laporan panas netralisasi

Post on 04-Jun-2018

1.294 Views

Category:

Documents

58 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    1/16

    PERCOBAAN IV

    PANAS NETRALISASI

    I. TUJUANAdapun tujuan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Menentukan tetapan Kalorimeter2. Menentukan entalpi netralisasi antara KOH+HCl dan

    KOH+CH3COOH

    II. DASAR TEORITermokimia adalah cabang dari termodinamika karena tabung reaksi

    dan isinya membentuk sistem. Jadi, kita dapat mengukur energi yang

    dihasilkan oleh reaksi sebagai kalor yang dikenal sebagai q,bergantung

    pada kondisinya apakah dengan perubahan energi dalam atau perubahan

    entalpi (Atkins, 1999).

    Kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebut termodinamika.

    Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang kimia yang menangani

    hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan dalam

    reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan.Hukum pertama termodinamika

    menghubungkan perubahan energi dalam suatu proses termodinamika

    dengan jumlah kerja yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor yang

    dipindahkan ke system (Keenan, 1980).

    Sistem adalah bagian dari alam yang khusus diperhatikan atau

    dipelajari. Sistem tersebut kemudian diberi batas yang disebut batas sistem.

    Daerah di luar batas sistem disebut lingkungan keliling. Jadi batas sistem

    membatasi antara sistem dan lingkungan keliling. Ada interaksi antara

    sistem dan linkungan keliling, yaitu perpindahan massa serta perpindahan

    energi panas dan kerja. Ditinjau dari interaksi tersebut, sistem dibedakan

    sebagai berikut :

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    2/16

    1. Sistem tertutupDalam selang waktu tertentu tak ada

    perpindahan massa yang menerobos batas sistem, namun ada

    energi panas atau kerja yang menerobos batas sistem.

    2. Sistem terbuka.

    Dalam selang waktu yang ditentukan, ada perpindahan

    massa maupun energi yang menerobos batas sistem.

    3. Sistem terisolasi

    Dalam batas waktu yang ditentukan, tak ada perpindahan

    massa maupun energi panas atau kerja yang menerobos batas

    sistem (Maron & Lando, hal 270).

    Hukum kedua termodinamika yaitu membahas tentang reaksi spontan

    dan tidak spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang berlangsung tanpa

    pengaruh luar. Sedangkan reaksi tidak spontan tidak terjadi tanpa bantuan

    luar. Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi dari Kristal

    sempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal sempurna murni

    pada suhu nol mutlak menunjukan keteraturan tertinggi yang dimungkinkan

    dalam sistem termodinamika. Jika suhu ditingkatkan sedikit di atas 0 K,

    entropi meningkat. Entropi mutlak selalu mempunyai nilai positif (Keenan,

    1980).

    Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan maka zat (m), kalor jenis

    zat (c) dan perubahan suhu (T), yang dinyatakan dengan persamaan

    berikut:

    q = m.c.T

    Keterangan:

    q= jumlah kalor (Joule)

    m= massa zat (gram)

    T= perubahan suhu (takhir-tawal)

    C= kalor jenis

    Kalor adalah berbentuk energi yang menyebabkan suatu zat memiliki

    suhu. Jika zat menerima kalor, maka zat itu akan mengalami suhu hingga

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    3/16

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    4/16

    H adalah panas reaksi yang diukur pada tekanan konstan, dalam gelas

    piala atau labu ukur yang diisolasi. Karena proses diperinci dengan baik

    maka panas yang dilepaskan hanyalah fungsi-fungsi keadaan yaitu Qp = H

    atau Qv = E. Besaran ini dapat diukur oleh persamaan (Dogra dan Dogra,

    1990).

    Q = E atau H = T1T2 Ci (produk, kalorimeter)dT

    Dimana Ci dapat berupa Cv untuk pengukuranE dan Cp untukH.

    Dalam banyakpercobaan, Ci untuk kalorimeter dijaga tetap konstan

    Panas reaksi dapat dibedakan menjadi: (Bird, 1993).

    1. Panas pembentukanEntalpi pembentukan molar standar (Hf) suatu senyawa

    adalaha banyaknya panas yang diserap atau dilepaskan kerika 1 mol

    senyawa tersebut dibentuk unsur-unsurnya dalam keadaaan standar.

    2. Panas pembakaranPanas pembakaran suatu unsur atau senyawa adalah banyaknya

    panas yang dilepaskan ketika 1 mol unsur atau senyawa tersebut

    terbakar sempurna dalam oksigen.

