laporan kinerja 2017 -...
Post on 28-Jun-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA 2017
DIREKTORAT DEPOSIT BAHAN PUSTAKA
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DIREKTORAT DEPOSIT BAHAN PUSTAKA
TAHUN ANGGARAN 2017
DIREKTORAT DEPOSIT BAHAN PUSTAKA
DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA DAN JASA INFORMASI
PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan YME, karena
berkat rahmat dan bimbinganNya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) untuk Direktorat Deposit Bahan Pustaka dapat
diselesaikan.
Laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja Direktorat
Deposit Bahan Pustaka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
guna mendukung tugas pokok dan fungsi Deputi Bidang Pengembangan
Bahan Pustaka, Perpustakaan Nasional. Laporan ini disusun berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor
5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan
MENPAN & RB No. 29 Tahun 2010, dan Rencana Strategis Perpustakaan
Nasional Perubahan Tahun 2015 –2019.
Dalam laporan ini disajikan pencapaian sasaran kinerja Direktorat
Deposit Bahan Pustaka tahun 2017 yang tertuang dalam dokumen
penetapan kinerja dengan fokus pada pencapaian tujuan/sasaran strategis.
Laporan ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan evaluasi
akuntabilitas kinerja Direktorat Deposit Bahan Pustaka, melengkapi bahan
evaluasi kinerja Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka Dan Jasa
Informasi, Perpustakaan Nasional. Selain itu, laporan ini juga diharapkan
bisa menjadi bahan evaluasi internal dalam rangka penyempurnaan dan
peningkatan kinerja Direktorat Deposit Bahan Pustaka.
Kegiatan di Direktorat Deposit Bahan Pustaka dilakukan oleh semua
jajaran sesuai dengan Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Perubahan
2015 – 2019. Beberapa kegiatan telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama
(Key Performance Indicator) sehingga evaluasi terhadap capaian kinerja
menjadi jelas, terukur dan akuntabel.
Apresiasi yang tinggi disampaikan kepada semua Pejabat Struktural
dan Fungsional Direktorat Deposit Bahan Pustaka serta staf lainnya yang
telah mendukung penyelesaian LAKIP. Semoga LAKIP ini berdampak pada
peningkatan kinerja Direktorat Deposit Bahan Pustaka, dan dapat
mendukung pencapaian visi dan misi Perpustakaan Nasional.
Kami menyadari bahwa LAKIP 2017 yang telah disusun masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami menerima saran dan kritik dari berbagai
pihak demi kesempurnaan.
Jakarta, Februari 2018
Direktur Deposit Bahan Pustaka,
Lucya Dhamayanti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 2
C. Aspek Strategis 3
D. Struktur Organisasi dan SDM Direktorat Deposit Bahan Pustaka 4
E. Sistematika Penyajian 5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 6
A. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 6
B. Sasaran StrategisDirektorat Deposit Bahan Pustaka 11
C. Perjanjian Kinerja 11
BAB III CAPAIAN KINERJA DAN AKUNTABILITAS KINERJA 15
TAHUN 2017 15
A. Pengukuran Capaian Kinerja 15
B. Realisasi Anggaran 26
BAB IV PENUTUP 27
LAMPIRAN 29
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis 11
Tabel 2. Capaian Serah Simpan KCKR Menjadi Koleksi Nasional
Tahun 2017 16
Tabel 3. Perbandingan Tingkat Capaian Peningkatan Serah Simpan
KCKR Tahun 2016 dan 2017 17
Tabel 4. Capaian Indikator Peningkatan Serah Simpan KCKR
Berdasarkan Renstra perubahan 18
Tabel 5. Data Penerimaan dan Penghimpunan KCKR Pelaksanaan
UU No. 4/1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan
Karya Rekam (KCKR) 19
Tabel 6. Capaian Tingkat Kepatuhan Penerbit Dan Perusahaan
Rekaman Melaksanakan UU KCKR 21
Tabel 7. Realisasi anggaran tahun 2017 26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Struktur Organisasi Direktorat Deposit Bahan Pustaka 4
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Tabel penghimpunan karya cetak dan karya rekam 29
Lampiran 2. Tabel koleksi per wilayah penerimaan KCKR 2017 30
Lampiran 3. Jumlah pengajuan ISBN berdasarkan judul 31
Lampiran 4. Foto-foto kegiatan Direktorat Deposit Bahan Pustaka
tahun 2017 32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Pasal 1
angka (5) menyatakan bahwa Perpustakaan Nasional adalah Lembaga
Pemerintah non-departemen (LPND), atau non-kementerian (LPNK) saat ini,
yang melaksanakan tugas pemerintah dalam bidang perpustakaan yang
berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan
deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring
perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara. Sebagai perpustakaan
deposit dan perpustakaan pelestarian, Perpustakaan Nasional mempunyai peran
yang amat penting dalam membangun peradaban Indonesia melalui karya cetak
dan/atau karya rekam yang dihasilkan anak bangsa melalui kegiatan pengelolaan
deposit terbitan nasional yaitu menghimpun, menyimpan, melestarikan dan
mendayagunakan koleksi nasional. Hal ini seperti yang diamanatkan Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya
Rekam.
Direktorat Deposit Bahan Pustaka adalah unit kerja di bawah Deputi Bidang
Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional,
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan serah simpan karya cetak dan
karya rekam, penyusunan Bibliografi Nasional (BNI), Katalog Induk Nasional
(KIN) serta literatur sekunder lainnya (berdasarkan Keputusan Kepala
Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja
Perpustakaan Nasional pasal 42.
Sejalan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Deposit Bahan
Pustaka sesuai dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 3
Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional, dan
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP), bahwa setiap instansi pemerintah sebagai unsur
2
penyelenggara negara wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas,
fungsi dan kebijakan serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya yang
dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
Oleh karena itu, Direktorat Deposit Bahan Pustaka wajib melaporkan
akuntabilitas kinerja tahun 2017.
Instrumen yang digunakan dalam pembuatan laporan ini adalah sistem
AKIP, yaitu sistem yang digunakan oleh instansi pemerintah dalam memenuhi
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
melaksanakan misi organisasi. Sistem AKIP terdiri dari komponen-komponen
yang merupakan satu kesatuan yaitu perencanaan strategis, perencanaan
kinerja, pengukuran dan evaluasi kinerja serta pelaporan kinerja.
