hal ini dimaksudkan agar tidak ada sistem yang dibiarkan tanpa perlindungan. Pembagian daerah proteksi ini bertujuan agar daerah yang tidak mengalami gangguan tetap dapat beroperasi dengan baik sehingga dapat mengurangi daerah pemadaman.
B. Sistem Proteksi Transformator Utama PLTA Sengguruh
Transformator utama digunakan untuk menaikkan tegangan yang berasal dari generator 11 kV menjadi 70 kV untuk dihubungakan ke-rel
(busbar) melalui pemutus beban (PMT/CB) dan pemisah (PMS/DS), untuk diparalelkan dengan saluran transmisi 70 kV dan GI (gardu induk) Kebon agung, dengan menggunakan system peralatan sinkron otomatis. Selain itu, tegangan dari busbar 70 kV tersebut juga disalurkan untuk mengisi saluran transmisike GI Karangkates, sertamengisi ke transformator lokal PLTA Sengguruh.Pada PLTA Sengguruh menggunakan transformator utama 3 fasa dengan kapasitas 2 16,2 MVA 11 kV/10 kV yang lokasinya berada pada switch yard.Data teknik Transformator Utama PLTA Sengguruh: Spesifikasi : IEC 76Produksi : ELIN Co. No. Seri Austria/1987
No Seri Pembuatan : 652 109
Tipe : TDQ 164 A07F9K 99
Frekuensi : 50 Hertz
Daya : 16,2 MVA
Sistem Pendingin : ONAF/ONAN, 100/61, 75% Simbol Hubungan : YND 5/3 FasaTegangan Tinggi : 73,5 kV; 70 kV; 66,5 kV Tegangan Rendah : 11 kVBerat Total Transformator : 25.900 kg
Berat Transformator
Tanpa Tangki
: 14.570 kg
Slipring Inlet Oil : 21.000 kg
Instalasi : Pemasangan Luar
Gambar 7.Trafo Utama PLTA Sengguruh
Dalam
proses pembangkitan
energi listrik, resiko terjadinya
gangguan selalu ada, baik dari dalam maupun dari luar. Untuk itu dalam
perancangannya
dibuat juga sistem
proteksi/pengaman
pada main
transformator.Di PLTA sengguruh sendiri proteksi main transformator menggunakan sistem konvensional.Pada masa pembuatannya sistem itulahyang paling modern. Sistem proteksi konvensional ini memanfaatkan relay
sebagai pemutus rangkaian apabila
terjadi gangguan sehingga dapat
mencegah dari
hal-hal yang tidak diinginkan serta kerusakan-kerusakan
yang disebabkan oleh gangguan-gangguan yang terjadi dalam transformator.
Relay pengaman di PLTA
utama diantaranya:
- Relay defferetial
- Relay arus lebih
sengguruh
yang terpasang pada transformator
- Relay pentanahan arus lebih
- Relay bucholz
- Relay preasure Relief
Relay yang Terpasang pada tranformator local diantaranya:
- Relay pengunci
- Relay arus lebih
- Relay defferential
Relay yang terpasang pada station service adalah sebagai berikut:
- Relay arus lebih
- Relay pentanahan arus lebih
- Relay arus lebih
- Relay tegangan kurang untuk tegangan 380 V
Pada jernis pengaman yang lain masih banyak yang tidak menggunakan relay diantaranya:- Pengaman langsung
- Arester
- Tanduk api
- Dan yang terpasang di switch yard
Relay pengaman adalah suatu perangkat kerja proteksi yang mempunyai fungsi dan peranan:1. Memberi sinyal alarm atau melepas pemutusan tenaga (circuit breaker) dengan tujuan mengisolasi gangguan atau kondisi yang tidak normal seperti adanya: beban lebih, tegangan rendah, kenaikan suhu, beban tidak seimbang, daya kembali, frekuensi rendah, hubungan singkat dan kondisi tidak normal lainnya.2. Melepas atau mentrip peralatan yang berfungsi tidak normal untuk mencegah timbulnya kerusakan.3. Melepas atau mentrip peralatan yang terganggu secara cepat dengan tujuan mengurangi kerusakan yang lebih berat.4. Melokalisir kemungkinan dampak akibat gangguan dengan memisahkan peralatan yang terganggu dari sistem.