    3. Panas netralisasiPanas netralisasi dapat didefinisikan sebagai jumlah panas yang

    dilepas ketika 1 mol air terbentuk akibat reaksi netralisasi asam oleh

    basa atau sebaliknya. Panas netralisasi terjadi dalam larutan asam kuat

    dan basa kuat dengan sedikit air ternyata berharga konstan. Hal ini

    disebabkan karena asam kuat dan basa kuat akan mudah terdissosiasi

    sempurna dalam bentuk ion di dalam larutan.

    4. Panas pelarutanJenis panas reaksi yang lain adala panas yang dilepas atau

    diserap ketika 1 mol senyawa dilarutkan dalam pelarut berlebih yaiyu

    sampai suatu keadaan dimana pada penambahan pelarut selanjutnya

    tidak ada panas yang diserap atau dilepaskan lagi. Panas pelaruta ada

    2 macam yaitu panas pelarutan integral dan panas pelarutan

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    5/16

    differensial. Besarnya panas pelarutan bergantung pada jumlah mol

    pelarut dan zat terlarut.

    5. Panas pengenceranPanas pengenceran adalah banyaknya panas yang dilepaskan atau

    diserap ketika suatu zat atau larutan diencerkan dalam batas konsentrasi

    tertentu.

    Alat yang paling penting untuk mengukur U adalah kalorimeter bom

    adiabatik. Perubahan keadaan yang dapat berupa reaksi kimia berawal dari

    dalam wadah beervolume tetap yang disebut bom. Bom tersebut direndam

    di bak air berpengaduk da keseluruhan alat itulah yang disebut kalorimeter

    dan di dalam bak luar dipantau dan diatur sampai nilainya sama. Hal ini

    dilakukan untuk memastikan tidak adanya kalor yang hilang sedikitpun dari

    kalorimeter ke lingkungannya yaitu bak air sehingga kalorimeter itu

    adiabatik (Atkins, 1999).

    Perubahan energi yang terjadi bersifat kekal, artinya tidak ada energy

    yang hilag selama reaksi berlangsung, melainkan berubah bentuk dari

    bentuk energi yang satuu ke bentuk energy yang lain. Adanya kekekalan

    energy ini ditunjukan oleh selisih penyerapan dan pelepasan energy, yang

    disebut sebagai energy internal. Sebagai gambaran, jika pada suatu system

    enrgai diberikan sejmlah energy dalam bentuk kalor (q), maka system akan

    melakukan kerja (W) sebesar W= p x DV. setelah melakukan kerja system

    masih menyimpan sejumlah enerhi yang disebut sebagai energy internal (U)

    (Moore, John T. 2003).

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    6/16

    III. ALAT DAN BAHAN

    Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai

    berikut:

    Alat

    1. Gelas kimia 25 ml2. Gelas ukur 10 ml3. Thermometer4. Kalorimeter5. Pipet tetes6. Botol semprot

    Bahan

    1. Larutan HCl 2M2. Larutan NaOH 2 M3. Larutan KOH 2 M4. Larutan CH3COOH 2 M5. Aquades6. Tissue

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    7/16

    IV. PROSEDUR KERJA

    Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai

    berikut:

    A. Penentuan tetapan kalorimeter1. Merangkai Kalorimeter sehingga tutupnya mudah dibuka dan ditutup2. Memasukkan larutan NaOH 2M 10 ml didalam gelas ukur dan

    menuangkannya pada gelas kimia 150 ml dan memasukkan larutan

    HCl 2M 10 ml didalam gelas ukur, mengukur suhu dari setiap larutan

    dengan thermometer sebelum mencampurkannya dalam kalorimeter.

    3. Memasukkan larutan NaOH 2M dan HCl 2M yang telah diukursuhunya dan mengamati suhu thermometer yang terpasang

    dikalorimeter, mencatat perubahan suhu yang terjadi sampai suhu

    konstan. Atau tidak ada lagi perubahan suhu hingga suhu mulai turun

    lagi.

    B. Penentuan entalpi netralisasi.1. Menyiapkan 10 ml larutan KOH 2M mengukur suhunya dan

    menyiapkan 10 ml larutan HCl 2M lalu mengukur suhunya setelah itu

    memasukkannya kedalam kalorimeter yang telah ada termometernya.

    2. Mencatat suhu yang terjadi sampai dalam keadaan konstan, danmelihat perubahan suhu yang ditimbulkan dari ketika sebelum dan

    sesudah dimasukkan kedalam kalorimeter.