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Direktorat Deposit Bahan Pustaka dibentuk melalui Peraturan Kepala
Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perpustakaan Nasional. Direktorat Deposit Bahan Pustaka adalah unit kerja di
bawah Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi
Perpustakaan Nasional, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan serah
simpan karya cetak dan karya rekam, penyusunan Bibliografi Nasional (BNI),
Katalog Induk Nasional (KIN) serta literatur sekunder lainnya (berdasarkan
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang
organisasi dan tata kerja Perpustakaan Nasional pasal 42) .
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 tersebut,
Direktorat Deposit Bahan Pustaka menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang deposit
bahan pustaka.
2. Pelaksanaan pengelolaan serah simpan karya cetak dan karya rekam
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pelaksanaan penyusunan BNI dan KIN serta literatur sekunder lainnya.
3
Dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Direktorat Deposit
Bahan Pustaka memiliki dua Subdirektorat, terdiri atas Subdirektorat Deposit dan
Subdirektorat Bibliografi.
C. Aspek Strategis
Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) adalah Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang
perpustakaan. Dalam mengemban tugas, Perpusnas memiliki fungsi sebagai
perpustakaan pembina semua jenis perpustakaan di Indonesia (perpustakaan
umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan
khusus), perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian,
perpustakaan pelestarian dan pusat jejaring perpustakaan di Indonesia.
Dalam upaya pencapaian terhadap visi Perpustakaan Nasional, maka misi
yang akan dicapai dalam kurun waktu 2015-2019 adalah menjadikan
Perpustakaan Nasional sebagai perpustakaan pembina, rujukan, deposit,
penelitian, pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan dalam mendukung
pembelajaran sepanjang hayat. Dalam mewujudkan visi Perpustakaan Nasional
RI, maka Direktorat Deposit Bahan Pustaka sebagai pengelola deposit terbitan
nasional mendukung pencapaian visi Perpustakaan Nasional melalui kegiatan
peningkatan pengawasan bibliografi nasional, peningkatan dan pengembangan
koleksi deposit nasional yang lengkap dan mutakhir, pengembangan dan
kemudahan akses temu kembali informasi melalui terbitan literatur sekunder dan
peningkatan kepuasan layanan dalam pengelolaan layanan ISBN.
4
D. Struktur Organisasi dan SDM Direktorat Deposit BahanPustaka
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Deposit Bahan Pustaka
Dalam pelaksanaan tugas, Direktorat Deposit Bahan Pustaka dibantu oleh
Kepala Subdirektorat Deposit dan Bibliografi serta Kelompok Jabatan Fungsional
Pustakawan, dengan komposisi sebagai berikut:
1. Kepala Direktorat 1 orang
2. Kasubdit Deposit 1 orang
3. Kasubdit Bibliografi 1 orang
4. Pustakawan 42 orang
5. Pengelola KCKR 14 orang
6. Pranata Komputer 1 orang
Jumlah 60 orang
5
E. Sistematika Penyajian
LAKIP Direktorat Deposit Bahan Pustaka disusun berdasarkan Inpres Nomor
7 Tahun 1999 tentang akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah untuk
memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan
LAKIP sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang
dituangkan dalam suatu Sistem AKIP.
Pada dasarnya LAKIP mengkomunikasikan pencapaian kinerja Direktorat
Deposit Bahan Pustaka selama tahun 2017. Capaian kinerja tahun 2017 tersebut
diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Deposit Bahan Pustaka.
Berdasarkan analisis atas Laporan Akuntabilitas Kinerja ini akan memungkinkan
Direktorat Deposit Bahan Pustaka untuk mengidentifikasi sejumlah potensi dan
masalah kinerja untuk perbaikan di masa datang.
Dengan berbagai rekomendasi dan argumentasi, sistematika penyajian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Deposit Bahan Pustaka adalah sebagai
berikut:
Bab I– Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas
pokok dan fungsi, aspek strategis, dan struktur organisasi Direktorat
Deposit Bahan Pustaka.
Bab II– Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara
ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan
dan anggaran Direktorat Deposit Bahan Pustaka tahun 2017.
Bab III–Pencapaian Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja,
menjelaskan pencapaian kinerja dikaitkan dengan pertanggungjawaban
kinerja terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2017.
Bab IV– Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 dan menyampaikan saran atau
rekomendasi bagi perbaikan kinerja Direktorat Deposit Bahan Pustaka di
masa yang akan datang.
6
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis Tahun 2015-2019
Rencana strategis Direktorat Deposit Bahan Pustaka tahun 2015-2019
merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-
tahapan yang terencana dan terprogram untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolok ukur kinerja Direktorat Deposit Bahan Pustaka akan
diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Perpustakaan Nasional RI yang
disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-
2019 sebagai pedoman dan pengendalian kinerja pelaksanaan program dan
kegiatan.
Dalam upaya pencapaian terhadap visi tersebut, maka misi Direktorat
Deposit Bahan Pustaka yang akan dicapai dalam kurun waktu 2015-2019 adalah
sebagai berikut:
1. Mengembangkan koleksi deposit nasional yang lengkap dan
mutakhir.
2. Mengembangkan pengelolaan karya cetak dan karya rekam sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Mengembangkan akses informasi melalui terbitan literatur sekunder.
4. Mengembangkan layanan ISBN baik langsung maupun secara online.
5. Meningkatkan pengawasan bibliografi nasional
1. Renstra Perpustakaan Nasional Tahun 2015-2019
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional
84 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Perpustakaan Nasional RI Tahun
2015-2019, bahwa dalam upaya mewujudkan Indonesia cerdas melalui
7
gemar membaca dengan memberdayakan perpustakaan dilakukan melalui
arah kebijakan dan strategi nasional pembangunan perpustakaan sebagai
berikut:
a. Meningkatkan budaya gemar membaca, melalui: (1)
penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai wahana
pembelajar sepanjang hayat dan sarana pendukung proses belajar
mengajar di sekolah dan perguruan tinggi; (2) penyelenggaraan dan
pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat;
dan (3) pembudayaan kegemaran membaca.
b. Meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, baik kapasitas dan
akses, maupun utilitas melalui: (1) peningkatan ketersediaan layanan
perpustakaan secara merata yang mendukung pengembangan science
park, techno park, dan pelaksanaan revolusi mental; dan (2)
peningkatan kualitas dan keberagaman koleksi perpustakaan
termasuk naskah kuno; (3)peningkatan kualitas layanan perpustakaan
sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi; dan (4)
pengembangan kompetensi dan profesionalitas pustakawan dan
tenaga teknis perpustakaan.