5. Melepas peralatan atau bagian yang terganggu secara cepat dengan maksud menjaga stabilitas sistem.
Sistem proteksi transformator pembangkit memiliki berbagai macam gangguan dan akibatnya.Macam-macam gangguan transformator pembangkit dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1. Gangguan Luar (External Fault)
Gangguan luar dimaksud adalah gangguan yang diakibatkan oleh, atau terjadi di luar daerah pengamanan transformator yang dapat mengakibatkan kerusakan pada transformator. Contoh :a. Beban lebih/over load.
Pembebanan lebih yang melampaui kapasitasnya menyebabkan pemanasan yang berlebihan akibat kenaikan suhu.Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan :- Memperpendek umur transformator/lifetime
- Merusak isolasi dan material belitan
b. Hubung singkat di sisi luar/external short circuit
Terjadinya hubung singkat phasa ke phasa atau phasa ke tanah di luar daerah pengaman transformator itu sendiri dapat merusak bagian- bagian transformer.
2. Gangguan Dalam (internal fault)
Gangguan dalam yang dimaksud adalah gangguan yang bersumber dari dalam trafo itu sendiri. Gangguan dalam transformator dapat diklasifikasikan sebagai berikut :a. Gangguan listrik / electrical fault
Gangguan ini tergolong gangguan berat yang dapat menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian transformator.Gangguan ini biasanya dapat terdeteksi langsung oleh relai-relai arus dan tegangan.
Gangguan tersebut antara lain :
- Gangguan hubung singkat phasa ke phasa atau phasa ke tanah pada terminal belitan tinggi atau rendah- Gangguan hubung singkat phasa ke phasa atau phasa ke tanah pada belitan tinggi atau rendah.- Hubung singkat diantara gulungan belitan tegangan tinggi atau rendah (interturn fault).- Hubung singkat pada belitan tertier atau hubung singkat diantara gulungan belitan tertierb. Gangguan awal
Gangguan ini sering diistilahkan incipient fault yaitu gangguan yang tergolong ringan dan berawal dari gangguan kecil namun kemudian secara perlahan-lahan berkembang menjadi gangguan besar/berat dan mengakibatkan kerusakan, apabila tidak segera terdeteksi.
Keadaan gangguan seperti ini tidak dapat terdeteksi oleh relai-relai arus dan tegangan. Gangguan tersebut antara lain :- Kendornya baut-baut / ring pada terminal konduktor
- Gangguan pada inti besi akibat kerusakan laminasi isolasi yang menimbulkan percikan bunga api di bawah minyak- Gangguan di sistem pendingin, seperti kerusakan pada pompa sirkulasi minyak, kipas pendingin dan bagian-bagian dari sistem pendingin lainnya yang dapat menyebabkan kenaikan suhu operasi yang tinggi sementara transformator masih beroperasi di bawah beban penuh- Adanya kemungkinan pengentalan minyak atau kebuntuan pada bagian-bagian tertentu, sehingga sirkulasi minyak menjadi terganggu yang dapat mengakibatkan pemanasan setempat atau lokal hot spot pada sebagian belitan.
n- Gangguan atau tidak berfu
gsinya bagian-bagian mekanik dari
tap
perubahan
pembebanan atau lo
iad tap changer akibat
amspemasangan yang kurang sempurna (loss contact, getaran, dsb)
yin- Kebocoran minyak dari bagian las-lasa
, perapat packing, dsb.
g- Gangguan pada
uterminal bushing akibat adanya
kkontaminasi,
keretakan, penuaan, binatan
g, dsb.