    3. Membersihkan alat kalorimeter untuk perlakuan berikutnya.4. Melakukan perlakuan yang sama seperti perlakuan 1, dengan

    menggantikan larutannya yakni larutan KOH 2M sebanyak ml dan

    larutan CH3COOH 2M sebanyak ml,

    5. Mencatat dari setiap larutan dan mencampurkan kedua larutan kedalamkalorimeter lalu mencatat perubahan suhu yang terjadi.

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    8/16

    V. HASIL PENGAMATAN

    Adapun hasil pengamatan yang didapatkan adalah sebagai berikut :

    NO

    Larutan

    asam

    ( 2 M )

    Larutan

    basa

    ( 2 M )

    percobaan Suhu

    rataan

    (oC)

    Suhu

    akhir

    (oC)

    T

    (oC)T1

    (oC)

    T2

    (oC)

    1. HCl 2 M NaOH 33,5 32 32,75 42 9,25

    2. HCl 2 M KOH 33,5 34 33,75 39 5,25

    3. CH3COOH KOH 33 34 33,5 38 4,5

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    9/16

    VI. PERHITUNGAN

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    10/16

    VII. PEMBAHASANPertukaran energi kalor merupakan dasar teknik yang dikenal dengan

    nama kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran

    kalor. Kalorimetri adalah pengukuran kalor yang menggunakan alat

    kalorimeter. Kalorimetri adalah pengukuran kuantitas perubahan panas.

    Sebagai contoh, jika energi dari reaksi kimia eksotermal diserap air,

    perubahan suhu dalam air akan mengukur jumlah panas yang

    ditambahkan.Prinsip dari kalorimeter adalah memanfaatkan perubahan fase

    dari sifat fisik suatu zat untuk membandingkan kapasitas penerimaan kalor

    dari zat-zat yang berbeda (Keenan. 1980)..

    Pada percobaan ini menggunakan bahan diantarannya larutan HCl

    2M, NaOH 2 M, KOH 2 M dan CH3COOH 2 M. Larutan HCl 2 M

    merupakan larutan yang berifat asam kuat, dan NaOH merupakan larutan

    yang bersifat basa kuat. Penggunaan sampel basa kuat dan asam kuat ini

    karena Panas netralisasi terjadi akibata adanya reaksi netralisasi asam oleh

    basa atau sebaliknya ketika 1 mol air terbentuk. Hal ini disebabkan karena

    asam kuat dan basa kuat akan mudah terdissosiasi sempurna dalam bentuk

    ion di dalam larutan. Sedangkan larutan KOH 2 M dan CH3COOH 2 M

    adalah sebagai pembanding saja.

    Dengan menggunakan kalorimeter sehingga suhu suatu zat dan tidak

    terpengaruh oleh lingkungan, sifatnya dalam proses adalah secara adiabatic

    yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter.

    sama dengan kalor yang diberikan oleh zat yang dicari kalor jenisnya (Atkins, 19990).

    Terdapat beberapa fungsi perlakuan yaitu pengocokkan secara terus-

    menerus, bukan untuk menaikkan suhu zat dalam kalorimeter, melainkan

    agar penyebaran kalor dapat merata pada kalorimeter. Pengukuran suhu

    pada bahan yang digunakan sebelum mereaksikan atau melaksanakan

    perlakuan setelahnya berfungsi untuk mengetahui suhu awal, sehingga bisa

    menadi perbandingan pada keadaan suhu akhir. Perbedaan pada suhu ini

    dikarenakan jumlah panas yang dilepas ketika 1 mol air terbentuk akibat

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    11/16

    reaksi netralisasi asam oleh basa atau sebaliknya. Panas netralisasi terjadi

    dalam larutan asam kuat dan basa kuat dengan sedikit air ternyata berharga

    konstan. Hal ini disebabkan karena asam kuat dan basa kuat akan mudah

    terdissosiasi sempurna dalam bentuk ion di dalam larutan (Bird, 1993).

    Pada percobaan ini dilakukan pencampuran larutan asam dan basa

    melalui tiga perlakuan yaitu: campuran antara HCl dan NaOH, campuran

    antara HCl dan KOH, dan perlakuan yang ke-tiga yaitu pencampuran antara

    CH3COOH dan KOH. Perlakuan pertama adalah asam kuat dan basa kuat,

    perlakuan kedua adalah asam kuat dan basa kuat dan untuk perlakuan ke-

    tiga adalah asam lemah dan basa kuat.