Sedangkan kebijakan dan strategi Perpustakaan Nasional, meliputi:
a. Peningkatan gemar membaca, dengan strategi: (1) Promosi gemar
membaca dengan memanfaatkan perpustakaan; (2) Membangun
sinergi antara perpustakaan dengan satuan pendidikan; (3)
Menggerakkan masyarakat untuk gemar membaca dalam
mewujudkan masyarakat yang kreatif dan inovatif berbasis
pengetahuan melalui lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan
masyarakat; dan (4) Meningkatkan pola partisipasi industri penerbitan
dan masyarakat dalam menciptakan komunitas baca.
b. Pengembangan koleksi Indonesiana yang lengkap dan mutakhir,
dengan strategi: (1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas koleksi
perpustakaan; (2) Meningkatkan pengelolaan koleksi naskah kuno; (3)
Meningkatkan pengelolaan karya cetak dan karya rekam yang
8
diterbitkan di Indonesia dan atau tentang Indonesia (Indonesiana);
dan (4) Memperkuat kerjasama dengan berbagai lembaga
pemerintah, swasta dan adat, berbagai komunitas, dan perorangan
(ahli) untuk membangun komunitas budaya lokal.
c. Peningkatan diversifikasi dan kualitas layanan perpustakaan berbasis
TIK, dengan strategi: (1) Memperkuat kapasitas kelembagaan
perpustakaan dalam pengembangan layanan secara demokratis dan
berkeadilan; (2) Meningkatkan pola interaksi perpustakaan, lembaga
pemerintah, swasta, perguruan tinggi, satuan pendidikan, masyarakat
ilmiah dalam pengembangan repository dan diversifikasi layanan; (3)
Meningkatkan akses bahan pustaka warisan dokumenter intelektual
bangsa;dan (4) Membangun partisipasi aktif lembaga penelitian dan
pengkajian, organisasi profesi, serta lembaga pendidikan melalui
pemberdayaan perpustakaan.
d. Pelestarian warisan dokumenter intelektual bangsa, dengan strategi:
(1) Memperkuat preservasi dan konservasi bahan pustaka warisan
dokumenter intelektual bangsa; dan (2) Memperkuat preservasi
warisan dokumenter dan budaya dalam format digital.
e. Peningkatan kualitas dan kapasitas perpustakaan sebagai pusat
sumber belajar, dengan strategi: (1) Memperkuat infrastruktur
teknologi informasi dan komunikasi untukmendukung layanan
perpustakaan; (2) Meningkatkan kerjasama dan jejaring antar
perpustakaan baik nasional maupun internasional; dan (3)
Membangun resource sharing antarperpustakaan di Indonesia.
f. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia, dengan strategi:
(1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan dan pelatihan
teknis dan fungsional pustakawan; (2) Meningkatkan kualitas dan
kuantitas sertifikasi kompetensi pustakawan; dan (3) Meningkatkan
fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan, dan pelatihan
kepustakawanan.
9
2. Renstra Direktorat Deposit Bahan Pustaka Tahun 2015-2019
Mengacu Visi dan Misi Perpustakaan Nasional, tujuan, sasaran,
kebijakan, program, dan sesuai tugas dan fungsi Direktorat Deposit Bahan
Pustaka, serta mencermati kondisi umum, potensi, dan permasalahan yang
berkembang, maka rumusan visi Direktorat Deposit Bahan Pustaka tahun
2015 -2019 adalah:
Terwujudnya Koleksi Deposit Nasional Yang Lengkap
dan Terkelola Sebagai Hasil Budaya Bangsa
Dengan visi tersebut diharapkan Direktorat Deposit Bahan Pustaka
menjadi unit kerja yang dapat mendukung dan memberikan kontribusi
dalam pencapaian visi dan misi Perpustakaan Nasional RI dalam
mewujudkan penyediaan koleksi dan pelestarian khasanah budaya bangsa
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam upaya
pencapaian terhadap visi tersebut, maka misi yang akan dicapai dalam
kurun waktu 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan penghimpunan koleksi serah simpan karya cetak
dan karya rekam yang lengkap dan mutakhir;
2. Mengembangkan pengelolaan koleksi serah simpan karya cetak dan
karya rekam sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
3. Melaksanakan pengawasan bibliografi nasional
4. Mengembangkan pemanfaatan informasi melalui terbitan literatur
sekunder;
5. Mengembangkan layanan ISBN dan ISMN baik langsung maupun
secara online.
Tujuan yang ingin dicapai dalam periode 2015-2019 adalah
Terwujudnya koleksi karya cetak dan karya rekam yang lengkap dan
terkelola, melaksanakan pengawasan bibliografi yang terintegrasi serta
mewujudkan layanan publik prima melalui layanan ISBN/ISMN, dalam
10
rangka mewujudkan dan mendukung visi dan misi Perpustakaan
Nasional RI. Adapun penjelasan tujuannya sebagai berikut:
a. Terwujudnya koleksi deposit yang lengkap dan mutakhir.
Dalam mewujudkan tujuan ini upaya yang dilakukan adalah
mendorong penguatan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1990 dengan melakukan revisi Undang-undang disesuaikan
dengan perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini melalui
kerjasama dan koordinasi dengan para wajib serah simpan;
b. Terkelolanya koleksi deposit menjadi koleksi nasional
Optimalisasi pengelolaan serah simpan karya cetak dan karya rekam
menjadi koleksi nasional dalam menjalankan fungsinya sebagai
perpustakaan pelestari khasanah budaya bangsa yang dapat
didayagunakan oleh masyarakat;
c. Melaksanakan pengawasan bibliografi nasional
Upaya yang dilakukan dalam pengembangan dan pencatatan bagi
semua koleksi nasional adalah dengan mengembangkan suatu
aplikasi atau sistem informasi pengawasan bibliografi yang mampu
menangani berbagai jenis data bibliografi dan mampu beradaptasi
dengan berbagai platform system di dunia sebagai alat komunikasi
standar dan pertukaran informasi data bibliografi nasional dan
internasional.
d. Mewujudkan layanan prima melalui layanan ISBN/ISMN
Program layanan prima Direktorat Deposit, salah satu upayanya
adalah meluncurkan program ISBN Online dalam melayani
kebutuhan penerbit dan mengikuti aturan sistem manajemen mutu
terhadap layanan publik berdasarkan sistem manajemen mutu ISO
9001:2015
e. Meningkatkan data literatur sekunder yang diterbitkan
Literatur sekunder merupakan bentuk informasi yang berfungsi
sebagai petunjuk, ringkasan, evaluasi, maupun kritik terhadap
literatur primer dan dapat memberikan arahan informasi yang telah
11
terseleksi serta merangkum pengertian terkait dalam susunan yang
sistematis sehingga pemustaka dapat memanfaatkan literatur ini
sebagai sarana untuk memudahkan dan mempercepat penemuan
informasi.