Relay proteksi transformator memiliki berbagai jenis yang bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing.Prinsip kerja dari relay pengamanpada mesin generator:
1. Relay Suhu
Prinsip kerja relay suhu dapat di jelaskan dengan gambar
Gambar 8.Diagram kerja relay suhu
a. Relay suhu minyak
Relay ini
mempunyai sensor temperatur yang di tempatkan pada
ruangan(pocket) berisi minyak yang terletak
di bagian atas tangki
transformator. Sensor tersebut dihubungkan ke instrumen
(thermometer dan kontak-kontak) melalui pipa kapiler. b. Relay suhu kumparanSensor suhu mendapat panas dari elemen pemanas yang dialiri arus dari transformator arus yang sebanding dengan arus beban transformator.Sensor tersebut dihubungkan ke instrumen (termometer dan kontak-kontak) melalui pipa kapiler berisi air raksa.Besaran panas yang diterima sensor suhu diubah menjadi gerakan mekanis untuk menggerakkan suatu poros yang mempunyai jarum petunjuk suhu dan beberapa kontak.Kontak-kontak ini bekerja bertahap sesuai kenaikan suhu. Tahap pertama akan menjalankan system pendingin, tahap kedua memberikan alarm dan tahap terakhir memberikan perintah trip ke PMT.2. Relay Beban Lebih
Relay ini disebut juga relay termis yang perinsipkerjanya dengan menggunakan elemen bimetal.Relai ini terdiri dari elemen pemanas yang dilalui arus dari transformator arus dan memanaskan bimetal.Suatu transformator bila mendapat sejumlah panas yang disebabkan oleh arus beban, suhunya akan naik secara eksponensial.3. Relay Bucholz
Relaybucholz pada transformator ditunjukkan pasa gambar. Selama transformator beroprasi normal, relay terisi penuh dengan minyak.Pelampung akan berada pada posisi awal. Bila terjadi gangguan kecil didalam tangki transformator, misalnya hubung singkat dalam kumparan, akan menimbulkan gas. Gas yang terbentuk akan berkumpul dalam relay pada saat perjalanan menuju tangki konservator, sehingga level minyak dalam relai turun dan akan mengerjakan kontak alarm (kontak pelampung atas)Bila level minyak transformator turun secara-
perlahan-lahan akibat
kebocoran, maka
pelampung
atas akan
memberikan sinyal alarm dan bila penurunan minyak ini terus berlanjut maka pelampung bawah akan memberikan sinyal trip. Bila terjadi busurapi yang besar, kerusakkan minyak akan terjadi dengan cepat dan timbul
surya tekanan pada
minyak yang bergerak
melalui pipa ke relay
bucholz. Pada kecepatan aliran tertentu pelampung bawah akan menutup kontak untuk sinyal trip.
Gambar 9.Gangguan Ringan Transformator
Gas mrngalir kebagian
atas relay
dan menekan kebawah.
Pengapung
bergerak ke bawah kontak air raksa terhubung memberikan sinyal alarm.
Gambar 10.Gangguan berat TransformatorSurya gas dan minyak menggerakkan pelampung ke bawah sehungga kontak air raksa terhubung memberikan sinyal trip.
Rancangan
mekanis (Bagian-bagian Transformator) yang
terdapat di
PLTA Sengguruhadalah sebagai berikut:
a. Inti Besi
Inti besi tersebut type kaki dengan bidang penampang yang hampir bulat dan dikontruksi berkelas tinggi (Grain Oriented)terbuat dari lapisan- lapisan baja canai dingin dengan isolasi khusus yang hambat pijar padakedua sisinya.Lapisan-lapisan canai tersebut potongannya bebas retakan,
dipijar dingin dan
ditumpuk
dengan
penyempitan saling
melingkupi.Gandarnya ditekan dengan pertolongan sambungan fiber glass yang dapat di setel dengan alat sekrup jepitan.Kaki-kaki lapisan inti besi dilas pada bagian akhirnya, dalam hal ini bidang penampangnya diperluas dengan tambahan fiber glass yang meliputinya.
Bila terjadi kerugian panas pada luas penampang inti, maka lebih baik pada gandar dan kaki-kakinya dilengkapi dengan saluran pendingin yang disusun searah.
b. Inti Pentanahan
Inti pentanahan dan semua baut, batang peragang dan bagian-bagian besi lainnya yang susunannya terpisah dari inti akan ditanahkan ke tutup transformator dengan penghantar (konduktor) tembaga berpilin (BC).
c. Kumparan
Kumparan-kumparan transformator sisusun secara konsentris dan lilitanya dibuat dengan berkelompok.Kumparan tersebut dengan konduktor pararel dapat dipindahkan.kumparan sangat tertutup pada inti karena diisolasi oleh pelat yang berbentuk silinder. Kumparan-kumparan itu masing-masing diisolasi terhadap yang lain,baik terhadap gandarnya, gelang besi siku atau ring penutup, maupun dinding taransformator.
Untuk meninggikan tegangan, kumparan tersebut dilengkapi dengan ring kapasitas.Ketebalan dari pada isolasi konduktor dirancang sesuai dengan nilai yang dikehendaki.
Guna memperoleh ketahanan mekanis dan ketahanan terhadap tekanan panas akibat hubung singakat, maka diperlukan pematrian (pengelasan) yang seksama dan ukuran saluran pendinginan yang cukup.Semua sambungan-sambungan konduktor didalam transformator dipateri keras (di las) secara sempurna dan terlindung dengan baik untuk menentang kekuatan tegangan.