    a. Penentuan Tetapan KalorimeterPada pelakuan pertama antara HCl dan NaOH didapatkan suhu

    awal ketika belum dicampurkan dalam Kalorimeter atau disebut suhu

    dalam keadaan dingin yaitu 32,75oC (rata-rata) ketika dimasukkan ke

    kalorimeter dan dipanaskan suhu menjadii 42oC dengan kenaikan

    suhu sebesar 9,25oC. Cp calorimeter yaitu 28,024 J/ k. Pada perlakuan

    kedua antara campuran HCl dan KOH, adapun hasil yang didapatkan

    yaitu suhu awal ketika belum dicampurkan dalam Kalorimeter atau

    disebut suhu dalam keadaan dingin yaitu 33,75oC ketika dimasukkan

    ke kalorimeter atau suhu dalam keadaan panas mengalami perubahan

    suhu yakni 39oC yakni mengalami kenaikan suhu sebesar 5,25oC.

    Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur

    jumlahkalor yang terlibat padareaksi kimia dalam sistemlarutan.

    Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan

    perubahansuhupada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per

    kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem

    larutan tersebut (Atkins, 1999).

    Hal ini disebabkan untuk menghindari terjadinya reaksi

    perubahan kalor campuran larutan yang memiliki suhu berbeda, pada

    percobaan ini kita menentukan entalpi yang terjadi dari hasil

    perubahan suhu yang terjadi dari pencampuran larutan tersebut yakni

    http://id.wikipedia.org/wiki/Panashttp://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Panas
  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    12/16

    Perubahan entalpi pada kalor penetralan didapat sebesar 28,024

    kj/mol. Tanda positif menunjukan bahwa terjadi reaksi endoterm yaitu

    penyerapan energi. Nilai 28,024 kj menunjukan bahwa kalor yang

    dibutuhkan untuk menetrlakan saru mol campuran HCl dengan KOH

    adalah sebesar 28,024 kJ (Bird, 1993).

    Pada perlakuan ke-tiga yaitu campuran antara larutan

    CH3COOH dan KOH yang mana larutan tersebut adalah larutan

    netralisasi yakni suatu asam lemah dan basa lemah suhu awal ketika

    belum dicampurkan dalam Kalorimeter atau disebut suhu dalam

    keadaan dingin yaitu 33.5oC ketika dimasukkan ke kalorimeter atau

    suhu dalam keadaan panas mengalami perubahan suhu 38oC dengan

    T 4.5oC.

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    13/16

    VII. KESIMPULAN

    Adapun kesimpulan yang didatan sesuai dengan tujuan percobaan ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Tetapan Kalorimeter untuk larutan HCl dan NaOH adalah 32,41 J/k2. Entalpi antara larutan HCl dan KOH adalah 21,816 kj/mol3. Entalpi antara larutan CH3COOH dan KOH adalah 27,28 kj/mol

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    14/16

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. (2013). http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika. diakses tanggal 1

    desember 2013-12-02

    Dogra SK .(2008).Kimia FIsik dan SoalSoal. UIPress : Jakarta

    Keenan. (1980).Kimia untuk Universitas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

    Petrucci, Ralph H. (1987). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2

    Edisi 4. Jakarta: Erlangga.

    PHYWE. 2009. Heat Capacity of Metals. Laboratory Experiments Physics,

    Manuals. PHYWE SYSTEME GMBH.

    P.W Atkins . (1999).Kimia Fisika. Erlangga : Jakarta

    Sukardjo. (2002).Kimia Fisika. Jakarta : Rineka cipta

    Syukri, S. (1999).Kimia Dasar 1. Bandung: ITB.

    Tim Dosen Kimia FISIKA I. 2013.Penuntun Pratikum Kimia Fisika I. Palu:

    Universitas Tadulako.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika.%20diakses%20tanggal%201http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika.%20diakses%20tanggal%201http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika.%20diakses%20tanggal%201
  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    15/16

    LEMBAR ASISTENSI

    NAMA : AFIF RANDIKA

    STAMBUK : A 25112 072

    KELAS : KIMIA B

    KELOMPOK : IV

    ASISTEN : HANIK MAKHLIATUS SAMAWIYAH

    NO HARI/ TANGGAL KOREKSI PARAF

  • 8/13/2019 Laporan PANAS NETRALISASI

    16/16

    6. PERHITUNGAN

    1. HCl + NaOH2

    nHCl = x 10 ml = 20 mmol

    2nNaOH = x 10 ml = 20 mmol

    mmol

    ml

    mmol

    ml

    2 HCl + NaOH NaCl + H O

    " 20 mmol 20 mmol - -

    b'Rx - 20 -20 20 mmol

    mula

    20 mmol -

    s - - 20 mmol 20 mmol

top related