B. Sasaran Strategis Direktorat Deposit Bahan Pustaka
Adapun sasaran strategis Direktorat Deposit Bahan Pustaka sebanyak 1
(satu) Sasaran Strategis dengan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU), sebagai
berikut:
Tabel 1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Terwujudnya Pengawasan
Bibliografi Nasional
1 Persentase pengawasan bibliografi
Nasional
2 Persentase peningkatan penerimaan
KCKR
C. Perjanjian Kinerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, bahwa setiap Kementerian/Lembaga berkewajiban menyusun dan
menetapkan Perjanjian Kinerja. Untuk itu, maka Direktur Deposit Bahan Pustaka
Perpustakaan Nasional pada bulan Januari 2017 telah menandatangani Perjanjian
Kinerja dengan Kepala Perpustakaan Nasional berdasarkan pada DIPA/POK tahun
anggaran 2017.
Dalam mengukur sasaran strategis, sasaran program dan sasaran
kegiatan, ditentukan indikator pencapaian dan target capaian atau yang
dikenal dengan target kinerja. Spesifiknya, target Direkotrat Deposit Bahan
12
Pustaka merupakan hasil dan satuan hasil yang direncanakan akan dicapai
Direkotrat Deposit Bahan Pustaka dari setiap indikator kinerjanya
1. Target Kinerja Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang
diukur secara berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2019. Sasaran
kinerja dihitung secara kumulatif selama lima tahun dan berakhir pada
tahun 2019. Target kinerja digunakan sebagai alat untuk melakukan
monitoring capaian Direktorat Deposit Bahan Pustaka dalam menjalankan
strategi dan mencapai tujuan strategisnya, ditetapkan target pada masing-
masing indikator kinerja. Target capaian yang diharapkan pada akhir masa
pelaksanaan Renstra adalah sebagai berikut:
a. Perspektif Stakeholder(Stakeholder Perspective)
Sasaran
Strategis
IKU Satuan
Target
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya
pengawasan
bibliografi
nasional
1. Persentase
peningkatan
penerimaan KCKR
Persen 10 20 40 60 80
2. Persentase
pengawasan
Bibliografi
Indonesia
Persen 100 100 100 100 100
b. Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective)
Output Program IKU Satuan
Target
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Terselenggaranya Pengelolaan Deposit Terbitan Nasional
1. Meningkatnya
koleksi KCKR
yang terkelola
Persen 10 20 40 60 80
2. Meningkatnya
data literatur
Persen 10 10 10 10 10
13
sekunder yang
diterbitkan
c. Perspektif Bisnis Proses Internal (Internal Process Perspective)
Output
Program
IKU Satua
n
Target
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Terhimpun dan Terkelolanya Koleksi KCKR
Jumlah Koleksi KCKR yang terhimpun
Jml 50.42
4
62.68
5
88.00
0
141.00
0
350.00
0
Terlaksananya Kegiatan Penyusunan Literatur Sekunder yang Diterbitkan
Jumlah kegiatan penyusunan literatur sekunder yang diterbitkan
Keg
15
16
17
17
25
Setiap sasaran dan indikator kinerja program pada masing-masing program
akan dijabarkan dalam bentuk kegiatan sebagai dasar pemenuhan prinsip
akuntabilitas Direktorat Deposit Bahan Pustaka dalam menyesuaikan kebutuhan
anggarannya. Setiap kegiatan dimaksud juga memiliki indikator kinerja kegiatan
dan target kinerja yang akan dicapai, sebagaimana terlihat pada Lampiran.
2. Kerangka Pendanaan
Dalam memenuhi target kinerja Direktorat Deposit Bahan Pustaka
Perpustakaan Nasional RI memanfaatkan sebesar-besarnya alokasi
anggaran yang bersumber dari APBN. Adapun Kerangka Pendanaan
Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI Tahun 2015-
2019, sebagai berikut:
14
Alokasi Anggaran Program dan Kegiatan
Direktorat Deposit Tahun 2015 – 2019
Program/
Kegiatan
Alokasi Anggaran (ribuan rupiah)
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Koleksi KCKR
yang Terhimpun 2.992.161 1.605.211 2.234.655
6.442.484 10.969.300
Jumlah kegiatan
penyusunan literatur
sekunder yang
diterbitkan
1.687.710 2.824.573 1.575.743
2.091.916 3.110.800
Total 6.475.542 2.995.332 4.199.274 8.534.400 14.080.100
15
BAB III
CAPAIAN KINERJA DAN AKUNTABILITAS KINERJA
TAHUN 2017
A. Pengukuran Capaian Kinerja
1. Capaian Kinerja Tahun 2017
Pengukuran tingkat capaian kinerja Direktorat Deposit Bahan
Pustaka tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target
pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja Direktorat Deposit tahun 2017 dengan realisasinya.
Meningkatnya serah simpan KCKR menjadi koleksi nasional
merupakan salah satu indikator keberhasilan atau kegagalan bagi
pelestarian khazanah budaya bangsa. Pengelolaan koleksi deposit
berkontribusi dalam menjaga kumpulan kekayaan akal-budi,
pengetahuan, dan budaya bangsa untuk tetap hidup dan bermanfaat bagi
masyarakat masa kini dan masa yang akan datang. Sesuai dengan target
rencana strategis 2015-2019 perubahan, pada tahun 2017 penghimpunan
serah simpan KCKR ditargetkan mencapai 40% atau sebesar 88.000
eksemplar (eks).