Penjepitan kumparan dibentuk dengan 8 batang tekan, yang menekan tekanan gandar yang melawan (menetang) kumparan.Kumparan tersebut mendapat tekanan kembali dengan pertolongan elemen tekanan
hidrolis, yang menerobos (menyisip) diantara tekanan gandar bagian atas dengan kumparan.Setelah kumparan dipasang tetap oleh pengunci, maka elemen menekan dapat dilepas.
d. Tangki
Tangki transformator dibuat dari pelat baja tersebut dirancang 100% hampa udara.Menaikkan transformator dengan pertolongan dongkrak hidrolis yang mempunyai 4 landasan pengangkat yang disediakan untuk mengangkatnya dengan pesawat angkat yang mempunyai 4 baut pengangkat yang bersedia pada tangki transformator.Penarik genggam pengikat disediakan untuk memungkinkan menghela(menyeret) transformator kea rah mana saja.
e. Tutup
Tutup transformator adalah type datar dan dibuat rapat minyak pada tangki.Disediakan 4 baut pengangkat untuk menaikkan inti aktif (peliharalah tanda petunjuktranformator).
f. Konservator
Konservator tidak dirancang untuk hampa udara secara penuh.Bagian ruangan konservator dilengkapi dengan kantong pernafasan untuk menghindari pengisian oksigen kedalam minyak.Cara tersebut untuk mengamankan (melindungi) minyak, melawan oksidasi dan mencegah kelembaban.
Relay Bucholz dipasang di dalam pipa penyambung diantara tutup dan konservator. Diantara relay Bucholz dan konservator katup tutup, yang harus dibuka bila transformator diopersikan. Untuk melindungi minyak transformator dari pencemaran kotoran lumpur (endapan) minyak didalm tangki konservator, maka pipa minyak utama di perpanjang kira-
31
kira 100 mm disebelah dalam konservator.Pipa penghubung dari pada alat pernafasan (penghirup) udara berakhir didalm kantong karet.Lubang jalan masuk disediakan untuk memudahkan pembersihan bagian ruang konservator.
Konservator dengan kantong pernafasan
Keuntungan
Pengisapan oksigen kedalam minyak adalah tidak mungkin dan oleh karena itu secara sempurna melindungi terhadap oksidasi.Penyerapan kelembaban juga dapat dicegah dan inilah alasannya mengapa minyak yang bersifat dielektrik (bukan penghantar listrik) kemudian berturut-turut bahan isolasi yang dapat dihemat.
g. Sistem pendinginan
Panas yang merugikan disebarkan oleh baterai radiator yang terpasang pada tangki transformator dengan katup penutup. Masing- masing baterai radiator dapat dipasang atau dibongkar bila tangki terisi minyak.Katup tutup dapat diputar posisi tutup ataupun posisi buka dari sebelah luar dengan pertolongan poros kepala segi empat. Katup tersebut rapat minyak dan flensanya supaya diberi penutup tambahan bila radiator dilepas.
Bidang pendinginan radiator luasnya sesuai temperature minyak pada ONAN nominal, seperti disebabkan dalam fasal a tidak akan melebihi spesifikasi yang diijinkan. Baterai radiator telah diuji dengan tekanan lebih 2 bar. Bila beban transformator naik melebihi kemampuan ONAN nominal pada beban penuh, maka kipas menghembus udara yang terpasang dibawah baterai radiator menjadi terhubung atau bekerja (ONAN).
32
Setiap motot kipas angin dihubungkan kontaktor melalui pemutus rangkaian magnetic (magnetic circuit breaker) dan thermal trip.Cara pengontrolannya sesuai dengan posisi sakelar pemidah. Pada posisi 3 kipas angin tersebut beroperasi secara otomatis bila temperature kumparan yang dideteksi oleh thermometer mencapai nilai suhu yang telah diatur.Dengan menyetel sakelar pemindah pada posisi 1, kipas angin dapat dikerjakan secara manual. Pemutus otomatis dengan kontrol pada pemutus rangkaian motor kipas angin dan elemen pemanas, dilengkapi dengan relai kontak bantu yang member signal alam di ruang pengawas (Control Room).
Gambar 11. Diagram Proteksi Generator dan Transformator Utama
34
35C. Komponen Sistem Proteksi Listri
Sengguruh
Transformator Utama PLTA
1. Unit Differensial Relay RDF :
Gambar 12 . Unit Relay Diferensial
Dibuat
Tipe
Rating Arus
: GEC
: DTH32
: 5 A (50 Hz)
Operating Coil Setting: 15 % dari 5 a (fixed)
Seting bias
High Set Circuit
Operating Suplai Kontak Indikator Wadah
: dapatdisetel 15, 30 dan 45 %
: 10 x 5 A
: 110 V DC
: 2 N/O self reset contacs
: Hand reset mechanical, flag indicator
: 3D flush mounted drawout case
2. Transformer Overcurrent Relay OC
Gambar 13. Relay Arus Lebih 70 KV
Dibuat
Tipe
Rating Arus Burden Setingarus
Setingwaktu Suplai Kontak Indikator Wadah
: GEC
: CDG31
: 5 A (50 Hz)
: 3 VA nominal
: 50 200 % dari 5 A, dapat disetel dalam tujuh
Langkah berbeda
: 0 3 sec. pada 10 kali seting arus
: 110 V DC
: 2 N/O self reset contacs (self reinforced tripping)
: Hand reset mechanical, flag indicator per pole
: 3D horizontal flush mounted drawout case
faoormer Overccurrent Ground Relay OCG3. Main Trans u
mbar 14. Relay Pentanahhan Arus Lebih 70 Kl V
Dibuat
Tipe
Rating Arus Burden Setingarus
Setingwaktu Suplai Kontak Indikator Wadah
: GEC
: CDG11
: 5 A (50 Hz)
: 1 VA nominal
: 10 40 % dari 5 A, dapat disetel dalam tujuh
Langkah berbeda
: 0 3 sec. pada 10 kali seting arus
: 110 V DC
: 2 N/O self reset contacs (self reinforced tripping)
: Hand reset mechanical, flag indicator
: 1D horizontal flush mounted drawout case
4. Lock-Out Relay L
mbar 15. Uniit Relay Penguncin
OCDibuat
Tipe
Rating Tegangan
Kontak
Kontak cut-off Indikator Wadah
Ga: GEC: VAJ: 110Y12V DC: kombinasidari 14 N/O dan 4 N/O hand reset contacs: seketika
: Hand reset mechanical, flag indicator
: 1/2D flush mounted drawout case
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Praktik Industri merupakan kesempatan bagi para mahasiswa dalam mengembangkan kertampilan dibidang teknik. Dengan terselesaikannya laporan Praktik Industri ini, yang merupakan hasil kerja praktik yang telah dilaksanakan di PT. Pembangkitan Jawa Bali UP Brantas PLTA Sengguruh. Laporan ini disajikan dari hasil pengamatan dan analisis penulis dalam melaksanakan Praktik Industri. Kemudian penulis berharap semoga laporan yang telah disusun dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai bahan referensi maupun hal-hal lainya. Setelah melaksanakan Praktik Industri penulis menarik beberapa kesimpulan :1. PLTA Sengguruh memiliki 2 unit pembangkit dengan daya maksimal adalah 2 x 14,5 MW dimana unit pembangkitan di PLTA Sengguruh bekerja dengan system harian, sehingga proses produksi dilakukan tidak setiap saat melainkan pada saat ada suplai air.2. Sistem proteksi transformator utama bekerja dengan cara memutuskan Ciruit Breaker yang terdapat pada gardu induk dan menghentikan generator sehingga meminimalisir kerusakan peralatan. Sistem proteksi transformator utama menggunakan sistem relay konvensional yang terdapat di ruang control.
B. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Industri selama dua bulan
ini, maka penulis memiliki beberapa saran yang diharapkan dapat memajukan PLTA Sengguruh :1. Adanya kemajuan di bidang teknologi yang lebih handal di bidang system proteksi dapat dipakai di PLTA Sengguruh, sehingga ke handalan system akan semakin meningkat.2. Untuk mengatasi masalah banyaknya sampah, dapat dibuat system penyaringan bertahap jauh sebelum memasuki waduk, tidakhanya di dekat intake, sehingga resiko gangguan produksi karena sampah dapat diminimalisir.Semoga dengan pelaksanaan Praktik Industri ini dapat memberitambahan pengetahuan dan wawasan tentang luasnya aplikasi dari system tenaga listrik, tidak hanya dalam teori tentang system pembangkitan listrik, tetapi juga dipraktikkan secara langsung di lingkungan kerja yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus.1989. Materi Training Class PLTA Sengguruh. PLN PJB Sektor Brantas
PLTA Sengguruh.Sengguruh
Artono Arismunandar, DR. M.A.Sc DR. S Kuwahara. 2004. Buku Pegangan Teknik
Tenaga Listrik Jilid I. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Artono Arismunandar, DR. M.A.Sc, DR. Kuwahara. 2004. Buku Pegangan Teknik
Tenaga Listrik Jilid III. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. SS, Heru. 2010. From Good To Great. MalangZuhal. 1982. Dasar Teknik Tenaga Listrik. Bandung: ITB Nadichojali. 1992. Relay Proteksi Peralatan Pembangkit. Semarang
LAMPIRAN 1
Matriks Program KegiatanPraktik Industri
MATRIKS PROGRAM KEGIATAN PI DI INDUSTRI
Nama Industri/Perusahaan :PT.PEMBANGKIT JAWA-BALI UNIT PEMBANGKIT Nama Mahasiswa: Nuraini P BRANTAS PLTA SENGGURUHAlamat Industri/Perusahaan :Jl.Raya Sengguruh, Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen NIM :12506134021
Kabupaten Malang
No
Kegiatan yang dilaksanakan
Bulan Juli 2014Jumla h jamKete
rang an
AOBSERVASI1234567891
01
11
21
31
41
51
61
71
81
92
02
12
22
32
42
52
62
72
82
93
03
1
1. Penyerahan/Penerimaan
Mahasiswa PI oleh industry4
2. Penjelasan Umum oleh
Pimpinan Industri4
3. Perkenalan/Pengamatan dengan-
staff dan lokasi kegiatan4
42
industry
4. Pengamatan Alat-alat pembantu4
5. Kunjungan ke PLTA Sutami
saat AI
BKegiatan Praktik
1. Praktik di bagian B32222
a. Membersihkan Main
Strainer222222222222222
b. Membersihkan penyaring
Booster Pump2211211
c. Pengecekan Drain Pump221111212111
d.
2. Praktik di bagian B2
a. Mengeluarkan air dari
Compressor11111112112111
b. Mengganti Filter Sumptank1
c. Mengukur ketinggian oli
Sump Tank1
43
d.
3. Praktik di bagian B1
a. Menyusun Laporan
b. Membersihkan Blower11
c. Membersihkan Generator1112
d. Diskusi bersama karyawan111112221
e. Evaluasi pembelajaran1
f. Pengisian oli turbin bearing1
g. Pengisian N21
h. Pembersihan Panel Excitasi1
i. Pembersihan Panel Turbin
Governor1
j. Penggantian Oil Cooler1
k. Pembersihan Panel Cubicle
l. Pemasangan Fire
Extinguisher1
4. Praktik di bagian lantai 1
a. Pengisian air Accu baterai
44
b. Pengecekan oli genset1
c. Pemanasan genset1
d. Pengecekan minyak trafo1
e. Pelumasan Join Expansion
pada Penstock1
f. Halal Bihalal
5. Praktik di bagian lantai 2
a. Membaca buku di
perpustakaan1222
b.
c.
6. Praktik di bagian lantai 3/roof
top
a. Membersihkan Blower
b.
c.
d.
7. Praktik di bagian Intake Gate
45
a. Pemasangan Lampu1
b. Pembersihan Blower1
Jumlah Jam88888888888888888136
Keterangan :
: Libur Sabtu-Minggu
: Libur Hari Besar
No
Kegiatan yang dilaksanakan
Bulan Agustus 2014Jumla h jamKete
rang an
AOBSERVASI1234567891
01
11
21
31
41
51
61
71
81
92
02
12
22
32
42
52
62
72
82
93
03
1
1. Penyerahan/Penerimaan
Mahasiswa PI oleh industry
2. Penjelasan Umum oleh
Pimpinan Industri
3. Perkenalan/Pengamatan
dengan staff dan lokasi
46
kegiatan industri
4. Pengamatan Alat-alat
pembantu
5. Kunjungan ke PLTA Sutami
saat AI
BKegiatan Praktik
1. Praktik di bagian B3
a. Membersihkan Main
Strainer211211112222222
b. Membersihkan penyaring
Booster Pump211111112222222
c. Pengecekan Drain Pump211111221122
d.