Indikator peningkatan serah simpan KCKR menjadi koleksi nasional
telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan pada rencana
strategis 2015-2019 perubahan. Pada tahun 2017 target yang ditetapkan
sebesar 88.000 eks atau penambahan 40% dari tahun sebelumnya
berhasil terrealisasi sebesar 127.606 eks. dengan persentase capaian
sebesar 145%. Sementara untuk capaian indikator serah simpan KCKR
menjadi koleksi nasional pada tahun 2017 dapat disajikan dalam Tabel
berikut.
16
Tabel 2. Capaian Serah Simpan KCKR Menjadi Koleksi Nasional Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2017
Target Realisasi Capaian (%)
Terwujudnya Perpustakaan Sebagai Pelestari Khazanah Budaya Bangsa
Persentase Peningkatan Serah Simpan KCKR Menjadi Koleksi Nasional
88.000 eks
127.606 eks
145%
Berdasarkan target IKU yang ditetapkan dalam Renstra 2015-2019
perubahan target tahun 2017 ditetapkan sebesar 40% atau 88.000
eksemplar dan realisasi sebesar 145% atau 127.606 eksemplar.
Meningkatnya capaian IKU ini karena adanya inovasi dan terobosan
formulasi kegiatan dalam meningkatkan kepatuhan para wajib serah
terhadap penyerahan hasil karya cetak dan karya rekam.
Penerapan Peraturan Kepala (Perka) Perpustakaan Nasional No. 7
Tahun 2016 tentang pemberian nomor ISBN merupakan salah satu
formulasi kegiatan yang sangat efektif terhadap hasil KCKR yang
didapatkan. Hal ini dikarenakan pada Perka tersebut memuat pasal yang
mengatur mengenai pemblokiran ISBN bagi penerbit yang tidak
melaksanakan kewajiban serah-simpan KCKR. Kegiatan lainnya dalam
mencapai target indikator kinerja yang ditetapkan adalah dengan
melakukan focus group discussion dengan para wajib serah dan
pendekatan terhadap asosiasi para wajib serah maupun
Kementerian/Lembaga dalam melakukan penyuluhan atau sosialisasi
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang pentingnya pelaksanaan
fungsi pelestarian yang dapat dilakukan oleh para wajib serah.
Berikut tingkat ketercapaian indikator kinerja yang digunakan untuk
mengukur perbandingan peningkatan serah simpan KCKR pada tahun
2016 dan 2017 disajikan dalam Tabel berikut.
17
Tabel 3. Perbandingan Tingkat Capaian Peningkatan Serah Simpan KCKR Tahun
2016 dan 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi
2016 2017 naik/turun(%)
Terwujudnya Perpustakaan Sebagai Pelestari Khazanah Budaya Bangsa
Persentase Peningkatan Serah Simpan KCKR Menjadi Koleksi Nasional
62.685eks
127.606 Eks
104 % (naik)
Berdasarkan perbandingan realisasi capaian IKU tahun 2016 sebesar
62.685 eks. dan realisasi capaian tahun 2017 sebesar 127.606 eks,
diperoleh kesimpulan bahwa indikator kinerja mengalami kenaikan
signifikan menjadi 104%. Tingkat capaian Direktorat Deposit Bahan Pustaka
pada tahun 2017 terhadap penghimpunan serah simpan KCKR masih
banyak didominasi oleh hasil penghimpunan dalam bentuk karya cetak
sebesar 125.851 eks, dan karya elektronik 800 file.
Perkembangan capaian kinerja di lingkungan Direktorat Deposit
Bahan Pustaka secara statistik menunjukkan bahwa hasil penghimpunan
KCKR mengalami kemajuan. Namun, apabila mengacu skala nasional
berdasarkan landasan hukum yang harus memperhatikan seluruh
penerbitan di Indonesia dan terbitan tentang Indonesia yang terbit di luar
negeri, maka capaian tersebut belum menunjukkan hasil yang optimal.
Sehubungan dengan hal tersebut, optimalisasi capaian kinerja masih
memerlukan lebih banyak kebijakan yang mengatur penghimpunan,
pengelolaan dan pendayagunaan KCKR, antara lain revisi Undang-Undang
RI Nomor 4 Tahun 1990 pada beberapa pasal yang sudah tidak sesuai
dengan kondisi pada saat ini. Misalnya perkembangan karya cetak dan
karya rekam elektronik yang belum terakomodir dalam Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1990 juga dukungan sarana prasarana di lingkungan
Direktorat Deposit Bahan Pustaka dalam menghimpun KCKR berbasis
elektronik (e-deposit). Berikut capaian kinerja yang telah dan akan dicapai
18
oleh Direktorat Deposit Bahan Pustaka sesuai rencana strategis 2015-2019
yang baru dapat disajikan dalam Tabel berikut.
Tabel 4. Capaian Indikator Peningkatan Serah Simpan KCKR Berdasarkan
Renstra 2015-2019 Perubahan
Sasaran
Strategis Indikator
Kinerja
Capaian Capaian
Terhadap
Total
Renstra
(%)
Target
Akhir
Tahun
Renstra
Sisa
Capaian
s.d.
2019
(%)
2015 2016 2017
Terwujudnya
Perpustakaan
Sebagai
Pelestari
Khazanah
Budaya
Bangsa
Persentase
Peningkatan
Serah
Simpan
KCKR
Menjadi
Koleksi
Nasional
45.161
eks
62.685
eks
127.606
eks
34%
692.109
eks
66%
Analisis deskripsi terhadap pencapaian kinerja Direktorat Deposit Bahan
Pustaka jika menggunakan target pada rencana strategis baru, maka terlihat
bahwa pencapaian kinerja dari tahun 2015 sampai dengan 2017 baru mencapai
sebesar 34% terhadap pencapaian keseluruhan sampai dengan tahun 2019.
Adapun sisa capaian yang harus diwujudkan dalam meningkatkan penghimpunan
serah-simpan KCKR sampai dengan tahun 2019 sebesar 66%.
Dengan berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan serah-simpan
KCKR maka terus ditumbuhkembangkan solusi dan strategi pengembangan dan
pemecahan masalah, agar implementasi Undang-Undang serah simpan KCKR
dapat berjalan dengan baik.