2. Praktik di bagian B2
a. Mengeluarkan air dari
Compressor1111111
b. Mengganti Filter Sumptank1111
c. Mengukur ketinggian oli111111
47
Sump Tank
d.
3. Praktik di bagian B1
a. Menyusun Laporan111111111
b. Membersihkan Blower2
c. Membersihkan Generator1
d. Diskusi bersama karyawan2111
e. Evaluasi pembelajaran11
f. Pengisian oli turbin bearing
g. Pengisian N2
h. Pembersihan Panel Excitasi
i. Pembersihan Panel Turbin
Governor
j. Penggantian Oil Cooler1
k. Pembersihan Panel Cubicle11
l. Pemasangan Fire
Extinguisher
4. Praktik di bagian lantai 1
48
a. Pengisian air Accu baterai1
b. Pengecekan oli genset
c. Pemanasan genset
d. Pengecekan minyak trafo
e. Pelumasan Join Expansion
pada Penstock
f. Halal Bihalal8
5. Praktik di bagian lantai 2
a. Membaca buku di
perpustakaan1112111122
b. Perpisahan2
c.
6. Praktik di bagian lantai 3/roof
top
a. Membersihkan Blower1
b.
c.
d.
49
7. Praktik di bagian Intake Gate
a. Pemasangan Lampu b.Pembersihan BlowerJumlah Jam
Keterangan :
II : Libur Sabtu-Minggu
: Libur Hari Besar
Mengetahui
Pernbimbing lndustri
Jerry Rudolf Sirait
8 8 8 8 8 8 8 8 8
Dosen Pembimbing
~-----:-#---
Dr.Istanto Wahyu Djatmiko19590219 198603 1 001
50
8 8 8 8 8
8 8
29 Agustus 2014
Mahasiswa
Nuraini Priyaningsih
LAMPIRAN 2
Catatan Kegiatan Harian Praktik Industri
51
UNlVERSlTAS NEGERI YOGYAJK'ARTAFAKULTAS tEKNIK
CATATAN KEGiATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI
Hari
Tanggal
Minggu ke
. "::.e/asa - Jum 'at " "-f " " "- " " ' ,.. .. I o; "". 3 I " f .. I ~ ~ " 0 I I 0 0\. A ot
: {.-:.:1:/. iJ.Y.f.1~ ~t:l.('f(. .
;(i}'fl/111/IVNNINlliVllll/lX/X!Xl/Xll
FRMfrKF/64-0027 Februari 2009-----------------
Lama
P eIa ksanaan
. ' 3'2
j.am p. rakt1'k
--NO URAlAN KEGIATAN
---
--
KUANTlTAS IHASIL KETR.-l . f'e11~enq(Q'l cl.an per!Jefa.San L( mum n:1-A!:.f'$1'Uh.,
(:)bs.ervo fh' Jo~ l'a"' ~ baz} 1't:rn {C4
3 ~""3 0h s.~r-vcrt-," loa9ial'I - l=~1'ct.l'\ G4- T'r:J~'F 3Qu;t:::1/o- . ~ \ -
I'-
- --~- -'---f Pen:Jt.nd(a f\
rnctin ~~1ner '.2 Pembe~'ha" '!. /:a (11 e. r-l - 'totF j'aLdoh de"ja" e9
--t . Perr.bet-~'fia" l'Y\ ai r.:1oll\ r:
J.. ~(l.(/Y\.O~ fa.d.q Ji!>r'" )('f>qt/Q ()efl r:fec.. (c. 3 Dtrku,... Cl-!' d.en:J.a" tSJfet-aH!J r-S1's-+.. ef'Yl (c.erJq Jo~fl d.u 11(1
I. Pem Pt> r~ 't-o n rna)n stat'flea, f~m k>er~ '"-Cff\ f:te n e l"'o(-ld r-s P-e1na11asa" I fen3e~M'l1 rn3ece!ccq;. Le~ef .rnlt:rfP.-
'al
r:\...( 11 ll:
~I--
r
-- ---
2 B:iu'(
"'W' ----i-------~
3 jga.1'
Mengetahui
P lng lndustri,
~
( ."1erry \frC11t )'tQama terang52
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAFAKULTAS TEKNIK
CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTJK INDUSTRI
-----------------------
FRMITKF/64-0027 Februari 2009------------------Hari Tanggal Minggu ke
: .$i?nln.:: .. j~.~'.~.~ .: 1. -:.I.I. 't.':'.'.~ .
: l.@UlltVNNINJlJVllll/lX/XIXl/XllLama Pelaksanaan : _ :??.?.: jam praktik
NO URAIAN KEGIATAN
I t'e1Y1b~h01n rraln
: llH@IV NNINIVVllll/lX/XIXl/XI I
Lama Pelaksanaan
. ......................
+.1.o
1 am p ra kt'tk
-------- -NO URAIAN KEGIATAN -KUANTlTAS IHASIL KETR.,. MemJ:,e~'h 1:a" m:.,Jn .tf-rodner -;;;;,~-;_--
, ---'---
,, >2 MembeNt'h /co" hG3 fVlen3ec/rat'n _ C.al~~ Bal~JUe.n1 ~"h hu" aenero rkJr ar( OJJoler
,.s- /119>'1 her~h/CJ:U" .. - --MemberSih /c-a11 Mat'/'\ Skliner t111lt 1..2. /.lfern ber~h~" atcW me'C]efqf 'iJUm ffank.3. ~e rnber~th~I"\ &Qllercrtfer c,mtf ~ Bt;l'i~1 me '."3 u t:Ltr o(a" me m bP'O /,#=an brrA .r J, (enetai-. rU~ta.
~a"s. tvt.em b-er s/A (co" fi'r~f o~i ""'ofl"Q eili ~/ exd6~i ------ i---..------I !of2rn'1Pr.ah MCllt'I .atetlner- l.lh1't- :iJ,_ MeTC,dte/i Q(!!Jtnp~t.o r:3- MelY'l rsr'A~ I fr'(:~efe/ / tneneelqr Btirr,klh/c. ~'1- m_en9c!}011-\ft vcifv,_e facla tl">CIW~n qfr ~il'-c41 fDene/'Cl*9r tDr/ C(!)c!Jfer .
-~- mel'tEJE>cep b1.u-sA pq_clQ gel'tf'~ f..l1>h 1---- ..----I. M em 1::19,. s,n fc_on 111 at'n -~-f-c11 'rte r-2. . /vtense clra] CJbmf'rer0r - )._
tc-~ o.bs.erVCJt/' fef!Sf>Cf>(t::;_0tf"I Qlt,...._f--r"-qfo ~mbQn:}~~ Ba.I~engt)unr:AcotJ DOii !'- .3- me rn be rr/"I\ fx:m Ac ruat';'l OfercJkl"'
-- -~--. - --r"'- /Vie;, f)r)loe, rt/' h(cqfl blo"' ............... /.1:1! .rm.. ~ -~h-!1f..:l-ll]J.~ .
MengetahuiR Yang rnembuat,
Name te ng[ .JBU~ fl. SJJl~T)
Namca:ihasif;Wac Nutt.ttnl pr--~ani'flj~hJ54
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAlK'ARTA FAKULTASTEKNIK
CATATAN KEG!AT'AN HARIAN PRAKTIK INOUSTRI
Hari Tanggal Minggu ke
: ..~t~.r;.t'.1:..:-.. ~~.~~ .: .~l.: .. ~:t.. ;J:~!!: ~l9 .
: 1/H/lll.@lVNIN!lJVll ll/lX/X/Xl/XI I
FRMfrKF/84-0027 Februari 2009-----------------
Lama PeI a ksanaan
. ..371.
jam p. ra kt'1k
NO URAlAN KEGIATAN
---
KUANTITAS
IHASIL KETR.!-----+----~---------------I Membe~ihJ:on tnQ,/) !..tco'ner
M.en3edrq; aJl!Jl'nfl't?~e..-.
/Eitaro//1 /:J.fd de~n Ct!Jperqfor
I llll~n'lh@r"Sr"hlcan mci)n J.fo/ner
~ fvt'1ngedh;11 &J:Jmflt-PCt!Jf'
3 1'1ernbe~1;th~C1n f!:Plle.rorlf:Jr 1..in1"1
-- ~
.2
...... .
3
BcdJc...
..
olk..
1 Mernber-si'J..,J:::c,"' Blower Ac d.1. lntcr/ce.:;rCJt-edell'> tu fl) ah ol r 'r)q~~ /'lllemosq'?!] Lconft./ oil Jntq/=e (Jette3 Mem i:ers1'hfeqn. Mclin stainer1. M-en9ed.,,.a; Cb,.,,pr
top related