Capaian ini didukung dari berbagai inisiatif strategis berupa kegiatan atau
aktivitas berupa kegiatan diskusi (FGD) dengan para wajib serah, optimalisasi tim
koordinasi dalam pemantauan pelaksanaan serah simpan KCKR, menjadikan di
19
setiap perpustakaan Kementerian/Lembaga sebagai penggerak atau
perpanjangan tangan dalam kerjasama penghimpunan koleksi deposit dan
meningkatkan pemberian apresiasi berupa penghargaan kepada pengusaha
rekaman dan penerbit atas kepatuhan dan sosialisasi Undang-undang Nomor 4
Tahun 1990 secara masif sehingga kepatuhan pengusaha rekaman dan penerbit
semakin tinggi.
Tingkat capaian Direktorat Deposit Bahan Pustaka pada tahun 2017 dalam
Pengelolaan deposit terbitan nasional jika dibandingkan dengan capaian pada
tahun 2016 dapat disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5.Data Penerimaan dan Penghimpunan KCKR Pelaksanaan UU No. 4/1990
tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR)
Koleksi 1990-2015 2016 2017
Jdl Eks Jdl Eks Jdl Eks Karya Cetak 206.358 850.698 24.217 61.425 67.133 125.851 Karya Rekam 20.902 25.908 98 135 1.079 1.187 Pbb/Tir 25.930 54.396 990 1.125 430 568
Total 227.885 905.697 25.305 62.685 68.642 127.606
Berdasarkan pengembangan integrasi sistem koleksi deposit terlihat
bahwa capaian kinerja pada pengelolaan layanan ISBN/ISMN sangat memiliki arti
penting dalam mendukung terwujudnya koleksi deposit nasional yang lengkap
khususnya karya cetak.
Pendokumentasian hasil KCKR dapat diwujudkan melalui penyusunan
Bibliografi Nasional Indonesia dan literatur sekunder lainnya. Penyusunan
Bibliografi Nasional Indonesia dimaksudkan agar pemustaka dapat dengan
mudah memperoleh informasi atau sebagai alat temu kembali informasi
(information retrieval) yang dibutuhkan melalui Bibliografi Nasional di Indonesia.
Selain pembelian buku digital, data koleksi hasil penghimpunan serah-simpan
KCKR juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya kesadaran para wajib serah dalam menyerahkan hasil terbitannya
sesuai dengan yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990.
20
2. Capaian Tingkat Kepatuhan Penerbit dan Perusahaan Rekaman
Melaksanakan UU No.4 Tahun 1990 Tentang Serah-Simpan KCKR
Tingkat kepatuhan adalah tingkat penyerahan hasil KCKR sebagai
bentuk pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah
Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam oleh para wajib serah. Kesesuaian
Jumlah antara Karya Cetak dan Karya Rekam yang terbit di Indonesia,
mengenai Indonesia danoleh orang Indonesia dengan yang tersimpan dan
terkelola di Perpustakaan Nasional. Ruang lingkup tingkat kepatuhan
penerbit dan pengusaha rekaman dalam melaksanakan UU No.4 Tahun
1990 merupakan jumlah penerbit dan perusahaan rekaman (wajib serah)
yang ada di Indonesia berbanding terhadap wajib serah yang telah
menyerahkan hasil karya cetak karya rekamnya kepada Perpustakaan
Nasional sebagai amanat Undang-Undang.
24217
61425
67133
127851
98
135
1079
1187
990
1125
430
568
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000
Judul
Eks
Judul
Eks
2016
2017
2016 2017Judul Eks Judul Eks
PBB/TIR 990 1125 430 568
Karya Rekam 98 135 1079 1187
Karya Cetak 24217 61425 67133 125851
HASIL PENGHIMPUNAN KCKR
PBB/TIR Karya Rekam Karya Cetak
21
Tabel 6. Capaian Tingkat Kepatuhan Penerbit Dan Perusahaan Rekaman
Melaksanakan UU KCKR
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
2017
Target Realisasi Capaian (%)
Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan
Persentase tingkat kepatuhan penerbit dan perusahaan rekaman melaksanakan UU No.4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan KCKR
8.227 penerbit
4.520 Penerbit 54,94
Berdasarkan target IKU yang ditetapkan dalam Renstra 2015-2019
perubahan sebesar 8.227 penerbit, pada tahun 2017 hanya terealisasi
sebesar 54,94% atau 4.520 penerbit yang patuh terhadap Wajib Serah
Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam sehingga diperoleh nilai capaian
54,94%.
Secara persentase total penerbit yang mengajukan ISBN pada
tahun 2016 berbanding total jumlah penerbit yang menyerahkan hasil
terbitannya pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 12,01%
dibandingkan tahun 2016, tetapi secara jumlah penerbit yang patuh
terhadap wajib serah simpan karya cetak karya rekam mengalami
peningkatan sebesar 1.119 penerbit, dan dapat disimpulkan bahwa tingkat
kepatuhan penerbit dalam melaksanakan UU No.4 tahun 1990 belum
tercapai secara maksimal.
Di samping pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990,
Perpustakaan Nasional memberikan layanan Internasional Standar Book
Number (ISBN) dan Internasional Standar Music Number (ISMN).
Peningkatan pemanfaatan layanan ISBN oleh penerbit dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini menunjukkan tumbuh
22
suburnya penerbitan di Indonesia dan menjadi potensi yang besar bagi
bertambahnya koleksi nasional melalui UU No.4 tahun 1990. Pada tahun
2016, penerbit telah mendaftarkan bukunya pada pelayanan ISBN sebanyak
57.085 judul dan pada tahun 2017 sebanyak 69.985 judul. Jadi terjadi
peningkatan pertambahan judul yang didaftarkan oleh penerbit sebanyak
12.900 judul.
23
Jika dilihat data perbandingan antara data ISBN yang dikeluarkan
dengan data penghimpunan koleksi karya cetak berdasarkan judul
seharusnya berbanding lurus, tetapi pada kenyataannya tidak demikian,
pada data tersebut terlihat masih banyak penerbit yang belum
menyerahkan hasil koleksinya ke Perpustakaan Nasional sebagai amanat
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990.
Permasalahan yang dihadapi dalam melakukan penghimpunan
adalah belum optimalnya pemahaman masyarakat terhadap Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1990 dan pentingnya penyimpanan terbitannya
menjadi bagian dari koleksi nasional serta pengawasan dan pengelolaan
hasil penghimpunan karya cetak dan karya rekam belum cukup maksimal
sehingga perlu adanya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia, sarana prasarana yang ditunjang dengan kebijakan yang kuat di
lingkungan Direktorat Deposit Bahan Pustaka.
Capain layanan ISBN/KDT pada tahun 2017 dalam meningkatkan
kualitas pelayanan publik adalah menerapkan standar sistem manajemen
24
mutu ISO 9001:2015 yang merupakan upaya terus menerus,
berkelanjutan dan dilaksanakan oleh semua sumber daya yang terlibat
dalam pengelolaan sistem manajemen mutu layanan ISBN/KDT.
Standar Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 merupakan
konsensus internasional yang berkenaan dengan praktek manajemen
yang baik (good management practices) dengan tujuan untuk memastikan
suatu organisasi dari waktu ke waktu senantiasa dapat menyampaikan
produk atau jasa sesuai dengan persyaratan pelanggannya (pelayanan
prima).
Selain itu ISO 9001 juga menyediakan kerangka kerja yang
sistematis sehingga bukan saja bermanfaat untuk peningkatan pelayanan,
tetapi Layanan ISBN juga mengintegrasikan program-program dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan peraturan
perundangan lainnya, sehingga dengan penerapan standar pelayanan
publik berbasis ISO 9001 yang dikembangkan layanan ISBN secara
otomatis mensukseskan program dari Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan memenuhi peraturan perundangan lainnya.
3. Capaian Kinerja Bibliografi Nasional Indonesia (BNI)
Penyusunan dan Penerbitan naskah Bibliografi Nasional Indonesia
(BNI) dilaksanakan dalam rangka pengawasan bibliografi (Bibliographic
Control) yaitu pengawasan dan pemeliharaan suatu sistem pencatatan
atau penomoran dari semua bentuk bahan cetak baik yang diterbitkan
maupun yang tidak diterbitkan. Penerbitan Bibliografi Nasional Indonesia
berisi tentang informasi terbitan di Indonesia.
Bibliografi Nasional Indonesia dapat digunakan sebagai sarana
penelusuran atau temu kembali informasi (information retrieval) yang
dibutuhkan oleh pemustaka. Oleh karena itu Bibliografi Nasional Indonesia
dipandang perlu diterbitkan dalam rangka menyebarluaskan informasi
terbitan baru kepada masyarakat dan perpustakaan lain untuk keperluan
pengadaan buku.
25
Sub Direktorat Bibliografi dalam mewujudkan Penyusunan dan
Penerbitan Bibliografi Nasional Indonesia melalui tiga kelompok kegiatan
besar, yaitu :
1. Penyusunan dan Penerbitan Bibliografi Nasional Indonesia
melalui empat kegiatan dengan sasaran tercapainya penyusunan
dan penerbitan sebanyak 4 naskah.
2. Pengelolaan ISBN melalui enam kegiatan dengan sasaran
tercapainya 40.000 judul dan penyusunan daftar buku dalam
proses cetak sebanyak enam volume atau enam terbitan.
3. Pengelolaan ISMN melalui satu kegiatan dengan sasaran
tercapainya 872 lembar partitur.
4. Capaian Kinerja Katalog Induk Nasional (KIN)
KIN secara bertahap merupakan jaringan informasi perpustakaan
sejenis baik lokal, nasional maupun regional. Secara periodik KIN akan
diterbitkan dan disebarluaskan keseluruh perpustakaan di Indonesia.
Kerjasama yang dirintis sejak tahun 1978/1979 telah mengumpulkan data
koleksi dari 59 perpustakaan DKI Jakarta dan beberapa Perpustakaan
Daerah. Sejak Perpustakaan Nasional RI didirikan tahun 1980, kegiatan ini
semakin dirasa sangat perlu. Mengingat sumber informasi dari berbagai
perpustakaan di Indonesia belum dapat dimanfaatkan sebagaimana
mestinya.
Penyusunan Katalog Induk Nasional (KIN) terbitan 2017 adalah
lanjutan dari Katalog Induk Nasional tahun 2016 dan merupakan
perwujudan peningkatan jaringan kerjasama antar perpustakaan di DKI
Jakarta dan Badan/Kantor perpustakaan yang ada di wilayah provinsi
seluruh Indonesia dan capaian pada tahun 2017 telah terhimpun sebanyak
16.700 entri.
Perpustakaan Nasional RI telah beberapa kali mengadakan evaluasi
dalam bentuk diskusi dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
Katalog Induk Nasional telah dimanfaatkan oleh para pemustaka. Dari
26
hasil evaluasi tersebut disimpulkan bahwa Katalog Induk Nasional dapat
dimanfaatkan oleh semua pihak, khususnya bagi para pemustaka dalam
meningkatkan jaringan kerjasama antar perpustakaan.
Data Katalog Induk Nasional dihimpun melalui koleksi Perpustakaan
Nasional RI dan Badan Perpustakaan Provinsi yang merupakan himpunan
koleksi dari seluruh Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota di seluruh
Indonesia, selain itu juga Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan
Perguruan Tinggi se-Jabodetabek yang mengutamakan peranannya dalam
menunjang kebutuhan informasi yang mutakhir bagi masyarakat /
pemustaka.
B. Realisasi Anggaran
Untuk mencapai sasaran stategis tahun 2017 dengan pagu anggaran
sebesar Rp. 4.119.274.000,- Direktorat Deposit Bahan Pustaka telah
merealisasikan anggaran sebesar Rp. 3.810.398.900,- atau 92,50 %, dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 7. Realisasi anggaran tahun 2017
No Tujuan Anggaran Realisasi %
1. Jumlah Koleksi KCKR yang
Terhimpun
2.431.564.000,- 2.234.655.800,- 91.90
2. Jumlah kegiatan penyusunan
literatur sekunder yang
diterbitkan
1.687.710.000,- 1.575.743.100,- 93.37
Jumlah 4.119.274.000,- 3.810.398.900,- 92,50
Realisasi anggaran tahun 2016 sebesar 95,40%, apabila dibandingkan
dengan capaian anggaran periode 2017 sebesar 92.50% menunjukan adanyanya
penurunan walaupun pada realisasi fisiknya mengalami kenaikan sebesar
126.09%.
27
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Direktorat Deposit Bahan Pustaka tahun 2017 merupakan
capaian kinerja dalam tahun tersebut yang meliputi beberapa Kegiatan dari dua
indikator kinerja. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut terdapat keberhasilan
maupun masalah dalam mencapai kinerja yang sesuai rencana. Namun
dibandingkan dengan tahun 2016, capaian anggaran 2017 lebih baik. Meskipun
capaian anggaran hanya sebesar 92,50% namun realisasi fisik mencapai
126.09%. Target capaian fisik yang melebihi target yang telah ditetapkan yaitu
penghimpunan KCKR ditetapkan 88.000 eksemplar dan capaian yang diraih
127.606 eksemplar.
Direktorat Deposit Bahan Pustaka mempunyai fungsi pelaksanaan
penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang deposit bahan pustaka.
Pelaksanaan pengelolaan serah simpan karya cetak dan karya rekam sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Pelaksanaan penyusunan BNI dan KIN serta literatur sekunder lainnya. Dalam
menjalankan tugasnya Direktorat Deposit Bahan Pustaka mempunyai landasan
hukum yang sangat kuat yaitu Undang undang nomor 4 tahun 1990 tentang
Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) serta Undang undang nomor
43 tahun 20017 tentang Pepustakaan. Jika dilihat dari perkembangan tahun ke
tahun dalam melakukan penghimpunan Karya Cetak dan Karya Rekam dan
pemberian ISBN serta ISMN terlihat kemajuan. Namun apabila melihat skala
nasional dengan memperhatikan landasan hukumnya yang harus memperhatikan
seluruh penerbitan di Indonesia dan terbitan tentang Indonesia yang terbit di
luar negri maka capaian tersebut belum menunjukkan hasil yang optimal.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, untuk optimalisasi capaian kinerja
maka masih diperlukan lebih banyak kebijakan yang mengatur penghimpunan,
pengelolaan dan pendayagunaan KCKR. Selain itu diperlukan juga peningkatan
etos kerja aparatur sipil negara dalam melaksanakan peningkatan kegiatan
28
sosialisasi, kompetensi SDM, kerja sama, perbaikan layanan publik, serta tertib
administrasi. Dan semua akan ini mengarah kepada peningkatan layanan publik
agar tercipta masyarakat Indonesia yang cerdas dan sejahtera sesuai dengan visi
dan misi Perpustakaan Nasional RI.
Direktorat Deposit Bahan Pustaka
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi
Perpustakaan Nasional RI
29
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel penghimpunan karya cetak dan karya rekam
NO KOLEKSI 1990-2014
(Rp.
23.132.805.872)
2015
(Rp.
1.053.250.100)
2016
(Rp.
1.727.740.960)
2017
(Rp.
3.926.617.548)
TOTAL KOLEKSI
1990 – 2017
JDL EKS JDL EKS JDL EKS JDL EKS Judul Eksemplar
1 Karya Cetak 182.141 826.481 13.611 44.147 24.217 61.425 67.133 125.851 287.102 1.057.904
2. Karya Rekam 20.804 25.810 537 588 98 135 1.079 1.187 22.518 27.720
3. PBB/TIR 24.940 53.406 367 426 990 1.125 430 568 26.727 109.357
TOTAL 227.885 905.697 14.515 45.161 25.305 62.685 68.642 127.606 336.347 1.194.981
30
Lampiran 2. Tabel koleksi per wilayah penerimaan KCKR 2017
No Wilayah Kode Jumlah Judul
Jumlah Eksemplar
1 Aceh D.01 311 551
2 Sumatera Utara D.02 1063 2159
3 Sumatera Barat D.03 1039 2077
4 Riau D.04 345 614
5 Jambi D.05 445 869
6 Bengkulu D.06 102 199
7 Sumatera Selatan D.07 1594 3027
8 Lampung D.08 512 1020
9 DKI Jakarta D.09 18291 33771
10 Jawa Barat D.10 11141 20936
11 Daerah Istimewa Yogyakarta D.11 12630 25966
12 Jawa Tengah D.12 6500 12739
13 Jawa Timur D.13 5693 10283
14 Bali D.14 1562 3310
15 Nusa Tenggara Barat D.15 109 238
16 Nusa Tenggara Timur D.16 291 589
17 Kalimantan Selatan D.17 245 460
18 Kalimantan Tengah D.18 217 352
19 Kalimantan Timur D.19 196 356
20 Kalimantan Barat D.20 231 441
21 Sulawesi Selatan D.21 1134 1202
22 Sulawesi Tenggara D.22 109 131
23 Sulawesi Tengah D.23 62 102
24 Sulawesi Utara D.24 305 431
25 Maluku D.25 39 80
26 Papua D.26 43 83
27 Timor Timur D.27 0 0
28 Luar Negeri D.28 2 3
29 Kepulauan Riau D.29 1100 1221
31
30 Bangka Belitung D.30 29 63
31 Gorontalo D.31 393 427
32 Banten D.32 2810 3713
33 Sulawesi Barat D.33 26 43
34 Papua Barat D.34 6 12
35 Kalimantan Utara D.35 1 1
36 Maluku Utara D.36 66 137
Total 68.642 127.606
Lampiran 3. Jumlah pengajuan ISBN berdasarkan judul
BLN TAHUN PENGAJUAN
2013 2014 2015 2016 2017
Jan 3.297 3.022 4.011 4.291 4.981
Feb 2.700 3.109 3.183 4.209 5.487
Mar 2.545 3.146 3.663 4.763 6.625
Apr 2.757 2.923 3.649 4.584 4.792
Mei 3.020 2.741 3.151 5.264 6.023
Jun 2.214 3.052 2.938 3.467 4.652
Jul 2.818 2.789 2.176 2.562 5.575
Ags 1.532 2.757 3.189 4.834 6.533
Sep 2.731 3.552 3.838 5.948 5.542
Okt 2.914 3.699 4.671 5.747 7.153
Nov 2.878 3.796 5.215 5.829 6.440
Des 3.295 4.508 4.443 5.592 6.172
TOTAL 32.701 39.094 44.128 57.090 69.975
32
Lampiran Foto Kegiatan Direktorat Deposit Bahan Pustaka Tahun 2017
top related